Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol. 18, No.

2, Desember 2018 (56-60)

PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING BERBANTUAN JOBSHEET TERHADAP


PENINGKATAN PENGUASAAN KOMPETENSI PENGELASAN PELAT
BERBAGAI POSISI MENGGUNAKAN LAS BUSUR MANUAL

(THE INFLUENCE OF THE PROJECT BASED LEARNING MODEL WITH JOBSHEET ASSISTED TOWARDS RAISING
COMPETENCE OF PLATE WELDING IN VARIOUS POSITIONS USING SHIELD METAL ARC WELDING)

Ahmad Hakim Syaifullah


Email: gushakim94@gmail.com, Prodi Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri Semarang
Basyirun
Email: basyirun@mail.unnes.ac.id, Prodi Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri Semarang

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan model PBL (Project Based
Learning) berbatuan jobsheet terhadap peningkatan penguasaan kompetensi pengelasan pelat berbagai posisi
menggunakan Las Busur Manual pada siswa jurusan Teknik Pengelasan (TP) di SMKN 10 Semarang menurut hasil
belajar siswa. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan memanfaatkan metode eksperimen pretest-
posttest control group design, sampel dibagi menjadi dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil penelitian
didapatkan hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol dengan selisih nilai 8,9 atau 11,50%.
Model PBL (Project Based Learning) berbantuan jobsheet berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa yang
ditunjukkan dengan persamaan uji regresi Y=38,518+0,639X, pengaruh yang diberikan variabel model pembelajaran
tersebut sebesar 90,48%.

Kata kunci: project based learning, jobsheet, pengelasan pelat, las busur manual

Abstract
The object of this research is to know how much the influence of using PBL model (Project Based Learning) with
assisted jobsheet. According to the result of student learning, this research intends to improve competence plate welding in
various positions using Shield Metal Arc Welding for students Welding Engineering (WE) in SMKN 10 Semarang. This
study uses quantitative research by utilizing the method of the experiment pretest-posttest control group design. Sample of
the research is divided into two classes which are the experiment and control classes. The results is obtained from the
student learning of the experiment and the control class. The experiment class is better than the control class which can be
seen from difference of value about 8.9 or 11.50%. PBL Model (Project Based Learning) with jobsheet assisted has
positive effect on the results of student learning indicated by regression test equation Y=38,518+0,639X. The influence
which given by the variables of learning model is about 90,48%.

Keywords: project based learning, jobsheet, plate welding, shield metal arc welding

PENDAHULUAN Berdasarkan wawancara yang dilakukan


Penguasaan kompetensi pengelasan pelat terhadap siswa dapat disimpulkan bahwa ren-
menggunakan Las Busur Manual merupakan dasar dahnya pemahaman siswa terjadi karena kurang
dari penguasaan pengelasan siswa jurusan Teknik pahamnya terhadap konsep-konsep yang dipela-
Pengelasan. Berdasarkan observasi yang telah dil- jari sebelumnya. Sehingga aktivitas pembelajaran
aksanakan terhadap SMKN 10 Semarang, data yang dilakukan membuat siswa selalu bergantung
menunjukkan bahwa nilai kognitif, afektif dan mo- pada guru dan kurangnya sikap mandiri dalam
torik siswa masih terdapat kendala. Sebagai upaya belajar pada siswa. Untuk menciptakan pembelaja-
mengatasi kendala yang dihadapi guru maupun ran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan
siswa, perlu dilakukan refleksi/kontrol terhadap maka guru dapat melakukan berbagai cara. Salah
metode yang digunakan dalam kegiatan pembela- satu model pembelajaran yang dapat dijadikan
jaran sehingga mudah diterima oleh siswa khu- variasi guru dalam kegiatan belajar mengajar ada-
susnya pada Teknik Pengelasan (TP) pada Mata lah menggunakan Project Based Learning, yaitu
Diklat Teknik Las Busur Manual. Praktik pengela- model pembelajaran yang berbasis proyek untuk
san masih belum menggunakan jobsheet yang menghasilkan kondisi kegiatan belajar mengajar
sesuai, sehingga siswa masih terkendala dalam yang aktif, kreatif, efektif, juga menyenangkan.
memahami tugas/proyek yang diberikan guru. Hal Perlu adanya suatu alternatif model pem-
tersebut dapat menyebabkan kurangnya pema- belajaran yang bisa membuat siswa lebih aktif.
haman materi maupun penguasaan praktikum Dengan meningkatnya aktivitas dalam pembelaja-
yang telah diajarkan. Ditunjukkan dari nilai rata- ran dengan lebih menekankan (centered learning)
rata kompetensi teknik pengelasan pelat SMAW atau pembelajaran yang berpusat pada siswa di-
pada tahun 2013/2014, dibawah KKM atau kurang harapkan tingkat pemahaman siswa bisa mening-
dari 75 mencapai kurang lebih 51,75 % untuk kelas kat. Salah satu upaya untuk meningkatkan pema-
XI TP (Teknik Pengelasan). haman siswa adalah melalui model Project Based
Learning (Pembelajaran Berbasis Proyek). Sehing-

