Anda di halaman 1dari 52

Peran Pemerintah Desa dan Tokoh Masyarakat Dalam

Menyelesaikan Pembangunan Desa. (Studi Kasus Mengenai


Pembangunan selokan Untuk Menggenangi Sawah Masyarakat di Desa Sangiang
Kecamatan Pamarayan Kabupaten Serang-Banten 2021)

SKRIPSI

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Pemenuhan Tugas Ulangan Tengah
Semester (UTS) Mata Kuliah Kualitatif

Disusun Oleh:

TITA

NIM. 6670190044

ILMU PEMERINTAHAN

ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

TAHUN 2021-2022
ABSTRAK

Tita (6670190044) Skripsi ini berjudul “ Peran pemerintah desa dan

Tokoh Masyarakat Dalam Menyelesaikan pembangunan Desa. (Studi Kasus

Mengenai Pembangunan selokan Untuk Menggenangi Sawah Masyarakat di Desa

Sangiang Kecamatan Pamarayan Kabupaten Serang-Banten 2021)” Adapun

peneliti memili Tujuan dalam Penelitian ini yaitu terdapat fokus yang diteliti

yakni mengenai, 1. Untuk mengetahui bagaimana peran dari pemerintah dan

tokoh masyarakat dalam pembangunan selokan di desa Sangiang Kecamatan

Pamarayan Kabupaten Serang-Banten 2. Untuk mengetahui apakah faktor dan

kendala dalam pembuatan p3mbangunan selokan di desa Sangiang kecamatan

Serang Banten.. Dalam penelitian ini peneliti mengambil Data penelitian ialah

deskriptif kualitatif yaitu yang berkaitan dengan pembahasan skripsi ini, adapun

sumber data atau primernya ialah hasil wawancara dan penelitian terdahulu

mengenai pembangunan desa. Penelitian ini dilakukan Pada 18 Oktober dengan

adapun hasil dan kesimpulan dalam penelitian tersebut yakni, pertama, masalah

yang dihadapi aparatur desa ialah pada hak tanah kepemilikan warga yang diambil

sedikit untuk pembangunan selokan, kedua perumusan pembangunan dilakukan

bersama masyarakat dan aparatur desa dengan dilimpahkan sepenuhnya kepada

warga desa sangiang dalam pembangunan tersebut, ketiga untuk menyelesaikan

permasalah tokoh-tokoh masyarakat yaitu melakukan musyawarah atas dasar

keadilan bersama supaya tidak memberatkan satu sama lain. Sehingga peneliti

menemukan cara penyelesaian dalam permasalahan tersebut.

Kata Kunci: Peran, Pemerintahan desa, Tokoh Masyarakat, pembangunan Desa

I
ABSTRAC

Tita (6670190044)This thesis is entitled “The role of village government

and community leaders in completing village development. (Case Study

Regarding Ditch Development To Inundate Community Rice Fields in Sangiang

Village, Pamarayan District, Serang-Banten Regency 2021) “ The researchers

chose the objectives in this study, namely 1. To find out how the role of the

government and community leaders in ditch development in Sangiang village,

Pamarayan district, Serang-Banten 2. To find out what are the factors and

constraints in the construction of sewers in Sangiang village, Serang district,

Banten. In this study, the researcher took descriptive qualitative research data,

namely those related to this discussion, while the data or primary sources were

the results of interviews and previous research on village development. This

research was conducted on October 18 with the results and conclusions in the

study, namely, first, the problem faced by the village apparatus was in the land

ownership rights of the residents who were taken a little for the construction of

sewers, secondly the formulation of the development was carried out with the

community and village officials by delegating it completely to the residents.

Sangiang village in the development, the third is to solve the problems of

community leaders, namely conducting deliberation on the basis of mutual justice

so as not to burden each other. So the researchers found a way to solve the

problem.

Keywords: Role, village government, community leaders, village development

II
Kata Pengantar

Bismillah segala puji atas kebesaran Allah SWT. Tidak lupa penulis

ucapkan Shalawat beserta salam kepada Nabi kita tercinta yaitu Nabi Muhammad

SAW yang tentunya kita harapkan syafaat demi syafaat di Yaumil akhirat

nantinya, berkat pertolonganya sehingga peneliti mampu untuk menyelesaikan

pemenuhan tugas Skripsi sebagai pemenuhan tugas Ulangatn Tengah Semester

(UTS) dari mata kuliah kualitatif dengan judul “Peran Pemerintah Desa dan

Tokoh Masyarakat Dalam Menyelesaikan pembangunan Desa. (Studi Kasus

Mengenai Pembangunan selokan Untuk Menggenangi Sawah Masyarakat di

Desa Sangiang Kecamatan Pamarayan Kabupaten Serang-Banten 2021) ”.

Dengan Segala Kemampuan penulis mencoba melakukan karya penulisan

dan juga peneliti sadar akan penelitian yang dibuat tentunya terdapat kesalahan-

kesalahan yakni masih jauh dari kata baik dan sempurna, Namun allah dialah

pemilik segala kesempurnaan, Untuk itu peneliti memohon maaf sebesar-besarnya

serta mengharapkan kritik dan juga saran dalam untuk penelitian ini. Agar peneliti

mampu membuat Skripsi dengan sebaik mungkin untuk kedepannya..

Tentunya dalam penelitian ini penulis mengucapkan banyak terimakasih

kepada Bapak Prof. Dr. H. Fatah Sulaiman, S.T, M.T. beliau Selaku Rektor

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, serta Ibu Ika Arinia Indriyany S.Ip, M.A

selaku Ketua Program Studi Ilmu Pemerintahan sekaligus dosen pengampu mata

kuliah Kualitatif yang penuh kesabaran dalam mengajar, dan memberi nasihat

III
serta waktunya dalam membimbing kami. Kepada Ayahku Tolib serta Ibuku

Mulyati yang tiada hentinya memberikan doa, semangat, dan motivasi kepadaku

agar tetap dan terus semangat mengejar ilmu tanpa mengeluh dengan keadaan.

Serta sahabatku yang selalu memberikan dukungan kepadaku. Serta kepada

semua orang terdekatku mereka lah tentunya yang telah membantuku dalam

proses penulisan ini dan memberi arahan atau dorongan agar penulis yakin dan

mampu untuk menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu, oleh karenanya

penulis ucapkan terimakasih banyak.

Serang, Oktober 2021

Penulis

Tita

Nim: 6670190044

IV
DAFTAR ISI

ABSTRAK ......................................................................................................................i

ABSTRACT .................................................................................................................. ii

KATA PENGANTAR ................................................................................................. iii

DAFTAR ISI .................................................................................................................iv

DAFTAR TABEL ....................................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. viii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 latar Belakang ................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 5

1.3 Tujuan Penelitian.............................................................................................. 5

1.4. Manfaat Penelitian........................................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian konsep ........................................................................................................... 7

1. Pengertian peran ................................................................................................. 7

2. pemerintahan desa .............................................................................................. 9

3. tokoh masyarakat............................................................................................... 10

4. pembangunan desa ............................................................................................ 10

5, pembangunan selokan ..................................................................................... 11

6. sawah ................................................................................................................ 11

2.2 Kajian Teori............................................................................................................. 12

2.3 Penelitian Terdahulu .............................................................................................. 14

2.4 Kerangka Pemikiran ............................................................................................... 16

V
BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian ..................................................................................... 19

3.2 Fakous Penelitian ............................................................................................ 19

3.3. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................. 20

3.4 Instrumen penelitian ....................................................................................... 21

3.5 Lokasi dan jadwal penelitian .......................................................................... 21

3.6 Informan penelitian ....................................................................................... 21

3.7 Jenis Data peneliti ............................................................................................

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian ..................................................................................... 23

4.1.1 Letak Desa Sangiang ............................................................................... ...20

4.1.2 kondisi geografis ......................................................................................... 22

4.1.3 Tingkat pendidikan dan mata pencaharian ................................................... 24

4.2 Penganalisis Data .................................................................................................. 27

4.2 Pembahasan ........................................................................................................... 32

4.3.1 Peran Pemerintah dan Tokoh Masyarakat dalam Pembangunan


Desa ....................................................................................................................... 31

4.3.2 Peran Pemerintah Desa dan Tokoh Masyarakat dalam Perencanaan


Pembangunan Desa ............................................................................................... 32

4.3.3 peran pemerintah Desa dan Tokoh Masyarakat dalam Pelaksanaan


Pembangunan Desa ............................................................................................... 33

4.3.4 Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat dalam Pembangunan


Desa ....................................................................................................................... 34

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan...................................................................................................... 40

VI
5.2 Saran ............................................................................................................... 41

DAFTAR TABEL

2.1 Penelitian terdahulu ............................................................................................ 14

4.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin ............................................... 24

