Ryan purba
BAB 3
PROGRAMA LINIER: ANALISIS SENSITIVITAS PADA METODE GRAFIKTAR fice ANALISIS SENSITIVITAS:
SUATU PENGANTAR
Analisis sensitivitas adalah analisis yang dilakukan terhadap solusi optimal yang telah diperoleh
sebelumnya. Hal ini dilakukan karena adanya perubahan-perubahan yang disebabkan perubahan
lingkungan yang dinamis, seperti perubahan harga bahan baku, permintaan konsumen yang
berfluktuasi, penggantian mesin lama dengan mesin yang baru, kenaikan biaya produksi sebagai akibat
naiknya upah/gaji tenaga kerja, turnover karyawan yang tinggi, perubahan peraturan ketenagakerjaan,
dan lain-lain. Seorang manajer ingin menentukan bagaimana perubahan-perubahan tersebut
memengaruhi solusi optimal masalah programa linier. Analisis sensitivitas memberikan informasi yang
dibutuhkan untuk menanggapi perubahan tersebut tanpa harus melakukan perhitungan kembali dari
awal. Analisis sensitivitas dilakukan untuk menentukan seberapa besar perubahan yang terjadi pada
solusi optimal yang telah diperoleh sebagai akibat dari perubahan-perubahan pada model awal.
Perubahan-perubahan yang dimaksudkan adalah:
2. Apakah perubahan sisi kanan kendala atau pembatas akan mempengaruhi solusi optimal?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, terlebih dahulu harus dilakukan analisis terhadap kendala atau
pembatas pada suatu persoalan programa linier. Hal ini diperlukan sebagai langkah untuk
mempermudah melakukan analisis terhadap perubahan-perubahan model awal yang akan berpengaruh
terhadap solusi optimal yang telah diperoleh sebelumnya. Pembatas atau kendala dalam programa linier
secara umum dibagi menjadi dua, yaitu pembatas binding dan pembatas non-binding. Pembatas binding
adalah pembatas yang melewati atau dilalui oleh solusi optimal, sehingga pembatas Metode kuantitatif
Pendekatan Pengambilan Keputusan untuk timu Sosial dan tersebut dianggap sebagai pembatas yang
jumlahnya terbatas karena telah digunakan secara optie atau utuh. Sementara itu, pembatas non-
binding adalah pembatas yang tidak melewati atau di oleh solusi optimal, sehingga pembatas tersebut
dianggap sebagai pembatas yang jumlahnya berlel karena belum digunakan secara optimal atau utuh.
Analisis sensitivitas pada metode grafik terdiri dari tiga persoalan, yaitu:
1. Jika terjadi kenaikan atau penurunan sumber-sumber (analisis sensitivitas ruas kana
pembatas)
Ada dua bentuk analisis
a. Berapa banyak sumber dapat mengalami kenaikan agar terjadi perbaikan pada nilai optima
b. Berapa banyak sumber boleh turun tanpa terjadi perubahan pada solusi optimal yang tela
diperoleh?
Dalam persoalan ini dipilih sumber-sumber terbatas yang memberikan keuntungan yang lebih
maksimal. Jika Yi adalah keuntungan per unit dari sumberi, maka Yi dapat ditentukan dengan
rumus:
WPS OTHER
Yi
(1)
di mana:
Perubahan pada koefisien fungsi tujuan dapat berpengaruh pada slope/sudut garis lurus
grafiknya.
