Anda di halaman 1dari 12

LPMGB JURNAL ISSN : 2089-3396

LEMBARAN PUBLIKASI MINYAK DAN GAS BUMI e-ISSN : 2598-0300

LEMBARAN PUBLIKASI MINYAK DAN GAS BUMI


Penerbit:
Pusat Penelitian dan Pengembangan
Teknologi Minyak dan Gas Bumi “LEMIGAS”

Alamat Editor:
Gedung Perkantoran LEMIGAS
Jl. Ciledug Raya Kav. 109 Cipulir, Kebayoran Lama
Jakarta Selatan 12230, Indonesia

VOL. 55 NO. 1, APRIL 2021


+6221 7394422 Ext. 1227

+6221 7246150

www.jurnal.lemigas@esdm.go.id

TERAKREDITASI RISTEK DIKTI


VOL. 55 NO. 1, APRIL 2021 NO.21/E/KPT/2018
Lembaran Publikasi Minyak dan Gas Bumi Vol. 55 No. 1, April 2021: 11 - 22

Pentingnya dari penelitiain ini yaitu memahami masih bersifat umum, sehingga dengan studi yang
fasies batulempung Airbenakat sebagai potensi mengkhususkan pada faises Batulempung Airbenakat
reservoir dari sistem hidrokarbon di Sub-Cekungan menjadi suatu petunjuk untuk mengetahui potensi
Jambi, meskipun potensi reservoir lebih rendah hidrokarbon dengan menggunakan pendekatan fasies
dibandingkan dengan Formasi Talangakar dan sedimen. Oleh karenanya, perlu pendekatan fasies
Formasi Gumai, Firmansyah, dkk. (2016); Ginger sedimen untuk mengetahui seberapa besar potensi
& Fielding (2005). Formasi ini juga sudah terbukti hidrokarbon pada fasies Batulempung Airbenakat.
berpoetensi adanya hidrokarbon dengan sejarah Studi fasies sedimen merupakan salah satu
ekslporasi dan produksi yang Panjang, Haqqi dkk. pendekatan yang tepat digunakan dalam eksplorasi
(2014); untuk penentuan area keterdapatan hidrokarbon,
Pulonggono dkk. (1992). Membandingkan dengan Catuneanu (2006) dan Walker (1992). Pada dasarnya,
penelitian sebelumnya terkait Formasi Airbenakat analisis fasies sedimen stratigrafi sebagai informasi

Gambar 1. . Kerangka tektonik Pulau Sumatra dan 1cekungan sedimen Tersier, modifikasi dari
Gambar
Ginger dan Fielding (2005); Metcalfe (2017; 2013a; tersier,
Kerangka tektonik Pulau Sumatra dan cekungan sedimen 2013b); Hutchison
modifikasi dari Ginger(2014). Sungai Rotan
& Fielding (2005);
Metcalfe (2017; 2013a; 2013b); Hutchison (2014). Sungai Rotan (kotak merah) termasuk kedalam cekungan
(kotak merah) termasuk
belakang kedalam
busur sub Jambi, Cekungan
cekungan Belakang
Sumatra Selatan Busur
yang di bagian Sub dibatasi
utaranya Jambi,perbukitan
Cekungan Sumatra
Tigapuluh.
Selatan yang di bagian utaranya dibatasiPerbukitan Tigapuluh
12
Analisis Fasies Sedimen Batulempung Airbenakat Sub-Cekungan Jambi, Cekungan Sumatra Selatan Berdasarkan
Profil Penampang Stratigrafi di Daerah Sungai Rotan, Tanjung Barat (Aviv Ramadya Akbar dan Hari Wiki Utama)

geologi yang diperlukan pada saat melakukan berumur Paleogen yang berarah umum timurlaut
pemetaan zona keterdapatan hidrokarbon dengan baratdaya yang disertai dengan struktur Tinggian
potensi minyak dan gas bumi masih banyak tersimpan Tembesi, Depresi Berembang, Tinggian Sengeti-
di berbagai cekungan. Analisis fasies sedimen Setiti, Depresi Tempino-Kenali Asam, Tinggian
stratigrafi perlu dilakukan untuk menunjukkan Ketaling, Depresi Ketaling Timur, Tinggian Merang
suatu siklus perubahan relatif muka laut pada saat high, dan Depresi Merang, Ginger & Fielding (2005).
pembentukan batuan, Embery (2009) dan Walker Sub Cekungan Jambi memiliki dua pola struktur
(1992). Tujuan dari dilakukannya analisis fasies yang berbeda yaitu pola struktur berarah timurlaut -
sedimen stratigrafi ini untuk menjelaskan proses baratdaya sebagai pengontrol pembentukan graben
pengendapan terkait ruang akomodasi dan suplai dan pengendapan Formasi Talang Akar dan pola
sedimen, sehingga dapat memberikan informasi struktur berarah baratlaut - tenggara yang berkaitan
mengenai sistem pengendapan hingga fungsinya dengan tektonik kompresi dan menghasilkan sesar-
sebagai material pengisi cekungan sedimen serta sesar naik dan antiklin.
potensi keberadaan hidrokarbon. Pada studi ini juga
Fasies sedimen adalah suatu satuan batuan yang
menyajikan sebagian dari konsep sikuen stratigrafi
untuk mendukung dari analisis fasies sedimen dapat dikenali dan dibedakan dengan satuan batuan
stratigrafi. lain atas dasar geometri, litologi, struktur sedimen,
fosil, dan pola arus purbanya, Selley (1985) dan
A. Geologi Regional Boggs, Jr. (2005). Fasies sedimen merupakan produk
Gambar 1. .Secara
Kerangka tektonik
fisiografi Pulau Sumatra
daerah penelitian masuk danproses
dari cekungan
pengendapansedimen Tersier,
batuan sedimen modifikasi
di dalam
kedalam Zona Dataran Rendah dan Perbukitan suatu jenis lingkungan pengendapan dan dengan
Ginger dan Fielding (2005);
Bergelombang, Metcalfe
Utama, dkk. (2017;
(2021) dan Van 2013a; 2013b);
mendeskripsi Hutchison
fasies sedimen maka dapat(2014).
diinterpretasSungai Ro
(kotak merah)
Bemmelentermasuk kedalam
(1949). Dimana Cekungan
Formasi Airbenakat Belakang Busur Sub Jambi,
lingkungan pengendapannya. Cekungan
Ada tiga istilah fasies Suma
Derah Sungai Rotan termasuk kedalam Sub
Selatan yang di bagian utaranya dibatasiPerbukitan Tigapuluh
Cekungan Jambi di Cekungan Sumatra Selatan yang
yang dititikberatkan pada kepentingannya, yaitu
litofasies, biofasies, dan iknofasies, Boggs, Jr.
merupakan rangkaian parit-terban (half grabben) (2005), Rohmana dkk. (2019). Litofasies didasarkan

Gambar 2. Stratigrafi Cekungan Sumatra Selatan


Gambar 2
Stratigrafi cekungan (Ginger
Sumatra Selatan dan Fielding, 2005) danFormasi
Bagian Penelitian (Kotak Merah)
(Ginger & Fielding, 2005) dan formasi bagian penelitian (kotak merah).

