LATAR BELAKANG
Maulid Nabi atau Maulud (bahasa Arab: يبنال دلوم, mawlid an-nabī),
adalah peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW, yang di Indonesia
perayaannya jatuh pada setiap tanggal 12 Rabiul Awal dalam penanggalan
Hijriyah. Kata maulid atau milad dalam bahasa Arab berarti hari lahir.
Perayaan Maulid Nabi merupakan tradisi yang berkembang di masyarakat
Islam jauh setelah Nabi Muhammad SAW wafat. Secara subtansi,
peringatan ini adalah ekspresi kegembiraan dan penghormatan kepada
Nabi Muhammad.
Nabi Muhammad SAW adalah Nabi akhir zaman yang selalu menjadi
panutan yang tidak akan pernah ada mengingkarinya kebenarannya.
Beliaulah yang menuntun selalu umat manusia menuju jalan yang terang
benderang yang selalu di sinari dengan cahaya islam. Dengan perjuangan
beliau umat manusia bangkit dari zaman jahiliyah ke zaman yang terang
dengan cahaya islam. Karna beliau juga seluruh umat manusiayang ada di
bumi selamat dari kehancuran serta dengan kelahiran nabi akhir zaman ini
terciptalah aturan – aturan islam yang penuh dengan keharmonisan,
persaudaraan dan keseimbangan dengan terhapusnya perselisihan,
pertikaian,dan peperangan.
Betapa luar biasanya jasa Nabi Muhammad SAW kepada seluruh umat
manusia yang ada di dunia ini. Maka sudah sepantasnya kita sebagai
umatnya untuk selalu mengenangnya dan sekuat tenaga mengamalkan apa
yang telah di ajarkan oleh beliau. Karena apa yang telah dikatakan,
dilakukan, dan ditetapkan oleh beliau telah menjadi sumber dasar segala
hukum islam setelah Al – Qur’an yang sudah tidak diragukan kebenarannya.
Karena dengan selalu mengikuti apa yang telah diajarkan kepada kita maka
kita akan di akui sebagai umat beliau kelak di Hari Kiamat.
Artinya:
(3)
Hingga kini, tradisi peringatan Maulid Nabi SAW tetap dipertahankan oleh
banyak kalangan. Kegiatan tersebut, antara yg lain, bertujuan untuk
membesarkan nama dan juga meneladani sirahnya.
Ini agar umat Islam memiliki semangat menegakkan agama Allah dan juga
senantiasa mendengungkan nama Allah agar terus memperoleh rahmat-
Nya. Keteladanan Rasul tersebut sebagaimana tertuang di surah al-Ahzab
ayat 21.
Dalam konteks ini, Maulid harus diartikulasikan sebagai salah satu upaya
transformasi diri atas kesalehan umat. Yakni, sebagai semangat baru untuk
membangun nilai-nilai profetik agar tercipta masyarakat madani (Civil
Society) yang merupakan bagian dari demokrasi seperti toleransi,
transparansi, anti kekerasan, kesetaraan gender, cinta lingkungan,
pluralisme, keadilan sosial, ruang bebas partisipasi, dan humanisme. Dalam
tatanan sejarah sosio antropologis Islam, Nabi Muhammad SAW dapat
dilihat dan dipahami dalam dua dimensi sosial yang berbeda dan saling
melengkapi.
(4)
Hal ini memposisikan Nabi Muhammad SAW sebagai sosok manusia sakral
yang merupakan wakil Tuhan di dunia yang bertugas membawa,
menyampaikan, serta mengaplikasikan segala bentuk pesan “suci” Tuhan
kepada umat manusia secara universal.
Tentu, sudah saatnya bagi kita untuk mulai memahami dan memperingati
Maulid secara lebih mendalam dan fundamental, sehingga kita tidak hanya
memahami dan memperingatinya sebatas sebagai hari kelahiran sosok nabi
dan rasul terakhir yang sarat dengan serangkaian ritual-ritual sakralistik-
simbolik keislaman semata, namun menjadikannya sebagai kelahiran sosok
pemimpin.
Karena bukan menjadi rahasia lagi bila kita sedang membutuhkan sosok
pemimpin bangsa yang mampu merekonstruksikan suatu citra
kepemimpinan dan masyarakat sosial yang ideal, egaliter, toleran, humanis
dan nondiskriminatif, sebagaimana dilakukan Nabi Muhammad SAW untuk
seluruh umat manusia. Kontekstualisasi peringatan Maulid tidak lagi
dipahami dari perspektif keislaman saja, melainkan harus dipahami dari
berbagai perspektif yang menyangkut segala persoalan. Misal, agama.
II. NAMA KEGIATAN
III. TEMA KEGIATAN
(5)
Penyelenggara dari kegiatan ini adalah Kepala Desa di 4 desa meliputi,
Girilaya, Giriharja, Jayapura dan Pasirhaur.
VI. PESERTA KEGIATAN
VII. PELAKSANA
IX. SASARAN KEGIATAN
X. ESTIMASI DANA
XI. SUMBER DANA
(6)
bagi warga pamulang regency untuk selalu berusaha meningkatkan diri dan
berusaha untuk selalu mencontoh pribadi Rasulullah saw.
Akhirnya hanya kepada Allah semata semua urusan diserahkan dan hanya
kepada-Nyalah hamba mengharap pertolongan. Semoga segala apa yang
kita lakukan mendapatkan kemudahan dan kesuksesan serta dengan
harapan agar kegiatan ini dicatat di sisi Allah sebagai amal ibadah yang
senantiasa diridhoi-Nya. Amin
Mengetahui
(7)
Lampiran 1
Sub Total Rp.
1.000.000,-I. Kesehatan
(8)
Total
Rp. 500.000 Rp. 1.000.000 Rp. 3.000.000 Rp. 5.000.000 Rp. 15.000.000 Rp.
(9)
(10)
27.000.000,-Terlampir 2
STUKTUR KEPANITIAN
Pelindung
(11)
Rahmat Cs Gema
Seksi Kesehatan
Figur
Memperbarui...
Referensi
Melihat