Anda di halaman 1dari 6

Jenis Akhlak Akhlak terbagi menjadi dua, yaitu: 1) Akhlak Mahmudah (Akhlak Terpuji) Yaitu perbuatan baik terhadap

Allah, sesama manusia dan makhluk lainnya, seperti pemaaf, penyantun, dermawan, sabar, rohmah (kasih sayang), lemah lembut dan lainnya.
1. Akhlak Terhadap Allah SWT a. Al-Hubb yaitu mencintai Allah melebihi cinta kepada apapun dan siapapun b. Al-Raja yaitu mengharapkan karunia dan berusaha memperoleh keridhaan Allah c. Al-Syukr yaitu mensyukuri nikmat dan karunia Allah d. Al-Qanaah yaitu menerima dengan ikhlas semua qada dan qadar Allah setelah berikhtiar dengan maksimal e. At-Taubat yaitu bertaubat hanya kepada Allah f. Tawakkal yaitu berserah diri kepada Allah 2. Akhlak terhadap Rasulullah SAW a. Mencintai Rasullulah secara tulus dengan mengikuti semua sunahnya b. Menjadikan Rasulullah sebagai idola, suri tauladan dalam hidup dan kehidupan c. Menjalankan apa yang disuruhnya, tidak melakukan apa yang dilarangnya 3. Akhlak terhadap Orang tua a. Mencintai mereka melebihi cinta kepada kerabat b. Merendahkan diri kepada keduanya diiringi perasaan kasih sayang c. Berkomunikasi kepada orang tua dengan khidmat, mempergunakan kata lemah lembut d. Berbuat baik kepada ibu bapak dengan sebaik-baiknya e. Mendoakan keselamatan dan keampunan bagi mereka 4. Akhlak terhadap Diri Sendiri a. Memelihara kesucian diri b. Menutup aurat c. Jujur dalam perkataan dan berbuat ikhlas serta rendah hati d. Malu melakukan perbuatan jahat e. Menjauhi dengki dan menjauhi dendam f. Berlaku adil terhadap diri sendiri dan orang lain g. Menjauhi segala perbuatan yang tercela 5. Akhlak terhadap Keluarga serta Kerabat a. Saling membina rasa kasih sayang dalam kehidupan keluarga b. Saling menunaikan kewajiban untuk memperoleh hak c. Berbakti kepada ibu dan bapak d. Memelihara hubungan silaturahmi 6. Akhlak terhadap Tetangga a. Saling mengunjungi b. Saling tolong menolong c. Saling menghindari pertengkaran dan permusuhan 7. Akhlak terhadap Masyarakat a. Menghormati nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat bersangkutan

b. Saling menolong dalam melakukan kebajikan dan takwa c. Bermusyawarah dalam segala urusan mengenai kepentingan bersama d. Menunaikan amanah dengan jalan melaksanakan kepercayaan yang diberikan seseorang atau masyarakat keduanya e. Menepati janji 8. Akhlak terhadap Lingkungan a. Sadar dan memelihara kelestarian lingkungan hidup b. Menjaga dan memanfaatkan alam terutama hewani dan nabati c. Sayang pada sesama makhluk