4.2 Jumlah Penduduk berdasarkan pendidikan .................................................... 25

4.3 tingkat kepercayaan penduduk ........................................................................... 25

4.4 mata pencaharian ................................................................................................. 26

DAFTAR GAMBAR

2.1 Gambar Bagan Kerangka Pemikiran................................................................ 18

4.1 Gambar dokumentas ........................................................................................... 23

VII
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kita tahu bahwa pengertian demokrasi yakni seluruh kedaulatan itu

dipegang oleh rakyat maka dari itu dalam pemerintahan terkecil juga menganut

sistem demokrasi atau musyawarah, musyawarah merupakan peranan penting

ketika kita ingin mengambil suatu keputusan agar tidak keberatan satu dan yang

lainnya maka demokrasi merupakan salah satu jalan untuk mendapatkan hal yang

dituju. Dan pada hakikatnya pembangunan yang dilakukan pemerintah desa

merupakan upaya untuk mencapai kesejahteraan masyarakat, makmur, dengan

memiliki pembangunan yang layak sehingga diyakini bahwa hal tersebut yang

nantinya akan membawa perubahan ke masa depan begitu pula ketika Masyarakat

dan Pemerintah bisa memanfaatkan SDA yang telah ada di desa tersebut. dan

sumber daya manusia (SDM) lainnya, pemerintah desa haruslah mempunya segala

banyak cara agar masyarakat nya terjamin akan kehidupannya.

Desa merupakan suatu daerah kesatuan dari masyarakat hukum pada

umumnya yaitu yang masuarakatnya memiliki susunan asli itu juga yang

berdasarkan hak-hak asal usul mereka dalam hal ini bersifat istimewa, landasan

suatu pemerintahan desa yakni berpacu pada otonomi murni, partisipasi,

keanekaragaman, pemberdayaan masyarakat, dan demokratis ( Yoga Teja Wiguna

dkk 2017). Dalam hal penyelenggaraan suatu pemerintahan desa sebetulnya

memiliki subsistem yakni dari suatu sistem terhadap program penyelenggaraan

1
pemerintahan, serta desa juga diberikan kepercayaan dalam mengatur warganya

sendiri oleh pemerintah. Di dalam desa tersendiri memiliki peranan kepala desa

yang sangat begitu beaar akan perannya di desa tersebut karena kepala desa yang

mengatur bagaimana segala proses pembangunan yang akan dilaksanakan di desa

tersebut.

Kesiapan pemerintah daerah merupakan pengaruh besar dalam

pembangunan desa, yakni agar nantinya terciptanya suatu pembangunan-

pembangunan yang lebih efektif dan efisien serta tranparansi dan akuntabel dalam

melakukan pembangunan pun tokoh-tokoh masyarakat mampu berpartisipasi

dalam penyelenggaraan pemerintah. Dalam hal ini yang dimana nantinya

menciptakan suatu pembangunan yang demokratis dan desentralik maka

berpedoman pada Uu No. 32 tahun 2004. yang dimana dalam menyelenggarakan

otonomi daerah tersebut harus berpacu serta berprinsip yaitu Pemerintahan yang

baik (good governance) yang diinginkan oleh masyarakat nya & pemerintahan

yang bersih (Clean Governance) terbebas dari KKN.

Peraturan pemerintah No 71 tahun 2005 terdapat pernyataan bahwa desa

adalah kesatuan dari masyarakat hukum yakni dimana mempunyai suatu batasan

tertentu untuk mengurus serta mengatur daripada kepentingan warganya, yang

berdasarkan adat istiadat serta asal usul masyarakat yang ada didalamnya.

Tentunya Pemerintahan desa mempunyai usunan yang terdiri dari bagan terbesar

maupun terkecil bisa dilihat dari Kepala Desa, serta Perangkat Desa, dan Badan

Permusyawaratan desa (BPD), Kepala desa merupakan seseorang pimpinanan atas

penyelenggara pemerintahan desa itu berdasarkan kebijakan yang telah ditetapkan

2
oleh BPD. Berdasarkan UU No.6 Tahun 2014 pasal 78 poin (1) terdapat

penjelasan mengenai bakat ekonomi lokal desa yang menjadi salah satu syarat

terciptanya suatu pembangunan desa yang mempunyai tujuan untuk

mensejahterakan masyarakat. Dan kualitas hidup masyarakat tersebut.

Dengan begitu dalam pembangunan desa berdasarkan dengan potensi dan

juga sumber daya alam maupun sumber daya manusia yang telah dimiliki desa

tersebut menjadikan suatu pendapatan bagi desa ( Irma Fitriana dkk 2017). Dalam

UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang desa yang menyebutkan pembangunan desa

merupakan upaya pemerintah Desa untuk meningkatkan kualitas hidup serta

kesejahteraan masyarakat desa. Upaya yang dilakukan pemerintah desa ini

merupakan usaha agar masyarakat merasakan suatu kemakmuran desa dengan

pemanpaatan sumber daya alam.

Selanjutnya sebagai bentuk keinginan yang kuat dari pemerintah desa serta

tokoh-tokoh masyarakat dalam hal ini menginginkan Kesejahteraan Masyarakat

khususnya di desa sangiang kecamatan pamarayan, Pemerintahan harus mampu

menjadi seorang pendorong dan penggerak pertumbuhan ekonomi desa tersebut.

Karena hal itu pembangunan desa merupakan bagian terpenting juga berkaitan

dengan separuh besar masyarakat yang berada pada tingkat desa tentunya

Masyarakat berharap penuh kepada kepala desa agar menjadi suatu penggerak

ditengah-tengah masyarakat untuk mencapai tujuan serta menuju kearah yang

kwbih baik lagi nantinya untuk masyarakat (wayan mahayan 2014). Masyarakat

percaya bahwa dengan adanya kepala desa diharapkan mampu mengatasi

permasalahan-permasalahan yang telah ada. Dengan adanya kerjasama baik antara

3
tokoh-tokoh masyarakat dan pemerintah desa tidak menutup kemungkinan akan

berjalan dengan baik.

Inti dari suatu pelaksanaan pembangunan daerah merupakan peningkatan

peran serta masyarakat yakni dimana dalam pengelolaan pembangunan desa

(Gugun Geusan Akbar dkk (2019) . Maka dari itu masyarakat tentunya dalampem

pembangunan desa merupakan sebagai pelaku atau aktor utama kegiatan sejak

dimulainya atau dalam perumusan ide, sampai pada dititik perumusan akhir

perencanaan pembangunan desa, dengan masyarakat menjadi pelaku utama

pemerintah menyerahkan segala urusan itu kepada masyarakatnya agar

masyarakatnya mampu dan berpartisipasi dalam pembangunan desa kearah yang

lebih maju.

bentuk rencana kerja pemerintah desa (RKPDes) yang memiliki manfaat

untuk wujudkan kepastian dalam pendopo tujuan pada pembangunan tersebut.

Pada rencana pembangunan pada desa Sangiang Kecamatan Pamarayan ini

merupakan perencanaan strategi desa Sangiang untuk mencapai tujuan desa itu

sendiri. Acara sendirilah yang memilih bagaimana pembangunan desa tentunya

bisa berjalan dengan optimal yang mempunyai tujuan agar mencapai suatu

keadaan pertumbuhan serta peningkatan kesejahteraan rakyat.

Adapun alasan penelitian sebagai akibat peneliti mengangkat judul ini

sebab peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana usaha yang dilakukan

pemerintah desa serta Tokoh-Tokoh warga pada menyelesaikan pembangunan

desa karena dalam hal pembangunan desa, sebab dalam pembangunan mutlak

4
tentu adanya suatu problematika atau permasalahan yang terjadi dan apa tujuan

pembangunan tersebut, serta aoa sebabnya pemerintah desa membangun selokan

perairan sawah, dan saat adanya suatu masalah sikap apa yang nantinya

pemerintah desa berikan untuk rakyat.

Latar belakang yang telah penulis paparkan diatas kemudian penulis

mengambil judul “Peran Pemerintah Desa danTokoh Masyarakat Dalam

Menyelesaikan Pembangunan Desa. (Studi Kasus Mengenai Pembangunan

selokan Untuk Menggenangi Sawah Masyarakat di Desa Sangiang

Kecamatan Pamarayan Kabupaten Serang-Banten 2021)”

1.2 Rumusan Masalah

Penelitian ini berfokus pada masalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah peran pemerintah desa dan tokoh masyarakat dalam

pembangunan selokan di desa sangiang Kecamatan Pamarayan Kabupaten

Serang-Banten?

