Anda di halaman 1dari 9

1.

Kisah Abu Bakar As Siddiq

ilustrasi | adlanmuslimdotcom.files.wordpress.com
Abu Bakar As Siddiq merupakan kisah sahabat Nabi yang pertama kali membenarkan Nabi
Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam. orang yang paling mulia setelah para nabi dan
rasul.
Dalam Al quran disebutkan sebagai berikut :

ٍ ‫ض َي هَّللا ُ َع ْنهُ ْم َو َرضُوا َع ْنهُ َوَأ َع َّد لَهُ ْم َجنَّا‬


‫ت تَجْ ِري‬ ٍ ‫ار َوالَّ ِذينَ اتَّبَعُوهُ ْم بِِإحْ َس‬
ِ ‫ان َر‬ ِ ‫ص‬ َ ‫َوالسَّابِقُونَ اَأْل َّولُونَ ِمنَ ْال ُمهَا ِج ِرينَ َواَأْل ْن‬
‫ك ْالفَوْ ُز ال َع ِظي ُم‬
ْ َ ِ‫تَحْ تَهَا اَأْل ْنهَا ُر خَ الِ ِدينَ فِيهَا َأبَدًا ۚ ٰ َذل‬

“Orang-orang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin
dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada
mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga
yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya.
Itulah kemenangan yang besar.” (QS. At-Taubah: 100)
Dari Zaid bin Arqam memberitahukan saat itu Abu Bakar As Siddiq meminta minum,
kemudian Zaid bin Arqam memberikan segelas air yang sudah dicampur madu. Ketika Abu
Bakar As Siddiq mengangkat gelas dan ingin meminumnya, Namun tiba-tiba beliau
menangis.

Para sahabat terharu melihat Abu Bakar menangis sehingga mereka ikut menangis. Tak lama
kemudian mereka diam, tapi Abu Bakar tetap menangis. Bahkan tangisnya menjadi-jadi
sehingga membuat mereka menangis dan sendu lagi. Tak lama kemudian Abu Bakar dan
sahabat lainnya berhenti menangis.

Mereka bertanya : “Wahai Abu Bakar As Siddiq, kenapa engkau menangis?”


Abu Bakar menjawab : “saya pernah bersama Rasulullah berduaan dan tidak ada orang lain
selain kami berdua.”

Tiba-tiba saja Nabi Muhammad bersabda sembari menghentak-hentakan


tangannya : “Pergilah sana! Pergilah sana!” Lalu aku berkata : “Wahai Rasulullah, engkau
bicara kepada siapa, sedangkan disini tidak ada siapa-siapa hanya kita berdua?”
Rasulullah bersabda : “Dunia datang kepadaku, Namun aku katakan : “pergilah sana!
pergilah sana! kemudian dunia itu berkata kepadaku, Jika engkau selamat dariku, maka
orang-orang setelahmu tidak akan selamat daripadaku”. Dengan pernyataan itulah Abu Bakar
As Siddiq menangis dan sangat sedih bahwasanya dunia hanya kiasan, persinggahan yang
hanya sementara namun cobaannya sangat kuat terhadap umat Rasulullah.

 2. Kisah Umar bin Khattab

Gambar ilustrasi Umar bin Khattab | nu-lampung.or.id


Kisah Sahabat Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam yang memiliki kedudukan
sangat kuat adalah Umar bin Khattab. Beliau adalah sosok orang yang kuat, tangguh dan
pemberani. Keadaan umat islam semakin kuat sejak Umar Bin Khattab memeluk agama
islam.
Dalam biografi disebutkan Umar bin Khattab Radhiyallahu Anhu memiliki dua garis hitam di
wajahnya karena sering menangis dan tunduk atas ketaqwaannya kepada Allah.
Ketika Umar bin Khattab melaksanakan ibadah haji dan mencium Hajar Aswad, seketika itu
juga Beliau menangis. Bahkan ketika Beliau sedang menjabat sebagai khalifah diceritakan
Beliau mengimami sholat kaum muslimin dan beliau pun menangis. Dalam melaksanakan
sholat isya’ dan shubuh beliau pernah membaca surat Yusuf dan disitu terdengarlah isak
tangis dari para jama’ah yang merasakan kekhusyu’an dan merasakan khitmah sholat
terhadap kebesaran Allah.
Diriwatyatkan dari Umar bin Syabbah bahwa Umar bin Khattab mengunjungi Abu Ad
Darda’ Radhiyallahu Anhu disuatu malam hari dan kemudian duduk di samping saudaranya
itu sembari bercakp-cakap.
Lalu Abu Ad Darda’ berkata : “Wahai Umar, masih ingatkah engkau untuk hadits berikut ini
dimana Rasulullah pernah menyampaikan kepada kita bahwa, “Hendaklah bekal kalian di
dunia itu seperti bekal musafir.” Umar bin Khattab menjawab : “ya, aku ingat itu”. Saat itu
juga Abu Ad Darda’ bertanya kembali : “saudaraku, lalu apa yang kita kerjakan setelah
speninggalnya Rasulullah?”

