Anda di halaman 1dari 83

Orientasi Guru Belajar Seri Asesmen

Kompetensi Minimum
Bimtek Guru Belajar Seri Asesmen Kompetensi Minimum untuk Tingkat SD – Angkatan 10  Orientasi Guru Belajar
Seri Asesmen Kompetensi Minimum
IN PROGRESS

Selamat datang dan selamat bergabung dalam Orientasi Guru Belajar Seri Asesmen
Kompetensi Minimum yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Semoga Anda
telah dalam keadaan siap untuk mengikuti program ini!

Guru Belajar Seri Asesmen Kompetensi Minimum terdiri dari 3 tahap, yaitu: Orientasi dan
Bimtek, serta Pengimbasan. Saat ini, Anda berada pada tahap pertama, Orientasi. Pada
tahap ini, peserta akan mendapatkan pemahaman terkait latar belakang, tujuan umum,
kebijakan, dan alur Program Guru Belajar seri Asesmen Kompetensi Minimum. Program ini
bertujuan untuk menjawab berbagai persoalan guru dalam menghadapi Asesmen
Kompetensi Minimum, diantaranya: 

1. Berkembangnya miskonsepsi tentang asesmen nasional 

2. Adanya malpraktik pembelajaran dalam melakukan persiapan menghadapi asesmen


nasional 

3. Guru belum mengetahui cara membaca hasil asesmen nasional 

4. Guru belum memahami bagaimana menindaklanjuti hasil asesmen nasional

Anda akan melakukan serangkaian kegiatan pembelajaran secara mandiri melalui program
pembelajaran otomatisasi dengan alokasi waktu selama 32 jam pertemuan yang dapat Anda
atur secara fleksibel. Program Bimtek Guru Belajar Seri Asesmen Kompetensi Minimum
disusun dengan memadukan tahapan dan pendekatan modular yang memfasilitasi peserta
melakukan personalisasi pembelajaran. Selain itu, program ini dapat mendorong guru untuk
saling belajar dengan guru yang lain dalam hal berbagi praktik baik pembelajaran. Selamat
belajar!

Apa Pentingnya Asesmen Nasional?


Bimtek Guru Belajar Seri Asesmen Kompetensi Minimum untuk Tingkat SD – Angkatan 10  Orientasi Guru Belajar
Seri Asesmen Kompetensi Minimum  Apa Pentingnya Asesmen Nasional?
IN PROGRESS

Pada aktivitas sebelumnya, telah dijelaskan bahwa Asesmen Nasional perlu dilakukan untuk
meningkatkan mutu pendidikan. Pertanyaannya, mutu pendidikan seperti apa yang
diharapkan? Apakah mutu pendidikan dapat dilihat dari hasil Ujian Nasional saja seperti
yang selama ini terjadi?

Peningkatan mutu sistem pendidikan tidak hanya berorientasi pada pencapaian siswa dalam
menguasai materi pelajaran dan nilai ujian akhir, apapun sebutannya. Keberhasilan sistem
pendidikan lebih difokuskan pada pencapaian kompetensi siswa yang meliputi
pengetahuan, keterampilan dan sikap. Terlebih pada era transformasi pendidikan abad ke-
21, dimana arus perubahan menuntut siswa menguasai berbagai kecakapan hidup yang
esensial untuk menghadapi berbagai tantangan abad ke-21 dimana siswa memiliki
kecakapan belajar dan berinovasi, kecakapan menggunakan teknologi informasi, kecakapan
hidup untuk bekerja dan berkontribusi pada masyarakat.
Pertanyaannya, bagaimana cara mengukur kompetensi tersebut? Ya, menggunakan
Asesmen Nasional. Asesmen Nasional diberlakukan sebagai alat ukur untuk mengetahui
ketercapaian kompetensi yang harus dikuasai siswa. Asesmen Nasional tidak hanya
memotret hasil belajar kognitif siswa, sebagaimana yang terjadi dalam Ujian Nasional
namun juga memotret hasil belajar sosial emosional. Termasuk di dalamnya sikap, nilai,
keyakinan, serta perilaku yang dapat memprediksi tindakan dan kinerja siswa di berbagai
konteks yang relevan. 

Selain tuntutan kecakapan abad 21, profil pelajar Pancasila juga menjadi rujukan pencapaian
karakter bagi seluruh siswa di Indonesia. Bahkan profil pelajar pancasila ini sudah
merangkum serangkaian kecakapan hidup abad 21. Karakter pelajar Pancasila yang ingin
dicapai oleh siswa yaitu:
1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia.
2. Berkebhinekaan global
3. Mandiri
4. Bernalar kritis 
5. Kreatif
6. Gotong royong

Silakan membaca penjelasan lebih rinci mengenai profil pelajar Pancasila melalui tautan
berikut ini Profil Pelajar Pancasila
Untuk itu, penting bagi guru dan siswa untuk mengadopsi proses pembelajaran yang
berfokus pada pengembangan kompetensi. Pencapaian kompetensi siswa dapat diukur dari
pemahaman konsep, dan keterampilan menerapkan konsep dalam berbagai konteks.
Dengan demikian, siswa tidak hanya menguasai konten semata, tetapi lebih menguasai
pemahaman secara mendalam terhadap konsep yang dapat diterapkan di berbagai konteks
kehidupan. Hal ini yang diharapkan sebagai peningkatan hasil pembelajaran siswa. Capaian
kompetensi siswa secara holistik inilah yang ingin dievaluasi melalui Asesmen Nasional.

Bagaimana keterkaitan Asesmen Nasional dengan kecakapan abad 21 dan profil pelajar
Pancasila? Simak penjelasannya pada materi yang telah disediakan berikut ini. 
Pengantar Program Bimtek Guru Belajar
Seri Asesmen Kompetensi Minimum
Selamat Datang!
Bimtek Guru Belajar Seri Asesmen Kompetensi Minimum untuk Tingkat SD – Angkatan 10  Pengantar Program
Bimtek Guru Belajar Seri Asesmen Kompetensi Minimum  Selamat Datang!
IN PROGRESS

Anda telah menyelesaikan program Orientasi. Sekarang Bapak dan Ibu telah berada pada
tahap kedua, yaitu Bimtek Guru Belajar Seri Asesmen Kompetensi Minimum. Selamat
datang! Apakah Anda telah siap untuk belajar?

Pada program ini, Anda akan belajar mengenai:

Program ini akan efektif bila Anda:

1. Mengikuti instruksi pembelajaran dengan teliti


2. Mempelajari secara seksama semua konsep 
3. Mengisi kuis dan diskusi dengan sebenar-benarnya
4. Melakukan latihan secara mandiri dan berkala 
Anda sudah mengetahui tujuan dan cara efektif mengikuti program. Setelah ini, Anda akan
melakukan Asesmen Pra Program untuk mengetahui kemampuan awal Anda sebelum
mengikuti proses belajar. Silakan lanjut ke aktivitas berikutnya.  

Asesmen Pra Program Bimtek Guru Belajar


Seri Asesmen Kompetensi Minimum
Bimtek Guru Belajar Seri Asesmen Kompetensi Minimum untuk Tingkat SD – Angkatan 10  Pengantar Program
Bimtek Guru Belajar Seri Asesmen Kompetensi Minimum  Asesmen Pra Program Bimtek Guru Belajar Seri Asesmen
Kompetensi Minimum

IN PROGRESS

Sebelum memulai proses belajar, Anda diharapkan mengisi Asesmen Pra Program yang
bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman awal Anda. Untuk itu, Anda diminta
menjawab sesuai dengan kemampuan Anda. Anda akan diberikan soal-soal pilihan ganda
yang terdiri atas 30 soal. Silakan memilih jawaban menurut Anda paling tepat. 

Bagaimana jika hasil asesmen pra kurang maksimal? Tidak perlu khawatir bila mendapat
hasil yang kurang memuaskan. Pada akhir program, Anda akan mengisi kembali kuis ini
pada aktivitas Asesmen Pasca Program. Anda dapat membandingkan hasil yang diperoleh
antara asesmen pra dengan asesmen pasca. Dengan demikian, Anda dapat mengukur
perkembangan proses belajar secara mandiri. Sudah siap? Mari, kita mulai! 

HomeMedia PembelajaranMateri, Soal, dan Referensi Jawaban Pengantar Program Bimtek Guru Belajar
Seri Asesmen Kompetensi Minimum untuk Tingkat SD MEDIA PEMBELAJARAN

Materi, Soal, dan Referensi Jawaban Pengantar


Program Bimtek Guru Belajar Seri Asesmen
Kompetensi Minimum untuk Tingkat SD
Diyan Shodik Monday, January 04, 2021

Berikut ini adalah materi ke 2 dari Bimtek Guru Belajar seri Asesmen Kompetensi Minimum
SD yaitu Pengantar Program Bimtek Guru Belajar Seri Asesmen Kompetensi
Minimum untuk Tingkat SD.
Pada tahap ini, peserta akan belajar tentang Konsep Asesmen Nasional untuk peningkatan
kualitas pembelajaran, Teknis Pelaksanaan Asesmen Nasional, Butir Soal Asesmen
Literasi Membaca Tingkat SD, Butir Soal Asesmen Numerasi Pada Tingkat SD, dan Tindak
Lanjut Laporan hasil Asesmen Kompetensi Minimun.

Untuk dapat mengikuti Pengantar Program Bimtek Guru Belajar Seri Asesmen Kompetensi
Minimum untuk Tingkat SD, peserta wajib melakukan Asesmen Pra Program Bimtek Guru
Belajar Seri Asesmen Kompetensi Minimum untuk mengetahui kemampuan awal peserta
sebelum mengikuti proses belajar.

Silahkan lanjut ke aktivitas berikutnya, klik tombol Next Topic untuk melanjutkan ke program
selanjutnya yaitu: Asesmen Pra Program Bimtek Guru Belajar Seri Asesmen Kompetensi
Minimum.

Tujuan dilakukannya Asesmen Pra Program yakni untuk mengetahui tingkat pemahaman


awal Peserta. Untuk itu, Peserta diminta menjawab sesuai dengan kemampuan. Peserta
akan diberikan soal-soal pilihan ganda yang terdiri atas 30 soal.

Soal dan Referensi Jawaban Pengantar Program Bimtek Guru Belajar


Seri Asesmen Kompetensi Minimum untuk Tingkat SD

Berikut ini merupakan soal-soal dan referensi jawaban dari Asesmen Pra Program Bimtek
Guru Belajar Seri Asesmen Kompetensi Minimum.
Admin sendiri mencoba menjawab benar sejumlah 28 dari 30 soal yang ada, untuk skor
yang Admin peroleh adalah 93,33.

Sebagai bahan referensi jawaban Pengantar Program Bimtek Guru Belajar Seri Asesmen
Kompetensi Minimum untuk Tingkat SD, silahkan simak di bawah ini.

1. Pernyataan yang benar mengenai Asesmen Nasional yaitu….


 👍Digunakan sebagai dasar perbaikan kualitas pembelajaran
 Digunakan sebagai penilaian untuk penentuan nilai individu
 Diberikan di akhir jenjang sebagai penentuan kelulusan siswa
 Diberikan untuk menilai prestasi pendidikan setiap daerah
2. Dalam Asesmen Nasional pemetaan aspek pendukung kualitas pembelajaran di
lingkungan sekolah dilakukan melalui….
 Survei karakter
 Survei lingkungan belajar
 👍Asesmen Kompetensi Minimum
 Survei kualitas sekolah
3. Salah satu instrumen Asesmen Nasional adalah survei karakter. Dalam pelaksanaannya
survei karakter memiliki tujuan utama yaitu….
 Mengukur kualitas pembelajaran dan iklim di sekolah yang menunjang pembelajaran
siswa
 👍Mengukur hasil belajar non kognitif menyangkut sikap, kebiasaan, dan nilai-nilai
pancasila
 Mengukur hasil belajar secara kognitif melalui kompetensi dasar literasi membaca
dan numerasi
 Mengukur kemampuan akademik siswa dilihat dari nilai akhir siswa sebagai penentu
kualitas sekolah
4. Perbedaan Asesmen Nasional dengan Ujian Nasional adalah….
 Ujian Nasional dilakukan pada siswa kelas V, VII, dan XI sedangkan Asesmen
Nasional untuk tingkat akhir
 Ujian Nasional dilakukan selama 1 minggu sedangkan Asesmen Nasional dilakukan
selama 4 hari
 👍Ujian Nasional dilakukan pada semua siswa sedangkan Asesmen Nasional pada
siswa sampel
 Ujian Nasional dilakukan secara daring, luring, dan blended sedangkan Asesmen
Nasional dilakukan secara daring
5. Pernyataan yang tepat mengenai ragam butir soal yang digunakan dalam Asesmen
Kompetensi Minimum yaitu….
 Jumlah butir soal yang diujikan pada semua setiap jenjang sama yaitu sejumlah 30
soal
 Semua siswa pada setiap jenjang pendidikan akan mengerjakan soal dengan tingkat
kesulitan sama
 👍Soal asesmen terdiri atas pilihan ganda, menjodohkan, isian singkat, dan uraian
 Kompetensi mendasar yang dipelajari setiap siswa berbeda sesuai dengan
peminatannya
6. Dalam pelaksanaan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), konten dalam literasi
membaca mencakup….
 👍Teks informasi dan teks fiksi
 Teks prosedur dan teks prosedur kompleks
 Teks observasi dan teks deskripsi
 Teks wacana dan teks argumentasi
7. Kompetensi minimum yang dimaksudkan dalam AKM adalah….
 👍Kompetensi dasar siswa untuk mempelajari materi apapun
 Kompetensi dasar yang harus dimiliki sekolah
 Kompetensi matematika dan Bahasa Indonesia siswa
 Kompetensi minimal setara yang harus dimiliki siswa
8. Asesmen Kompetensi Minimum dan Ujian Nasional memiliki beberapa perbedaan
termasuk dalam konteks soal. Dari pernyataan berikut manakah yang menunjukkan ciri-ciri
soal Asesmen Kompetensi Minimum?
 Konteks masalah yang diberikan bersifat rutin dan sederhana
 👍Soal bersifat relevan dengan dunia nyata dan aplikatif
 Soal mengacu pada penyelesaian sesuai konsep yang dipelajari
 Dalam soal teks yang disajikan pendek namun kurang mendalam
9. Manakah dalam pernyataan berikut yang merupakan kelebihan dari Asesmen
Kompetensi Minimum dibandingkan dengan soal Ujian Nasional?
 Mutu pendidikan diukur dari penilaian konten yang esensial pada mata pelajaran
tertentu
 Penentuan dan pemetaan kemampuan siswa untuk dapat melanjutkan ke jenjang
berikutnya
 Kemampuan kognitif menjadi hal utama sehingga lebih menekankan pada
penguasaan materi
 👍Menekankan pada penguasaan kompetensi, dan penerapannya dalam berbagai
konteks kehidupan
10. Dari yang sudah dipelajari mengenai Asesmen Kompetensi Minimum maka dapat
disimpulkan bahwa….
 Asesmen Kompetensi Minimum akan mempengaruhi penyelenggaraan kegiatan
kelulusan siswa
 Dengan Asesmen Kompetensi Minimum sekolah tidak lagi melaksanakan Ujian
Sekolah (US)
 👍Hasil Asesmen Kompetensi Minimum untuk mengevaluasi di berbagai aspek
pembelajaran
 Asesmen Kompetensi Minimum dilakukan juga untuk mengukur penguasaan siswa
terhadap konten
11. Perhatikan komponen berikut:
(a)  Konten

(b)  Proses kognitif

(c)  Proses non kognitif

(d)  Konteks

Manakah yang mencakup tiga komponen penilaian asesmen literasi membaca?


