Anda di halaman 1dari 23

TUGAS TEKNIK DIGITAL

SINYAL ANALOG DAN SINYAL DIGITAL

OLEH :

NAMA : Ijan Candra


NPM : 19110493
KELAS : TI-M 1902

Dosen Pengajar :
M.Syahrizal M.Kom

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


STMIK BUDIDARMA MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat, karunia terutama
kesempatan yang diberikan-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan penulisan makalah ini
secara tuntas, walaupun masih banyak terdapat kekurangan.Selama proses penulisan makalah
ini, saya memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun
secara tidak langsung. Untuk itu dari hati yang paling dalam saya menyampaikan ucapan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulisan makalah ini.Sebagai
manusia biasa saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan dan kekeliruan, baik dari segi isi maupun dari segi penulisanya. Segala kritikan
dan masukan dari semua pihak, akan menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi saya
demi kesempurnaan makalah ini.

Medan , 31 Maret
2020

Ijan Candra

                                                                                      
DAFTAR ISI......................................................................................................................i

KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii

DAFTAR ISI....................................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1

1.2        Rumusan Masalah.................................................................................................2

1.3        Tujuan...................................................................................................................2

1.4        Manfaat.................................................................................................................2

BAB 2  PEMBAHASAN..................................................................................................3

2.1        Sejarah Sinyal Analog dan Digital.......................................................................3

2.2        Pengertian Sinyal Analog.....................................................................................4

2.3        Pengertian Sinyal Digital......................................................................................6

2.4        Perbedaan Sinyal Analog dan Sinyal Digital.......................................................9

2.4.1        Perbedaan Analog Dan Digital Menurut Karakteristik.....................................9

2.4.2        Perbedaan Analog Dan Digital  Menurut Pesan Atau Message......................10

2.4.3        Perbedaan Analog Dan Digital Menurut Cara Kerja.......................................10

2.5        Kelebihan dan Kekurangan Sinyal Analog dan Sinyal Digital..........................12

2.5.1        Kelebihan Sinyal Analog.................................................................................12

2.5.2        Kelemahan Sinyal Analog...............................................................................13

2.5.3        Kelebihan Sinyal Digital.................................................................................14


2.5.4        Kelemahan Sinyal Digital................................................................................14

2.6        Teknologi dan Pengolahannya............................................................................14

2.6.1        Sinyal Analog..................................................................................................14

2.6.2        Sinyal Digital...................................................................................................15

BAB 3  PENUTUP..........................................................................................................18

3.1        Kesimpulan.........................................................................................................18

3.2        Saran...................................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................19

 
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Secara umum, sinyal didefinisikan sebagai suatu besaran fisik yang merupakan fungsi
waktu, ruangan atau beberapa variabel. Menurut Stoneytiti, sinyal adalah kuantitas terukur
yang rentang waktunya yang bervariasi. Sebuah sinyal dapat dinyatakan sebagai fungsi dari
waktu dan frekuensi. Sinyal analog bekerja dengan mentransmisikan suara dan gambar dalam
bentuk gelombang kontinu (continous varying).

Sinyal digital merupakan hasil teknologi yang dapat mengubah signal menjadi
kombinasi urutan bilangan 0 dan 1 (juga dengan biner), sehingga tidak mudah terpengaruh
oleh derau, proses informasinya pun mudah, cepat dan akurat, tetapi transmisi dengan sinyal
digital hanya mencapai jarak jangkau pengiriman data yang relatif dekat.Dalam bidang
telekomunikasi, perbedaan telepon analog dan digital, bukan berdasarkan jenis perawatan
teleponnya, namun kepada “sistem” di sentral teleponnya, walaupun untuk mendukung
system sentral yang digital, diperlukan pesawat telepon khusus. Begitu juga dengan siaran
televise analog dan digital. Siaran analog kadang tertanggu oleh cuaca, letak bangunan, dan
penyebab lainnya, sementara siaran digital memiliki kualitas suara dan gambar yang lebih
bagus, karena “data”-nya tidak mengalami “gangguan” saat dikirim ke TV penerima.

Analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang kontinyu, yang membawa
informasi dengan mengubah karakteristik gelombang. Dua parameter/karateristik terpenting
yang dimiliki oleh isyarat analog adalah amplitude dan frekuensi.Sebuah system analog dan
digital sering kita jumpai setiap hari, seperti siang dan malam, rotasi dan revolusi bumi,

grafitasi, dan computer. Kalkulator berjenis analog karena dari cara pemakaian dan
perhitungan masih menggunakan cara lama dan terus continue, sedangkan digital adalah
siang dan malam, setiap hari kita akan mengalami pergesaran jam, jadi antara hari ini, esok,
dan kemarin terdapat perbedaan waktu.Kita belajar tentang system analog dan digital, agar
kita tau perbedaan dan arti dari keduanya, banyak sekali disekeliling kita benda-benda analog
dan digital, tapi sedikit orang yang tau tentang system analog dan digital di dalam teknologi.
1.2.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan antara
lain:

Ø  Sejarah Sinyal Analog dan Digital

Ø   Pengertian tentang sinyal Analog dan Digital

Ø  Perbedaan Sinyal Analog dan Digital

Ø  Kelebihan dan Kekurangan dari Sinyal Analog dan Digital

Ø  Teknologi dan Pengolahan dari Sinyal Analog dan Digital.