13
Lembaran Publikasi Minyak dan Gas Bumi Vol. 55 No. 1, April 2021: 11 - 22

pada ciri fisik dan kimia pada suatu batuan, biofasies terukur untuk mengetahui lingkungan pengendapan
didasarkan pada kandungan fauna dan flora pada berdasarkan fasies sedimen.
batuan, serta iknofasies difokuskan pada fosil jejak
dalam batuan.
Lingkungan pengendapan adalah bagian dari BAHAN DAN METODE
permukaan bumi dimana proses fisik, kimia, dan
Penelitian ini melakukan analisis profil
biologi berbeda dengan daerah yang berbatasan
sedimentologi dan stratigrafi detil dari singkapan
dengannya, Selley (1985). Lingkungan pengendapan
Batulempung Airbenakat pada daerah penelitian.
menjadi tiga bagian besar, yaitu daratan, peralihan/
Metode pengukuran penampang stratigrafi
transisi, dan laut.
menggunakan pita ukur dan kompas. Metode ini
Lingkungan pengendapan teridiri dari Terrestrial diterapkan terhadap singkapan yang menerus atau
berupa Padang Pasir dan Glasial, serta Encer sejumlah singkapan-singkapan yang dapat disusun
berupa Sungai, Rawa dan Lakustrin. Lingkungan menjadi suatu penampang profil stratigrafi. Data
pengendapan Peralihan terdiri atas Delta, Estuarin, yang diambil meliputi tekstur, struktur sedimen,
Lagun, dan Litoral/Intertidal. Lingkungan komposisi mineral, sekuen pengendapan (mengkasar
pengendapan Laut terdiri atas Reef, Neritik, Batial, ke atas/menghalus keatas), kontak lapisan (erosional,
dan Selley (1985) dan Posamentier & Allen (1993). gradasional,tegas).
Fasies pada suatu badan sedimen sama dengan Pada peta geologi daerah penelitian ditunjukan
mendokumentasi semua karakteristik litologinya, adanya beberapa litologi dan satuan batuan yang
tekstur, struktur sedimen, dan kandungan fosil diperoleh, namun fokus utama terletak pada Satuan
yang dapat membantu dalam mengetahui proses Batulempung Airbenakat yang mana, satuan
terbentuknya suatu formasi, Nichols (2009). ini menarik dari sisi proses terbentuknya dan
Kombinasi dari proses yang mendominasi peristiwa kemungkinan keterdapatan hidrokarbon
sedimentasi dapat diketahui dengan menganalisa pada litologi batulempung. Secara penamaan
asosiasi fasiesnya, seperti karakteristik pada satuan batuan ini didasarkan pada ciri fisik litologi,
suatu lingkungan pengendapan dapat ditentukan kehadiran di lapangan, dan hasil analisis petrografi.
berdasarkan proses kejadiannya, sehingga dapat Secara umum pada formasi ini tersusun oleh
disimpulkan bahwa asosiasi fasies - dan lingkungan Batulempung dan sisipan Batupasir halus.
pengendapan adalah saling berhubungan, Embry
(2009).
Fasies sedimen diartikan sebagai suatu tubuh HASIL DAN DISKUSI
batuan sedimen yang berdasarkan kumpulan-
Gambaran detil hasil penelitian terhadap sikuen
kumpulan partikel properti, meliputi karakter
dan lingkungan pengendapan pada Batulempung
litologi, struktur sedimen, dan kandungan biologi
Airbenakat diambil dari 3 analisis profil batuan
yang menjadikan batuan tersebut berbeda dengan sedimen dan 1 analisis stratigrafiterukur, dimana data
batuan lainnya baik secara vertikal ataupun lateral, ini didukungdengan proses pemetaan lapangan yang
Walker (1992). Fasies sedimen merupakan satuan dilakukan pada daerah Sungai Rotan dan sekitarnya.
batuan yang dapat diidentifikasi dan dibedakan Berikut hasil pemtaan dan analisis profil batuan
dengan satuan batuan lainnya berdasarkan litologi, Satuan ini memiliki titik tertinggi sekitar 87.5 m di
geometri, struktur sedimen, organisme fosil, dan atas permukaan laut dan titik terendah berkisar 50
pola arus purbanya yang dikenali dari struktur m di atas permukaan laut. Satuan Batulempung
sedimen, Selley (1985). Secara umum fasies Airbenakat ini luasnya sebesar 40 - 50 % dari total
sedimen merupakan hasil dari proses sedimentasi luas lokasi penelitian. Satuan ini disimbolkan dalam
pengendapan batuan sedimen di dalam suatu peta geologi dengan warna Hijau (Gambar 3).
lingkungan pengendapan dan dengan mendeskripsi
A. Pengukuran Profil SR-1
fasies sedimen, dapat diinterpretasi lingkungan
pengendapan suatu batuan sedimen. Pada penelitian Pada singkapan ini terdiri dari 2 litologi Litologi
di Daerah Sungai Rotan dilakukan sedikit pergeseran batupasir dan batulempung dengan kedudukan
analisis data dengan menggunakan pendekatan singkapan N 185° E/ 21°. Dari yang paling bawah
dari data profil batuan dan pengukuran startigrafi dengan batulempung dan batupasir (Gambar 4).