2. Apakah Faktor dan kendala dalam pelaksanaan pembangunan selokan di

desa sangiang Kecamatan Pamarayan?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan Rumusan masalah yang telah dijelaskan diatas, adapun tujuan

dari penelitian ini ialah:

5
1. Untuk mengetahui peran pemerintah desa dan tokoh masyarakat dalam

pembangunan selokan Desa Sangiang Kecamatan Pamarayan Kabupaten

Serang-Banten.

2. Untuk mengetahui apakah faktor dan kendala dalam pelaksanaan

pembangunan selokan di desa sangiang Kecamatan Pamarayan.

1.4 Manfaat Penelitian

Penulis brerharap dengan adanya penelitian ini supaya mampu menjadikan suat

bahan pijakan sebagai berikut:

1. Manfaat Akademis

Penulis mempunyai besar harap kepada hasil dari penelitian ini mampu

dan berguna serta dijadikan untuk dasar dari suatu bahan masukan yang dapat

mendukung peneliti maupun orang lain dan juga berguna untuk karya ilmiah yang

dapat menjunjung perkembangan ilmu pengetahuan.

2. Manfaat Praktis:

Sebagai masukan dan dimanfaatkan oleh para pemerintah desa mengenai

dalam hal mengambil kebijakan khususnya kebijakan pembangunan desa

Pamarayan

3. Manfaat Teoritis

Menyumbangkan gagasan atau pemikiran yang berkaitan dengan

kebijakan. dan juga berharap mampu memberikan pengetahuan dan informasi

mengenai peran serta faktor-faktor yang mempengaruhi pemerintah desa dan

tokoh masyarakat dalam mewujudkan pembangunan desa

6
BAB II

Kajian Pustaka

2.1 Kajian Konsep

Dalam titik tolak landasan berpikir dalam menyelesaikan permasalahan peneliti

perlu adanya yaitu pedoman teoritis sebagai pembantu, maka dari itu dalam hal ini

perlu disusun secara benar konsep dan teori yang nantinya digunakan dalam

penelitian ini.

Serta berdasarkan rumusan yang telah dioaparkan diatas maka peneliti akan

mengemukakan konsep, teori, gagasan, yang akan dijadukan acuan berat dalam

landasan berpikir dalam penelitian tersebut.

1. Pengertian Peran

Peran menurut soejono Soekamto dari bukunya yang berjudul sosiolohi suatu

pengantar (2021:212) terdapat penjelasan bahwa peranan ialah suatu aspek

dinamis serta kedudukan, yang apabila orang tersebut melakukan kewabiban hak

7
yang dimiliki serta yang sesuai dengan kedudukannya maka dia menjalankan

suatu peran.

Istilah peran sering kita dengar oleh banyak orang, peran merupakan

rangkaian sebuah perilaku yang diharapkan mampu memberikan perubahan, dan

dapat diartikan sebagai seorang aktor yang dimana ia merupakan bagian penting

dengan berdasarkan posisi sosial informal maupun formal.

Pengertian peran oleh Koentrajaraningrat yaitu yang dimana dalam hal ini

melihat dari tingkah laku seseorang dalam memutuskan suatu kedudukan tertentu,

maka dari itu konsep dari peran sendiri merujuk pada bagaimana sebuah pola

perilaku yang diharapkan masyarakat dari individu yang mempunyai posisi

individu tertentu di dalam organisasi. Abu Ahmadi (1982) menyatakan bahwa

peran merupakan sesuatu yang kompleks pengharapan individu lainnya terhadap

cara seseorang tersebut memimpin atau bersikap dalam situasi tertentu yakni yang

berdasarkan pada status dan fungsi sosialnya.

Oleh karena itu penulis merujuk kepada beberapa pengertian yang telah

disampaikan di atas maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa pengertian peran

yaitu yang mempunyai suatu aspek dinamis dari kedudukan (status) tertentu yang

orang tersebut telah memikinya. sedangkan status dapat diartikan sebagai

segudang hak serta kewajiban orang tersebut karena ia telah memiliki jabatan

tertentu.

peran kepribadian seseorang itu dapat mempengaruhi segala sesuatu yang

wajib dijalankan, peran dapat dirumuskan sebagai rangkaian perilaku yakni timbul

ketika adanya jabatan tertentu. Dalam tingkatan atas, menengah, bawah peran

8
hakikatnya memiliki peranan yang sama. Dari pengertian diatas dapat

dihubungkan bahwa peran kepala desa atau Pemerintahan desa dan tokoh

masyarakat sangat penting disaat adanya pembangunan desa, sebab merekalah

yang mempunyai sikap bertindak terhadap permasalahan yang nantinya terjadi

dalam pembangunan itu karen masyakaat pun percaya mereka merupakan bagian

terpenting dan yang Masyarakat harapkan tentunya mampu membawa perubahan

ke arah yang lebih baik.

Jenis-jenis Peran menurut Bruce J. Cohen, ialah sebagai berikut:

1) Peran nyata (Anacted Role) bagaimana cara yang betul-betul dijalankan

oleh individu maupun kelompok organisasi dalam menjalankan peran

tersebut

2) Peran yang dianjurkan ( Presribed Role) harapan masyarakat dengan cara

yang dijalankan oleh peran tersebut

3) Konflik Peran (Role Confick) suatu kondisi yang dialami oleh aktor

dengan ditumpukannya harapan serta tujuan yang saling bertebtangan

dengan yang lainnya.

4) Kesenjangan Peran (Role Distance) dalam menjalankan peran secara

emosional

5) Kegagalan Peran ( Role Failure) Kegagalan yang dialami oleh aktor

tersebut dalam menjalankan perannya.

6) Model Peran ( Role Mode) seseorang yang memiliki tingkah laku yang

baik dan dapat dicontoh atau diikuti oleh orang lain.

9
7) Rangkaian atau lingkup Peran ( Role State) Hubungan dengan individu

lainnya ketika menjalankan peran

Dari berbagai jenis Peran diatas, oleh karena itu penulis menggunakan Semua

Jenis yang telah disampaikan oleh Bruce J. Cohen karena dari semua jenis

tersebut merupakan kesinambungan dengan judul penulis. Dalam hal ini penulis

melakukan penelitian tentang peran pemerintah desa dan tokoh masyarakat dalam

pembangunan desa terkhusu di desa Sangiang Kecamatan Pamarayan.

2. Pemerintahan Desa

Pemerintah Desa merupakan Pemerintahan yang mampu menjalankan

pemerintahannya sendiri dibawah naungan pemerintah pusat, karena dipercaya

mampu menjaga serts mengatur daerahnya sendiri karena pemerintah desa lah

yang tau bagaimana karakteristik, budaya yang telah diterapkan oleh

masyarakatnya sendiri dan tidak lupa berpedoman kepada Pancasila dan Undang-

undang Dasar.

3. Tokoh Masyarakat

Tokoh Masyarakat merupakan seorang yang memberi motivasi warga atau

masyarakat melalui peranannya dalam pembangunan Kesejahteraan Sosial do

desa tersebut (Ahmad Suhendi 2013), seseorang yang ditokohkan oleh

masyarakat tentu mempunyai sifat keteladanan yang dapat diartikan sebagai orang

yang memiliki sifat baik dan mampu memberikan contoh yang baik pula terhadap

masyarakat. Dan Biasanya juga dilatar belakangi oleh keahlian, keturunan,

pendidikan, serta kekayaan. Jiwa yang harus dimiliki oleh tokoh masyarakat ialah

10
adanya jiwa pemimpin yang tertanam di jati diri seorang tokoh tersebut agar

nantinya mampu melegitimasi masyarakat ke arah yang lebih baik.

3. Pembangunan Desa

Pembangunan desa yaitu tujuan utamanya ialah sebagai bentuk

peningkatan kualitas hidup serta kesejahteraan masyarakat, tentunya terpenting

dalam melakukan aspek dari penanggulangan kemiskinan. pembangunan sarana

dan prasarana desa agar masyarakat merasakan perubahan ke arah yang lebih

baik, serta Pemerintahan mamou memanfaatkan diantaranya sumber daya alam

yang telah dimilik, dan lingkungan dengan berkelanjutan (Darmini& Laurensius

2017). Oleh sebab itu pembangunan desa merupakan bagian terpenting akan

keberlanjutan dan keberhasilan desa sendiri, ketika desa tersebut mampu

memanfaatkan sumber daya alam dengan membangun sesuatu yang mendukung

pemanfaatan tersebut.

Pada intinya pembangunan desa ialah pembangunan yang dilakukan oleh

masyarakat dan pemerintah ialah aktor utama dalam memberikan suatu

pengarahan, panduan pembinaan, pengarahan serta pengawasan agar terciptanya

kemampuan masyarakat dalam usaha menaikkan taraf hidup dan kesejahteraan

(Wilda Sari 2020).

