SKRIPSI
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Pemenuhan Tugas Ulangan Tengah
Semester (UTS) Mata Kuliah Kualitatif
Disusun Oleh:
TITA
NIM. 6670190044
ILMU PEMERINTAHAN
TAHUN 2021-2022
ABSTRAK
peneliti memili Tujuan dalam Penelitian ini yaitu terdapat fokus yang diteliti
Serang Banten.. Dalam penelitian ini peneliti mengambil Data penelitian ialah
deskriptif kualitatif yaitu yang berkaitan dengan pembahasan skripsi ini, adapun
sumber data atau primernya ialah hasil wawancara dan penelitian terdahulu
adapun hasil dan kesimpulan dalam penelitian tersebut yakni, pertama, masalah
yang dihadapi aparatur desa ialah pada hak tanah kepemilikan warga yang diambil
keadilan bersama supaya tidak memberatkan satu sama lain. Sehingga peneliti
I
ABSTRAC
chose the objectives in this study, namely 1. To find out how the role of the
Pamarayan district, Serang-Banten 2. To find out what are the factors and
Banten. In this study, the researcher took descriptive qualitative research data,
namely those related to this discussion, while the data or primary sources were
research was conducted on October 18 with the results and conclusions in the
study, namely, first, the problem faced by the village apparatus was in the land
ownership rights of the residents who were taken a little for the construction of
sewers, secondly the formulation of the development was carried out with the
so as not to burden each other. So the researchers found a way to solve the
problem.
II
Kata Pengantar
Bismillah segala puji atas kebesaran Allah SWT. Tidak lupa penulis
ucapkan Shalawat beserta salam kepada Nabi kita tercinta yaitu Nabi Muhammad
SAW yang tentunya kita harapkan syafaat demi syafaat di Yaumil akhirat
(UTS) dari mata kuliah kualitatif dengan judul “Peran Pemerintah Desa dan
dan juga peneliti sadar akan penelitian yang dibuat tentunya terdapat kesalahan-
kesalahan yakni masih jauh dari kata baik dan sempurna, Namun allah dialah
serta mengharapkan kritik dan juga saran dalam untuk penelitian ini. Agar peneliti
kepada Bapak Prof. Dr. H. Fatah Sulaiman, S.T, M.T. beliau Selaku Rektor
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, serta Ibu Ika Arinia Indriyany S.Ip, M.A
selaku Ketua Program Studi Ilmu Pemerintahan sekaligus dosen pengampu mata
kuliah Kualitatif yang penuh kesabaran dalam mengajar, dan memberi nasihat
III
serta waktunya dalam membimbing kami. Kepada Ayahku Tolib serta Ibuku
Mulyati yang tiada hentinya memberikan doa, semangat, dan motivasi kepadaku
agar tetap dan terus semangat mengejar ilmu tanpa mengeluh dengan keadaan.
semua orang terdekatku mereka lah tentunya yang telah membantuku dalam
proses penulisan ini dan memberi arahan atau dorongan agar penulis yakin dan
mampu untuk menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu, oleh karenanya
Penulis
Tita
Nim: 6670190044
IV
DAFTAR ISI
ABSTRAK ......................................................................................................................i
ABSTRACT .................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
3. tokoh masyarakat............................................................................................... 10
6. sawah ................................................................................................................ 11
V
BAB III METODE PENELITIAN
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan...................................................................................................... 40
VI
5.2 Saran ............................................................................................................... 41
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
VII
BAB 1
PENDAHULUAN
dipegang oleh rakyat maka dari itu dalam pemerintahan terkecil juga menganut
ketika kita ingin mengambil suatu keputusan agar tidak keberatan satu dan yang
lainnya maka demokrasi merupakan salah satu jalan untuk mendapatkan hal yang
memiliki pembangunan yang layak sehingga diyakini bahwa hal tersebut yang
nantinya akan membawa perubahan ke masa depan begitu pula ketika Masyarakat
dan Pemerintah bisa memanfaatkan SDA yang telah ada di desa tersebut. dan
sumber daya manusia (SDM) lainnya, pemerintah desa haruslah mempunya segala
umumnya yaitu yang masuarakatnya memiliki susunan asli itu juga yang
berdasarkan hak-hak asal usul mereka dalam hal ini bersifat istimewa, landasan
1
pemerintahan, serta desa juga diberikan kepercayaan dalam mengatur warganya
sendiri oleh pemerintah. Di dalam desa tersendiri memiliki peranan kepala desa
yang sangat begitu beaar akan perannya di desa tersebut karena kepala desa yang
tersebut.
