TINJAUAN PUSTAKA
keluarga solanacea, yang berasal dari negara Amerika Tengah dan Selatan
dari Meksiko sampai ke Peru. Istilah tomat sendiri bermula dari Bahasa
Aztec, salah satu suku Indian yaitu Xitomate dan Xitotomate. Tumbuhan
negara Indonesia dibawah oleh para penjajah Belanda, dengan seperti ini
Tanaman tomat tidak bisa terkena guyuran air hujan terus menerus, sinar
matahari yang berlebih, tanaman tomat menyukai tanah yang bergembur
dan subur. Tanaman tomat tumbuh dengan tegak, memiliki tinggi kurang
lebih 0,5-2,5 meter, tanaman tomat memiliki cabang banyak dan terdapat
bulu atau rambut halus di batangnya. Tanaman tomat memiliki daun yang
memiliki banyak bentuk ada yang bulat, oval dan lain-lain. Tomat muda
memiliki warna hijau mudah dan tomat masak akan berwarna merah
(Thalia, 2018).
Tomat memiliki biji yang banyak daun berbentuk pipih, biji tomat
memiliki warna kuning, buah tomat dapat dimakan secara langsung atau
dapat diolah dulu seperti : dibuat jus tomat, dibuat saus tomat, dibuat acar
dan lain-lain. Selain buahnya yang dapat dikonsumsi ada daun yang dapat
dimanfaatkan sebagai sayur mayur, tomat buah yang berbentuk bulat dan
ada yang oval yang berwarna merah jika sudah masak, dan juga memiliki
tanaman berumur pendek yang hanya satu kali berproduksi dan setelah itu
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnolliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub-kelas : Asteridae
Ordo : Solonales
Famili : Solanaceae
Genus : Solanum
Daunnya oval dan bergerigi dan termasuk daun majemuk. Daun tanaman
cm. Daun tanaman tomat memiliki, jarak yang dekat dengan ujung dahan
tergantung dari pigmen yang dominan. Buah tomat adalah buah buni, yang
masih muda memiliki warna hijau dan memiliki bulu yang keras, setelah
tua buah akan berwarna merah muda, merah atau kuning mengkilat dan
relative lunak. Buah tomat memiliki diameter sekitar 4-15 cm, rasanya
juga bervariasi mulai dari asam hingga kemanisan. Buah tomat berdaging
lebar 2-4 mm. Biji tomat saling melekat, diselimuti daging buah dan
setiap buah bervariasi, umumnya adalah 200 biji per buah. Tomat
adenine, vitamin B1, B2, B6, C dan E yang berfungsi untuk mengobati
Tomat merupakan salah satu sumber makanan yang kaya akan kalium,
1. Vitamin C
terdapat di buah dan sayuran yang ada disekitar kita. Didalam vitamin
2. Vitamin B6
2018).
3. Vitamin B9
4. Likopen
al., 2020).
5. Bioflavonoid
6. Kalium
mudah di usus halus dan dikeluarkan dalam bentuk ion pengganti natrium
menjaga keseimbangan cairan elektrolit dan asam basa tubuh. Selain itu,
darah, darah dapat mengalir lebih lancar dan terjadi penurunan resistensi
perifer. Selain itu kalium juga dapat menghambat kerja enzim angiotensin
Ada dua jenis serat (crude fiber) yaitu serat kasar dan serat makanan
(dietary fiber). Serat kasar merupakan serat tumbuhan yang tidak larut air.
diabetes mellitus tipe II. Dengan demikian, jika konsumsi serat mencukupi
akan berdampak baik pada tekanan darah yang akan menurunkan risiko
tekanan darah. Kandungan serat yang tinggi di dalam sayuran dan buah
akan mengikat lemak dan kelebihan garam. Kelebihan lemak dan garam
ini akan dibuang oleh tubuh bersama dengan kotoran. Kondisi inilah yang
akan mengurangi risiko hipertensi dengan alami. Beberapa buah yang bisa
asparagus, seledri, selada air, sawi putih, sayuran hijau, misalnya bayam,
seledri atau brokoli, wortel, kol, tomat, mentimun. Jus juga bisa ditambah
dengan bawang putih, yogurt tawar rendah lemak, (plain yogurt) atau
Gambar 2.2
Jus Tomat
Sumber : kesehatan.kontan.co.id
tekanan darah dengan mengurangi natrium dalam urine dan air dengan
cara yang sama seperti diuretik (Sukma, 2020). Tomat juga bersifat
tekanan darah.
2. Melawan Kanker
mengandung serat yang tinggi. Kedua zat ini yang ampuh untuk
3. Menyehatkan Jantung
jantung dan bermanfaat untuk menjaga supaya stabil, hal ini membantu
2018).
