PERTEMUAN 5
log (xo + b) adalah harga rata-rata dari log (xi + b) dengan ( i = 1, ......n)
dan dinyatakan dengan (Xo; b,c dan xo) yang didekati dari rumus–
rumus berikut :
Pendekatan nilai (xo) :
1 n
log x0 log xi ……………………………. (2)
n i 1
Pendekatan nilai (b) :
1 m
b bi, m ≥ n/10
m i 1
bi
x .xs x0 t
2
} ……………………………. (3)
2 x 0 x s xt
Pendekatan nilai (Xo) :
Xo = log (xo + b)
n ……………………………. (4)
= 1/n i 1
log (xi + b)
2 n xi b 2n
log . X 2 X0 ………………. (5)
2
1c
n 1 i 1 x0 b n 1
n 2
250
200
150
100
50
0
0 20 40 60 80 100
Periode Ulang (Tahun)
TABEL PERIODE ULANG CURAH HUJAN MAKSIMUM (mm)
PADA SETIAP POS HUJAN KABUPATEN CIREBON
NO NAMA POS BUJUR LINTANG P2 P5 P10 P15 P20 P25 P30 P35 P40 P45 P50
1 Ambit 108.687 -6.921 96 124 141 150 157 162 166 169 172 174 176
2 Arjawinangun 108.406 -6.647 108 135 152 161 167 171 175 179 181 183 185
3 Bulak cabak 108.441 -6.660 133 164 180 189 194 198 201 204 206 208 210
4 Cangkol 108.437 -6.768 102 133 151 160 166 171 174 178 180 182 185
5 Cangkring 108.506 -6.671 104 134 155 167 175 182 187 192 195 198 202
6 Gegesik 108.427 -6.586 104 130 145 153 159 163 166 169 171 173 175
7 Jatiseeng 108.740 -6.913 89 117 138 151 161 169 175 182 186 190 194
8 Karangkendal 108.497 -6.580 84 111 130 141 148 154 159 164 167 170 173
9 Karangwereng 108.645 -6.878 95 126 146 156 163 168 173 177 179 182 184
10 Kepuh 108.420 -6.749 102 146 181 202 217 230 240 250 256 263 270
11 Klangenan 108.434 -6.701 108 125 134 139 142 145 147 149 150 151 152
12 Penpen 108.581 -6.791 117 143 160 170 177 182 186 190 193 195 198
13 Setupatok selata 108.551 -6.791 113 145 166 178 186 193 198 203 206 209 213
14 Setupatok Utara 108.571 -6.781 130 150 161 166 170 172 174 176 177 179 180
15 Seuseupan 108.630 -6.900 105 141 165 180 190 197 204 210 214 218 222
16 Sindang Jawa 108.456 -6.767 91 121 144 158 167 175 181 187 191 195 199
17 Sindang Laut 108.607 -6.840 123 163 187 200 208 215 220 225 228 231 234
18 Tersana 108.761 -6.840 116 138 152 159 165 169 172 175 177 179 181
19 Tukmudal 108.471 -6.761 130 172 199 214 225 233 240 247 250 255 259
20 Walahar 108.376 -6.711 98 135 160 175 185 193 199 206 210 214 218
21 Wanasaba Kidul 108.501 -6.771 132 152 165 172 177 181 184 187 189 191 193
Average 109 138 158 169 176 182 187 191 194 197 200
ISOHYET CURAH HUJAN MAKSIMUM HARIAN
PERIODE ULANG “5 TAHUNAN” KABUPATEN CIREBON
CURAH HUJAN MAKSIMUM HARIAN PERIODE ULANG ”5 TAHUNAN”
KABUPATEN CIREBON PROVINSI JAWA BARAT
(Talbot, 1881)
I = a’ / t + b ……. (Rumus 2)
I = a / t n ……. (Rumus 3)
a dan b = tetapan yang ditentukan dengan nilai-nilai yang diukur
(Sherman, 1905)
I = a / √t + b ……. (Rumus 4)
Digunakan lebih cocok untuk jangka waktu yang lamanya > 2 jam
(Ishiguro, 1953)
I = (R24 / 24) (24 / t) m ……. (Rumus 5)
Rumus ini disebut rumus “Mononobe” dan merupakan variasi dari
Rumus 3. Rumus tersebut diatas (2, 3, 4, 5) adalah untuk “perhitungan
intensitas curah hujan jangka pendek”.