pembangunan yang lebih efektif dan efisien serta tranparansi dan akuntabel dalam
otonomi daerah tersebut harus berpacu serta berprinsip yaitu Pemerintahan yang
baik (good governance) yang diinginkan oleh masyarakat nya & pemerintahan
adalah kesatuan dari masyarakat hukum yakni dimana mempunyai suatu batasan
berdasarkan adat istiadat serta asal usul masyarakat yang ada didalamnya.
Tentunya Pemerintahan desa mempunyai usunan yang terdiri dari bagan terbesar
maupun terkecil bisa dilihat dari Kepala Desa, serta Perangkat Desa, dan Badan
2
oleh BPD. Berdasarkan UU No.6 Tahun 2014 pasal 78 poin (1) terdapat
penjelasan mengenai bakat ekonomi lokal desa yang menjadi salah satu syarat
juga sumber daya alam maupun sumber daya manusia yang telah dimiliki desa
tersebut menjadikan suatu pendapatan bagi desa ( Irma Fitriana dkk 2017). Dalam
Selanjutnya sebagai bentuk keinginan yang kuat dari pemerintah desa serta
Karena hal itu pembangunan desa merupakan bagian terpenting juga berkaitan
dengan separuh besar masyarakat yang berada pada tingkat desa tentunya
Masyarakat berharap penuh kepada kepala desa agar menjadi suatu penggerak
kwbih baik lagi nantinya untuk masyarakat (wayan mahayan 2014). Masyarakat
3
tokoh-tokoh masyarakat dan pemerintah desa tidak menutup kemungkinan akan
(Gugun Geusan Akbar dkk (2019) . Maka dari itu masyarakat tentunya dalampem
pembangunan desa merupakan sebagai pelaku atau aktor utama kegiatan sejak
dimulainya atau dalam perumusan ide, sampai pada dititik perumusan akhir
lebih maju.
merupakan perencanaan strategi desa Sangiang untuk mencapai tujuan desa itu
bisa berjalan dengan optimal yang mempunyai tujuan agar mencapai suatu
desa karena dalam hal pembangunan desa, sebab dalam pembangunan mutlak
4
tentu adanya suatu problematika atau permasalahan yang terjadi dan apa tujuan
perairan sawah, dan saat adanya suatu masalah sikap apa yang nantinya
Serang-Banten?
5
1. Untuk mengetahui peran pemerintah desa dan tokoh masyarakat dalam
Serang-Banten.
Penulis brerharap dengan adanya penelitian ini supaya mampu menjadikan suat
1. Manfaat Akademis
Penulis mempunyai besar harap kepada hasil dari penelitian ini mampu
dan berguna serta dijadikan untuk dasar dari suatu bahan masukan yang dapat
mendukung peneliti maupun orang lain dan juga berguna untuk karya ilmiah yang
2. Manfaat Praktis:
Pamarayan
3. Manfaat Teoritis
6
BAB II
Kajian Pustaka
perlu adanya yaitu pedoman teoritis sebagai pembantu, maka dari itu dalam hal ini
perlu disusun secara benar konsep dan teori yang nantinya digunakan dalam
penelitian ini.