 (a), (b), (c)
 👍(a), (b), (d)
 (a), (c), (d)
 (b), (c), (d)
12. Guru Anwar memberikan soal teks bacaan sederhana pada siswanya dengan
menggunakan pertanyaan siapa, mengapa, dan dimana. Kompetensi apakah yang akan
diukur oleh Guru Anwar?
 👍Menemukan informasi tersurat
 Membandingkan hal-hal utama dalam teks
 Menilai kesesuaian antara ilustrasi dengan isi teks
 Mengidentifikasi kejadian yang dihadapi tokoh cerita
13. Pada soal-soal literasi yang diberikan, Guru Rani memberikan bacaan fiksi mengenai
bayi komodo. Guru Rani membuat pertanyaan “Apa yang membuat bayi komodo takut
ketika melihat bayi komodo lain?” Kompetensi apakah yang akan diukur oleh Guru Rani?
 Menilai kesesuaian antara ilustrasi dengan isi teks
 👍Menyimpulkan perasaan dan sifat tokoh pada teks
 Mengidentifikasi kejadian yang dihadapi tokoh cerita
 Menyusun inferensi (kesimpulan) terkait isi teks
14. Guru Aziz meminta siswa untuk memilih setiap kalimat yang menyatakan latar tempat
dalam bacaan. Kompetensi apakah yang ingin diukur oleh Guru Aziz melalui pertanyaan
tersebut?
 Menyimpulkan perasaan dan sifat tokoh serta elemen intrinsik lain
 Membandingkan hal-hal utama dalam teks sastra
 Merefleksi pengetahuan baru yang diperoleh dari teks
 👍Mengidentifikasi perubahan dalam elemen intrinsik pada teks
15. Pada asesmen numerasi tingkat SD, hal yang akan diujikan dalam konten geometri dan
pengukuran level pembelajaran 2 yaitu….
 Mengenal segi empat, segitiga, segi banyak, dan lingkaran
 Mengenal limas kerucut dan bola
 👍Mengenal prisma dan tabung
 Mengenal balok dan kubus
16. Menyelesaikan soal mengenai persamaan linear merupakan merupakan salah satu
konten dalam asesmen numerasi yaitu….
 Bilangan
 Geometri dan pengukuran
 👍Aljabar
 Data dan ketidakpastian
17. Asesmen literasi membaca tingkat SD dilaksanakan dalam….
 1 level pembelajaran
 2 level pembelajaran
 👍3 level pembelajaran
 4 level pembelajaran
18. Analisis soal berikut dan temukan manakah yang termasuk dalam soal Asesmen
Kompetensi Minimum!
 Andi memiliki 200 gram gula pasir dan 1,2 kilogram tepung terigu. Saat dicampurkan
maka beratnya menjadi …. kilogram.
 👍Perhatikan kemasan minuman sari buah berikut! Jika dituliskan dalam bentuk
pecahan paling sederhana, berapakah kandungan sari buah apel?
 KPK dari 85, 90, dan 125 dalam bentuk faktorisasi utama adalah….
 Diketahui sebuah kubus dengan panjang sisi 40 cm. Berapa volume kubus tersebut?
19. Bagaimana dampak Asesmen Kompetensi Minimum pada siswa SD yang diketahui
tidak ada Ujian Nasional sebelumnya?
 Asesmen Kompetensi Minimum memiliki konsekuensi pada siswa SD sehingga akan
menjadi beban tambahan
 Asesmen Kompetensi Minimum akan menjadi seleksi siswa SD/MI untuk memasuki
jenjang SMP/MTS
 Asesmen Kompetensi Minimum lebih baik karena menjadi tolak ukur untuk menilai
pencapaian siswa
 👍Asesmen Kompetensi Minimum tidak menjadi beban karena tidak menilai
pencapaian siswa, melainkan berfokus pada proses
20. Pada tingkat SD asesmen literasi maupun numerasi terdapat 3 level pembelajaran,
manakah yang menunjukkan penjelasan yang tepat mengenai setiap level tersebut?
 Pada level pembelajaran 3, siswa akan merepresentasi, mengurutkan dan operasi
penjumlahan dan pengurangan bilangan. Mengenal bangun geometri dan pengukurannya.
Mempelajari persamaan dan pertidaksamaan bilangan serta relasi dan fungsi bilangan.
 Pada level pembelajaran 2, siswa akan merepresentasi, mengurutkan dan operasi
penjumlahan, pengurangan, pembagian, perkalian dengan bilangan bulat ataupun desimal.
Mengenal bangun geometri dan pengukurannya. Persamaan dan pertidaksamaan bilangan,
relasi dan fungsi bilangan, juga rasio dan proporsi. Mempelajari data dengan
representasinya.
 Pada level pembelajaran 1, siswa akan merepresentasi, mengurutkan dan operasi
penjumlahan, pengurangan, pembagian, perkalian dengan bilangan bulat ataupun desimal.
Mengenal bangun geometri dan pengukurannya. Mempelajari persamaan dan
pertidaksamaan bilangan, relasi dan fungsi bilangan, juga rasio dan proporsi. Mempelajari
data dengan representasinya serta ketidakpastian dan peluang.
 👍Pada level pembelajaran 3, siswa akan merepresentasi, mengurutkan dan operasi
penjumlahan, pengurangan, pembagian, perkalian dengan bilangan bulat ataupun desimal.
Mengenal bangun geometri dan pengukurannya. Persamaan dan pertidaksamaan bilangan,
relasi dan fungsi bilangan, juga rasio dan proporsi. Mempelajari data dengan
representasinya.
21. Salah satu ciri pembelajaran berbasis kompetensi adalah….
 Berpusat pada materi pembelajaran
 Belajar untuk cakupan materi
 👍Belajar untuk pemahaman konsep dan keterampilan
 Berorientasi pada nilai akhir
22. Berikut adalah beberapa pernyataan mengenai pembelajaran berbasis konten dan
pembelajaran berbasis kompetensi:
1. Menunjukkan kinerja dengan menerapkan konsep
2. Pembelajaran terkait dengan konteks kehidupan nyata siswa
3. Belajar untuk cakupan materi yang harus dikuasai
4. Berorientasi pada konteks dan penguasaan kompetensi 
5. Berorientasi pada nilai akhir
6. Menjawab serangkaian pertanyaan topik berdasarkan teks 
Manakah pernyataan yang menunjukkan pembelajaran berbasis konten?
 1), 3), 5)
 2), 4), 5)
 👍3), 5), 6)
 1), 4), 6)
23. Dari hasil AKM ditemukan bahwa siswa mampu mengaplikasikan pengetahuan yang
dimiliki dalam konteks yang lebih beragam maka siswa tersebut dapat dikategorikan dalam
kelompok….
 Perlu intervensi khusus
 Dasar
 👍Cakap
 Mahir
24. Guru Cleo memberikan soal teks dan ditemukan siswa mampu mengintegrasikan
beberapa informasi teks pada bacaan yang berbeda maka siswa tersebut dapat
dikategorikan dalam kelompok….
 Perlu intervensi khusus
 Dasar
 Cakap
 👍Mahir
25. Bagaimana keterkaitan antara Asesmen Kompetensi Minimum dengan standar
kurikulum secara keseluruhan?
 Asesmen Kompetensi Minimum terikat secara erat dengan konten kurikulum
 Asesmen Kompetensi Minimum mengukur penguasaan siswa atas konten kurikulum
secara keseluruhan
 👍Asesmen Kompetensi Minimum memperhatikan apa yang seharusnya diajarkan
oleh guru pada tiap kelas
 Asesmen Kompetensi Minimum terlepas dari keseluruhan kurikulum sekolah
26. Soal dalam asesmen literasi menggunakan proses kognitif yang lebih baik dibandingkan
Ujian Nasional karena terdapat proses baru yaitu….
 Mencari, mengakses, serta menemukan informasi dari bacaan
 Memahami informasi tersirat maupun tersurat dari bacaan
 👍Memadukan interpretasi (pemahaman) pada bagian teks untuk menghasilkan
kesimpulan
 Mengevaluasi dan merefleksikan isi teks dengan hal lain diluar teks maupun
pengalamannya
27. Bagaimana hasil Asesmen Kompetensi Minimum (literasi dan numerasi) dapat
digunakan untuk menyusun strategi pembelajaran yang efektif dan berkualitas terhadap
pembelajaran lain?
 👍Menyesuaikan pembelajarannya sesuai tingkat kompetensi siswa
 Melakukan penilaian mandiri untuk mata pelajaran lain
 Menyusun pembelajaran sesuai konten materi pada asesmen
 Menyesuaikan pembelajaran dengan tingkat kompetensi terendah siswa
28. Dalam asesmen numerasi siswa dituntut untuk bernalar menggunakan konsep
matematika dan memberikan solusi yang lebih aplikatif sehingga soal yang diberikan akan
mendorong  siswa untuk….
 Menyelesaikan soal sesuai konsep matematika
 👍Mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari
 Memahami data dalam bentuk tabel maupun grafik
 Memahami fakta, prosedur, serta alat matematika
29. Apa tindak lanjut yang dapat diambil oleh sekolah terkait hasil AKM?
 Memetakan pencapaian siswa dalam AKM yang dapat digunakan untuk seleksi
masuk ke jenjang sekolah yang lebih tinggi
 Menyusun dan melaksanakan program pengayaan untuk mendorong prestasi
belajar siswa lebih baik lagi
 Mendorong siswa untuk mendapatkan skor tinggi dan mengesampingkan pelajaran
yang tidak relevan dengan AKM
 👍Merefleksi hasil AKM dalam pembelajaran sehingga guru-guru dapat membangun
kompetensi serta karakter siswa
30. Bagaimana keterkaitan antara pelaksanaan AKM  dan tantangan pembelajaran
berbasis kompetensi yang dihadapi guru?
 👍Pelaporan hasil Asesmen Kompetensi Minimum dirancang untuk memberikan
informasi mengenai tingkat kompetensi siswa pada kompetensi dasar literasi membaca dan
numerasi
 Pelaporan hasil Asesmen Kompetensi Minimum berupa nilai yang sejalan dengan
karakteristik utama dari pembelajaran berbasis kompetensi yang berfokus capaian hasil
akhir berupa nilai akhir berupa nilai
 Pelaporan Asesmen Kompetensi Minimum akan membantu guru mempersiapkan
materi pembelajaran untuk digunakan oleh siswa sesuai dengan pembelajaran berbasis
kompetensi
 Pelaporan hasil Asesmen Kompetensi Minimum akan memberikan standar
penguasaan yang harus dimiliki oleh siswa sehingga semua siswa akan mencapai level
mahir bersamaan

Referensi jawaban di atas hanya sebatas referensi semata, untuk itu silahkan dipelajari
terlebih dahulu agar mendapat hasil yang maksimal. Tekan Finish Quiz untuk melanjutkan,
klik Tandai Telah Selesai agar dapat ke tahap selanjutnya, yaitu: Konsep Asesmen
Nasional.

HomeMedia PembelajaranMateri, Pernyataan dan Referensi Jawaban Konsep Asesmen Nasional untuk
Tingkat SDMEDIA PEMBELAJARAN
Materi, Pernyataan dan Referensi Jawaban
Konsep Asesmen Nasional untuk Tingkat SD
Diyan Shodik Monday, January 04, 2021

Bimtek Guru Belajar seri Asesmen Kompetensi Minimum SD selanjutnya memasuki tahap
ke 3 (tiga) berdasarkan Rincian Bimtek Guru Belajar Seri Asesmen Kompetensi
Minimum untuk Tingkat SD, yaitu Konsep Asesmen Nasional untuk Tingkat SD.

Materi pada Konsep Asesmen Nasional untuk Tingkat SD meliputi: Pengantar, Tujuan dan


Manfaat Asesmen Nasional, Evaluasi Ujian Nasional, Membandingkan Asesmen
Nasional dengan Ujian Nasional, Kuis Konsep Asesmen Nasional, Kuis Konsep
Asesmen Nasional, Perayaan Belajar dan Refleksi Topik 1: Konsep AN, dan Refleksi
Topik 1: Konsep AN.

Sebelum ke Materi, Pernyataan dan Referensi Jawaban Konsep Asesmen Nasional


untuk Tingkat SD, Admin arsipkan dulu materi-materi diatas.
Pengantar Konsep Asesmen Nasional untuk Tingkat SD

Asesmen Nasional adalah program penilaian terhadap mutu setiap sekolah, madrasah,


dan program kesetaraan pada jenjang dasar dan menengah.

Mutu satuan pendidikan dinilai berdasarkan hasil belajar siswa yang mendasar (literasi,
numerasi, dan karakter) serta kualitas proses belajar-mengajar dan iklim satuan pendidikan
yang mendukung pembelajaran.

Informasi-informasi tersebut diperoleh dari tiga instrumen utama, yaitu Asesmen


Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.
Berikut ini penjelasan dari tiga instrumen utama dari Asesmen Nasional, antara lain:
1. Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang mengukur kompetensi mendasar
literasi membaca dan numerasi siswa. 
2. Survei Karakter yang mengukur sikap, nilai, keyakinan, dan kebiasaan yang
mencerminkan karakter siswa
3. Survei Lingkungan Belajar yang mengukur kualitas berbagai aspek input dan proses
belajar-mengajar di kelas maupun di tingkat sekolah.
Seiring disosialisasikannya Asesmen Nasional, telah banyak respons yang disampaikan
terkait konsep dan pelaksanaannya. Siswa, orangtua, guru, bahkan kepala sekolah mulai
gelisah terkait penghapusan Ujian Nasional dan pemberlakuan Asesmen Nasional.

Untuk menghindari hal itu, pemahaman yang utuh dan menyeluruh mengenai Asesmen
Nasional pun perlu terus disebarluaskan.

Tujuan dan Manfaat Asesmen Nasional untuk Tingkat SD

Perubahan sistem evaluasi dari Ujian Nasional ke Asesmen Nasional merupakan upaya
untuk memperbaiki kualitas pendidikan secara menyeluruh.

