Anda di halaman 1dari 18

Nama : Elya Sinariyani Tumangger (7193520054)

Ryan purba

BAB 3

PROGRAMA LINIER: ANALISIS SENSITIVITAS PADA METODE GRAFIKTAR fice ANALISIS SENSITIVITAS:
SUATU PENGANTAR

Analisis sensitivitas adalah analisis yang dilakukan terhadap solusi optimal yang telah diperoleh
sebelumnya. Hal ini dilakukan karena adanya perubahan-perubahan yang disebabkan perubahan
lingkungan yang dinamis, seperti perubahan harga bahan baku, permintaan konsumen yang
berfluktuasi, penggantian mesin lama dengan mesin yang baru, kenaikan biaya produksi sebagai akibat
naiknya upah/gaji tenaga kerja, turnover karyawan yang tinggi, perubahan peraturan ketenagakerjaan,
dan lain-lain. Seorang manajer ingin menentukan bagaimana perubahan-perubahan tersebut
memengaruhi solusi optimal masalah programa linier. Analisis sensitivitas memberikan informasi yang
dibutuhkan untuk menanggapi perubahan tersebut tanpa harus melakukan perhitungan kembali dari
awal. Analisis sensitivitas dilakukan untuk menentukan seberapa besar perubahan yang terjadi pada
solusi optimal yang telah diperoleh sebagai akibat dari perubahan-perubahan pada model awal.
Perubahan-perubahan yang dimaksudkan adalah:

1. Apakah perubahan koefisien fungsi tujuan mempengaruhi solusi optimal?

2. Apakah perubahan sisi kanan kendala atau pembatas akan mempengaruhi solusi optimal?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, terlebih dahulu harus dilakukan analisis terhadap kendala atau
pembatas pada suatu persoalan programa linier. Hal ini diperlukan sebagai langkah untuk
mempermudah melakukan analisis terhadap perubahan-perubahan model awal yang akan berpengaruh
terhadap solusi optimal yang telah diperoleh sebelumnya. Pembatas atau kendala dalam programa linier
secara umum dibagi menjadi dua, yaitu pembatas binding dan pembatas non-binding. Pembatas binding
adalah pembatas yang melewati atau dilalui oleh solusi optimal, sehingga pembatas Metode kuantitatif
Pendekatan Pengambilan Keputusan untuk timu Sosial dan tersebut dianggap sebagai pembatas yang
jumlahnya terbatas karena telah digunakan secara optie atau utuh. Sementara itu, pembatas non-
binding adalah pembatas yang tidak melewati atau di oleh solusi optimal, sehingga pembatas tersebut
dianggap sebagai pembatas yang jumlahnya berlel karena belum digunakan secara optimal atau utuh.

PERSOALAN DASAR DALAM ANALISIS SENSITIVITAS PADA METODE GRAFIK

Analisis sensitivitas pada metode grafik terdiri dari tiga persoalan, yaitu:

1. Jika terjadi kenaikan atau penurunan sumber-sumber (analisis sensitivitas ruas kana

pembatas)
Ada dua bentuk analisis

a. Berapa banyak sumber dapat mengalami kenaikan agar terjadi perbaikan pada nilai optima

dari fungsi tujuan 2?

b. Berapa banyak sumber boleh turun tanpa terjadi perubahan pada solusi optimal yang tela

diperoleh?

2. Sumber mana yang diberikan prioritas untuk dinaikkan

Dalam persoalan ini dipilih sumber-sumber terbatas yang memberikan keuntungan yang lebih

maksimal. Jika Yi adalah keuntungan per unit dari sumberi, maka Yi dapat ditentukan dengan

rumus:

WPS OTHER

Yi

(1)

di mana:

a = perubahan maksimal pada FT (Fungsi Tujuan Z)

b = jumlah maksimal penambahan sumber

3. Berapa banyak perubahan pada koefisien-koefisien fungsi tujuan

Perubahan pada koefisien fungsi tujuan dapat berpengaruh pada slope/sudut garis lurus

grafiknya.