Terlebih Pemerintahan wajib menyediakan sarana dan prasarana kepada

masyarakat sedangkan selebihnya itu di tumpukan kepada kemampuan

masyarakat di desa itu sendiri, dalam hal ini pada prosesnya pembangunan desa

yaitu salah satu masyarakat menginginkan suatu mekanisme yang

dipadupadankan berdasarkan dari partisipasi masyarakat, oleh karena itu

11
perpaduan tersebut yang nantinya itu mampu menentukan bagaimana membentuk

keberhasilan pembangunan, seperti yang telah dikemukakan oleh solekhan ia

mengemukakan bahwa bangunan desa merupakan perpaduan yang serasi.

Permasalahan yang sering terjadi dalam pembangunan desa ialah bisa

dilihat dari masyarakat menguasai aset yang sangat begitu rendah terlebih di

masyarakat pedesaan, ditambah lagi dengan kemampuan teknologi modern dalam

pengembangan sumber daya alam yang yang belum mencukupi seperti pada ada

input produksi, keterampilan, dan teknologi informasi, serta jaringan kerjasam

4. Pembangunan Selokan

Pembangunan selokan merupakan begitu sangat penting di deaa karena

melihat dari gunanya sebagai tempat aliran air (Muhammad Thoriq

Afianto, dkk 2017) terkhusus di desa pamarayan selokan dijadikan tempat

untuk mengairi sawah agar ketika musim kemarau sawa tersebut tidak

kekeringan.

5. Sawah

Sawah merupakan barang atau aset yang dimiliki oleh para petani

sehingga para petani mengandalkan sawah tersebut sebagai ladang mencari nafkah

guna keberlangsungan hidup mereka (Bambang Winarso 2012), sawah juga

sebagai penghasil beras. dengan begitu para petani harus memperhatikan

bagaimana musim panen itu terjadi agar padi yang dihasilkan mempunyai kualitas

yang sangat bagus.

2.2 Kajian Teori

12
Dengan keterkaitan penelitian ini peneliti menggunakan teori Rasional (Coleman)

dan teori Klasik (Adam Smith), dalam teori rasional dan klasik ini membahas

mengenai perspektif sosiologis, tentunya yang menjelaskan bagaimana fenomena

ekonomi, yang lebih utama yakni terkait dengan aspek produksi, jasa, dan sumber

daya, yakni untuk mencapai kesejahteraan antara lain:

Teori Rasional

Kunci terpenting dari Teori Rasional iyalah aktor yang di mana menjadi dalam

melakukan sebuah tindakan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi , aktor

yang disebut sebagai untuk mencapai kepentingan dan berusaha memaksimalkan

kepentingan yaitu dengan cara mengambil atau memilih suatu pilihan yang

dianggap mampu membawa hasil untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu peneliti

menggambarkan pada hasil penelitian yang telah ia lakukan yakni terkait dengan

peran pemerintah Desa dan tokoh masyarakat dalam pembangunan selokan di

Desa Sangiang Kecamatan Pamarayan. Disini terlihat nampak bahwa pemerintah

Desa berupaya untuk melakukan suatu pencapaian target dalam pembangunan

selokan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan an-nur oleh masyarakat

khususnya petani dalam proses panen padi. Akan tetapi dalam hal ini ini masih

terdapat beberapa kendala dalam pembangunan selokan tersebut.

Teori klasik

Teori klasik ialah perkembangan yang eksplosif tentunya dapat dikatakan karena

ini sejalan dengan berbagai permasalahan yang dihadapi yaitu permasalahan sosial

ekonomi masyarakat, baik itu terdapat di negara-negara maju maupun di negara-

13
negara berkembang, yakni mereka yang sedang berupaya dalam mewujudkan

suatu peningkatan kesejahteraan masyarakatnya melalui berbagai kebijakan

pembangunan tentunya dalam hal ini peneliti menggambarkan pada hasil

penelitian yang meneliti lakukan terkait dengan peran Pemerintah desa dan tokoh

masyarakat dalam melaksanakan pembangunan selokan di Desa Sangiang

Kecamatan Pamarayan itu terdapat kendala dalam hal pembangunan

2.3 Matriks Penelitian Terdahulu

no Judul Penulis Masalah Teori Metode Hasil

Tahun

1 Peran Dalam penelitian ini Dalam Deskriptif Dari hasil

Pemerintah- berfokus pada penelitian ini Kualitatif peneliat tersebut

masyarakat masalah bagaimana menggunakan merujuk lebih

Dalam peran pemerintah teori kemitraan kepada pola

Pembangunan desa dalam factor pendekatan hubungan pada

Desa, (risky penghambat (Chesemaan: pemerintah dan

Akbar Prasojo: terhadap 2006) disitu masyarakat di

2015) pembangunan desa tertulis bahwa dalam

tersebut kemitraan pembangunan

merupakan Desa Sadatidege

bentuk sukarela yang lebih

dari individua mempunyai sifat

14
tau kelompok mutualistic,

dan kesadaran akan

bersatudalam semua pihak yang

memperoleh terkait membuat

tujuan bersama pembangunan

yang telah di

laksanakan ini

memiliki manfaat

yang besar dan

tentunya dapat di

rasakan oleh

masyarakat di

desa tersebut.

2 Peran Pemerintah Dalam penelitian ini Teori yang kualitatif Hail dari

Desa Dalam terdapat focus digunakan ialah penelitian Ini

Pembangunan di maslah terhadap Anom Surya ialah menemkan

Desa Merbau, terhadap peran (2019) teori bahwa terdapat

Kecamatan pemerintah desa Hukum Dan tiga peran dalam

Mendahara dalam pembangunan Kebijakan pembangunan

Kabupaten di desa Merbau Publik. Desa Merbau

Tanjung Jabung Kecamatan Kecamatan

Timur Provinsi Mendahara Mundahara yaitu:

Jambi,( Irfan Kabupaten tanjong transparansi,

15
2019). Jabung Timur 2019. partisipasi, dan

Kewajaran.

3 Peran Kepala Pada penelitian ini Penelitian ini kualitatif Hasil dari

Desa Dalam berfokus kepada menggunakan penelitian ini

Pembangunan peran Kepala Desa teori dari Mentri menyatakan

Insfratuktur Jalan dalam pembangunan Dalam Negeri bahwa peran

di Desa insfrastuktur jalan di No. 114 tahun kepala desa

Karianggo desa tersebut. 2014, yang dalam

Kecamatan dimana pebangunan

Lembang menyebutkan insfratuktur sudah

Kabupaten bahwa pada hal bisa dikatakan

Pinrang (Winda pedoman cukup baik, akan

Sari 2020). pembangunan tetapi

desa melalui 3 membutuhkan

tahap antara peningkatan

lain, supaya

perencanaan, kedepannya lebih

pengawasan, optimal, ini

pelaksanaan. dilihat dari ketiga

aspek tersebut.

2.4 Kerangka Pemikiran

16
Pembangunan desa merupakan bagian terpenting akan keberlanjutan dan

keberhasilan desa sendiri, ketika desa tersebut mampu memanfaatkan sumber

daya alam dengan membangun sesuatu yang mendukung pemanfaatan tersebut.

Pada intinya pembangunan desa ialah pembangunan yang dilakukan oleh

masyarakat dan pemerintah ialah aktor utama dalam memberikan suatu

pengarahan, panduan pembinaan, pengarahan serta pengawasan agar terciptanya

kemampuan masyarakat dalam usaha menaikkan taraf hidup dan kesejahteraan.

Desa merupakan desa dan ada yang disebut dengan desa adat, yang masyarakat

memiliki kesatuan bentuk dari hukum yang memiliki batasan daerah tertentu,

yaitu yang berwenang dalam mengirus serts mengatur sebuah urusan pemerintah

terhadap kepentingan masyarakat, atau hak tradisional dan hak asal usul di dalam

sistem pemerintahan sendiri hak asal usul dan adat istiadat sangatlah diakui agar

Dengan adanya regulasi tersebut yaitu untuk memperkuat Desa dalam

penyelenggaraan pemerintah.

Oleh karena itu kondisi faktual untuk mengindikasikan peran pemerintah desa dan

tokoh masyarakat dalam pembangunan selokan di desa Sangiang Kecamatan

Pamarayan dapat dilihat dari bagaimana seorang aktor atau peran tersebut

menyelesaikan pembangunan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat.

