“ DISINFEKSI ”
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 11
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunianya, sehingga penulisan Makalah Unit Proses
terkait “Disinfeksi” berjalan dengan lancar tanpa adanya hambatan.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada Dosen dan teman-teman yang
telah bersedia membagi ilmu dan mempermudah dalam penyelesaian laporan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari makalah ini, baik
dari materi maupun teknik penyajiannya. mengingat kurangnya pengetahuan dan
pengalaman kami sebagai penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang kami
harapkan untuk perbaikan dimasa yang akan datang. Dan semoga laporan ini
bermanfaat bagi kami dan juga pembaca sehingga bisa dijadikan acuan untuk
selanjutnya.
BAB I
PENDAHULUAN
Bahaya atau resiko kesehatan yang berhubungan dengan pencemaran air secara
umum dapat diklasifikasikan menjadi dua yakni bahaya langsung dan bahaya tak
akibat mengkonsumsi air yang tercemar atau air dengan kualitas yang buruk, baik
secara langsung diminum atau melalui makanan, dan akibat penggunaan air yang
tercemar untuk berbagai kegiatan sehari-hari untuk misalnya mencuci peralatan makan
Pencemaran air minum oleh virus, bakteri patogen, dan parasit lainnya, atau oleh
zat kimia, dapat terjadi pada sumber air bakunya, ataupun terjadi pada saat pengaliran
air olahan dari pusat pengolahan ke konsumen. Di beberapa negara yang sedang
membangun, termasuk di Indonesia, sungai, danau, kolam dan kanal sering digunakan
untuk berbagai kegunaan, misalnya untuk mandi, mencuci pakaian, untuk tempat
pembuangan kotoran (tinja), sehingga badan air menjadi tercemar berat oleh virus,
patogen penyebab penyakit, termasuk di dalamnya virus, bakteri dan protozoa parasit.
zatorganik, besi dan mangan serta untuk mengontrol masalah rasa dan warna dan
pertumbuhan alge.
I.2 Rumusan Masalah
Pengolahan air?”
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui cara Disinfeksi
pada pengolahan air dan menerapkannya agar pengolahan air dapat dilaksanakan
PEMBAHASAN
penyebab penyakit dengan bahan kimia atau secara fisik, hal ini dapat mengurangi
dilakukan apabila sterilisasi sudah tidak mungkin dikerjakan, meliputi : penghancuran dan
pemusnahan mikroorganisme patogen yang ada tanpa tindakan khusus untuk mencegah
Desinfektan adalah bahan kimia yang digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi
atau pencemaran jasad renik seperti bakteri dan virus, juga untuk membunuh atau
a. Keadaan mikroorganism.
b. Desiinfektan.
c. Waktu kontak.
d. Faktor lingkungan.
1) Jenis
Jenis ikro organism, yaitu bakteri virus, atau parasit, mempunyai kepekaan
tertentu terhadap desi infektan yang berlainan misalnya resistensi cyfte protozoa >
Jumlah mikro organism yang terutama yang pathogen, akan memerkukan dosis
3) Umur
4) Penyebaran
kumpulan bakteri akan lebih sulit di tembus oleh desiinfektan. Bakteri cenderung
membentuk “clam” dengan suspenden solic yang ada didalam air, sehingga air
yang keruh harus dicurigai sebagai air yang mempunyai bakteri pantogen yang
lebih banyak.
b. Waktu Kontak
Untuk dapat berfungasi dengan optimal, desiinfektan harus mempunyai waktu kontan
yang cukup denagan air yang diproses. Efektivitas desiinfektan dapat ditunjukan dengan
suhu atau konstanta yang merupakan hasil kosentari dengan waktu kontan.
c. Faktor Lingkungan
1) Suhu
2) PH
3) Kualitas air
Air yang mengandung zat organik dan unsur lainnya, akan mempengaruhi
besarnya choline demend, sehingga di perlukan kosentrasi clorine yang makin tinggi.