14
profil batuan Satuan ini memiliki tit
Hasil tertinggi sekitar 87.5 m di atas permukaa
Gambaran detil hasil penelitian terhadap laut dan titik terendah berkisar 50 m di ata
sikuen dan lingkungan pengendapan pada
Analisis Fasies Sedimen Batulempung Airbenakat Sub-Cekungan permukaan
Jambi, laut. Satuan
Cekungan Sumatra Selatan Berdasarkan
Profil Penampang Stratigrafi di Daerah Sungai Rotan, Tanjung Barat (Aviv Ramadya Akbar dan Hari Wiki Utama)

Gambar 3
Gambar 3. Peta
Peta geologi Geologi
detil daerah sungaidetil
rotan,daerah Sungai
penampang geologi Rotan, penampang
dan stratigrafi geologi
daerah penelitian.
dan StratigrafiDaerah Penelitian
15
penelitian. Satuan ini disimbolkan dalam kedudukan singkapan N 185 E/ 21.
peta geologi dengan warna Hijau (Gambar paling bawah dengan batulemp
3). batupasir (Gambar 4). yang berbeda
Lembaran Publikasi Minyak dan Gas Bumi Vol. 55 No. 1, April 2021:total panjang 1.7 meter.
11 - 22
Pengukuran Profil SR-1
yang berbeda, dengan total panjang
1.7 meter.
Karakteristik dari batulempung
memiliki warna abu-abu, struktur
sedimen laminasi hingga lenticular
bedding yang merupakan ciri khas Meter
dari lingkungan pengendapan
transisi yang terbentuk pada fasies
lingkungan mouth bar, tekstur
lempung, dengan komposisi mineral
klastika lempung/monomineralik
lempung. Sementara pada litologi di
atasnya batupasir, pada lapisan ini
memiliki warna abu-abu, struktur
sedimen perlapisan bergelombang
– perlapisan sejajar; tekstur dengan
ukuran butir pasir halus, bentuk butir
membundar, terpilah buruk, kontak
mengambang; komposisi mineral
kuarsa, plagioklas dengan matrik
lempung dan semen silika. Struktur
sedimen yang yang terbentuk sebagai
akibat adanya perubahan energi air
yang semakin kuat. Proses yang
terjadi pada singkapan ini membentuk
pola progradasi yaitu ukuran butirnya
mengkasar ke atas.
B. Pengukuran Profil SR-2
Pada bagian bawah dari singkapan
di lokasi pengamatan ini, tersusun
atas batulempung dengan ketebalan
50 cm (Gambar 5). Batulempung
dengan warna abu-abu, terdapat
struktur sedimen erosi perlapisan
bergelombang, tekstur lempung,
komposisi mineral monomineralik
lempung. Di atasnya terdapat lapisan
batupasir dengan ketebalan 1.58
m yang berwarna kuning keabuan,
struktur perlapisan, tekstur dengan
ukuran butir pasir halus, bentuk butir
membundar, pemilahan baik, kontak
mengambang; komposisi kuarsa,
k. feldspar, matrik lempung, semen
silica.
Kedua litologi tersebut mem-
bentuk pola perselingan agradasi.
Pada lapisan paling atas berupaGambar 4. Analisis Profil SR-1 pada
Gambar 4 fasies Batulempung Airbenakat
batupasir dengan struktur perlapisan Analisis profil SR-1 pada fasies batulempung Airbenakat.

16
Analisis Fasies Sedimen Batulempung Airbenakat Sub-Cekungan Jambi, Cekungan Sumatra Selatan Berdasarkan
Profil Penampang Stratigrafi di Daerah Sungai Rotan, Tanjung Barat (Aviv Ramadya Akbar dan Hari Wiki Utama)

bergelombang - lenticular; tekstur


pasir sedang, membundar, terpilah
baik, kontak mengambang; komposisi
mineral fragmen kuarsa, plagioklas,
matrik lempung, semen silika.
Pada lapisan ini membentuk fasies
progradasi. Pengukuran pada profil
ini terdiri dari fasies batulempung Meter
pola agradasi dan batupasir pola
progradasi.
C. Pengukuran Profil SR-3
Pada pengukuran profil penampang
sedimen ini, secara umum tersusun
dari litologi batupasir sedang-halus
dan adanya batulempung sebagai
sisipan (Gambar 6). Arah kedudukan
dari singkapan ini N 155°E/ 6°. Pada
bagian bawah terdapat batupasir,
Satuan litologi ini terbentuk pada
lingkungan transisi yang diindikasi-
kan adanya perubahan ukuran butir
yang berulang. Pengendapan material
sedimen tersebut diindikasikan
berada pada fasies mouth bar yang
dibuktikan dengan terbentuknya
struktur laminasi bergelombang
- perlapisan bergelombang, serta
terbentuknya bidang erosi yang
menunjukkan adanya perubahan
energi sedimentasi yang semakin
meningkat sehingga batupasir kasar
menggerus batupasir halus dan
batulempung yang terendapkan di
bawahnya.
4. Pengukuran Stratigrafi
Detil MS
Pada lintasan penampang stratigrafi
ini, terdiri dari kontak gradasional
antara Batulempung Airbenakat dan
Serpih Formasi Gumai (Gambar 7).
Pada bagian bawah terdapat litologi
Serpih Gumai dengan ketebalan
terkoreksi 18 meter, warna abu-
abu kecokelatan, struktur laminasi
bergelombang erosional. Indikasi
pada data lapangan diinterpretasi
Gambar 5
bahwa, serpih ini terbentuk pada
Gambar 5. Analisis Profil
Analisis SR-2
profil yang
SR-2 membentuk
yang membentuk fasies batulempung
lingkungan pengendapan lakustrin, fasies batulempung agradasi menjadi fasies batupasir progradasi.
bahwa satuan ataupun formasi ini
agradasi menjadi fasies batupasir progradasi

