Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH AGAMA

“AKHLAK YANG TERCELA”

Disusun Oleh :

Nama Kelompok 4 :

1. Raningsi Mesah 8. Yandri Pandie

2. Rosi Beri 9. Yatri Tlonaen


3. Sebastian Litijawa 10. Yesua Kolly
4. Theresia Mau 11. Yuli Damayanti
5. Theresia Bulin 12. Yulia Soares
6. Trisia Pasutan 13. Yusrin Kadafuk
7. Wanda Kapitan

Kelas : Reguler B

JURUSAN DIII KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG


KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah mengenai “Akhlak yang Tercela” ini tepat
waktu.

Makalah ini dapat diselesaikan dengan baik, berkat dukungan dari berbagai pihak. Untuk
itu, pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua yang telah
menyumbangkan pikiran serta saran, demi kesempurnaan makalah ini.

Kami sangat berharap makalah ini dapat bermanfaat dalam menambah wawasan serta
pengetahuan kita.

Kami pun menyadari bahwa, dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh
karena itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran, demi penyempurnaan makalah ini.

Kupang, November 2020

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

JUDUL…………………………………….........................................……… …….i

KATA PENGANTAR……………..…………...................................…………….ii

DAFTAR ISI…………………………………………..........................……….…..iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang……………………………………............................…..1


1.2 Rumusan Masalah…………………………………………….....................
………1
1.3 Tujuan Penulisan………………………………….……..........................
………1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Akhlak Tercela………………………….....................…….…………3

2.2 Ruang Lingkup Akhlak Tercela……………………………...…..................


…………………………………..3

2.3 Macam Akhlak Tercela…………………………….


……..............................................………………3

BAB III PENUTUP

3.1Kesimpulan………………………………………..…...................………..8

3.2 Saran………………………………………….....................……………..8

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Akhlak bercela adalah perbuatan yang tidak diridhoi oleh Allah. Akhlak yang
tercela bermula dari kesombongan. Dari ksombongan muncul sikap bangga, sok
tinggi, keras kepala, gila pangkat, dan sebagainya. Begitu banyaknya hal yang dapat
menyebabkan kemerosotan akhlak yang dapat menimbulkan perilaku tercela. Al-
Qur’an juga mengemukakan dan member peringatan tentang akhlak-akhlak buruk
atau tercela yang dapat merusak dirinya, serta kehidupan masyarakat.
Oleh karena itu, iman merupakan suatu pengakuan terhadap kebenaran dan harus
dipelihara serta ditingkatkan kualitasnya, melalui sikap dan perilaku terpuji.
Sifat terpuji dan tercela yang tertanam dalam diri manusia, selalu berdampingan dan
terlihat dalam perilaku sehari-hari. Apabila perilaku seseorang menampilkan
kebaikan, maka terpujilah sikap orang tersebut. Sebaliknya, apabila perilaku
seseorang menampilkan kejahatan, maka tercelahlah sikap orang tersebut. Sifat
tercela sangat dilarang oleh Allah SWT dan harus dihindari dalam pergaulan sehari-
hari, karena akan merugikan diri sendiri maupun orang lain.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.2.1 Apa itu akhlak tercela?
1.2.2 Apa saja ruang lingkup akhlak tercela?
1.2.3 Apa saja macam-macam akhlak tercela?
1.3 TUJUAN PENULISAN
1.3.1 Untuk mengetahui apa itu akhlak tercela.
1.3.2 Untuk mengetahui ruang lingkup akhlak tercela.
1.3.3 Untuk mengetahui macam-macam akhlak tercela.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Akhlak Tercela