2) Akhlak Madzmumah (Akhlak Tercela) Yaitu perbuatan buruk terhadap Allah, sesama manusia dan makhluk lainnya, seperti: pendendam, kikir, keras hati, pemarah dan lainnya.
Macam-Macam Akhlak Tercela 1. Akhlak Buruk Terhadap Allah a. Takabbur (Al-kibru) yaitu sikap yang menyombongkan diri, sehingga tidak mau mengakui kekuasaan Allah di alam ini, termasuk mengingkari nikmat Allah yang ada padanya b. Musyrik (Al-Syirk) yaitu sikap yang mempersekutukan Allah dengan makhluk-Nya, dengan cara menganggapnya bahwa ada suatu makhluk yang menyamai kekuasaan-Nya c. Murtad (Ar-Riddah) yaitu sikap yang meninggalkan atau keluar dari agama Islam untuk menjadi kafir d. Munnafiq (An-Nifaaq) yaitu sikap yang menampilkan dirinya bertentangan dengan kemauan hatinya dalam kehidupan beragama e. Riya (Ar-Riyaa) yaitu sikap yang selalu menunjuk nunjukkan perbuatan baik yang dilakukannya. Maka ia berbuat bukan karena Allah melainkan hanya ingin dipui oleh sesama manusia. f. Boros atau Berfoya-foya(Al-Israaf) yaitu perbuatan yang selalu melampaui batas batas ketentuan agama. Allah melarang sikap boros, karena hal itu dapat melakukan dosa, merusak perekonomian manusia dll. g. Rakus atau Tamak (Al-Hirshu atau Ath-Thamau) yaitu sikap yang tidak pernah merasa cukup, sehingga selalu ingin menambah apa yang seharusnya ia miliki 2. Akhlak Buruk Terhadap Manusia a. Mudah Marah (Al-Ghadhab) yitu kondisi emosi seseorang yang tidak dapat ditahan oleh kesadarannya sehingga menonjolkan sikap dan perilaku yang tidak menyenangkan orang lain b. Iri Hati atau Dengki (Al-Hasadu) yaitu sikap kejiwaan seseorang yang selalu menginginkan agar kenikmatan dan kebahagiaan hidup orang lain bisa hilang sama sekali c. Mengadu-adu (An-Naamiimah) yaitu perilaku yang suka memindahkan perkataan seseorang kepada orang lain dengan maksud hubungan sosial keduanya rusak d. Mengumpat (Al-Ghiibah) yaitu suatu perilaku yang sua membicarakan keburukan seseorang kepada orang lain.

SABTU, 07 JANUARI 2012

Jenis - Jenis Akhlak http://rsoft16.blogspot.com/2012/01/jenis-jenis-akhlak.html

SATURDAY, OCTOBER 8, 2011 http://konsep-islam.blogspot.com/2011/10/pembagian-akhlakdalam-islam.html Pembagian Akhlak dalam Islam

Pembagian akhlak yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah menurut sudut pandang Islam, baik dari segi sifat maupun dari segi objeknya. Dari segi sifatnya, akhlak dikelompokkan menjadi dua, yaitu pertama, akhlak yang baik, atau disebut juga akhlak mahmudah (terpuji) atau akhlak al-karimah; dan kedua, akhlak yang buruk atau akhlak madzmumah.

Akhlak Mahmudah Akhlak mahmudah adalah tingkah laku terpuji yang merupakan tanda keimanan seseorang. Akhlak mahmudah atau akhlak terpuji ini dilahirkan dari sifat-sifat yang terpuji pula. Sifat terpuji yang dimaksud adalah, antara lain: cinta kepada Allah, cinta kepda rasul, taat beribadah, senantiasa mengharap ridha Allah, tawadhu, taat dan patuh kepada Rasulullah, bersyukur atas segala nikmat Allah, bersabar atas segala musibah dan cobaan, ikhlas karena Allah, jujur, menepati janji, qanaah, khusyu dalam beribadah kepada Allah, mampu mengendalikan diri, silaturrahim, menghargai orang lain, menghormati orang lain, sopan santun, suka bermusyawarah, suka menolong kaum yang lemah, rajin belajar dan bekerja, hidup bersih, menyayangi inatang, dan menjaga kelestarian alam. Akhlak Madzmumah Akhlak madzmumah adalah tingkah laku yang tercela atau perbuatan jahat yang merusak iman seseorang dan menjatuhkan martabat manusia. Sifat yang termasuk akhlak mazmumah adalah segala sifat yang bertentangan dengan akhlak mahmudah, antara lain: kufur, syirik, munafik, fasik, murtad, takabbur, riya, dengki, bohong, menghasut, kikil, bakhil, boros, dendam, khianat, tamak, fitnah, qatiurrahim, ujub, mengadu domba, sombong, putus asa, kot or, mencemari lingkungan, dan merusak alam. Demikianlah antara lain macam-macam akhlak mahmudah dan madzmumah. Akhlak mahmudah memberikan manfaat bagi diri sendiri dan orang lain, sedangkan akhlak madzmumah merugikan diri sendiri dan orang lain. Allah berfirman dalam surat At-Tin ayat 4-6.

Artinya: Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaikbaiknya. Kemudian Kami kembalikan mereka ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka). Kecuali yang beriman dan beramal shalih, mereka mendapat pahala yang tidak ada putusnya.

- -

Dalam sebuah hadis Rasulullah saw. bersabda.