Serta berdasarkan rumusan yang telah dioaparkan diatas maka peneliti akan
mengemukakan konsep, teori, gagasan, yang akan dijadukan acuan berat dalam
1. Pengertian Peran
Peran menurut soejono Soekamto dari bukunya yang berjudul sosiolohi suatu
dinamis serta kedudukan, yang apabila orang tersebut melakukan kewabiban hak
7
yang dimiliki serta yang sesuai dengan kedudukannya maka dia menjalankan
suatu peran.
Istilah peran sering kita dengar oleh banyak orang, peran merupakan
dapat diartikan sebagai seorang aktor yang dimana ia merupakan bagian penting
Pengertian peran oleh Koentrajaraningrat yaitu yang dimana dalam hal ini
melihat dari tingkah laku seseorang dalam memutuskan suatu kedudukan tertentu,
maka dari itu konsep dari peran sendiri merujuk pada bagaimana sebuah pola
cara seseorang tersebut memimpin atau bersikap dalam situasi tertentu yakni yang
Oleh karena itu penulis merujuk kepada beberapa pengertian yang telah
yaitu yang mempunyai suatu aspek dinamis dari kedudukan (status) tertentu yang
segudang hak serta kewajiban orang tersebut karena ia telah memiliki jabatan
tertentu.
wajib dijalankan, peran dapat dirumuskan sebagai rangkaian perilaku yakni timbul
ketika adanya jabatan tertentu. Dalam tingkatan atas, menengah, bawah peran
8
hakikatnya memiliki peranan yang sama. Dari pengertian diatas dapat
dihubungkan bahwa peran kepala desa atau Pemerintahan desa dan tokoh
dalam pembangunan itu karen masyakaat pun percaya mereka merupakan bagian
tersebut
3) Konflik Peran (Role Confick) suatu kondisi yang dialami oleh aktor
emosional
6) Model Peran ( Role Mode) seseorang yang memiliki tingkah laku yang
9
7) Rangkaian atau lingkup Peran ( Role State) Hubungan dengan individu
Dari berbagai jenis Peran diatas, oleh karena itu penulis menggunakan Semua
Jenis yang telah disampaikan oleh Bruce J. Cohen karena dari semua jenis
tersebut merupakan kesinambungan dengan judul penulis. Dalam hal ini penulis
melakukan penelitian tentang peran pemerintah desa dan tokoh masyarakat dalam
2. Pemerintahan Desa
mampu menjaga serts mengatur daerahnya sendiri karena pemerintah desa lah
masyarakatnya sendiri dan tidak lupa berpedoman kepada Pancasila dan Undang-
undang Dasar.
3. Tokoh Masyarakat
masyarakat tentu mempunyai sifat keteladanan yang dapat diartikan sebagai orang
yang memiliki sifat baik dan mampu memberikan contoh yang baik pula terhadap
pendidikan, serta kekayaan. Jiwa yang harus dimiliki oleh tokoh masyarakat ialah
10
adanya jiwa pemimpin yang tertanam di jati diri seorang tokoh tersebut agar
3. Pembangunan Desa
dan prasarana desa agar masyarakat merasakan perubahan ke arah yang lebih
2017). Oleh sebab itu pembangunan desa merupakan bagian terpenting akan
pemanfaatan tersebut.
masyarakat di desa itu sendiri, dalam hal ini pada prosesnya pembangunan desa
11
perpaduan tersebut yang nantinya itu mampu menentukan bagaimana membentuk
dilihat dari masyarakat menguasai aset yang sangat begitu rendah terlebih di
pengembangan sumber daya alam yang yang belum mencukupi seperti pada ada
4. Pembangunan Selokan
untuk mengairi sawah agar ketika musim kemarau sawa tersebut tidak
kekeringan.