1.3.Tujuan

Ø  Agar Mahasiswa/i mengetahui sejarah dari sinyal Analog dan Digital

Ø  Agar Mahasiswa/i mengetahui pengertian dari sinyal Analog dan Digita

Ø   Agar Mahasiswa/i mengetahui apa perbedaan sinyal Analog dan sinyal Digital

Ø  Agar Mahasiswa/i mengetahui kelebihan dan kekurangan dari sinyal Analog dan Digital

Ø  Agar Mahasiswa/i mengetahui bagaimana teknologi pengolahan dari sinyal Analog dan
Digital.

1.4. Manfaat

        Manfaat Akademis

Ø  Untuk menambah pengetahuan penulis serta pembaca dan juga sebagai sumber informasi
yang dapat digunakan untuk membantu pengembangan ilmu pengetahuan tentang sinyal
analog dan sinyal digital.

       Manfaat Praktis
Ø  Sebagai informasi ilmiah yang dapat menjadi bahan acuan, sumbangan data dan informasi
tentang sinyal analog dan sinyal digital.

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1              Sejarah Sinyal Analog dan Digital

Bentuk komunikasi antar makhluk hidup yang paling awal adalah suara, yang
dibangkitkan oleh mulut, dan diterima oleh telinga. Apabila jarak antar makhluk yang

berkomunikasi tersebut jauh, diperlukan alat bantu berupa sesuatu yang dapat dilihat.
Sebagai contoh, pada abad ke dua sebelum Masehi, orang Yunani menggunakan sinyal obor
untuk berkomunikasi. Kombinasi dan posisi yang berbeda dari obor tersebut menghasilkan
kombinasi huruf -huruf Yunani. Bentuk komunikasi menggunakan obor ini merupakan
bentuk awal dari sistem komunikasi data. Suara drum juga dapat digunakan untuk
berkomunikasi dalam jarak jauh.

Pada abad ke delapan belas, mulai diperkenalkan bendera semaphore untuk


menyampaikan komunikasi. Bendera semaphore ini prinsipnya sama dengan nyala obor pada
jaman Yunani, yang mengandalkan kemampuan penglihatan. Setiap kombinasi dari bendera
semaphore yang dikibarkan menghasilkan kombinasi huruf -huruf Latin. Pemakaian bendera
semaphore ini terhalang kendala jarak, dimana se8makin jauh jarak antar orang yang
berkomunikasi, semakin tidak efisien pemakaian bendera ini.

Pada tahun 1753, Charles Morrison, seorang penemu dari Scotlandia,


memperkenalkan sistem transmisi listrik menggunakan satu kabel (plus ground) untuk
masing-masing huruf. Pada system ini diperlukan sebuah pith ball dan kertas di sisi terima
untuk mencetak hasilnya. Pada tahun 1835, Samuel Morse memulai bereksperimen dengan
telegraph, seperti yang kita kenal sekarang. Dua tahun kemudian, pada 1837, telegraph mulai
dikenalkan oleh Morse di USA dan oleh Sir Charles Wheatstonedi Inggris. Telegraph
pertama kali dipublikasikan pada tahun 1844, dan mulailah masa komunikasi listrik yang
kelak akan menguasai kehidupan manusia. Skema komunikasi yang dibicarakan di atas dapat
dikatakan “digital”  secara alamiah. Dikatakan demikian karena hanya ada sejumlah pesan
terbatas yangdigunakan. Tidak demikian halnya setelah Alexander Graham Bell
memperkenalkan telepon pada tahun 1876. Telepon merupakan sistem komunikasi analog.
Pesan yang disampaikan dapat tidak terbatas, karena langsung diucapkan dari mulut manusia.
Setelah penemuan ini, sistim analog mulai menggantikan sistem “digital” yang telah ada.
Bahkan Western Union Telegraph Company, perusahaan yang tadinya bergerak di bidang
telegraph mulai beralih ke bisnis telepon. Dibutuhkan waktu beberapa abad lamanya,
sebelum teknologi berbalik arah, yaitu sistem digital menggantikan sistem analog. Sejak
tahun 1976, sistem komunikasi digital secara perlahan mulai menggantikan dominasi sistem
komunikasi analog. Pergantian sistem ini berlangsung cukup pesat sejak ditemukannya
komputer dan piranti elektronik solid state. Aplikasi komersial digital dimulai pada tahun
1962, saat Bell System memperkenalkan sistem transmisi TI, yang menandai awal
kebangkitan revolusi digital komersial. Di akhir tahun ini, sekitar 250 rangkaian komunikasi
digital telah di-instal. Pada pertengahan tahun 1976, angka ini melonjak mencapai 3 juta.
Suatu perkembangan yang cukup fantastis. Pada pertengahan 1980 an, ketika sistem
komputer merayakan 40 tahun keberadaannya, sementara teknologi solid state masih cukup
muda, jaringan digital dengan kontrol komputer telah dikomersialkan. Masyarakat informasi
telah mencapai level kematangan dalam fase kehidupannya. Akses komunikasi instan, baik
dari mobil, pesawat udara, atau dari gelanggang olahraga sekalipun, akan menjadi suatu
kenyataan. Dibutuhkan waktu 20 abad lamanya untuk berpindah dari sistim nyala obor ke
sistem komunikasi sinyal listrik, untuk mengkomunikasikan data yang sama. Dibutuhkan
waktu 20 tahun untuk berpindah dari sistem transmisi data listrik primitif ke sistem
komunikasi data lanjutan berkecepatan tinggi. Dan hingga saat ini, perkembangan teknologi
masih belum berakhir.

