Anda di halaman 1dari 57

BEST PRACTICE

OPTIMALISASI KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN DI KELAS I


SDN 1 GOBRAS KOTA TASIKMALAYA

Disusun Oleh,
Siti Feti Fatimah, S.Pd.
NIP. 199204252019032008

PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA


DINAS PENDIDIKAN KOTA TASIKMALAYA
SD NEGERI 1 GOBRAS
TAHUN 2019
LEMBAR PENGESAHAN

OPTIMALISASI KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN DI KELAS I


SDN 1 GOBRAS KOTA TASIKMALAYA

Disusun Oleh,
Siti Feti Fatimah, S.Pd.
NIP. 199204252019032008

MENGESAHKAN
Kepala Sekolah,

NENDAH SETIAWATI, S.Pd., M.Si.


NIP. 196009191979122005
BIODATA PENULIS

1. Nama : Siti Feti Fatimah


2. NIP : 199204252019032008
3. Tempat, tgl.lahir : Tasikmalaya, 25 April 1992
4. Golongan/ Ruang : III/a
5. Unit Kerja : SD Negeri 1 Gobras
6. Jabatan : Guru Kelas I
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
rahmat dan hidayah kepada kita semua sehingga penyusunan dan pelaksanaan Best
Practice ini dapat terselesaikan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan. Best
Practice ini disusun sebagai upaya peningkatan kompetensi dan keprofesionalitasan
seorang guru. Best Practice merupakan laporan uraian hasil pengalaman nyata
seorang guru dalam memecahkan masalah yang dijumpai sesuai dengan tujuan
pembelajaran dan memiliki nilai manfaat baik secara langsung untuk guru itu
sendiri atau tidak langsung meliputi (peserta didik, masyarakat, rekan sejawat
lainnya). Best practice juga berisi cara pembaharuan atau berinovasi untuk
meningkatkan sebuah pembelajaran di lingkungan sekolah bagi guru itu sendiri.
Laporan Best Practise ini dapat terselesaikan tidak terlepas dari bantuan dan
motivasi dari rekan guru dan karyawan, pengawas, kepala sekolah SDN Sibela
Timur Kecamatan Jebres Dinas Pendidikan Kota Surakarta, sehingga laporan ini
dapat selesai tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa penyusunan Best Practice ini masih terdapat
banyak kekurangan dan kelemahan di dalamnya. Sehingga, saran, dan kritikan
dapat menjadikan penulis untuk lebih baik lagi, untuk penyusunan Best Practice
selanjutnya. Terimakasih.

Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Berdasarkan Permendikbud No 15 Tahun 2018 tentang Pemenuhan Kerja


Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah yang tertera pada pasal 1 dikatakan
bahwa “Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan
menengah.” Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, guru memiliki 5 (lima)
kegiatan pokok antara lain : 1) merencanakan pembelajaran atau pembimbingan; 2)
melaksanakan pembelajaran atau pembimbingan; 3) menilai hasil pembelajaran
atau pembimbingan; 4) membimbing dan melatih peserta didik; serta 5)
melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan kegiatan pokok
sesuai dengan beban kerja guru.
Saat ini penulis ditugaskan menjadi guru kelas I di SD Negeri 1 Gobras Kota
Tasikmalaya. Berdasarkan pengalaman dan hasil observasi penulis selama 4 bulan
bekerja di sekolah tersebut, penulis melihat masih terdapat beberapa masalah. Salah
satu permasalahan yang cukup signifikan adalah masih kurang optimalnya
kemampuan membaca peserta didik. Dari hasil observasi penulis di kelas I, setelah
penulis melakukan pre-test dengan menggunakan instrumen membaca permulaan,
dari 32 orang peserta didik terdapat 15 orang yang terdiri dari 12 orang belum
mampu membaca dua kosa kata hingga kata sederhana dengan lancar dan 3 orang
yang belum mengenal huruf Aphabet. Daftar siswa yang dimaksud dapat dilihat
pada tabel berikut :
Tabel 1.1 Daftar Siswa dan Hasil Pretest Membaca Permulaan
No Nama Siswa Nilai Pretest Keterangan
1. Ratna Jaya Lani 6 Belum mampu mengenal semua
huruf alphabet dengan benar,
belum mampu mengeja huruf
dengan dua suku kata, belum
mampu membaca kata
sederhana.
2. Rahma Aprilia 13 Belum mampu mengenal semua
Tulus huruf alphabet dengan benar,
belum mampu mengeja huruf
dengan dua suku kata, belum
mampu membaca kata
sederhana.
3. Siska Tri Cahya R 40 Belum mampu mengenal semua
huruf alphabet dengan benar,
belum mampu membedakan
huruf b, d, p dan q, belum mampu
mengeja huruf dengan dua suku
kata, belum mampu membaca
kata sederhana.
4. Cecilia Pramudia 40 Belum mampu mengenal semua
T.A huruf alphabet dengan benar,
belum mampu mengeja huruf
dengan dua suku kata, belum
mampu membaca kata
sederhana.
5. Daffa Naufal 67 Belum mampu membedakan
Rizqullah huruf b dan d, huruf m dan w
belum mampu mengeja huruf
No Nama Siswa Nilai Pretest Keterangan
dengan dua suku kata, belum
mampu membaca kata sederhana
dengan lancar.
6. Kenji Alfarizi 60 Belum mampu membedakan
huruf b dan d, belum mampu
mengeja huruf dengan dua suku
kata, belum mampu membaca
kata sederhana dengan lancar.
7. Pradyta Ellena 60 Belum mampu membedakan
huruf b dan d, belum mampu
mengeja huruf dengan dua suku
kata, belum mampu membaca
kata sederhana dengan lancar.
8. Hana Wardatul 67 Belum mampu membedakan
Jannah huruf b dan d, membedakan
huruf p dan q, belum mampu
mengeja huruf dengan dua suku
kata, belum mampu membaca
kata sederhana dengan lancar.
9. Hapid Saputra 67 Belum mampu membedakan
Suherlan huruf b dan d, belum lancar
mengeja huruf dengan dua suku
kata, belum mampu membaca
kata sederhana dengan lancar.
10. M. Rizky 67 Belum mampu mengeja huruf
Resnawan dengan dua suku kata, belum
mampu membaca kata sederhana
dengan lancar.
No Nama Siswa Nilai Pretest Keterangan
11. M. Yasin Rizky I 67 Belum mampu mengeja huruf
dengan dua suku kata, belum
mampu membaca kata sederhana
dengan lancar.
12. M. Ilham R.M 67 Belum mampu mengeja huruf
dengan dua suku kata, belum
mampu membaca kata sederhana
dengan lancar.
13. Hilfi Maulana 67 Belum mampu mengeja huruf
dengan dua suku kata, belum
mampu membaca kata sederhana
dengan lancar.
14. Sandi M. Nizam 60 Belum mampu membedakan
huruf b dan d, belum lancar
mengeja huruf dengan dua suku
kata, belum mampu membaca
kata sederhana dengan lancar.
15. Azka M. Hafair 60 Belum mampu mengeja huruf
dengan dua suku kata, belum
mampu membaca kata sederhana
dengan lancar.

Hal ini mengakibatkan terhambatnya proses belajar mengajar sehingga tujuan


pendidikan yang hendak dicapai kurang optimal. Permasalahan tersebut disebabkan
oleh banyak faktor , diantaranya karena pemberdayaan perpustakaan yang masih
belum maksimal, pembiasaan literasi yang mulai ditinggalkan, budaya membaca
yang semakin berkurang serta belum optimalnya kegiatan pengayaan dan
bimbingan yang dilakukan oleh guru terhadap peserta didik yang mengalami
kesulitan membaca tersebut. Kemampuan membaca memiliki peranan yang penting
dalam kehidupan sehari-hari, karena dalam segala aspek kehidupan sangat erat
kaitannya dengan membaca. Seperti contohnya membaca tanda-tanda arah jalan,
membaca petunjuk penggunaan toilet umum, membaca nama produk makanan dan
lain sebagainya. Selain itu, Farr (dalam Dalman 2014 : 5) “reading is the heart of
education”, yang artinya membaca merupakan jantung pendidikan. Dengan
membaca, seseorang akan mengetahui suatu pengetahuan atau informasi. Oleh
karena itu, dengan adanya kesulitan dalam membaca akan menghambat dalam
proses belajar dan pemahaman pengetahuan. Untuk peserta didik kelas I sekolah
dasar dituntut untuk menguasai membaca permulaan yang memiliki tujuan agar
peserta didik dapat mengenal huruf serta membaca kata hingga kalimat sederhana
dengan lancar dan tepat.
Berdasarkan paparan masalah tersebut, maka penulis menyusun beberapa
kegiatan yang digunakan sebagai upaya memecahkan masalah. Kegiatan tersebut
diantaranya adalah menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), membuat
media pembelajaran, melaksanakan kegiatan pembelajaran, melaksanakan
penilaian proses dan hasil pembelajaran, melakukan program bimbingan dan
konseling serta membuat program gerakan literasi.