4) Pengelolaan air
1. Chlorin (Cl2)
Chlorin banyak digunakan dalam pengolahan air bersih dan air limbah sebagai
oksidator dan desinfektan. Sebagai oksidant, chlorin digunakan untuk menghilangkan bau,
rasa dan warna pada pengelolahan air bersih, serta untuk mengoksidasi Fe+2 dan Mn-2 yang
banyak terkandung dalam air tanah menjadi Fe+3 dan Mn-3 . Yang dimaksud dengan chlorin
tidak hanya Cl2 saja, akan tetapi termaksud pula asam hiphochlorite (HOCl) dan ion
termaksud di dalamnya. Chlorin dapat diperoleh dari gas Cl2 atau dari garam-garam NaOCl
(bleach) dan Ca(OCl)2. Chloramines terbentuk karena adanya reaksi antara amonia (NH3),
baik anorganik amonia maupun organik amonia di dalam air dengan chlorine.
2. Ozone (O3)
Ozone atau O3 bersifat mudah larut di dalam air dan mudah terdekomposisi pada
temperature dan pH tinggi. Karena sifat terakhir ini, maka ozone harus disiapkan/dibuat
sesaat sebelum digunakan. Ozone merupakan oksidator kuat yang bereaksi cepat dengan
hampir semua zat organik dan anorganik. Meskipun demikian, perkecualian terjadi bagi ion
chlorida karena tidak bereaksi dengan ozone dan amonia yang hanya sedikit bereaksi dengan
ozone. Sifat ozone yang bereaksi dengan cepat menyebabkan persistensinya di dalam air
hanya sebentar saja. Dengan demikian desinfektan ini kurang efektif bila dimasudkan untuk
“menjaga” kualitas air yang terkontaminasi di jaringan distribusi. Ozone tidak stabil di dalam
air serta mempunyai waktu paruh sebesar 40 menit pada pH 7,6 dan suhu 14,6oC. Pada suhu
Sudah sejak lama iodine digunakan sebagai anti septik pada luka yang kita derita,
meskipun demikian penggunaannya sebagai desinfektan kurang popular sampai saat ini.
Dibandingkan dengan chlorine, penggunaan iodine memerlukan biaya besar. Seperti halnya
chlorine dan bromine, efektivitas iodine dalam membinasakan bakteri dan cyste, masih
sangat tergantung pada pH. Akan tetapi dalam membinasakan virus, iodine lebih efektif
daripada chlorine dan bromine. Bromine merupakan bakterisida dan virusida yang efektif.
Pada kehadiran amonia di dalam air, bromine lebih efektif bila dibandingkan dengan
chlorine. Sebagai cystisida, asam hypobromus masih tetap aktif pada pH > 9.
BAB III
KESIMPULAN
1. Desinfektan didefinisikan sebagai bahan kimia atau pengaruh fisika yang digunakan untuk
mencegah terjadinya infeksi atau pencemaran jasad renik seperti bakteri dan virus, juga
untuk membunuh atau menurunkan jumlah mikroorganisme atau kuman penyakit lainnya.
Sedangkan antiseptik didefinisikan sebagai bahan kimia yang dapat menghambat atau
membunuh pertumbuhan jasad renik seperti bakteri, jamur dan lain-lain pada jaringan
hidup. Bahan desinfektan dapat digunakan untuk proses desinfeksi tangan, lantai, ruangan,
peralatan dan pakaian.
2. Efisiensi disinfektan tergantung pada jenis bahan kmia yang digunakan, beberapa
disinfektan seperti ozon dan khlorine dioksida merupakan oksidator yang kuat
dibandingkan dengan yang lainnya seperti khlorine.
3. Tujuan disinfeksi yaitu mencegah perpindahan penyakit kepada manusia melalui air,
memutus rantai penyakit dan infeksi dalam menghancurkan penyebabnya sebelum sampai
di lingkungan air.