56
Ahmad Hakim Syaifullah dan Basyirun; Pengaruh Model Project Based Learning berbantuan Jobsheet 57

ga untuk mencapai tujuan dari pembelajaran yang diperlihatkan dari adanya peningkatan nilai pretest
diharapkan, penggunaan model Project Based terhadap posttest setelah dilakukan perlakuan.
Learning sesuai dengan tujuan dari pembelajaran Penelitian yang telah dilakukan oleh be-
yaitu tercapainya aspek pengetahuan, sikap, mau- berapa peneliti menunjukkan bahwa penggunaan
pun keterampilan. Menurut Thomas, dkk. (dalam model Project Based Learning sebagai suatu ap-
Wena, 2014: 144) Pembelajaran Berbasis Proyek likasi sederhana dari kegiatan praktik siswa sebe-
merupakan model pembelajaran yang memberikan lum terjun pada dunia kerja/industri. Salah satu
kesempatan kepada guru untuk mengelola pem- hal yang menarik mengapa project based learning
belajaran di kelas dengan melibatkan kerja proyek. penting untuk diterapkan adalah ditunjukkan oleh
Untuk mencapai tujuan dari terlaksananya Pem- beberapa penelitian yang mendahuluinya. Hasil
belajaran Berbasis Proyek, guru perlu memiliki penelitian menunjukkan bahwa 90% siswa yang
strategi proyek yang akan mengarahkan siswa mengikuti proses belajar dengan implementasi
sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Muli- Project Based-Learning yakin dan optimis dapat
astawan,dkk. menyatakan bahwa dalam konteks mengimplementasikan Project Based-Learning
pembaruan di bidang teknologi pembelajaran, dalam dunia kerja serta dapat meningkatkan akad-
Pembelajaran Berbasis Proyek dapat dipandang emiknya (Marchaim dalam Gangga, 2013: 8).
sebagai pendekatan penciptaan lingkungan belajar Rumusan masalah dalam penelirian ini
yang dapat mendorong pembelajaran, mengkon- adalah seberapa besar tingkat pemahaman awal
struk pengetahuan, dan ketrampilan melalui pen- siswa pada kelas eksperimen dan kontrol dalam
galaman langsung (Muliastawan, 2014: 5). kompetensi pengelasan pelat berbagai posisi
Strategi yang digunakan peneliti untuk menggunakan Las Busur Manual, seberapa besar
membuat pembelajaran tersebut agar lebih mudah peningkatan penguasaan kompetensi pengelasan
diterima siswa yaitu digunakannya jobsheet atau pelat berbagai posisi menggunakan Las Busur
lembar kerja siswa. Jobsheet atau dapat disebut Manual setelah diterapkannya model Project Based
sebagai lembar kerja/lembar kegiatan adalah Learning, dan seberapa besar pengaruh model PBL
“lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dik- (Project Based Learning) terhadap hasil belajar
erjakan peserta didik. Lembar kegiatan biasanya siswa.
berupa petunjuk, langkah-langkah untuk me- Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
nyelesaikan suatu tugas (Depdiknas, 2008: 13). seberapa besar tingkat pemahaman awal siswa
Penggunaan media dalam pembelajaran tentu akan pada kelompok eksperimen dan kontrol dalam
mempermudah siswa dalam memahami maksud kompetensi pengelasan pelat berbagai posisi
dari suatu tugas/proyek, sehingga dalam suatu menggunakan Las Busur Manual, mengetahui
KBM perlu adanya media pembelajaran yang akan seberapa besar peningkatan penguasaan kompe-
membantu siswa dalam melaksanakan tugas yang tensi pengelasan pelat berbagai posisi
diberikan guru. menggunakan Las Busur Manual setelah diterap-
Sebelumnya telah dilakukan penelitian kannya model Project Based Learning berbantuan
yang relevan oleh Muh. Rais (2010) dengan judul jobsheet pada kelas eksperimen, dan mengetahui
Model Project Based-Learning sebagai upaya besarnya pengaruh penggunaanmodel Project
meningkatkan prestasi akademik mahasiswa, me- Based Learning berbantuan jobsheet terhadap
nyimpulkan bahwasanya perancangan model Pro- hasil belajar siswa.
ject Based Learning yang dikembangkan telah me- Selain itu penelitian dengan tema yang
menuhi kriteria keberterimaan, yang meliputi sama oleh Pratiwi (2015) mahasiswa Universitas
aspek : kegunaan, ketepatan, dan kelayakan. Im- Lampung. Penelitian tersebut bertujuan untuk
plementasi bahan ajar sebagai produk dari mengetahui pengaruh penerapan model Project
perancangan model PBL yang dikembangkan telah Based Learning berbantuan LKS untuk meningkat-
memenuhi kriteria keefektifan. Memperlihatkan kan aktivitas dan hasil belajar IPA. Berdasarkan
besarnya perbedaan mean skor pretest dan mean penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan
skor posttest perancangan model PBL pada aspek bahwa penerapan model Project Based Learning
pengetahuan perancangan mesin. Hasil penelitian berbantuan LKS pada pelajaran IPA dapat mening-
menunjukkan skor rerata pretest pengetahuan katkan aktivitas belajar siswa. Aktivitas belajar
perancangan mesin adalah 62,3 dan skor rerata siswa dari setiap siklus mengalami peningkatan,
posttest pengetahuan perancangan mesin adalah yaitu pada siklus I persentase aktivitas siswa sebe-
81,58. Perbedaan skor rerata antara pretest dan sar 72,73% dengan kategori aktif dan pada siklus II
posttest adalah sebesar 19,41 atau secara relatif sebesar 90,91% dengan kategori sangat aktif, ter-
peningkatan tersebut sebesar 31%. Relevansi pada jadi peningkatan sebesar 24,97%.
penelitian ini adalah sama-sama meningkatkan Penerapan model PBL berbantuan LKS
prestasi hasil belajar siswa, peningkatan tersebut dapat meningkatkan hasil belajar siswa baik dari