Contoh:
FT
== 3X, + 4X
Kendala/pembatas:
2X 3X 5 24
(1)
3X
X s 21
(2)
S9 ...............(3)
25
20
(5)
Perubahan ruas kanan dilakukan untuk mengetahui seberapa besar ruas kanan pembatas binding
(terbatas) boleh dinaikkan untuk memperbaiki solusi optimal yang baru, atau seberapa besar
ruas kanan pembatas non-binding (pembatas berlebih) boleh diturunkan tanpa mengubah
Gambar 3.1
X2
22
20
Pembatas 2
18
16
14
12
10
Pembatas 3
Optimal X 1 = 3, X 2 = 6, Z = 33
Pembatas 1
X1
10
12
14
16
Dari gambar 3.1, pembatas binding (terbatas) adalah pembatas (1) dan pembatas (3), sementara
pembatas non-binding (berlebih) adalah pembatas (2). Kenaikan atau (penurunan) sumber
atau ruas kanan pembatas hanya dapat dilakukan terhadap pembatas binding/pembatas yang
Perubahan ruas kanan pembatas atau sumber dapat dilakukan sebagai berikut:
Gambar 3.2 menunjukkan kenaikan jumlah bahan baku pada pembatas (1). Pembatas (1)
dapat dinaikkan sampai ke titik X, sehingga akan terjadi perubahan pada solusi optimal
Solusi optimal yang baru (titik X) merupakan perpotongan antara pembatas (3) dengan
pembatas (5). Perubahan tersebut akan menyebabkan terjadinya perubahan nilai pada
Pembatas 3
X1
X2
Pembatas 5
X1
X2
Gambar 3.2
X2
22
20
Pembatas 2
18
WPS Office
16
14
12
10
X Pemba 3
x, = 0,X, = 9, Z = 36
Pembatas 1 baru
X1
2
468
10
12
14
16
27
Gambar 3.3 menunjukkan kenaikan jumlah bahan baku pada pembatas (3). Pembatas
(3) dinaikkan sampai ke titik Y, sehingga akan terjadi perubahan pada solusi optimal.
Solusi optimal yang baru (titik Y) merupakan perpotongan antara pembatas (1) dengan
pembatas (2)
Perubahan tersebut akan menyebabkan terjadinya perubahan nilai pada ruas kanan
Pembatas 1
2X1
3X2
24 (x1)
2X1
24
3X1
Pembatas 2
3X1
21 (x3)
9X1
63 -
3X2
-7X1
-39
X1
= 5,57
Gambar 3.3
X2
22
20
Pembatas 2
WPS Office
18
16
14
12
10
...
Perttas 3
X, -0,X, = 9, Z = 36
Pembatas 1 baru
X1
46
10
12
14
16
2(5,57) + 3X = 24
11.14 +3X = 24
3X, = 12,86
X = 4,29
Perubahan nilai ruas kanan pembatas (3): X,+X= 5,57 + 4,29 = 9,86
Perubahan pada nilai FT, yaitu 2 = 3(5,57) + 4(4,29) = 33,87
Gambar 3.4 menunjukkan penurunan jumlah bahan baku pada pembatas non-binding
atau pembatas (2). Penurunan ini disebabkan karena pada dasarnya pembatas (2) suda
berlebih, sehingga tidak perlu dinaikkan lagi. Kenaikan pada pembatas berlebih (pembatas
2) akan menyebabkan sumber tersebut menjadi semakin berlebih. Pembatas (2) diturunkan
sampai ke titik D, sehingga solusi optimal tetap berada pada titik semula (titik D). Karena
solusi optimal tidak berubah, maka titik D merupakan perpotongan antara pembatas (1)
dan pembatas (3) yang menghasilkan titik optimal pada X, = 3, X, = 6, dan Z = 33.
Gambar 3.4
X2
22
20
Pembatas 2
18
WPS Office
16
14
12
10
Pembatas 3
6
Optimal X =3, X2 = 6, Z = 33
Pembatas 1
2.
