Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

Nama : Rahayyan putra aprillino


Kelas : X TKR 3
No Absensi : 22

SMK Negeri 2 Tulungagung


Tahun Pelajaran 2023-2024
Kata pengantar
Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah tentang menghindari hidup
berfoya-foya ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan
salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW.Kami
ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah tentang menghindari hidup berfoya-foya ini. Kami
juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan
makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih
banyak kekurangan dalam penulisan makalah tentang menghindari hidup
berfoya-foya ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini. Kami mohon maaf
jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan,
karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT,dan
kekurangan pasti milik kita sebagai manusia.Semoga makalah tentang
menghindari hidup berfoya-foya ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

1. Menghidari Sifat Berfoya-Foya


Hidup Berfoya-foya (tabzir danisraf) Kebanyakan manusia memiliki
kecenderungan terhadap
uang dan harta melimpah. Meskipun ada manusia yang tidak begitu
tertarik dengan harta
duniawi, mereka berlaku zuhud dengan lebih mengutamakan
kehidupan akhirat. Jenis manusia
seperti ini jumlahnya sangatlah kecil. Secara kodrat alamiah, manusia
memang memiliki tabiat
mencintai harta. Pada saat uang dan hartanya melimpah, perilakunya
bisa berubah menjadi lebih
konsumtif. Ia akan mudah membuat keputusan untuk membeli barang-
barang mewah,
meskipun barang tersebut kurang begitu penting bagi diri dan
keluarganya. Sesungguhnya gaya
hidup seperti itu salah, karena termasuk kategori menghamburkan
harta, pemborosan dan berfoya-foya.
Berfoya-foya merupakan pola pikir, sikap dan tindakan yang tidak
seimbang dalam
memperlakukan harta. Harta merupakan cobaan bagi pemiliknya, jika
harta digunakan dengan
baik maka harta bisa bermanfaat baginya, sebaliknya kalau harta
dikelola secara salah maka
akan mencelakakannya. Harta bisa menjadi tercela jika dijadikan tujuan
utama oleh pemiliknya,
dan dalam proses mencarinya tidak diniatkan untuk beribadah kepada
Allah Swt. Islam
melarang perilaku berlebih-lebihan atau melampaui batas (israf) dan
boros (tabzir) dalam
membelanjakan harta, keduanya termasuk perbuatan setan.
Sebaliknya, Islam menganjurkan
umatnya untuk hidup bersahaja, seimbang dan proporsional.
2. Riya’
A. Pengertian
Pengertian riya’ menurut bahasa berasal dari kata al-Riya’u ( ‫ْ ُءِ رَيا‬
artinya yang) ‫ َال‬menampakkan. Yaitu memperlihatkan suatu amal
kebaikan kepada sesama manusia. Secara istilah riya’ adalah melakukan
ibadah untuk mendapatkan pujian dari orang lain, bukan karena Allah
semata. Menurut Imam Ghazaly riya’ adalah mencari kedudukan pada hati
manusia dengan memperlihatkan kepada mereka hal-hal kebaikan.
B. Sebab-Sebab
1. Terlalu dikagumi orang lain
2. Rakus akan apa yang diperoleh/ terdapat pada orang lain
C. Dampak Negatif
1. Riya’ lebih berbahaya dari pada fitnah Dajjal
2. Nilai amal saleh hilang.
3. Menambah kesesatan seseorang
D. Cara Menghindari
1. Memperbaiki niat ibadah semata-mata karena Allah
2.Menghindari sikap suka memamerkan perbuatan baik
3.Bersyukur atas nikmat yang telah diberikan
3. Sumu’ah
A. Pengertian
Sum'ah dalam buku Dahsyatnya Ikhlas oleh Mahmud Ahmad Mustafa,
berasal dari kata sami'a yang artinya mendengar. Secara istilah, sum'ah
adalah melakukan amal perbuatan agar didengar oleh orang lain sehingga
mendapat pujian
B. Sebab-Sebab
1. Senang mendapatkan pujian dan sanjungan
2. Menghindari atau takut mendapat celaan manusia
3. Adanya sikap tamak di dalam dirinya.
C. Dampak Negatif
1. Adanya ketidakpuasan dalam melakukan amal ibadah.
2. Muncul rasa gelisah ketika akan melakukan amal kebaikan.
3. Nilai pahala orang yang melakukan amal ibadah tersebut akan rusak
bahkan hilang sama sekali.
D. Cara Menghindari
1. Memohon pertolongan Allah SWT.
2. Memperbanyak rasa syukur.
3. Mengingat kematian.
4. Membiasakan hidup sederhana

4. Takabur
A. Pengertian
Sombong (takabur) artinya adalah membanggakan diri sendiri.
”Sombong itu adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia.”(HR.
Muslim).
B. Sebab-Sebab
1. merasa apa yang diucapkan benar, sehingga menganggap orang lain
salah
2. Gila pujian. Jika mengetahui banyak orang memujinya, ia girang bukan
main dan bertambah keangkuhannya.
3. Karena nasab (garis keturunan) dan kelebihan fisik yang dimiliki
C. Dampak Negatif
1. Menjadi penghalang masuk surge
2. Mendapatkan hukuman di dunia karena kesombongannya
3. Membuat orang lain membenci perilakunya
D. Cara Menghindari
1. Meningkatkan ibadah kepada Allah
2. Meningkatan keimanan dan ketakwaan
3. Menyadari dosa yang akan menimpa pada orang sombong
5. Hasad
A. Pengertian
Hasad secara bahasa berarti dengki atau benci. Menurut istilah hasad
adalah membenci nikmat Allah Swt. yang dianugerahkan kepada orang
lain, serta menginginkan agar nikmat tersebut segera hilang atau
terhapus dari orang lain.
B. Sebab-Sebab
1. adanya rasa permusuhan dan kebencian kepada seseorang
2. adanya sifat takabur atau sombong yakni merasa diri sendiri yang
paling baik

C. Dampak Negatif
1. Merasa senang jika orang lain tertimpa musibah
2. Memutus tali silaturahmi
3. Hilangnya ketenangan dan kebahagiaan
D.Cara Menghindari Perilaku Hasad
1. Memperbanyak bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah
2. Menanamkan kesadaran bahwa sifat hasad akan membawa seseorang
menderita batin
3. Berfikir positif atas segala kejadian yang menimpa kita

Anda mungkin juga menyukai