ISSN 1412-1247 / e-ISSN 2503-1759


58 Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol. 18, No. 2, Desember 2018 (56-60)

segi afektif, kognitif, maupun psikomotor. Hal ter-


sebut ditunjukkan dengan adanya peningkatan
afektif siswa yang pada siklus I sebesar 59,09%
meningkat menjadi 90,91% pada siklus II, pening-
katan tersebut sebanyak 53,85%. Sama halnya Perhitungan uji normalitas data pretest
dengan afekif siswa,psikomotor siswa yang mulan- pada kelas kontrol maupun kelas eksperimen yang
ya 59,09% meningkat sebanyak 53,85% menjadi ada pada tabel diatas menunjukkan X2hitung < X2tabel,
90,91%. Sedangkan dari ketuntasan hasil belajar maka pretest tersebut dinyatakan berdistribusi
siswa, persentase siklus I kognitif sebesar 68,18% normal.
meningkat menjadi 86,36%. Peningkatan tersebut
sebesar 26,66%. Tabel 2. Data Uji Homogenitas Hasil Pretest

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan adalah
metode kuantitatif sedangkan desain penelitian Berdasarkan ketentuan, data dapat dikatakan ho-
menggunakan pretest-postest control group design mogen apabila Fhitung < Ftabel. Dikarenakan signif-
dimana terdapat kelas eksperimen dan kontrol ikansi Fhitung sebesar 1,171 lebih kecil dari Ftabel
dengan diberikan perlakuan. sebesar 2,980 maka dapat diambil kesimpulan
Subjek populasi dalam penelitian ini adalah bahwa kelas yang digunakan sebagai sampel
Jurusan Teknik Pengelasan di SMK Negeri 10 Se- penelitian berasal dari populasi yang homogen
marang dengan sampel kelompok, satu sebagai dengan taraf signifikansi α = 0,050.
kelas eksperimen dan satu lainnya sebagai kelas
kontrol. Tabel 3. Data Uji Hipotesis Hasil Pretest
Penelitian ini menggunakan dua jenis varia-
bel yaitu, variabel bebas dalam penelitian ini ialah
model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project
Based Learning) dan diberi notasi X. Sedangkan Ketentuan menyebutkan bahwa Ho dapat
untuk variabel bebas dalam penelitian ini adalah diterima apabila nilai -ttabel< thitung< ttabel , dari data
pemahaman/hasil belajar kelas XI TP SMK Negeri yang didapatkan diatas menunjukkan -2,086 <
10 Semarang pada kompetensi pengelasan pelat 0,574 < 2,086 sehingga thitung memenuhi kriteria Ho
berbagai posisi menggunakan las busur manual diterima.
dan diberi notasi Y. Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
Teknik analisis data yang digunakan adalah perbedaan pemahaman awal siswa pada kelas ek-
metode observasi langsung berupa pengamatan sperimen dan kelas kontrol yang signifikan dalam
langsung terhadap subjek yang diteliti untuk kompetensi pengelasan pelat berbagai posisi
mengetahui kemampuan serta aktivitas siswa da- menggunakan Las Busur Manual.
lam pembelajaran. Kemudian metode dokumentasi
dengan pengumpulan data yang berbentuk buku, Tabel 4. Data Uji Normalitas Hasil Postest
transkip, agenda. Dan metode test yang terdiri dari
pretest untuk mengukur tingkat pemahaman awal
siswa sebelum diberikan treatment pembelajaran,
dan posttest diberikan setelah kedua kelas melalui
Perhitungan uji normalitas data Posttest pa-
treatment.
da kelas kontrol maupun kelas eksperimen yang
Teknik analisis data yang digunakan untuk ada pada tabel diatas menunjukkan nilai X2hitung<
mengetahui ada tidaknya pengaruh dan seberapa X2tabel, maka Posttest tersebut dinyatakan berdistri-
besar pengaruh yang diberikan diantaranya busi normal.
menggunakan persamaan regresi sederhana, uji
korelasi, dan uji signifikansi. Tabel 5. Data Uji Homogenitas Hasil Postest