2.2        Pengertian Sinyal Analog


Analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang continue, yang membawa
informasi dengan mengubah karakteristik gelombang. Dua parameter/karakteristik terpenting
yang dimiliki oleh isyarat analog adalah amplitude dan frekuensi. Gelombang pada sinyal
analog yang umumnya berbentuk gelombang sinus memiliki tiga variable dasar, yaitu
amplitude, frekuensi, dann phase.

Ø  Amplitude

Amplitude merupakan ukuran tinggi rendahnya tegangan sinyal analog.

Ø  Frekuensi

Frekuensi adalah jumlah gelombang sinyal analog dalam satuan detik.

Ø  Phase

 Phase adalah besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu.

Analog disebarluaskan melalui gelombang elektromagnnetik (gelombang radio)


secara terus menerus, yang banyak dipengaruhi oleh faktor “penggangu”. Analog merupakan
bentuk komunikasi elektromagnetik yang merupakan proses pengiriman sinyal pada
gelombang elektromagnetik dan bersifat variable yang berurutan. Jadi system analog
merupakan suatu bentuk komunikasi elektromagentik yang menggatungkan proses
pengiriman sinyalnya pada gelombang elektromagnetik.

Misalnya ketika seseorang berkomunikasi dengan menggunakan telepon, maka suara


yang dikirim melalui jaringan telepon tersebut dilewatkan melalui gelombang. Dan
kemudian, ketika gelombang ini diterima, maka gelombang tersebutlah yang diterjemahkan
kembali ke dalam bentuk suara, sehingga si penerima dapat mendengar apa yang
disampaikan oleh pembicara lainnya dari kamunikasi tersebut.

Sinyal analog merupakan pemanfaatan gelombang elektronik. Proses pengiriman


suara, misalnya pada teknologi telepon, dilewatkan melalui gelombang elektronmagnetik ini,
yang bersifat variable dan berkelanjutan. Satu komplit gelombang dimulai dari voltase nol
kemudian menuju voltase tertinggi dan turun hingga voltase terendah dan kemali ke voltase
nol. Kecepatan dari gelombang ini disebut dengan hertz (Hz) yang diukur dalam satuan detik.
Misalnya dalam satu detik, gelombang dikirimkan sebanyak 10,  maka disebut dengan
10 Hz. Contohnya sinyal gambar televisi, atau suara radio yang dikirimkan secara 
berkesinambungan.

Pelayanan dengan menggunakan sinyal ini agak lambat dan gampang eror
dibandingkan dengan data dalam bentuk digital. Gelombang analog ini disebut dengan baud.
Baud adalah sinyal atau gelombang listrik analog. Satu gelombang analog sama dengan satu
baud.

Kelemahan dari system ini adalah tidak bisa mengukur suatu dengan cukup teliti.
Karena hal ini disebabkan kemampuan mereka untuk secara konsisten terus menurus
merekam perubahan yang terus menerus terjadi dalam setiap pengukuran yang dilakukan oleh
system analog ini ada peluang keragu-raguan akan hasil yang dicapai, dalam sebuah system
yang membutuhkan ketepatan kordinasi dan ketepatan angka-angka yang benar dan pas,
kesalahan kecil akibat kesalahan menghitung akan berdampak besar dalam hasil akhir.
System ini butuh ketepatan dan ketelitian yang akurat, salah satu bentuknya adalah otak
kita.Contoh saja telepon yang berbasis analog, telepon yang pada awalnya ditemukan pada
tahun 1876, diniatkan sebagai media untuk mengirimkan suara, dan salah satu penerapan
konsep analog. Sampai pada tahun 1960-an. Penerapan analog ini masih tetap bertahan.
Setelah itu mulai mengarah kepada teknologi digital. Begitu juga dengan televisi analog yang
menerjemahkan sinyal menggunakan gelombang radio. Pemancar televisi mengirim gambar
dan suara melalui gelombang radio, diterima oleh antena rumah dan diterjemahkan menjadi
gambar yang kita tonton. Berbagai contoh system analog :

Ø  Perekam pita magnetic

Ø  Penguat audio

Ø  Computer analog : computer yang digunakan untuk mengelola data, kualitatif, karena
computer ini digunakan untuk memproses data secara terus menerus dan mengenal data
sebagai besaran fisik yang diukur secara terus menerus keluaran dari computer jenis ini
adalah dalam bentuk dial dan grafik. Keuntungan computer analog adalah untuk memproses
data dalam bentuk  besaran fisik akan langsung diproses tanpa harus dikonversikan terlebih
dahulu. Contoh : besaran arus listrik.
2.3         Pengertian Sinyal Digital

Digital merupakan sinyal data dalam bentuk pulsa yang dapat mengalami perubahan
yang tiba-tiba dan mempunyai besaran 0 dan 1. Sinyal digital hanya memiliki dua keadaan,
yaitu 0 dan 1, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh derau, tetapi transmisi dengan sinyal
digital hanya mencapai jarak jangkau pengirim data yang relative dekat. Biasanya sinyal ini
juga dikenal dengan sinyal diskret.  Sinyal yang mempunyai dua keadaan ini biasa disebut
dengan bit. Bit merupakan istilah khas pada sinyal digital. Sebuah bit dapat berupa nol (0)
atau satu (1). Kemungkinan nilai untuk sebuah bit adalah 2 buah (21). Kemungkinan nilai
untuk 2 bit adalah sebanyak 4 (22), berupa 00,01,10, dan 11. Secara umum, jumlah
kemungkinan nilai yang terbentuk oleh kombinasi n bit adalah sebesar 2n buah. Teknologi
digital memiliki beberapa keistimewaan unik yang tidak dapat ditemukan pada teknologi
analog, seperti :

Ø  Mampu mengirim informasi dengan kecepatan cahaya yang mengakibatkan innformasi


dapat dikirim dengan kecepatan tinggi.

