Anda di halaman 1dari 7

Nama : Afif Hasyim

Kelas : PA-J
Kelompok 9 Jusuf Kalla

DAY 1
Hari pertama LDKO, semua peserta harus datang jam 6.30. Sebelum dimulainya acara,
peserta berkumpul di parkiran menunggu teman sekelompoknya. Ketika semua peserta datang,
peserta akan dipresensi oleh kaka pembimbingnya masing-masing. Setelah itu, HP dikumpulkan
dan acarapun dimulai.
Peserta diarahkan menuju ruang seminar dengan berbaris dengan rapi sesuai intruksi
yang diberikan. Dalam ruang seminar, akan ada pemamparan materi tentang Himagri. Akan
tetapi sebelum pemaparan materi, sambutan diberikan oleh ketua LDKO, ketua HMPS, dan
koordintor agroteknologi. Pemaparan materi disampaikan oleh mas Dalailah Nur Falihin. Mas
dalailah adalah mahasiswa aktif UMY yang mewakili Himagri wilayah jogja.
Materi yang dipaparkan lumayan banyak, dimulai dari definisi forum. Forum adalah
kumpulan satu orang atau lebih yang memiliki tujuan konkrit. Kemudiam dijelaskan bahwa
komunikasi sangat penting dalam suatu kerjasama. Mas Dalailah menjelaskan tentang FKK
HIMAGRI dimana itu adalah forum pertanian.
FKK HIMAGRI ini terbentuk pada tanggal 25 November 1984 di Baranangsiang, Bogor.
Sifat dari FKK HIMAGRI ini terdiri dari semi independen dan non politik praktis. Pada FKK
HIMAGRI terdapat posisi-posisi yang terdiri dari atas, tengah, dan bawah.
FKK HIMAGRI ini memiliki 4 bidang, yang terdiri dari bidang kaderisasi, litbang,
pengabdian masyarakat, dan kominfo. FKK HIMAGRI ini memiliki peran untuk menjalin
komunikasi dan kerjasama antar himpunan. FKK HIMAGRI adalah wadah aspirasi dan kreasi
mahasiswa agronomi/budidaya pertanian/agroteknologi/agroekoteknologi/ agroekologi tingkat
nasional.
Kemudian, peserta berpindah ke bundaran pertanian dan melanjutkan acara. Acara yang
selanjutnya yaitu road trip. Pos pertama yaitu pos BPI. Semua peserta masih bersama untuk
memperhatikan pembicara membahas tentang pengurus badan inti HMPS Agroteknologi.
Di pos ini terdapat ketua HMPS, wakil HMPS, serketaris 1 dan 2, dan bendahara HMPS.
Sebelumnya, diceritakan tentang nama HMPS yang berubah-ubah. Dimulai dari HMJ yang
dibentuk pada 1 Juli 2010. Kemudian ganti pada tahun 2012 menjadi HMPS dan ganti lagi pada
tahun 2015 menjadi HMJ kembali hingga berakhir fengan nama HMPS hingga sekarang.
Pada pos BPI ini dijelaskan tentang tugas dan wewenang Ketua HMPS, wakil, sekertaris
dan bendahara. Setelah itu, peserta akan di bagi sesuai kelompoknya dan menuju pos-pos yang
sudah di tentukan oleh panitia. Untuk kelompok 6, kita menuju ke divisi kewirausahaan setelah
pos PBI. Pada pos kewirausahaan, dijelaskan bahwa divisinini berperan untuk menambah dana
HMPS dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan mahasiswa. Selain itu, divisi ini juga menjalin
kerjasama dengan mahasiswa yang berwirausaha. Divisi ini akan membantu mahasiswa tersebut
untuk memasarkan produknya. Divisi kewirausahaan memiliki program kerja yang meliputi
AgroMerch, Agrocorner, dan Interprenership.