17
Lembaran Publikasi Minyak dan Gas Bumi Vol. 55 No. 1, April 2021: 11 - 22

terendapkan pada fase puncak


transgresi dan secara stratigrafi
terendapakan secara selaras di
bawah Batulempung Airbenakat.
Selanjutnya pada lapisan atas
tersusun oleh fasies Batulempung
Airbenakat dengan ciri berwarna
abu-abu, struktur perlapisan
Meter
hingga laminasi, tekstur lempung,
komposisi mineral klastika
mineralik lempung. Ketebalan
terkoreksi dari satuan ini adalah
11.1 meter. Secara umum singkapan
ini memiliki diduga terbentuk pada
lingkungan pengendapan transisi,
hal ini merujuk pada karakteristik
lapangan dan analisis profil yang
diinterpretasi terbentuk pada fase
awal regresi
Integrasi data geologi meliputi
fasies lingkungan pengendapan, umur
formasi batuan, dan sebaran yang
digambarkan peta geologi menjadi
dasar penyusunan kondisi stratigrafi
fasies Batulempung Airbenakat.
Berdasarkan informasi geologi yang
diperoleh, dapat diinterpretasikan
bahwa batulempung Airbenakat
terendapkan pada lingkungan
pengendapan transisi dengan fasies
mouth bar. Fakta ini didukung oleh
data pengukuran profil batuan di
lapangan, pada profil SR-1, SR-2,
dan SR-3 yang berjarak antara
lokasi pengambilan data sekitar
1 - 2 kilometer, dan dengan data
pengukuran stratigrafi detil.
Pada hasil yang diperoleh profil
SR-1 terjadi perubahan litlogi
peralihan dari batulempung menjadi
batupasir, yang mencirikan pola
progradasi dari fasies batulempung.
Selanjutnya pada pengukuran
profil SR-2 terjadi perulangan
batulempung dan batupasir yang
membentuk fasies batulempung
dengan pola agradasi, sedangkan
pada lapisan di atasnya berupa
fasies batupasir dengan pola Gambar 6. Analisis Profil SR-3Gambar
dengan6fasies batupasir agradasi menjadi
sedimentasi progradasi. Data ini Analisisbatupasir progradas
profil SR-3 dengan fasies
menunjukan proses yang terjadi batupasir agradasi menjadi batupasir progradas.

18
Analisis Fasies Sedimen Batulempung Airbenakat Sub-Cekungan Jambi, Cekungan Sumatra Selatan Berdasarkan
Profil Penampang Stratigrafi di Daerah Sungai Rotan, Tanjung Barat (Aviv Ramadya Akbar dan Hari Wiki Utama)

pada daerah penelitian terbentuk


selama fase pasang surut air laut.
Selanjutnya pada pengukuran profil
Meter
SR-3 terjadi proses yang sama
dengan profil SR-2. Indikasi ini
juga dapat diinterpretasikan bahwa
proses ini terjadi saat kondisi pasang
surut air laut.
Berdasarkan penjelasan dari
data lapangan yang didapat, dan
dikorelasikan dengan penelitian
ter dahulu, d apat menga mbil
kesimpulan bahwa kondisi
geologi yang terjadi pada Formasi
Airbenakat, khususnya pada lokasi
penelitian diinterpretasi terjadi
selama fase transisi. Sub-lingkungan
pada fasies batulempung terjadi
pada lingkungan delta front yang
menandakan situasi tektonik global
regresi pada cekungan belakang
busur Daratan Sunda.
Berdasarkan hasil analisis fasies
sedimen Batulempung Airbenakat
ini, sehingga dapat dilakukan
pendekatan untuk mengetahui
sekuen stratigrafi, diinterpretasikan
terbentuk pada fase sekuen Classical
Turbidites, dimana berdasarkan
atas munculnya Sekuen Bouma
dan ukuran butir berkisar dari
pasir - lempung, struktur sedimen
yang berkembang adalah laminasi
sejajar, perlapisan sejajar, perlapisan
bergelombang.
Dari penjabaran di atas dan
dikuatkan dapat diindikasikan bahwa
Fasies Batulempung Airbenakat
memiliki potensiyang baik untuk
menjadi reservoir hidrokarbon pada
Sub-Cekungan Jambi. Keberadaan
batulempung yang berasosia
dengan batupasir yang memiliki
permeabilitas yang tinggi, dengan
kemampuan dapat menyimpan
hidrokarbon. Fasies Batulempung
Airbenakat dengan sisipan
batupasir yang terendapkan pada
lingkungan transisi delta, sehingga Gambar 7
memungkinkan hidrokarbon dapat Analisis MS pada fasies serpih gumai
terakumulasi dengan baik. Reservoir Gambar 7. Analisis
yang ditutupi secaraMS pada
selaras fasies
oleh fasiesSerpih Gumai
batulempung yang ditutupi
Airbenakat.
secara selaras oleh fasies Batulempung Airbenakat
19
batulempung dan batupasir yang Batulempung Airbenakat ini, sehingga dapat
membentuk fasies batulempung dengan dilakukan pendekatan untuk mengetahui
pola agradasi, sedangkan pada lapisan di sekuen stratigrafi, diinterpretasikan terbentuk