B. Tujuan Kegiatan
Tujuan kegiatan ini antara lain adalah untuk :
1. Mengoptimalkan kemampuan membaca permulaan di kelas I SDN 1
Gobras Kota Tasikmalaya;
2. Meningkatkan minat baca melalui program Gerakan Literasi Sekolah;
3. Melaksanakan proses pendidikan, pengajaran, pembimbingan dan
penilaian terhadap peserta didik yang berorietasi pada peningkatan mutu.
C. Manfaat Kegiatan
Melalui kegiatan ini, manfaat yang diharapkan adalah sebagai berikut :
1. Dapat mengoptimalkan kemampuan membaca permulaan peserta didik
kelas I SDN 1 Gobras Kota Tasikmalaya;
2. Dapat meningkatkan minat baca peserta didik melalui program Gerakan
Literasi Sekolah;
BAB 1I
PEMBAHASAN

A. Capaian Kegiatan
Kegiatan optimalisasi kemampuan membaca permulaan di kelas I SDN
1 Gobras Kota Tasikmalaya dilaksanakan dari tanggal 20 Agustus 2019 sampai
dengan 18 September 2019. Capaian dari kegiatan ini diperoleh berdasarkan
pelaksanaan rancangan yang telah dibuat sebelumnya yang bertujuan untuk
mengatasi isu yang terdapat di unit kerja saat ini yakni belum optimalnya
kemampuan membaca permulaan kelas I SDN 1 Gobras Kecamatan Tamansari
Kota Tasikmalaya.
Kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP);
2. Membuat media pembelajaran;
3. Melaksanakan kegiatan pembelajaran;
4. Melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar;
5. Melakukan program Bimbingan dan Konseling;
6. Membuat program Gerakan Literasi.
Adapun secara rinci, capaian kegiatan yang telah dilaksanakan penulis
dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.1 Capaian Kegiatan
No Nama Kegiatan Target Realisasi % Keterangan

1. Menyusun Tersusunnya Tersusunnya 100 % Tercapai


Rencana RPP yang RPP yang
Pelaksanaan menekankan menekankan
Pembelajaran kemampuan kemampuan
(RPP) membaca membaca
permulaan. permulaan
2. Membuat media Tersedianya Tersedianya 100 % Tercapai
pembelajaran media media
pembelajaran pembelajaran
untung untung
mendukung mendukung
No Nama Kegiatan Target Realisasi % Keterangan

proses proses
pembelajaran pembelajaran
membaca membaca
permulaan permulaan
untuk kelas I. untuk kelas I.
3. Melaksanakan Terlaksananya Terlaksananya 100% Tercapai
kegiatan kegiatan kegiatan
pembelajaran pembelajaran pembelajaran
yang sesuai yang sesuai
dengan RPP dengan RPP
yang telah yang telah
disusun. disusun.
4. Melaksanakan Terlaksananya Terlaksananya 100% Tercapai
penilaian proses penilaian penilaian
dan hasil kemampuan kemampuan
pembelajaran membaca membaca
permulaan permulaan
berdasarkan berdasarkan
proses dan proses dan
hasil hasil
pembelajaran. pembelajaran.
5. Melakukan Terlaksananya Terlaksananya 100% Tercapai
program kegiatan kegiatan
Bimbingan dan Bimbingan Bimbingan dan
Konseling dan Konseling Konseling bagi
bagi peserta peserta didik
didik yang yang
membutuhkan. membutuhkan.
6. Membuat Tersedianya Tersedianya 100% Tercapai
program program program
Gerakan Literasi Gerakan Gerakan
Literasi untuk Literasi untuk
kelas I. kelas I.
B. Uraian Kegiatan
Berikut merupakan penjabaran dari kegiatan ini guna untuk
meningkatkan kemampuan membaca permulaan kelas I SD Negeri 1 Gobras
Kota Tasikmalaya.
1. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
a. Nama Kegiatan
Menurut Permendikbud No. 22 Tahun 2016, Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka
untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk
mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya
mencapai Kompetensi Dasar.
b. Tahapan Kegiatan
Berikut adalah tahapan kegiatan menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran, yaitu:
1) Menganalisis kebutuhan pembelajaran yang berasal dari silabus
pembelajaran.
Sebelum membuat RPP, langkah pertama yang dilakukan adalah
menganalisis silabus. Silabus merupakan acuan penyusunan
kerangka pembelajaran untuk setiap bahan kajian mata pelajaran.
Analisis silabus dilakukan agar materi yang akan disampaikan
sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan.
2) Menentukan Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar dan Indikator
Pencapaian Kompetensi
Kompetensi inti untek setiap jenjang kelas telah ditetapkan oleh
pemerintah yang tercantum dalam Permendikbud no 21 tahun 2016
yang meliputi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan
keterampilan. Kemudian, menentukan Kompetensi Dasar dan
Indikator yang sesuai dengan pembelajaran yang akan
dilaksanakan pada hari tersebut. Perumusan Kompetensi Dasar
pada setiap Kompetensi Inti untuk setiap mata pelajaran sesuai
dengan jenjang dan jenis pendidikan tertentu ditetapkan oleh pusat
kurikulum. Sedangkan Indikator merupakan acuan yang harus bisa
dicapai dalam satu hari pembelajaran. Tujuan dibuatnya Indikator
adalah agar proses pembelajaran tidak terlalu luas maupun sempit.
Sehingga dengan begitu pembelajaran akan lebih terarah.
3) Merumuskan tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran dibuat agar guru mengetahui melalui
kegiatan apa indikator yang telah dirumuskan dapat tercapai, serta
dengan cara apa indikator dicapai. Dengan begitu, guru mengetahui
apa yang harus dilakukan agar tujuan tersebut tercapai.
4) Menentukan Karakter peserta didik yang diharapakan
Terdapat lima nilai karakter utama yang bersumber dari Pancasila,
yang menjadi prioritas pengembangan gerakan PPK; yaitu religius,
nasionalisme, integritas, kemandirian dan kegotongroyongan.
Masing-masing nilai tidak berdiri dan berkembang sendiri-sendiri,
melainkan saling berinteraksi satu sama lain, berkembang secara
dinamis dan membentuk keutuhan pribadi. Kelima nilai-nilai
karakter ini diharapkan ada dalam setiap kegiatan pembelajaran
yang dilakukan di kelas.
5) Menganalisis Materi Ajar
Setelah menentukan karakter peserta didik yang diharapkan,
langkah selanjutnya adalah menentukan materi yang akan
dipelajari secara garis besarnya, sehingga materi yang diajarkan
tidak akan terlalu luas atau sempit.
6) Menentukan metode pembelajaran yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran;
Pemilihan metode dilakukan guru sesuai dengan pendekatan yang
dipilih sebelumnya. Guru menggunakan multimetode guna
memfasilitasi berbagai gaya belajar peserta didik.
7) Menentukan Media Pembelajaran yang Digunakan
Pemilihan media pembelajaran dilakukan setelah selesai
menganalisis materi apa yang akan dipelajari. Hal ini agar media
dan materi yang diajarkan selaras dan dapat mencapai tujuan
pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya.
8) Menentukan Kegiatan Pembelajaran
Langkah ini merupakan langkah yang tidak kalah penting dari
tahapan-tahapan sebelumnya. Kegiatan pembelajaran terdiri dari
kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.
9) Menentukan jenis penilaian
Jenis-jenis penilaian ini disesuaikan dengan komponen yang dinilai
yakni pengetahuan, sikap dan keterampilan.
10) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP);
11) Mencetak RPP yang telah selesai dikerjakan;
12) Menyerahkan RPP yang telah dicetak kepada Kepala Sekolah
untuk diketahui.
c. Hasil Kegiatan
Penyusunan RPP dilakukan selama 9 hari. RPP yang dihasilkan
setiap harinya sebanyak dua pertemuan atau dua kali pembelajaran.
Hasil dari kegiatan ini yaitu tersedianya Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) untuk 17 kali pertemuan (17 hari) dengan alokasi
waktu masing-masing pertemuan 6 X 35 menit. RPP tersebut disusun
sebagai acuan agar proses belajar mengajar terlaksana dengan
sistematis sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan optimal.
Secara rinci, RPP yang disusun sebagai berikut :
1) Tema 2 ‘Kegemaranku’ Subtema 3 ‘Gemar Menggambar’
Pembelajaran 1 , 3, 4, 5 dan 6;
2) Tema 2 ‘Kegemaranku’ Subtema 4 ‘Gemar Membaca’
Pembelajaran 1, 3, 4, 5 dan 6;
3) Tema 3 ‘Kegiatanku’ Subtema 1 ‘Kegiatan Pagi Hari’
