Anda di halaman 1dari 7

Accelerat ing t he world's research.

Jurnal Penerapan Analisis Kebutuhan


Yoga Mahardika

Related papers Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

Mat eri Client Server


Marewa Skywalker

DESAIN PENGAT URAN BANDWIDT H LEWAT JARINGAN LOCAL AREA NET WORKING AD HOC UNT UK INT E…
M Zainal Arifin

Buku Ajar Rekayasa Perangkat Lunak


Edwar Ali
Volume 2 Nomor 3, Oktober 2006

Penerapan Analisis Kebutuhan Metode Use Case pada Metode


Pengembangan Terstruktur

Nyimas Artina

STMIK MDP Palembang


Email: nyimas@stmik-mdp.net

Abstrak: Salah satu faktor terbesar dalam keberhasilan pengembangan perangkat lunak adalah memahami kebutuhan
dari pengguna. Kebutuhan ini dituangkan dalam fitur-fitur yang disediakan dalam perangkat lunak tersebut. Kegagalan
dalam memahami kebutuhan pengguna akan menyebabkan produk perangkat lunak yang dihasilkan tidak sesuai dengan
keinginan dan kebutuhan pengguna. Untuk itu perlu dilakukan analisis kebutuhan yang disusun dari kebutuhan bisnis
pengguna dan diwujudkan dalam kebutuhan sistem. Analisis kebutuhan dengan metode use case merupakan salah satu
metode yang paling banyak digunakan. Meskipun metode ini berawal dari penggunaannya pada pengembangan
berorientasi objek namun tidak menutup kemungkinan penerapannya pada metode pengembangan terstruktur. Pada
artikel ini dibahas penggunaan metode use case pada metode pengembangan terstruktur. Dari pembahasan ini dapat
dibuktikan bahwa analisis kebutuhan dengan metode use case dapat dengan mudah diterapkan pada pengembangan
terstruktur karena use case sendiri tidak tidak memiliki sifat-sifat objek.

Kata Kunci: use case, analisis kebutuhan, analisis terstruktur, kebutuhan sistem.

1 PENDAHULUAN lebih tinggi dibandingkan dengan biaya identifikasi


dan perbaikannya pada awal pengembangan.
Tantangan terbesar yang dihadapi oleh
pengembang perangkat lunak adalah mendiskusikan Pada artikel ini akan dibahas penerapan
produk akhir dengan pengguna/pelanggan. Kadang analisis kebutuhan metode use case pada metode
kala semua yang terlibat baik dari sisi pengembang pengembangan terstruktur. Sebenarnya use case
maupun dari sisi pengguna sudah mendapatkan merupakan metode analisis yang biasa digunakan
gambaran umum tentang produk yang akan dalam pengembangan berorientasi objek namun tidak
dihasilkan tapi terkadang juga ada yang kaget karena tertutup kemungkinan untuk digunakan dalam
produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan harapan. pengembangan perangkat lunak menggunakan
Untuk itu, diperlukan suatu cara untuk menangkap metode terstruktur.
secara akurat, menginterpretasikan, dan mewujudkan
apa yang menjadi keinginan pengguna/pelanggan
dalam menetapkan kebutuhan (requirement) untuk 2 PEMBAHASAN
suatu produk perangkat lunak.
2.1 Analisis Terstruktur
Dalam rekayasa perangkat lunak, analisis
kebutuhan merupakan bagian yang relatif mudah. Istilah analisis terstruktur dipopulerkan
Meskipun demikian, bagian ini tidak bisa diabaikan pertama kali oleh De Marco (1978) dan
karena merupakan bagian yang vital. Kegagalan Gane&Sarson (1979). Istilah ini tidak serupa dengan
dalam mengidentifikasi kebutuhan dapat pemrograman terstruktur yang sudah ada sejak
menyebabkan kegagalan dalam memenuhi kebutuhan sebelum tahun 1978. Analisis terstruktur merupakan
pengguna/pelanggan atau menyelesaikan produk reaksi dari metode informal yang sebelumnya banyak
secara tepat waktu. Di samping itu, penanganan digunakan. Fitur utama dari metode informal ini
masalah pada waktu pengembangan sebagai akibat adalah deskripsi naratif yang tersusun secara
dari masalah kebutuhan memerlukan biaya yang berurutan dari apa yang akan dilakukan sistem yang