Bagan Kerangka Pemikiran

17
Pemerintah desa dan
tokoh masyarakat

Peran Pemerintah Desa dan Tokoh


Masyarakat Dalam pembangunan
Desa

Peran Pemerintah Desa


faktor dan kendala dalam
dan Tokoh Masyarakat
pelaksanaan pembangunan
Dalam pembangunan
selokan di desa Sangiang
Selokan Di Desa Sangiang
Kecamatan Pamarayan
Kecamatan pamarayan

BAB III

METODE PENELITIAN

18
3.1 Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini memiliki jenis penelitian deskriptif kualitatif, yang

mana deskriptif merupakan penelitian yang berusaha memecahkan permasalahan-

permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan pembangunan, dan beserta data-

data yang relevan untuk penelitian tersebut, sedangkan kualitatif yakni dalam

memperoleh data itu dilakukan dengan observasi, Wawancara dan Dokumentasi

yang peneliti dalam mengungkapkan, mengembangkan, serta menafsirkan daea,

fenomena,dan kejadian pada saat ini, serta peneliti juga menitikberatkan pada

observasi tersebut.

Sementara dalam hal ini pendekatan yang dipergunakan oleh peneliti

menggunakan pendekatan studi kasus, karena peneliti menganggap bahwa studi

kasus, pendekatan tersebut dilihat dari aspek permasalahan juga yang paling tepat

untuk digunakan dalam penelitian ini, tentunya yang dilakukan oleh peneliti,

maka peneliti agar dapat menjelaskan serta memahami permasalahan tersebut

sesuai bagaimana nantinya suatu objek yang akan diteliti itu secara khusus

sebagai suatu kasus tertentu.

3.2 Fokus Penelitian

Fokus penelitian yang peneliti lakukan dalam penelitian ini ialah:

1) Bagaimana peran pemerintah desa dan tokoh masyarakat dalam

pembangunan selokan di desa Sangiang Kecamatan Pamarayan.

2) Apa saja faktor penghambat dan pendukung dalam pembangunan selokan

di desa sangiang Kecamatan Pamarayan

19
3.3 Teknik pengumpulan data

teknik pengumpulan data terkait penelitian ini adalah:

Observasi

Observasi merupakan salah satu cara agar dapat memperoleh sumber data

yang melalui tahap kegiatan pengamatan yang dilakukan langsung oleh

peneliti terhadap objek penelitian yaitu untuk memperoleh keterangan yang

relevan dengan objek penelitian.

Wawancara

Ya itu salah satu cara untuk mendapatkan dan mengumpulkan data melalui

informan dengan an-nissa jawab dan berdialog atau berdiskusi perihal

penelitian tersebut yang dianggap mengetahui banyak tentang objek serta

masalah penelitian yang akan dilakukan.

Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik yang peneliti lakukan terhadap pengumpulan

data yang peneliti gunakan dalam hal pengumpulan sebuah data sekunder

yaitu laporan pembangunan mengenai pembangunan selokan di Desa

Sangiang Kecamatan Pamarayan

3.4 Instrumen Penelitian

Adapun instrumen yang peneliti gunakan pada penelitian ini ialah peneliti

sendiri

20
3.5 Lokasi dan waktu penelitian

Penelitian ini berlokasi di desa sangiang Kecamatan Pamarayan

Kabupaten Serang-Banten, lokasi dipilih karena dalam hal ini memiliki semua

aspek pendukung agar nantinya Penelitian ini penulis berharap agar dapat

terlaksana dengan baik dan lancar.

3.6 Informan Penelitian

Adapun kriteria yang menjadi patokan informan dalam penelitian ini ialah:

1) Informasi kunci dari Pemerintah Desa yaitu ibu Intan Ratnasari selaku

sekretaris desa

2) Informan Khusus para tokoh masyarakat, Pemilik tanah, dan masyarakat

yang berada di desa sangiang kecamatan Pamarayan.

3.7 Jenis Sumber Data peneliti

Adapun jenis sumber data yang digunakan oleh peneliti pada penelitian tersebut

ialah:

1. Jenis data

Dalam penelitian ini menggunakan dua jenis data penelitian yaitu

sebagai berikut:

Primer

Data primer merupakan data yang peneliti peroleh dari hasil

wawancara terhadap informasi yang dianggap memiliki kapasitas

21
yaitu dalam memberikan informasi dan bahan yang dibutuhkan

oleh peneliti dalam penelitian ini.

Data sekunder

Data sekunder merupakan data hasil perolehan dari catatan-catatan,

laporan-laporan, serta bahan pustaka yang dapat menunjang atau

mendukung kelengkapan data primer.

22
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Karakteristik Objek Penelitian

4.1.1 Letak Desa Sangiang

Desa sangiang merupakan desa yang terletak di kecamatan Pamarayan

kabupaten Serang provinsi Banten, berada pada empat batasan antara lain ialah

timur, barat, selatan, utara, Pamarayan di sebelah utara, di selatan dengan wirana,

sebelah timur Desa Damping, serta di sebelah Barat dengan Desa Bojong Pandan,

Dan Desa Sangiang memiliki luas sekitar 336, 251 Hektar.

Gambar 4.1

Kantor Desa Sangiang

Sumber Foto: dokumentasi di lapangan 2021

23
Kondisi Geografis

Desa Sangiang berada pada daerah daratan sedang, yang sebagian

tanahnya ialah sawah pertanian karena di desa Sangiang tersebut mempunyai

iklim tropis sehingga pada pertanian mempunyai pengaruh yang sangat besar pada

desa ini.

4.1.3 Jenis pekerjaan dan tingkatan Penduduk

4.1.3.1 Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin Di Desa Sangiang

Desa Sangiang memiliki jumlah penduduk yaitu berimbang antara

penduduk laki-laki dan perempuan, Penduduk laki-laki ialah sebanyak 1642 Jiwa,

dan jumlah perempuan ialah sebanyak 1614 jiwa.

Tabel 4.1

Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Laki-laki Perempuan Jumlah Penduduk

1.642 1.614 3.256

Sumber: Monografi desa Sangiang tahun 2021

4.1.3.2 Berdasarkan Usia jumlah penduduk

berdasarkan usia penduduk desa Sangiang ialah Mayoritas ber usia

produktif 12-40 tahun, dan Dalam kelompok usia terbanyak ialah berumuran 17-

40 tahun. Yakni berjumlah 567 jiwa. usia paling sedikit ialah yang berumuran

usia 4-7 tahun kebawah yaitu berjumlah sebanyak 225 jiwa. Komposisi penduduk

jika dilihat berdasarkan tabel 4.2 berikut ini:

24
No Usia Jumlah usia

1 4-6 215

2 7-12 536

3 13-15 518

4 16-26 288

5 27-40 567

Sumber: Monografi desa Sangiang tahun 2021

4.1.3.3 Berdasarkan Tingkat Pendidikan Pendidikan Desa Sangiang

Mayoritas Masyarakat Desa Sangiang berpendidikan sampai dengan Sekolah

Menengah Atas SMA/Sederajat yaitu sebanyak 1120 jiwa. Dan ada kurang lebih

penduduk yang tidak menamatkan SD 56 jiwa. enduduk desa Sangiang yang

lulusan Sarjana sekitar 45 jiwa, mayoritas pendidikan di Desa Sangiang ialah

tamatan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA).

Lebih jelas bisa dilihat dalam tabel.

Tabel 4.3

Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkat Pendidikan Jumlah

Tidak lulus SD 56

Lulus SD 270

Lulus SMP/Sederajat 304

Lulus SMA/Sederajat 1120

25
Sarjana 45

Sumber: Monografi desa Sangiang tahun 2021

4.1.3.4 Tabel berdasarkan kepercayaan Penduduk Desa Sangiang

Penduduk desa Sangiang hanya memeluk agama Islam dari keseluruhan penduduk

Desa Sangiang Semua memeluk agama Islam yaitu sebanyak 7376 jiwa.

Agama Jumlah

Islam 7376

4.1.3.5 Tabel warga Berdasarkan Mata Pencaharian

Di Desa Sangiang mayoritas mata pencahariannya Penduduk Sebagai

Petani yang berejumlah 420 Jiwa. Dan yang progresif nya sebagai

Karyawan/PNS/TNI kurang lebih sebanyak 375 Jiwa. Adapun beberapa yang

tidak bekerja karena masih dalam menyelesaikan pendidikan dan sedang dalam

tahap mencari pekerjaan.

Tabel 4.4

Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

Jenis Pekerjaan Jumlah

Karyawan/TNI/PNS 375

Wiraswasta 245

Tani 420

26
Buruh Tani 70

Jasa 126

Pertukangan 28

Sumber: Monografi desa Sangiang tahun 2021

4. 2 Penganalisis Data

4.2.1 Peran Pemerintah Desa dan Tokoh Masyarakat dalam Pembangunan

Desa

4.2.1.1 peran Pemerintah dalam Perencanaan Pembangunan Desa Sangiang

Dilihat dari pakta yang di dapatkan di lapangan peneltian dan kondisi

Infrastruktur, pembangunan Desa Sangiang sudah bisa dibilang cukup baik, oleh

karena itu peneliti melihat Pemerintahan Desa Sangiang menyediakan pasilitas

pelayanan publik yang sudah cukup baik itu pada sarana transportasi maupun

sarana pendidikan cukup memadai, Dan dalam hal Pembangunan di desa

Sangiang berfokus pada program pemberdayaan Sumber Daya Alam untuk

mengairi sawah warga terkhusus petani karan mayoritas penduduk di Desa

Sangiang ialah petani. Terlebih juga dititik beratkan pada pembangunan sarana

transportasi yakni program perbaikan jalan, sebab banyak juga Penduduk Desa

Sangian yang bekerja sebagai karyawan sehingga mereka membutuhkan sarana

transportasi yang baik. Agar dapat mempermudah akses ketika berangkat kerja.