(Jenis I) :
I = a/t+b
a = [It][I 2] – [It2][I] / N [I 2] – [I][I] } ……… Rumus 6
b = [I][It] – N [It2] / N [I 2] – [I][I]
(Jenis II) :
I = a/tn
log a = [logI][(log t)2] – [log t logI][logt] / N [(logt)2] – [logt][logt]
n = [log I][log t] – N [log t logI] / N [(logt)2] – [logt][logt] ……… Rumus 7
(Jenis III) :
I = a / √t + b
a = [I √t ][I 2] – [I 2√t][I ] / N [I 2] – [I][I] ……… Rumus 8
b = [I][I √t ] – N [I 2√t] / N [I2] – [I][I]
}
Keterangan :
[ ] = Jumlah angka-angka dalam tiap suku
N = Banyaknya data
Cara ini membutuhkan “perhitungan dan pekerjaan yang banyak”, seperti
pembacaan dan penyusunan data curah hujan untuk setiap t pada kertas
pencatatan curah hujan otomatis (misal Hellman).
CONTOH :
Curah hujan setiap t menit disusun menggunakan “data pengamatan beberapa
tahun”, kemudian dihitung “kemungkinan lebih”, yang hasilnya seperti pada
tabel yang merupakan “nilai-nilai kemungkinan 10 tahun”. Selanjutnya dihitung
“nilai-nilai intensitas hujan” menggunakan Rumus 2, 3, dan 4. Dari hasil ini
dapat ditentukan juga Rumus mana yang “paling cocok”.
CONTOH : Curah Hujan per Periode Waktu (hasil periode ulang 10 tahunan)
Lamanya Curah Hujan t (menit)
5 10 20 30 40 60 80 120
Intensitas Curah Hujan I (mm/jam) 150.8 105.2 76.5 62.3 54.5 46.1 39.9 32.0
[JENIS I] :
I = a/t+b
a = (17183.0)(51252.69) - (954420.70)(567.3) / (8)(51252.69) - (567.3)(567.3) = 3847
b = (567.3)(17183.0) - (8)(954420.70) / (8)(51252.69) - (567.3)(567.3) = 24
[JENIS II] :
I = a/tn
log a = (14.38479)(19.03629) - (20.56243)(11.83960) / (8)(19.03629) - (11.83960)(11.83960) = 2.508
a = 322
n = (14.38479)(11.83960) - (8)(20.56243) / (8)(19.03629) - (11.83960)(11.83960) = 0.480
[JENIS III] :
I = a / √t + b
a = (2762.42)(51252.69) - (193981.47)(567.3) / (8)(51252.69) - (567.3)(567.3) = 358
b = (567.3)(2762.42) - (8)(193981.47) / (8)(51252.69) - (567.3)(567.3) = 0.17
SUBSTITUSI KE DALAM RUMUS 2, 3, DAN 4, SEHINGGA "RUMUS INTENSITAS HUJAN MENJADI" :
1 2 3 14 15 16 17 18 19
No t I I(Rumus9) α(Rumus9) I(Rumus10) α(Rumus10) I(Rumus11) α(Rumus11)
1 5 150.8 132.7 -18.1 148.7 -2.1 148.8 -2.0
2 10 105.2 113.1 7.9 106.6 1.4 107.4 2.2
3 20 76.5 87.4 10.9 76.4 -0.1 77.1 0.6
4 30 62.3 71.2 8.9 62.9 0.6 63.4 1.1
5 40 54.5 60.1 5.6 54.8 0.3 55.1 0.6
6 60 46.1 45.8 -0.3 45.1 -1.0 45.2 -0.9
7 80 39.9 37.0 -2.9 39.3 -0.6 39.3 -0.6
8 120 32.0 26.7 -5.3 32.3 0.3 32.2 0.2
Σ ( IαI ) 60.1 6.4 8.3
M ( IαI ) 7.5 0.8 1.0
Hasil menunjukan bahwa penggunaan untuk menghitung Intensitas Curah Hujan
(berdasarkan data contoh)
Kurva Intensitas Curah Hujan
Periode Ulang 10 Tahun
(dari penggunaan 3 rumus)
160
I = 3847 / t + 24
140
I = 322 / t 0.48
120
Intensitas Curah Hujan (mm / jam)
I = 358 / √t + 0.17
100
80
60
40
20
0
5 10 20 30 40 60 80 120
DURASI (MENIT)
Kurva IDF Semarang
550
Intensitas hujan (mm/jam) 500
450
y = 1018.3x-0.4611
400
y = 927.84x-0.4607
350
y = 806.17x-0.4604
300
y = 709.57x-0.4598
250
y = 563.92x-0.4588
200
150
100
50
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130
Durasi (menit)