Tujuan Asesmen Nasional

Asesmen Nasional dirancang untuk menghasilkan informasi akurat untuk memperbaiki


kualitas belajar-mengajar, yang pada gilirannya akan meningkatkan hasil belajar siswa. 
1. Asesmen Nasional menghasilkan informasi untuk memantau: (a) perkembangan
mutu dari waktu ke waktu, dan (b) kesenjangan antar bagian di dalam sistem
pendidikan (misalnya di satuan pendidikan: antara kelompok sosial ekonomi, di
satuan wilayah antara sekolah negeri dan swasta, antar daerah, ataupun antar
kelompok berdasarkan atribut tertentu). 
2. Asesmen Nasional bertujuan untuk menunjukkan apa yang seharusnya menjadi
tujuan utama sekolah, yakni pengembangan kompetensi dan karakter siswa. 
3. Asesmen Nasional juga memberi gambaran tentang karakteristik esensial sebuah
sekolah yang efektif untuk mencapai tujuan utama tersebut. Hal ini diharapkan dapat
mendorong sekolah dan Dinas Pendidikan untuk memfokuskan sumber daya pada
perbaikan mutu pembelajaran.
Manfaat Asesmen Nasional
1. Potret kualitas pembelajaran di sekolah atau daerah.
2. Umpan balik peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah atau daerah.
3. Dasar untuk penyusunan program peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah
atau daerah.
Maka dari itu, hasil Asesmen Nasional sendiri diharapkan mampu memberikan manfaat,
bukan sekedar nilai belaka. Pada tahun 2021, Mendikbud telah menyatakan bahwa hasil
Asesmen Nasional dimaksudkan sebagai peta awal mutu sistem pendidikan secara
nasional. Asesmen Nasional tidak akan digunakan untuk mengevaluasi kinerja sekolah
maupun daerah.

Evaluasi Ujian Nasional untuk Tingkat SD

Kebijakan pelaksanaan Asesmen Nasional juga berangkat dari evaluasi yang dilakukan
terhadap Ujian Nasional yang telah berlangsung selama ini. Ujian Nasional menjadi lebih
berorientasi pada pencapaian hasil belajar individu dan pembelajaran yang berorientasi
pada ujian. Sasaran kompetensi yang diharapkan sebagai perbaikan mutu pendidikan
sendiri seringkali terabaikan. Selain itu, beberapa poin evaluasi berikut ini juga menjadi
pertimbangan untuk menghentikan pelaksanaan Ujian Nasional dan menetapkan
penyelenggaraan Asesmen Nasional. 

Pertama, Butir-butir soal UN hanya mengukur kemampuan kognitif siswa, sehingga input
dan proses pembelajaran kurang dapat tergambarkan dengan baik. Hal ini belum sejalan
dengan tujuan pendidikan yang ingin mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi
serta kompetensi lain yang relevan dengan Abad 21, sebagaimana tercermin pada
Kurikulum 2013. Harapan untuk mengevaluasi keterampilan siswa dalam menerapkan
pengetahuan serta konsep melalui berbagai konteks kehidupan, serta menunjukan karakter
sebagaimana yang diharapkan dalam profil pelajar pancasila belum lengkap dilakukan
melalui UN saja.

Kedua, UN kurang dapat dimanfaatkan guru untuk memperbaiki pembelajaran pada subjek
siswa yang sama. Asesmen Nasional dirancang untuk memberi dorongan lebih kuat ke
arah pengajaran yang inovatif dan berorientasi pada pengembangan kompetensi, termasuk
di dalamnya kemampuan bernalar.
Ketiga, UN kurang optimal sebagai alat untuk mengevaluasi mutu pendidikan secara
nasional. Hal ini disebabkan UN diterapkan di akhir jenjang pendidikan lebih
sebagai assessment of learning yang mengukur capaian akhir, bukan sebagai
sebagai assessment for learning, yang mengukur proses pembelajaran. Hasil UN tidak bisa
digunakan untuk mengakomodir kebutuhan belajar yang diperlukan siswa. 

Pemberlakuan Asesmen Nasional ini merupakan sinyalemen yang kuat dari pemerintah
untuk terus memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia. Dan dari ketiga poin tersebut,
maka sesungguhnya yang perlu dipersiapkan untuk menghadapi Asesmen Nasional adalah
pemahaman mengenai tujuan dan manfaat Asesmen Nasional, serta implikasinya pada
perubahan praktik dan strategi pembelajaran di kelas. Siswa, guru, orangtua, kepala satuan
pendidikan tidak lagi direkomendasikan untuk berlatih soal-soal persiapan AKM
sebagaimana penilaian yang berbasis ujian.

Membandingkan Asesmen Nasional dengan Ujian Nasional untuk


Tingkat SD

Berikut ini Perbandingan antara Asesmen Nasional dengan Ujian Nasional.


Berikut penjelasan dari Perbandingan antara Asesmen Nasional dengan Ujian Nasional:
1. Tujuan penyelenggaraan Asesmen Nasional dan Ujian Nasional tidak sama. Seperti
yang telah dijelaskan sebelumnya, Asesmen Nasional bertujuan untuk mengevaluasi
mutu sistem pendidikan di Indonesia, sedangkan Ujian Nasional bertujuan untuk
mengevaluasi capaian hasil belajar siswa secara individu. 
2. AN diberlakukan untuk semua jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah
pertama, dan pendidikan menengah atas. Ini termasuk MI, MTS dan MAN, serta
program kesetaraan. Sementara UN pada Sekolah Dasar tidak diwajibkan, tetapi
lebih mengarah pada Ujian Sekolah Berstandar Nasional.
3. Asesmen Nasional tidak diselenggarakan pada akhir jenjang pendidikan
sebagaimana Ujian Nasional, melainkan di tengah jenjang pendidikan. Yaitu pada
kelas 5, 8, 11. Hal ini dilakukan untuk mendorong guru dan sekolah melakukan
tindak lanjut perbaikan mutu pembelajaran setelah mendapatkan hasil laporan AN.
Jadi bukan sekedar untuk mengetahui capaian hasil belajar siswa sebagai salah
satu syarat kelulusan.
4. Pada pelaksanaannya, Asesmen Nasional menggunakan metode survei. Metode
survei dilakukan dengan mengambil sampel siswa diambil secara acak dari setiap
sekolah. Berbanding terbalik dengan Ujian Nasional yang menggunakan metode
sensus dimana semua siswa di seluruh Indonesia wajib mengikutinya.
5. Model soal asesmen yang diberikan dalam AN lebih bervariasi bukan sekedar
pilihan ganda dan uraian singkat sebagaimana yang diberikan dalam UN.
6. Salah satu komponen hasil belajar murid yang diukur pada asesmen nasional
adalah literasi membaca dan numerasi. Asesmen ini disebut sebagai Asesmen
Kompetensi Minimum (AKM) karena mengukur kompetensi mendasar atau minimum
yang diperlukan individu untuk dapat hidup secara produktif di masyarakat.
Sementara Ujian Nasional berbasis mata pelajaran yang memotret hasil belajar
murid pada mata pelajaran tertentu. Hal inilah yang terkadang memberi kesan mata
pelajaran yang penting dan kurang penting dalam pendidikan. Dalam hal ini, AKM
memotret kompetensi mendasar yang diperlukan untuk sukses pada berbagai mata
pelajaran. 
7. Metode penilaian AN dan UN pun berbeda meskipun keduanya berbasis komputer.
AN menggunakan metode penilaian Computerized Multistage Adaptive Testing
(MSAT). MSAT ialah metode penilaian yang mengadopsi tes adaptif, dimana setiap
siswa dapat melakukan tes sesuai level kompetensinya.
Bapak dan Ibu telah membandingkan Asesmen Nasional dan Ujian Nasional. Sebagai
tanggapan atas pemberlakuan Asesmen Nasional, berbagai respons pun muncul dari
sejumlah pihak mengenai kebijakan ini. Apakah kebijakan ini hanya sekedar penggantian
nama semata? Menurut Anda, apakah Asesmen Nasional merupakan pengganti Ujian
Nasional?

Benar. Asesmen Nasional bukan pengganti Ujian Nasional. Selain dari teknis
pelaksanaannya, cakupan Asesmen Nasional berbeda jika dibandingkan dengan Ujian
Nasional. Asesmen Nasional lebih memberikan gambaran yang lebih utuh dan luas
mengenai mutu pendidikan, bukan hanya secara kognitif, namun juga karakter dan iklim
belajar.

Pernyataan dan Referensi Jawaban Kuis Konsep Asesmen Nasional


untuk Tingkat SD

Berikut ini Kuis Konsep Asesmen Nasional berupa pernyataan. Bapak Ibu Guru peserta
bimtek dapat mengukur sejauh mana pemahaman dalam menguasai materi-materi diatas.

Terdapat beberapa pernyataan mengenai konsep Asesmen Nasional. Setiap pernyataan


tersebut, silahkan Anda cek kesesuaiannya dengan memilih benar atau salah.
Berikut Pernyataan dan Referensi Jawaban Kuis Konsep Asesmen Nasional untuk
Tingkat SD.

Pilih pernyataan dan berikan tanggapan benar atau salah.


1. Asesmen Nasional tidak memiliki konsekuensi pada kelulusan siswa.
👍Benar
Salah
2. Asesmen Nasional dapat dikatakan sebagai pengganti Ujian Nasional karena
keduanya merupakan asesmen berskala nasional yang dibutuhkan siswa untuk
menentukan kelulusan.
Benar
👍Salah
3. Asesmen Nasional menekankan pada penguasaan kompetensi siswa, sedangkan
Ujian Nasional menekankan pada penguasaan konten pembelajaran siswa.
👍Benar
Salah
4. Asesmen Nasional lebih menekankan aspek kognitif yang dilihat melalui asesmen
kompetensi mendasar literasi membaca dan numerasi.
Benar
👍Salah
5. Pada pelaksanaannya, Asesmen Nasional menggunakan metode sensus
sedangkan Ujian Nasional menggunakan metode survei.
Benar
👍Salah
6. Sekolah A mempersiapkan siswanya untuk siap mengikuti Asesmen Nasional
dengan melakukan perubahan strategi pembelajaran literasi membaca dan
numerasi, sehingga mampu melakukan penalaran terkait berbagai mata pelajaran.
👍Benar
Salah
7. Siswa Pak Budi beranggapan bahwa dengan dihapuskannya UN maka siswanya
tidak akan semangat belajar karena kurangnya motivasi untuk mencapai nilai
tertinggi.
Benar
👍Salah
8. Asesmen Nasional bertujuan untuk mengevaluasi sistem pendidikan bukan
mengevaluasi hasil belajar siswa.
👍Benar
Salah
9. Melihat dari tujuan, manfaat, dan teknis pelaksanaannya, Asesmen Nasional tidak
sama dengan Ujian Nasional, sehingga tidak tepat untuk menyebutnya sebagai
pengganti UN.
👍Benar
Salah
10. Asesmen Nasional bertujuan untuk mengukur kompetensi mendasar yang
diperlukan siswa dalam menghadapi persoalan di kehidupan.
👍Benar
Salah

Perayaan Belajar dan Refleksi Topik 1: Konsep AN

Topik materi selanjutnya untuk Konsep Asesmen Nasional untuk Tingkat SD yaitu


Perayaan Belajar dan Refleksi Topik 1: Konsep Asesmen Nasional (AN).

Itu berarti Bapak atau Ibu sudah melaksanakan dan menyelasikan Kuis konsep Asesmen
Nasional sebelumnya.

Pada tahap Refleksi Topik 1: Konsep Asesmen Nasional (AN) ini, Bapak atau Ibu Peserta
diminta untuk memberikan tanggapan berupa tulisan dari beberapa pertanyaan untuk di
isikan pada kolom yang sudah disediakan.

Pertanyaan dan Referensi Tanggapan Refleksi Topik 1:


Konsep AN
Berikut ini pertanyaan dan referensi tanggapan pada tahap Refleksi Topik 1: Konsep
Asesmen Nasional (AN).
 Pertanyaan:
Menurut Anda, apa informasi penting yang Anda peroleh setelah mempelajari materi pada
topik konsep Asesmen Nasional?
 Referensi Tanggapan:
Asesmen Nasional merupakan program penilaian terhadap mutu setiap sekolah, madrasah,
dan program kesetaraan pada jenjang dasar dan menengah.

Mutu satuan pendidikan dinilai berdasarkan hasil belajar siswa yang mendasar (literasi,
numerasi, dan karakter) serta kualitas proses belajar-mengajar dan iklim satuan pendidikan
yang mendukung pembelajaran.

Asesmen Nasional dirancang untuk menghasilkan informasi akurat untuk memperbaiki


kualitas belajar-mengajar, yang pada gilirannya akan meningkatkan hasil belajar siswa.
Jika Bapak dan Ibu Peserta sudah menyelesaikan tahapan-tahapan diatas, maka untuk
tahap selanjutnya bapak atau ibu peserta akan diarahkan mengikuti Teknis Pelaksanaan
Asesmen Nasional.

Petunjuk dan Teknis Pelaksanaan Asesmen


Nasional
Bimtek Guru Belajar Seri Asesmen Kompetensi Minimum untuk Tingkat SD – Angkatan 10  Konsep Asesmen
Nasional  Petunjuk dan Teknis Pelaksanaan Asesmen Nasional
IN PROGRESS

Bapak Ibu telah memahami pentingnya penerapan Asesmen Nasional terkait perbaikan
mutu pendidikan. Lalu, bagaimana dengan teknis pelaksanaan Asesmen Nasional? 

Pada aktivitas ini, Anda akan mempelajari penjelasan tentang petunjuk dan teknis
pelaksanaan Asesmen Nasional. Silakan Anda cermati infografik berikut ini.




Berdasarkan penjelasan tersebut, Anda telah melihat perbedaan teknis pelaksanaan
Asesmen Nasional dengan Ujian Nasional? Teknis pelaksanaan mana yang menurut Anda
paling mendasar? Menurut Anda, mengapa perubahan tersebut diperlukan dalam Asesmen
Nasional?
Kriteria Peserta Pelaksana Asesmen Nasional

Asesmen Nasional akan diikuti oleh seluruh satuan pendidikan tingkat dasar dan menengah
di Indonesia, serta program kesetaraan yang dikelola oleh PKBM. Di tiap satuan
pendidikan, Asesmen Nasional akan diikuti oleh sebagian peserta didik kelas V, VIII, dan XI
yang dipilih secara acak oleh Pemerintah. Untuk program kesetaraan, Asesmen Nasional
akan diikuti oleh seluruh peserta didik yang berada pada tahap akhir tingkat 2, tingkat 4 dan
tingkat 6 program kesetaraan.

Mengapa Asesmen Nasional hanya diikuti oleh sebagian siswa? 

Hal ini terkait dengan tujuan dan fungsi Asesmen Nasional. Asesmen Nasional tidak
digunakan untuk menentukan kelulusan menilai prestasi siswa sebagai seorang individu.
Evaluasi hasil belajar setiap individu siswa menjadi kewenangan pendidik. Pemerintah
melalui Asesmen Nasional melakukan evaluasi sistem. Asesmen Nasional merupakan cara
untuk memotret dan memetakan mutu sekolah dan sistem pendidikan secara keseluruhan.
Karena itu, tidak semua siswa perlu menjadi peserta dalam Asesmen Nasional. Yang
diperlukan adalah informasi dari sampel yang mewakili populasi siswa di setiap sekolah
pada jenjang kelas yang menjadi target dari Asesmen Nasional.

Mengapa yang menjadi sampel adalah siswa kelas V, VIII dan XI? 

Hasil Asesmen Nasional diharapkan menjadi dasar dilakukannya perbaikan pembelajaran.


Pemilihan jenjang kelas V, VIII dan XI dimaksudkan agar siswa yang menjadi peserta
Asesmen Nasional dapat merasakan perbaikan pembelajaran ketika mereka masih berada
di sekolah tersebut. Selain itu, Asesmen Nasional juga digunakan untuk memotret dampak
dari proses pembelajaran di setiap satuan pendidikan. Murid kelas V,VIII, dan XI telah
mengalami proses pembelajaran di sekolahnya, sehingga sekolah dapat dikatakan telah
berkontribusi pada hasil belajar yang diukur dalam Asesmen Nasional. 