Oleh karena itu pada tahun 2021 Pemerintahan Desa Sangiang dan Masyarakat

membuat selokan agar bisa mengairi sawah warga yang mayoritas petani, karena

beberapa tahun lalu para petani sering mengalami kegagalan panen dan

27
mengeluhkan akan hal itu karena banyak harapan para petani agar panen padi

yang didapat berkualitas baik dan tidak lagi mengalami kegagalan.

Oleh karena itu pemerintah Desa Sangian juga membenarkan adanya keterlibatan

tokoh masyarakat dalam hal pembangunan di desa tersebut dan para RT/RW ikut

andil dan bermusyawarah mengenai pembangunan untuk kemajuan desa.

Mekanisme pembangunan seperti ini sungguh sangat berbeda dengan

Pemerintahan dahulu, dahulu masyarakat tidak ikut campur tangan dalam hal

pembangunan semua diserahkan langsung kepada pemerintah desa, dan mereka

hanya menikmati hasilnya, akan tetapi sekarang berbeda masyarakat harus ikut

andil dalam hal ini karena pemerintah Desa Sangiang sendiri mengharapkan

adanya suatu inovasi dari masyarakat untuk memajukan desa serta ikut dalam

pembangunan desa.

Bermula dari saran atau aspirasi lingkup RT setempat sehingga pemerintah desa

Sangiang mengadakan suatu pertemuan setiap bulannya, dan dalam pertemuan

tersebut membahas apa saja yang bisa dilakukan oleh pemerintahan Desa yang

bisa menciptakan manfaat banyak bagi warganya, dalam pertemuan setiap RT

Pemerintah Desa menjadi penengah dalam hal pro kontra suatu pembangunan

agar tidak terjadi konflik satu dengan yang lainnya hingga pembangunan berjalan

dengan lancar. Bapak Sugeng ialah merupakan kepala Desa Sangiang, ia berkata

bahwa “ untuk mencapai kesepakatan bersama tokoh-tokoh atau pihak yang

memiliki status sosial di mata masyarakat mereka harus diajak bermusyawarah.

Tentu dalam hal ini kedekatan Pemerintahan Desa dengan masyarakat juga

menjadi sangat penting agar tahu akar dari permasalahan ketika akan dilaksanakan

28
pembangunan. Oleh karena itu pihak pemerintah desa selalu turun tangan ketika

akan mengambil suatu mufakat.

Sumber Foto: Dokumentasi di Kantor Desa Sangiang 2022

4.2.1.2 Peran Pemerintah dalam Pelaksanaan Pembangunan Desa

dalam melakukan suatu pelaksanaan pembangunan peran yang diberikan oleh

pemerintah desa Sangiang ialah sebagai pemberi dana bangunan, yang artinya

memberikan dana yang bersumber mulai dari APBDes dan tentunya melakukan

sharing dengan Pemerintahan kabupaten. Pembagian dana tentunya dimulai

dengan adanya pengajuan proposal, serta menentukan secara kesepakatan bersama

dalam pembangunan prioritas. Maka dari itu Pemerintah Desa Sangiang selain

penyuplai dana tentunya dia juga sebagai legislator dalam hal pembangunan. Dan

tentunya juga sebagai pemantau kelancaran jalannya pembangunan yang sesuai

dengan apa yang telah direncanakan atau tidaknya. Tidak hanya itu pemerintah

desa juga bisa dikatakan sebagai pembina jalannya suatu pembangunan

29
dikarenakan takut terjadi tidak sesuai rencana misal Pemerintahan desa telah

menetapkan anggaran untuk pembangunan desa sekian juta, akan tetapi dalam hal

ini mengalami pembengkakan dana dan pembangunan menjadi tersendat karena

terhalang oleh dana. Maka untuk mengantisipasi hal itu terjadi Pemerintahan desa

harus membina jalannya pembangunan.

4.2.1.3 Peran Tokoh Masyarakat dalam Pembangunan Desa

Peneliti melihat mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan

pembangunan ini bisa dilihat tugas dan Peran tokoh masyarakat ketika setiap

tokoh masyarakat dan RT setiap minggunya itu berkumpul yakni untuk membahas

permasanlahan yang dihadap oleh desa, dan memberikan solusinya. Dan dalam

pembuatan proposal yakni yang berperan ialah masyarakat untuk mengajukan

kepada pemerintah Desa. Dan tugas pemerintah desa ialah menerima laporan

proposal yang diajukan oleh masyarakat untuk itu masyarakat memahami

bagaimana dan digunakan karena masyarakat sendiri yang membuat proposal

tersebut. Apa yang menjadi lebih penting itu yang harus disediakan. Terlihat jelas

bahwa pemahaman masyarakat mengenai perannya di dalam pembangunan ketika

mereka mempunyai suatu inisiatif sendiri terutama dalam hal pelaksanaan

pembangunan. Inisiatif dari masyarakat sendiri juga terlihat ketika mereka

memberikan makanan atau minuman kepada Para pekerja pembangunan. Dan

untuk mencapai kecepatan pembangunan Masyarakat juga ikut turun langsung

dan bergotong-royong pembangunan misal mulai dari mereka yang membantu

tukang, menggali tanah, mengecor dan lainnya.

30
Tentunya dalam pembangunan tersebut masyarakat mempunyai tanggung jawab

bersama atas apa yang telah dilaksanakan mengingat bahwa masyarakat sendiri

lah yang merencanakan dan membuat bangunan tersebut, untuk kepentingan

mereka yakni kepentingan dalam perekonomian yang menginginkan lebih baik

dari sebelumnya. Oleh karena itu masyarakat desa Sangiang telah mempunyai

kesadaran penuh dalam meningkatkan atau menjaga saluran air yang telah dibuat

serta menjaga lingkungan sekitarnya.

4.2.2 Faktor Pendukung dan Penghambat Kerja sama antara Pemerintah

Desa dan Tokoh Masyarakat dalam Pembangunan Desa

4.2.2.1 Faktor Pendukung

Pemerintah dan tokoh masyarakat mempunyai kerja sama yang sangat baik dalam

pembangunan maka ini bisa dikatakan debagai faktor pendukung, dan tentunya

mereka mengetahui peran apa saja yang nantinya mereka lakukan karena selain

itu pemerintah desa Sangiang merupakan pemantaujalannya keberlangsungan

pembangunan menciptakan suasana yang sangat baik sehingga pembangunan

dengan cepat terselesaikan. Dorongan yang diberikan oleh pemerintah desa juga

tidak hanya memberikan arahan saja akan tetapi mereka mengajak masyarakat

harus ikut berpartisipasi dalam pembangunan desa, oleh sebab itu pemerintah

memberikan suatu contoh yang baik terhadap masyarakat agar dapat meniru

perlakukan yang baik. Dapat dilihat bahwa pemerintah desa lebih bisa

mendekatkan diri kepada warganya agar tidak ada batasan dalam berbaur terhadap

31
pemerintah desa. Masyarakat bahkan tidak dijadikan objek dalam pembangunan

akan tetapi mereka diajak dalam hal pembangunan

Pemerintahan desa Sangiang juga memberikan tanggung jawab kepada tokoh

masyarakat atau masyarakat untuk menentukan arah pembangunan serta dipercaya

dalam hal ini sehingga masyarakat merasa harus melakukan yang terbaik untuk

desa nya karena tanggung jawab desa ada di tangannya juga. Pembangunan

dilaksanakan pun yakni untuk kemanfaatan serta kemajuan masyarakat sendiri,

sehingga masyarakat desa Sangiang merasa bahwa dalam pekerjaan tersebut

sama-sama diberikan keuntungan oleh pemerintah desa ini sebabnya pemerintah

desa memberikan pemahaman terlebih dahulu tentang apa manfaat pembangunan

desa tersebut.

