Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pelayanan yang diberikan kepada publik adalah hal

terpenting yang perlu diperhatikan dalam suatu instansi baik itu

instansi swasta maupu instansi pemerintah. Kualitas pelayanan

yang diberikan kepada masyarakat menentukan kesetiaan

masyarakat terhadap instansi yang bersangkutan. Pelayanan pada

sektor publik seharusnya seperti pelayanan yang diberikan oleh

sektor privat. Walaupun sektor publik tidak akan pernah bangkrut

atau tidak mengharapkan laba dari pelayanannya, sektor publik

harus tetap memberikan pelayanan yang berkualitas kepada publik.

Hal ini dikarenakan tidak akan ada suatu negara tanpa masyarakat

atau dalam kata lain suatu negara ada karena masyarakatnya.

Berdasarkan fungsi pemerintah dalam melakukan pelayanan

umum (publik) terdapat 3 (tiga) fungsi pelayanan, yaitu

environmental service (layanan jasa lingkungan), development

service (pembangunan), protective service (perlindungan).

Pemerintah wajib memberikan pelayanan prima kepada publik, hal

ini dikarenakan menerima pelayanan yang terbaik adalah hak

masyarakat yang telah memenuhi kewajibannya sebagai warga

negara. Pelayanan prima identik dengan pelayanan yang

1
berkualitas. Pelayanan prima yang berkualitas sekarang ini dapat

diberikan kepada publik dengan adanya perkembangan teknologi

yang membantu pegawai dalam mengerjakan tugasnya.

KIA dianggap penting mengingat hingga kini tidak ada kartu

identitas bagi anak walaupun anak tersebut telah memiliki Akta

kelahiran, namun Akta kelahiran hanya merupakan dokumen yang

memuat terjadinya peristiwa kelahiran sekaligus merupakan bukti

otentik asal usul dan bukti kewarganegaraan seseorang. Hal ini

yang mendorong pemerintah untuk membuat program terkait

identitas anak. Melalui Kartu Identitas Anak seharusnya pemerintah

segera mewujudkan nomor identitas pribadi yang terintegrasi

dengan gabungan data dari berbgai macam institusi pemerintah

dan swasta. Sehingga dengan diterbitkannya oleh pemerintah,

maka akan mempermudah anak dalam memenuhi hak sebagai

warga negara indonesia. Melalui kartu identitas anak (KIA) juga,

diharpkan segera terwujud data penduduk Indonesia yang akurat

dan terintegrasi sehingga tidak memunculkan kepentingan daerah

maupun kepentingan individual. Selain itu, melalui kartu identitas

anak (KIA) masyarakat tidak ingin adanya pihakpihak yang

memanfaatkannya untuk kepentingan sendiri. Sesungguhnya,

pemberlakuan kartu identitas anak (KIA) ini akan sangat rentan

dengan berbagai program. Kita tahu selama ini bahwa birokrasi kita

2
belum sepenuhnya mampu berubah dan meninggalkan kebiasaan

buruknya.

Adapun data penerbitan Kartu Identitas Anak Pada Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil DKI Jakarta adalah sebagi

berikut:

Tabel 1.1.Penerbitan Kartu Identitas Anak Pada


Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil DKI Jakarta
No Tahun Target Realiasi

1 2017 1000 398

2 2018 1250 561

3 2019 1500 687

4 2020 2000 735

5 2021 2250 1092

Sumber : Data Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Dki


Jakarta Tahun 2022.

Dari tabel diatas sepanjang tahun 2017-2021 yakni dalam

kurun waktu 5 tahun sejak tahun 2017 Dinas Kependudukan Dan

Pencatatan Sipil tidak pernah mencapai target dalam penerbitan

kartu identitas anak. Ini menunjukkan masih lemahnya kinerja

pelayanan Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil. Yang

disebabkan karena kurangnya masyarakat tentang pentingnya KIA

serta fasilitas pelayanan yang kaitannya dengan sosialisasi

kebijakan kartu identitas anak.