APLIKASI ANALISIS SENSITIVITAS PADA METODE GRAFIK

Contoh:

FT

== 3X, + 4X

Kendala/pembatas:

2X 3X 5 24

(1)
3X

X s 21

(2)

S9 ...............(3)

Bab 3— Programa Linier: Analisis Sensitivitas pada Metode Gratik

25

20

(5)

Tentukan nilai X, dan X,

1. Persoalan 1: Jika terjadi kenaikan/penurunan sumber-sumber atau ruas kanan pembatas

(analisis sensitivitas ruas kanan)

Perubahan ruas kanan dilakukan untuk mengetahui seberapa besar ruas kanan pembatas binding

(terbatas) boleh dinaikkan untuk memperbaiki solusi optimal yang baru, atau seberapa besar

ruas kanan pembatas non-binding (pembatas berlebih) boleh diturunkan tanpa mengubah

solusi optimal yang telah diperoleh sebelumnya.

Gambar 3.1

Solusi Optimall Awal

X2
22

20

Pembatas 2

18

16

14

12

10

Pembatas 3

Optimal X 1 = 3, X 2 = 6, Z = 33

Pembatas 1

X1

10

12
14

16

Dari gambar 3.1, pembatas binding (terbatas) adalah pembatas (1) dan pembatas (3), sementara

pembatas non-binding (berlebih) adalah pembatas (2). Kenaikan atau (penurunan) sumber

atau ruas kanan pembatas hanya dapat dilakukan terhadap pembatas binding/pembatas yang

terbatas atau (pembatas non-binding/pembatas berlebih).

Perubahan ruas kanan pembatas atau sumber dapat dilakukan sebagai berikut:

1. Perubahan pembatas (1)

Gambar 3.2 menunjukkan kenaikan jumlah bahan baku pada pembatas (1). Pembatas (1)

dapat dinaikkan sampai ke titik X, sehingga akan terjadi perubahan pada solusi optimal

Solusi optimal yang baru (titik X) merupakan perpotongan antara pembatas (3) dengan

pembatas (5). Perubahan tersebut akan menyebabkan terjadinya perubahan nilai pada

ruas kanan pembatas (1) sebagai berikut:

Titik X = Perpotongan antara pembatas (5) dengan pembatas (2)

Pembatas 3

X1

X2

Pembatas 5

X1

X2

Titik optimal untuk titik X = (0:9)


Perubahan nilai ruas kanan pembatas (1): 2X, + 3X, = 24, sehingga 2(0)+ 3(9)= 27

Perubahan pada nilai FT, yaitu Z = 3(0) + 4(9) = 36

Gambar 3.2

Perubahan Ruas Kanan Pembatas (1)

X2

22

20

Pembatas 2

18

WPS Office

16

14

12

10

X Pemba 3

Nilai Optimal Baru:

x, = 0,X, = 9, Z = 36

Pembatas 1 baru

X1
2

468

10

12

14

16

3-Programa Linier: Analisis Sensitivitas pada Metode Grafik

27

2. Perubahan Pembatas (3)

Gambar 3.3 menunjukkan kenaikan jumlah bahan baku pada pembatas (3). Pembatas

(3) dinaikkan sampai ke titik Y, sehingga akan terjadi perubahan pada solusi optimal.

Solusi optimal yang baru (titik Y) merupakan perpotongan antara pembatas (1) dengan

pembatas (2)

Perubahan tersebut akan menyebabkan terjadinya perubahan nilai pada ruas kanan

pembatas (3), yaitu:

Titik Y = Perpotongan antara pembatas (1) dengan pembatas (2)

Pembatas 1

2X1

3X2

24 (x1)

2X1

24

3X1
Pembatas 2

3X1

21 (x3)

9X1

63 -

3X2

-7X1

-39

X1

= 5,57

Gambar 3.3

Perubahan Ruas Kanan Pembatas (3)

X2

22

20

Pembatas 2

WPS Office

18

16

14

12

10

...
Perttas 3

Nilai Optimal Baru:

X, -0,X, = 9, Z = 36

Pembatas 1 baru

X1

46

10

12

14

16

Substitusikan nilai x = 5,57 ke pembatas 1

2(5,57) + 3X = 24

11.14 +3X = 24

3X, = 12,86

X = 4,29

Titik optimal untuk titik Y = (5,57 ; 4,29)