Pembelajaran 1, 3, 4, 5 dan 6;
4) Tema 3 ‘Kegiatanku’ Subtema 2 ‘Kegiatan Siang Hari’
Pembelajaran 1 dan 3.
2. Kegiatan Membuat Media Pembelajaran
a. Nama Kegiatan
Secara umum, media pembelajaran merupakan alat bantu proses
belajar mengajar. Dengan menggunakan media pembelajaran, maka
akan merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan peserta
didik sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar yang efektif
dan menyenangkan.
b. Tahapan Kegiatan
Tahapan untuk menghasilkan media pembelajaran yang efektif yaitu :
1) Menganalisis Bahan Ajar
Sebelum menyiapkan media yang akan digunakan dalam proses
pembelajaran, langkah yang pertama yang dilakukan adalah
mengidentifikasi materi pembelajaran. Hal ini dilakukan agar
terjadi kesinambungan antara bahan ajar dengan media yang akan
dibuat.
2) Menganalisis kebutuhan dan karakteristik peserta didik
Setelah menganalisis bahan ajar, langkah selanjutnya adalah
menganalisis kebutuhan serta karakteristik peserta didik. Media
yang dibuat haruslah disesuaikan dengan apa yang dibutuhkan
sehingga dapat berdaya guna untuk pemahaman mereka terhadap
materi yang akan disampikan. Selain itu, perlu juga
memperhatikan karakteristik peserta didik usia anak sekolah
dasar yang masih berpikir operasional kongkrit, senang bermain
dan bergerak, penuh rasa keingintahuan. Oleh karena itu, media
yang dibuat harus dapat memberi stimulus yang tepat dan sesuai
dengan karakteristik mereka.
3) Membuat media dengan berorientasi pada tujuan pembelajaran
Dalam menyiapkan media pembelajaran, perlu juga diidentifikasi
tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Hal ini dilakukan agar
media yang digunakan dapat mencapai tujuan yang telah
dItentukan sehingga fungsi media benar-benar dapat menjadi alat
untuk mempermudah dalam pemahaman peserta didik terhadap
materi yang disampaikan dan bukan malah sebaliknya.
4) Menguji coba media pembelajaran sebelum digunakan;
Langkah selanjutnya yang tidak kalah pentingnya yakni
mengujicobakan media yang telah dibuat. Hal ini dimaksudkan
agar dapat mengetahui tingkat efektivitas media serta mengetahui
tingkat kelemahan dan kelebihan dari media tersebut.
5) Mengevaluasi setelah media pembelajaran digunakan untuk
perbaikan selanjutnya.
c. Hasil Kegiatan
Hasil dari kegiatan ini berupa tersedianya media pembelajaran
yang disesuaikan dengan tahap perkembangan peserta didik dan akan
digunakan untuk mempermudah kegiatan belajar peserta didik.
Penggunaan media yang menarik juga dapat menciptakan suasana
pembelajaran lebih kondusif dan menyenangkan. Media yang dibuat
ini adalah media yang berkaitan dengan materi pembelajaran serta
dapat digunakan untuk meningkatkan minat dan kemampuan peserta
didik dalam membaca permulaan.
3. Melaksanakan Kegiatan Pembelajaran
a. Nama Kegiatan
Kegiatan pembelajaran merupakan implementasi Rancangan
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun sebelumnya.
Berdasarkan Permendikbud No. 22 Tahun 2016, kegiatan pembelajaran
meliputi kegiatan pendahuluan, inti dan penutup.
b. Tahapan Kegiatan
1) Kegiatan Pendahuluan
a) Mengucapkan salam;
b) Berdo’a sebelum memulai pembelajaran dan membacakan
dua surat pendek;
c) Memeriksa kehadiran peserta didik;
d) Menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya
e) Peserta didik melakukan kegiatan literasi
f) Memotivasi peserta didik dengan tepuk semangat
g) Melakukan apersepsi yakni menghubungkan pengetahuan
awal peserta didik dengan materi yang akan dipelajari;
h) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai;
i) Menyampaikan cakupan materi dan kegiatan pembelajaran
yang akan dilakukan.
2) Kegiatan inti
Melaksanakan langkah-langkah kegiatan pembelajaran
sesuai dengan materi, metode dan menggunakan media
pembelajaran yang telah direncanakan sebelumnya dalam RPP.
3) Kegiatan Penutup
a) Melaksanakan evaluasi pembelajaran;
b) Melakukan refleksi dengan memberikan umpan balik
terhadap proses dan hasil pembelajaran;
c) Melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian
tugas;
d) Menutup pembelajaran dengan berdo’a dan mengucapkan
salam.
c. Hasil Kegiatan
Hasil dari pelaksanaaan kegiatan pembelajaran ini adalah
terlaksananya proses pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah
disusun sebelumnya. Kegiatan Pembelajaran pada jadwal aktualisasi
habituasi ini dilaksanakan sebanyak 17 kali pertemuan dengan output
yakni berupa jurnal atau agenda harian guru serta dokumentasi selama
proses pembelajaran. Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran ini
dimaksudkan agar peserta didik dapat meningkatkan kemampuan
membaca permulaan dengan berbagai metode yang diterapkan,
sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditentukan dapat tercapai.
4. Melakukan Penilaian Hasil Belajar Peserta didik
a. Nama Kegiatan
Melakukan penilaian merupakan salah satu dari tugas pokok dan
fungsi guru. Penilaian (assessment) adalah penerapan berbagai cara dan
penggunaan beragam alat penilaian untuk memperoleh informasi
tentang sejauh mana hasil belajar peserta didik atau ketercapaian
kompetensi (rangkaian kemampuan) peserta didik. Pada kegiatan ini
dikhususkan penilaian terhadap kemampuan membaca peserta didik.
b. Tahapan Kegiatan
Langkah-langkah untuk melakukan penilaian terhadap proses dan
hasil belajar antara lain :
1) Menganalisis Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang hendak
dicapai;
Langkah pertama dalam melaksanakan penilaian adalah
menganalisis Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar untuk
menentukan jenis penilaian beserta instrumen penilaian yang akan
disusun. Dalam kegiatan aktualisasi habituasi ini, difokuskan pada
penilaian kemampuan membaca peserta didik yang tentunya
disesuaikan juga dengan Kompetensi Dasar yang harus dicapai pada
pembelajaran tersebut.
2) Menyiapkan instrumen penilaian.
Langkah selanjutnya adalah menyiapkan instrumen penilaian yang
akan digunakan pada pelaksanaan kegiatan penilaian.
3) Melaksanakan penilaian.
Melaksanakan penilaian dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN
sehingga tujuan dari penilaian tersebut dapat tercapai.
4) Melakukan analisis hasil penilaian;
Setelah penilaian dilaksanakan, langkah selanjutnya yakni
melakukan analisis penilaian yang dimaksudkan untuk mengetahui
sejauhmana kompetensi yang telah dicapai oleh peserta didik serta
keberhasilan guru dalam melaksanakan pembelajaran.
5) Melakukan tindak lanjut dari hasil analisis penilaian.
c. Hasil Kegiatan
Kegiatan penilaian dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan yakni
tanggal 30 Agustus 2019, 6 dan 13 September 2019. Hasil dari kegiatan
penilaian proses dan hasil belajar ini adalah instrumen penilaian yang
digunakan serta rekapitulasi dari hasil penilaian yang dilakukan.
Instrumen penilaian yang digunakan yakni dikhususkan pada penilaian
membaca permulaan. Instrumen penilaian yang disusun berupa soal
mencocokkan gambar kesukaan dengan anggota keluarga yang
menyukainya, melengkapi kalimat rumpang serta menyusun huruf
menjadi sebuah kata yang berhubungan dengan tema. Semua soal
latihan tersebut diisi sesuai dengan teks bacaan yang telah dibaca
sebelumnya oleh peserta didik.
Kegiatan penilaian ini bertujuan agar peserta didik dapat
mengetahui dan membandingkan hasil belajar yang ia peroleh dengan
hasil teman-temannya untuk meningkatkan motivasi belajarnya dan
bagi guru untuk memperoleh informasi perkembangan kemampuan
membaca peserta didik. Selain itu, hasil dari kegiatan penilaian ini
adalah rekapitulasi hasil belajar dari 32 orang peserta didik kelas I SD
Negeri 1 Gobras yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 2.3 Hasil Rekapitulasi Nilai Peserta Didik