Hal - 1
Volume 2 Nomor 3, Oktober 2006

diusulkan. Spesifikasinya berupa tata letak rekaman


(record), bentuk laporan, dan bagan alir (flowchart).
Keperluan
Ide utama dari istilah terstruktur adalah bahwa
metode ini mengandung enam kriteria:
1. titik awal yang jelas, baik bagi analis yang Fitur
membuat spesifikasi maupun bagi siapapun yang
membacanya,
2. tempat yang jelas bagi setiap bagian informasi
kebutuhan yang relevan serta hubungan yang Kebutuhan Perangkat Lunak
jelas antar komponen dari spesifikasi sistem,
3. dihindarinya pengulangan,
4. konsistensi antar komponen, Gambar 1: Piramida Kebutuhan
5. dihindarinya ambigu, dan
6. akhir tertentu yang menyatakan bahwa Keperluan (need) adalah refleksi dari
spesifikasi berakhir. masalah bisnis, pribadi, atau operasional (dan juga
kesempatan) yang harus dikemukakan untuk
Metode terstruktur tidak mengharuskan untuk menjustifikasi pengembangan atau pembelian sistem
menggunakan tehnik dokumentasi yang spesifik. Ada baru. Keperluan tersebut diwujudkan dalam fitur
kebebasan dalam memilih tehnik dokumentasi yang berupa layanan dan atribut yang disediakan
sehingga tidak terikat pada salah satu tehnik tertentu sistem untuk memenuhi keperluan pengguna. Fitur
dalam setiap komponennya. Dengan kata lain, jika ini akan dikelola dalam kebutuhan yang merupakan
kita tidak suka menggunakan salah satu tehnik kemampuan dari sistem yang diperlukan pengguna
dokumentasi pada suatu komponen maka bisa untuk menyelesaikan masalah atau untuk mencapai
digunakan tehnik lain untuk tujuan yang sama. suatu sasaran tertentu.

2.2 Manajemen Kebutuhan 2.3 Use Case

Manajemen kebutuhan adalah pendekatan Setelah pemrograman berorientasi objek


sistematis untuk mendapatkan, mendokumentasikan, menjadi mapan pada tahun 1990-an, para ahli
mengatur, dan melacak perubahan kebutuhan. metodologi mulai mengadopsi beberapa konsepnya
Serangkaian kegiatan dan dokumentasi dibutuhkan dan membuatnya menjadi analisis sistem
untuk dapat membuat suatu manajemen kebutuhan berorientasi objek. Pada awalnya metode ini tidak
yang lengkap dan memadai. Salah satu alat bantu bisa menggantikan analisis terstruktur secara
yang cukup handal untuk digunakan dalam keseluruhan. Ada aspek yang tidak terpenuhi yaitu
manajemen kebutuhan adalah menggunakan use dalam hal spesifikasi sistem eksternal atau kebutuhan
case. Penyusunannya dapat dibantu dengan pengguna. Sebagian analis mengadopsi sebagian
menggunakan perangkat lunak Rational Requisite komponen metode berorientasi objek dan
Pro. memadukannya dengan analisis terstruktur. Hal ini
dilakukan karena perwakilan pengguna tidak dapat
Gambar 1 mengilustrasikan hubungan antara mengerti dokumentasi yang dihasilkan jika
keperluan (need) dari pengguna. Keperluan ini akan menggunakan analisis berorientasi objek murni.
diwujudkan dalam fitur perangkat lunak. Fitur inilah
yang akan menjadi kebutuhan perangkat lunak dan Pada tahun 1992, Ivar Jacobson
dikelola dalam manajemen kebutuhan. memperkenalkan use case yang jika diamati serupa
Sederhananya, dari hal-hal yang diperlukan oleh dengan cara naratif dari tahun 1960-an dalam
pengguna disusun fitur-fitur perangkat lunak yang melakukan spesifikasi sistem aplikasi. Metode ini
dikelola dalam manajemen kebutuhan. berhasil melengkapi metodologi berorientasi objek