Ø  Penggunaan yang berulang-ulang terhadap informasi tidak mempengaruhi kwalitas dan


kuantitas informasi itu sendiri.

Ø  nformasi dapat dengan mudah diproses dan dimodifikasi ke dalam berbagai bentuk.

Ø  Dapat memproses informasi dalam jumlah yang sangat besar dan mengirimkannya secara
interaktif.
Pemahaman yang mudah tentang analog dan digital adalah pada pita kaset lagu dan
file mp3. Jia meng-copy (menyalin) atau merekam pita kaset, tentu hasilnya banyak
ditentukan oleh alat perekamnya, kebersihannya “head” rekamnya, dan sebagainya, semakin
banyak merekam ke tempat lain, kualitassuaranya akan berubah. Tapi dengan meng-copy file
mp3, akan mendapatkan salinannya sama persis dengan aslinya, berapapun banyaknya kamu
menggandakannya. Kini ada juga yang menyalin lagu-lagu dari pita kaset menjadi file, atau
yang sering disebut “mendigital-isasi”. Namun dalam bidang audio ini, system analog masih
memiliki beberapa “keunggulan” dibanding system digital, yang menyebabkan masih ada
beberapa penggemar fanatic yang lebih menyukai rekaman analog.Perbedaan kamera analog
(manual) dan kamera digital hanya terletak pada media penyimpanannya, kalau kamera
sebelumnya “menyimpan” data gambar dalam bentuk film yang kamu proses dulu untuk
mendapatkan “foto”nya, sementara kamera digital menyimpan data gambarnya dalam bentuk
data “digital” yang bisa  langsung dilihat saat setelah “terfoto”.

Dalam bidang telekomunikasi, perbedaan telepon analog dan digital bukan


berdasarkan jenis pesawat teleponnya, namun pada “sistem” di sentral teleponnya, walaupun
untuk mendukung system sentral yang digital, diperlukan pesawat telepon khusus. Begitu
juga dengan siaran televisi analog dan televise digital. Siaran analog kadang – kadang
terganggu dengan kendala cuaca, letak bangunan, dan penyebab lainnya, sementara siaran
digital memilii kualitas suara dan gambar yang lebih bagus, karena “data”nya tidak
mengalami “gangguan” saat dikirim ke TV Penerimanya.

Kelebihan informasi digital adalah kompresi dan kemudahan untuk ditransfer ke


media elektronik lain. Kelebihan ini dimanfaatkan secara optimal oleh teknologi internet,
misalnya dengan menaruhnya ke suatu website atau umumnya disbut dengan meng-upload.
Cara seperti ini disebut online di dunia cyber. System tranmisi digital menyediakan :

Ø  Tingkat pengiriman informasi yang lebih tinggi

Ø  Perpindahan informasi yang lebih banyak

Ø   Tingkat kesalahan yang lebih rendah dibandingkan system analog

Ø  Peningkatan ekonomi. Contoh saja computer, computer mengolah data yang ada secara
digital, melaui sinyal listrik yang diterimanya atau  dikirimkannya. Pada prinsipnya computer
hanya mengenal dua arus, yaitu on dan off, atau dengan istilah dalam angkanya sering juga
dikenal dengan1 (satu) atau nol (0). Kombinasi dari arus on atau ogg inilah yang membuat
computer melakukan banyak hal, baik dalam mengenal huruf, gambar, suara, bahkan film.

Ø  Film yang menarik yang akan ditonton dalam format digital. Perkembangan tekonologi
digital dari computer dapat mengakibatkan dampak positif  dari segala pihak yang dapat
memanfaatkannya. Contohnya saja untuk menerbitkan buku atau tulisan dapat secara online.
Penjualan buku atau tulisan dapat dilakukan melalui internet tanpa melalui penjualan seperti
di pasar. Pengguna dapat membaca abstraksi sebuah buku atau tulisan dan sebuah buku utuh
di took buku ini. Media digital seperti ini dapat hadir dengan membuat tulisan atau buku.

Ø  Buku yang memang dari format computer atau dengan mengkonversikan buku-buku yang
telah lama dicetak dulu dalam format online. Metode seperti ini membutuhkan software
peranti lunak yang bernama optical character recognition (OCR). Software ini kemudian akan
mengkoversikan kalimat – kalimat yang tercetak dalam karakter-karakter yang dapat dibaca
computer.