Akhlak menurut Imam Al-Ghazali adalah ungkapan tentang sikap jiwa
yang menimbulkan perbuatan-perbuatan dengan mudah dan tidak memerlukan
pertimbangan atau pikiran terlebih dahulu.
Kata akhlak berasal dari bahasa Arab yaitu khalaqa-yahluqu, artinya
menciptakan. Dari akar kata ini pula, ada kata makhluk (yang diciptakan) dan kata
khalik (pencipta), maka akhlak berarti segala sikap dan tingkah laku mausia yang
datang dari pencipta. Sedangkan moral berasal dari maros (bahasa Latin) yang
berarti adat kebiasaan. Disinilah terdapat perbedaan antara moral dan akhlak.
Moral berbentuk adat kebiasaan ciptaan manusia, sdangkan akhlak berbentuk
aturan yang muthlak yang pasti, yang dating dari Allah SWT. Kenyataannya,
setiap orang yang bermoral belum tentu berakhlak, akan tetapi orang yang
berakhlak sudah pasti bermoral.
Dengan demikian, akhlak (perilaku) tercela adalah semua sikap dn
perbuatan yang dilarang oleh Allah, karena akan mendatangkan kerugian, baik
bagi pelakunya ataupun orang lain.
2.2 Ruang Lingkup Akhlak Tercela
Akhlak tercela mencakup 2 hal, yang darinya suatu perilaku dapat dinilai buruk,
yaitu :
2.2.1 Hal-hal yang berhubungan dengan ucapan atau perkataan yang
buruk.
2.2.2 Hal-hal yang berhubungan dengan perbuatan yang buruk.
2.2.3 Akhlak terhadap sesama manusia Banyak sekali rincian tentang
perlakuan terhadap sesama manusia. Petunjuk mengenai hal itu
tidak hanya berbentuk larangan melakukan hal-hal yang negatif
seperti membunuh, menyakiti badan, atau mengambil harta tanpa
alasan yang benar, melainkan juga menyakiti hati dengan jalan
menceritakan aib sesama.Di sisi lain, manusia juga didudukkan
secara wajar. Karena nabi dinyatakan sebagai manusia seperti
manusia lain, namun dinyatakan pula beliau adalah Rasul yang
memperoleh wahyu Illahi. Atas dasar itu beliau memperoleh
penghormatan melebihi manusia lainnya.
2.3 Macam-macam Akhlak Tercela
2.3.1 Sifat Iri.
a) Pengertian iri
Iri artinya tidak senang orang lain memperoleh nikmat.
Biasanya sifat iri ini selalu dibarengi dengan sifat dengki. Sifat iri
dalam kehidupan sehari-hari ini sangat banyak sasarannya, antara
lain iri terhadap tetangga yang kaa, atau iri terhadap orang lain
yang sukses dalam usaha, dan sebagainya. Sifat ini sangat dicela
dalam ajaran Islam, karena sifat iri sangat mengganggu
ketentraman jiwa dan bahkan dapat menimbulkan pertengkaran
satu dengan yang lain.
b) Bahaya iri
1) Sifat iri jika berlebihan akan menjadi dengki, artinya bukan
saja tidak senang melihat orang lain mendapat kenikmatan,
melainkan ia akan mengharapkan kenikmatan itu berpindah
padanya.
2) Iri hati dapat menimbulkan perbuatan jahat.
3) Iri hati dapat menimbulkan perasaan jengkel terhadap yang
menyamai atau menandinginya.
4) Iri hati dapat menimbulkan perasaan takabur.
c) Pencegahan
Untuk menghindari sifat iri, dapat dilakukan beberapa cara :
1) Menerima dan mensyukuri bahwa hasil yang sudah
diperoleh adalah nikmat dari Allah, sehingga merasa bahwa
semua itu sudah berlaku dengan seadil-adilnya.
2) Menyadari bahwa kebahagiaan didunia ini hanya
sementara, sedangkan kebahagiaan yang kekal itu ada di
akhirat.
3) Berusaha dengan keras sambil bertawakkal, agar mendapat
kebahagiaan sesuai dengan usahanya.