Hal - 2
Volume 2 Nomor 3, Oktober 2006

dari sisi analisis kebutuhan. Dengan adanya use case


maka sisi lemah metodologi berorientasi objek dapat
dilengkapi.

Sejak tahun 1990-an, use case dengan cepat


menjadi praktek yang paling banyak digunakan
dalam menangkap kebutuhan fungsional. Hal ini
khususnya terjadi pada komunitas berorientasi objek
di mana metode ini berasal. Penerapannya tidak
hanya terbatas pada sistem berorientasi objek saja
karena use case sebenarnya tidak bersifat berorientasi
objek. Gambar 2: Notasi Utama Diagram Use Case

Use case merupakan tehnik menangkap


kebutuhan-kebutuhan fungsional dari sistem baru manajemen kebutuhan karena membutuhkan
atau sistem yang diubah. Setiap use case terdiri dari dokumentasi yang panjang. Pendekatan yang
satu atau lebih skenario yang menerangkan dilakukan adalah memaparkan keperluan pengguna
bagaimana sistem berinteraksi dengan pengguna atau yang kemudian diwujudkan dalam fitur dan
sistem yang lain untuk mencapai suatu sasaran bisnis kemudian dibuatkan use case-nya. Setelah itu use
tertentu. Dalam tehnik ini tidak diterangkan cara case tersebut dibuatkan pemodelan prosesnya
kerja sistem secara internal maupun menggunakan digram aliran data (DFD – Data Flow
implementasinya. Yang ditunjukkan adalah langkah- Diagram). Diagram aliran data merupakan tehnik
langkah yang dilakukan pengguna dalam pemodelan proses yang umum digunakan dalam
menggunakan perangkat lunak. pengembangan sistem metode terstruktur.

Contoh kasusnya adalah PT. ABC yang akan


Pada dasarnya ada dua jenis use case yaitu
membuat aplikasi helpdesk untuk para karyawannya
diagram use case dan naratif use case. Diagram use
sebagai sarana penyampaian, penanganan, dan
case menggambarkan secara grafis hubungan aktor
dan satu atau lebih use case (gambar 2). pelacakan permintaan bantuan teknis. Berikut ini
Penggambarannya menggunakan notasi gambar adalah sebagian keperluan, fitur, dan use case yang
orang, anak panah, dan elips. digunakan pada pengembangan sistem yang akan
dibangun.
Naratif use case ditinjau dari formatnya
dibagi menjadi tiga jenis yaitu ringkas (brief), kasual a. Keperluan
(casual), dan lengkap (fully dressed). Pemilihan
format disesuaikan dengan peruntukannya. 1. Memerlukan dibangun suatu media akses
Gambaran lengkap yang berisi langkah-langkah yang baru dan mudah untuk mengirimkan
interaksi antara aktor dan sistem dituangkan dalam dan menampung keluhan pengguna
naratif use case dengan format lengkap. Bentuk teknologi informasi dalam organisasi.
penampilannya bisa berbeda-beda namun 2. Memerlukan sistem yang mudah untuk
mengandung komponen-komponen yang sama. memantau/melacak masalah yang ada dan
siapa yang menyampaikannya.
3. Memerlukan basis data yang mampu
2.4 Penerapan Use Case menampung keluhan yang ada, yang selesai,
maupun yang sedang dalam proses
Selanjutnya kita akan membahas penerapan penyelesaian.
use case dalam metode pengembangan sistem 4. Memerlukan sistem yang dapat menugaskan
terstruktur. Pada pembahasan ini tidak dilakukan staf untuk menangani masalah.
pemaparan yang menyeluruh dari semua aspek 5. Lain-lain.