Kala Ulang 2 tahun Kala Ulang 5 tahun Kala Ulang 10 tahun
Kala Ulang 25 tahun Kala Ulang 50 tahun
CONTOH :
Intensitas Curah Hujan dengan durasi (lamanya) 20 menit dan kemungkinan 5 tahunan, maka
digunakan persamaan kurva :
Y = 709.57 (20)-0.4598 = 709.57 * 0.252224 = 178.97 ~ 179
JADI : Intensitas curah hujan pada titik perpotongan dengan t = 20 menit adalah 179 mm/jam
CONTOH : Curah Hujan per Periode Waktu (Periode Ulang 5 Tahunan) “Stasiun Darmaga-Bogor”
Periode Waktu t (menit) 5 Menit 10 Menit 15 Menit 30 Menit 45 Menit 60 Menit 120 Menit
Intensitas Hujan (mm/jam) 221.2 170.2 161.4 136.7 123.3 104.5 76.4
[ ] 993.7 30316.5 154594.4 3525464.0 9.86273 14.91259 20.58377 15.27157 40.15718 4880.17 654770.59
[JENIS I] :
I = a/t+b
a = (30316.5)(154594.4) - (3525464.0)(993.7) / (7)(154594.4) - (993.7)(993.7) = 12494.64
b = (993.7)(30316.5) - (7)(3525464.0) / (7)(154594.4) - (993.7)(993.7) = 57.51
[JENIS II] :
I = a/tn
log a = (14.91259)(15.27157) - (20.58377)(9.86273) / (7)(15.27157) - (9.86273)(9.86273) = 2.568298
a = 370
n = (14.91259)(9.86273) - (7)(20.58377) / (7)(15.27157) - (9.86273)(9.86273) = 0.31
[JENIS III] :
I = a / √t + b
a = (4880.17)(154594.4) - (654770.59)(933.7) / (7)(154594.4) - (993.7)(993.7) = 1095.86
b = (993.7)(4880.17) - (7)(654770.59) / (7)(154594.4) - (993.7)(993.7) = 2.81
SUBSTITUSI KE DALAM RUMUS 2, 3, DAN 4, SEHINGGA "RUMUS INTENSITAS HUJAN MENJADI" :
1 2 3 14 15 16 17 18 19
No t I I(Rumus9) α(Rumus9) I(Rumus10) α(Rumus10) I(Rumus11) α(Rumus11)
1 5 221.2 199.6 -21.6 224.7 3.5 217.2 -4.0
2 10 170.2 184.8 14.6 181.2 11.0 183.5 13.3
3 15 161.4 172.1 10.7 159.8 -1.6 164.0 2.6
4 30 136.7 142.6 5.9 128.9 -7.8 132.2 -4.5
5 45 123.3 121.8 -1.5 113.7 -9.6 115.1 -8.2
6 60 104.5 106.2 1.7 104.0 -0.5 103.8 -0.7
7 120 76.4 70.3 -6.1 83.9 7.5 79.6 3.2
Hasil menunjukan bahwa penggunaan “Rumus 11 (Jenis III) lebih cocok” untuk menghitung
Intensitas Curah Hujan (DI STASIUN DARMAGA BOGOR)
Kurva Intensitas Curah Hujan Maksimum Periode 10
Tahunan
Stasiun Darmaga Bogor
250.0
I = Observasi
230.0
150.0
130.0
110.0
90.0
70.0
50.0
5 10 15 30 45 60 120
DURASI WAKTU (MENIT)
Kurva Intensitas Curah Hujan Periode 10 Tahunan
Stasiun Darmaga Bogor
CONTOH :
200.0
Intensitas Curah Hujan durasi 10
menit, diperoleh :
180.0
I = 1098.86/√10 + 2.81 = ~ 184
JADI : Intensitas curah hujan pada
titik perpotongan dengan t = 10
160.0
menit adalah “184 mm/jam”.
INTENSITAS HUJAN ( MM/JAM )
300.0
Y = 281.4 e-0.09X
Y = 277.7 e-0.10X CONTOH :
Y = 273.0 e-0.11X Intensitas Curah Hujan
INTENSITAS HUJAN (MM / JAM)
250.0
Y = 266.4 e-0.13X durasi 10 menit dengan
kemungkinan 10 tahunan,
Y = 254.4 e-0.15X maka digunakan
persamaan kurva :
200.0
Y = 254.4 e-0.15X = ~ 170
JADI : Intensitas curah
hujan pada titik
150.0 perpotongan dengan t = 10
menit adalah sekitar 170
mm/jam.
100.0
10 Tahunan 20 Tahunan 30 tahunan
40 Tahunan 50 Tahunan
50.0
5 10 15 30 45 60 120
DURASI WAKTU (MENIT)
PUSTAKA
1) Morris, R.A. and H.G. Zanstra, Land and Climate in relation to cropping
pattern. In Rainfed lowland rice: IRRI Conf. Los Banos 1978.