Perlu diketahui, selain peserta didik, Asesmen Nasional juga akan diikuti oleh semua guru
dan kepala sekolah di setiap satuan pendidikan. Informasi dari peserta didik, guru, dan
kepala sekolah diharapkan memberi informasi yang lengkap tentang kualitas proses dan
hasil belajar di setiap satuan pendidikan. Sementara Asesmen Kompetensi Minimum untuk
pendidikan kesetaraan berfungsi sebagai ujian kesetaraan.

Merumuskan Butir Soal Asesmen Nasional


Butir soal dalam Asesmen Nasional ini ada khususnya pada Asesmen Kompetensi
Minimum (AKM) yang mencakup asesmen kompetensi mendasar, yaitu literasi membaca
dan asesmen kompetensi numerasi.

Bentuk Soal Asesmen Nasional pada Asesmen Kompetensi


Minimum
Bentuk soal Asesmen Nasional AKM, terdiri dari pilihan ganda, pilihan ganda
kompleks, menjodohkan, isian singkat dan uraian.
1. Pilihan ganda, siswa hanya dapat memilih satu jawaban benar dalam satu soal. 
2. Pilihan ganda kompleks, siswa dapat memilih lebih dari satu jawaban benar dalam
satu
3. Menjodohkan, siswa menjawab dengan dengan cara menarik garis dari satu titik ke
titik lainnya yang merupakan pasangan pertanyaan dengan jawabannya.
4. Isian singkat, siswa dapat menjawab berupa bilangan, kata untuk menyebutkan
nama benda, tempat, atau jawaban pasti lainnya. 
5. Uraian, siswa menjawab soal berupa kalimat-kalimat untuk menjelaskan
jawabannya.
Murid kelas V akan mengerjakan 30 butir soal untuk mengukur kompetensi literasi
membaca dan 30 butir soal untuk mengukur kompetensi numerasi. Sedangkan siswa kelas
VIII dan XI akan mengerjakan 36 butir soal untuk mengukur kompetensi literasi membaca
dan 36 butir soal untuk mengukur kompetensi numerasi.

AKM dilaksanakan secara adaptif, sehingga setiap siswa akan menempuh soal yang sesuai
dengan tingkat kemampuan siswa itu sendiri. AKM mengukur kompetensi mendasar yang
perlu dipelajari semua siswa tanpa membedakan peminatannya. Oleh karena itu seluruh
siswa akan mendapat soal yang mengukur kompetensi yang sama. Keunikan konteks
beragam materi kurikulum lintas mata pelajaran dan peminatan tercermin dalam ragam
stimulus soal-soal AKM.

AKM disusun berdasarkan indikator-indikator kompetensi yang membentuk lintasan


kompetensi hasil belajar yang bersifat kontinum.

Bapak dan Ibu Peserta, Pusat Asesmen dan Pembelajaran Kemdikbud menyediakan
contoh soal AKM pada laman: https://pusmenjar.kemdikbud.go.id/akm klik tautan untuk
melihat contoh-contoh soal.
Soal dan Referensi Jawaban Kuis Teknis Pelaksanaan Asesmen
Nasional

Berikut ini terdapat  beberapa pernyataan benar atau salah. Peserta dianjurkan untuk


memilih pernyataan yang benar.
1. Bentuk soal AN adalah pilihan ganda, pilihan ganda kompleks, isian singkat, uraian
dan menjodohkan.
👍Benar
Salah
2. Bentuk soal dalam Asesmen Kompetensi Minimum merupakan bentuk soal yang
tidak dapat diselesaikan dengan mengandalkan hafalan.
👍Benar
Salah
3. Pelaksanaan Asesmen Nasional terdiri dari tes literasi dan tes numerasi.
Benar
👍Salah
4. AKM dilaksanakan secara adaptif artinya siswa bebas memilih topik dan tingkat
kesulitan soal.
Benar
👍Salah
5. Kepala sekolah dan guru juga akan mengikuti Asesmen Nasional.
👍Benar
Salah
6. Asesmen Nasional tidak dilakukan pada jenjang Pendidikan Anak Usia Dini
👍Benar
Salah
7. Asesmen Nasional tidak digunakan untuk menentukan kelulusan menilai prestasi
siswa sebagai seorang individu.
👍Benar
Salah
8. Asesmen Kompetensi Minimum diberikan pada siswa ditengah jenjang pendidikan
bukan di akhir. Dengan demikian siswa masih memiliki kesempatan untuk
memperbaiki capaian kompetensinya.
👍Benar
Salah
9. Keunikan konteks beragam materi kurikulum lintas mata pelajaran dan peminatan
tercermin dalam ragam stimulus soal-soal AKM.
👍Benar
Salah
10. Asesmen Kompetensi Minimum disusun berdasarkan indikator-indikator kompetensi
yang membentuk lintasan kompetensi.
👍Benar
Salah

Soal dan Referensi Jawaban Perayaan Belajar dan Refleksi Topik 2:


Teknis Pelaksanaan AN
Topik berikutnya yaitu Perayaan Belajar dan Refleksi Topik 2: Teknis Pelaksanaan AN
(Asesmen Nasional).

Pada tahap ini peserta diminta untuk memberikan tanggapan berdasarkan soal berupa
pertanyaan Perayaan Belajar dan Refleksi Topik 2: Teknis Pelaksanaan AN yang terdiri dari
beberapa pertanyaan.
 Simak Soal
Menurut Anda, apa informasi penting yang Anda peroleh setelah mempelajari materi pada
topik pelaksanaan Asesmen Nasional? Silakan tulis refleksi Anda pada kolom yang
tersedia.
 Referensi Jawaban
Asesmen Nasional akan diikuti oleh seluruh satuan pendidikan tingkat dasar dan menengah
di Indonesia, serta program kesetaraan yang dikelola oleh PKBM. Di tiap satuan
pendidikan, Asesmen Nasional akan diikuti oleh sebagian peserta didik kelas V, VIII, dan XI
yang dipilih secara acak oleh Pemerintah. Untuk program kesetaraan, Asesmen Nasional
akan diikuti oleh seluruh peserta didik yang berada pada tahap akhir tingkat 2, tingkat 4 dan
tingkat 6 program kesetaraan.

Secara Teknis Pelaksanaan Asesmen Nasional dilaksanakan Berbasis Komputer dan


Bersifat Adaptif, yaitu pertanyaan yang disajikan bergantung pada kemampuan siswa.

Bentuk soal Asesmen Nasional AKM, terdiri dari pilihan ganda, pilihan ganda kompleks,
menjodohkan, isian singkat dan uraian. (a) Siswa hanya dapat memilih satu jawaban benar
dalam satu soal, (b) Siswa dapat memilih lebih dari satu jawaban benar dalam satu, (c)
Siswa menjawab dengan dengan cara menarik garis dari satu titik ke titik lainnya yang
merupakan pasangan pertanyaan dengan jawabannya, (d) Siswa dapat menjawab berupa
bilangan, kata untuk menyebutkan nama benda, tempat, atau jawaban pasti lainnya, (e)
Siswa menjawab soal berupa kalimat-kalimat untuk menjelaskan jawabannya.

Peserta Asesmen Nasional atau AN yaitu: Seluruh satuan pendidikan, Tidak semua murid,
dan Pemilihan peserta berupa sampel secara acak. Jenjang pelaksanaan Asesmen
Nasional ini terdiri dari SD/MI dan Paket A/ULA, SMP/MTs dan Paket B/Wustha,
SMA/SMK/MA dan Paket C/Ulya. Pelaksanaan Asesmen Nasional dilaksanakan selama 2
hari.

Hasil Asesmen Nasional diharapkan menjadi dasar dilakukannya perbaikan pembelajaran.


Pemilihan jenjang kelas V, VIII dan XI dimaksudkan agar siswa yang menjadi peserta
Asesmen Nasional dapat merasakan perbaikan pembelajaran ketika mereka masih berada
di sekolah tersebut. Selain itu, Asesmen Nasional juga digunakan untuk memotret dampak
dari proses pembelajaran di setiap satuan pendidikan. Murid kelas V,VIII, dan XI telah
mengalami proses pembelajaran di sekolahnya, sehingga sekolah dapat dikatakan telah
berkontribusi pada hasil belajar yang diukur dalam Asesmen Nasional.

Asesmen Nasional juga akan diikuti oleh semua guru dan kepala sekolah di setiap satuan
pendidikan. Informasi dari peserta didik, guru, dan kepala sekolah diharapkan memberi
informasi yang lengkap tentang kualitas proses dan hasil belajar di setiap satuan
pendidikan. Sementara Asesmen Kompetensi Minimum untuk pendidikan kesetaraan
berfungsi sebagai ujian kesetaraan.
Jika referensi jawaban dianggap sesuai, silahkan copy dan paste pada kolom Refleksi
Topik 2: Teknis Pelaksanaan AN.

Setelah menyelesaikan dengan memberikan tanggapan pada Bimtek Guru Belajar seri


AKM SD Tahap Teknis Pelaksanaan Asesmen Nasional berupa hasil Perayaan Belajar
dan Refleksi Topik 2: Teknis Pelaksanaan AN (Asesmen Nasional), maka pada tahapan
tersebut dianggap selesai dan dapat melanjutkan ke tahap selanjutnya, yaitu Asesmen
Literasi Membaca Tingkat SD.

Materi, Soal dan Referensi Jawaban Bimtek Guru


Belajar seri AKM SD Tahap Asesmen Literasi Membaca
Tingkat SD
Diyan Shodik Tuesday, January 05, 2021

Memasuki tahap selanjutnya dari Bimtek Guru Belajar seri Asesmen Kompetensi Minimum
SD yaitu Tahap Asesmen Literasi Membaca Tingkat SD.

Tahap Teknis Pelaksanaan Asesmen Nasional ini merupakan tahap ke 5 (lima)


dari Rincian Bimtek Guru Belajar Seri Asesmen Kompetensi Minimum untuk Tingkat
SD.

Adapun materi untuk Bimtek Guru Belajar seri Asesmen Kompetensi Minimum SD Tahap
Asesmen Literasi Membaca Tingkat SD terdiri sebagai berikut:
1. Konsep Literasi Membaca
2. Mengenal Asesmen Kompetensi Minimum Literasi Membaca
3. Menganalisis Tahap Asesmen Literasi Membaca Tingkat SD
4. Contoh Butir Soal Asesmen Literasi Membaca Tingkat SD
5. Latihan Membuat Soal Asesmen Literasi Tingkat SD
6. Latihan Membuat Soal Asesmen Literasi Tingkat SD
7. Perayaan Belajar dan Refleksi Topik 3: Asesmen Literasi Membaca
8. Refleksi Topik 3: Asesmen Literasi Membaca

Untuk itu simak catatan materi sebelum menuju ke Soal dan Referensi Jawaban Bimtek
Guru Belajar seri AKM SD Tahap Asesmen Literasi Membaca Tingkat SD.
Konsep Literasi Membaca

Literasi membaca termasuk dalam kompetensi yang paling mendasar yang ingin dievaluasi
dalam Asesmen Kompetensi Minimum. Sebelum membahas lebih jauh mengenai asesmen
Literasi membaca dalam AKM, Bapak dan Ibu perlu meninjau kembali apa yang dimaksud
dengan literasi membaca dan menulis. 

Literasi baca dan tulis adalah pengetahuan dan kecakapan untuk membaca, menulis,
mencari, menelusuri, mengolah, dan memahami informasi untuk menganalisis,
menanggapi, dan menggunakan teks tertulis untuk mencapai tujuan, mengembangkan
pemahaman dan potensi, serta untuk berpartisipasi di lingkungan sosial.
Literasi membaca dan menulis, tidak seperti sebutannya, mencakup kemampuan yang
lebih dari sekedar mampu mengeja kalimat dan menuliskannya. Literasi membaca dan
menulis, perlu dikembangkan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih bermakna terkait
berbagai cakupan dan konteks kehidupan. Di dalam lingkungan satuan pendidikan,
kompetensi literasi yang terus berkembang memungkinkan siswa untuk dapat
menggunakannya dalam berbagai mata pelajaran.

Mengenal Asesmen Kompetensi Minimum Literasi Membaca


Asesmen Kompetensi Minimum merupakan penilaian kompetensi mendasar yang
diperlukan oleh semua siswa untuk mampu mengembangkan kapasitas diri dan
berpartisipasi positif pada masyarakat. Terdapat dua kompetensi mendasar yang diukur
AKM, yaitu literasi membaca dan numerasi. 

Pada topik ini, Bapak dan Ibu guru akan mempelajari lebih jauh mengenai Asesmen Literasi
Membaca yang berlaku untuk Asesmen Kompetensi Minimum yang akan diberikan pada
siswa. Dalam penilaiannya asesmen literasi membaca tidak hanya mengukur topik atau
konten tertentu tetapi berbagai konten, berbagai konteks dan pada beberapa tingkat proses
kognitif. 

Konten pada Literasi Membaca menunjukkan jenis teks yang digunakan, dalam hal ini
dibedakan dalam dua kelompok yaitu teks informasi dan teks fiksi. Kemudian, tingkat
proses kognitif menunjukkan proses berpikir yang dituntut atau diperlukan untuk dapat
menyelesaikan masalah atau soal. Pada Literasi Membaca, level tersebut adalah
menemukan informasi, interpretasi dan integrasi serta evaluasi dan refleksi. Sedangkan
konteks menunjukkan aspek kehidupan atau situasi untuk konten yang digunakan. Konteks
pada AKM dibedakan menjadi tiga, yaitu personal, sosial budaya, dan saintifik.

Menganalisis Tahap Asesmen Literasi Membaca Tingkat SD

Pada tingkat SD terdapat 3 level pembelajaran, mari kita pelajari setiap level pembelajaran
yang ada pada tingkat SD. 

Pada level pembelajaran 1 untuk kelas 1 dan 2, siswa akan menemukan informasi dengan
cara mengakses dan mencari informasi dalam teks. Selain itu siswa akan memahami teks
secara literal, kemudian menyusun inferensi, membuat koneksi dan prediksi baik teks
tunggal maupun teks jamak. Siswa juga akan mengevaluasi dan merefleksi dengan menilai
format penyajian dalam teks. Bapak dan Ibu juga dapat melihat penjelasan yang lebih
lengkap melalui link Level Pembelajaran 1 Literasi Membaca Teks Fiksi dan Level
Pembelajaran 1 Literasi Membaca Teks Informasi.
Pada level pembelajaran 2 untuk kelas 3 dan 4, sama seperti level pembelajaran 1 siswa
juga akan belajar sesuai tingkat kognitif pada literasi membaca hanya saja siswa pada
kelas 3 dan 4 akan menggunakan konten yang sesuai dengan jenjangnya. Siswa akan
mengevaluasi menilai format penyajian dalam teks, selain itu siswa juga merefleksi isi
wacana untuk pengambilan keputusan, menetapkan pilihan, dan mengaitkan isi teks
terhadap pengalaman pribadi.  Bapak dan Ibu juga dapat melihat penjelasan yang lebih
lengkap melalui link Level Pembelajaran 2 Literasi Membaca Teks Fiksi dan Level
Pembelajaran 2 Literasi Membaca Teks Informasi.