5. Sawah
Sawah merupakan barang atau aset yang dimiliki oleh para petani
sehingga para petani mengandalkan sawah tersebut sebagai ladang mencari nafkah
bagaimana musim panen itu terjadi agar padi yang dihasilkan mempunyai kualitas
12
Dengan keterkaitan penelitian ini peneliti menggunakan teori Rasional (Coleman)
dan teori Klasik (Adam Smith), dalam teori rasional dan klasik ini membahas
ekonomi, yang lebih utama yakni terkait dengan aspek produksi, jasa, dan sumber
Teori Rasional
Kunci terpenting dari Teori Rasional iyalah aktor yang di mana menjadi dalam
kepentingan yaitu dengan cara mengambil atau memilih suatu pilihan yang
dianggap mampu membawa hasil untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu peneliti
menggambarkan pada hasil penelitian yang telah ia lakukan yakni terkait dengan
selokan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan an-nur oleh masyarakat
khususnya petani dalam proses panen padi. Akan tetapi dalam hal ini ini masih
Teori klasik
Teori klasik ialah perkembangan yang eksplosif tentunya dapat dikatakan karena
ini sejalan dengan berbagai permasalahan yang dihadapi yaitu permasalahan sosial
13
negara berkembang, yakni mereka yang sedang berupaya dalam mewujudkan
penelitian yang meneliti lakukan terkait dengan peran Pemerintah desa dan tokoh
Tahun
14
tau kelompok mutualistic,
yang telah di
laksanakan ini
memiliki manfaat
tentunya dapat di
rasakan oleh
masyarakat di
desa tersebut.
2 Peran Pemerintah Dalam penelitian ini Teori yang kualitatif Hail dari
15
2019). Jabung Timur 2019. partisipasi, dan
Kewajaran.
3 Peran Kepala Pada penelitian ini Penelitian ini kualitatif Hasil dari
lain, supaya
aspek tersebut.
16
Pembangunan desa merupakan bagian terpenting akan keberlanjutan dan
Desa merupakan desa dan ada yang disebut dengan desa adat, yang masyarakat
memiliki kesatuan bentuk dari hukum yang memiliki batasan daerah tertentu,
yaitu yang berwenang dalam mengirus serts mengatur sebuah urusan pemerintah
terhadap kepentingan masyarakat, atau hak tradisional dan hak asal usul di dalam
sistem pemerintahan sendiri hak asal usul dan adat istiadat sangatlah diakui agar
penyelenggaraan pemerintah.
Oleh karena itu kondisi faktual untuk mengindikasikan peran pemerintah desa dan
Pamarayan dapat dilihat dari bagaimana seorang aktor atau peran tersebut
17
Pemerintah desa dan
tokoh masyarakat
BAB III
METODE PENELITIAN
18
3.1 Jenis Penelitian
data yang relevan untuk penelitian tersebut, sedangkan kualitatif yakni dalam
fenomena,dan kejadian pada saat ini, serta peneliti juga menitikberatkan pada
observasi tersebut.
kasus, pendekatan tersebut dilihat dari aspek permasalahan juga yang paling tepat
untuk digunakan dalam penelitian ini, tentunya yang dilakukan oleh peneliti,
sesuai bagaimana nantinya suatu objek yang akan diteliti itu secara khusus
19
3.3 Teknik pengumpulan data
Observasi
Observasi merupakan salah satu cara agar dapat memperoleh sumber data
Wawancara
Ya itu salah satu cara untuk mendapatkan dan mengumpulkan data melalui
Dokumentasi
data yang peneliti gunakan dalam hal pengumpulan sebuah data sekunder
Adapun instrumen yang peneliti gunakan pada penelitian ini ialah peneliti
sendiri
20
3.5 Lokasi dan waktu penelitian
Kabupaten Serang-Banten, lokasi dipilih karena dalam hal ini memiliki semua
aspek pendukung agar nantinya Penelitian ini penulis berharap agar dapat
Adapun kriteria yang menjadi patokan informan dalam penelitian ini ialah:
1) Informasi kunci dari Pemerintah Desa yaitu ibu Intan Ratnasari selaku
sekretaris desa
Adapun jenis sumber data yang digunakan oleh peneliti pada penelitian tersebut
ialah:
1. Jenis data
sebagai berikut:
Primer
21
yaitu dalam memberikan informasi dan bahan yang dibutuhkan
Data sekunder
22
BAB IV
kabupaten Serang provinsi Banten, berada pada empat batasan antara lain ialah
timur, barat, selatan, utara, Pamarayan di sebelah utara, di selatan dengan wirana,
sebelah timur Desa Damping, serta di sebelah Barat dengan Desa Bojong Pandan,
Gambar 4.1
23
Kondisi Geografis
iklim tropis sehingga pada pertanian mempunyai pengaruh yang sangat besar pada
desa ini.