Program Agromerch berkaitan dengan menjual merchandise yang sekiranya dibutuhkan
di kalangan mahasiswa khusunya mahasiswa pertanian. Contoh merchandise yang dijual yaitu
baju, topi bucket, dan totebag. Program Agrocorner berkaitan dengan kerjasama antar divisi
kewirausahaan dengan mahasiswa yang berwirausaha. Program yang terakhir yaitu
interpreneship yaitu seminar untuk mahasiswa yang sedang maupun belum memulai
berwirausaha.
Kemudian, kelompok kami meunuju divisi selanjutnya yaitu divisi advokasi. Divisi
advokasi memiliki peran untuk membantu masyarakat agroteknologi dalam akademik dan non
akademik. Divisi ini memiliki proker yang meliputi portal advo dan ngobam. Program portal
agro yaitu untuk membantu dan mendampingi mahasiswa dalam akademik dan non akademik.
Ngobam singkatan dari ngobrol bareng mahasiswa. Sebelum dilakukannya ngobam, divisi
advokasi akan memberikan kuisioner kepada masyarakat agroteknologi. Setelah kuisioner telah
diisi melihat hasil permasalahan yang banyak terjadi di masyarakat, divisi ini akan
mendiskusikan lebih detail dengan masyarakat agroteknologi kemudian menyampaikan ke
dosen-dosen untuk mendapatkan solusi yang tepat dan terbaik.
Selanjutnya, kelompok kami menuju divisi humas. Sifat yang penting di dalam divisi ini
yaitu komunikatif. Divisi humas memiliki progam kerja yang meliputi sosmed, delegasi, temani
agro, dan pengavdian masyarakat. Program sosmed dilaksanakan melalui media instagram,
youtube, twitter dan lain sebagiannya. Pada media sosial tersebut tersapat banyak informasi
seperti informasi lowongan pekerjaan, lomba-lomba, dan lainnya. Program delegasi terdiri dari
delegasi internal dan eksternal. Delgasi ini dapat dikatakan sebagai wajah utama HMPS karena
delegasi ini yang berinteraksi langsung dengan masyarakat setempat maupun luar. Program
temani agro merupakab wadah jalannya komunikasi dengan alumni. Kemudian program
pengabdian masyarakat, yang merupakan kunjungan ke suatu daerah dan memecahkan
permasalahan yang asa di daerah tersebut.
Lalu, kelompok kami menuju divisi mikat atau minat dan bakat. Di divisi mikat terdapat
2 program kerja yaitu buletin dan prolog. Buletin adalah suatu majalah yang berisi kegiatan
kampus dan karya mahasiswa serta lainnya. Program prolog berkaitan dengan bidang olahraga.
Divisi ini akan malakukan pendampingan hingga menuju lomba minta dan bakat masyarakat
agroteknologi.
Yang terakhir yaitu divisi litbang atau penelitian dan pengembangan. Program kerja
divisi ini meliputi LDKO, PKKBN, AgroSmart, dan BBM. Divisi ini memiliki jobdesk yaitu
simak dan pendampingan. Simak sebagai sumber informasi akademik yang berupa google drive
dengan isi materi-materi perkuliahan dan soal-soal uts dan uas tahun sebelumnya. Pada pos ini,
kita diperintahkan untuk menyobek kertas hvs agar berlubang dan bisa dimasukkan kedalam
salah satu badan peserta. Dalam tantangan tersebut hal yang ditunjukan adalah intelektual.
LDKO hari pertama selesai dan ditutup sebelum adzan dzuhur tepatnya di bundaran pertanian.