Xi
10
12 14
16
29
Perubahan hanya terjadi pada nilai ruas kanan pembatas (2):3X,+X, =3(3)+6 = 15
Kesimpulan yang dapat diperoleh dengan melakukan analisis pada perubahan ruas
Pembatas
Tipe
27-243
15-21 = 6
9,87 - 9 = 0,87
Terbatas
Berlebih
Berlebih
36 - 33.3
33,87 - 33 =0,87
33 - 33 0
Hal ini diperlukan untuk menentukan sumber-sumber terbatas (binding) mana saja yang akan
dinaikkan agar memberikan keuntungan yang lebih maksimal atau dengan kata lain perlu
diberikan prioritas pada sumber-sumber yang akan dinaikkan tersebut. Perubahan yang dapat
dilakukan adalah:
Pembatas 1
36 - 33
Y==1
27 - 24
Pembatas 3
33,87 - 33
Y,=
9,87-9
Pembatas 2
WPS Office
33 - 33
Y, =
=0
15-21
Tipe
Nilai Yi
Pembatas
Terbatas
Berlebih
Terbatas
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa pembatas (1) dan pembatas (3) merupakan sumber atau
pembatas yang perlu mendapatkan prioritas pertama dalam pengalokasian dana, sedangkan
Hal ini terkait dengan perubahan koefisien pada fungsi tujuan yang berpengaruh pada rentang
kenaikan atau penurunan rentang optimalisasi yang disimbolkan dengan C (dengan asumsi
koefisien C tetap) untuk perubahan rentang optimalitas variabel pertama dan C (dengan
Gambar 3.5 memperlihatkan kenaikan pada C, atau penurunan pada C,, di mana fungsi
tujuan Z dapat berputar searah dengan jarum jam (pusat pada titik D), atau dengan arah
Gambar 3.5
Rentang Optimalisasi C,
X2
22
20
Pembatas 2
18
16
14
12
10
Pembatas 3
HERE
Z=
(+C2X2
NPSN
Pembatas 1
6
8
10
IN 14
16
X1
sebaliknya bila terjadi penurunan pada C, atau kenaikan pada C. Untuk menentukan rentang
optimalitas atau range/iriterval kenaikan untuk C, (dengan asumsi koefisien C tetap) dapat
Z = 3X, + CX
Penurunan C, menyebabkan Z berputar searah jarum jam, sehingga titik optimal Z akan
bersinggungan dengan pembatas (3) atau titik CD (ingat pembatas 3 adalah pembatas binding).
Perubahan rentang optimalitas terjadi pada C,, sedangkan nilai dari tetap sebesar 3. Rentang
31
Nilai minimum C:
sehingga, C = 3
Kenaikan C, menyebabkan Z berputar berlawanan dengan arah jarum jam, sehingga titik optimal
Z akan bersinggungan dengan pembatas (1) atau titik ED (ingat pembatas I adalah pembatas
binding). Perubahan rentang optimalitas terjadi pada C,, sedangkan nilai dari C, tetap sebesar
Nilai maksimum C
C = 4,5
Catatan:
Model awal dari persoalan tersebut memperlihatkan bahwa variabel X, memberikan kontribusi laba
$4 per unit dengan kuantitas sebesar X = 3; X = 6; dan Z = 33. Rentang optimalitas C, memberikan
informasi bahwa jika koefisien lainnya (C) tidak berubah, maka kontribusi laba untuk variabel X, berada
di antara $3 sampai dengan $4.5. Perubahan ini akan menyebabkan perubahan nilai fungsi tujuan,
Untuk menentukan rentang optimalisasi atau rangefinterval kenaikan atau penurunan untuk
Z = CX + 4X
Kenaikan menyebabkan Z berputar searah jarum jam, sehingga titik optimal Z akan
bersinggungan dengan pembatas (3) atau titik CD (ingat pembatas 3 adalah pembatas binding).
Perubahan rentang optimalitas terjadi pada C,, sedangkan nilai dari C, tetap sebesar 4. Rentang
sehingga, C = 4
32
Metode Kuantitatif: Pendekatan Pengambilan Keputusan untuk Ilmu Sosial dan Bisnis
Penurunan C, menyebabkan Z berputar berlawanan dengan arah jarum jam, sehingga titik
optimal Z akan bersinggungan dengan pembatas (1) atau titik ED (ingat pembatas 1 adalah
pembatas binding). Perubahan rentang optimalitas terjadi pada C, sedangkan nilai dari C, tetap
Nilai minimum C
sehingga, 30 = 9
Il
2,67
was
Catatan:
Model awal dari persoalan tersebut memperlihatkan bahwa, variabel X, memberikan kontribusi laba
$3 per unit dengan kuantitas sebesar X = 3; X = 6; dan Z = 33. Rentang optimalitas C, memberikan
informasi bahwa, jika koefisien lainnya (C) tidak berubah, maka kontribusi laba untuk variabel X
berada di antara $2.67 sampai dengan $9. Perubahan ini akan menyebabkan perubahan nilai fungsi