penduduk laki-laki dan perempuan, Penduduk laki-laki ialah sebanyak 1642 Jiwa,
Tabel 4.1
produktif 12-40 tahun, dan Dalam kelompok usia terbanyak ialah berumuran 17-
40 tahun. Yakni berjumlah 567 jiwa. usia paling sedikit ialah yang berumuran
usia 4-7 tahun kebawah yaitu berjumlah sebanyak 225 jiwa. Komposisi penduduk
24
No Usia Jumlah usia
1 4-6 215
2 7-12 536
3 13-15 518
4 16-26 288
5 27-40 567
Menengah Atas SMA/Sederajat yaitu sebanyak 1120 jiwa. Dan ada kurang lebih
tamatan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA).
Tabel 4.3
Tidak lulus SD 56
Lulus SD 270
25
Sarjana 45
Penduduk desa Sangiang hanya memeluk agama Islam dari keseluruhan penduduk
Desa Sangiang Semua memeluk agama Islam yaitu sebanyak 7376 jiwa.
Agama Jumlah
Islam 7376
Petani yang berejumlah 420 Jiwa. Dan yang progresif nya sebagai
tidak bekerja karena masih dalam menyelesaikan pendidikan dan sedang dalam
Tabel 4.4
Karyawan/TNI/PNS 375
Wiraswasta 245
Tani 420
26
Buruh Tani 70
Jasa 126
Pertukangan 28
4. 2 Penganalisis Data
Desa
Infrastruktur, pembangunan Desa Sangiang sudah bisa dibilang cukup baik, oleh
pelayanan publik yang sudah cukup baik itu pada sarana transportasi maupun
Sangiang ialah petani. Terlebih juga dititik beratkan pada pembangunan sarana
transportasi yakni program perbaikan jalan, sebab banyak juga Penduduk Desa
transportasi yang baik. Agar dapat mempermudah akses ketika berangkat kerja.
Oleh karena itu pada tahun 2021 Pemerintahan Desa Sangiang dan Masyarakat
membuat selokan agar bisa mengairi sawah warga yang mayoritas petani, karena
beberapa tahun lalu para petani sering mengalami kegagalan panen dan
27
mengeluhkan akan hal itu karena banyak harapan para petani agar panen padi
Oleh karena itu pemerintah Desa Sangian juga membenarkan adanya keterlibatan
tokoh masyarakat dalam hal pembangunan di desa tersebut dan para RT/RW ikut
Pemerintahan dahulu, dahulu masyarakat tidak ikut campur tangan dalam hal
hanya menikmati hasilnya, akan tetapi sekarang berbeda masyarakat harus ikut
andil dalam hal ini karena pemerintah Desa Sangiang sendiri mengharapkan
adanya suatu inovasi dari masyarakat untuk memajukan desa serta ikut dalam
pembangunan desa.