No Hari/Tanggal Jenis Penilaian Nilai Rata-rata
1. Jumat/ Mencocokkan 72,65
30-08-2019 gambar
2. Jumat/ Melengkapi kalimat 76,56
06-09-2019 rumpang
3. Jumat/ Menyusun huruf 82,81
13-09-2019 menjadi kata

Berdasarkan nilai rata-rata yang diperoleh dari ketiga penilaian


tersebut, terlihat bahwa ada peningkatan hasil belajar peserta didik
kelas I yang menggambarkan kemampuannya dalam membaca
permulaan.
5. Kegiatan Melaksanakan Program Bimbingan dan Konseling
a. Nama Kegiatan
Bimbingan dan konseling merupakan salah satu komponen
dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah yang harus dilaksanakan oleh
guru. Pada tingkatan Sekolah Dasar, pelayanan bimbingan dan
konseling diberikan oleh guru kelas masing-masing. Bentuk bimbingan
dan konseling terdiri dari bimbingan belajar, bimbingan sosial,
bimbingan karir dan lain sebagainya. Bimbingan dan konseling yang
dimaksud dalam kegiatan ini adalah bimbingan belajar membaca
permulaan untuk kelas I SDN 1 Gobras.
b. Tahapan Kegiatan
Tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan pada program
bimbingan dan konseling ini antara lain :
1) Konsultasi pada kepala sekolah dan orang tua peserta didik untuk
melaksanakan bimbingan dan konseling
Hal ini dimaksudkan supaya terjadi kesepahaman antara kepala
sekolah, guru dan orang tua untuk sama-sama saling mendukung
dalam upaya kemajuan dan perkembangan peserta didik.
2) Mendata siswa yang membutuhkan bimbingan dan konseling
terutama bagi siswa yang memiliki kesulitan dalam membaca
permulaan;
Langkah ini dilakukan dengan menggunakan instrumen membaca
permulaan yang terdiri dari 15 butir instrumen kemampuan. Setelah
dilakukan pretest, terdapat 15 orang peserta didik dari 32 orang yang
masih membutuhkan bimbingan intensif dalam hal membaca
permulaan.
3) Menyusun jadwal bimbingan dan konseling;
Jadwal kegiatan bimbingan dan konseling dilaksanakan setiap hari
setelah selesai jam pelajaran sekolah. Kegiatan ini berlangsung
selama 1 jam pembelajaran yakni 35 menit.
4) Menyiapkan instrumen dan bahan materi yang akan disampaikan
ketika bimbingan dan konseling;
Instrumen dan bahan materi yang dimaksud yakni media yang akan
digunakan diantaranya kartu huruf, kartu kata, aplikasi game
membaca, video yang bisa diakses di youtube, bidak huruf dan lain
sebagainya. Selain itu, menyiapkan juga materi dan metode
pembelajaran membaca permulaan yang akan disampaikan.
5) Melaksanakan program bimbingan dan konseling.
Pelaksanaan program bimbingan dan konseling dengan menerapkan
nilai-nilai dasar ASN yang dilaksanakan setiap hari selama kegiatan
aktualisasi habituasi.
c. Hasil Kegiatan
Program bimbingan dan konseling dilaksanakan dari tanggal 20
Agustus 2019 – 18 September 2019. Program ini bertujuan untuk
membantu mengatasi kesulitan yang dialami oleh peserta didik khususnya
membaca permulaan. Hasil dari kegiatan bimbingan dan konseling ini
adalah tersusunnya program bimbingan dan konseling (terlampir), adanya
data siswa yang memerlukan bimbingan dan konseling, instrumen
membaca permulaan, absensi peserta bimbingan serta hasil dari program
bimbingan dan konseling tersebut.
Setelah dilaksanakannya program ini, terlihat adanya perkembangan
akan kemampuan membaca beberapa orang peserta didik saat pretest.
Untuk lebih jelasnya, hasil dari postest membaca permulaan dapat dilihat
sebagai berikut :
Tabel 2.2 Rekapitulasi Hasil Program Bimbingan dan Konseling
No Nama Peserta Nilai Nilai Keterangan
Didik Pretest Postest
1. Ratna Jaya Lani 6 33 Belum mengenal semua
huruf abjad
2. Rahma Aprilia 13 86 Perkembangan sangat
Tulus signifikan, hanya belum
mampu mengeja suku
kata dengan lancar.
3. Siska Tri Cahya 40 73 Perkembangan cukup
signifikan, belum mampu
mengeja dua huruf
dengan lancar.
4. Cecilia Pramudia 40 93 Perkembangan sangat
T.A signifikan, hanya belum
mampu membaca kata
sederhana dengan lancar.
5. Daffa Naufal 67 80 Masih belum mampu
Rizqullah membedakan huruf b dan
d, m dan w.
6. Kenji Alfarizi 60 93 Belum mampu membaca
kata sederhana dengan
lancar.
7. Pradyta Ellena 60 93 Belum mampu membaca
kata sederhana dengan
lancar.
8. Hana Wardatul 67 93 Belum mampu membaca
Jannah kata sederhana dengan
lancar.
No Nama Peserta Nilai Nilai Keterangan
Didik Pretest Postest
9. Hapid Saputra 67 93 Belum mampu membaca
Suherlan kata sederhana dengan
lancar.
10. M. Rizky 67 100 Sudah mampu membaca
Resnawan kata sederhana dengan
lancar.
11. M. Yasin Rizky I 67 93 Belum mampu membaca
kata sederhana dengan
lancar.
12. M. Ilham R.M 67 93 Belum mampu membaca
kata sederhana dengan
lancar.
13. Hilfi Maulana 67 93 Belum mampu
membedakan huruf b dan
d.
14. Sandi M. Nizam 60 80 Belum mampu mengeja
dua suku kata dengan
lancar.
15. Azka M. Hafair 60 100 Sudah mampu membaca
kata sederhana dengan
lancar.
Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa nilai postest
membaca permulaan setelah dilaksanakannya program bimbingan dan terdapat
peningkatan cukup signifikan dari nilai sebelumnya. Peningkatan kemampuan
membaca permulaan ini tentu saja sangat berpengaruh terhadap pemahaman
mereka dalam proses pembelajaran klasikal di kelas serta hasil belajar yang
akan terus meningkat.
6. Membuat Program Gerakan Literasi Sekolah
a. Nama Kegiatan
Istilah literasi memiliki arti suatu kemampuan seseorang untuk
menggunakan potensi dan keterampilan dalam mengolah dan
memahami informasi saat melakukan aktivitas membaca dan menulis.
Beberapa pendapat mengungkapkan bahwa literasi tidak terbatas dari
membaca dan menulis saja, akan tetapi lebih luas lagi literasi adalah
kemampuan untuk menyerap informasi dan mengolahnya agar berguna
untuk kehidupan yang dapat diperoleh dari pengalaman atau dari
lingkungan. Kegiatan literasi ini memang tidak terlepas dari
kemampuan seseorang dalam berbahasa. Dengan diberdayakannya
program literasi di sekolah akan meningkatkan minat baca peserta
didik yang pada akhirnya kemampuan membacanya pun akan
meningkat.
b. Tahapan Kegiatan
Tahapan kegiatan dari penyusunan program gerakan literasi
sekolah ini adalah sebagai berikut :
1) Konsultasi dengan kepala sekolah;
Pada tahapan ini, penulis berkonsultasi dengan kepala sekolah
sebagai pemegang kebijakan mengenai program gerakan literasi
ini. Penulis mengajukan beberapa program, kemudian berdiskusi
dan menerima saran dari kepala sekolah sehingga tersusunlah
program gerakan lietrasi sekolah yang akan dilaksanakan di kelas
I SDN 1 Gobras sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan
kemampuan membaca permulaan peserta didik.
2) Menentukan tujuan program Gerakan Literasi Sekolah;
Tahap selanjutnya yakni menentukan tujuan program gerakan
literasi sekolah yang akan dilaksanakan diantaranya :
a) Menumbuhkan minat dan motivasi peserta didik untuk
membaca buku;
b) Membiasakan peserta didik membaca buku selain buku
pelajaran;
c) Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam membaca
permulaan;
d) Meningkatkan pengetahuan dan wawasan peserta didik.
3) Menyusun program Gerakan Literasi Sekolah
Program gerakan literasi sekolah yang disusun terdiri dari 3
kegiatan yakni : (a) Pembiasaan membaca 15 menit sebelum
pembelajaran dimulai; (b) Membuat pojok baca; (c) Membuat
pohon Gelis (gerakan literasi).
4) Menyortir buku non-mata pelajaran dari perpustakaan
Tahapan sebelum dilaksnakannya program literasi yakni
menyortir terlebih dahulu buku non pelajaran di perpustakaan.
Buku yang dipilih adalah buku yang sesuai dengan karakteristik
peserta didik kelas I yakni tulisan dalam buku yang tidak terlalu
kecil, penggunaan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti.
Contoh buku yang dibaca ialah buku dongeng, sejarah nabi dan
lain sebagainya.
5) Menyusun jadwal program Gerakan Literasi Sekolah.
Jadwal program gerakan literasi sekolah yang disusun adalah 3
kali dalam seminggu yakni hari Selasa, Kamis dan Sabtu.
6) Sosialisasi program pada peserta didik.
Sosialisasi ini dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada
peserta didik mengenai program yang akan dilaksanakan. Dalam
sosialisasi ini peserta didik diberi arahan untuk dapat mengikuti
program dengan baik.
7) Pelaksanaan Program Gerakan Literasi Sekolah.
Pelaksanaan program ini dengan menerapkan nilai-nilai dasar
ASN sehingga tujuan program yang telah disusun dapat tercapai
dengan optimal.
8) Evaluasi program.
Evaluasi program dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana
keberhasilan serta kekurangan dan kelebihan dari pelaksanaan
program tersebut sehingga dapat dijadikan perbaikan untuk
program selanjutnya.
c. Hasil Kegiatan
Kegiatan program literasi dilaksanakan sebanyak 13 kali selama
kegiatan aktualisasi habituasi. Hasil dari kegiatan pembuatan program
literasi ini adalah susunan program literasi, pohon gerakan literasi
sebagai media, pojok baca sebagai sarana pelaksanaan gerakan
literasi.
Secara rinci, hasil kegiatan program literasi diuraikan sebagai
berikut :
1) Pembiasaan membaca selama 15 menit sebelum
pembelajaran dimulai
Kegiatan pembiasaan membaca ini dimulai dengan menyortir
terlebih dahulu buku non pelajaran di perpustakaan. Kemudian,
peserta didik membaca buku yang telah diberikan oleh guru secara
mandiri selama 15 menit. Selain itu, 5 orang peserta didik secara
bergiliran dipanggil ke depan kelas untuk membaca buku tersebut
dengan bimbingan guru.