3
Pelayanan prima adalah pelayanan yang sesuai dengan

standar pelayanan dan memuaskan pelanggan. Hal-hal pokok yang

mendukung dalam pelayanan prima dalam Penerbitan Kartu

Identitas Anak Pada Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil

DKI Jakarta masih jauh dari target. Beberapa hal dikarena,

kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya Kartu

Identitas Anak . adanya regulsi pelayanan, adanya fasilitas

pelayanan yang mendukung, adanya peranan tim pengarah yang

baik, mudah, murah, cepat, bermanfaat dan adanya budaya

pemberian layanan yang baik. Pelayanan yang diberikan oleh

pemerintah menghasilkan beberapa dokumen resmi yang

diperlukan oleh masyarakat seperti status kewarganegaraan,

sertifikat kompetensi, kepemilikan atau penguasaan terhadap suatu

barang dan sebagainya. Dokumen yang dimaksudkan ialah Kartu

Tanda Penduduk (KTP), Akte Kelahiran, Akte Perkawinan, Akte

Kematian, Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB), Surat Ijin

Mengemudi (SIM), Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor

(STNK), Ijin Membangun Bangunan (IMB), Paspor, Sertifikat

Kepemilikan/ Penguasaan Tanah dan sebagainya. Dokumen resmi

yang sangat penting untuk masyarakat untuk menjadi identitas

sangat penting untuk menjamin keberadaan warga masyarakat

sebagai jaminanan identitas warga dan hak-hak sipilnya.

4
Ada beberapa faktor yang mengakibatkan pelayanan yang

diberikan oleh instansi pemerintahan kurang memuaskan. Selain

dari faktor fasilitas yang kurang memadai, faktor SDM juga

terkadang menjadi faktor yang menyebabkan kurang

memuaskannya pelayanan dari instansi pemerintah.

Perkawinan yang terjadi di masyarakat wajib di laporkan ke

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil setempat untuk

mendapatkan Akte Perkawinan. Namun masih banyak masyarakat

yang menunda-nunda untuk mengurus Akte Perkawinan mereka.

Publik tidak ingin direpotkan dengan syarat-syarat yang harus

dipenuhi dalam mengurus akte Perkawinan sehingga publik

membayar lebih untuk dimudahkan dalam pembuatan akte

Perkawinan. Selain itu hal yang dijumpai setelah akte perkawinan

adalah penerbitan Kartu Identitas Anak.

Alasan atau latar belakang pemerintah dalam mengeluarkan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 2016 tentang

Kartu Identitas Anak adalah :

1. Pemerintah melihat saat ini anak yang berusia kurang dari 17

tahun dan belum menikah belum memiliki identitas

kependudukan yang berlaku secara nasional dan belum

terintegrasi dengan Sistem Informasi dan Administrasi

Kependudukan;

5
2. Bahwa pemerintah berkewajiban untuk memberikan identitas

kependudukan kepada seluruh penduduk warga negara

Indonesia yang berlaku secara nasional sebagai upaya

perlindungan dan pemenuhan hak konsitusional warga negara;

dan

3. Bahwa pemberian identitas kependudukan kepada anak akan

mendorong peningkatan pendataan, perlindungan dan

pelayanan publik untuk mewujudkan hak terbaik bagi anak.

Akhirnya berdasarkan alasan tersebut diatas pemerintah

melalui Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) mengeluarkan

Kartu Identitas Anak (KIA) yang diharapkan menjadi kartu identitas

bagi anak. KIA ini diatur dalam Perturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 2 Tahun 2016 tentang Kartu Identitas Anak, dalam

Permendagri ini mengatur mengenai hal-hal yang berkaitan dengan

KIA seperti syarat-syarat untuk mendapatkan KIA, prosedur untuk

mendapatkan KIA, elemen yang tercantum dalam KIA, serta

peranan yang harus dilakukan oleh Disdukcapil Kabupaten/Kota,

dan lain sebagainya.