Pada level pembelajaran 3 untuk kelas 5 dan 6, sama seperti level pembelajaran 2 siswa
juga akan belajar sesuai tingkat kognitif pada literasi membaca hanya saja siswa pada
kelas 5 dan 6 akan menggunakan konten yang sesuai dengan jenjangnya. Bapak dan Ibu
juga dapat melihat penjelasan yang lebih lengkap melalui link Level Pembelajaran 3 Literasi
Membaca Teks Fiksi dan Level Pembelajaran 3 Literasi Membaca Teks Informasi.

Contoh Butir Soal Asesmen Literasi Membaca Tingkat SD

Pada topik ini, Bapak dan Ibu akan mengenal contoh-contoh butir asesmen literasi
membaca teks fiksi dan juga teks informasi tingkat SD.
Berikut ini merupakan contoh-contoh soal kompetensi, simak pada tautan-tautan berikut:
1. Contoh-Contoh Butir Soal Kompetensi Level 1
2. Contoh-Contoh Soal Kompetensi Level 2
3. Contoh-contoh soal kompetensi 3 Level 1
4. Contoh-contoh soal kompetensi 4 Level 1
5. Contoh-contoh soal kompetensi 5 Level 1
6. Contoh-contoh butir soal kompetensi 1 level 1
7. Contoh-contoh butir soal kompetensi 2 level 1
8. Contoh-contoh butir soal kompetensi 3 level 1
9. Contoh-contoh butir soal kompetensi 4 level 1
10. Contoh-contoh butir soal kompetensi 5 level 1
11. Contoh-contoh butir soal kompetensi 1 level 2
12. Contoh-contoh butir soal kompetensi 2 level 2
13. Contoh-contoh butir soal kompetensi 3 level 2
14. Contoh-contoh butir soal kompetensi 4 level 2
15. Contoh-contoh butir soal kompetensi 5 level 2
16. Contoh-contoh butir soal kompetensi 6 level 2
17. Contoh-contoh butir soal kompetensi 7 level 2
18. Contoh-contoh butir soal kompetensi 1 level 2
19. Contoh-contoh butir soal kompetensi 2 level 2
20. Contoh-contoh butir soal kompetensi 3 level 2
21. Contoh-contoh butir soal kompetensi 4 level 2
22. Contoh-contoh butir soal kompetensi 5 level 2
23. Contoh-contoh butir soal kompetensi 6 level 2
24. Contoh-contoh butir soal kompetensi 1 level 3
25. Contoh-contoh butir soal kompetensi 2 level 3
26. Contoh-contoh butir soal kompetensi 3 level 3
27. Contoh-contoh butir soal kompetensi 4 level 3
28. Contoh-contoh butir soal kompetensi 5 level 3
29. Contoh-contoh butir soal kompetensi 6 level 3
30. Contoh-contoh butir soal kompetensi 1 level 3
31. Contoh-contoh butir soal kompetensi 2 level 3
32. Contoh-contoh butir soal kompetensi 3 level 3
33. Contoh-contoh butir soal kompetensi 4 level 3
34. Contoh-contoh butir soal kompetensi 5 level 3
35. Contoh-contoh butir soal kompetensi 6 level 3

Latihan Membuat Soal Asesmen Literasi Tingkat SD

Dari penjelasan pada aktivitas-aktivitas sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa butir-butir


soal asesmen literasi AKM melibatkan proses penalaran yang tidak dapat dipersiapkan
melalui program bimbingan belajar intensif yang berfokus pada latihan-latihan soal saja.
Proses penalaran siswa justru perlu lebih banyak dikembangkan dan dipupuk melalui
strategi pembelajaran di kelas.

Pertanyaan-pertanyaan yang dikembangkan atas dasar kompetensi, bukan hafalan materi


semata, memberikan kesempatan pada siswa untuk terus mengembangkan kemampuan
dasar literasinya dalam penalaran. Kompetensi literasi sendiri tidak dapat berkembang
dengan baik dengan hanya melalui latihan soal. Namun diperlukan strategi pembelajaran
yang lebih berbasis kompetensi.

Referensi Jawaban Latihan Membuat Soal Asesmen Literasi


Tingkat SD

Pertanyaan
Teks bacaan mana yang Anda pilih. Mengapa? Kompetensi literasi apa yang ingin Anda
ukur? Silakan menuliskan 3 butir soal yang telah Anda buat disini.
Referensi Jawaban
 Teks bacaan mana yang Anda pilih. Mengapa?
Teks fiksi untuk pembelajaran level 1 kelas 1 dan 2.
Melalui teks tersebut, dapat mengukur beberapa kompetensi yang dilatihkan.
 Kompetensi literasi apa yang ingin Anda ukur?
Menemukan informasi tersurat pada teks sastra atau teks informasi yang terus meningkat
sesuai jenjangnya.
 Silakan menuliskan 3 butir soal yang telah Anda buat disini.
Contoh soal:
(1) Hewan apa yang Sukma dan Trisna tangkap? (2) Bagaimana perasaan Sukma dan
Trisna setelah menyelesaikan tugas dari Bu guru? (3) Apa kegiatan Sukma dan Trisna
sebelum pergi ke lapangan untuk mencari serangga?

Perayaan Belajar dan Refleksi Topik 3: Asesmen Literasi Membaca

Pada tahap ini peserta diminta untuk menulis hasil dari refleksi atas materi yang
disampakian.

Simak Referensi Jawaban Refleksi Topik 3: Asesmen Literasi Membaca


Pertanyaan

Apa yang Anda pelajari dari pembelajaran mengenai contoh butir soal literasi membaca
pada Asesmen Kompetensi Dasar? Apakah Anda setuju bahwa kompetensi literasi tidak
dapat dikembangkan hanya melalui latihan soal ujian?

Referensi Jawaban Refleksi


 Apa yang Anda pelajari dari pembelajaran mengenai contoh butir soal literasi
membaca pada Asesmen Kompetensi Dasar?
Jawab: Bapak dan Ibu Guru selaku Peserta mengenal contoh-contoh butir asesmen literasi
membaca teks fiksi dan juga teks informasi untuk mengukur beberapa kompetensi yang
dilatihkan tingkat SD.
 Apakah Anda setuju bahwa kompetensi literasi tidak dapat dikembangkan hanya
melalui latihan soal ujian?
Jawab: Setuju.
HomeMedia PembelajaranMateri, Soal dan Referensi Jawaban Bimtek Guru Belajar seri AKM SD Tahap
Asesmen Numerasi Tingkat SDMEDIA PEMBELAJARAN

Materi, Soal dan Referensi Jawaban Bimtek Guru


Belajar seri AKM SD Tahap Asesmen Numerasi
Tingkat SD
Diyan Shodik Wednesday, January 06, 2021

Memasuki tahap selanjutnya dari Bimtek Guru Belajar seri Asesmen Kompetensi Minimum
SD yaitu Tahap Asesmen Numerasi Tingkat SD.

Tahap Asesmen Numerasi Tingkat SD ini merupakan tahap ke 6 (enam) dari Rincian


Bimtek Guru Belajar Seri Asesmen Kompetensi Minimum untuk Tingkat SD.

Adapun materi untuk Bimtek Guru Belajar seri Asesmen Kompetensi Minimum SD Tahap
Asesmen Numerasi Tingkat SD terdiri sebagai berikut:
1. Konsep Numerasi
2. Mengenal Asesmen Kompetensi Minimum Numerasi
3. Menganalisis Tahap Asesmen Numerasi Tingkat SD
4. Contoh Butir Soal Asesmen Numerasi Tingkat SD
5. Latihan Membuat Soal Asesmen Numerasi Tingkat SD
6. Latihan Membuat Soal Asesmen Numerasi Tingkat SD
7. Perayaan Belajar dan Refleksi Topik 4: Asesmen Numerasi
8. Refleksi Topik 4: Asesmen Numerasi
Untuk itu simak catatan materi sebelum menuju ke Soal dan Referensi Jawaban Bimtek
Guru Belajar seri AKM SD Tahap Asesmen Numerasi Tingkat SD.
Konsep Numerasi

Numerasi termasuk dalam kompetensi yang paling mendasar yang ingin dievaluasi dalam
Asesmen Kompetensi Minimum.

Numerasi merupakan suatu kompetensi yang mencakup pengetahuan, keterampilan,


perilaku, dan disposisi yang dibutuhkan siswa untuk menggunakan matematika dalam
cakupan dan situasi yang lebih luas.
Numerasi menuntut siswa untuk mengenali dan memahami peran matematika di dunia,
memiliki disposisi dan kapasitas untuk menggunakan pengetahuan dan keterampilan
matematika untuk memecahkan masalah dalam kehidupan nyata.

Secara umum kompetensi numerasi ditandai dengan kemampuan seseorang untuk


bernalar, mengambil keputusan yang tepat, dan memecahkan masalah. Kemampuan ini
dalam penerapannya terkait dengan mata pelajaran lain yang siswa pelajari.

Mengenal Asesmen Kompetensi Minimum Numerasi

Pada topik ini Bapak dan Ibu guru akan mempelajari lebih jauh mengenai Asesmen
Numerasi yang berlaku untuk Asesmen Kompetensi Minimum yang akan diberikan pada
siswa.

Pada Numerasi, konten dibedakan menjadi empat kelompok, yaitu: Bilangan, Pengukuran


dan Geometri, Data dan Ketidakpastian, serta Aljabar.  Kemudian, tingkat proses kognitif
menunjukkan proses berpikir yang dituntut atau diperlukan untuk dapat menyelesaikan
masalah atau soal. Pada Numerasi, ketiga level tersebut adalah pemahaman, penerapan,
dan penalaran.

Sedangkan konteks menunjukkan aspek kehidupan atau situasi untuk konten yang
digunakan. Konteks pada AKM dibedakan menjadi tiga, yaitu personal, sosial budaya, dan
saintifik.

Simak infografis Komponen AKM Numerasi berikut ini:


Menganalisis Tahap Asesmen Numerasi Tingkat SD

Pada jenjang SD/MI terdapat 3 level pembelajaran. Pada level 1 terdapat 3 konten yang
dipelajari yakni, bilangan, geometri dan pengukuran serta aljabar. Sedangkan pada level 2-
3 terdapat 4 konten yakni, bilangan, geometri dan pengukuran, aljabar, dan data dan
ketidak pastian.

Pada level pembelajaran 1 untuk kelas 2, siswa akan belajar merepresentasi, mengurutkan
dan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan. Siswa akan mengenal bangun
geometri dan pengukurannya. Selain itu siswa juga akan mempelajari persamaan dan
pertidaksamaan bilangan serta relasi dan fungsi bilangan. Bapak dan Ibu juga dapat
melihat penjelasan yang lebih lengkap melalui link berikut. 🔎 Level Pembelajaran 1
Numerasi.

Pada level pembelajaran 2 untuk kelas 4, siswa akan belajar merepresentasi, mengurutkan
dan operasi penjumlahan, pengurangan, pembagian, perkalian dengan bilangan bulat
ataupun desimal. Siswa akan mengenal bangun geometri dan pengukurannya. Selain itu
siswa juga akan mempelajari persamaan dan pertidaksamaan bilangan, relasi dan fungsi
bilangan, juga rasio dan proporsi. Pada level ini siswa juga akan mempelajari data dengan
representasinya serta ketidakpastian dan peluang. Bapak dan Ibu juga dapat melihat
penjelasan yang lebih lengkap melalui link berikut. 🔎 Level Pembelajaran 2 Numerasi.

Pada level pembelajaran 3 untuk kelas 6, siswa akan belajar merepresentasi, mengurutkan
dan operasi penjumlahan, pengurangan, pembagian, perkalian dengan bilangan bulat
ataupun desimal. Siswa akan mengenal bangun geometri dan pengukurannya. Selain itu
siswa juga akan mempelajari persamaan dan pertidaksamaan bilangan, relasi dan fungsi
bilangan, juga rasio dan proporsi. Pada level ini siswa juga akan mempelajari data dengan
representasinya. Bapak dan Ibu juga dapat melihat penjelasan yang lebih lengkap melalui
link berikut. 🔎 Level Pembelajaran 3 Numerasi.

Contoh Butir Soal Asesmen Numerasi Tingkat SD

Pada topik ini, Bapak dan Ibu selaku peserta Bimtek Guru Belajar seri AKM SD Tahap
Asesmen Numerasi Tingkat SD akan mengenal contoh-contoh butir asesmen numerasi
tingkat SD.

Level Pembelajaran 1 Numerasi.