Mendengar pertanyaan itu keduanya langsung menangis tidak henti-hentinya hingga terbit
fajar. Lalu keduanya langsung beribadah kepada Allah dan memohon ampunan serta
memohon ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala.

3. Kisah Ustman bin Affan

Gambar ilustrasi | static.republika.co.id


Ustman bin Affan merupakan orang yang khusyuk, khalifah ketiga dan pemilik dua cahaya,
berhijrah dua kali. Selain itu Beliau dikenal dengan sosok pedagang yang kaya raya dan
memiliki perekonomian yang handal.

Namun Ustman bin Affan meninggal dunia dalam keadaan terbunuh secara dzalim dengan
penuh permusuhan. Akan tetapi Beliau sungguh orang yang sangat beruntung
karena mendapatkan kabar dari Rasullullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bahwa dirinya
masuk surga atas musibah yang menimpanya.
Dalam kisah sahabat Nabi yang mengharukan ini disebutkan dalam hadits dengan sanad yang
bagus, dari Hani, di musnad Imam Ahamad, sunan Ibnu Majah, serta sunan At Timidzi,
Mantan budak Ustman bin Affan yang berkata bahwa Beliau pernah berdiri di kuburan dan
menangis hingga jenggotnya basah.

Ia Berkata : Aku dengar Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda : “Aku


belum pernah melihat pemandangan yang lebih sangat mengerikan daripada kuburan.”
Dan aku juga mendengar Rasulullah bersabda bahwa : “Kuburan adalah tempat pertama di
akhirat. Jika seseorang selamat daripadanya, maka jalan selanjutnya tidak lah lebih mudah.
Dan Jika seseorang tidak selamat daripadanya, maka perjalanan berikutnya lebih sulit.”
(Diriwayatkan At Tirmidzi, Ahmad, dan Ibnu Majah)

4. Kisah Ali bin Abi Thalib

Gambar ilustrasi | alimancenter.com


Dalam kisah sahabat Nabi ini Ali bin Abi Thalib sebagai khalifah yang memiliki kepribadian
sebagai orang yang bertakwa, berwawasan luas, berkata lugas, dan dapat memutuskan
sesuatu dengan adil.

Selain itu Ali bin Abi Thalib juga enggan terhadap godaan dunia dengan segala perhiasannya.
Namun Beliau lebih suka menikmati malam dengan kegelapannya, menghormati orang
religius dan lebih suka menyantuni orang-orang miskin.

Jika larut malam sudah tiba Beliau pergi ke mihrabnya untuk melaksanakan sholat tahajut
dengan khusyuk. Dan Beliau menangis dengan penuh harapan semata-mata atas keridhaan
Allah Subhanhu wa Ta’ala.

Dikisahkan bahwa Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu Anhu melaksanakan sholat subuh,


kemudian duduk dalam kondisi sangat sedih dan termenung. Disaat matahari mulai terbit,
Beliau menangis sambil berkata : “Aku pernah melihat para sahabat Rasulullah Shallahu
Alaihi wa Sallam dengan kondisi rambut mereka kusut dan acak-acakan, serta dikeningnya
ada noda hitam bekas sujud.
Mereka semalaman bersama Allah, dengan kondisi sujud dan berdiri. Terkadang mereka
sujud dan kadang berdiri. Jika fajar sudah terbit mereka melanjutkan berdzikir kepada Allah
dengan kepala bergoyang layaknya pohon bergoyang karena hembusan angin serta mata
mereka mengucurkan air mata memohon ampunan kepada Allah.

Tapi sekarang tidak lagi terlihat sesuatu yang mirip seperti mereka. Demi Allah, orang-orang
sekarang semalaman dalam kondisi lengah dan lelah. karena terlalu disibukan dengan urusan
dunia” Setelah itu Ali bin Abi Thalib sangat bersedih dan menangis atas keadaan tersebut.
5. Kisah Abdullah bin Rawahah Al Anshari

Gambar ilustrasi | hasmi.org


Kepribadian dari Abdullah bin Rawahah Al Anshari  yaitu memikirkan tentang ayat-ayat Al
Quran disaat diturunkan kepada Rasulullah Shallahu Alaihi wa Sallam. Beliau juga sabar
dalam memegang panji perang, gugur sebagai syahid di Balqa’, zuhud di dunia, dan
merindukan bertemu Allah.