Artinya: Sesungguhnya manusia yang berakhlak mulia dapat mencapai derajat yang tinggi dan kedudukan mulia di Akhirat. Sesungguhnya orang yang lemah ibadahnya akan menjadi buruk perangai dan akan mendapat derajat yang rendah di neraka Jahanam. (HR. Thabrani)

Kemudian, dari segi objeknya, atau kepada siapa akhlak itu diwujudkan, dapat dilihat seperti berikut: Akhlak kepada Allah, meliputi antara lain: ibadah kepada Allah, mencintai Allah, mencintai karena Allah, beramal karena allah, takut kepada Allah, tawadhu, tawakkal kepada Allah, taubat, dan nadam. Akhlak kepada Rasulullah saw., meliputi antara lain: taat dan cinta kepda Rasulullah saw. Akhlak kepada keluarga, meliputi antara lain: akhlak kepada ayah, kepada ibu, kepada anak, kepada nenek, kepada kakek, kepada paman, kepada keponakan, dan seterusnya. Akhlak kepada orang lain, meliputi antara lain: akhlak kepada tetangga, akhlak kepada sesama muslim, kepada kaum lemah, dan sebagainya. Akhlak kepada lingkungan, meliputi antara lain: menyayangi binatang, merawat tumbuhan, dan lain-lain.

Sedangkan secara istilah, banyak ulama mendefinisikan pengertian akhlak diantaranya adalah sebagai berikut:

Imam al-Ghazali : .

Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan perbuatanperbuaatan dengan gampang dan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan. Ibnu maskawih :

Akhlak adalah gerak jiwa yang mendorong kearah melakukan perbuatan dengan tidak membutuhkan pikiran.

Ahmad amin :

Akhlak adalah suatu ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan setengah manusia kepada lainnya menyatakan tujuan yang harus dituju oleh manusia dalam perbuatan mereka dan menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang harus diperbuat. Disamping akhlak, moral dan etika juga sama-sama menentukan nilai baik dan buruk seseorang. Bedanya akhlak mempunyai standar ajaranyang bersumber kepada al-Quran dan sunnah Rasul, etika berstandarkan akal pikiran sedangkan moral berstandarkan adat atau kebiasaan yang terdapat didalam masyarakat.

Ibrahim Anis: Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa, yang dengannya lahirlah macammacam perbuatan, baik atau buruk, tanpa membutuhkan pemikiran dan pertimbangan.

Abdul karim Zaidan:

Akhlak adalah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa, yang dengan sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai perbuatanya baik atau buruk untuk kemudian memilih melakukan atau meninggalkanya. Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa perbuatan manusia baru disebut akhlak kalau terpenuhi dua syarat, yaitu: Perbuatan itu dilakukan berulang-ulang. Kalau perbuatan itu hanya dilakukan sesekali saja, maka tidak dapat disebut akhlak. Misalnya, pada suatu ketika, orang yang jarang berderma tiba-tiba memberikan uang atau bantuan kepada orang lain, karena alasan tertentu. Dengan tindakan ini ia tidak dapat disebutorang yang murah hati atau disebut sebagai orang berakhlak dermawan. Karena hal itu tidak melekat pada jiwanya. Lebih jauh tentang keterulangan perbuatan manusia, yang selanjutnya disebut akhlak, Ahmad Amin dalam bukunya al-Akhlak menyatakan bahwa pada dasarnya akhlak itu adalah membiasakan kehendak (adah al-iradah). Kata membiasakan disini dipahami dalam pengertian melakukan sesuatu secara berulang-ulang, sehingga menjadi kebiasaan (adah). Adapun yang dimaksud dengan kehendak (iradah) adalah menangnya keinginan untuk melakukan sesuatu setelah mengalami kebimbangan untuk menentukan pilihan terbaik di antara beberapa alternatif. Apabila iradah sering terjadi pada seseorang, maka akan terbentuk pola yang baku, sehingga selanjutnya tidak perlu membuat pertimbangan-pertimbangan lagi, melainkan secara langsung melakukan tindakan yang telah dilaksanakan tersebut.

AKHLAK DALAM ISLAM


Posted on December 25, 2012by yusufargito

http://manggasugengrawuh.wordpress.com/2012/12/25/20-fakta-menarik-tentang-islam/

Anda mungkin juga menyukai