1. Memahami bilangan cacah (maks tiga angka).
Simak contoh-contoh soal kompetensi melalui tautan berikut: Contoh-contoh butir
soal kompetensi 1 level 1.
2. Memahami pecahan satuan sederhana (1/2, 1/3, 1/4, 1/5).
Simak contoh-contoh soal kompetensi melalui tautan berikut: Contoh-contoh butir
soal kompetensi 2 level 1.
3. Mengenal garis bilangan dan mengetahui posisi bilangan cacah pada garis bilangan.
Simak contoh-contoh soal kompetensi melalui tautan berikut: Contoh-contoh butir
soal kompetensi 3 level 1.
4. Membandingkan dua bilangan cacah (maks. tiga angka).
Simak contoh-contoh soal kompetensi melalui tautan berikut: Contoh-contoh butir
soal kompetensi 4 level 1.
5. Menghitung hasil penjumlahan/ pengurangan dua bilangan cacah (maks. tiga
angka).
Simak contoh-contoh soal kompetensi melalui tautan berikut: Contoh-contoh butir
soal kompetensi 5 level 1.
6. Menentukan beberapa (maks. 5) kelipatan suatu bilangan cacah n dengan n < 10.
Simak contoh-contoh soal kompetensi melalui tautan berikut: Contoh-contoh butir
soal kompetensi 6 level 1.
7. Mengenal segi empat, segitiga, segi banyak, dan lingkaran.
Simak contoh-contoh soal kompetensi melalui tautan berikut: Contoh-contoh butir
soal kompetensi 7 level 1.
8. Mengenal balok dan kubus.
Simak contoh-contoh soal kompetensi melalui tautan berikut: Contoh-contoh butir
soal kompetensi 8 level 1.
9. Mengenal satuan baku untuk panjang (cm, m), berat (gr, kg), waktu (detik, menit,
jam) dan volume (liter).
Simak contoh-contoh soal kompetensi melalui tautan berikut: Contoh-contoh butir
soal kompetensi 9 level 1.
10. Menyelesaikan persamaan sederhana menggunakan operasi
penjumlahan/pengurangan saja (dalam bentuk yang ramah bagi anak).
Simak contoh-contoh soal kompetensi melalui tautan berikut: Contoh-contoh butir
soal kompetensi 10 level 1.
11. Mengenali pola gambar atau objek.
Simak contoh-contoh soal kompetensi melalui tautan berikut: Contoh-contoh butir
soal kompetensi 11 level 1.
Level Pembelajaran 2 Numerasi untuk kelas 4.
1. Memahami pecahan dan pecahan campuran positif dengan penyebut bilangan satu
atau dua angka (misal 5/12, 2⅗).
Simak contoh-contoh soal kompetensi melalui tautan berikut: Contoh-contoh butir
soal kompetensi 1 level 2.
2. Mengetahui posisi pecahan pada garis bilangan.
Simak contoh-contoh soal kompetensi melalui tautan berikut: Contoh-contoh butir
soal kompetensi 2 level 2.
3. Membandingkan dua pecahan, termasuk membandingkan pecahan dan bilangan
cacah.
Simak contoh-contoh soal kompetensi melalui tautan berikut: Contoh-contoh butir
soal kompetensi 3 level 2.
4. Menghitung hasil penjumlahan/pengurangan/perkalian/pembagian dua bilangan
cacah (maks. enam angka), termasuk menghitung kuadrat dari suatu bilangan cacah
(maks. tiga angka).
Simak contoh-contoh soal kompetensi melalui tautan berikut: Contoh-contoh butir
soal kompetensi 4 level 2.
5. Menentukan KPK, faktor suatu bilangan cacah, dan FPB.
Simak contoh-contoh soal kompetensi melalui tautan berikut: Contoh-contoh butir
soal kompetensi 5 level 2.
6. Menghitung luas persegi panjang bila diketahui panjang dan lebarnya, dan
menghitung panjang atau lebar bila diketahui luas dan salah satu sisinya.
Simak contoh-contoh soal kompetensi melalui tautan berikut: Contoh-contoh butir
soal kompetensi 6 level 2.
7. Mengenal prisma dan tabung.
Simak contoh-contoh soal kompetensi melalui tautan berikut: Contoh-contoh butir
soal kompetensi 7 level 2.
8. Mengenal dan menggunakan satuan luas (cm2, m2) dan volume (cm3, m3).
Simak contoh-contoh soal kompetensi melalui tautan berikut: Contoh-contoh butir
soal kompetensi 8 level 2.
9. Menyelesaikan persamaan sederhana menggunakan operasi perkalian/pembagian
saja.
Simak contoh-contoh soal kompetensi melalui tautan berikut: Contoh-contoh butir
soal kompetensi 9 level 2.
10. Mengenali pola bilangan sederhana dan melanjutkan pola tersebut.
Simak contoh-contoh soal kompetensi melalui tautan berikut: Contoh-contoh butir
soal kompetensi 10 level 2.
11. Memahami cara penyajian data sederhana (menggunakan turus dan diagram
gambar).
Simak contoh-contoh soal kompetensi melalui tautan berikut: Contoh-contoh butir
soal kompetensi 11 level 2.
12. Menentukan kejadian yang lebih mungkin di antara beberapa kejadian.
Simak contoh-contoh soal kompetensi melalui tautan berikut: Contoh-contoh butir
soal kompetensi 12 level 2.
Level Pembelajaran 3 Numerasi untuk kelas 6.
1. Memahami bilangan bulat, khususnya bilangan bulat negatif.
Simak contoh-contoh soal kompetensi melalui tautan berikut: Contoh-contoh butir
soal kompetensi 1 level 3.
2. Menyatakan bilangan desimal dengan dua angka di belakang koma dan persentase
dalam bentuk pecahan, atau sebaliknya.
Simak contoh-contoh soal kompetensi melalui tautan berikut: Contoh-contoh butir
soal kompetensi 2 level 3.
3. Mengetahui posisi bilangan desimal dengan dua angka di belakang koma pada garis
bilangan serta posisi bilangan bulat termasuk bilangan bulat negatif.
Simak contoh-contoh soal kompetensi melalui tautan berikut: Contoh-contoh butir
soal kompetensi 3 level 3.
4. Mengurutkan beberapa bilangan yang dinyatakan dalam bentuk berbeda.
Simak contoh-contoh soal kompetensi melalui tautan berikut: Contoh-contoh butir
soal kompetensi 4 level 3.
5. Menghitung hasil pengoperasian pecahan atau bilangan desimal, termasuk
menghitung kuadrat dan kubik dari suatu bilangan desimal dengan satu angka di
belakang koma serta operasi bilangan bulat termasuk bilangan bulat negatif.
Simak contoh-contoh soal kompetensi melalui tautan berikut: Contoh-contoh butir
soal kompetensi 5 level 3.
6. Menghitung luas bangun datar.
Simak contoh-contoh soal kompetensi melalui tautan berikut: Contoh-contoh butir
soal kompetensi 6 level 3.
7. Mengenal limas, kerucut, dan bola.
Simak contoh-contoh soal kompetensi melalui tautan berikut: Contoh-contoh butir
soal kompetensi 7 level 3.
8. Mengenal dan menggunakan satuan kecepatan dan debit.
Simak contoh-contoh soal kompetensi melalui tautan berikut: Contoh-contoh butir
soal kompetensi 8 level 3.
9. Menyelesaikan persamaan linier 1 variabel.
Simak contoh-contoh soal kompetensi melalui tautan berikut: Contoh-contoh butir
soal kompetensi 9 level 3.
10. Menentukan suku ke-n pada suatu pola bilangan sederhana.
Simak contoh-contoh soal kompetensi melalui tautan berikut: Contoh-contoh butir
soal kompetensi 10 level 3.
11. Menggunakan rasio/skala untuk menentukan nilai/bilangan yang tidak diketahui.
Simak contoh-contoh soal kompetensi melalui tautan berikut: Contoh-contoh butir
soal kompetensi 11 level 3.
12. Membaca data yang disajikan dalam bentuk tabel, diagram batang, dan diagram
lingkaran.
Simak contoh-contoh soal kompetensi melalui tautan berikut: Contoh-contoh butir
soal kompetensi 12 level 3.

Latihan Membuat Soal Asesmen Numerasi Tingkat SD

Dari penjelasan pada aktivitas-aktivitas diatas, dapat disimpulkan bahwa butir-butir soal
asesmen numerasi AKM melibatkan proses penalaran yang tidak dapat dipersiapkan
melalui program bimbingan belajar intensif yang berfokus pada latihan-latihan soal saja.

Proses penalaran siswa justru perlu lebih banyak dikembangkan dan dipupuk melalui
strategi pembelajaran di kelas.
Soal dan Referensi Jawaban Latihan Membuat Soal Asesmen
Numerasi Tingkat SD
Pada aktivitas ini, Bapak dan Ibu akan berlatih membuat butir soal numerasi yang akan
membantu siswa Anda untuk berlatih menggunakan kompetensi numerasi untuk bernalar
dalam pembelajaran di kelas.
1. Pertama, pahami kompetensi numerasi siswa yang Anda ampu. Dari situ Anda
dapat memilih kasus yang sesuai. Misalnya, dari kedua gambar berikut ini manakah
yang paling sesuai dengan level yang anda ampu, Apakah gambar 1, atau gambar
2? Jelaskan.
2. Kedua, setelah memilih kasus sesuai dengan level kompetensi siswa yang Anda
ampu, pilihlah salah satu kompetensi yang ingin Anda kembangkan dan evaluasi. 
3. Ketiga, dari kompetensi numerasi tersebut, cobalah membuat 3 buah soal dengan
bentuk yang berbeda-beda berdasarkan gambar yang Anda pilih tadi.
Pertanyaan-pertanyaan yang dikembangkan atas dasar kompetensi, bukan hafalan materi
semata, memberikan kesempatan pada siswa untuk terus mengembangkan kemampuan
dasar numerasinya dalam penalaran.
 Pertanyaan
Sekarang Bapak dan Ibu dapat menuliskan contoh soal yang telah dibuat pada kuis berikut
ini.
 Referensi Jawaban Pertanyaan
Desi ingin mengambil beberapa kartu bilangan yang nilai angka satuannya lebih kecil dari
5. Kartu-kartu apa saja yang dapat diambil oleh Desi?

Copy kemudian paste Referensi Jawaban Pertanyaan seperti contoh pada gambar dibawah
ini.
Perayaan Belajar dan Refleksi Topik 4: Asesmen Numerasi

Pada tahap ini peserta diwajibkan menjawab kuis Refleksi Topik 4: Asesmen Numerasi
agar dapat melanjutkan ke tahap selanjutnya.

Soal dan Referensi Jawaban kuis Refleksi Topik 4: Asesmen


Numerasi
 Pertanyaan
Menurut Anda, apa informasi penting yang Anda peroleh setelah mempelajari materi pada
topik Butir Soal Asesmen Numerasi Pendidikan Dasar? Apakah komptensi numerasi cukup
dikembangkan dengan banyaknya latihan soal matematika? Silakan tulis refleksi Anda
pada kolom yang tersedia
 Referensi Jawaban Pertanyaan
Menurut Anda, apa informasi penting yang Anda peroleh setelah mempelajari materi pada
topik Butir Soal Asesmen Numerasi Pendidikan Dasar?
Jawab: Siswa dapat mengenali dan memahami peran matematika di dunia, memiliki
disposisi dan kapasitas untuk menggunakan pengetahuan dan keterampilan matematika
untuk memecahkan masalah dalam kehidupan nyata.

Apakah komptensi numerasi cukup dikembangkan dengan banyaknya latihan soal


matematika?
Jawab: Tidak. Kompetensi numerasi ditandai dengan kemampuan seseorang untuk
bernalar, mengambil keputusan yang tepat, dan memecahkan masalah. Kemampuan ini
dalam penerapannya terkait dengan mata pelajaran lain yang siswa pelajari.

Copy kemudian paste Referensi Jawaban Pertanyaan seperti contoh pada gambar dibawah
ini jika menurut Anda sudah sesuai sebagaimana pada gambar berikut ini.
Dengan selesainya tahap Perayaan Belajar dan Refleksi Topik 4: Asesmen Numerasi
pada  Bimtek Guru Belajar seri AKM SD Tahap Asesmen Numerasi Tingkat SD, maka
pada tahap ini Bapak dan Ibu selaku peserta sudah berhasil menyelesaikan tahap tersebut.

Bapak dan Ibu selaku peserta akan diarahkan ke tahap selanjutnya yaitu: Tindak Lanjut
Laporan Hasil Asesmen Kompetensi Minimum.

HomeMedia PembelajaranMateri, Soal dan Referensi Jawaban Bimtek Guru Belajar seri AKM SD Tahap
Tindak Lanjut Laporan Hasil Asesmen Kompetensi Minimum Tingkat SD MEDIA PEMBELAJARAN
Materi, Soal dan Referensi Jawaban Bimtek Guru
Belajar seri AKM SD Tahap Tindak Lanjut Laporan
Hasil Asesmen Kompetensi Minimum Tingkat SD
Diyan Shodik Wednesday, January 06, 2021

Memasuki tahap selanjutnya dari Bimtek Guru Belajar seri Asesmen Kompetensi Minimum
SD yaitu Tahap Tindak Lanjut Laporan Hasil Asesmen Kompetensi Minimum Tingkat
SD.

Tahap Tindak Lanjut Laporan Hasil Asesmen Kompetensi Minimum Tingkat SD ini
merupakan tahap ke 7 (tujuh) dari Rincian Bimtek Guru Belajar Seri Asesmen
Kompetensi Minimum untuk Tingkat SD.

Adapun materi untuk Bimtek Guru Belajar seri Asesmen Kompetensi Minimum SD Tahap
Tindak Lanjut Laporan Hasil Asesmen Kompetensi Minimum Tingkat SD terdiri sebagai
berikut:
1. Mengidentifikasi 4 Kategori Tingkat Penguasaan Kompetensi
2. Menjelaskan Perbedaan Pembelajaran Berbasis Kompetensi dengan Berbasis
Konten
3. Analisis Kategori Penguasaan Kompetensi untuk Tindak Lanjut Pembelajaran
4. Merekomendasikan Strategi Pembelajaran Berdasarkan Hasil Laporan Asesmen
Kompetensi Minimum
5. Contoh Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi pada Mata Pelajaran
6. Segitiga Belajar: Kurikulum, Asesmen dan Pembelajaran
7. Kuis Tindak Lanjut Laporan Hasil Asesmen Nasional
8. Kuis Tindak Lanjut Laporan Hasil Asesmen Nasional
9. Perayaan Belajar dan Refleksi Topik 5: Tindak Lanjut Laporan Hasil AKM
10. Refleksi Topik 5: Tindak Lanjut Laporan Hasil AKM

Untuk itu simak catatan materi sebelum menuju ke Soal dan Referensi Jawaban Bimtek
Guru Belajar seri AKM SD Tahap Tindak Lanjut Laporan Hasil Asesmen Kompetensi
Minimum Tingkat SD.
Mengidentifikasi 4 Kategori Tingkat Penguasaan Kompetensi

Bapak dan Ibu Guru Bimtek Guru Belajar seri AKM SD selaku peserta, pada tahap ini
peserta bimtek akan menggali pemahaman mengenai apa yang terjadi setelah Asesmen
Kompetensi Minimum dilaksanakan.

Tahap lanjutan setelah pelaksanaan Asesmen Kompetensi Minimum adalah tahap


Pelaporan hasil asesmen. Sesuai dengan tujuannya, Asesmen Kompetensi Minimum
dirancang untuk memberikan informasi mengenai tingkat kompetensi dasar siswa, berupa
kompetensi literasi membaca dan numerasi. 

Dari laporan hasil Asesmen Kompetensi tersebut, satuan pendidikan dapat melihat tingkat
penguasaan kompetensi siswanya. Penguasaan kompetensi literasi membaca dan
numerasi siswa dikategorikan dalam 4 tingkatan. Untuk lebih memahami penjelasan
kompetensi pada setiap kategori, Anda dapat membaca infografik berikut ini:
Tingkat kompetensi tersebut dapat dimanfaatkan guru berbagai mata pelajaran untuk
menyusun strategi pembelajaran yang efektif dan berkualitas sesuai dengan tingkat
kompetensi siswa. Dengan demikian “Teaching at the right level” dapat diterapkan.
Pembelajaran yang dirancang dengan memperhatikan tingkat capaian siswa akan
memudahkan siswa menguasai konsep, keterampilan dan konten yang diharapkan pada
suatu mata pelajaran. Anda dapat membaca informasi selengkapnya pada tautan berikut
ini: AKM dan Implikasinya pada Pembelajaran.
Menjelaskan Perbedaan Pembelajaran Berbasis Kompetensi dengan
Berbasis Konten

Laporan hasil Asesmen Kompetensi Minimum yang menunjukan kategori kompetensi dasar
sekolah, perlu ditindaklanjuti dengan perubahan strategi pembelajaran. Sejalan dengan
tujuan Asesmen Nasional untuk mencapai kompetensi siswa dan peningkatan mutu
pendidikan, maka praktik pembelajaran pun sedikit demi demi sedikit perlu berubah dari
pembelajaran yang berbasis konten menuju pembelajaran yang berbasis kompetensi. 

Kompetensi diartikan sebagai kemampuan untuk melakukan sesuatu dengan baik,


misalnya mampu melakukan tugas atau pekerjaan secara efektif. Kompetensi juga
mencakup pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan soal, atau
bahkan keterampilan yang jauh lebih besar dan lebih beragam. Misalnya memimpin
organisasi.