Begitu juga dengan televisi digital, televisi digital adalah standar baru transmisi
gambar dan suata untuk menggantikan system analog yang ada sekarang. Selain keunggulan
kualitas gambar/ suara, televisi digital juga menjanjikan penghematan yang luar biasa dalam
hal lebar bandwidth sinyal siaran, krisis keterbatasan alokasi frekuensi akan hilang sehingga
akan lebih bantak channel yang bias ditawarkan ke pemirsa. Tidak hanya itu, stasiun
pemancar atau stasiun televise juga bias menggunakan beberapa sinyal dalam satu lebar
gelombang yang sama, memungkinkan untuk melakukan siaran atau menambahkan isi atau
informasi tembahan dalam sinyal televisi digital. Untuk yang memanfaatkan televisi kabel/
satelit, bisa memanfaatkannya untuk melihat jadwal atau informasi tambahan dalam bentuk
teks dalam sebuah program/channel tertentu. Contoh system digital saat ini (sebelum system
analog), yaitu :

Ø  Audio recording (CDs, DAT, mp3,) Phone system  swithing

Ø  Automobile engine control

Ø  Kawalan automasi (mesin dan robot dalam pembuatan sesuatu produk dan lif)

Ø  Movie effect, still dan video camera

Ø  Pengiraan (Computing). 2.4         Perbedaan Sinyal Analog dan Sinyal Digital


No ANALOG DIGITAL

1. Teknologi lama Teknologi baru

2. Dirancang untuk voice Dirancang untuk voice dan opsi –


opsi pengujian yang lengkap

3. Tidak efisien untuk data Kecepatan lebih tinggi

4. Kecepatan lebih rendah Overhead rendah

5. Overhead tinggi Setiap sinyal digital dapat


dikonversikan ke analog

6. Bersifat continue Bersifat discreate ( 0 dan 1)

7. Bagus digunakan untuk Bagus digunakan untuk komunikasi


komunikasi yang lalu lintasnya yang lalu lintasnya tinggi
rendah

8. Perbaikan error sulit Lebih mudah dilakukan modifikasi


informasi

9. Menggunakan konsep frekuensi Menggunakan konsep Biner/bit

10. Boros bandwith Lebih hemat bandwith

2.4.1        Perbedaan Analog Dan Digital Menurut Karakteristik

Karakteristik system digital adalah bahwa ia bersifat diskrit, sedangkan system analog
bersifat continue sehingga pengukuran yang didapat sebenarnya lebih tepat dari system
digital hanya saja banyak keuntungan yang lain yang dimiliki oleh system digital. Masing –
masing system tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan sendiri tergantung dari untuk
kasus apa system tersebut digunakan.
2.4.2        Perbedaan Analog Dan Digital  Menurut Pesan Atau Message

Pesan analog adalah kuantitas fisik yang bervariasi terhadap waktu dan dalam bentuk
continue. Contoh sinyal analog adalah tekanan akustik yang dihasilkan ketika kita berbicara
dan arus voice pada saluran telepon konvensional. Karena informasi terkandung pada
gelombang yang selalu berubah terhadap waktu, maka system komunikasi analog harus dapat
mentransmisikan gelombang ini pada tingkat fidelitas tertentu. Fidelitas dapat diartikan
seberapa mirip sinyal yang telah dikonvermasikan dibandingkan dengan sinyal sumber asal
atau sinyal sebelumnya. Semakin mirip sinyal tersebut dengan sinyal sebelum konversi maka
fodelitasnya semakin baik.

Pesan digital adalah deratan symbol yang merepresentasikan informasi. Karena


informasi terkandung dalam symbol-simbol, maka system komunikasi digital harus dapat
mengangkut symbol-simbol tersebut dengan tingkat akurasi tertentu. Yang menjadi
pertimbangan utama dalam disain system adalah menjaga agar symbol tidak berubah.

2.4.3        Perbedaan Analog Dan Digital Menurut Cara Kerja

System digital merupakan bentuk sampling dari system analog. Digital pada dasarnya
di code-kan dalam bentuk bilangan biner (Hexa). Besarnya nilai suatu system digital dibatasi
oleh lebarnya/ jumlah bit (bendwidth). Jumlah bit juga sangat mempengaruhi nilai akurasi
system digital. Contoh kasus ada system digital dengan lebar 1 byte (8 bit).

Pada system analog, terdapat amplifier di sepanjang jalur tranmisi. Setiap amplifier
menghasilkan penguatan (gain), baik menguatkan sinyal pesan maupun noise tambahan yang
menyertai di sepanjang jalur tranmisi tersebut. Pada sistem digital, amplifier digantikan
regenerative repeater. Fungsi repeater selain menguatkan sinyal, juga “membersihkan” sinyal
tersebut dari noise.

Pada sinyal “unipolar baseband”, sinyal input hanya mempunyai dua nilai – 0 atau 1.
Jadi repeater harus memutuskan, maka dari kedua kemungkinan tersebut yang boleh
ditampilkan pada interval waktu tertentu, untuk menjadi nilai sesungguhnya di sisi
terima.Keuntungan kedua dari system komunikasi digital adalah bahwa kita berhubungan
dengan nilai-nilai, bukan dengan bentuk gelombang. Nilai-nilai bisa dimanipulasi dengan
rangkaian-rangkaian logika, atau jika perlu, dengan mikroprosesor. Operasi-operasi
matematika yang rumit bisa secara mudah ditampilkan untuk mendapat fungsi-fungsi
pemrosesan sinyal atau keamanan dalam tranmisi sinyal. Keuntungan ketiga berhubungan
dengan range dinamis. Kita dapat mengilustrasikan hubungan ini dalam sebuah contoh.
Perekaman disk piringan hitam analog mempunyai masalah terhadap range dinamik yang
terbatas. Suara-suara yang sangat keras memerlukan variasi alur yang ekstrim, dan sulit bagi
jarum perekam untuk mengikuti variasi – variasi tersebut. Sementara perekam secara digital
tidak mengalami masalah karena semua nilai amplitude-nya, baik yang sangat tinggi maupun
yang sangat rendah, ditranmisikan menggunakan urutan sinyal terbatas yang sama. Namun di
dunia ini tidak ada yang ideal. Demikian pula halnya dengan system komunikasi digital.
Kerugian system digital dibandingkan dengan system analog adalah, bahwa system digital
memerlukan bandwidth yang besar. Sebagai contoh, sebuah kanal suara tunggal dapat
ditranmisikan menggunakan single-sideband AM dengan bandwidth yang kurang dari 5 kHz.
Dengan menggunakan system digital, untuk mentransmisikan sinyal yang sama, diperlukan
bandwidth hingga empat kali dari system analog. Kerugian yang lain adalah selalu harus
tersedia sinkronisasi. Ini penting bagi system untuk mengetahui kapan setiap symbol yang
terkirim mmullai dan kapan berakhir, dan perlu meyakinkan apakah setiap symbol sudah
terkirim dengan benar.

