Anda di halaman 1dari 8

Pemahaman teknik-teknik

hubungan konseling secara


perorangan
TEKNIK UMUM KONSELING
Teknik Umum Konseling adalah keterampilan dasar yang harus dikuasai seorang
konselor/Guru BK Umumnya digunakan dalam setiap tahapan-tahapan konseling
dan teknik dasar konseling harus dikuasai oleh konselor.

1. Perilaku Attending

Jenis- Attending merupakan upaya konselor menghadapi


klien yang diwujudkan dalam bentuk perilaku

jenis
seperti kontak mata, bahasa tubuh, dan bahasa lisan.
Menerima klien secara positif dengan sikap ramah

teknik
tamah,hangat dan penuh perhatian akan memberikan
dampak positif pada klien dengan begitu klien akan

umum
merasa diterima dan dipahami oleh konselor.
Perilaku attending yang baik sangat dibutuhkan, karena
:
konseling a. Meningkatkan harga diri klien.
b. Menciptakan suasana yang aman.
c. Mempermudah ekspresi perasaan klien dengan bebas.
2.JARAK DAN SIKAP DUDUK

Posisi duduk antara konselor dan klien haruslah berhadapan secara sejajar. dalam
menyelenggarakan konseling, jarak duduk yang sebaiknya adalah antara 80 cm sampai 100
cm, dengan tidak memakai pembatas atau meja. Tujuan adanya jarak duduk agar konselor
dapat dengan mudah menangkap isyarat-isyarat yang ditampilkan klien, baik gerakan-
gerakan atau isyarat non verbal, sehingga konselor dapat memberikan respon secara tepat,
mulai dari awal konseling sampai terakhirnya konseling.

3.Kontak Mata
Kontak mata adalah pusat pandangan konselor yang tertuju pada sasaran
yang tepat pada klien. Sasaran yang tepat adalah bila pandangan
konselor ditunjukan pada sesuatu secara wajar, sehingga menimbulkan
kesan bahwa konselor manaruh perhatian penuh kepada klien.
Konselor hendaknya memandang klien dengan cara yang bisa diterima
secara sosial,kultural,dan keagamaan .
4.Ajakan Berbicara
Wawancara konseling digunakan selama proses konseling berlangsung. Konselor
akan dapat memahami dan mengetahui masalah klien dengan segala latar belakang
dan latar depannya, bila konselor maupun melaksanakan wawancara yang
memungkinkan klien bebas mengemukakan masalahnya.Agar proses konseling
berlangsung dengan baik, pada awal konseling, konselor hendaknya memakai
wawancara dengan menggunakan teknik “ajakan terbuka untuk berbicara”.

5.Penstrukturan dalam Konseling Perorangan



Dalam konseling konselor sering menemui klien yang belum mengetahui apa itu
konseling atau masing ragu tentang beberapa aspek yang ada dalam konselng. Misalnya
klien tidak mengetahui pengertian, tujuan, prinsip, asas, proses dan peranan konselor
serta klien dalam hubungan konseling. Atau klien ragu tentang salah satu aspek

konseling, seperti ragu tentang asas kerahasiaan, Untuk klien seperti ini perlu
diberikan penstrukturan.Penstruturan adalah penetapan batasan masalah oleh konselor
tentang hakekat, batas-batas dan tujuan konseling pada umumnya dan hubungan
tertentu khususnnya. Dalam melakukan penstrukturan konselor memberikan petunjuk
tentang apa itu konseling, urutan langkah berfikir atau urutan tahap yang sebaiknya
diikuti.

Prosedur 1. Tahap Awal


Tahap ini terjadi dimulai sejak klien menemui

Pelaksanaan konselor hingga berjalan sampai konselor dan klien


menemukan masalah klien.
Konseling
Individu 2. Inti (Tahap Kerja)
Setelah tahap Awal dilaksanakan dengan baik, proses
konseling selanjutnya adalah memasuki tahap inti
Secara umum, proses konseling terdiri atau tahap kerja.
dari tiga tahapan yaitu:
(1) tahap awal (tahap mendefinisikan
3. Tahap Akhir
masalah)
konseling ditandai dengan beberapa hal, yaitu:
(2) tahap inti (tahap kerja)
a) Menurunya kecemasan klien.
(3) tahap akhir (tahap perubahan dan b) Adanya perubahan perilaku klien ke arah yang lebih
tindakan). baik

Anda mungkin juga menyukai