2) Membuat Pojok Baca


Pojok baca merupakan bentuk kecil dari perpustakaan yang
dapat dibuat di salah satu sudut kelas. Pojok baca ini dapat
dijadikan sebagai salah satu sarana bagi peserta didik untuk
gemar membaca buku saat berada di kelas.
Pojok baca dibuat senyaman dan semenarik mungkin supaya
dapat memotivasi peserta didik dalam memanfaatkannya. Alat
dan bahan yang digunakan untuk membuat pojok baca ini yakni
rak buku yang terbuat dari bekas pipa, tempelan-tempelan poster
sederhana yang berisi ajakan untuk rajin membaca, tulisan ‘Pojok
Baca’ sebagai identitas dan pernak-pernik lainnya untuk menarik
perhatian peserta didik.
3) Membuat pohon GeLis (Gerakan Literasi)
Pohon gerakan literasi atau selanjutnya disingkat dengan
pohon gelis merupakan salah satu bentuk media dalam
pembiasaan membaca di sekolah yang bertujuan untuk
meningkatkan minat membaca peserta didik. Pohon Gelis yang
dibuat yakni papan yang terbuat dari bahan kayu supaya tahan
lama dengan dilukis gambar pohon. Pohon gelis ini diisi dengan
daun – daun kata yang ditulis oleh peserta didik dan kemudian
ditempel pada pohon gelis tersebut.
Daun kata yang dimaksud diberikan kepada peserta didik
jika dapat menyebutkan satu kata yang mereka ingat dari bacaan
yang telah dibaca sebelumnya. Kata tersebut kemudian
ditunjukkan kepada guru. Jika benar, maka peserta didik tersebut
berhak menerima daun kata. Hal ini dimaksudkan untuk
menumbuhkan rasa kompetisi peserta didik dalam meniemukan
kosakata baru yang telah mereka baca dalam bukunya.
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Best Practice ini disusun dalam rangka upaya pemecahan masalah yang
diangkat dari instansi tempat penulis bekerja saat ini, yaitu di SDN 1 Gobras
Kota Tasikmalaya. Setelah dilaksanakannya kegiatan-kegiatan sebagai solusi
dari masalah tersebut, kemampuan membaca permulaan kelas I SDN 1
Gobras mengalami peningkatan secara signifikan.
Kegiatan ini dapat disosialisasikan lebih lanjut dan agar dapat
didiseminasi oleh seluruh tenaga pendidik di lingkungan SDN 1 Gobras agar
terciptanya pelayanan yang terbaik bagi peserta didik. Selain itu, pelaksanaan
kegiatan ini diharapkan dapat dilakukan secara terus menerus dan komsisten
supaya adanya peningkatan kemampuan peserta didik terutama dalam hal
membaca permulaan.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil praktik mengajar di kelas, beberapa hal yang dapat penulis
rekomendasikan sebagai berikut :
1. Guru sebaiknya membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, media
pembelajaran, dan melakukan penilaian dengan memperhatikan peserta
didik sebagai subjek maupun objek dalam pembelajaran.
2. Guru harus mampu membangkitkan semangat peserta didik sehingga
termotivasi untuk belajar membaca karena merupakan dasar bagi peserta
didik untuk belajar materi selanjutnya.
3. Untuk meningkatkan minat peserta didik dalam hal membaca, maka
program gerakan literasi perlu terus dilaksanakan dengan semaksimal
mungkin.
DAFTAR PUSTAKA

BSNP. 2016. Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: BSNP.

BSNP. 2018. Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas
Sekolah. Jakarta : BSNP.

Dalman. 2014. Keterampilan Membaca. Jakarta : Rajawali Pers.

Pemerintah Indonesia. 2005. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru


dan Dosen. Jakarta : Sekretariat Negara.
LAMPIRAN – LAMPIRAN
Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : SD Negeri 1 Gobras


Kelas / Semester : I (Satu) / 1
Tema 2 : Kegemaranku
Sub Tema 4 : Gemar Membaca
Pembelajaran : 3
Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan (6 x 35 menit)

A. KOMPETENSI INTI (KI)


KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran Agama yang dianutnya
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati mendengar,
melihat, membaca dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda
yang dijumpainya di rumah, sekolah
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis
dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR


Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar (KD)
3.1 Mengenal kegiatan persiapan membaca permulaan (cara duduk wajar dan
baik, jarak antara mata dan buku, cara memegang buku, cara membalik
halaman buku, gerakan mata dari kiri ke kanan, memilih tempat dengan
cahaya yang terang) dengan cara yang benar.
4.1 Mempraktikkan kegiatan persiapan membaca permulaan (duduk wajar
danbaik, jarak antara mata dan buku, cara memegang buku, cara
membalik halaman buku, gerakan mata dari kiri ke kanan, memilih
tempat dengan cahaya yang terang) dengan benar.
Indikator:
3.1.3 Menunjukkan gambar cara memegang buku dan cara membalik halaman
4.1.3 Mendemonstrasikan cara memegang buku/obyek bacaan dan membuka/
membalik halaman buku saat membaca.

MATEMATIKA
Kompetensi Dasar (KD)
3.5 Mengenal pola bilangan yang berkaitan dengan kumpulan
benda/gambar/gerakan atau lainnya
4.5 Memprediksi dan membuat pola bilangan yang berkaitan dengan
kumpulan benda/ gambar/gerakan atau lainnya
Indikator:
3.5.1 Mengidentifikasi pola bilangan yang berkaitan dengan kumpulan
benda/gambar/gerakan atau lainnya
4.5.1 Melengkapi barisan bilangan berdarkan pola tertentu
PPKn
Kompetensi Dasar (KD)
1.3 Menerima karakteristik individu dalam kehidupan di rumah sebagai
anugerah Tuhan YME
2.3. Menerima keberagaman karakteristik individu di rumah
3.3 Memahami keberagaman karakteristik individu di rumah
4.3 Menceritakan pengalaman kebersamaan dalam keberagaman kehidupan
sehari-hari di rumah
Indikator:
3.3.11 Menunjukkan bacaan kegemaran masing-masing anggota keluarga
4.3.11 Menceritakan pengalaman membaca bersama keluarga di rumah

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan mengamati gambar, siswa mampu menunjukkan gambar cara
memegang buku dan membalik halaman dengan benar.
2. Setelah menunjukkan gambar, siswa mampu mendemonstrasikan cara
memegang buku/objek bacaan dan membuka/membalik halaman saat
membaca dengan baik.
3. Dengan membaca teks cerita dengan seksama, siswa dapat melengkapi
kalimat rumpang dengan benar.
4. Dengan mengamati gambar sambil bermain, siswa mampu
mengidentifikasi pola bilangan yang berkaitan dengan kumpulan
benda/gambar/gerakan atau lainnya dengan tepat.
5. Dengan memberikan contoh, siswa mampu melengkapi barisan bilangan
berdasarkan pola tertentu.
6. Dengan bertanya jawab, siswa mampu menyebutkan bacaan kesukaan
masing-masing anggota keluarganya.
7. Melalui diskusi, siswa mampu menceritakan pengalamannya membaca
bersama anggota keluarga di rumah dengan percaya diri.

❖ Karakter siswa yang diharapkan : Religius


Nasionalis
Mandiri
Gotong-royong
Integritas
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Cara memegang buku dan membalik halaman dengan benar.
2. Membaca teks cerita
3. Pola bilangan dari kumpulan gambar
4. Jenis-jenis bacaan
E. METODE PEMBELAJARAN
 Pendekatan : Saintifik
 Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan
dan ceramah
F. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
 Buku Pedoman Guru Tema : Kegemaranku Kelas 1 (Buku Tematik
Terpadu Kurikulum 2013 Rev.2017, Jakarta: Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan, 2013 Rev.2017).
 Buku Siswa Tema : Kegemaranku Kelas 1 (Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013 Rev.2017, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2013 Rev.2017).
 Teks cerita berjudul ‘Namaku Buku’
 Kumpulan gambar benda yang berpola
 Koran, majalah, komik dan buku cerita anak
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi


Waktu

Pendahuluan  Guru menyapa siswa dan mengondisikan 10 menit


kelas agar siap untuk belajar.
 Seorang siswa diminta untuk memimpin
doa. (Religius)
 Siswa membaca surat-surat pendek
 Siswa menyanyikan Lagu Nasional
Indonesia Raya (Nasionalis)
 Guru mengingatkan siswa tentang
pelajaran sebelumnya dan mengaitkan
dengan pelajaran yang akan
disampaikan.
 Guru menjelaskan kegiatan yang akan
dilakukan dan tujuan kegiatan belajar.

Inti  Siswa mengamati gambar posisi duduk 35 Menit


dan cara membuka halaman buku yang X 30 JP
disediakan oleh guru di depan kelas.
 Siswa dan guru bertanya jawab tentang
gamabr tersebut.
 Guru menjelaskan bahwa buku harus
kita jaga kondisinya. Salah satu cara
merawatnya adalah memegangnya
dengan baik. Ketika membalik
halamannya harus dilakukan pelan-pelan
dan cara yang baik.
 Siswa mempraktikkan cara memegang
buku dengan benar dan membalik
halaman. (Mandiri)
 Siswa melakukan praktik dengan
memegang buku Tema 2 dengan cara
yang benar.
 Siswa membaca teks cerita yang
berjudul “Namaku Buku” dengan
bergantian. (Literasi)
 Siswa melengkapi kalimat rumpang
yang sesuai dengan cerita yang telah
dibaca sebelumnya.
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
 Guru memperhatikan siswa membalik
halaman buku. Ingatkan untuk
melakukannya dengan baik.
 Kegiatan dilanjutkan dengan
mendengarkan penjelasan guru bahwa
siswa akan mempelajari pola bilangan.
(Communication)
 Siswa mengamati kumpulan gambar
berpola yang disediakan oleh guru di
depan kelas.
 Siswa menyebutkan urutan gambar yang
ditampilkan.
 Siswa dan guru mengulang kegiatan
dengan membedakan ukuran gambar.
Mulai dari tabung ukuran besar dan
ukuran kecil. Urutan diulang 2 kali.
Pada pengulangan ketiga hanya ada
gambar berukuran besar. (Critical
Thinking and Problem Solving)
 Mintalah siswa menyebutkan urutan
selanjutnya sesuai pola.
 Kegiatan diulang sekali lagi dengan
membedakan warna. Ditampilkan
gambar berwarna hijau dan berwarna
merah. Urutan diulang 2 kali. (creativity
and Innovation)
 Pada urutan ketiga hanya ada gambar
berwarna hijau. Mintalah siswa
menyebutkan urutan warna gambar
selanjutnya sesuai pola.
 Siswa mengerjakan soal di buku siswa
menghitung sesuai pola bilangan.
(Mandiri)
 Siswa dan guru bertanya jawab
mengenai bacaan yang sering siswa baca
bersama keluarga.
 Siswa diminta menyebutkan bacaan
kesukaan masing-masing anggota
keluarganya. (Literasi)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
 Guru memberikan pengetahuan tentang
berbagai bahan bacaan yang dapat siswa
temui di sekitar. Ada buku cerita, koran,
majalah, komik, buku pelajaran, dll.
Semua bahan bacaan tersebut berisi
berbagai pengetahuan yang bermanfaat.
 Siswa berlatih menulis dengan cara
menyusun huruf-huruf acak yang ada
menjadi sebuah kata tentang jenis
bacaan.
 Siswa mengidentifikasi jenis-jenis
bacaan kegemaran masing-masing
anggota keluarga di rumah. (creativity
and Innovation)
 Identifikasi dilakukan dengan cara
memasangkan gambar bacaan
kegemaran dengan gambar anggota
keluarga.
 Guru meminta siswa untuk bercerita di
depan kelas tentang pengalamannya.
(Literasi)
 Siswa menceritakan pengalamannya saat
membaca bersama anggota keluarga di
rumah.
 Sebagai akhir dari kegiatan, guru
meminta siswa melakukan refleksi
seluruh kegiatan yang sudah dilakukan
selama seharian