20
Lembaran Publikasi Minyak dan Gas Bumi Vol. 55 No. 1, April 2021: 11 - 22

Gambar 8
Korelasi profil sedimen daerah sungai rotan
Gambar 8. Korelasi profil sedimen daerah sungai rotan yang dikorelasikan
yang dikorelasikan dengan model sikuen bouma dan kipas bawah laut Walker.
denganmodel sikuen bouma dan kipas bawah laut Walker
Simbol
Classical dari ukuran
turbidite
dari pasir-lempung,
sedimen yang butir
Definisi berkisar
struktur
berkembang Satuan
Sekuen
adalah
bentuk bouma
laminasi
tubuh yang
sejajar,
batuan dimulai
Classical turbidite
dari
adalah
Sekuenpasir-lempung,
sedimen yang
laminasi
bouma struktur
berkembang
sejajar,
menggambarkan
pelapisan
dari ukuran butiryang
sejajar, kondisi
perlapisan
berkisar
sedimen
adalah yang
laminasi berkembang
sejajar,
Classical turbidite pelapisan
menggambarkan
bentuk tubuh
bergelombang
dari sejajar,
pasir-lempung, batuan perlapisan
kondisi
dimulai
struktur
adalah
pelapisan laminasi
bergelombang
bentuk tubuh sejajar, sejajar,
batuan perlapisan
dimulai
dari
Sekuenukuran
sedimen yang
bouma butir berkisar
berkembang
yang
pelapisan sejajar, perlapisan
Classical turbidite bergelombang
dari
adalahukuran
pasir-lempung,
laminasi
menggambarkan butirsejajar,
berkisar
struktur
kondisi
Analisis Fasies Sedimen Batulempung Airbenakat Sub-Cekungan Jambi, Cekungan Sumatra Selatan
Classical turbidite bergelombang
dari pasir-lempung, struktur
Berdasarkan
sedimen
pelapisan
bentuk
Pengendapantubuhyang
sejajar, berkembang
batuan
yang perlapisan
dimulai
Profil Penampang Stratigrafi di Daerah Sungai Rotan, Tanjung Barat (Aviv Ramadya sedimen
Akbar
yang
dan
berkembang
Hari Wiki Utama)
adalah
Pengendapan
berbentuk laminasi
bergelombang
dari ukuran butir
akibat sejajar,
yangberkisar
adanya
adalah
pelapisan
Pengendapan
Classical turbidite aktivitas laminasi
sejajar,
dari pasir-lempung,
berbentuk akibat
sungai sejajar,
yang perlapisan
struktur
adanya
ataupun
yang baik pada formasi Airbenakat memiliki Pengendapan
pelapisan
bergelombang
berbentuk
sedimen
aktivitas sejajar,
akibat
yang
sungai yang perlapisan
adanya
berkembang
ataupun
Delta muara sungai yang
berbentuk
bergelombang
aktivitas
adalah akibatataupun
sungai
laminasi adanya
sejajar,
ketebalan antara 5 - 40 meter, yang terbentuk pada Delta muara
berakibat sungai
Pengendapan
aktivitas
padayang
sungai
munculnya
yang
ataupun
Delta muara sungai
pelapisan
berakibat
endapan
berbentuk sejajar,
pada yang
sedimentasi
akibat perlapisan
munculnya
adanya yang
lingkungan laut dangkal hingga transisi delta. Delta muara
berakibat sungai
bergelombang pada yang
munculnya
endapan
Pengendapan
terjadi
aktivitas pada sedimentasi
sungai yang
garis pantai
ataupun yang
berakibat
endapan
terjadi pada
sedimentasi munculnya yang
Delta muara pada
Pengendapan
berbentuk sungai garis
akibat yang
yang pantai
adanya
endapan
terjadi
berbentuk pada sedimentasi
garis
akibat pantai
adanya yang
aktivitas
berakibat sungai
pada ataupun
munculnya
terjadi
Kegiatan
aktivitaspada untuk
sungai garis pantai
memperoleh
ataupun
Delta muara sungai
endapan
Pengendapan yang
sedimentasi
yang yang
KESIMPULAN DAN SARAN Kegiatan untuk
informasi mengenai memperoleh
kondisi
Delta muara
berakibat
terjadi
berbentuk sungai
pada pada yang
garis
akibat munculnya
pantai
adanya
Eksploitasi Kegiatan
informasi
geologi untukuntuk
mengenai memperoleh
kondisi
berakibat
endapan
Kegiatan
aktivitas padamenemukan
sedimentasi
untuk
sungai munculnya
memperoleh
ataupun yang
Analisis Profil SR-1, SR-2, SR-3 didapatkan Eksploitasi
Delta
informasi
geologi
dan
terjadi
informasi
muara
untuk
memperoleh
endapan pada
sungai
mengenai menemukan
sedimentasi
garis
mengenai yang
kondisi
perkiraan
pantaiyang
kondisi
Eksploitasi geologi
dan untuk
memperoleh menemukan
perkiraan
fasies batulempung dengan pola sedimentasi Eksploitasi
cadangan
Kegiatan
terjadi
geologi
berakibat
dan
pada
untuk
memperoleh
hasil
untuk
pada garis bumi
memperoleh
pantai
menemukan
munculnya
perkiraan
cadangan
informasi hasil
mengenai bumi kondisi
progradasi dan agradasi, serta fasies batupasir dengan Eksploitasi
dan memperoleh
endapan
cadangan
Kegiatan
geologi untuk
sedimentasi
hasilmenemukan
untuk
perkiraan
bumi yang
memperoleh
sedimentasi progradasi. Analisis fasies batulempung cadangan
terjadi pada
Kegiatan
informasi
dan memperoleh
Suatu tubuh
hasil
untuk garis
mengenai
batuan
bumipantai
memperoleh
kondisi
perkiraan
sedimen
yang dicirikan dengan struktur sedimen laminasi Eksploitasi informasi
Suatu
geologi
cadangan
yang tubuh
untukmengenai
hasil
berdasarkan batuan
menemukan
bumi kondisi
sedimen
kumpulan-
Eksploitasi Suatu
geologi
yang
dan tubuh
untuk
berdasarkan
memperoleh batuan
menemukan sedimen
kumpulan-
perkiraan
sejajar, perlapisan sejajar, lenticuler, dan perlapisan kumpulan
Kegiatan
Suatu
yang tubuh
partikel
untuk
berdasarkan batuan
properti
memperoleh
sedimen
kumpulan-
dan memperoleh
kumpulan
cadangan
meliputi
informasi partikel
hasil bumi
karakter
mengenai perkiraan
properti
litologi,
kondisi
bergelombang, sehingga fasies ini diyakini terbentuk Eksploitasi
yang
kumpulan
cadangan
meliputiberdasarkan
strukturtubuh
Suatu
geologi partikel
hasil
karakter
sedimen,
untuk batuanbumi kumpulan-
properti
litologi,
dan
menemukan sedimen
pada lingkungan pengendapan transisi delta mouth Fasies sedimen kumpulan
meliputi
struktur partikel
karakter
sedimen, properti
litologi,
dan
kandungan
yang
dan berdasarkan
memperoleh biologi yang
kumpulan-
perkiraan
Fasies sedimen meliputi karakter litologi,
