Anda di halaman 1dari 3

AKHLAK

Akhlak berasal dari bahasa Arab dari kata khuluk yang berarti tingkah laku, tabiat atau peragai.
Menurut Amin, akhlak adalah kehendak yang dibiasakan, dalam pengertian jika kehendak itu
membiasakan sesuatu maka kebiasaan itu dinamakan akhlak (Amin, 1993, p. 62). Secara istilah,
akhlak yaitu sifat yang dimiliki seseorang yang didorong oleh sesuatu keinginan secara mendasar
untuk melakukan suatu perbuatan. Akhlak dapat juga diartikan sebagai perangai yang menetap
pada diri seseorang dan merupakan sumber munculnya perbuatan-perbuatan tertentu dari dirinya
secara spontan tanpa adanya pemaksaan.

Akhlak digolongkan menjadi 2 yaitu


1. Akhlak kepada Allah SWT
Sikap atau perbuatan yang dilakukan manusia kepada sang pencipta, khalik
2. Akhlak kepada ciptaan Allah SWT
A. Akhlak kepada manusia
a) Akhlak kepada diri sendiri
sikap seseorang terhadap diri pribadinya baik itu jasmani sifatnya atau rohani.
Dimana kita tidak memaksa diri untuk melakukan sesuatu yang tidak baik.
b) Akhlak kepada orang lain
Sikap ataupun interaksi antara manusia dengan orang lain.
B. Akhlak kepada bukan manusia (Alam)
a) Akhlak kepada flora
Sikap terhadap tumbuh-tumbuhan sekitar yang telah Allah ciptakan dengan
begitu indah.
b) Akhlak kepada fauna
Sikap terhadap hewan-hewan yang hidup di sekitar.
Macam-macam Akhlak
A. Akhlak terpuji (mahmudah)
Yaitu perbuatan baik terhadap Allah SWT., terhadap sesama manusia dan makhluk
lainnya.
B. Akhlak tercela (mazmumah)
Yaitui perbuatan buruk terhadap Allah SWT., perbuatan buruk dengan sesama
manusia dan makhluk lainnya.
Contoh Akhlak
A. Akhlak terpuji (mahmudah)
a) Kepada Allah SWT
1. Al-Hubb, yaitu mencintai Allah SWT. melebihi cinta kepada apa dan
siapapun juga dengan mempergunakan firman-Nya dalam Al-Qur’an
sebagai pedoman hidup dan kehidupan
2. As-Syukr, yaitu mensyukuri nikmat dan karunia Allah SWT.
3. Tawakal, yaitu mendekatkan diri atau berserah diri kepada Allah SWT.
b) Kepada manusia
Diri sendiri
1. Menutup aurat
2. Jujur dalam perkataan
3. rendah diri.
Orang lain
1. Saling beri-memberi, saling hormat-menghormati
2. Memberi makan fakir miskin
3. Menepati janji
c) Kepada alam
1. Membuang sampah pada tempatnya
2. Melakukan reboisasi
3. Tidak merusak tanaman
4. Memberi makan hewan peliharaan dengan baik
B. Akhlak tercela (mazmumah)
a) Kepada Allah SWT
1. Takabur, yaitu tidak mau mengakui kekuasaan Allah SWT.
2. Musyrik, yaitu mempersekutukan Allah SWT.
Seperti menyembah dan percaya dengan benda mati.
3. Murtad, yaitu keluar dari agama islam.
b) Kepada Manusia
Diri Sendiri
1. Iri hati
2. Suka mengadu
3. Mudah marah
Orang lain
1. Tidak menjaga pakaiannya, dalam artian terlalu terbuka dan tidak kenal
tempat.
2. Suka berbohong dan melebih-lebihkan.
3. Menyomongkan diri dan merasa serba bisa.
c) Kepada alam
1. Menebang pohon dengan liar
2. Membuang sampah sembarangan
3. Melakukan eksploitasi hewan
4. Merusak tanaman dengan sengaja, misal memetik bunga-bunga
bermekaran.
Cara memperbaiki Akhlak
1. Mengokohkan keimanan dan beribadah kepada Allah SWT
Dengan bertawakal kepada Allah SWT maka hati menjadi tenang. Seperti yang
dijelaskan pada surah al-An’am ayat 162 :
“Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, “Sesungguhnya salatku yang aku kerjakan selama
hidupku, ibadahku atau kurbanku, hidupku dengan berbagai amalan yang aku kerjakan
selama itu, dan matiku dengan membawa iman dan amal saleh, hanyalah untuk Allah,
Tuhan seluruh alam, bukan untuk lain-Nya.
2. Menanamkan ketakwaan dan memperbanyak zikrullah
Rasul SAW bersabda, “Bertakwalah kepada Allah di mana pun kamu berada." (HR
Ahmad dan Turmudzi)
“Dan beliau menjelaskan bahwa tempat takwa adalah hati” (HR Muslim).
3. Menanamkan keikhlasan dalam semua perbuatan
Dijelaskan pada surah Al-Bayyinah ayat 5 Padahal mereka hanya diperintah menyembah
Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga
agar melaksanakan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang
lurus (benar).

DAFTAR PUSTAKA
Amin, A. (1993). Etika: Ilmu Akhlak. Jakarta: Bulan Bintang.
Kasmali, "Sinergi Implementasi Antara Pendidikan Akidah dan Akhlak Menurut Hamka," 270
M. Daud Ali, (1998), Pendidikan Agama Islam, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, hal. 352-359

Anda mungkin juga menyukai