Anda di halaman 1dari 4

SOAL TAHAPAN KONSELING

1. Dalam konseling banyak faktor yang data memengaruhi keberhasilanya, salah satunya
adalah tahaan konseling, apa saja tahapan-tahapan konseling tersebut ?
2. Dalam langkah awal konseling dibutuhkan embangunan kepercayaan dengan membentuk
first immperesion yang baik, pada tahap awal ini apa saja yang dapat dilakukan oleh
konselor ?
3. Jelaskan tahapan evaluasi tan terminasi didalam konseling !
4. Pada tahapan inti, apa saja yang harus dilakukan oleh konselor dan bagaimana strategi
agar konseling mendapat hasilyang maksimal ?
5. Jelaskan tahapan awal dalam konseling menurut wilis (2009)

JAWABAN
1. Tahapan konseling
a. Membanngun Hubungan dalam Konseling

Membangun hubungan dalam konseling merupakan langkah pertama


dalam peroses konseling, membina hubungan sangatlah penting. Suatu istilah yang
banyak dipakai berkaitan dengan membangun hubungan dalam konseling adalah
rapport. Mengembangkan rapport pada awalnya dilakukan oleh konselor..
Kehangatan dan keakraban inilah yang dijadikan pondasi membangun rapport

b. Mengidentifikasi Masalah dan Penilaian dalam Konseling

Identifikasi masalah merupakan upaya untuk memahami jenis,


karakteristik kesulitan atau masalah. Salah salah satu cara untuk memudahkan
seseorang mengungkapkan atau menyatakan identifikasi masalah dengan baik
adalah dengan mengetahui secara jelas masalah yang dihadapi.

Penilaian merupakan langkah penting dalam pengelolaan Bimbingan dan


Konseling (BK). Penilaian program bimbingan merupakan usaha untuk menilai
sejauh mana pelaksanaan program itu mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dengan kata lain keberhasilan program dalam pencapaian tujuan merupakan suatu
kondisi yang hendak dilihat melalui kegiatan penilaian.

Tahap-tahap penilaian pelaksanaan pelayanan bimbingan konseling dilakukan


dalam tiga tahap, yaitu :
1)     Penilaian Segera ( Laiseg )
2)     Penilaian Jangka Pendek ( Laijapen )
3)    Penilaian Jangka Panjang ( Laijapang )
.
c. Memfasilitasi Perubahan Terapeutik
Langkah selanjutnya yakni konselor mulai memikirkan alternatif
pendekatan dan strategi yang akan digunakan agar sesuai dengan masalah klien.
Harus dipertimbangjan juga bagaimana konsekuensi dan alternatif dari strategi
tersebut. Jangan sampai pendekatan dan strategi yang digunakan bertentangan
dengan nilai yang terdapat pada diri klien, karena hal ini akan menyebabkan klien
otomatis menarik dirinya dan menolak terlibat dalam proses konseling. Ada
beberapa strategi yang dikemukakan oleh Wilis (2009) untuk mempertimbangkan
dalam konseling:
1. Mengkomunikasikan nilai-nilai inti agar klien selalu jujur dan terbuka,
sehingga dapat menggali masalahnya lebih dalam.
2. Menantang klien untuk mencari rencana dan strategi baru melalui berbagai
alternatif, hal ini akan membuatnya termotivasi untuk meningkatkan dirinya
sendiri.
d. Evaluasi dan Terminasi
Evaluai merupakan proses peninjauan ulang dalam pelaksanaan tahap-
tahap konseling. Dalam evaluasi tersebut akan dilakukan pengkajian ulang
terhadap sesuatu yang telah dilakukan serta menentukan apakah harus dilanjutkan
dengan langkah berikutnya atau dicukupkan karena dirasa sudah memenuhi target
konseling. Tahap terminasi dan tindak lanjut.
Tahap ini merupakan tahap penutup hubungan konseling dan ditentukan
secara bersama-sama oleh semua pihak yang terlibat dalam konseling (konselor,
konseli). Metode dan prosedur tindak lanjut ditentukan sebelum pertemuan
berakhir.
2. Tahapan awal
a. Membangun hubungan Rapport (Iklim psikologis yg positif yg mengandung
kehangatan dan penerimaan, serta dapat menumbuhkan rasa aman dan nyaman
pada klien)
b. Ketrampilan yang dilakukan konselor diantaranya adalah:

 Attending  Eksplorasi
 Mendengarkan  Bertanya
 Empati  Menangkap pesan utama
 Refleksi,  Dorongan minimal.

3. Tahap terminasi dan evaluasi


Evaluai merupakan proses peninjauan ulang dalam pelaksanaan tahap-tahap
konseling. Dalam evaluasi tersebut akan dilakukan pengkajian ulang terhadap sesuatu
yang telah dilakukan serta menentukan apakah harus dilanjutkan dengan langkah
berikutnya atau dicukupkan karena dirasa sudah memenuhi target konseling. Tahap
terminasi dan tindak lanjut.
Tahap Terminasi ini merupakan tahap penutup hubungan konseling dan
ditentukan secara bersama-sama oleh semua pihak yang terlibat dalam konseling
(konselor, konseli). Metode dan prosedur tindak lanjut ditentukan sebelum pertemuan
berakhir. Terminasi dapat dilakukan jika dalam konseling sudah mencapai :
1. Klien sudah merasa mampu menggunakan suber-sumber yang dimiliki untuk
menyelesaikan masalah.
2. Respon klien menjadi positif dan dapat menunjukkan pemahaman diri sendiri.
3. Sasaran dari kontrak sudah tercapai. Pada awal konseling, perlu ditetapkan
sasaran-sasaran yang akan dicapai selama knselig. Pada tahap mengakhiri
konseling, pentig sekali untuk mengevaluasisasaran-sasaran yang telah
ditetapkan, apakah sudah berhasil dicapai atau belum. Kalau dari hasil
evaluasi tersebut ternyata sasaran telah tercapai, maka konseling bisa diakhiri.
4. Konselor maupun klien merasa sesi konseling tidak ada manfaatnya.
5. Konteks awal ketika konseling mulai, telah menjadi berubah, misalnya kien
atau konselor pindah tempat, konselor atupun klien sakit untuk waktu yang
lama, dan lain-lain.

4. Tahapan Inti
 Tahap pertengahan disebut juga tahap kerja.
 Pada tahapan ini yang dilakukan konselor, menyimpulkan sementara,
memimpin, memfokuskan, konfrontasi, menjernihkan, memudahkan,
mengarahkan, dorongan minimal,diam, mengambil inisiatif, memberi nasehat
(bila perlu), memberi informasi, dan menafsirkan.

5. Wilis (2009) mengatakan bahwa dalam hubungan konseling harus berbentuk a working
relationship, yaitu hubungan yang berfungsi, bermakna, dan berguna. Kunci keberhasilan
di antaranya ditentukan oleh keterbukaan konselor dan keterbukaan konseling.

Anda mungkin juga menyukai