Anda di halaman 1dari 9

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pelayanan publik merupakan kegiatan pemenuhan kebutuhan

masyarakat secara adil dan merata sesuai dengan Perundang-undangan

yang berlaku. Penyelenggaran pelayanan publik ini tidak hanya dari sektor

Pemerintah saja, tetapi juga dari sektor privat. Dalam Undang-Undang No

25 Tahun 2009, disebutkan bahwa ruang lingkup pelayanan publik

meliputi pelayanan barang dan jasa publik serta pelayanan administratif

termasuk juga pendidikan, pengajaran, pekerjaan, tempat tinggal,

komunikasi dan informasi, lingkungan hidup, kesehatan, jaminan sosial,

energi, perbankan, perhubungan, sumber daya alam, pariwisata, dan sektor

strategis lainnya.

Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang diberikan oleh

Pemerintah sering sekali muncul berbagai permasalahan yang membuat

masyarakat merasa tidak puas dengan pelayanan yang ada. Pelayanan yang

berbelit-belit, munculnya pungutan liar, sikap pegawai yang tidak ramah

dan sopan, lambat serta pelayanan yang mahal menjadi alasan masyarakat

enggan untuk mengurus segala sesuatu ke birokrasi terkait. Buruknya

pelayanan publik ini tidak hanya dirasakan oleh masyarakat saja, bahkan

commit to user

1
perpustakaan.uns.ac.id 2
digilib.uns.ac.id

Deputi layanan publik KemenPAN-RBpun juga berpendapat yang sama:

(http://www.jpnn.com)

“Layanan publik masih banyak yang buruk. Beberapa kali saya


ikut Pak Menteri sidak, banyak pelayanan publik yang perlu
diperbaiki. Pak Menteri datang, dan disambut dengan komplain
pengunjung,”

Penyelenggaran pelayanan publik yang diberikan oleh Pemerintah

salah satunya adalah pelayanan dalam bidang administratif kependudukan,

yaitu serangkaian kegiatan penataan dan penertiban dokumen dan data

kependudukan melalui pendaftaran penduduk, pencatatan sipil,

pengelolaan informasi administrasi kependudukan serta pendayagunaan

hasilnya untuk pelayanan publik dan pembangunan sektor lain. Pelayanan

dalam bidang kependudukan ini menyangkut hajat hidup orang banyak

mulai dari mereka lahir hingga meninggal. Pelayanan administrasi

kependudukan menjadi salah satu tugas negara yaitu untuk menerbitkan

sebuah akta kelahiran, akta perkawinan, akta perceraian, akta kematain,

akta pengakuan anak, akta pengesahan anak, kartu keluarga, dan

menyediakan blangko KTP-el.

Akta kelahiran sebagai salah satu produk layanan kependudukan

merupakan akta catatan sipil terhadap peristiwa kelahiran seseorang yang

menjadi hak identitas bagi setiap anak dan diterbitkan oleh Dinas

Kependudukan dan Catatan Sipil dengan berlandaskan pada Undang-

Undang No. 24 tahun 2013. Akta kelahiran terdiri dari tiga jenis, yaitu

akta kelahiran umum, akta kelahiran istimewa, dan akta kelahiran


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 3
digilib.uns.ac.id

dispensasi. Masing-masing akta kelahiran digolongkan berdasarkan jarak

waktu pelaporan dengan kelahiran. Prosedur pembuatan akta kelahiran

diawali dari surat keterangan kelahiran dari Rumah Sakit/ Dokter/ Bidan,

surat perkawinan, surat dari kelurahan, dan fotocopy Kartu Keluarga

(KK).

Setiap warga negara yang lahir diwajibakan dalam Undang-

Undang untuk memiliki akta kelahiran. Akta ini sangat berguna bagi

kehidupan nantinya, yaitu untuk membuat Kartu tanda penduduk, kartu

keluarga, mendaftar sekolah, menikah, warisan, dan lain sebagainya.

Kepemilikan akta kelahiran juga menjadi bukti bahwa negara mengakui

atas identitas warga negaranya. Bukan itu saja, akta kelahiran juga

merupakan bukti pengakuan legal kewarganegaraan seseorang dan sebagai

jaminan atas kedudukan dan status hukum seseorang dalam negara.