Perubahan nilai ruas kanan pembatas (3): X,+X= 5,57 + 4,29 = 9,86
Perubahan pada nilai FT, yaitu 2 = 3(5,57) + 4(4,29) = 33,87

3. Perubahan pembatas (2)

Gambar 3.4 menunjukkan penurunan jumlah bahan baku pada pembatas non-binding

atau pembatas (2). Penurunan ini disebabkan karena pada dasarnya pembatas (2) suda

berlebih, sehingga tidak perlu dinaikkan lagi. Kenaikan pada pembatas berlebih (pembatas

2) akan menyebabkan sumber tersebut menjadi semakin berlebih. Pembatas (2) diturunkan

sampai ke titik D, sehingga solusi optimal tetap berada pada titik semula (titik D). Karena

solusi optimal tidak berubah, maka titik D merupakan perpotongan antara pembatas (1)

dan pembatas (3) yang menghasilkan titik optimal pada X, = 3, X, = 6, dan Z = 33.

Gambar 3.4

X2

Perubahan Ruas Kanan Pembatas (2)

22

20

Pembatas 2

18

WPS Office

16

14

12

10

Pembatas 3

6
Optimal X =3, X2 = 6, Z = 33

Pembatas 1

2.

Xi

10

12 14

16

Bab 3- Programa Linier: Analisis Sensitivitas pada Metode Grafik

29

Perubahan hanya terjadi pada nilai ruas kanan pembatas (2):3X,+X, =3(3)+6 = 15

Kesimpulan yang dapat diperoleh dengan melakukan analisis pada perubahan ruas

kanan pembatas adalah sebagai berikut:

Pembatas

Tipe

Perubahan Nilai Ruas Kanan

27-243

15-21 = 6
9,87 - 9 = 0,87

Terbatas

Berlebih

Berlebih

Perubahan Maksimal pada Z

36 - 33.3

33,87 - 33 =0,87

33 - 33 0

2. Persoalan 2: Sumber mana yang dinaikkan?

Hal ini diperlukan untuk menentukan sumber-sumber terbatas (binding) mana saja yang akan

dinaikkan agar memberikan keuntungan yang lebih maksimal atau dengan kata lain perlu

diberikan prioritas pada sumber-sumber yang akan dinaikkan tersebut. Perubahan yang dapat

dilakukan adalah:

Pembatas 1

36 - 33

Y==1

27 - 24

Pembatas 3

33,87 - 33

Y,=

9,87-9

Pembatas 2

WPS Office
33 - 33

Y, =

=0

15-21

Tipe

Nilai Yi

Pembatas

Terbatas

Berlebih

Terbatas

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa pembatas (1) dan pembatas (3) merupakan sumber atau

pembatas yang perlu mendapatkan prioritas pertama dalam pengalokasian dana, sedangkan

pembatas berlebih (pembatas 2) tidak perlu dinaikkan.

3. Persoalan 3: Berapa banyak perubahan pada koefisien-koefisien fungsi tujuan?

Hal ini terkait dengan perubahan koefisien pada fungsi tujuan yang berpengaruh pada rentang

kenaikan atau penurunan rentang optimalisasi yang disimbolkan dengan C (dengan asumsi

koefisien C tetap) untuk perubahan rentang optimalitas variabel pertama dan C (dengan

asumsi koefisien C, tetap) untuk perubahan rentang optimalitas variabel kedua.

Gambar 3.5 memperlihatkan kenaikan pada C, atau penurunan pada C,, di mana fungsi
tujuan Z dapat berputar searah dengan jarum jam (pusat pada titik D), atau dengan arah

Gambar 3.5

Rentang Optimalisasi C,

X2

22

20

Pembatas 2

18

16

14

12

10

Pembatas 3

KENAIKAN C2 DAN PENURUNAN CI

HERE

Z=

(+C2X2

NPSN

Pembatas 1

6
8

10

IN 14

16

X1

PENURUNAN C2 DAN KENAIKAN CI

sebaliknya bila terjadi penurunan pada C, atau kenaikan pada C. Untuk menentukan rentang

optimalitas atau range/iriterval kenaikan untuk C, (dengan asumsi koefisien C tetap) dapat

dihitung sebagai berikut:

Z = 3X, + CX

Penurunan C, menyebabkan Z berputar searah jarum jam, sehingga titik optimal Z akan

bersinggungan dengan pembatas (3) atau titik CD (ingat pembatas 3 adalah pembatas binding).