bar. Selaras dengan analisis fasies, sehingga Fasies sedimen
struktur
kandungan
Suatu
menjadikan
kumpulan
cadangan
struktur
sedimen,
tubuh biologi
batuan
batuan
partikel
hasil
sedimen,
bumidan
yang
dan
sedimen
tersebut
properti
Fasies sedimen kandungan
menjadikan
Suatu
yang
berbeda
meliputi tubuh
berdasarkan
dengan
karakter biologi
batuan
batuan yang
tersebut
sedimen
kumpulan-
batuan
litologi,
dapat dilakukan pendekatan sekuen stratigrafi dari kandungan
menjadikan biologi
batuan yang
tersebut
berbeda
yang
kumpulan
lainnya
struktur dengan
berdasarkan
baik partikel
sedimen, secara batuan
kumpulan-
properti
danvertikal
Batulempung Airbenakat pada daerah penelitian, Fasies sedimen menjadikan
berbeda
lainnya
kumpulan
meliputi
ataupun
kandungan
Suatu tubuh dengan
baik batuan
secara
partikel
karakter
lateral biologi
batuan
tersebut
batuan
vertikal
properti
litologi,
yang
sedimen
diinterpretasi terjadi pada fase sekuen Classical berbeda
lainnya
ataupun
meliputi dengan
baik
lateral
karakter secara batuan
vertikal
litologi,
struktur
menjadikan
yang sedimen,
berdasarkan batuan dantersebut
kumpulan-
Fasies sedimen lainnya
ataupunbaik lateral secara vertikal
Turbidites yang berdasarkan atas munculnya Fasies sedimen
struktur
kandungan
berbeda
kumpulan
ataupun
sedimen,
Senyawalateral
dengan biologi
partikel
yang
dan
yang
batuan
properti
terdiri dari
kandungan
menjadikan
lainnya
meliputibaik biologi
batuan
secara yang
tersebut
vertikal
Sekuen Bouma dengan ukuran butir sedimen dari Hidrokarbon Senyawa
unsur
karakter
karbon yangdan
litologi,
terdiri
unsur dari
menjadikan
berbeda
ataupun
struktur dengan
lateral
sedimen, batuan tersebut
batuan
dan
pasir - lempung. Fasies inipun secara sifat batuan, Hidrokarbon
Fasies sedimen Senyawa
unsur
hidrogen
berbeda
lainnya
kandungan
Senyawa
karbon yangdan
dengan
baik yang
terdiri
secara
biologi
unsur
batuan
terdiri
dari
vertikal
yangdari
Hidrokarbon unsur karbon
hidrogen dan unsur
memiliki potensi yang baik untuk menjadi reservoar Hidrokarbon lainnya
ataupun
menjadikan
unsur baik
karbonlateral secara
batuan
dan unsur vertikal
tersebut
hidrogen
Pembaruan
Senyawa yang sampaiterdirimenjadi
dari
minyak dan gas bumi, karena berasosiasi dengan Integrasi
Hidrokarbon
ataupun
berbeda lateral
hidrogen
Pembaruan
satu kesatuan
unsur
dengan batuan
karbonsampai yang
dan menjadi
bulat
unsur
batupasir yang memiliki permeabilitas yang tinggi lainnya baik sampai
Pembaruan secara vertikal
Integrasi satu utuh
Senyawa
dan kesatuan
hidrogen yangyang terdirimenjadi
bulat
dari
ataupun
Pembaruan lateralsampai menjadi
yang dapat menyimpan hidrokarbon. Kondisi pada Integrasi
Hidrokarbon
Integrasi
satu
unsur
satu
kesatuan
dan utuh
Senyawa karbon yangdan
kesatuan yang bulat
yang
terdiri bulat
unsur dari
Hidrokarbon dan
unsur utuh
hidrogen
Pembaruankarbon danpada
sampai unsur
menjadi
fasies ini dengan karakter batulempung, sehingga Salah
dan utuh
satu jenis
Integrasi hidrogen
satu
Salah
Senyawa
batuan kesatuan
satu jenis
yang
sedimen yang
pada
terdiri
yang bulat
dari
dapat
memungkinkan hidrokarbon dapat terakumulasi Hidrokarbon Salah
Pembaruan
dan
batuan
unsur satu
utuh sedimen
karbon jenis danpada
sampai yang menjadi
unsur dapat
Klastika diartikan batuan
dengan baik. Integrasi
Klastika Salah
batuan
Pembaruan
satu satu
sedimen
kesatuan
diartikan
hidrogen
memiliki
jenis
batuansampai pada
yang
yang
klas-klas/fragmen, dapat
menjadi
bulat
Klastika
Integrasi batuan
diartikan
satu
dan sedimen
kesatuan
utuh
memiliki batuan yang
yang
yang
klas-klas/fragmen, dapat
bulat
Merupakan
mineral
Salah batuan
satu sebuah
jenis asal
pada gosong
Klastika diartikan
memiliki
dan utuh
Merupakan
mineral batuan
batuan sebuah yang
klas-klas/fragmen,
asal gosong
Mouth bar sungai
Pembaruan
batuan yang
sedimen terbentuk
sampai yang di
menjadi
dapat
memiliki klas-klas/fragmen,
UCAPAN TERIMA KASIH Mouth bar
Integrasi
Klastika mineral
sungai
muara
Salah
satu batuan
yang
sungai
satu
kesatuan
diartikan
Merupakan
mineral
batuan
batuan
struktur asal
terbentuk
jenis pada
yang
sebuah yang
asal
di
bulat
yang
gosong
Lenticular
Mouth bar muara
Salah
Merupakan
batuan
dan utuh
memiliki
terjadi
sungai sungai
satu
sedimen
pada
yang jenis
struktur
sebuah pada
yang
klas-klas/fragmen,
batuan
terbentuk yang
gosong
dapat
sedimen
di
Merupakan
Kemampuan sebuah
batuan gosong
untuk
Puji syukur kepada Allah SWT, sehingga penulis Lenticular
Mouth bar
Klastika
bedding Salah
batuan
terjadi
sungai
diartikansatu
Merupakan
mineral
akibat
muara sedimen
pada
yang struktur
batuan
batuan
dari
sungai batuan yang
terbentuk
sebuah
proses asal yang
pasangdapat
sedimen
di
gosong
Mouth bar
Permeabilitas
Lenticular sungai
Kemampuan
Salah
menyimpan
terjadi yang
satu
pada terbentuk
batuan
struktur
dan
batuan yang di
untuk
mengalirkan
sedimen
menyelesaikan artikel penelitian ini. Terima kasih Klastika
bedding
Mouth bar
Permeabilitas
Lenticular
diartikan
akibat
muara
memiliki
surut
Salah
muara
menyimpan
terjadi
fluida
Merupakan
dari
sungaiair
Merupakan sungai
yang
satu
pada
batuan
laut
sungai
proses
jenis
dan
batuan
sebuah
yang
klas-klas/fragmen,
terbentuk
sebuah pasang
pada di
gosong
mengalirkan
sedimen
gosong
bedding
Mouth bar akibat
memiliki
surut
mineral
muara
sungai
Salah
batuan
Merupakandari
Kemampuan
air
sungai
yang
satu
sedimen prosesbatuan
klas-klas/fragmen,
laut
batuan asal
terbentuk
struktur
sebuah pasang
yang untuk
yang di
dapat
gosong
kepada dosen pembimbing Bapak Hari Wiki Utama, bedding
Mouth bar
Permeabilitas fluida
akibat
Kemampuan
sungai
surut dari
yang
air