4. Menyehatkan Paru-Paru
5. Menyehatkan Hati
6. Menyehatkan Mata
selain itu juga ada kandungan thiamin, niacin serta folat. Nutrisi-nutrisi
darah. Sering buang air kecil, merasa haus termasuk tanda dari glukosa
(Thalia, 2018).
8. Mencegah Sembelit
9. Menurunkan Kolesterol
bersaing dan usus dan lemak, serat dan lemak berakibat, pada turun
arteri. Jantung berdetak, lazimnya 60-70 kali dalam 1 menit dalam kondisi
darah disebut tekanan sistolik. Tekanan darah menurun saat jantung rileks
tekanan darah akan mengalami keadaan normal. Dan jika tekanan darah
dari tekanan maksimum saat ejeksi terjadi adalah tekanan sistolik. Pada
2. Hipertensi sekunder
oleh beberapa factor tidak terkontrol. Pada kejadian ini disebut dengan
bentuknya, yaitu:
1. Hipertensi diastolic, dimana tekanan diastolic meningkat lebih dari
Table 2.2
Klasifikasi Hipertensi Menurut WHO
Sumber : medicastore.com
2.1.2.3 Faktor yang Mempengaruhi Tekanan Darah
Beberapa faktor yang menyebabkan adanya peningakatan tekanan darah :
a. Usia
Irna, 2020).
b. Jenis Kelamin
c. Olahraga
d. Stress
e. Ras
orang yang tidak memiliki kulit hitam. Suku atau ras mungkin dapat
f. Medikasi
2020).
a. Merokok
b. Obesitas
jantung untuk bekerja lebih kuat agar kebutuhan oksigen dan zat
lain yang dibutuhkan oleh tubuh dapat terpenuhi. Hal inilah yang
(Medika,2018).
d. Stress
e. Keseimbangan Hormonal
KB (Medika, 2018).
2.1.2.4 Pengukuran Tekanan Darah
Tekanan darah umumnya diukur dengan alat yang disebut
dan sebuah manset karet. Alat ini mengukur tekanan darah dalam unit
ke atas.
dengan mata pengamat dan pengamat tidak boleh lebih jauh dari 1
meter.
10. Ketahui letak arteri brakialis dan letakkan belt atau difragma chestpice
13. Catat titik pada manometer saat bunyi pertama jelas terdengar.
15. Kempeskan manset dengan cepat dan sempurna. Buka manset dari
16. Bantu pasien kembali ke posisi yang nyaman dan rapikan kembali
tekanan darah yang ada pada pembuluh darah, yang kejadian kenaikkan
tidak normal secara terus menurus. Menurut WHO hipertensi ialah salah
satu keadaan dimana tekanan darah sistolik lebih besar dari nilai tekanan
darah normal atau tekanan darah sistolik 160 mmHg keatas (Susiati Irna,
2020).
lebih besar dari normal, sehingga menyebabkan ada angka morbiditas dan
angka mortalitas. Tekanan darah ada 2 fase yakni sistolik dan diastolik.
hipertensi esensial yang berarti tidak ada penyebab spesifik. Kondisi ini
hipertrofi ventrikel kiri, stroke, gagal ginjal stadium akhir, atau bahkan
memberi gejala berlanjut pada suatu target organ tubuh yang menimbulkan
hipertensi timbul karena berbagai faktor, yaitu faktor risiko yang tidak
dapat diubah seperti jenis kelamin, usia, genetik dan faktor risiko yang
74,5 juta jiwa, namun hampir sekitar 90-95% kasus tidak diketahui
2, yaitu:
(Triyanto, 2019).
b. Hipertensi Sekunder
usia lanjut.
c. Hipertensi campuran
secara umum :
1. Toksin
Apabila hati dan ginjal kita terluka atau terbebani, maka fungsi
dua kali lebih besar untuk menderita hipertensi pada individu yang
3. Umur
usia lebih dari 45 tahun sedangkan pada wanita meningkat pada usia
4. Jenis Kelamin
6. Stress
7. Kegemukan (obesitas)
antara berat badan dengan tekanan darah pada pasien hipertensi. Yang
8. Nutrisi
lebih dari 14 gram per hari jika dalam sendok makan 2 sendok makan
yang kita konsumsi dari makanan asin atau gurih yang kita makan
setiap hari.
9. Merokok
lemak berlebih dan asupan serat yang rendah (Anggriani & Airlangga,
2. Arteri besar kaku, tidak lentur, sehingga pada saat jantung memompa
tekanan naik. Menebal dan kakunya dinding arteri pada orang yang
membuang sejumlah garam dan air dari dalam tubuh. Volume darah
1. Stroke
masuk ke dalam otak. Hal itu dapat menyebabkan stroke (WHO, 2018).