Urwah bin Zubair menjelaskan bahwa disaat Abdullah bin RAwahah mau berangkat ke
Mu’tah di Negeri Syam. Kaum muslimin mengunjungi Beliau untuk mengucapkan salam
perpisahan untuknya. Lalu Beliau menangis.

Mereka bertanya : “Mengapa engkau menangis?” Beliau menjawabnya : “Demi Allah, aku
sedang menangis bukan karena cinta terhadap dunia dan merindukan kalian. Tapi aku
menangis karena aku mendengar Rasullullah membaca ayat berikut :

ِ ‫َوِإن ِّمن ُك ْم ِإاَّل َو‬


٧١- ‫ار ُدهَا‬
Artinya :  “Dan tidak ada seorang pun dari kalian, melainkan mendatangi neraka.” (QS.
Maryam ayat 71)
Kemudian aku berkata : “Aku tahu akan tiba di neraka, tanpa tahu bagaimana caranya
terhindar darinya.” Ketika kaum muslimin hendak berangkat ke Mu’tah, Urwah bin Az
Zubair berkata lagi : “Semoga allah melindungi kalian.” Sehingga Abdullah bin Rawahah
berkata
‘Sedang aku memohon ampunan kepada Allah
Dan tebasan bertubi-tubi yang menghilangkan buih
Atau tikaman orang kuat
Dengan pedang yang menembus perut dan hati
Hingga ketika mereka berjalan melewati jasadku, mereka berkata,
“Wahai tentara yang diberi petunjuk, sungguh engkau telah mendapatkan petunjuk”.’
6. Kisah Abdurrahman bin Auf

Gambar ilustrasi | 3.bp.blogspot.com


Salah satu kisah sahabat Nabi yang dijamin masuk surga yaitu Abdurrahman bin Auf. Dan
Beliau juga merupakan salah satu dari enam anggota dewan syura sahabat yang masuk islam
pada awal-awal dakwah dan ikut perang Badar serta salah satu dari delapan orang yang
masuk islam sejak awal.

Hadits dari Ibrahim bin Abdurrahman bin Auf Radhiyallahu Anhu yang diriwayatkan Al


Bukhari bahwa Abdurrahman bin Auf pernah disuguhi hidangan makanan guna berbuka
puasa. kemudian Beliau berkata : “Mush’ab bin Umair Radhiyallahu Anhu meninggal dunia
dan dia lebih baik dariku.
Tapi dia tidak memiliki kain sebagai kafannya, kecuali satu bajunya tersebut. Jika bajunya
ditarik menutupi kepalanya maka kedua kakinya terlihat. Jika bajunya ditarik menutupi kedua
kakinya maka kepalanya terlihat.

Kemudian sesudahnya itu, dunia diberikan kepada kami. dan ia berkata : “kita diberi dunia,
aku sangat khawatir segala kenikmatan kita sudah habis diberikan untuk kita sekarang.”
Setelah berkata demikian, Abdurrahman bin Auf menangis sejadi-jadinya dan tidak mau
berbuka puasa. (diriwayatkan Al Bukhari)

7. Kisah Salman bin Al Farisi


syariahcenter.com
Kisah sahabat Nabi Muhammad selanjutnya yaitu Salman bin Al Farisi. Beliau adalah teman
akrabnya Rasulullah sekaligus orang Persia yang pertama memeluk agama islam.

Salman bin Al Farisi Radhiyallahu Anhu berkata : “ada tiga hal yang bisa membuatku
tertawa dan ada tigal hal yang bisa membuatku menangis.
Tigal hal yang bisa membuatku tertawa itu adalah orang lalai sedangkan dia dipantau terus,
dan orang yang mencintai dunia padahal kematian mengincarinya, serta orang tertawa
terbahak-bahak sedangkan dia tidak tahu apakah Allah murka atau ridha kepadanya.

Tiga hal yang bisa membuatku menangis itu adalah berpisah dengan orang tercinta yaitu Nabi
Muhammad dan para sahabat Nabi, dan detik-detik waktu disaat malaikat mencabut nyawa,
serta dihadapan Allah dalam keadaan tidak tahu apakah masuk surga atakah neraka!”