DAY 2
Latihan Dasar Kepimpinan Organisasi (LDKO) pada hari kedua dilaksanakan pada hari
Selasa, 21 Juni 2022. Acara dimulai pukul 08.00 dengan titik kumpul pertama dibagian sayap
barat Auditorium UPN Veteran Yogyakarta, atau tepatnya di depan Bank BPD di dalam
lingkungan universitas. Dresscode atau pakaian yang dikenakan peserta LDKO adalah baju polo
Fakultas Pertanian angkatan 2021 yang berwarna hijau. Warna hijau sendiri sangat berkaitan erat
dengan fakultas pertanian. Pada hari kedua ini terdapat dua kegiatan inti yang dilakukan, yaitu
seminar oleh beberapa pembicara dan dilanjutkan beberapa kegiatan roadtrip outbond yang
menarik. Kegiatan LDKO pada hari kedua tersebut merupakan kegiatan puncak sekaligus
penutup untuk acara LDKO pada tahun ini. Sehingga dilakukan berbagai permainan/game yang
bertujuan untuk melatih kekompakan dan cara berpikir kritis antar kelompok peserta LDKO.

Acara pertama adalah seminar yang berkaitan


dengan tema LDKO tahun ini, yaitu All Of Us Are Leaders dan berjudul SPIRIT (Spark Your
Leadership, Break Your Limit). Seminar tersebut diadakan di ruang seminar Fakultas Ekonomi
dan Bisnis UPN Veteran Yogyakarta, maka dari itu titik kumpul awal para peserta LDKO di hari
kedua tersebut bertempat di sayap barat auditorium UPN Veteran Yogyakarta (depan Bank
BPD). Jam 8 tepat seharusnya kegiatan pada hari itu sudah dimulai, akan tetapi karena masih
banyak peserta yang belum datang serta mengenal bahwa Indonesia memiliki jam karet, maka
kegiatan dimulai sekitar jam 08.30 lebih (hampir jam 09.00).

Pembicara pertama adalah Bapak Danar Wicaksono, S.Pd, M.Sc yang memberi materi
mengenai Bertanggung Jawab dan Adaptif dalam Organisasi. Hal pertama yang beliau
sampaikan adalah pentingnya peran tanggung jawab yang berkaitan dengan harga diri dan naik
kelas. Seorang yang melaksanakan tanggung jawab dengan baik akan dihormati, dan seorang
yang dapat memikul tanggung jawab besar akan lebih disegani oleh orang lain. Tanggung jawab
dilakukan mulai dari hal paling dasar dan dari diri sendiri, misalnya adalah bertanggung jawab
terhadap ibadah yang dianut. Hal kedua yang beliau sampaikan adalah sikap adaptif terhadap
perubahan yang positif untuk dapat bersaing global, terutama dalam hal pekerjaan. Sifat adaptif
wajib dimiliki (sifat bawaan) makhluk hidup karena dunia terasa berputar lebih cepat, sehingga
berbagai perubahan muncul ke permukaan. Perubahan-perubahan tersebut harus diterima dan
diseleksi sesuai dengan landasan Pancasila sebagai pedoman bangsa Indonesia. Cara terbaik
untuk menghadapi perubahan global adalah menerima (kegiatan/aturan yang dianggap positif)
dan mencari solusi atas permasalahan yang ditimbulkan akibat perubahan tersebut.

Pembicara kedua adalah Bang Muhammad Ilham yang memberi materi mengenai
Berpikir Kritis. Beliau merupakan mantan ketua HMPS Agroteknologi periode 2020-2021.
Berpikir kritis merupakan cara berpikir secara rasional dan logis untuk menentukan tujuan yang
akan dicapai, dan merupakan salah satu sifat pemimpin yang penting untuk dipahami dan
diterapkan. Nilai idealisme harus dijunjung tinggi, karena berpikir kritis dilakukan secara
objektif (berdasarkan data atau bukti) untuk melihat sesuatu dari berbagai sudut pandang dan
menemukan solusi dari akar permasalahan. Sehingga berpikir kritis sangat penting dalam
ketepatan pengambilan keputusan yang menyangkut banyak pihak. Ciri-ciri berpikir kritis adalah
mempertanyakan segala (penting atau tidak penting), memperluas wawasan dengan cara
membaca dan berdiskusi, serta berani dalam menyampaikan pendapat maupun pertanyaan.

Pembicara ketiga adalah Bang Ahmad Rudi Fikri Setiawan yang memberi materi
mengenai sikap responsif. Responsif sendiri memiliki arti sebagai nilai yang terwujud dalam
perilaku kerja yang selalu mengembangkan nilai sikap produktif dan peka terhadap lingkungan.
Responsif leader (pemimpin yang responsif) adalah pemimpin yang memanfaatkan peluang dan
tantangan, mengubah penghalang menjadi peluang, dan memprioritaskan kepentingan bersama.
Di sampin itu pemimpin yang responsif juga memiliki sifat kooperatif (mau bekerja sama),
berpikir kritis, peka terhadap lingkungan, dan proaktif terhadap kebijakan-kebijakan baru selagi
tidak menyeleweng dari sila dalam Pancasila. Sedangkan kebalikan dari responsif adalah reaktif,
yaitu sifat negatif yang disebarkan kepada orang lain. Dampak dari sifat reaktif adalah
menyalahkan orang lain, badmood tampa sebab, mudah terprovokasi, dan melukai perasaan
orang di sekitar.