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil penelitian menunjukkan tidak ter-
dapat perbedaan yang signifikan pada kelas
Berdasarkan ketentuan, data dapat dikatakan homogen
kontrol dan kelas eksperimen. apabila Fhitung< Ftabel. Dikarenakan signifikansi F hi-
tung Posttest sebesar 2,373 lebih kecil dari F tabel
Tabel 1. Data Uji Normalitas Hasil Pretest sebesar 2,980 maka dapat diambil kesimpulan bahwa

ISSN 1412-1247 / e-ISSN 2503-1759


Ahmad Hakim Syaifullah dan Basyirun; Pengaruh Model Project Based Learning berbantuan Jobsheet 59

kelas yang digunakan sebagai sampel penelitian be- 2,2622. Nilai thitung> ttabel atau 9,2495 > 2,2622 se-
rasal dari populasi yang homogen dengan taraf signif- hingga dapat diambil kesimpulan bahwa Ho di-
ikansi α = 0,050. tolak, maka Ha diterima dengan pernyataan ter-
dapat pengaruh yang signifikan antara penggunaan
Tabel 6. Data Uji Hipotesis Hasil Postest model PBL terhadap hasil belajar siswa.
Persentase keaktifan siswa pada kelas
kontrol sebesar 70,5% dan keaktifan pada kelas
eksperimen sebesar 77,9%. Terjadi selisih
Ketentuan menyebutkan bahwa Ho dapat keaktifan 7,9% lebih aktif kelas eksperimen
diterima apabila nilai -ttabel< thitung< ttabel , dari data daripada kelas kontrol. Berdasarkan skor yang
yang didapatkan diatas menunjukkan 6,341 > diperoleh kelas kontrol baik dari observer maupun
2,086 atau thitung > ttabel sehingga tidak memenuhi guru menunjukkan rerata total skor 33,
kriteria, Ho ditolak. Dapat disimpulkan bahwa ke- diinterpretasikan pada tabel skala Likert bahwa
mampuan akhir siswa antara kelas kontrol dan siswa kelas kontrol “Aktif” dalam pembelajaran.
kelas eksperimen berbeda secara signifikan setelah Sedangkan kelas eksperimen mempunyai rerata
kelas eksperimen mendapatkan perlakuan berupa skor total 36,5 dengan interpretasi “Sangat Aktif”.
Pembelajaran Berbasis Proyek. Skor keseluruhan dari respon persetujuan
yang siswa berikan mengenai penggunaan model
pembelajaran berbasis proyek ini sebesar 685, jika
dimasukkan dalam skala Likert yang dibuat maka
respon siswa menunjukkan interpretasi “Sangat
Setuju”.

SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembaha-
san, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut. Per-
tama, pemahaman awal siswa pada kelas eksperimen
dan kelas kontrol dalam kompetensi pengelasan pelat
berbagai posisi tidak ada perbedaan yang signifikan,
ditunjukkan dari besarnya rata-rata nilai pretest pada
Gambar 1. Persamaan Garis Regresi kedua kelas yang tidak terpaut jauh yaitu hanya
Dari perhitungan yang menggunakan Ms. memiliki selisih 2,1. Kedua, setelah diterapkannya
Excel didapatkan nilai a=38,518 dan b=0,639. Dari Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based
data yang diperoleh dapat dibuat persaman re- Learning) pada kelas eksperimen, rata-rata nilai siswa
gresinya Y=38,518+0,639X artinya jika model mengalami kenaikan yang diketahui dari selisih nilai
Pembelajaran Berbasis Proyek dilaksanakan pretest dan posttest kelas eksperimen sebesar 15,7
dengan baik maka hasil belajar siswa meningkat atau 18,19%, dan selisih nilai posttest kelas
(positif) yaitu sebesar 38,518. Nilai koefisien ko- eksperimen terpaut lebih tinggi dari kelas kontrol
relasi (r)=0,951 menunjukkan adanya hubungan sebanyak 8,9 atau 11,50% sehingga dapat disimpulkan
yang positif dari kedua variabel yang digunakan. bahwa terdapat perbedaan kemampuan akhir siswa
Diterapkannya model Pembelajaran Berbasis yang signifikan antara kelas eksperimen dan kontrol
Proyek dengan baik mengakibatkan bertambahnya setelah diterapkannya model Project Based Learning
nilai-nilai hasil belajar siswa, pernyataan tersebut (Pembelajaran Berbasis Proyek) pada kelas
sejalan dengan kisaran koefisien korelasi yaitu -1 < eksperimen. Ketiga, Model Pembelajaran Berbasis
r < 1. Dan koefisien determinasi dapat menunjuk- Proyek (Project Based Learning) berbantuan jobsheet
kan bahwa besarnya pengaruh variabel model terbukti berengaruh terhadap hasil belajar siswa
pembelajaran terhadap variabel hasil belajar sebe- Teknik Pengelasan pada mata diklat Teknik Las Busur
sar 90,48%. Dalam hal ini peneliti mencoba men- Manual, pernyataan tersebut didukung dengan adanya
guji nilai signifikansi dengan menggunakan pen- persamaan regresi Y= 38,518+0,639X dan koefisien
gujian hipotesis (Ho) yang menyatakan tidak ter- korelasi (r)= 0,951 yang berarti Model
dapat pengaruh yang signifikan antara penggunaan Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based
model PBL terhadap hasil belajar siswa. Kaidah Learning) apabila dilaksanakan dengan baik akan
pengujian, jika -ttabel< thitung < ttabel maka Ho diterima meningkatkan hasil belajar siswa (positif) yaitu
dan jika thitung> ttabel maka Ho ditolak. Setelah dil- sebesar 38,518. Dengan pengaruh variabel model
akukan perhitungan menggunakan Ms.Excel, nilai pembelajaran sebesar 90,48%. Keempat, keaktifan
thitung sebesar 9,2495. Untuk ttabel ditentukan dari siswa pada kelas eksperimen persentasenya lebih
pencarian nilai t(0,05)(11-2) dua pihak yaitu sebesar tinggi 7,9% dari kelas kontrol. Pada kelas kontrol

ISSN 1412-1247 / e-ISSN 2503-1759


60 Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol. 18, No. 2, Desember 2018 (56-60)

keaktifan siswa selama mengikuti pembelajaran


dikategorikan “Aktif” sedangkan kelas eksperimen
dikategorikan “Sangat Aktif”. Respon siswa pada
kelas eksperimen terhadap model pembelajaran
PBL diinterpretasikan “Sangat Setuju” terhadap
penerapan model PBL pada Praktik Pengelasan
Teknik Las Busur Manual, persetujuan tersebut
mendapat rata-rata sebanyak 77,8% persetujuan.

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Panduan


Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional.

Gangga, Almes. 2013. Model Pembelajaran Project


Based Learning Dalam Peningkatan
Motivasi Penerapan dan Hasil Belajar
Siswa. Jurnal Pendidikan Teknologi dan
Kejuruan. Vol. 2, No 3 : 1-21.

Pratiwi, R. Agung. 2015. Penerapan Model Project


Based Learning Berbantuan LKS untuk
Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar
IPA. Jurnal Pedagogi. Vol.3, No 5.

Rais, Muh. 2010. Model Project Based Learning


Sebagai Upaya Meningkatkan Prestasi
Akademik Mahasiswa. Jurnal Pendidikan
dan Pengajaran. Vol.43, No 3 : 246-252.

Wena, Made. 2014. Strategi Pembelajaran Inovatif


Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara.

Muliastawan,. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran


Berbasis Proyek Terhadap Pemahaman
Konsep dan Keterampilan Memperbaiki
Sistem Transmisi di SMK. E-Jurnal Program
Pascasarjana Universitas Pendidikan
Ganesha. Vol.4.

ISSN 1412-1247 / e-ISSN 2503-1759

Anda mungkin juga menyukai