menyimpan lautprosesbatuan
terbentuk
dan pasang
untuk
di
mengalirkan
Lenticular
Klastika
Mouth bar mineral
muara
terjadi
diartikan
sungai
Kemampuan batuan
sungai
pada
yang batuan batuanasal
yang
terbentuk
batuan sedimen
di
untuk
S.T., M.Eng. yang telah berkontribusi banyak di Permeabilitas
bedding
Permeabilitas
Sayatan
surut
fluida
Salah
akibat
memiliki
muara
air
menyimpan
muara
Kemampuan
menyimpansatu
dari
tipis
laut
sungai danpada
struktur
proses
klas-klas/fragmen,
sungai dan
batuan
mengalirkan
batuan untuk
yang
pasang
mengalirkan
Petrografi Sayatan
untuk
fluida tipis
mengetahui pada batuan
komposisi
dalam membantu penulisan dan mereview artikel ini. Permeabilitas
Lenticular
Petrografi
menyimpan
Kemampuan
Salah
terjadi
surut
mineral
fluida satu
pada
air
Kemampuan
untuk batuan
mengetahui
dan
lautstruktur
batuan mengalirkan
batuan
asal
batuan
untuk
yang
sedimen
untuk
komposisi
Permeabilitas dari batuan
fluida
menyimpan
Sayatan
Kemampuan tipistersebut
danpada mengalirkan
batuan batuan
untuk
Terimakasih juga penulis sampaikan kepada pihak- Lenticular
bedding
Permeabilitas terjadi
akibat
menyimpan
dari
pada
dari
batuan
Sayatan
batuan
proses
dan
tipistersebut
pada
sedimen
pasang
mengalirkan
batuan
Petrografi
Permeabilitas
bedding fluida
untuk
menyimpan
akibat
surut
Sayatan mengetahui
dari
air laut dan
proses
tipis pada komposisi
mengalirkan
pasang
batuan
pihak yang juga terlibat dalam proses penyelesaian Petrografi Salah
fluida
Salah
untuk satu
satu
mengetahui struktur
jenis yang
mineral
komposisi
Sayatan
dari
fluidabatuan tipis pada
tersebut batuan
Petrografi
Lenticular surut
untuk
terjadi air lautbatuankomposisi
mengetahui
pada sedimen
penelitian dan tentunya ucapan terima kasih kepada Plagioklas
Petrografi Salah
yang
dari
untuk satu
mendominasi
batuan
Sayatan mengetahuijenis
tipis tersebut
pada mineral
pada
komposisi
batuan
bedding dari
akibatbatuan
Sayatan dari tipis tersebut
prosespada pasang
batuan
Plagioklas
Petrografi yang
batuan
dari
untuk
Sayatanmendominasi
batuan
mengetahui
tipis tersebut
pada pada
komposisi
batuan
Program Studi Teknik Geologi Universitas Jambi. Petrografi
Salah
surut
untuk
batuan
satu
air laut
mengetahui
jenis mineral
komposisi
Petrografi
Plagioklas Salah
dari
untuk
yang satu
batuan
mengetahui
mendominasijenis
tersebut mineral
komposisi
pada
Salah
dari
Proses satu
batuan
turunnyajenis
tersebut mineral
muka air
Plagioklas
Regresi yang
Salah
dari mendominasi
satu
batuan
batuan jenis
tersebut pada
mineral
Plagioklas yang
Proses
laut mendominasi
turunnya mukapada air
Plagioklas
Regresi batuan
yang mendominasi
Salah satu jenis mineral pada
batuan
Salah
laut satu jenis mineral
Plagioklas batuan
yang
Proses
Salah mendominasi
turunnya
satu muka
jenis mineral padaair
DAFTAR ISTILAH/SINGKATAN Regresi
Plagioklas Tempat
yang
Proses terakumulasinya
mendominasi
turunnya muka pada air
Reservoir
Plagioklas
Regresi batuan
laut mendominasi
yang pada
Proses
Tempat
minyak
batuan turunnya
terakumulasinya
dan gas bumi muka air
Regresi
Reservoir laut
Proses
batuan turunnya muka air
Simbol Definisi Satuan Regresi laut
minyak dan
Tempatturunnya gas bumi
terakumulasinya
Reservoir laut
Proses muka air
Simbol Definisi Satuan Regresi Suatu bidang
Tempat
Proses ilmumuka
terakumulasinya yangair
Reservoir minyak turunnya
laut
Proses dan
turunnya gas bumi muka
Regresi
Regresi
Reservoir
Tempat
Suatu
minyak
laut
Tempat
terakumulasinya
bidang
mempelajaridan gas ilmu
paket-paket
terakumulasinya bumiyangair
Sikuen stratigrafi minyak
Reservoir laut dan gas bumi oleh
mempelajari
sedimen
minyak dan
Suatu bidang yang paket-paket
gas dibatasi
ilmubumiyang
Sekuen bouma yang Sikuen stratigrafi Tempat
Reservoir
terakumulasinya
Tempat
sedimen
bidang
Suatu
minyak terakumulasinya
bidang
mempelajari
dan yang
ketidakselarasan
gas dibatasi
ilmu yangoleh
paket-paket
bumi
menggambarkan
Sekuen bouma yang kondisi Reservoir Tempat
Suatu terakumulasinya
bidang ilmu yang
Sikuen stratigrafi minyak
Reservoir bidang
Suatu dan gas
ketidakselarasan
mempelajari
bidang bumi
paket-paket
ilmu yangoleh
bentuk tubuh batuan
menggambarkan dimulai
kondisi sedimen
minyak
Sikuen stratigrafi mempelajari dan yang gas dibatasi
bumi
paket-paket
Sikuen stratigrafi sedimen
mempelajari
Suatu bidangyang
bidang ketidakselarasan dibatasi
paket-paket
ilmu yang oleh
dari ukuran
bentuk butir berkisar
tubuh batuan dimulai Sikuen sedimen
stratigrafi Suatu
Transgresi Proses bidangyangilmu
naiknya dibatasi
muka yang oleh
air laut
bidang
sedimen ketidakselarasan
mempelajari
Suatu bidang yang dibatasi
paket-paket
ilmu yang oleh
Classical turbidite dari
dari pasir-lempung,
ukuran struktur
butir berkisar Sikuen bidang ketidakselarasan
stratigrafi mempelajari
Transgresi Proses naiknya paket-paket
muka air laut
Classical turbidite darisedimen yang berkembang
pasir-lempung, struktur bidang
sedimen ketidakselarasan
yang
Sikuen stratigrafi mempelajari paket-paket dibatasi oleh
Sikuen stratigrafi sedimen yang dibatasi oleh
adalah yang
sedimen laminasi sejajar,
berkembang Transgresi Proses ketidakselarasan
bidang
sedimen naiknya
yang dibatasi muka air olehlaut
Transgresi bidang
Proses ketidakselarasan
naiknya muka air laut
pelapisan
adalah sejajar,
laminasi perlapisan
sejajar, Transgresi bidang ketidakselarasan
Proses naiknya muka air laut
Transgresi Proses naiknya muka air laut 21
bergelombang
pelapisan sejajar, perlapisan
Transgresi Proses naiknya muka air laut
bergelombang Transgresi Proses naiknya muka air laut
Transgresi Proses naiknya muka air laut