Diriwayatkan dari Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu bahwa Salman Al Farisi sakit, lalu
dijenguk oleh Sa’ad bin Abu Waqqash dan para sahabat. Disaat pengunjung berdatangan, lalu
Beliau menangis. Sa’ad bin Abu Waqqash bertanya kepada Salman Al Farisi : “mengapa
engkau menangis? bukankah engkau sahabat Rasulullah yang sudah banyak beramal?”
Salman Al Farisi menjawab : “aku tidak menangisi itu semua. tapi aku menangis karena
Rasulullah menasehatiku namun aku melanggarnya.”
Lalu Sa’ad bin Abu Waqqash bertanya kembli : “Apa yang Rasulullah nasehatkan
kepadamu?” Salman menjawab : “Beliau menasehatiku hendaknya bekal seseorang cukup
layaknya bekal musafir. sekarang, aku sudah berbekal lebih dari itu”.

Ternyata setelah dihitung warisan Salman tidak sampai 40 dirham. (Diriwayatkan Ibnu Majah
di sunnahNya, Al hakim di Al Mustadrak dan sekaligus dishohihkan persetujuan Adz
Dzahabi dan Al Mundziri, At Thabrani, Imam Ahmad, Ibnu Hibban dan Abu Na’im)

8. Kisah Abdullah bin Umar bin Khattab


iluastrasi | ammahsukma.com
Untuk kisah sahabat Nabi yang mengharukan yaitu Abdullah bin Umar bin Khattab. Beliau
adalah orang yang tidak berambisi kepada kekuasaan dan jabatan. Beliau juga orang rajin
beribadah, istiqomah dalam solat tahajut, sering beristighfar dan bertobat.

Abdullah bin Umar bin Khattab juga terkenal dengan nama Ibnu Umar yang merupakan
sahabat Nabi periwayat hadits terkenal. Ibnu Umar juga salah satu periwayat hadits terbanyak
kedua setelah Abu Hurairah, dengan jumlahnya sebanyak 2.630 hadits.

Nafi, seorang mantan budak Ibnu Umar berkata : “Jika Ibnu Umar membaca dua ayat terakhir
Al Baqarah

.ُ ‫ُوا َما فِي َأنفُ ِس ُك ْم َأوْ تُ ْخفُوهُ ي َُحا ِس ْب ُكم„ بِ ِه هّللا‬


ْ ‫َوِإن تُ ْبد‬
Artinya : “Dan jika kalian menampakkan apa yang ada di hati kalian atau kalian
menyembunyikannya, niscaya Allah membuat perhitungan dengan kalian tentang perbuatan
kalian itu.”
Beliau pasti sangat menangis dan berkata : “Sungguh, hari perhitungan itu sangatlah sulit”.
Bahkan Beliau juga bisa sangat menangis jika teringat Rasulullah. Al Baihaqi menyebutkan
di buku Az Zuhdu bahwa ketika Ibnu Umar melewati makam Rasulullah, maka Beliau tidak
sanggup melihatnya karena saking sedihnya. Dan Beliau berkata : “Aku menangis sampai air
mata membasahi pipiku lebih aku suka, daripada berinfak senilai seribu dinar.”

Bisa baca juga : Kisah teladan Para Tabiin yang bisa Kita jadikan inspirasi hidup
Demikianlah dari 8 Kisah Sahabat Nabi Muhammad Shallahu Alaihi wa Sallam. Banyak hal
yang bisa kita ambil dari hikmah kisah teladan pasa sahabat tersebut. Semoga bisa
bermanfaat dan semoga selalu mendapatkan hidayah dan ridha dari Allah Subhanahu wa
Ta’ala untuk para sahabat Nabi, para tabiin, dan seluruh umat islam.
Bagikan :

FacebookTwitterWhatsAppLine
KategoriIslamTagcerita islami, cerita sahabat nabi, kisah nabi muhammad, kisah para
sahabat, kisah sahabat nabi, kisah sahabat nabi yang mengharukan, kisah sahabat
rasulullah, nabi muhammad saw, nama sahabat nabi, Salman bin al farisi, umar bin
khattab, ustman bin affanNavigasi Tulisan
9 Jenis Sapi Terbesar di Dunia beserta Gambarnya
Inspirasi dari Kisah Tabiin yang Menangis karena Takut Kepada Allah
Tinggalkan komentar

Komentar

Nama SurelSitus web

Simpan nama, email, dan situs web saya pada peramban ini untuk komentar
saya berikutnya.

Kirim Komentar

Anda mungkin juga menyukai