Pada pembelajaran berbasis kompetensi, siswa diharapkan mampu mendemonstrasikan


pengetahuan, penguasaan konsep, dan keterampilan dalam dan sebagai proses
pembelajaran. Karakteristik utama dari pembelajaran berbasis kompetensi adalah fokusnya
pada tingkat penguasaan. Dalam sistem pembelajaran berbasis kompetensi, siswa
melakukan pembelajaran sesuai dengan tahapan penguasaan kompetensinya hingga
tuntas sebelum akhirnya mampu melanjutkan pada tahap penguasaan kompetensi
berikutnya. Sebagai sebuah proses, pembelajaran berbasis kompetensi ini membutuhkan
waktu sehingga sedikit demi sedikit siswa menunjukan penguasaan pengetahuan, konsep
dan keterampilan untuk memecahkan masalah. Termasuk menunjukan karakter yang ingin
dicapai. Bukan sekedar menguasai konten materi pembelajaran semata.

Kekuatan pembelajaran berbasis kompetensi terletak pada fleksibilitasnya karena siswa


dapat bergerak dengan kecepatan belajar mereka sendiri. Ini mendukung siswa dengan
latar belakang pengetahuan yang beragam, tingkat literasi yang berbeda dan bakat terkait
lainnya. Tantangan pembelajaran berbasis kompetensi bagi guru antara lain adalah,
kemampuan untuk mengidentifikasi tahapan kompetensi dasar siswa termasuk literasi dan
numerasi. Namun laporan hasil AKM dapat membantu memetakan tahapan kompetensi
siswa. 
Perbedaan Pembelajaran Berbasis Kompetensi dengan
Berbasis Konten

Analisis Kategori Penguasaan Kompetensi untuk Tindak Lanjut


Pembelajaran

Tidak semua siswa akan mencapai level mahir dalam waktu yang bersamaan. Akan tetapi
setiap usaha dan proses yang dilakukan siswa untuk mencapai level yang lebih tinggi, tentu
akan menunjukan peningkatan kinerja siswa. Dimana siswa menjadi lebih fasih dan
terampil. Kefasihan mengacu pada kelancaran mereka dalam melakukan pekerjaannya.
Siswa menjadi lebih yakin pada kemampuannya jika siswa dapat naik ke level penguasaan
yang lebih tinggi. Keterampilan mengacu pada kemampuan untuk beradaptasi dan bereaksi
terhadap situasi baru untuk “bergerak dengan cepat” berdasarkan informasi baru. 

Setiap kategori tingkat penguasaan kompetensi, sebagaimana telah dibahas pada aktivitas
sebelumnya, tentu memiliki kebutuhan dan pendekatan tersendiri. Sebelum menentukan
tindak lanjut yang tepat, Guru perlu menganalisis setiap kategori kompetensi siswanya.

Pada infografik berikut ini, disajikan contoh analisis tingkat kompetensi berdasarkan 
kebutuhan, pendekatan, struktur pembelajaran. Penjelasan ini diadaptasi dari penjelasan
tahapan penguasaan Marc Rosenberg (2012).

Kategori Kompetensi dan Contoh Analisis


Simak Kategori Kompetensi dan Contoh Analisis berikut ini:

1. Perlu Intervensi Khusus


 Kebutuhan
Sebagai pemula siswa biasanya memiliki persyaratan belajar yang sama dan perlu
mempelajari keterampilan dan konten yang sama.
 Struktur Pembelajaran
Konten pembelajaran untuk pemula yang dan bersifat mendasar. Meskipun demikian kunci
pembelajaran terletak pada alur pengajaran yang intensif dan program yang terstruktur.
 Cara Formal/Informal
Para pemula membutuhkan strategi belajar yang lebih formal dan instruksional yang
memberikan pengalaman dan kesempatan belajar yang serupa kepada semua siswa
pemula.
 Pendekatan
Training atau pelatihan instensif.
2. Dasar
 Kebutuhan
Siswa sudah mulai kompeten dan berusaha untuk mengasah keterampilan mereka saat
mereka merasa nyaman.
 Struktur Pembelajaran
Pembelajaran untuk siswa dengan tingkat kompeten dasar, masih didorong oleh program
yang terstruktur, namun perlu pula mulai memperkenalkan lebih banyak variasi ke dalam
desain pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan individu yang muncul
 Cara Formal/Informal
Mengandalkan program pelatihan yang lebih maju yang mencakup lebih banyak Latihan,
simulasi, dan pemecahan masalah
 Pendekatan
Coaching, simulasi, dan pemecahan masalah sangat penting untuk meningkatkan kinerja
dan tingkat kenyamanansiswa pada tingkat kompetensi dasar.
3. Cakap
 Kebutuhan
Siswa dengan tingkat kompetensi cakap memiliki kebutuhan belajar dan persyaratan kinerja
yang semakin unik yang seringkali tidak dipenuhi oleh program pembelajaran seperti pada
tingkat yang sebenarnya
 Struktur Pembelajaran
Konten pembelajaran untuk siswa dengan tingkat kompetensi cakap menjadi lebih personal
dan kurang terstruktur. Desain pembelajaran mulai bergeser pada demonstrasi kinerja.
 Cara Formal/Informal
Pada tingkat kompetensi cakap, siswa diperkenalkan lebih banyak pada strategi
pembelajaran informal. Dalam hal ini konteks lingkungan belajar bertransisi dari ruang kelas
ke konteks yang lebih nyata.
 Pendekatan
Mengelola pengetahuan yang sudah didapatkan serta memberikan dukungan kinerja pada
siswa dengan tingkat kompetensi cakap diperlukan. Pembelajaran social muncul sebagai
kesempatan belajar dan kinerja di dalam konteks di luar sekolah.
4. Mahir
 Kebutuhan
Siswa yang telah mahir atau bisa disebut pada tahap ahli memiliki kebutuhan pembelajaran
dan persyaratan kinerja masing-masing master/pakar cenderung personal dan deskriptif
mengenai dirinya sendiri. Unik dan berbeda dengan yang lain.
 Struktur Pembelajaran
Strategi dan lingkungan pembelajaran yang disesuaikan tersedia untuk setiap siswa mahir,
termasuk peluang untuk melakukan lebih banyak penelitian sevara mandiri dan kolaboratif.
 Cara Formal/Informal
Bagi siswa dengan tingkat kompetensi mahir, pembelajaran merupakan aktivitas berbasis
teman sebaya, kolaboratif dan sosial. Mereka belajar dari satu sama lain.
 Pendekatan
Pembelajaran yang sifatnya kolaboratif adalah kunci bagi siswa mahir. Termasuk
pembelajaran yang melibatkan kemampuan untuk belajar melalui inovasi dan proses
penemuan. Menjadi guru, mentor, atau pelatih bagi orang lain adalah strategi pembelajaran
penting lainnya.
Merekomendasikan Strategi Pembelajaran Berdasarkan Hasil Laporan
Asesmen Kompetensi Minimum

Dengan penjelasan dan ilustrasi yang diberikan diharapkan guru dan pemangku
kepentingan pendidikan lainnya dapat memperoleh gambaran AKM secara komprehensif.
Seperti telah disampaikan dan ditunjukkan, meskipun AKM tidak mengukur secara spesifik
capaian belajar pada mata pelajaran, namun pelaporan hasil AKM dapat dimanfaatkan
untuk perbaikan proses pembelajaran pada berbagai mata pelajaran. Tentunya dengan
didasarkan pada analisis hasil laporan Asesmen Kompetensi Minimum.

Implikasi tingkat kompetensi pada pembelajaran dapat dilihat melalui contoh mata pelajaran
IPS berikut ini. Disajikan bacaan berisi materi baru mengenai koperasi: menjelaskan
definisi, fungsi, manfaat dan beragam contoh baik. Guru diharapkan menyesuaikan
pembelajarannya sesuai tingkat kompetensi murid. Misalnya:
1. Murid di tingkat Perlu Intervensi Khusus belum mampu memahami isi bacaan, murid
hanya mampu membuat interpretasi sederhana. Guru IPS tidak cukup bertumpu
pada materi bacaan tersebut. Murid perlu diberi bahan belajar lain secara audio,
visual dan pendampingan khusus. 
2. Murid di tingkat Dasar telah mampu mengambil informasi dari teks, namun tidak
memahami secara utuh isi topik koperasi. Murid dapat diberi sumber belajar
pendamping dalam bentuk catatan singkat atau simpulan untuk pemahaman yang
utuh.
3. Murid di tingkat Cakap mampu memahami dengan baik isi teks mengenai koperasi,
namun belum mampu merefleksi. Murid dapat diberi pembelajaran identifikasi
kondisi lingkungan murid, mengaitkan dengan fungsi dan manfaat koperasi. 
4. Murid di tingkat Mahir mampu memahami isi bacaan dan merefleksi kegunaan
koperasi dari teks yang diberikan oleh guru. Guru dapat melakukan pembelajaran
berupa menyusun beragam strategi pemanfaatan koperasi.
Untuk melihat contoh-contoh ragam strategi pembelajaran berdasarkan kategori tingkat
penguasaan kompetensi, Anda dapat membaca lebih jauh pada tautan berikut ini: AKM dan
Implikasinya pada Pembelajaran.

Contoh Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi pada Mata


Pelajaran

Contoh Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi pada Mata Pelajaran akan


memberikan gambaran pada Bapak dan Ibu bagaimana praktik pembelajaran yang
berbasis kompetensi. Selain itu contoh berikut ini juga memberikan gambaran bagaimana
literasi dan numerasi terintegrasi dalam pembelajaran mata pelajaran.

Contoh Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi:


1. Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD. Klik tautan berikut: Modul Literasi
dan Numerasi.
2. Surat Kabar Guru Belajar Edisi Ke-21: Literasi untuk Belajar. Klik tautan
berikut: http://bit.ly/skgurubelajar021.

Segitiga Belajar: Kurikulum, Asesmen dan Pembelajaran

Apa sebenarnya peran asesmen dalam peningkatan kualitas pembelajaran murid? Apa
keterkaitan antara asesmen, kurikulum dan pembelajaran dalam menyediakan pengalaman
belajar murid yang berkualitas?

Asesmen seringkali dipersepsikan sebagai upaya menentukan nilai murid. Tidak heran
apabila banyak dari kita yang berusaha keras melakukan upaya agar nilai murid kita
setinggi mungkin. Nilai murid menjadi sasaran kinerja. Padahal peran asesmen yang
pertama dan utama bukan lah menentukan nilai murid.

Peran pertama dan utama asesmen harus dilihat sebagai bagian dari proses pembelajaran
yang utuh. Kerangka yang sering digunakan adalah segitiga belajar yang mengkaitkan
antara asesmen, kurikulum dan pembelajaran. Segitiga belajar membantu kita tidak melihat
asesmen, kurikulum dan pembelajaran sebagai aspek yang berdiri sendiri. Guru dan
pemimpin sekolah dapat melakukan penyelarasan antar 3 aspek yang menentukan
pengalaman belajar murid.
Makna Segitiga Belajar

Dalam segitiga belajar, maka makna masing-masing segi adalah sebagai berikut:
 Kurikulum:
Seperangkat kompetensi yang penting dikuasai murid dengan menggunakan cara belajar
dan asesmen tertentu. Pengembangan kurikulum, selain mengacu pada tantangan dunia
nyata, hendaknya mengacu pada hasil asesmen dan refleksi praktik pembelajaran.
 Pembelajaran:
Serangkaian aktivitas yang dirancang dan dilakukan di ruang kelas berdasarkan
kompetensi awal murid yang diketahui dari hasil asesmen dan untuk mencapai sasaran
kompetensi yang ditetapkan dalam kurikulum. Pembelajaran memadukan informasi dari
asesmen dengan informasi dari kurikulum. Keseimbangan antara paduan tersebut yang
akan menghasilkan pembelajaran yang optimal.
 Asesmen:
Proses mengumpulkan, menganalisis dan melaporkan sejumlah informasi yang terkait
pencapaian kondisi murid dan penguasaan suatu kompetensi tertentu. Asesmen diagnosis:
asesmen di awal untuk merancang strategi pembelajaran. Asesmen formatif: asesmen
sepanjang proses belajar untuk melakukan perbaikan dan penyesuaian pembelajaran.
Asesmen sumatif: asesmen di akhir untuk menentukan level penguasaan kompetensi oleh
murid.

Pemahaman terhadap segitiga belajar akan membawa kita pada kebutuhan membaca
laporan Asesmen Kompetensi Minimum dan menggunakannya untuk perbaikan kualitas
pembelajaran.

Kuis Tindak Lanjut Laporan Hasil Asesmen Nasional

Bapak Ibu Guru peserta Bimtek Guru Belajar seri AKM SD Tahap Tindak Lanjut Laporan
Hasil Asesmen Kompetensi Minimum Tingkat SD dapat mengukur sejauh mana
pemahaman dalam menguasai topik ini.

Berikut terdapat  beberapa pernyataan terkait laporan dan rekomendasi hasil Asesmen
Nasional. Pada setiap pernyataan tersebut, silahkan Bapak Ibu menentukan apakah
pernyataan tersebut benar atau salah.
Soal dan Referensi Jawaban Kuis Tindak Lanjut Laporan
Hasil Asesmen Nasional

1. Pelaporan hasil Asesmen Kompetensi Minimum dirancang untuk memberikan


informasi mengenai tingkat kompetensi siswa pada kompetensi dasar literasi
membaca dan numerasi pada satuan pendidikan.
👍Benar
Salah
2. Pembelajaran yang dirancang dengan memperhatikan tingkat kompetensi siswa
akan memudahkan siswa menguasai konsep, keterampilan dan konten yang
diharapkan pada suatu mata pelajaran.
👍Benar
Salah
3. Pada pembelajaran berbasis kompetensi, siswa diharapkan mampu
mendemonstrasikan penguasaan konsep, keterampilan dan pengetahuan sebagai
proses pembelajaran.
👍Benar
Salah
4. Karakteristik utama dari pembelajaran berbasis kompetensi adalah fokusnya pada
capaian hasil akhir berupa nilai.
Benar
👍Salah
5. Tantangan pembelajaran berbasis kompetensi bagi guru semua mata pelajaran
antara lain adalah, kemampuan untuk mengidentifikasi tahapan kompetensi dasar
siswanya termasuk literasi dan numerasi.
👍Benar
Salah
6. Pembelajaran berbasis konten belajar untuk cakupan materi. Pembelajaran berbasis
kompetensi belajar untuk pemahaman konsep dan menerapkan keterampilan.
👍Benar
Salah
7. Laporan hasil Asesmen Kompetensi Minimum dapat menjadi rekomendasi bagi
guru-guru dari setiap mata pelajaran untuk memperbaiki atau menyesuaikan strategi
pembelajaran yang lebih sesuai dengan tingkat kompetensi yang aktual.
👍Benar
Salah
8. Kompetensi diartikan sebagai kemampuan untuk melakukan suatu kinerja dengan
baik, misalnya mampu melakukan tugas atau pekerjaan secara efektif.
👍Benar
Salah
9. Kekuatan pembelajaran berbasis kompetensi terletak pada materi yang telah
disediakan.
Benar
👍Salah
10. Sebaiknya semua siswa mencapai level mahir dalam waktu yang bersamaan.
Benar
👍Salah
Perayaan Belajar dan Refleksi Topik 5: Tindak Lanjut Laporan Hasil
AKM

Pada tahap ini peserta diwajibkan menjawab kuis Refleksi Topik 5: Tindak Lanjut Laporan
Hasil AKM agar dapat melanjutkan ke tahap berikutnya.