Hal - 3
Volume 2 Nomor 3, Oktober 2006

b. Fitur Tabel 3: Glosarium use case (sebagian)

1. Sistem memiliki fungsi yang dapat


digunakan pengguna untuk menyampaikan Use case Deskripsi
keluhan masalah. 1 Use case ini menggambarkan proses
2. Sistem memiliki fungsi bagi pengguna untuk pengiriman permintaan oleh pengguna.
mengetahui status permasalahan yang Pengguna mengirimkan permintaan
sesuai dengan masalah yang terjadi
disampaikan.
untuk selanjutnya akan
3. Sistem memiliki fungsi untuk menampung diklasifikasikan berdasarkan jenis
keluhan masalah. permasalahan dan prioritas
4. Sistem memiliki fungsi untuk menugaskan penyelesaian permasalah.
staf untuk menangani masalah. Aktornya adalah pengguna sistem.
5. Lain-lain. 2 Use case ini menggambarkan proses
yang dilakukan oleh pengguna untuk
c. Use case mengetahui sampai sejauh mana
penyelesaian suatu permintaan yang
1. Kirim permintaan telah dikirim.
Aktornya adalah pengguna sistem.
2. Lacak permintaan.
3 Use case ini menggambarkan proses
3. Penugasan.
pemberian tugas kepada staf Helpdesk.
4. Lain-lain. Setiap tugas akan diklasifikasikan
menjadi tiga tingkat masalah yaitu
Sebagian dari hubungan antara keperluan dan mudah, sedang, rumit serta tiga tingkat
fitur digambarkan dalam tabel 1 berikut. prioritas yaitu mendesak, umum, tidak
mendesak. Tingkat masalah akan
Tabel 1: Hubungan keperluan dan fitur menentukan spesifikasi petugas yang
akan menangani tugas tersebut
Keperluan sedangkan tingkat prioritas
1 2 3 4
Fitur menentukan kecepatan/prioritas
1 V penyelesaian permasalahan. Untuk
2 V tingkat masalah yang mudah dan
3 V sedang maka cukup ditangani oleh
4 V petugas tingkat 1 sedangkan tingkat
masalah yang rumit akan langsung
Sebagian dari hubungan antara fitur dan use ditangani oleh petugas tingkat 2 dan 3.
case digambarkan dalam tabel 2 berikut. Tingkat prioritas mendesak harus
didahulukan untuk segera diselesaikan
dibandingkan tingkat prioritas umum
Tabel 2: Hubungan fitur dan use case
dan tidak mendesak.
Fitur Aktornya adalah staf Helpdesk.
1 2 3 4
Use case
1 V Deskripsi use case digambarkan dalam tabel 3. Ini
2 V merupakan use case dalam format ringkas.
3 V

Tabel 1 dan 2 merupakan hubungan antara


keperluan dan fitur serta hubungan antara fitur dan
use case. Hubungan yang digambarkan tidak selalu
bersifat pemetaan satu-satu. Bisa saja satu keperluan
dipetakan dalam dua fitur dan sebagainya.

Hal - 4
Volume 2 Nomor 3, Oktober 2006

Tabel 4: Spesifikasi Use case

Nama use case Kirim Permintaan


Pembuat Nyimas Artina
Tanggal 10/11/2006
Versi 1.0
Deskripsi Singkat Use case ini menggambarkan proses pengiriman permintaan oleh pengguna.
Pengguna mengirimkan permintaan sesuai dengan masalah yang terjadi untuk
selanjutnya akan diklasifikasikan berdasarkan jenis permasalahan dan prioritas
penyelesaian permasalah.
Aktor Utama Pengguna Sistem