Dan pembicara keempat (terakhir) adalah Bapak Zainurrahmani Atmadirja, S.P. Inti dari
penyampaian materi beliau adalah mengenai golden circle pemasaran, yang meliputi why
(mengapa), how (bagaimana) dan what (apa). Untuk mencapai tujuan golden circle pemasaran
tersebut, diperlukan pemimpin yang memiliki visi dan misi yang jelas. Penyampaian materi oleh
Bapak Zain dilengkapi dengan diskusi dan tanya jawab oleh peserta LDKO. Keempat pembicara
diatas diberikan cinderamata oleh panitia LDKO sebagai rasa terima kasih. Acara seminar pada
hari itu berlangsung hingga adzan dhuhur berkumandang.

Acara selanjutnya adalah ishoma (istirahat, shalat, dan makan) hingga pukul 13.00. Lalu
tiba saatnya untuk kegiatan akhir yang ditunggu-tunggu, yaitu roadtrip outbond. Semua peserta
LDKO diperintahkan untuk membawa penutup mata dan mengenakan sandal (mengenakan topi
merupakan optional). Pembagian kelompok untuk menempati pos-pos pun dilakukan berurutan
(kelompok 1 dan 2, 3 dan 4, hingga 9 dan 10). Ada 5 pos yang disediakan oleh panitia, tentunya
dengan permainan atau challange yang berbeda pula.
Pos 1 berisi game merangkai kata, disediakan beberapa huruf vokal, konsonan, dan kertas
kosong (perannya untuk spasi antar kata) sebagai media tiap kelompok dalam merangkai kata.
Game tersebut melatih kekompakan, kerja sama, berpikir kritis, dan bertindak cepat. Pos 2 berisi
game lingkaran (mawar artinya maju 1 langkah, melati artinya mundur 1 langkah, kamboja
artinya geser kanan 1 langkah, kantil artinya geser kiri 1 langkah, pamela artinya mengitari
lingkaran, dan lebah artinya berbeur masuk kedalam lingkaran. Game tersebut lebih menekankan
pada sifat sebagai individu, yaitu melatih cara berpikir kritis, bertindak cepat, dan tanggung
jawab terhadap diri sendiri. Di akhir game pos 2, kami (terdiri dari 2 kelompok) diberi pilihan
kertas yang berisi misi. Pilihan kami jatuh pada nomor 2 yang ternyata isinya memerintahkan
mengambil 5 bendera sepanjang jalan dari pos 2 menuju pos 3, dan akhirnya kelompok kami
mendapatkan jumlah bendera lebih dari yang diperintahkan. Tiba di pos 3, peserta (kelompok)
LDKO menyerahkan hasil bendera yang didapat dan dilanjutkan dengan sharing santai antara
panitia dan peserta. Perjalanan menuju pos 3 mengisyaratkan agar responsif, bertanggung jawab
terhadap perintah, dan peka terhasap lingkungan. Pos 4 berisi game ranjau (kertas), sebagian
peserta mengenakan penutup mata untuk mengambil bendera-bendera yang berada di wilayah
ranjau dan sebagian mengarahkan pasangannya yang ditutup matanya untuk mendapatkan
bendera ssbanyak mungkin. Salah tidak salah, semua peserta disemprotkan air sebagai
penyemangat pada game tersebut. Pelajaran yang diambil dari game tersebut adalah fokus dan
percaya terhadap teman. Tibalah di pos terakhir, yaitu pos 5 yang berisi adu yel-yel terkompak
dan game opposite (lawan kata). Dua kelompok baris berbanjar dan memegang bahu teman di
depannya, seorang yang berada di depan sendiri adalah pemimpin. Setiap banjar harus
memperhatikan perintah arah lompat dari panitia dan secara cepat bergerak ke arah berlawanan
sambil melompat. Seorang atau beberapa orang yang salah akan terkena hukuman, yaitu dicoret
mukanya menggunakan campuran kopi dan air oleh panitia. Game pada pos 5 tersebut bermakna
untuk melatih berpikir kritis, responsif, peka terhadap lingkungan, dan kerja sama.

Setelah semua pos dijelajahi, semua peserta diarahkan untuk kembali berkumpul di
bundaran FP. Tibalah waktu untuk penutupan acara LDKO tahun ini. Sebelum dilakukan
penutupan, panitia membagikan bucket makanan pada setiap kelompok sebagai bentuk apresiasi
terhadap semangat peserta LDKO tahun ini. Resmi, acara Latihan Dasar Kepemimpinan
Organisasi (LDKO) Tahun 2022 telah selesai dan diakhiri dengan menyerukan jargon dan sesi
dokumentasi.

Anda mungkin juga menyukai