4.2.2.2 Faktor Penghambat

Di dalam tahapan perencanaan pastinya akan menimbulkan setuju atau tidak

setuju pendapat untuk menentukan prioritas yang diajukan oleh masyarakat atau

Pemerintahan desa, Maka dari itu pihak yang tidak setuju inilah akan menjadi

hambatan keberlangsungan pembangunan, oleh karena itu dalam hal ini penulis

desa melakukan pendekatan secara langsung kepada masyarakat dengan

mendatangi rumahnya untuk berdiskusi lebih intensif, agar berbicara lebih dari

hati ke hati dalam menghadapi masyarakat yang kontra dalam perencanaan

tersebut. Dan karena pembuatan selokan tersebut akan melakukan pengambilan

sedikit tanah warga di situ merasakan kesulitan dalam berdiskusi sebab tanah

merupakan aset yang berharga jika tidak dipinta dengan cara bermusyawarah akan

32
menjadikan konflik yang sangat besar, akan tetapi jika telah berdiskusi secara dari

hati ke hati tidak mendapatkan persetujuan maka pemerintah mengambil langkah

sendiri dengan tidak memberatkan pihak mana pun untuk melakukan

pembangunan tersebut.

4.2 Pembahasan

Peran sendiri Yang disebut sebagai untuk mencapai kepentingan dan berusaha

memaksimalkan kepentingan yaitu dengan cara mengambil atau memilih suatu

pilihan yang dianggap mampu membawa hasil untuk mencapai tujuan. Oleh

karena itu peneliti menggambarkan pada hasil penelitian yang telah ia lakukan

yakni terkait dengan peran pemerintah Desa dan tokoh masyarakat dalam

pembangunan selokan di Desa Sangiang Kecamatan Pamarayan. Di sini terlihat

tampak bahwa pemerintah Desa berupaya untuk melakukan suatu pencapaian

target dalam pembangunan selokan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan

oleh masyarakat khususnya petani dalam proses panen padi.

Seperti pada bagian bab pertama yang sudah peneliti jelaskan bahwa pada bagian

bab pertama mengenai penelitian ini ialah agar bisa untuk bisa menjawab

pertanyaan. dan pembagian peran tersebut apakah sudah seimbang , atau masih

didominasi oleh sebelah pihak saja. Deskripsi dalam bab ini terlebih dahulu

bagimana peran yang fimiliki oleh pemerintah Desa dan tokoh masyarakat di desa

Sangiang oleh yang nantinya pada bagian kesimpulan pola yanv diterakan

Pemerintahan desa sangiang seperti apa hubungan seperti apa yang diterapkan

atau yang terjadi, sehingga pola tersebut dapat menentukan keseimbangan atau

33
tidak antara kedua belah pihak tersebut yakni antara pemerintah Desa dengan

tokoh masyarakat. Untuk membangun Desa.

4.3.1 Peran Pemerintah dan Tokoh Masyarakat dalam Pembangunan Desa

Dilihat dari definisi teori klasik yaitu mereka yang sedang berupaya dalam

mewujudkan suatu peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan melakukan

berbagai macam kebijakan pembangunan. Maka dalam penelitian ini ialah akan

dibagi menjadi dua bagian, yaitu pada tahap perencanaan dan pelaksanaan

pembangunan tersebut.

4.3.1.1 Peran Pemerintah dan Tokoh Masyarakat dalam Perencanaan

Pembangunan Desa

Dalam menentukan suatu rancangan yang baik yakni harus bisa mengungkapkan

fakta dan keadaan secara lengkap, yaitu menyangkut dalam hal Sumber daya

Alam, Sumber daya Manusia serta ketersediaan sarana dan prasarana, dan tidak

lupa dukungan dari masyarakat mengenai pembangunan desa tersebut.

Dan pada bagian bab sebelumnya Pemerintah Desa Sangiang melakukan survei

terlebih dahulu dalam setiap perencanaan pembangunan kepada masyarakat, dapat

dilihat ketika Pemerintahan desa melakukan survei kepada bagaimana kesiapan

masyarakat, kesiapan yang diperlukan yaitu sarana dan prasarana yang ada, serta

menggali potensi yang ada dan potensi tersebut dapat dikembangkan, dan

menentukan arah pembangunan mana yang lebih penting bagi kehidupan

masyarakat, sehingga arah dari pembangunan tersebut dapat diterima dan dibantu

oleh masyarakat.

34
Dalam setiap suatu perencanaan tentunya memiliki berbagai ide pemikiran yang

mesti disatukan dalam satu ide hal ini juga perlu memerlukan waktu yang cukup

lama untuk menentukan kapan terbaiknya. Dan ketika ide tersebut sudah di

sahkan maka pemerintah desa Sangiang berperan sebagai legalisator yakni untuk

pengesahan usulan yang harus segera dijalankan. Oleh karena itu apa yang

dilakukan oleh pemerintahan Desa dan Tokoh Masyarakat Desa Sangiang tersebut

sudah Hampir sesuai dengan apa yang dikatakan oleh teori Klasik yaitu peran dan

tokoh masyarakat melakukan berbagai kebijakan pembangunan untuk dapat

mensejahterakan kemajuan perekonomian masyarakat nya dan lewat

pembangunan tersebut peran sangat berarti untuk melancarkan suatu

pembangunan desa ke arah yang lebih baik lagi dengan melibatkan pemerintah

desa dan tokoh masyarakat sebagai peran yang memiliki status sosial dimata

Masyarakat terkhusus masyarakat Desa Sangiang.

4.3.1.2 Peran Pemerintah Desa dan Tokoh Masyarakat dalam Pelaksanaan

Pembangunan Desa

Ketika perencanaan sudah disahkan kemudian pada tahap selanjutnya yaitu

pelaksanaan, Maka dari itu peran yang dimiliki pemerintah dalam tahap

pelaksanaan ialah hanya sebagai koordinator jalannya suatu pelaksanaan, ini

dikarenakan pemerintah desa Sangiang lebih memberikan peran yang sangat besar

kepada masyarakat Desa Sangiang sendiri. Adapun Masalah yang dihadapi pada

saat pembangunan lebih bersifat pada pendanaan pembangunan, karena

pemerintah desa merupakan orang yang menyuplai dana untuk kebutuhan

pembangunan. Yakni sebagai fasilitator untuk kebutuhan atau keperluan

35
pembangunan. Disini bisa dilihat bahwa tokoh masyarakat dan masyarakat lebih

mempunyai peran yang sangat besar. Dan dalam hal pemantauan Pemerintahan

desa selalu memberikan masukan-masukan yang positif kepada para pekerja

bangunan desa tersebut.

Akan tetapi meskipun tokoh masyarakat memiliki peranan yang sangat besar pada

tahap pembangunan, tidak dapat dipungkiri bahwa pemerintah desa juga tetap

memiliki peran untuk memberikan pembinaan atau pengarahan kepada

masyarakat tersebut, yang dapat kita artikan bahwa meskipun mereka telah

mempunyai peran dan porsinya masing-masing mereka tidak keluar dari jalur

perencanaan pembangunan di sini terlihat bahwa tidak ada pembagian atasan

maupun bawahan semuanya sama.

4.3.2 Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat dalam Pembangunan Desa.

hasil pengamatan dari perencanaan dan pengamatan melalui kerjasama antara

peran-peran tersebut yaitu peran Pemerintahan desa dan Tokoh Masyarakat dapat

peneliti yakni faktor apa saja yang menjadi pendukung dan penghambat jalannya

pelaksanaan pembangunan sesuai dengan data yang di dapatkan dilapangan

sehingga peneliti dapat mendeskripsikan faktor-faktor tersebut.

4.3.2.1 Faktor Pendukung

Dalam penelitian ini mempunyai beberapa faktor pendukung yang juga telah di

singgung pada bagian bab sebelumnya ialah masyarakat tentunya sudah tau dalam

melaksanakan pembangunan ini yaitu untuk kepentingan bersama, yakni dalam

memajukan Desa menjadi lebih baik dan melihat dari pengalaman tahun

36
sebelumnya Desa Sangiang sering mengalami Kegagalan Panen akibat musim

kemarau, maka dari itu pemerintah Desa dan Tokoh Masyarakat membuat selokan

untuk menyalurkan air sungai ke sawah warga yang mayoritas di desa tersebut

merupakan para petani, oleh karena itu sawah merupakan ladang pencaharian bagi

mereka maka harapan yang sangat besar para petani yakni pada sawah tersebut.

Maka dari itu peran masyarakat sebagai pendukung bagi keberlangsungan

pembangunan sangat terbukti dan dapat diuraikan sebagai berikut:

1) Dan masyarakat inisiatif dengan memberikan sdikit tanhannya untuk

dijadikan selokan agar dapat terselancarkan dengan baik karena

pembuatan selokan sendiri membutuhkan tanah untuk digali agar saluran

air tersebut bisa langsung kesawah karena sawah berada pada lingkungan

rumah tanah penduduk. Tidak hanya itu memberikan makanan dan

minuman kepada para pekerja juga sangat antusias mereka lakukan agar

pekerja tetap semangat dan tidak kelaparan.