Secara mudahnya, digital itu adalah 0 dan 1, atau logika biner, atau diskrit, sedang
analog adalah continous. Digital bisa dilihat sebagai analog yang dicuplik/disampling, kalau
samplingnya semakin sering atau deltanya makin kecil, katakana mendekati nol, maka sinyal
digital bias terlihat menjadi analog kembali. Menghitung sinyal digital lebih gampang karena
diskrit, sedang analog anda harus menggunakan diferensial integral.

Kalau alat-alat yang digital, itu yang dibuat dan bekerja didasarkan pada prisip digital,
ini lebih gampang dari analog, tapi sekarang ini analog menjadi trend lagi, karena digital
dengan clock yang semakin kecil Giga Herzt atau lebih, perilakunya sudah menjadi seperti
rangkaian analog, jadi diperlukan ahli-ahli rangakaian analog. Kalau untuk telekomunikasi,
mau tidak mau maksih melibatkan system analog, karena harus menggunakan sinyal
pembawa (carrier), komunikasi digital pun hanya datanya di digitalkan (digital (0-1)
dimudulasikan dengan carrier sinyal analog) di akhirnya harus diubah lagi jadi analog. Kalau
contoh komponen yang bekerja dengan prinsip analog : transistor, tabung TV, IC-IC TTL, IC
Catu Daya. Digital : IC Logika,microcontroller, FPGA. Rangkaian analog adalah kebutuhan
dasar yang tak tergantikan di banyak system yang kompleks, dan  menuntut kenerja yang
tinggi.
2.5         Kelebihan dan Kekurangan Sinyal Analog dan Sinyal Digital

2.5.1        Kelebihan Sinyal Analog

Sistem analog masih memiliki beberapa kelebihan yang menyebabkan masih ada
beberapa penggemar fanatik yang lebih menyukai sistem analog. Pada sistem analog, terdapat
amplifier di sepanjang jalur transmisi. Setiap amplifier menghasilkan penguatan (gain), baik
menguatkan sinyal pesan maupun noise tambahan yang menyertai di sepanjang jalur
transmisi tersebut.Berikut beberapa alasan bahwa sistem analog sulit bahkan mustahil untuk
digantikan adalah :

Ø  Pemrosesan Sinyal dari Alam secara alamiah, sinyal yang dihasilkan alam itu adalah
berbentuk analog. Misalnya sinyal suara dari mikrofon, seismograph dsb walaupun kemudian
bisa diproses dalam domain digital, sehingga banyak alat yang mempunyai bagian ADC dan
DAC. Pembuatan ADC dan DAC dengan presisi dan kecepatan tinggi, konsumsi daya rendah
itu sangat sulit, ini memerlukan orang-orang analog.

Ø  Komunikasi Digital Untuk mengirim sinyal melalui kabel yang panjang biasanya juga
harus diubah dulu menjadi sinyal analog, memerlukan juga perancangan ADC dan DAC.

Ø  Disk Drive Electronics Data Storage merupakan binari (Digital) yang dibaca
oleh magnetic head kemudian menjadi  Analog (small, few milli Volt, high noise) disini
sinyal perlu di “amplified, filtered, and digitized”. Penerima nir-kabel (wireless.) Sinyal yang
diambil/diterima oleh antenna penerima RF adalah Analog (few milli volt, high noise).

Ø  Penerima Optis mengirim data kecepatan tinggi melalui jalur fiber optic yang panjang data
harus diubah menjadi bentuk cahaya (light) agar menjadi Analog perlu perancangan
rangkaian kecepatan tinggi, dan pita lebar (broad band) oleh orang analog. (saat ini kecepatan
receiver 10-40Gb/s).

Ø  Sensor Video Camera merupakan citra/image diubah menjadi arus mengunakan larik
fotodioda sistem ultrasonik lalu menggunakan sensor akustik untuk menghasilkan tegangan
yang proporsional dengan amplitudo accelerometer yang mengaktifkan kantong udara ketika
kendaraan menabrak sesuatu, maka perubahan kecepatan diukur sebagai akselerasi itu adalah
kerjaan Analog

Ø  Mikroprosesor & Memory walaupun sesungguhnya DIGITAL, tapi pada kecepatan tinggi
(high speed digital design), perilakunya mirip analog yang dilihat sebagai sinyal analog.
2.5.2        Kelemahan Sinyal Analog

Setiap kelebihan pasti ada kelemahan. Berikut merupakan kelemahan dari sinyal analog,
yaitu :

 Digital hanya mempertimbangkan speed, power dissipation analog harus


memepertimbangkan speed, power dissipation, gain, precission, supply voltage dsb.