2.3.2 Dengki

a) Pengertian dengki
Dengki adalah merasa tidak senang melihat orang lain
mendapatkan anugerah kenikmatan dari Allah STW.
Menginginkan agar kenikmatan tersebut pindah padanya. Sifat
ini sangat membahayakan bagi dirinya sendiri. Ia selalu
mencari-cari kelemahan orang lain. Jalan yang ditempuh yaitu
suka menceritrakan kejelekan orang lain pada masyarakat,
dengan bermacam-macam dalih.
b) Bahayanya
1) Menimbulkan sifat dan sikap, serta tingkah laku yang hina.
2) Dapat menimbulkan sifat permusuhan.
3) Tidak diseangi orang banyak.
4) Menimbulkan perasaan dendam.
c) Pencegahan
1) ,meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah.
2) Menyadari bahwa dengki dapat menghapus kebaikan.
3) Meningkatkan syukur kepada Allah SWT.

2.3.3 Buruk sangka

a) Pengertian buruk sangka


Buruk sangka adalah sikap yang bisa merugikan pihak lain,
sebelum ada bukti yang kuat dan jelas, orang lain sudah
dituduh dengan dakwaan yang jelek-jelek. Pendapat pribadinya
hanya didasarkan pada kabar buruk yang tidak jelas
sumbernya. Buruk sangka bisa berakibat fatal bagi orang-orang
yang menjadi sasarannya.
b) Bahayanya
1) Memecah persatuan dan persaudaraan.
2) Menjatuhkan nama baik seseorang.
3) Merusak iman.
c) Pencegahannya
1) Meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah.
2) Menyadari setiap orang mempunyai kelebihan dan
kekurangan.
3) Menyadari buruk sangka termasuk perbuatan dosa.

2.3.4 Fitnah dan adu domba

a) Pengertian fitnah dan adu domba


Fitnah adalah menyiarkan rahasia (aib) seseorang kepada
orang lain, padahal orang itu tidak pernah melakukannya.
Fitnah dan adu domba adalah sikap mental yang ingin
mencelakakan orang lain, dengan harapan dan tujuan akan
memperoleh keuntungan dibalik semua itu.
b) Bahayanya
1) Menyebabkan orang yang difitnah menderita.
2) Menyebabkan orang yang difitnah dikucilkan masyarakat.
3) Menyebabkan orang yang difitnah sulit mengembalikan
nama baiknya.
4) Merusak iman.
c) Pencegahannya
1) Meningkatkan iman dan taqwa terhadap Allah.
2) Menyadari fitnah itu dilarang oleh Allah.

2.3.5 Khianat

a) Pengertian khianat
Khianat artinya menyia-nyiakan kepercayaan orang lain.
b) Bahayanya
1) Merugikan orang lain yang dikhianati.
2) Penghianat tidak akan dipercaya orang lain.
3) Khianat merugikan bangsa dan Negara, apabila yang
dikhianat itu bangsa dan Negara.
c) Pencegahannya
1) Meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah.
2) Menyadari kehidupan didunia merupakan ujian dari Allah.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Akhlak (perilaku tercela) adalah semua sikap dan perbuatan yang dilarang oleh
Allah, karena akan mendatangkan kerugian, baik bagi pelakunya ataupun orang lain.
Akhlak tercela mencakup 2 hal, yang darinya suatu perilaku dapat dinilai buruk, yaitu:
1. Hal-hal yang berhubungan dengan ucapan atau perkataan yang buruk.
2. Hal-hal yang berhubungan dengan perbuatan yang buruk.

Macam-macam akhlak tercela, yaitu:

1. Sifat iri
2. Dengki
3. Buruk sangka
4. Fitnah dan adu domba
5. Khianat

Penanggulannya:

1. Pembinaan akhlak
2. Peningkatan kualitas akhlak
3.2 Saran
Adapun saran yang tepat, yang dapat kami sampaikan adalah bahwa perilaku
tercela merupakan perbuatan yang tidak disukai dan dilarang oleh Allah.
Penjelasan diatas adalah pembahasan umum tentang makalah akhlak yang tercela.
Harapannya, makalah ini dapat memberikan informasi dan masukan yang positif bagi
seluruh pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Amirudin,dkk.2001.Pendidikan Agama Islam 2.Jakarta : Bumi Aksara


http://lumrisaja.blogspot.com/p/perilaku-tercela.html
http://eprints.walisongo.ac.id/3996/4/073111150_bab3.pdf

Anda mungkin juga menyukai