Perubahan rentang optimalitas terjadi pada C,, sedangkan nilai dari tetap sebesar 3. Rentang

optimalisasi dari C, adalah:

Bab 3- Programa Linier: Analisis Sensitivitas pada Metode Grafik

31

Nilai minimum C:

sehingga, C = 3

lihat koefisien X dan X, pada pembatas 3

Nilai minimum adalah 3.

Kenaikan C, menyebabkan Z berputar berlawanan dengan arah jarum jam, sehingga titik optimal
Z akan bersinggungan dengan pembatas (1) atau titik ED (ingat pembatas I adalah pembatas

binding). Perubahan rentang optimalitas terjadi pada C,, sedangkan nilai dari C, tetap sebesar

3. Rentang optimalitas dari C, adalah:

Nilai maksimum C

sehingga, 2C = 9 lihat koefisien X dan X, pada pembatas 1

C = 4,5

Nilai maksimal C, adalah 3.

Rentang optimalitas untuk C, adalah 3 <C, < 4,5

Catatan:

Model awal dari persoalan tersebut memperlihatkan bahwa variabel X, memberikan kontribusi laba

$4 per unit dengan kuantitas sebesar X = 3; X = 6; dan Z = 33. Rentang optimalitas C, memberikan

informasi bahwa jika koefisien lainnya (C) tidak berubah, maka kontribusi laba untuk variabel X, berada

di antara $3 sampai dengan $4.5. Perubahan ini akan menyebabkan perubahan nilai fungsi tujuan,

walaupun kuantitas X dan X, tidak berubah.

Untuk menentukan rentang optimalisasi atau rangefinterval kenaikan atau penurunan untuk

(dengan asumsi koefisien C tetap) dapat dihitung sebagai berikut:

Z = CX + 4X

Kenaikan menyebabkan Z berputar searah jarum jam, sehingga titik optimal Z akan

bersinggungan dengan pembatas (3) atau titik CD (ingat pembatas 3 adalah pembatas binding).

Perubahan rentang optimalitas terjadi pada C,, sedangkan nilai dari C, tetap sebesar 4. Rentang

optimalitas dari C adalah:


Nilai maksimum C

sehingga, C = 4

lihat koefisien X dan X, pada pembatas 3

Nilai maksimum C adalah 3.

32

Metode Kuantitatif: Pendekatan Pengambilan Keputusan untuk Ilmu Sosial dan Bisnis

Penurunan C, menyebabkan Z berputar berlawanan dengan arah jarum jam, sehingga titik

optimal Z akan bersinggungan dengan pembatas (1) atau titik ED (ingat pembatas 1 adalah

pembatas binding). Perubahan rentang optimalitas terjadi pada C, sedangkan nilai dari C, tetap

sebesar 4. Rentang optimalitas dari C, adalah:

Nilai minimum C

sehingga, 30 = 9

lihat koefisien X, dan X, pada pembatas 1

Il

2,67

Nilai maksimal C, adalah 2,67.

Rentang optimalisasi untuk C, adalah 2,67 <C< 9

was

Catatan:
Model awal dari persoalan tersebut memperlihatkan bahwa, variabel X, memberikan kontribusi laba

$3 per unit dengan kuantitas sebesar X = 3; X = 6; dan Z = 33. Rentang optimalitas C, memberikan

informasi bahwa, jika koefisien lainnya (C) tidak berubah, maka kontribusi laba untuk variabel X

berada di antara $2.67 sampai dengan $9. Perubahan ini akan menyebabkan perubahan nilai fungsi

tujuan, walaupun kuantitas X dan X, tidak berubah.

Anda mungkin juga menyukai