2) Adapun faktor pendukung yang debierikan oleh pemerintah desa antara

lain

3) Pemerintahan desa Sangiang yakni sebagai fasilitator dan koordinator

dalam pembangunan tersebut siap dalam melakukan pendekatan kepada

masyarakat, dan memberikan fasilitas pembangunan dengan baik.

4) Serta Pemerintahan desa melakukan pendekatan secara langsung kepada

warga yang tanahnya diambil sedikit untuk pembangunan selokan dengan

berbicara langsung agar tidak adanya suatu konflik atau pihak yang

keberatan akan hal itu

37
Dan dalam pembangunan tersebut pemerintah desa lebih memberikan posisi

besarnya kepada masyarakat hal ini tentunya sangat mempengaruhi kinerja para

masyarakat bahwa masyarakat dipercaya oleh pemerintah desa untuk melakukan

pembangunan tersebut dengan baik.

4.3.2.2 Faktor Penghambat

Sejatinya Pembangunan walaupun berjalan dengan baik akan tetapi masih ada

beberapa hambatan yang terjadi misalnya terhadap pembangunan di desa

Sangiang ialah, ketika hendak melakukan penggalian tanah untuk membuat

lubang selokan ada salah satu warga yang tidak mau tanahnya sedikit pun digali

oleh para pekerja, maka dari itu peran pemerintah sangat penting di sini, dan

ketika mendengar hal itu pemerintah desa langsung mendatangi rumah warga

tersebut dan berbicara dari hati ke hati, akan tetapi keputusan warga yang punya

tanah itu sudah bulat dan tidak bisa diganggu gugat oleh siapa pun, dengan catatan

Pemerintahan harus membayar tanah yang mau diambil, akan tetapi Pemerintahan

desa tidak menyetujui hal itu bukan perihal uang, tentunya jika pemerintah

menyetujui pasti nanti akan ada kecemburuan sosial terhadap tanah warga yang

tidak mendapatkan uang maka pemeriksaan desa mengambil keputusan dan

bermusyawarah kepada para toko masyarakat agar pembangunan selokan tidak

mengambil tanah warga tersebut, dan lebih mengambil kepada tanah jalan, yakni

dengan cara membongkar jalan tersebut dan memberikan pipa untuk menyalurkan

air tersebut dan melewati rumah warga itu tanpa mengambil tanah.

38
BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan data yang sudah dijelaskan oleh peneliti sebelnya maka peneliti

menarik kesimpulan sebagai beriku:

Peran pemerintah desa dan tokoh masyarakat serta masyarakat desa Sangiang

merupakan peran semuanya cukup seimbang, tidak ada posisi yang lebih tinggi

maupun posisi yang lebih rendah semuanya diposisikan sama, semuanya dapat

39
mengawasi pembangunan secara bersama-sama dengan kesadaran masing-masing

peran. dan peran pemerintah desa sebagai fasilitator, koordinator, yaitu

memfasilitasi masyarakat dalam pertemuan diskusi membahas berbagai maslah,

membuat proposal, dan menyetujui nya, mengarahkan masyarakat, mengevaluasi,

serta memberikan motivasi. Masyarakat sebagai uang menjalankan pembangunan

tentunya bisa memposisikan dirinya sebagaimana mestinya.

Adapun faktor pendukung dan penghambat dalam hal ini ialah, kesadaran

masyarakat terhadap perannya merupakan faktor pendukung yang telah dimiliki

Desa Sangiang, sumber daya alam yang ada dapat dijadikan sebagai pendukung

keberlangsungan pembangunan, tidak lupa juga dengan sumber daya manusianya,

yang sangat antusias melakukan hal tersebut untuk mencapai kesejahteraan

bersama.

Faktor penghambat ialah adanya pertukaran pikiran sehingga membuat jalannya

pelaksanaan pembangunan sedikit lama karena harus menyatukan semua pikiran

tersebut agar tidak adanya konflik pada saat pembangunan berlangsung, dan

masyarakat yang tidak mau memberikan sedikit tanahnya untuk pembangunan

juga menjadi sedikit terhambat karena pemerintah desa harus mencari jalan keluar

yang baik dan bijak.

Saran

Pembangunan di desa Sangiang mungkin sudah berjalan dengan cukup baik yakni

dengan membangun selokan untuk memanfaatkan sumber daya alam yang

dimiliki desa tersebut, dan membantu para petani agar tidak mengalami kegagalan

40
panen terjadi lagi, akan tetapi kesehatan masyarakat juga perlu diperhatikan

Karena dalam genangan air di dalam selokan pasti menyebabkan banyaknya jentik

nyamuk dan hal ini dapat mempengaruhi kesehatan masyarakat nya.

DAFTAR PUSTAKA

Akbar Gugun Geusan dkk. ( 2019). Analisis Perencanaan Pembangunan Desa Di

Desa Sukamaju Kecamatan Cilawu Kabupaten Garut. Pembangunan dan

Kebijakan Publik. September 2019. Volume 10 Nomor 2 ISSN: 2087:

1511. Universitas Garut.

Arumsari Nugraheni dkk.( 2017) Volume 2 Nomor 1)Komunikasi Politik Kepala

Desa dalam Mendorong Inovasi Pembangunan Desa: Studi Kasus Tiga

41
Desa di Lereng Gunung Ungaran, Jawa Tengah. Jurnal Politik Indonesia.

Januari 2017. Volume 2 Nomor 1 ISSN: 2477 – 8060.Universitas Negeri

Semarang.

Anantanyu Sapja. (2011). Kelembagaan Petani : Peran dan Strategi Kapasitasnya.

Journal SEPA. Januari 2011. Volume 7 Nomor 2 ISSN : 1829-9946.

Universitas Negeri Semarang.

Ariadi Andi. (2019).Perencanaan Pembangunan Desa. Meraja Journal. Juni

2019.Volume 2 Nomor 2. STIA Al Gazalai Barru.

Hardianto Agus. (2018). Analisis Strategi Pembangunan Desa Wisata Di sentra

Pengrajin Keris. Jurnal OPSI. Juni 2018. Volume 11 Nomor 1 ISSN

1693-2102. Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta.

Irafn. (2019). Peran pemerintah desa dalam Pembangunan di Desa Merbau

Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Universitas

Islam Negeri Sultan Thaha Jambi.

Mahayan Wayan. (2013) .Peran kepala Desa dalam meningkatkan pembangunan

desa di desa Bumi Rapak Kecamatan Kaubun Kabupaten Kutai Timur.

eJurnal Ilmu Pemerintahan. Maret 2013.volume 1 Nomor 1 ISSN:

0000:0000. Universitas Mulawarman.

42
Meils dkk. (2016) Analisis Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Desa (

Studi Di Desa Wawolesea Kecamatan Lasolo Kabupaten Konawe April

2016. Volume 1 Nomor 1 ISSN: 2503-1937. Universitas Halu Oleo.

Nasrul Wedi. (2013). Peran Kelembagaan Adat Lokal Dalam Pembangunan desa.

Jurnal Ekonomi Pembangunan. Juni 2013. Volume 14 Nomor 1.

Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat.

Prasojo Rizkky Akbar. (2015). Peran Pemerintah dalam Pembangunan Desa

(Studi di Desa Sedatigede Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo.

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.

Sari Wilda. (2020). Peran Kepala Desa Dalam Pembangunan infrastruktur Jalan

Di Desa Kariango Kecamatan Lembang Kabupaten Pinrang. Universitas

Muhammadiyah.

Soejono Soekanto, Miftha Toha. 2012. Sosiologi Suatu Pengantar. Pt Raja

Grafindo Persada. Jakarta.

Suhendi Ahmad. (2013). Peranan Masyarakat Lokal Dalam Kesejahteraan Sosial.

Jurnal Informasi. Juli 2013. Volume 18 Nomor 2 ISSN: Pusat Penelitian

dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial RI.

Ulfah Irma Fitriana dkk. (2017). Pembangunan Desa Berbasis Potensi Lokal

Agrowisata di Desa Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur. Jurnal Politik

Indonesia. Januari 2017. Volume 2 Nomor 1 ISSN 2477:8060. Universitas

Negeri Semarang.

43
Wiguna Yoga Teja dkk (2019). Peranan Badan Permusyawaratan Desa dalam

Perencanaan Pembangunan Desa. Jurnal Perspektif. Juni 2019. Volume 6

Nomor 2 ISSN 2085-0328. Universitas Medan Area

Winarso Bambang. (2012). Dinamika Pola Penguasaan Lahan Sawah di Wilayah

Pedesaan di Indonesia. Jurnal Penelitian Pertanian Terapan . Volume 12

Nomor 3ISSN 1410-5020. Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian,

Badan Litbang Pertanian – Bogor.

Bukti telah mengisi instrumen monev

44

Anda mungkin juga menyukai