Pengendapan yang
Lembaran Publikasi Minyak dan Gas Bumi Vol. 55 No. 1, April 2021: 11 - 22

KEPUSTAKAAN Nichols, G., 2009. Sedimentology and Stratigraphy.


Boggs Jr., S., 2005. Principles of Sedimentology and 2nd ed. United Kingdom: Wiley-Blackwell
Stratigraphy. 4th ed. New Jersey, USA: University Publishing company.
of Oregon. Posamentier, H. W. & Allen, G. P., 1993. Variability
BP Global Company, 2018. BP Statistical Review of The Sequences Stratigraphic Model: Effects of
of World Energy, United Kingdom: BP Global Local Basin Factors. Sedimentary Geology, Volume
Company. 86, pp. 91-109.
Catuneanu, O., 2006. Principle of Sequence Pulunggono, A., Haryo, A. & Kosuma, C. G., 1992.
Stratigraphy. Canada: University of Alberta. Pre-Tertiary and Tertiary Fault Systems as A
Framework of The South Sumatra Basin; A Study
De Coster, G. L., 1974. The Geology of the Central
of SAR-Maps. Indonesia, Indonesian Petroleum
and South Sumatra Basin. Indonesia, Indonesian
Association, pp. 339-360.
Petroleum Association, pp. 77-110.
Rohmana, R. C., Achmad, A. & Suyoto, S., 2019.
Embry, A., 2009. Practical Sequence Stratigraphy.
Analisis Sedimentologi dan Stratigrafi untuk
Canada, Canadian Society of Petroleum Geologist.
Rekonstruksi Model Lingkungan Pengendapan:
Emery, D. & Myers, K., 1996. Sequence Stratigraphy. Mengungkap Proses Pembentukan Formasi Tapak,
London: Blackwell Publishing company. Sub-Cekungan Banyumas. Jurnal Geosaind Dan
Firmansyah, Y., Riaviandhi, D. & Gani, R. M. G., Teknologi, 2(3), pp. 126-134.
2016. Sikuen Stratigrafi Formasi Talang Akar Selley, R., 1985. Ancient Sedimentary Environments.
Lapangan DR, Sub-Cekungan Jambi, Cekungan 3rd ed. New York: Cornell University Press.
Sumatra Selatan. Bulletin of Scientific Contribution,
Utama, H. W., Said, Y. M., Siregar, A. D. & Adhitya,
14(3), pp. 263-268.
B., 2021. The Role of Sumatra Fault Zone of Dikit
Ginger, D. & Fielding, K., 2005. The Petroleum System Fault Segment to Appearance of Geothermal
and Future Potential of The South Sumatra Basin, Features on the Grao Sakti, Jambi, Indonesia,
Indonesian Petroleum Association . Atlantis Press International B.V, pp. 367-375.
Haqqi, A. S. F., Sunardi, E. & Isnaniawardhani, Van Bemmelen, R., 1949. The Geology of Indonesia.
V., 2014. Analisis Fasies dan Sikuen Stratigrafi General Geology of Indonesia and Adjacent
Formasi Air Benakat Berdasarkan Data Well Archipelagoes. 2nd ed.:Goverment Printing, The
Log pada Lapangan EA, Cekungan Sumatra Hague 1949.
Selatan, Bandung: Pusat Studi Energi Universitas
Walker, R., 1992. Facies Models Response To Sea
Padjajaran.
Level Change. Canada: Geological Associacion
Hutchison, C., 2014. Tectonic evolution of Southeast of Canada.
Asia. Geological Society of Malaysia (GSM),
Widarsono, B., 2013. Cadangan dan Produksi Gas
Volume 60, pp. 1-18.
Bumi Nasional: Sebuah Analisis atas Potensi dan
Li, M. & Zhao, Y., 2014. Geophysical Exploration Tantangan. Lembaran Publikasi Minyak dan Gas
Technology: Applications in Lithological and Bumi, 47(3), pp. 115-126.
Stratigraphic Reservoirs. United Kingdom:
Petroleum Industry Press.
Lines, R. L. & Newrick, R. T., 2004. Fundamental
of Geophysical Interpretation (Geophysical
Monograph No. 13). United State of America:
Society of Exploration Geophysicists.
Metcalfe, I., 2013a. Gondwana dispersion and Asian
accretion: Tectonic and paleogographic evolution
of eastern Tethys. Journal of Asian Earth Sciences,
Volume 66, pp. 1-13.
Metcalfe, I., 2013b. Tectonic Evolution of the Malay
Peninsula. Journal of Asian Earth Sciences,
Volume 76, pp. 195-213.
Metcalfe, I., 2017. Tectonic evolution of Sundaland.
Bulletin of the Geological Society of Malaysia,
Volume 63, pp. 27-60.

22

Anda mungkin juga menyukai