Anda di halaman 1dari 9

PROSES AKHIR

KONSELING
Pertemuan 6
Prinsip Penting dalam
Proses Akhir Konseling
■ Konselor perlu memahami bahwa tujuan utama dari proses konseling adalah
membuat klien berdaya, sehingga pada akhirnya klien akan melanjutkan
kehidupannya
■ Meskipun hubungan professional antara konselor dan klien berakhir, tidak berarti
hubungan konselor dan klien sebagai individu juga berakhir. Misalnya, tidak
masalah ketika tidak sengaja bertemu di suatu tempat bisa saling bertegur sapa
■ Konselor tidak diperbolehkan untuk terus-menerus memantau kehidupan klien
setelah proses konseling berakhir
■ Konseling memiliki dasar kode etik Psikologi sebagai etika utama, termasuk ketika
mengakhiri proses konseling
Tunjukan Tanda Bahwa Konseling Akan
Segera Berakhir
■ Konselor bisa memberikan sinya-sinyal/tanda-tanda kepada klien sebelum
konseling benar-benar diakhir
■ Hal tersebut penting dilakukan untuk menyiapkan diri klien dan juga konselor
■ Tanda-tanda tersebut bisa ditunjukan melalui kalimat-kalimat
■ Contoh:
– Agenda terakhir kita adalah mengulas kembali hal-hal apa saja yang telah kita
diskusikan sebelumnya
– Tidak terasa bahwa hari ini menjadi pertemuan terakhir kita berdasarkan
jadwal yang sudah kita susun di awal proses konseling
Review Progress
■ Sebelum konseling diakhiri, konselor bisa menjelaskan ulang (mereview)
keseluruhan proses konseling secara singkat, padat, dan jelas
■ Hal yang bisa dijelaskan ulang biasanya meliputi: mengapa klien datang, masalah
klien, kesadaran klien, dan keputusan klien untuk berubah
■ Konselor bisa memberikan pujian terkait kemajuan klien selama proses konseling
■ Dalam melakukan review, konselor bisa memberikan pendapat atau pandangannya
mengenai proses konseling yang sudah dilakukan
■ Ketika melakukan review, konselor bisa menjelaskan menggunkan kalimat yang
disusun oleh konselor sendiri agar klien lebih memahami
Review Progress
■ Dalam proses review, konselor juga bisa menanyakan pendapat klien mengenai
review yang telah diberikan oleh konselor
■ Untuk mempermudah proses review, konselor bisa menggunakan alat bantu seperti
whiteboard, kertas, laptop, dsb
■ Contoh review mengenai keputusan klien untuk berubah
– Pertama kali Anda datang kepada saya, Anda mengatakan bahwa Anda sudah
Lelah dengan kepura-puraan yang Anda lakukan selama ini sehingga Anda
ingin menampilkan diri Anda yang sebenarnya (apa yang disampaikan oleh
klien di awal sesi). Menurut saya, ini menjadi awalan yang sangat baik
sehingga Anda bisa sampai di tahap ini, karena keyakinan yang kuat akan
memberikan semangat pada seseorang untuk berubah menjadi lebih baik
(pendapat konselor sebagai professional)
Summarize (Meringkas)
■ Meringkas berbeda dengan mereview
■ Ketika memberikan ringkasan, konselor tidak perlu memberikan pendapatnya
seperti ketika memberikan review
■ Hal penting dalam meringkas adalah konselor merangkum poin-poin penting,
kemudian menyampaikannya kembali kepada klien di akhir sesi konseling
■ Melalui proses meringkas, konselor menjadi bisa memastikan pemahaman klien,
terutama mengenai apa saja yang sudah dipelajari bersama dalam proses
konseling
■ Summarizing berarti konselor meringkas seluruh proses konseling, termasuk apa
saja yang sudah dipelajari
Summarize (Meringkas)
■ Ringkasan yang disampaikan konselor kepada klien sebaiknya runtut, sehingga
klien semakin memahami proses konseling
■ Contoh:
– Pertama kali Anda memergoki pacar Anda selingkuh adalah ketika Anda
menemukan bukti pesan perselingkuhan di ponselnya. Dari situ kemudian
satu demi satu bukti muncul, seperti pacar Anda pernah pergi bersama orang
lain, teman anda pernah melihat pacar Anda sedang makan berdua, dan
pacar Anda salah mengirimkan pesan yang seharusnya ditujukan kepada
selingkuhannya. Anda memutuskan untuk mengakhiri hubungan dengan
pacar Anda, tetapi ternyata Anda belum sepenuhnya move-on. Berdasarkan
hasil diskusi kita, Anda memutuskan ada dua hal yang akan Anda lakukan
agar Anda bisa move on. Pertama adalah menghapus semua media sosialnya.
Kedua adalah membatasi interaksi dengannya. (Semuanya data, tidak ada
pendapat dari konselor)
Mengucapkan Selamat Tinggal
■ Ketika akan mengakhir proses konseling, konselor bisa mengucapkan beberapa
salam perpisahan yang menyenangkan namun tetap professional.
■ Contoh:
– Senang sekali bisa bertemu dan bekerja sama dengan Anda selama beberapa
minggu terakhir ini.
– Seru sekali ya pembahasan kita, rasanya sulit untuk berhenti
mendiskusikannya. Namun, sesuai perjanjian awal bahwa waktu kita sudah
habis dan permasalahan Anda juga bisa Anda selesaikan
Mengakhiri dengan Etis
■ Meskipun sudah terjalin hubungan yang dekat, hubungan antara konselor dan klien
tetap merupakan hubungan professional antara professional helper dengan klien
■ Mengakhiri konselor, bukan berarti mengakhiri hubungan antara konselor dan klien.
Artinya konselor dan klien tetap bisa saling sapa ketika bertemu
■ Meskipun demikian, konselor dan klien tidak diberbolehkan untuk saling tergantung
■ Konselor perlu paham bahwa hidup klien bukan menjadi tanggung jawab konselor
■ Penting diperhatikan bahwa konselor tidak diperbolehkan untuk “baper” berlebihan
terhadap kliennya

Anda mungkin juga menyukai