Ø  Analog lebih sensitif terhadap derau/noise, crosstalk dan interferensi (kecepatan & presisi)

Ø   Jarang yang bisa diotomatisasi dalam perancangan seperti digital yang bisa di Lay out dan
sintesis secara otomatis

Ø  Modelling & Simulation untuk analog memerlukan pengalaman karena banyak efek dan
perilaku yang aneh

Ø  Teknologi sekarang banyak digunakan dan dirancang untuk memproduksi produk digital,
karena sulit kalau mau memproduksi yang analog.

Alasan mengapa Sinyal Analog lebih sulit dari Sinyal Digital karena system analog adalah
system yang terdahulu yang sulit di mengerti bagi orang yang baru mengetahui system
digital.

2.5.3        Kelebihan Sinyal Digital

Berikut kelebihan-kelebihan dari sinyal Digital, yaitu :

Ø  Teknologi digital menawarkan biaya lebih rendah, keandalan (reability) lebih baik,
pemakaian ruangan yang lebih kecil dan konsumsi daya yang lebih rendah

Ø  Teknologi digital membuat kualitas komunikasi tidak tergantung pada jarak

Ø  Teknologi digital lebih bergantung pada noise

Ø  Jaringan digital ideal untuk komunikasi data yang semakin berkembang

Ø  Teknologi digital memungkinkan pengenalan layanan-layanan baru

Ø  Teknologi digital menyediakan kapasitas tranmisi yang besar


Ø  Teknologi digital menawarkan fleksebilitas.

2.5.4        Kelemahan Sinyal Digital

Sinyal digital juga mempunyai beberapa kerugian dibandingkan dengan sinyal analog. Sinyal
digital memerlukan bandwidth yang besar. Sebagai contoh, sebuah kanal suara tunggal dapat
ditransmisikan menggunakan single - sideband AM dengan bandwidth yang kurang dari 5
kHz. Dengan menggunakan sinyal digital, untuk mentransmisikan sinyal yang sama,
diperlukan bandwidth hingga 4 kali dari sistem analog. Kerugian yang lain adalah selalu
harus tersedia sinkronisasi. Ini penting bagi sistem untuk mengetahui kapan setiap simbol
yang terkirim mulai dan kapan berakhir, dan perlu meyakinkan apakah setiap simbol sudah
terkirim dengan benar.

2.6         Teknologi dan Pengolahannya

2.6.1        Sinyal Analog

Sinyal analog bekerja dengan mentransmisikan suara dan gambar dalam bentuk gelombang
kontinyu (continous varying). Dua parameter/karakteristik terpenting yang dimiliki oleh
isyarat analog adalah amplitude dan frekuensi. Isyarat analog biasanya dinyatakan dengan
gelombang sinus, mengingat gelombang sinus merupakan dasar untuk semua bentuk isyarat
analog. Hal ini didasarkan kenyataan bahwa berdasarkan analisis fourier, suatu sinyal analog
dapat diperoleh dari perpaduan sejumlah gelombang sinus. Dengan menggunakan sinyal
analog, maka jangkauan transmisi data dapat mencapai jarak yang jauh, tetapi sinyal ini
mudah terpengaruh oleh noise. Gelombang pada sinyal analog yang umumnya berbentuk
gelombang sinus memiliki tiga variable dasar, yaitu amplitudo, frekuensi dan phase. Salah
satu contoh sinyal analog yang paling mudah adalah suara.

2.6.2        Sinyal Digital

Proses pengolahan sinyal digital, diawali dengan proses pencuplikan sinyal masukan yang
berupa sinyal kontinyu. Proses ini mengubah representasi sinyal yang tadinya berupa sinyal
kontinyu menjadi sinyal diskrete. Proses ini dilakukan oleh suatu unit ADC (Analog to
Digital Converter). Unit ADC ini terdiri dari sebuah bagian Sample/Hold dan sebuah bagian
quantiser. Unit sample/hold merupakan bagian yang melakukan pencuplikan orde ke-0, yang
berarti nilai masukan selama kurun waktu T dianggap memiliki nilai yang sama. Pencuplikan
dilakukan setiap satuan waktu yang lazim disebut sebagai waktu cuplik (sampling time).
Bagian quantiser akan merubah menjadi beberapa level nilai, pembagian level nilai ini bisa
secara uniform ataupun secara non-uniform misal pada Gaussian quantiser.

Unjuk kerja dari suatu ADC bergantung pada beberapa parameter, parameter utama
yang menjadi pertimbangan adalah sebagai berikut :

Ø  Kecepatan maksimum dari waktu cuplik.

Ø  Kecepatan ADC melakukan konversi.

Ø  Resolusi dari quantiser, misal 8 bit akan mengubah menjadi 256 tingkatan nilai.

Ø  Metoda kuantisasi akan mempengaruhi terhadap kekebalan noise.

Dalam representasi yang baru inilah sinyal diolah. Keuntungan dari metoda ini adalah
pengolahan menjadi mudah dan dapat memanfaatkan program sebagai pengolahnya. Dalam
proses sampling ini diasumsikan kita menggunakan waktu cuplik yang sama dan konstan,
yaitu Ts. Parameter cuplik ini menentukan dari frekuensi harmonis tertinggi dari sinyal yang
masih dapat ditangkap oleh proses cuplik ini. Frekuensi sampling minimal adalah 2 kali dari
frekuensi harmonis dari sinyal.

