Anda di halaman 1dari 2

Nama: Aprilia siti zumaroh

NIM: 19090000031

Kelas: A

Tahapan proses konseling dibagi menjadi tiga, yaitu tahap awal, tahap inti (kerja),
dan tahap akhir.

1. Tahap Awal
Tahap awal dimulai ketika konseli menemui konselor. Pada tahapan ini hal
yang harus dilakukan, diantaranya:
 Membangun hubungan antara konselor dengan klien. Dengan
membangun hubungan yang baik dan profesional maka proses
konseling diharapkan akan berjalan sesuai dengan tujuannya.
Membangun hubungan akan berhasil bila ditandai dengan
terpenuhinya asas-asas bimbingan dan konseling. Terutama pada
asas kerahasiaan, kesukarelaan, dan keterbukaan.
 Setelah hubungan antara konselor dan klien terjalin dengan baik dan
profesional. Maka hal selanjutnya yang harus dilakukan seorang
konselor adalah membantu klien untuk mencapai self understanding
atau memahami permasalahan yang sedang dihadapi klien.
 Setelah membantu memahami klien kemudian konselor menjelajahi
permasalahan klien dan membantu klien dalam membuat keputusan
(memecahkan masalah).
 Melakukan negosiasi kontrak atau perjanjian antara konselor dan
klien, yang berisi: kontrak waktu, yaitu berapa lama dan berapa
pertemuan yang diinginkan oleh klien dan konselor untuk melakukan
konseling, kontrak tugas, yaitu pembagian tugas antara konselor dan
klien, dan kontrak kerjasama dalam proses konseling, yaitu terjalinnya
peran dan tanggung jawab bersama antara konselor dan konseling
dalam seluruh rangkaian kegiatan konseling.
2. Tahap Inti (Kerja)
Pada tahap ini hal-hal yang perlu dilakukan dalam proses konseling, yaitu:
 Konselor melakukan identifikasi dan penilaian terhadap
permasalahan yang dihadapi klien.
 Konselor mengeksplor dan menjelajahi permasalahan yang dihadapi
klien lebih dalam lagi. Hal ini dilakukan agar klien memiliki pandangan
baru dan alternatif baru terhadap permasalahan yang dihadapinya.
 Kemudian konselor bersama-sama dengan klien melakukan penilaian
kembali atau peninjauan kembali permasalahan yang dihadapi klien.
Hal ini dilakukan agar konselor dapat mendiagnosis permasalahan
dengan tepat dan dapat mengatur strategi intervensi dengan baik.
 Menjaga komunikasi yang baik dengan klien penting dilakukan agar
hubungan dalam konseling tetap terjaga dengan baik.
3. Tahap Akhir
Pada tahap akhir ini perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut:
 Konselor dan klien bersama-sama membuat kesimpulan mengenai
hasil proses konseling.
 Memutuskan perubahan sikap dan perilaku yang akan dilakukan
berdasarkan kesepakatan yang telah terbangun dari proses konseling
sebelumnya.
 Klien melaksanakan perubahan tersebut.
 Mengakhiri hubungan konseling.

Anda mungkin juga menyukai