Namun hal ini menimbulkan banyak polemik, ada yang pro

dan kontra terhadap kebijakan tersebut. Selain itu, sebagaimana

diketahui bahwa sampai saat ini sosialisasi akan program KIA ini

juga sangat minim dan bahkan hampir tidak memiliki gema

ditengah-tengah masyarakat.

6
Dalam berbagai penjelasan yang dikemukakan pemerintah,

bahwa kartu yang berfungsi layaknya Kartu Tanda Penduduk (KTP)

bagi anak di bawah usia 17 tahun ini bisa digunakan untuk

berbagai hal, seperti membuka tabungan di bank, pasport, kartu

sehat, kartu pintar, dan lainnya atas nama sendiri. Melalui KIA

pemerintah berharap adanya peningkatan pendataan,

perlindungan, dan pelayanan publik untuk mewujudkan hak tebaik

bagi anak. Bukan hanya itu, KIA bersama dengan akta kelahiran

diharapkan mampu memberikan kepastian hukum dan jaminan

atas pengakuan hak anak berikut dengan perlindungannya.

Dari permasalahan diatas maka peneliti tertarik untuk

meneliti “Analisis Sosialisasi Kebijakan Penerbitan Kartu

Identitas Anak Pada Dinas Kependudukan Dan Pencatatan

Sipil Dki Jakarta Tahun 2022.”

B. Ruang Lingkup Penelitian

Adapun ruang lingkup penelitian ini hanya membahas

mengenai Analisis Sosialisasi Kebijakan Penerbitan Kartu Identitas

Anak Pada Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Dki Jakarta

Tahun 2022.

7
C. Pertanyaan Penelitian

Adapun pertanyaan penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Bagaimana Sosialisasi Kebijakan Penerbitan Kartu Identitas

Anak Pada Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Dki

Jakarta Tahun 2022?

2. Apa saja yang menjadi hambatan dalam Sosialisasi Kebijakan

Penerbitan Kartu Identitas Anak Pada Dinas Kependudukan

Dan Pencatatan Sipil Dki Jakarta Tahun 2022?

3. Upaya apa saja yang dilakukan untuk mengatasi hambatan

Sosialisasi Kebijakan Penerbitan Kartu Identitas Anak Pada

Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Dki Jakarta Tahun

2022?

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui Sosialisasi Kebijakan Penerbitan Kartu

Identitas Anak Pada Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil

Dki Jakarta Tahun 2022

2. Untuk mengetahui hambatan –hambatan yang ditemui Dalam

Sosialisasi Kebijakan Penerbitan Kartu Identitas Anak Pada

Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Dki Jakarta Tahun

2022.

3. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan untuk mengatasi

hambatan- hambatan dalam Dalam Sosialisasi Kebijakan

8
Penerbitan Kartu Identitas Anak Pada Dinas Kependudukan

Dan Pencatatan Sipil Dki Jakarta Tahun 2022.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada

berbagai pihak secara umum, antara lain:

1. Aspek Teoritis

Dari aspek teoritis diharapkan penelitian ini memberikan manfaat

sebagai pengembangan ilmu yang diharapkan dapat memberikan

sumbangan pemikiran dalam pengembangan ilmu pengetahuan

bidang ilmu administrasi publik yaitu terkait dengan Peranan Dinas

Kependudukan Dan Pencatatan Sipil DKI Jakarta Dalam

Penerbitan Kartu Identitas Anak Tahun 2021.

2. Aspek Praktis

Melalui penelitian ini secara mendalam penulis dapat mengetahui

bagaimana Peranan Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil

DKI Jakarta Dalam Penerbitan Kartu Identitas Anak Tahun 2021,

selain itu penulis juga dapat menumbuhkan sikap kritis terhadap

masalah-masalah yang terjadi terkait kajian tersebut tersebut.

3. Aspek Akademisi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan

informasi dan referensi peneliti lain dalam melakukan penelitian

9
tentang Peranan Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil DKI

Jakarta Dalam Penerbitan Kartu Identitas Anak Tahun 2021.

10

Anda mungkin juga menyukai