Penutup  Bersama-sama siswa membuat 15 menit


kesimpulan / rangkuman hasil belajar
selama sehari (Integritas)
 Bertanya jawab tentang materi yang
telah dipelajari (untuk mengetahui hasil
ketercapaian materi)
 Melakukan penilaian hasil belajar
 Mengajak semua siswa berdo’a menurut
agama dan keyakinan masing-masing
(untuk menutup kegiatan pembelajaran)
(Religius)
H. PENILAIAN PEMBELAJARAN
Penilaian Pengetahuan
1. Tes lisan tentang cara memegang dan membalik halaman buku.
2. Tes Lisan tentang pola bilangan berdasarkan gambar.
3. Tes tulis mengisi kalimat rumpang dari teks bacaan
4. Tes lisan bacaan kesukaan anggota keluarga.

Penilaian Keterampilan
Kriteria Baik sekali Baik Cukup Perlu
(4) (3) (2) Pendampingan
(1)
1. Mempraktikkan Siswa mampu Siswa mampu Siswa Siswa belum
cara memegang melakukan dua melakukan melakukan mampu melakukan
dan membalik cara (memegang salah satu cara kedua cara kedua cara
halaman buku dan membalik dengan tepat dengan bantuan
halaman) tanpa dan intervensi
dengan baik intervensi guru guru
tanpa intervensi
guru
2. Melengkapi Siswa Siswa Siswa Siswa belum
barisan bilangan melakukan melakukan melakukan mampu melakukan
berdasarkan pola dengan pola dengan pola tetapi pola
tertentu yang tepat tanpa yang tepat kurang tepat
bantuan guru dibantu guru tanpa bantuan
guru
3. Menceritakan Kalimat yang Hanya Hanya Hanya memenuhi 1
pengalaman saat diucapkan memenuhi 3 memenuhi 2 kriteria
membaca lancar, kriteria kriteria
bersama anggota intonasinya
keluarga di rumah tepat, alur cerita
runut, percaya
diri
Format Penilaian Keterampilan
1. Mempraktikkan cara memegang dan membalik halaman buku

No. Nama Memegang Membuka Membalik Menjaga Predikat


Siswa Predikat buku buku dengan halaman kondisi
dengan benar benar buku buku
dengan dengan
benar baik
2. Melengkapi barisan bilangan dengan pola gambar
No Nama Kesesuaian Kesesuaian Kesesuaian Kesesuaian Predikat
. Siswa dengan bentuk dengan dengan warna dengan pola
ukuran

3. Menceritakan pengalaman membaca bersama anggota keluarga


No. Nama Siswa Kalimat Intonasiny Alur Percaya Predikat
yang a tepat percakapan diri
diucapkan runtut
lancar

Penilaian Sikap
Perubahan Tingkah Laku
No Nama Siswa Percaya Diri Disiplin Bekerjasama
BT MT MB SM BT MT MB SM BT MT MB SM

Keterangan:
BT : Belum Terlihat
MT : Mulai Terlihat
MB : Mulai Berkembang
SM : Sudah Membudaya
Berilah tanda centang () pada kolom yang sesuai

Mengetahui Tasikmalaya, Agustus 2019

Kepala SDN 1 Gobras, Guru Kelas I

Nendah Setiawati, S.Pd., M.Si. Siti Feti Fatimah, S.Pd.


NIP. 19600919 197912 2 005 NIP. 19920425 201903 2 008
Lampiran 2
Instrumen Membaca Permulaan
Kondisi Anak
No Butir Instrumen Keterangan
Ya Tidak
Anak mengenal semua huruf
1
alphabet
2 Anak mengenal huruf a - e
3 Anak mengenal huruf f - j
4 Anak mengenal huruf k – o
5 Anak mengenal huruf p – t
6 Anak mengenal huruf u – z
Anak mampu membedakan huruf b
7
dan d
Anak mampu membedakan huruf u
8
dan v
Anak mampu membedakan huruf m
9
dan w
Anak mampu membedakan huruf p
10
dan q
Anak mampu melafalkan semua
11
huruf alphabet
Anak mampu menyebutkan huruf
12
vokal dengan baik
Anak mampu menyebutkan huruf
13
konsonan dengan baik
Anak mampu mengeja huruf
14
dengan dua suku kata
Anak mampu membaca kata
15
sederhana

Skor : Ya = 1 dan Tidak = 0


Skor Maksimum = 15
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑒𝑛𝑡𝑎ℎ
Nilai = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 x 100 =
Lampiran 3
PROGRAM KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING

A. Latar Belakang
Bimbingan dan konseling merupakan salah satu komponen dalam
pelaksanaan pendidikan di sekolah yang harus dilaksanakan oleh guru. Pada
tingkatan Sekolah Dasar, pelayanan bimbingan dan konseling diberikan oleh
guru kelas masing-masing. Bentuk bimbingan dan konseling terdiri dari
bimbingan belajar, bimbingan sosial, bimbingan karir dan lain sebagainya.
Dalam proses pembelajaran, setiap guru berupaya agar peserta didik
mampu mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan, dapat memperoleh
hasil belajar yang optimal dan memuaskan serta adanya perubahan tingkah
laku peserta didik menjadi pribadi yang lebih baik. Akan tetapi, dalam proses
pelaksanaannya, sering terjadi adanya hambatan dan tantangan sehingga
tujuan yang hendak dicapai tidak optimal. Oleh karena itu, dengan
dilaksanakannya bimbingan dan konseling ini diharapkan dapat menjadi
salah satu upaya untuk mengatasi hambatan dan tantangan tersebut juga untuk
memberikan pelayanan kepada peserta didik dalam mengatasai kesulitan
yang dihadapi serta mengembangkan kompetensi yang dimiliki yakni salah
satunya dengan melaksanakan bimbingan belajar.
B. Bentuk Kegiatan
Kegiatan bimbingan dan konseling ini berfokus pada kegiatan
bimbingan belajar yang diberikan pada siswa kelas I SDN 1 Gobras Kota
Tasikmalaya berjumlah 15 orang dan dikhusukan pada pembelajaran
membaca permulaan. Kegiatan ini dilakukan setia hari yakni dari hari Senin
– Sabtu selama 1 x Jam Pelajaran atau 35 menit setelah proses pembelajaran
di kelas selesai.
Bimbingan membaca permulaan dilakukan dalam dua tahap yakni
tanpa buku dan menggunakan buku. Pembelajaran membaca tanpa buku
dilakukan dengan cara mengajar menggunakan media selain buku seperti
kartu huruf, kartu gambar, kartu suku kata, kartu kata dan kartu kalimat.
Sedangkan pembelajaran membaca menggunakan buku dilakukan dengan
menggunakan media buku bacaan.
Metode yang digunakan antara lain metode abjad, metode eja, metode
suku kata dan metode kata. Sedangkan media yang digunakan untuk
menunjang proses bimbingan belajar yakni kartu huruf, kartu suku kata, kartu
kata, kartu gambar, bidak huruf, aplikasi game di handphone, video
pembelajaran membaca, slide power point, buku cerita, koran dan lain
sebagainya.
C. Tujuan Kegiatan
Adapun maksud dan tujuan dari kegiatan bimbingan dan konseling ini antara
lain :
1) Memberikan pelayanan bagi peserta didik yang membutuhkan;
2) Membimbing peserta didik dalam membaca permulaan dengan lebih
intensif;
3) Membantu peserta didik mengatasi kesulitan yang dialaminya dalam
membaca permulaan;
4) Membimbing peserta didik untuk mampu membaca minimal satu kata
sederhana dengan lancar;
5) Membantu peserta didik untuk meningkatkan hasil belajar di kelas.
D. Sasaran Kegiatan :
Sasaran kegiatan bimbingan dan konseling ini adalah peserta didik
kelas I (satu) SD Negeri 1 Gobras yang setelah dilakukan pretest, belum
mampu dalam hal membaca permulaan. Pretest yang dilakukan yakni
mengukur kemampuan peserta didik dalam 15 butir kemampuan membaca
permulaan yang yakni antara lain :
1. Anak mengenal semua huruf abjad;
2. Anak mengenal huruf a – e;
3. Anak mengenal huruf f – j;
4. Anak mengenal huruf k – o;
5. Anak mengenal huruf p – t;
6. Anak mengenal huruf u – z;
7. Anak mampu membedakan huruf b dan d;
8. Anak mampu membedakan huruf u dan v;
9. Anak mampu membedakan huruf m dan w;
10. Anak mampu membedakan huruf p dan q;
11. Anak mampu melafalkan semua huruf abjad;
12. Anak mampu menyebutkan huruf vokal dengan baik;
13. Anak mampu menyebutkan huruf konsonan dengan baik;
14. Anak mampu mengeja huruf dengan dua suku kata;
15. Anak mampu membaca kata sederhana.
Daftar peserta didik dan hasil pretest dari 15 butir instrumen tersebut
dapat dilihat sebagai berikut :
No Nama Peserta Nilai Pretest Keterangan
Didik
1. Ratna Jaya Lani 6 Belum mampu mengenal semua
huruf abjad dengan benar, belum
mampu mengeja huruf dengan
dua suku kata, belum mampu
membaca kata sederhana.
2. Rahma Aprilia 13 Belum mampu mengenal semua
Tulus huruf abjad dengan benar, belum
mampu mengeja huruf dengan
dua suku kata, belum mampu
membaca kata sederhana.
3. Siska Tri Cahya R 40 Belum mampu mengenal semua
huruf abjad dengan benar, belum
mampu membedakan huruf b, d,
p dan q, belum mampu mengeja
huruf dengan dua suku kata,
belum mampu membaca kata
sederhana.
No Nama Peserta Nilai Pretest Keterangan
Didik
4. Cecilia Pramudia 40 Belum mampu mengenal semua
T.A huruf abjad dengan benar, belum
mampu mengeja huruf dengan
dua suku kata, belum mampu
membaca kata sederhana.
5. Daffa Naufal 67 Belum mampu membedakan
Rizqullah huruf b dan d, huruf m dan w
belum mampu mengeja huruf
dengan dua suku kata, belum
mampu membaca kata sederhana
dengan lancar.
6. Kenji Alfarizi 60 Belum mampu membedakan
huruf b dan d, belum mampu
mengeja huruf dengan dua suku
kata, belum mampu membaca
kata sederhana dengan lancar.
7. Pradyta Ellena 60 Belum mampu membedakan
huruf b dan d, belum mampu
mengeja huruf dengan dua suku
kata, belum mampu membaca
kata sederhana dengan lancar.
8. Hana Wardatul 67 Belum mampu membedakan
Jannah huruf b dan d, membedakan
huruf p dan q, belum mampu
mengeja huruf dengan dua suku
kata, belum mampu membaca
kata sederhana dengan lancar.
No Nama Peserta Nilai Pretest Keterangan
Didik
9. Hapid Saputra 67 Belum mampu membedakan
Suherlan huruf b dan d, belum lancar
mengeja huruf dengan dua suku
kata, belum mampu membaca
kata sederhana dengan lancar.
10. M. Rizky 67 Belum mampu mengeja huruf
Resnawan dengan dua suku kata, belum
mampu membaca kata sederhana
dengan lancar.
11. M. Yasin Rizky I 67 Belum mampu mengeja huruf
dengan dua suku kata, belum
mampu membaca kata sederhana
dengan lancar.
12. M. Ilham R.M 67 Belum mampu mengeja huruf
dengan dua suku kata, belum
mampu membaca kata sederhana
dengan lancar.
13. Hilfi Maulana 67 Belum mampu mengeja huruf
dengan dua suku kata, belum
mampu membaca kata sederhana
dengan lancar.
14. Sandi M. Nizam 60 Belum mampu membedakan
huruf b dan d, belum lancar
mengeja huruf dengan dua suku
kata, belum mampu membaca
kata sederhana dengan lancar.
15. Azka M. Hafair 60 Belum mampu mengeja huruf
dengan dua suku kata, belum
No Nama Peserta Nilai Pretest Keterangan
Didik
mampu membaca kata sederhana
dengan lancar.