Aliran Kejadian
1. Aliran Dasar Aktor Sistem
1. Use case mulai ketika pengguna 2. Sistem meminta Nama Pengguna
memilih untuk mengirimkan dan Kata Sandi.
permintaan.
3. Pengguna memasukkan Nama 4. Sistem memvalidasi Nama
Pengguna dan Kata Sandi. Pengguna dan Kata Sandi.
5. Sistem membuka layar

 Nama (otomatis terisi)


Permintaan yang berisi:

 Tanggal (otomatis terisi)


 Deskripsi masalah
 Jenis masalah
 Prioritas
6. Pengguna mengisikan informasi

 Deskripsi masalah
permintaan berikut:

 Jenis masalah
 Prioritas
7. Pengguna mengirimkan 8. Sistem memasukkan permintaan
permintaan. ke dalam basis data dan
merespon dengan menampilkan
pesan bahwa permintaan telah
diterima dan memberikan No.
Tiket dan use case berakhir.
2. Aliran Alternatif Nama Pengguna dan Kata Sandi salah
Pada aliran no. 3, pengguna Sistem menampilkan pesan kesalahan
memasukkan Nama Pengguna yang menyatakan bahwa Nama
dan/atau Kata Sandi yang tidak valid. Pengguna dan/atau Kata Sandi tidak
valid. Use case melanjutkan ke aliran
no. 2.

Kebutuhan Khusus
1. Kebutuhan Kinerja No. Tiket digenerasi secara otomatis dalam waktu kurang dari satu menit

Prakondisi Tidak ada


Pasca Kondisi Tidak ada

Hal - 5
Volume 2 Nomor 3, Oktober 2006

Gambaran lengkap use case terdapat dalam Penekanan pembahasan hanya difokuskan pada
spesifikasi use case (tabel 4). penyusunan keperluan pengguna yang kemudian
menjadi fitur dari aplikasi. Fitur-fitur inilah yang
Selanjutnya adalah menggambarkan diagram kemudian dibuatkan use case-nya. Tahap selanjutnya
aliran data berdasarkan rincian yang terdapat dalam adalah melakukan pemodelan proses menggunakan

Gambar 3: DAD Logis Proses Kirim Permintaan

use case. Gambar 3 memperlihatkan diagram aliran diagram aliran data berdasarkan use case yang sudah
data logis dari proses pengiriman permintaan dibuat.
layanan bantuan teknis. Proses ini berkorelasi dengan
use case “Kirim Permintaan”. DAFTAR PUSTAKA

3 PENUTUP [1] Firesmith, D.G. Use Cases: The Pros and Cons,
http://www.ksc.com. Diakses pada 15/11/2006.
Analisis kebutuhan menggunakan metode
use case dapat dengan mudah diterapkan pada [2] Haumer, Peter. Requirement Management with
perancangan sistem dengan metode terstruktur. Hal Use Cases, http://haumer.net/rational/. Diakses
ini memungkinkan karena meskipun use case pada 15/11/2006.
umumnya digunakan dalam pengembangan
berorientasi objek namun pada dasarnya use case [3] Weisert, Conrad. Systems Analysis
tidak memiliki sifat-sifat objek. Use case lebih ke Methodology Sliding Backwards,
arah urut-urutan aksi dari aktor dan respon dari http://idinews.com/. Diakses pada 20/11/2006.
sistem. Maka dari itu penerapannya pada metode
pengembangan terstruktur tidak mengalami masalah [4] Whitten, Jeffrey L., Lonnie D. Bentley, dan
sama sekali. Bahkan dengan penggunaan use case, Kevin C. Dittman, 2004. Systems Analysis and
penggambaran diagram aliran data menjadi lebih Design Methods, Boston: McGraw Hill.
mudah dilakukan.
[5] _______. Requirement Analysis,
Artikel ini tidak membahas secara rinci http://en.wikipedia.org/wiki/Requirement_
keseluruhan aspek analisis dan perancangan. analysis.htm. Diakses pada 20/11/2006.

Hal - 6

Anda mungkin juga menyukai