Bermula dari saran atau aspirasi lingkup RT setempat sehingga pemerintah desa
tersebut membahas apa saja yang bisa dilakukan oleh pemerintahan Desa yang
Pemerintah Desa menjadi penengah dalam hal pro kontra suatu pembangunan
agar tidak terjadi konflik satu dengan yang lainnya hingga pembangunan berjalan
dengan lancar. Bapak Sugeng ialah merupakan kepala Desa Sangiang, ia berkata
Tentu dalam hal ini kedekatan Pemerintahan Desa dengan masyarakat juga
menjadi sangat penting agar tahu akar dari permasalahan ketika akan dilaksanakan
28
pembangunan. Oleh karena itu pihak pemerintah desa selalu turun tangan ketika
pemerintah desa Sangiang ialah sebagai pemberi dana bangunan, yang artinya
memberikan dana yang bersumber mulai dari APBDes dan tentunya melakukan
dalam pembangunan prioritas. Maka dari itu Pemerintah Desa Sangiang selain
penyuplai dana tentunya dia juga sebagai legislator dalam hal pembangunan. Dan
dengan apa yang telah direncanakan atau tidaknya. Tidak hanya itu pemerintah
29
dikarenakan takut terjadi tidak sesuai rencana misal Pemerintahan desa telah
menetapkan anggaran untuk pembangunan desa sekian juta, akan tetapi dalam hal
terhalang oleh dana. Maka untuk mengantisipasi hal itu terjadi Pemerintahan desa
pembangunan ini bisa dilihat tugas dan Peran tokoh masyarakat ketika setiap
tokoh masyarakat dan RT setiap minggunya itu berkumpul yakni untuk membahas
permasanlahan yang dihadap oleh desa, dan memberikan solusinya. Dan dalam
kepada pemerintah Desa. Dan tugas pemerintah desa ialah menerima laporan
tersebut. Apa yang menjadi lebih penting itu yang harus disediakan. Terlihat jelas
30
Tentunya dalam pembangunan tersebut masyarakat mempunyai tanggung jawab
bersama atas apa yang telah dilaksanakan mengingat bahwa masyarakat sendiri
dari sebelumnya. Oleh karena itu masyarakat desa Sangiang telah mempunyai
kesadaran penuh dalam meningkatkan atau menjaga saluran air yang telah dibuat
Pemerintah dan tokoh masyarakat mempunyai kerja sama yang sangat baik dalam
pembangunan maka ini bisa dikatakan debagai faktor pendukung, dan tentunya
mereka mengetahui peran apa saja yang nantinya mereka lakukan karena selain
dengan cepat terselesaikan. Dorongan yang diberikan oleh pemerintah desa juga
tidak hanya memberikan arahan saja akan tetapi mereka mengajak masyarakat
harus ikut berpartisipasi dalam pembangunan desa, oleh sebab itu pemerintah
memberikan suatu contoh yang baik terhadap masyarakat agar dapat meniru
perlakukan yang baik. Dapat dilihat bahwa pemerintah desa lebih bisa
mendekatkan diri kepada warganya agar tidak ada batasan dalam berbaur terhadap
31
pemerintah desa. Masyarakat bahkan tidak dijadikan objek dalam pembangunan
dalam hal ini sehingga masyarakat merasa harus melakukan yang terbaik untuk
desa nya karena tanggung jawab desa ada di tangannya juga. Pembangunan
desa tersebut.
setuju pendapat untuk menentukan prioritas yang diajukan oleh masyarakat atau
Pemerintahan desa, Maka dari itu pihak yang tidak setuju inilah akan menjadi
hambatan keberlangsungan pembangunan, oleh karena itu dalam hal ini penulis
mendatangi rumahnya untuk berdiskusi lebih intensif, agar berbicara lebih dari
sedikit tanah warga di situ merasakan kesulitan dalam berdiskusi sebab tanah
merupakan aset yang berharga jika tidak dipinta dengan cara bermusyawarah akan
32
menjadikan konflik yang sangat besar, akan tetapi jika telah berdiskusi secara dari
pembangunan tersebut.