Untuk mengurangi kesalahan cuplik maka lazimnya digunakan filter anti-aliasing


sebelum dilakukan proses pencuplikan. Filter ini digunakan untuk meyakinkan bahwa
komponen sinyal yang dicuplik adalah benar-benar yang kurang dari batas tersebut.

Hasil dari pemrosesan akan dilewatkan ke suatu DAC (Digital to Analog Converter)
dan LPF (Low Pass Filter) untuk dapat diubah menjadi sinyal kontinyu kembali. Secara garis
besar, blok diagram dari suatu pengolahan sinyal digital adalah sebagai berikut :

Proses pengolahan sinyal digital dapat dilakukan oleh prosesor general seperti halnya
yang lazim digunakan di personal komputer, misal processor 80386, 68030, ataupun oleh
prosesor RISC seperti 80860. Untuk kebutuhan pemrosesan real time, dibutuhkan prosesor
yang khusus dirancang untuk tujuan tersebut, misal ADSP2100, DSP56001, TMS320C25,
atau untuk kebutuhan proses yang cepat dapat digunakan paralel chip TMS320C40. Chip-
chip DSP ini memiliki arsitektur khusus yang lazim dikenal dengan arsitektur Harvard, yang
memisahkan antara jalur data dan jalur kode. Arsitektur ini memberikan keuntungan yaitu
adanya kemampuan untuk mengolah perhitungan matematis dengan cepat, misal dalam satu
siklus dapat melakukan suatu perkalian matrix. Untuk chip-chip DSP, instruksi yang
digunakan berbeda pula. Lazimnya mereka memiliki suatu instruksi yang sangat membantu
dalam perhitungan matrix, yaitu perkalian dan penjumlahan dilakukan dalam siklus
(bandingkan dengan 80386, proses penjumlahan saja dilakukan lebih dari 1 siklus mesin).
BAB 3

PENUTUP

3.1.Kesimpulan

System analog dan system digital sering digunakan oleh seseorang baik dalam dunia
teknologi maupun sosial. Seperti Analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang
kontinyu, yang membawa informasi dengan mengubah karakteristik gelombang. Dua
parameter/karateristik terpenting yang dimiliki oleh isyarat analog adalah amplitude dan
frekuensi. Sedangkan Signal digital sering disebut juga dengan diskrit. Sinyal ini tersusun
atas dua keadaan yang dikenal dengan bit yaitu keadaan 0 dan keadaan 1.

Keuntungan kedua dari system komunikasi digital adalah bahwa kita berhubungan dengan
nilai-nilai, bukan dengan bentuk gelombang. Nilai-nilai bisa dimanipulasi dengan rangkaian-
rangkaian logika, atau jika perlu, dengan mikroprosesor. Operasi-operasi matematika yang
rumit bias secara mudah ditampilkan untuk mendapat fungsi-fungsi pemrosesan sinyal atau
keamanan dalam tranmisi sinyal. Keuntungan ketiga berhubungan dengan range dinamis.

3.2.Saran

Menurut saya sinyal digital adalah sinyal yang sangat modern, mudah dimengerti, dan tidak
gampang rusak, dan banyak keuntungan yang dapat di ambil dari system ini. Sedangkan
sinyal analog adalah system yang klasik dan susah untuk dimengerti dan juga ada beberapa
komponen analog yang rusak maka sinyal ini tidak dapat bekerja secara normal. Jika kedua
system digabungkan maka system ini memiliki kekuatan yang luar biasa, karena apa yang
kita gunakan seperti Hp, Tv dan jaringan internet masih menggunakan system analog dan
digital, di balik keklasikan sinyal analog terdapat hal yang modern yaitu sinyal digital.
DAFTAR PUSTAKA

Dealucuw. (2008, July 14). Perbedaan Teknologi Analog dan Digital. Diambil kembali dari
www.blogspot.co.id: http://dealucuw.blogspot.co.id/2008/07/perbedaan-teknologi-analog-
dan-digital.html

Hasan, F. (2011, January 28). Pengolahan Sinyal Analog. Diambil kembali dari


www.blogspot.co.id: http://perpuskita.blogspot.co.id/2011/01/pengolahan-sinyal-analog.html

Pulaukurm. (2010, November 24). Bandwith dan Modulasi. Diambil kembali dari


www.wordpress.com: https://pulawkurma.wordpress.com/category/komunikasi-data/

Rinida, D. (2016, February 23). Sejarah Perkembangan Sinyal Analog dan Digital. Diambil
kembali dari www.blogspot.co.id: http://ceritamaniskampus.blogspot.co.id/2016/02/sejarah-
perkembangan-sinyal-analog-dan.html

Rizkianti, W. (2014, December 17). Sistem Digital. Diambil kembali dari


www.blogspot.co.id:http://mysistemdigital.blogspot.co.id/2014/12/sejarah-dan-latar-
belakang-sistem.html

Setiawan, D. (2009, September 10). Pengolahan Sinyal Digital. Diambil kembali dari


www.blog.uns.ac.id: http://setiawan.blog.uns.ac.id/?p

Setiawan, O. (2015, September 16). Pengertian Sinyal Digital dan Sinyal Analog. Diambil
kembali dari www.blogspot.co.id: http://odisetiawan48.blogspot.co.id/2015/09/pengertian-
sinyal-digital-dan-sinyal.html

Zakariya, M. A. (2012, May 9). Sistem Analog dan Sistem Digital. Diambil kembali dari
www.wordpress.com: https://arifzakariya.wordpress.com/2012/05/09/sistem-analog-dan-
sistem-digital

Anda mungkin juga menyukai