Anda di halaman 1dari 6

TAHAP KONSELING

Sari Wardani Simarmata

Mata Kuliah: PRAKTIKUM KONSELING I


TAHAP-TAHAP KONSELING

Dalam pelaksanaan konseling pada dasarnya terdapat beberapa tahap yang harus
dilalui. Antara tahap satu dengan tahap lainnya tidak dapat dipisahkan. Prayitno (2005)
membagi tahap konseling atas:

1. Tahap pengantaran

Pada tahap ini konselor hendaklah dapat menerima klien secara hangat, dan apa
adanya. Setelah itu konselor menjelaskan kepada klien menyangkut dengan
pengertian, tujuan, dan asas konseling, serta manfaat yang akan didapatkannya
setelah menjalani konseling. Keberhasilan dalam mengantarkan klien masuk ke
dalam proses konseling akan menentukan terlaksananya dengan baik proses konseling
yang akan dijalaninya bersama-sama konselor

2. Tahap penjajakan

Pada tahap ini konselor berupaya untuk menjelajahi atau menjajaki hal-hal yang
menyangkut dengan permasalahan dan perkembangan permasalahan yang dialami
klien. Konselor perupaya mengungkap dan menggali informasi yang diperlukan dalam
rangka memahami kondisi klien baik pada saat sekarang maupun pada waktu
sebelumnya. Dalam kegiatan penjajakan konselor dapat membahas hal-hal yang
menyangkut diri klien (potensi, sikap, perilaku, kebiasaan, pandangan, keyakinan,
perasaan, kesempatan, sejarah hidup, pengalaman, harapan, rencana masa depan, dan
lain sebagainya). Hasil penjajakan ini akan menjadi dasar bagi kelancaran
tahapan berikutnya yaitu penafsiran

3. Tahap penafsiran

Pada tahap ini konselor mencoba menafsirkan hasil pengungkapan dan perolehan data
maupun informasi dari tahap penjajakan. Sejumlah informasi berkenaan dengan
diri klien dan lingkungannya ditafsikan, disimpulkan, dan diambil maknanya
secara tepat. Hasil penafsiran ini kemudian dimanfaatkan untuk kepentingan
prognosis (prediksi hasil) atau dalam menentukan jenis intervensi yang tepat

1 | Tahap konseling
4. Tahap pembinaan

Pada tahap ini konselor mempengaruhi dan mengajukan alternative solusi terhadap
masalah yang dialami klien. Konselor bersama dengan klien dapat membahas
alternative dan kemungkinan-kemungkinan yang dapat dilakukan oleh klien.
Konselor dapat juga mempengaruhi klien untuk mengambil keputusan yang menurut
mereka tepat untuk dilaksanakan. Tahap pembinaan ini juga berisi upaya-upaya yang
dilakukan sendiri oleh konselor untuk mempengaruhi lingkungan klien. Fokus tahap
ini adalah untuk memberikan solusi, mengubah persepsi, keyakinan, kebiasaan,
tingkah laku dan sebagainya guna untuk membawa klien keluar dari masalah
yang dialaminya

5. Tahap evaluasi

Tahap evaluasi merupakan tahap akhir yang berisikan penilaian terhadap proses
dan hasil konseling. Pada tahap ini konselor dapat secara langsung menilai proses
dan hasil konseling yang telah dijalani bersama klien. Penilaian tersebut dapat
berlangsung pada saat konseling akan berakhir maupun pada saat konseling lanjutan.
Pada dasarnya penilaian dibagi atas 3 macam, yaitu penilaian jangka pendek,
menengah, dan panjang. Penilaian jangka pendek termasuk penilaian pada saat proses
konseling akan berakhir. Dalam hal ini konselor dapat menilai dari apa yang diperoleh
klien selama konseling, berkenaan dengan perasaan klien setelah menjalani proses
konseling, pengetahuan dan pemahaman baru yang diperolehnya, dan rencana yang
akan dilakukan oleh klien.

DAFTAR RUJUKAN

Brammer, L.M. & Shostrom, E.L. (1979). Theraputic Psychology: Fundamental of Counseling
and Psychoterapy. Englewood Cliffs NJ: Prentice Hall

Prayitno. (2005). Kerangka Konseling Eklektik: Konseling Pancawaskita. Padang: PPK


Jurusan BK FIP UNP

Shetzer & Stone. (1980). Fudnamental of Counseling. Bostom: Hougthoon Mifflin Company

Winkel, W.S. (1991). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta: PT.Grasindo

2 | Tahap konseling
TASK
1. Buatlah contoh percakapan pelaksanaan konseling dengan memperhatikan pada tahap-
tahap pelaksanaan konseling (hanya dua tahap saja, pengantaran & penjajakan)
2. Tentukan jarak dan posisi duduk yang baik dan benar antara konselor dengan klien
(bisa diilustrasikan dengan melampirkan jarak & gambar posisi duduk tersebut)
3. Jelaskan:
a. Pengertian konseling
b. Tujuan konseling
c. Asas-asas dalam pelaksanaan konseling
d. Janji konselor

3 | Tahap konseling
EXAMPLE

Tahap Pengantaran

KONSELOR KLIEN
Assalamualaikum bu (sambil mengetuk pintu)
Waalaikumsalam. Silahkan masuk devi.. Baik bu
(berdiri, dan membuka pintu serta menyambut
dan menerima klien secara hangat)
(Konselor mempersilahkan klien untuk duduk,
dengan posisi yang senyaman mungkin)
Bagaimana kabarnnya devi hari ini? Alhamdulillah bu baik, tapi devi ada sedikit
permasalahan yang harus devi utarakan ke ibu
Ok devi, berarti devi ingin ibu untuk Iya bu, betul sekali bu
mendengarkan dan memberi solusi terhadap
permasalahan devi, bukan begitu devi?
Baiklah nak devi, dalam kesempatan kali ini ibu Iya bu. Sama-sama.
akan melaksanakan sesi konseling terhadap
nak devi, kebetulan sekali waktu ibu kosong
dan tidak memiliki pekerjaan yang cukup
mendesak. Sebelumnya ibu mengucapkan
terima kasih kepada devi karena sudah mau
melaksanakan sesi konseling kepada ibu.
Semoga sesi konseling ini bermanfaat untuk
devi dalam penyelesaian permasalahan devi
Sebelum nak devi mengutarakan secara jelas
tentang kronologi permasalahan yang dihadapi
maka ibu terlebih dahulu menjeleskan tentang
apa itu konseling. (konselor menjelakan
pengertian konseling, tujuan, Langkah-langkah,
asas dan mengutarakan janji konselor, serta doa
bersama untuk kelancaran sesi konseling dan
diakhiri dengan pertanyaan yang ditujukan
pada klien, apakah klien sudah paham/mengerti
terhadap setiap tahapan dalam konseling)

4 | Tahap konseling
5 | Tahap konseling

Anda mungkin juga menyukai