2. Infark miokard
3. Gagal Ginjal
(Endang, 2018).
4. Gagal Jantung
pada paru, kaki dan jaringan lain yang sering disebut dengan edema.
(hipertensi yang cepat). Tekanan darah yang tinggi pada kelainan ini
fungsi ini, dan memasuki selanjutnya, yaitu usia lanjut, kemudian mati.
(Ratnawati, 2018).
menjadi tua akan dialami oleh setiap orang. Masa tua merupakan masa
hidup manusia yang terakhir, dimana pada masa ini seseorang akan
3. Kelompok lansia resiko tinggi, yaitu lansia yang berusia lebih dari
70 tahun.
tahun
terjadinya penuaan yang dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu faktor
(Titin, 2017).
kekebalan. (Arif,,2017).
c. Status kesehatan
2018).
Farmakologis
1. Jus Semangka
2. Jus Belimbing
3. Jus Delima
4. Jus Strawberry
Faktor - faktor yang
mempengaruhi hipertensi :
5. Jus Tomat
a. Faktor yang tidak dapat
diubah :
1. Usia
2. Jenis kelamin Tekanan Darah
3. Keturunan
b. Faktor yang dapat di ubah
:
1. Obesitas
2. Kurangnya olahraga. Normal Rendah Tinggi
3. Konsumsi garam
Keterangan :
Berlebihan
: Diteliti
: Tidak Diteliti
Sumber : Notoatmodjo, (2018)
Bagan 2.1
Kerangka Konsep
dapat diubah dan dapat diubah, untuk faktor yang tidak dapat diubah yaitu
usia, jenis kelamin, keturunan (genetik). Faktor yang dapat diubah yaitu
Ada Pengaruh
Pemberian Jus Penurunan
Hipertensi
Tomat Tekanan Darah
Tidak Ada
Pengaruh
Sumber : Notoatmodjo , (2018)
Bagan 2.2
Kerangka Kerja Pemberian Jus Tomat
Terhadap Penurunan Tekanan Darah
2.2.3 Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara
Apriliana, E. (2019). BAB II Tinjauan Pustaka Antena, (70), 11–20. Diambil dari
http://eprints.polsri.ac.id/4002/3/File III.pdf
Dalimartha, Setiawan dan Felix Adrian. 2020. Fakta Ilmiah Buah dan
Sayur.Jakarta : Penebar Plus.
Hidayah, Nurul, Utomo, A. S., & Denys. (2019). PENGARUH JUS TOMAT
TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA, (October
2018). https://doi.org/10.32528/ijhs.v0i0.1525
Ismalia, N., Zuraida, R., Lampung, U., Gizi, B. I., Kedokteran, F., & Lampung, U.
(2020). Efek Tomat ( Lycopersion esculentum Mill ) dalam Menurunkan
Tekanan Darah Tinggi Effect Tomato ( Lycopersion esculentum Mill ) for
Decreasing High Blood Pressure. Majority, 5(4), 107–111.
Lubis, et al. (2019). Penerapan Jus Tomat Terhadap Penurunan Tekanan Darah
Pada Penderita Hipertensi Di Rt 001 Rw 007 Kelurahan Papanggo Jakarta
Utara Tahun 2019, 5(2).
Nursalam, S. P., & Sri, U. (2018). Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian
Ilmu Keperawatan: Pedoman Skripsi (Doctoral Dissertation, Doctoral
Dissertation, Tesis, Dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta:
Penerbit Salemba Medika).
Nurul. Hidayah. (2018). pengaruh pemberian terapi jus tomat terhadap penurunan
tekanan darah pada penderita hipertensi lansia
Nuryadi et al. (2019) Dasar-Dasar Statistika Penelitian. Available at:
http://lppm.mercubuana-yogya.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/Buku-
Ajar_Dasar-Dasar-Statistik-Penelitian
Susiati Irna. (2020). Perbandingan Pengaruh Terapi Musik Tradisional dan Terapi
Tertawa terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi di
Panti Werdha Mojopahit Mojokerto, 14–63.
Thalia, E. (2018). Efektivitas pemberian terapi jus tomat dan tomat rebus terhadap
perubahan tekanan darah pada penderita hipertensi di Desa Temenggungan
Kec. Karas Kab. Magetan.
Yuriah, A., Astuti, A. T. and Inayah, I. (2019) „Hubungan asupan lemak , serat
dan rasio lingkar pinggang pinggul dengan tekanan darah pasien hipertensi di
Puskesmas Gondokusuman I Yogyakarta‟, 02(02), pp. 115–124.