4.2 Pembahasan
Peran sendiri Yang disebut sebagai untuk mencapai kepentingan dan berusaha
pilihan yang dianggap mampu membawa hasil untuk mencapai tujuan. Oleh
karena itu peneliti menggambarkan pada hasil penelitian yang telah ia lakukan
yakni terkait dengan peran pemerintah Desa dan tokoh masyarakat dalam
target dalam pembangunan selokan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan
Seperti pada bagian bab pertama yang sudah peneliti jelaskan bahwa pada bagian
bab pertama mengenai penelitian ini ialah agar bisa untuk bisa menjawab
pertanyaan. dan pembagian peran tersebut apakah sudah seimbang , atau masih
didominasi oleh sebelah pihak saja. Deskripsi dalam bab ini terlebih dahulu
bagimana peran yang fimiliki oleh pemerintah Desa dan tokoh masyarakat di desa
Sangiang oleh yang nantinya pada bagian kesimpulan pola yanv diterakan
Pemerintahan desa sangiang seperti apa hubungan seperti apa yang diterapkan
atau yang terjadi, sehingga pola tersebut dapat menentukan keseimbangan atau
33
tidak antara kedua belah pihak tersebut yakni antara pemerintah Desa dengan
Dilihat dari definisi teori klasik yaitu mereka yang sedang berupaya dalam
berbagai macam kebijakan pembangunan. Maka dalam penelitian ini ialah akan
dibagi menjadi dua bagian, yaitu pada tahap perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan tersebut.
Pembangunan Desa
Dalam menentukan suatu rancangan yang baik yakni harus bisa mengungkapkan
fakta dan keadaan secara lengkap, yaitu menyangkut dalam hal Sumber daya
Alam, Sumber daya Manusia serta ketersediaan sarana dan prasarana, dan tidak
Dan pada bagian bab sebelumnya Pemerintah Desa Sangiang melakukan survei
masyarakat, kesiapan yang diperlukan yaitu sarana dan prasarana yang ada, serta
menggali potensi yang ada dan potensi tersebut dapat dikembangkan, dan
masyarakat, sehingga arah dari pembangunan tersebut dapat diterima dan dibantu
oleh masyarakat.
34
Dalam setiap suatu perencanaan tentunya memiliki berbagai ide pemikiran yang
mesti disatukan dalam satu ide hal ini juga perlu memerlukan waktu yang cukup
lama untuk menentukan kapan terbaiknya. Dan ketika ide tersebut sudah di
sahkan maka pemerintah desa Sangiang berperan sebagai legalisator yakni untuk
pengesahan usulan yang harus segera dijalankan. Oleh karena itu apa yang
dilakukan oleh pemerintahan Desa dan Tokoh Masyarakat Desa Sangiang tersebut
sudah Hampir sesuai dengan apa yang dikatakan oleh teori Klasik yaitu peran dan
pembangunan desa ke arah yang lebih baik lagi dengan melibatkan pemerintah
desa dan tokoh masyarakat sebagai peran yang memiliki status sosial dimata
Pembangunan Desa
pelaksanaan, Maka dari itu peran yang dimiliki pemerintah dalam tahap
dikarenakan pemerintah desa Sangiang lebih memberikan peran yang sangat besar
kepada masyarakat Desa Sangiang sendiri. Adapun Masalah yang dihadapi pada
35
pembangunan. Disini bisa dilihat bahwa tokoh masyarakat dan masyarakat lebih
mempunyai peran yang sangat besar. Dan dalam hal pemantauan Pemerintahan
Akan tetapi meskipun tokoh masyarakat memiliki peranan yang sangat besar pada
tahap pembangunan, tidak dapat dipungkiri bahwa pemerintah desa juga tetap
masyarakat tersebut, yang dapat kita artikan bahwa meskipun mereka telah
mempunyai peran dan porsinya masing-masing mereka tidak keluar dari jalur
peran-peran tersebut yaitu peran Pemerintahan desa dan Tokoh Masyarakat dapat
peneliti yakni faktor apa saja yang menjadi pendukung dan penghambat jalannya
Dalam penelitian ini mempunyai beberapa faktor pendukung yang juga telah di
singgung pada bagian bab sebelumnya ialah masyarakat tentunya sudah tau dalam
memajukan Desa menjadi lebih baik dan melihat dari pengalaman tahun
36
sebelumnya Desa Sangiang sering mengalami Kegagalan Panen akibat musim
kemarau, maka dari itu pemerintah Desa dan Tokoh Masyarakat membuat selokan
untuk menyalurkan air sungai ke sawah warga yang mayoritas di desa tersebut
merupakan para petani, oleh karena itu sawah merupakan ladang pencaharian bagi
mereka maka harapan yang sangat besar para petani yakni pada sawah tersebut.