Mengingat pentingnya akta kelahiran ini, sudah seharusya masyarakat

mempunyai kesadaran untuk mengurus akta kelahiran. Namun

kenyataannya masih banyak ditemui kurangnya kesadaran masyarakat

mengenai arti penting sebuah akta kelahiran. Hal ini disebabkan oleh

beberapa faktor, tidak hanya dipengaruhi karena sistem pelayanan berbelit-

belit dan mahal, tetapi juga didasari pada akses pelayanan yang sulit

dijangkau oleh masyarakat dan kurangnya sosialisasi tentang pentingnya

akta kelahiran. Rendahnya tingkat kesadaran masyarakat dalam mengurus

akta kelahiran untuk anaknya juga dirasakan oleh Menteri Sosial melalui

kutipan berikut ini (www.liputan6.com) :


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 4
digilib.uns.ac.id

“Saat ini, 43 juta anak Indonesia tidak memiliki akta kelahiran,


sehingga bisa menjadi kendala serius untuk mewujudkan cita-cita
mereka di masa depan, seperti tidak bisa masuk sekolah negeri,
sulit menjadi anggota TNI/Polri dan sebagainya, ”

Dengan melihat fenomena yang ada seharusnya birokrasi terkait

senantiasa bersifat terbuka dalam memberikan pelayanan. Pemerintah

harus siap menyampaikan informasi dengan jelas dan mudah diterima oleh

masyarakat, sehingga masyarakat akan memahami dan mengetahui betapa

pentingnya sebuah akta, dan merekapun akan mempunyai kesadaran untuk

membuatkan akta kelahiran bagi anak mereka.

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil sebagai pelaksanaan

penyedia berbagai macam pelayanan bidang kependudukan memegang

peranan penting dalam pembuatan akta kelahiran. Di Kabupaten

Karanganyar sendiri permasalahan mengenai kepemilikan akta kelahiran

juga dirasakan. Pada kenyataannya masih ada beberapa anak di Kabupaten

Karanganyar yang belum memiliki akta kelahiran, yaitu sebesar 28,37 %

(Tabel 1.1). Padahal disisi lain, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Karanganyar terus berinovasi untuk meningkatkan

pelayanannya dalam pembuatan akta kelahiran, yaitu dengan adanya

Mobil RATNA (Rakyat Trdaftar Negara Aman) dan dibentuknya tim

klarifikasi dan konfirmasi permohonan pencatatan akta kelahiran lebih dari

60 hari.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 5
digilib.uns.ac.id

Tabel 1.1

Data kepemilikan Akta Kelahiran Per 30 Juni 2015

Persentase
Jumlah
Jumlah
No Kecamatan Kepemilikan Belum
Anak Memiliki
Akta Memiliki
Akta (%)
Akta (%)

1 Jatipuro 2.721 1.806 66,4 33,6

2 Jatiyoso 3.048 2.124 69,7 30,3

3 Jumapolo 3.481 2.492 71,6 28,4

4 Jumantono 4.288 3.187 74,3 25,7

5 Matesih 4.078 3.113 76,3 23,7

6 Tawangmanggu 4.094 2.892 70,6 29,4

7 Ngargoyoso 3.064 2.127 69,4 30,6

8 Karangpandan 3.809 2.940 77,2 22,8

9 Karanganyar 7.192 5.254 73,1 26,9

10 Tasikmadu 5.182 3.510 67,7 32,3

11 Jaten 6.517 4.763 73,1 26,9

12 Colomadu 5.078 3.601 70,9 29,1

13 Gondangrejo 6.651 4.863 73,1 26,9

14 Kebakkramat 5.397 3.711 68,8 31,2

15 Mojogedang 6.132 4.213 68,7 31,3

16 Kerjo 3.347 2.431 72,6 27,4

17 Jenawi 2.278 1.663 73 27

Jumlah 76. 357 54.690 71,63 28,37

commit dan
Sumber : Dinas Kependudukan to user
Pencatatan Sipil Kab. Karanganyar
perpustakaan.uns.ac.id 6
digilib.uns.ac.id