E. Jadwal Kegiatan
Jadwal kegiatan bimbingan dan konseling ini dilakukan sesuai dengan
jadwal aktualisasi habituasi yang dilaksanakan dari tanggal 20 Agustus 2019
– 18 September 2019. Rincian jadwal kegiatan dapat dilihat pada tabel berikut
:

NO HARI/TANGGAL WAKTU MATERI


1. Selasa/20-08-2019 Konsultasi dengan
Kepala sekolah dan
orang tua murid
mengenai kegiatan
bimbingan.
Mendata peserta didik
yang akan diberikan
bimbingan dan
konseling.
2. Rabu/21-08-2019 10.35 – 11.10 Mengenal huruf-huruf
alphabet dari a-z.
3. Kamis/22-08-2019 10.35 – 11.10 Mengenal huruf vokal.
4. Jumat/23-08-2019 10.00 – 10.35 Mengenal huruf
konsonan.
5. Sabtu/24-08-2019 10.00 – 10.35 Menggabungkan satu
huruf vokal dan
konsonan.
NO HARI/TANGGAL WAKTU MATERI
6. Senin/26-08-2019 10.35 – 11.10 Menggabungkan satu
huruf vokal dan
konsonan.
7. Selasa/27-08-2019 10.35 – 11.10 Menggabungkan
huruf-huruf menjadi
kata sederhana
8. Rabu/28-08-2019 10.35 – 11.10 Menggabungkan
huruf-huruf menjadi
kata sederhana.
9. Kamis/29-08-2019 10.35 – 11.10 Menggabungkan
huruf-huruf menjadi
kata sederhana.
10. Jumat/30-08-2019 10.00 – 10.35 Mengeja suku kata
dari kata-kata
sederhana.
11. Sabtu/31-08-2019 10.00 – 10.35 Mengeja suku kata
dari kata-kata
sederhana.
12 Senin/02-09-2019 10.35 – 11.10 Menyusun suku kata
menjadi kata-kata
sederhana.
13 Selasa/03-09-2019 10.35 – 11.10 Mengenal pengucapan
‘ng’ dan penerapannya
pada kata sederhana.
14 Rabu/04-09-2019 10.35 – 11.10 Mengenal pengucapan
‘ny’ dan penerapannya
pada kata sederhana.
15 Kamis/05-09-2019 10.35 – 11.10 Membaca kata-kata
sederhana pada
NO HARI/TANGGAL WAKTU MATERI
aplikasi game di
handphone.
16 Jumat/06-09-2019 10.00 – 10.35 Membaca kata-kata
sederhana yang
terdapat dalam koran.
17 Sabtu/07-09-2019 10.00 – 10.35 Membaca kata-kata
sederhana pada teks
cuplikan cerita.
18 Senin/09-09-2019 10.35 – 11.10 Membaca suku kata
hingga kata sedrhana
dari video dan slide
power point.
19 Selasa/10-09-2019 10.35 – 11.10 Menyusun huruf-huruf
menjadi kata
sederhana.
20 Rabu/11-09-2019 10.35 – 11.10 Membaca kata-kata
sederhana pada buku
cerita yang disediakan
oleh guru.
21 Kamis/12-09-2019 10.35 – 11.10 Menyusun kata-kata
sederhana menjadi
kalimat yang padu.
22 Jumat/13-09-2019 10.00 – 10.35 Membaca kata-kata
sederhana pada buku
cerita yang disediakan
oleh guru.
23 Sabtu/14-09-2019 10.00 – 10.35 Membaca kata-kata
sederhana pada buku
NO HARI/TANGGAL WAKTU MATERI
cerita yang disediakan
oleh guru.
24 Senin/16-09-2019 10.35 – 11.10 Membaca kata-kata
sederhana pada buku
cerita yang disediakan
oleh guru.
25 Selasa/17-09-2019 10.35 – 11.10 Membaca kata-kata
sederhana pada buku
cerita yang disediakan
oleh guru.
26 Rabu/18-09-2019 10.35 – 11.10 Membaca kata-kata
sederhana pada buku
cerita yang disediakan
oleh guru.

F. Penutup
Demikian program kegiatan bimbingan dan konseling ini disusun
sebagai rencana dan pedoman untuk kemudian dilaksanakan dengan sebaik-
baiknya. Program ini sekaligus menjadi laporan kegiatan aktualisasi habituasi
yang dilakukan di SDN 1 Gobras khususnya kelas I (satu). Program ini
diharapkan dapat menjadi salah satu upaya dan pelayanan guru terhadap
perkembangan peserta didik untuk menjadi lebih baik serta untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang optimal.
Lampiran 4