air tersebut bisa langsung kesawah karena sawah berada pada lingkungan
minuman kepada para pekerja juga sangat antusias mereka lakukan agar
lain
berbicara langsung agar tidak adanya suatu konflik atau pihak yang
37
Dan dalam pembangunan tersebut pemerintah desa lebih memberikan posisi
besarnya kepada masyarakat hal ini tentunya sangat mempengaruhi kinerja para
Sejatinya Pembangunan walaupun berjalan dengan baik akan tetapi masih ada
lubang selokan ada salah satu warga yang tidak mau tanahnya sedikit pun digali
oleh para pekerja, maka dari itu peran pemerintah sangat penting di sini, dan
ketika mendengar hal itu pemerintah desa langsung mendatangi rumah warga
tersebut dan berbicara dari hati ke hati, akan tetapi keputusan warga yang punya
tanah itu sudah bulat dan tidak bisa diganggu gugat oleh siapa pun, dengan catatan
Pemerintahan harus membayar tanah yang mau diambil, akan tetapi Pemerintahan
desa tidak menyetujui hal itu bukan perihal uang, tentunya jika pemerintah
menyetujui pasti nanti akan ada kecemburuan sosial terhadap tanah warga yang
mengambil tanah warga tersebut, dan lebih mengambil kepada tanah jalan, yakni
dengan cara membongkar jalan tersebut dan memberikan pipa untuk menyalurkan
air tersebut dan melewati rumah warga itu tanpa mengambil tanah.
38
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan data yang sudah dijelaskan oleh peneliti sebelnya maka peneliti
Peran pemerintah desa dan tokoh masyarakat serta masyarakat desa Sangiang
merupakan peran semuanya cukup seimbang, tidak ada posisi yang lebih tinggi
maupun posisi yang lebih rendah semuanya diposisikan sama, semuanya dapat
39
mengawasi pembangunan secara bersama-sama dengan kesadaran masing-masing
Adapun faktor pendukung dan penghambat dalam hal ini ialah, kesadaran
Desa Sangiang, sumber daya alam yang ada dapat dijadikan sebagai pendukung
bersama.
tersebut agar tidak adanya konflik pada saat pembangunan berlangsung, dan
juga menjadi sedikit terhambat karena pemerintah desa harus mencari jalan keluar
Saran
Pembangunan di desa Sangiang mungkin sudah berjalan dengan cukup baik yakni
dimiliki desa tersebut, dan membantu para petani agar tidak mengalami kegagalan
40
panen terjadi lagi, akan tetapi kesehatan masyarakat juga perlu diperhatikan
Karena dalam genangan air di dalam selokan pasti menyebabkan banyaknya jentik
DAFTAR PUSTAKA
41
Desa di Lereng Gunung Ungaran, Jawa Tengah. Jurnal Politik Indonesia.
Semarang.
42
Meils dkk. (2016) Analisis Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Desa (
Nasrul Wedi. (2013). Peran Kelembagaan Adat Lokal Dalam Pembangunan desa.
Sari Wilda. (2020). Peran Kepala Desa Dalam Pembangunan infrastruktur Jalan
Muhammadiyah.
Ulfah Irma Fitriana dkk. (2017). Pembangunan Desa Berbasis Potensi Lokal
Negeri Semarang.
43
Wiguna Yoga Teja dkk (2019). Peranan Badan Permusyawaratan Desa dalam
44