Dengan melihat luasnya wilayah Kabupaten Karanganyar yang

memiliki 17 kecamatan, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil sudah

menyiapkan mobil RATNA (Rakyat Terdaftar Negara Aman) yang

digunakan untuk memberi pelayanan kependudukan. Dinas Kependudukan

dan Pencatatan Sipil Kabupaten Karanganyar dengan khusus menyediakan

mobil layanan RATNA (Rakyat Terdaftar Negara Aman) yang setiap

bulannya berkeliling ke beberapa kecamatan di Kabupaten Karanganyar

yang letaknya berjauhan dengan Kantor Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kabupaten Karanganyar, yaitu Kecamatan Jatipuro,

Jatiyoso, Jumapolo, Tawangmanggu, Ngargoyoso, Colomadu,

Gondangrejo, Kerjo, dan Jenawi. Dan untuk kecamatan-kecamatan yang

mudah dijangkau seperti Kecamatan Jumantono, Matesih, Kebakramat,

dan Karangpandan mereka hanya melakukan kunjungan dengan mobil

RATNA (Rakyat Terdaftar Negara Aman) beberapa bulan sekali. Mobil

RATNA (Rakyat Terdaftar Negara Aman) ini melayani segala bentuk

pelayanan administrasi kependudukan khususnya pembuatan akta

kelahiran. Hal ini dikarenakan pembuatan akta lahir harus dilakukan di

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dan tidak bisa dilakukan di

Kecamatan saja. Dengan adanya Mobil Ratna ini, masyarakat dapat

mengurus dan membuat akta kelahiran yang langsung jadi hari itu juga.

Selain itu, di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten

Karanganyar juga mempunyai tim klarifikasi dan konfirmasi permohonan

pencatatan akta kelahiran lebih dari 60 hari. Tim ini bertugas melakukan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 7
digilib.uns.ac.id

verifikasi berkas permohonan pembuatan akta dan melakukan sidang

klarifikasi dan konfirmasi permohonan. Bahkan tim yang khusus dibuat

oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Karanganyar

ini juga langung terjun ke lapangan, dimana mereka akan meminta

informasi kepada lingkungan sekitar dari pemohon. Hal ini dilakukan

untuk meminimalisir kesalahan dalam penerbitan akta kelahiran terutama

aspek legalitas maupun kebenaran terhadap data yang dilampirkan dalam

akta kelahiran. Terbentuknya tim ini didasari banyaknya permohonan akta

kelahiran dengan dokumen pendukukungnya palsu, anak yang

dimohonkan akta tersebut bukanlah anak kandungnya atau anak itu

merupakan anak diluar pernikahan yang syah

(www.disdukcapilkaranganyar.com).

Dengan melihat keseriusan Dinas Kependudukan dan Pencatatan

Sipil Kabupaten Karanganyar dalam pelayanan akta kelahiran dengan

memberikan pelayanan keliling dengan mobil RATNA (Rakyat Terdaftar

Negara Aman) dan membentuk tim Klarifikasi dan Konfirmasi pencatatan

akta kelahiran lebih dari 60 hari. Maka penulis tertarik melakukan

penelitian untuk mengetahui kualitas pelayanan yang diberikan Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Karanganyar kepada

masyarakat dalam pembuatan akta kelahiran.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 8
digilib.uns.ac.id

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang yang sudah dipaparkan di atas,

dalam penelitian ini rumusan masalah penelitiannya yaitu : “Bagaimana

Kualitas Pelayanan Pembuatan Akta Kelahiran Oleh Dinas Kependudukan

dan Pencatatan Sipil Kabupaten Karanganyar?”

C. Tujuan Penelitian

Sehubungan dengan rumusan masalah penelitian yang telah di

tuliskan di atas, maka penelitian dilakukan untuk mendeskripsikan kualitas

pelayanan yang diberikan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Karanganyar dalam pembuatan akta kelahiran.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan

untuk mengembangkan ilmu pengetahuan mengenai pelayanan publik

yang berkaitan dengan kualitas pelayanan jasa.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis, yaitu :

a. Bagi Instansi terkait : Penelitian ini dapat digunakan sebagai

bahan pertimbangan dalam peningkatan kualtas pelayanan,

khususnya pada pelayanan kependudukan.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 9
digilib.uns.ac.id

b. Bagi peneliti : Untuk menambah pengetahuan peneliti

yang berhubungan dengan permasalahan kualitas pelayanan.

commit to user

Anda mungkin juga menyukai