PROGRAM GERAKAN LITERASI SEKOLAH

A. Latar Belakang
Gerakan literasi sekolah adalah salah satu program yang sangat penting
di terapkan pada bidang pendidikan, karena program tersebut mampu untuk
mengembangkan kemampuan peserta didik dalam membaca dan menulis.
Kemampuan berliterasi peserta didik berkaitan erat dengan tuntutan
keterampilan membaca yang berujung pada kemampuan memahami, meneliti
dan menerapkan. Salah satu upaya dalam mengembangkan budaya literasi
bangsa adalah dengan melalui penyediaan bahan bacaan dan peningkatan
minat baca peserta didik. Gerakan literasi sekolah dalam ruang lingkup
pendidikan tentu banyak macamnya diantaranya ada literasi matematika,
literasi sains, literasi membaca, literasi menulis, literasi digital dan lain
sebagainya.
Pada program gerakan literasi ini dikhususkan pada kegiatan lterasi
membaca. Hal ini dikarenakan pada tingkat sekolah dasar terutama kelas I,
masih terdapat beberapa kesulitan yang dialami oleh peserta didik dalam
membaca permulaan. Kemampuan membaca ini akan menjadi salah satu
penunjang pemahaman mereka dalam menerima pelajaran. Oleh karena itu,
adanya program gerakan literasi diharapkan menjadi sarana bagi peserta didik
untuk terbiasa berlatih membaca, memiliki minat dan motivasi untuk terus
membaca sehingga wawasan mereka akan bertambah.
B. Bentuk Kegiatan
Program gerakan literasi sekolah ini telah dikonsultasikan bersama
kepala sekolah sebagai pemegang kebijakan dan disosialisasikan kepada
peserta didik kelas I. Kegiatan literasi dilaksanakan tiga hari dalam seminggu
yakni hari Selasa, Kamis dan Sabtu.
Bentuk kegiatan dalam program gerakan literasi ini adalah sebagai
berikut :
1. Pembiasaan membaca selama 15 menit sebelum pembelajaran
dimulai
Kegiatan pembiasaan membaca ini dimulai dengan menyortir
terlebih dahulu buku non pelajaran di perpustakaan. Buku yang dipilih
adalah buku yang sesuai dengan karakteristik peserta didik kelas I yakni
tulisan dalam buku yang tidak terlalu kecil, penggunaan bahasa yang
sederhana dan mudah dimengerti. Contoh buku yang dibaca ialah buku
dongeng, sejarah nabi dan lain sebagainya.
Sebelum pembelajaran dimulai, selama 15 menit peserta didik
membaca buku yang telah diberikan oleh guru secara mandiri. Selain itu,
5 orang peserta didik secara bergiliran dipanggil ke depan kelas untuk
membaca buku tersebut dengan dibimbing oleh guru.
2. Membuat Pojok Baca
Pojok baca merupakan bentuk kecil dari perpustakaan yang dapat
dibuat di dalam kelas. Pojok baca ini dapat dijadikan sebagai salah satu
sarana bagi peserta didik untuk gemar membaca buku saat berada di kelas.
Pojok baca dibuat senyaman dan semenarik mungkin supaya dapat
memotivasi peserta didik dalam memanfaatkannya. Alat dan bahan yang
digunakan untuk membuat pojok baca ini yakni rak buku yang terbuat dari
bekas pipa, tempelan-tempelan poster sederhana yang berisi ajakan untuk
rajin membaca, tulisan ‘Pojok Baca’ sebagai identitas dan pernak-pernik
lainnya untuk menarik perhatian peserta didik.
3. Membuat pohon GeLis (Gerakan Literasi)
Pohon gerakan literasi atau selanjutnya disingkat dengan pohon
gelis merupakan salah satu bentuk media dalam pembiasaan membaca di
sekolah yang bertujuan untuk meningkatkan minat membaca peserta didik.
Pohon Gelis yang dibuat yakni papan yang terbuat dari bahan kayu supaya
tahan lama dengan dilukis gambar pohon.
Pohon gelis ini diisi dengan daun – daun kata yang ditulis oleh
peserta didik dan kemudian ditempel pada pohon gelis tersebut. Daun kata
yang dimaksud diberikan kepada peserta didik jika dapat menyebutkan
satu kata yang mereka ingat dari bacaan yang telah dibaca sebelumnya.
Kata tersebut kemudian ditunjukkan kepada guru. Jika benar, maka peserta
didik tersebut berhak menerima daun kata. Hal ini dimaksudkan untuk
menumbuhkan rasa kompetisi peserta didik dalam meniemukan kosakata
baru yang telah mereka baca dalam bukunya.
C. Tujuan Kegiatan
Adapun maksud dan tujuan dari program gerakan literasi sekolah ini antara
lain :
e) Menumbuhkan minat dan motivasi peserta didik untuk membaca buku;
f) Membiasakan peserta didik membaca buku selain buku pelajaran;
g) Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam membaca permulaan;
h) Meningkatkan pengetahuan dan wawasan peserta didik.
D. Sasaran Kegiatan :
Sasaran program gerakan literasi ini adalah peserta didik kelas I (satu)
SD Negeri 1 Gobras yang berjumlah 32 orang, 16 orang laki-laki dan 16 orang
perempuan.
E. Jadwal Kegiatan
No Hari/Tanggal Kegiatan
1. Selasa/20-08-2019 Konsultasi dengan Kepala Sekolah
mengenai Program Gerakan Literasi
Sekolah yang akan dilaksanakan.
2. Kamis/22-08-2019 Menyortir buku non pelajaran dari
perpustakaan yang sesuai dengan
karakteristik peserta didik.
3. Sabtu/24-08-2019 Sosialisasi kepada peserta didik tentang
program literasi.
Menentukan buku yang akan dibaca oleh
setiap peserta didik.
4. Selasa/27-08-2019 • Pembiasaan membaca 15 menit
sebelum pembelajaran dimulai.
No Hari/Tanggal Kegiatan
• Lima orang peserta didik secara
bergiliran membaca buku di depan
kelas dengan bimbingan guru.
5. Kamis/28-08-2019 • Pembiasaan membaca 15 menit
sebelum pembelajaran dimulai.
• Lima orang peserta didik secara
bergiliran membaca buku di depan
kelas dengan bimbingan guru.
6. Sabtu/30-08-2019 • Pembiasaan membaca 15 menit
sebelum pembelajaran dimulai.
• Lima orang peserta didik secara
bergiliran membaca buku di depan
kelas dengan bimbingan guru.
• Menyiapkan rak buku dari pipa bekas
untuk menyimpan buku bacaan.
• Menyiapkan lukisan pohon gelis.
• Menyiapkan daun-daun kata yang
terbuat dari kertas berwarna.
7. Selasa/03-09-2019 • Pembiasaan membaca 15 menit
sebelum pembelajaran dimulai.
• Lima orang peserta didik secara
bergiliran membaca buku di depan
kelas dengan bimbingan guru.
• Menghias pojok baca dengan poster-
poster sederhana berisi pentingnya
membaca dan pernak-pernik lainnya.
• Sosialisasi pembagian daun kata pada
peserta didik.
No Hari/Tanggal Kegiatan
8. Kamis/05-09-2019 • Pembiasaan membaca 15 menit
sebelum pembelajaran dimulai.
• Lima orang peserta didik secara
bergiliran membaca buku di depan
kelas dengan bimbingan guru.
• Guru memberikan daun kata pada
peserta didik dengan cara bertanya
mengenai satu kata yang diingatnya
setelah membaca buku tersebut.
• Peserta didik menempelkan kartu
kata pada pohon gelis.
9. Sabtu/07-09-2019 • Pembiasaan membaca 15 menit
sebelum pembelajaran dimulai.
• Lima orang peserta didik secara
bergiliran membaca buku di depan
kelas dengan bimbingan guru.
• Guru memberikan daun kata pada
peserta didik dengan cara bertanya
mengenai satu kata yang diingatnya
setelah membaca buku tersebut.
• Peserta didik menempelkan kartu
kata pada pohon gelis.
10. Selasa/10-09-2019 • Pembiasaan membaca 15 menit
sebelum pembelajaran dimulai.
• Lima orang peserta didik secara
bergiliran membaca buku di depan
kelas dengan bimbingan guru.
• Guru memberikan daun kata pada
peserta didik dengan cara bertanya
No Hari/Tanggal Kegiatan
mengenai satu kata yang diingatnya
setelah membaca buku tersebut.
• Peserta didik menempelkan kartu
kata pada pohon gelis.
11. Kamis/12-09-2019 • Pembiasaan membaca 15 menit
sebelum pembelajaran dimulai.
• Lima orang peserta didik secara
bergiliran membaca buku di depan
kelas dengan bimbingan guru.
• Guru memberikan daun kata pada
peserta didik dengan cara bertanya
mengenai satu kata yang diingatnya
setelah membaca buku tersebut.
• Peserta didik menempelkan kartu
kata pada pohon gelis.
12. Sabtu/14-09-2019 • Pembiasaan membaca 15 menit
sebelum pembelajaran dimulai.
• Lima orang peserta didik secara
bergiliran membaca buku di depan
kelas dengan bimbingan guru.
• Guru memberikan daun kata pada
peserta didik dengan cara bertanya
mengenai satu kata yang diingatnya
setelah membaca buku tersebut.
• Peserta didik menempelkan kartu
kata pada pohon gelis.
13. Selasa/17-09-2019 • Pembiasaan membaca 15 menit
sebelum pembelajaran dimulai.
No Hari/Tanggal Kegiatan
• Lima orang peserta didik secara
bergiliran membaca buku di depan
kelas dengan bimbingan guru.
• Guru memberikan daun kata pada
peserta didik dengan cara bertanya
mengenai satu kata yang diingatnya
setelah membaca buku tersebut.
• Peserta didik menempelkan kartu
kata pada pohon gelis.

F. Penutup
Demikian pemaparan program Gerakan Literasi Sekolah ini disusun
sebagai kegiatan Best Practice di SDN 1 Gobras khususnya untuk kelas I.
Program ini diharapkan dapat menjadi kegiatan pembiasaan yang positif bagi
peserta didik untuk menumbuhkan budaya literasi dalam hal ini budaya
membaca sehingga akan menjadi penunjang peserta didik dalam proses
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan yang optimal.
Lampiran 5
DOKUMENTASI

1. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

2. Membuat Media Pembelajaran

3. Melaksanakan Kegiatan Pembelajaran


4. Melaksanakan Penilaian Proses dan Hasil Pembelajaran

5. Melaksanakan Program Bimbingan dan Konseling

6. Melaksanakan Program Gerakan Literasi Sekolah

Anda mungkin juga menyukai