Soal dan Referensi Jawaban Kuis Refleksi Topik 5: Tindak


Lanjut Laporan Hasil AKM
 Pertanyaan
Setelah mempelajari laporan hasil Asesmen Kompetensi Minimum, Anda kemudian akan
membuat rencana tindak lanjut pada strategi pembelajaran di kelas Anda. Perubahan apa
yang akan Anda lakukan di kelas terkait pembelajaran yang berbasis kompetensi?
 Referensi Jawaban Pertanyaan
Yaitu dengan menganalisis kemampuan setiap kompetensi peserta didik kemudian
mengelompokkannya berdasarkan 4 kategori, antara lain: Perlu Intervensi Khusus, Dasar,
Cakap, dan Mahir. Sehingga guru dapat memberikan pembelajaran dengan pendekatan
tersendiri sesuai dengan tingkat kemampuan penguasaan kompetensi yang dimiliki peserta
didik.

Copy kemudian paste Referensi Jawaban Pertanyaan diatas seperti contoh pada gambar
dibawah ini jika menurut Anda sudah sesuai.
Dengan selesainya tahap Perayaan Belajar dan Refleksi Topik 5: Tindak Lanjut Laporan
Hasil AKM pada Bimtek Guru Belajar seri AKM SD Tahap Tindak Lanjut Laporan Hasil
Asesmen Kompetensi Minimum Tingkat SD, maka pada tahap ini Bapak dan Ibu selaku
peserta sudah berhasil menyelesaikan tahap tersebut.

Bapak dan Ibu selaku peserta akan diarahkan ke tahap akhir, yaitu: Asesmen Pasca
Program Guru Belajar Seri Asesmen Kompetensi Minimum.

HomeMedia PembelajaranJawaban Soal Asesmen Pasca Program Guru Belajar Seri AKM
Tingkat SDMEDIA PEMBELAJARAN
Jawaban Soal Asesmen Pasca Program Guru
Belajar Seri AKM Tingkat SD
Diyan Shodik Wednesday, January 06, 2021

Berikut Jawaban Soal Asesmen Pasca Program Guru Belajar Seri AKM Tingkat SD yang
terdiri dari 30 pertanyaan.

Simak pertanyaan dan jawaban Soal Asesmen Pasca Program Guru Belajar Seri AKM
Tingkat SD.

[01] Pernyataan yang benar mengenai Asesmen Nasional yaitu….


 👍Digunakan sebagai dasar perbaikan kualitas pembelajaran
 Digunakan sebagai penilaian untuk penentuan nilai individu
 Diberikan di akhir jenjang sebagai penentuan kelulusan siswa
 Diberikan untuk menilai prestasi pendidikan setiap daerah

[02] Dalam Asesmen Nasional pemetaan aspek pendukung kualitas pembelajaran di


lingkungan sekolah dilakukan melalui….
 Survei karakter
 👍Survei lingkungan belajar
 Asesmen Kompetensi Minimum
 Survei kualitas sekolah

[03] Salah satu instrumen Asesmen Nasional adalah survei karakter. Dalam
pelaksanaannya survei karakter memiliki tujuan utama yaitu….
 Mengukur kualitas pembelajaran dan iklim di sekolah yang menunjang pembelajaran
siswa
 👍Mengukur hasil belajar non kognitif menyangkut sikap, kebiasaan, dan nilai-nilai
pancasila
 Mengukur hasil belajar secara kognitif melalui kompetensi dasar literasi membaca
dan numerasi
 Mengukur kemampuan akademik siswa dilihat dari nilai akhir siswa sebagai penentu
kualitas sekolah

[04] Perbedaan Asesmen Nasional dengan Ujian Nasional adalah….


 Ujian Nasional dilakukan pada siswa kelas V, VII, dan XI sedangkan Asesmen
Nasional untuk tingkat akhir
 Ujian Nasional dilakukan selama 1 minggu sedangkan Asesmen Nasional dilakukan
selama 4 hari
 👍Ujian Nasional dilakukan pada semua siswa sedangkan Asesmen Nasional pada
siswa sampel
 Ujian Nasional dilakukan secara daring, luring, dan blended sedangkan Asesmen
Nasional dilakukan secara daring

[05] Pernyataan yang tepat mengenai ragam butir soal yang digunakan dalam Asesmen
Kompetensi Minimum yaitu….
 Jumlah butir soal yang diujikan pada semua setiap jenjang sama yaitu sejumlah 30
soal
 Semua siswa pada setiap jenjang pendidikan akan mengerjakan soal dengan tingkat
kesulitan sama
 👍Soal asesmen terdiri atas pilihan ganda, menjodohkan, isian singkat, dan uraian
 Kompetensi mendasar yang dipelajari setiap siswa berbeda sesuai dengan
peminatannya

[06] Dalam pelaksanaan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), konten dalam literasi
membaca mencakup….
 👍Teks informasi dan teks fiksi
 Teks prosedur dan teks prosedur kompleks
 Teks observasi dan teks deskripsi
 Teks wacana dan teks argumentasi

[07] Kompetensi minimum yang dimaksudkan dalam AKM adalah….


 👍Kompetensi dasar siswa untuk mempelajari materi apapun
 Kompetensi dasar yang harus dimiliki sekolah
 Kompetensi matematika dan Bahasa Indonesia siswa
 Kompetensi minimal setara yang harus dimiliki siswa

[08] Asesmen Kompetensi Minimum dan Ujian Nasional memiliki beberapa perbedaan
termasuk dalam konteks soal. Dari pernyataan berikut manakah yang menunjukkan ciri-ciri
soal Asesmen Kompetensi Minimum?
 Konteks masalah yang diberikan bersifat rutin dan sederhana
 👍Soal bersifat relevan dengan dunia nyata dan aplikatif
 Soal mengacu pada penyelesaian sesuai konsep yang dipelajari
 Dalam soal teks yang disajikan pendek namun kurang mendalam

[09] Manakah dalam pernyataan berikut yang merupakan kelebihan dari Asesmen
Kompetensi Minimum dibandingkan dengan soal Ujian Nasional?
 Mutu pendidikan diukur dari penilaian konten yang esensial pada mata pelajaran
tertentu
 Penentuan dan pemetaan kemampuan siswa untuk dapat melanjutkan ke jenjang
berikutnya
 Kemampuan kognitif menjadi hal utama sehingga lebih menekankan pada
penguasaan materi
 👍Menekankan pada penguasaan kompetensi, dan penerapannya dalam berbagai
konteks kehidupan
[10] Dari yang sudah dipelajari mengenai Asesmen Kompetensi Minimum maka dapat
disimpulkan bahwa….
 Asesmen Kompetensi Minimum akan mempengaruhi penyelenggaraan kegiatan
kelulusan siswa
 Dengan Asesmen Kompetensi Minimum sekolah tidak lagi melaksanakan Ujian
Sekolah (US)
 👍Hasil Asesmen Kompetensi Minimum untuk mengevaluasi di berbagai aspek
pembelajaran
 Asesmen Kompetensi Minimum dilakukan juga untuk mengukur penguasaan siswa
terhadap konten

[11] Perhatikan komponen berikut:


(a)  Konten
(b)  Proses kognitif
(c)   Proses non kognitif
(d)  Konteks

Manakah yang mencakup tiga komponen penilaian asesmen literasi membaca?


 (a), (b), (c)
 👍(a), (b), (d)
 (a), (c), (d)
 (b), (c), (d)

[12] Guru Anwar memberikan soal teks bacaan sederhana pada siswanya dengan
menggunakan pertanyaan siapa, mengapa, dan dimana. Kompetensi apakah yang akan
diukur oleh Guru Anwar?
 👍Menemukan informasi tersurat
 Membandingkan hal-hal utama dalam teks
 Menilai kesesuaian antara ilustrasi dengan isi teks
 Mengidentifikasi kejadian yang dihadapi tokoh cerita

[13] Pada soal-soal literasi yang diberikan, Guru Rani memberikan bacaan fiksi mengenai
bayi komodo. Guru Rani membuat pertanyaan “Apa yang membuat bayi komodo takut
ketika melihat bayi komodo lain?” Kompetensi apakah yang akan diukur oleh Guru Rani?
 Menilai kesesuaian antara ilustrasi dengan isi teks
 👍Menyimpulkan perasaan dan sifat tokoh pada teks
 Mengidentifikasi kejadian yang dihadapi tokoh cerita
 Menyusun inferensi (kesimpulan) terkait isi teks

[14] Guru Aziz meminta siswa untuk memilih setiap kalimat yang menyatakan latar tempat
dalam bacaan. Kompetensi apakah yang ingin diukur oleh Guru Aziz melalui pertanyaan
tersebut?
 Menyimpulkan perasaan dan sifat tokoh serta elemen intrinsik lain
 Membandingkan hal-hal utama dalam teks sastra
 Merefleksi pengetahuan baru yang diperoleh dari teks
 👍Mengidentifikasi perubahan dalam elemen intrinsik pada teks

[15] Pada asesmen numerasi tingkat SD, hal yang akan diujikan dalam konten geometri
dan pengukuran level pembelajaran 2 yaitu….
 Mengenal segi empat, segitiga, segi banyak, dan lingkaran
 Mengenal limas kerucut dan bola
 👍Mengenal prisma dan tabung
 Mengenal balok dan kubus

[16] Menyelesaikan soal mengenai persamaan linear merupakan merupakan salah satu
konten dalam asesmen numerasi yaitu….
 Bilangan
 Geometri dan pengukuran
 👍Aljabar
 Data dan ketidakpastian

[17] Asesmen literasi membaca tingkat SD dilaksanakan dalam….


 1 level pembelajaran
 2 level pembelajaran
 👍3 level pembelajaran
 4 level pembelajaran

[18] Analisis soal berikut dan temukan manakah yang termasuk dalam soal Asesmen
Kompetensi Minimum!
 Andi memiliki 200 gram gula pasir dan 1,2 kilogram tepung terigu. Saat dicampurkan
maka beratnya menjadi …. kilogram.
 👍Perhatikan kemasan minuman sari buah berikut! Jika dituliskan dalam bentuk
pecahan paling sederhana, berapakah kandungan sari buah apel?/
 KPK dari 85, 90, dan 125 dalam bentuk faktorisasi utama adalah….
 Diketahui sebuah kubus dengan panjang sisi 40 cm. Berapa volume kubus tersebut?

[19] Bagaimana dampak Asesmen Kompetensi Minimum pada siswa SD yang diketahui
tidak ada Ujian Nasional sebelumnya?
 Asesmen Kompetensi Minimum memiliki konsekuensi pada siswa SD sehingga akan
menjadi beban tambahan
 Asesmen Kompetensi Minimum akan menjadi seleksi siswa SD untuk memasuki
jenjang SMP
 Asesmen Kompetensi Minimum lebih baik karena menjadi tolak ukur untuk menilai
pencapaian siswa
 👍Asesmen Kompetensi Minimum tidak menjadi beban karena tidak menilai
pencapaian siswa, melainkan berfokus pada proses

[20] Pada tingkat SD asesmen literasi maupun numerasi terdapat 3 level pembelajaran,
manakah yang menunjukkan penjelasan yang tepat mengenai setiap level tersebut?
 Pada level pembelajaran 3, siswa akan merepresentasi, mengurutkan dan operasi
penjumlahan dan pengurangan bilangan. Mengenal bangun geometri dan pengukurannya.
Mempelajari persamaan dan pertidaksamaan bilangan serta relasi dan fungsi bilangan.
 Pada level pembelajaran 2, siswa akan merepresentasi, mengurutkan dan operasi
penjumlahan, pengurangan, pembagian, perkalian dengan bilangan bulat ataupun desimal.
Mengenal bangun geometri dan pengukurannya. Persamaan dan pertidaksamaan bilangan,
relasi dan fungsi bilangan, juga rasio dan proporsi. Mempelajari data dengan
representasinya.
 Pada level pembelajaran 1, siswa akan merepresentasi, mengurutkan dan operasi
penjumlahan, pengurangan, pembagian, perkalian dengan bilangan bulat ataupun desimal.
Mengenal bangun geometri dan pengukurannya. Mempelajari persamaan dan
pertidaksamaan bilangan, relasi dan fungsi bilangan, juga rasio dan proporsi. Mempelajari
data dengan representasinya serta ketidakpastian dan peluang.
 👍Pada level pembelajaran 3, siswa akan merepresentasi, mengurutkan dan operasi
penjumlahan, pengurangan, pembagian, perkalian dengan bilangan bulat ataupun desimal.
Mengenal bangun geometri dan pengukurannya. Persamaan dan pertidaksamaan bilangan,
relasi dan fungsi bilangan, juga rasio dan proporsi. Mempelajari data dengan
representasinya.

[21] Salah satu ciri pembelajaran berbasis kompetensi adalah….


 Berpusat pada materi pembelajaran
 Belajar untuk cakupan materi
 👍Belajar untuk pemahaman konsep dan keterampilan
 Berorientasi pada nilai akhir

[22] Berikut adalah beberapa pernyataan mengenai pembelajaran berbasis konten dan
pembelajaran berbasis kompetensi:
1. Menunjukkan kinerja dengan menerapkan konsep
2. Pembelajaran terkait dengan konteks kehidupan nyata siswa
3. Belajar untuk cakupan materi yang harus dikuasai
4. Berorientasi pada konteks dan penguasaan kompetensi 
5. Berorientasi pada nilai akhir
6. Menjawab serangkaian pertanyaan topik berdasarkan teks 
Manakah pernyataan yang menunjukkan pembelajaran berbasis konten?
 1), 3), 5)
 2), 4), 5)
 👍3), 5), 6)
 1), 4), 6)

[23] Dari hasil AKM ditemukan bahwa siswa mampu mengaplikasikan pengetahuan yang
dimiliki dalam konteks yang lebih beragam maka siswa tersebut dapat dikategorikan dalam
kelompok….
 Perlu intervensi khusus
 Dasar
 👍Cakap
 Mahir

[24] Guru Cleo memberikan soal teks dan ditemukan siswa mampu mengintegrasikan
beberapa informasi teks pada bacaan yang berbeda maka siswa tersebut dapat
dikategorikan dalam kelompok….
 Perlu intervensi khusus
 Dasar
 Cakap
 👍Mahir
[25] Bagaimana keterkaitan antara Asesmen Kompetensi Minimum dengan standar
kurikulum secara keseluruhan?
 Asesmen Kompetensi Minimum terikat secara erat dengan konten kurikulum
 Asesmen Kompetensi Minimum mengukur penguasaan siswa atas konten kurikulum
secara keseluruhan
 👍Asesmen Kompetensi Minimum memperhatikan apa yang seharusnya diajarkan
oleh guru pada tiap kelas
 Asesmen Kompetensi Minimum terlepas dari keseluruhan kurikulum sekolah

[26] Soal dalam asesmen literasi menggunakan proses kognitif yang lebih baik
dibandingkan Ujian Nasional karena terdapat proses baru yaitu….
 Mencari, mengakses, serta menemukan informasi dari bacaan
 Memahami informasi tersirat maupun tersurat dari bacaan
 Memadukan interpretasi (pemahaman) pada bagian teks untuk menghasilkan
kesimpulan
 👍Mengevaluasi dan merefleksikan isi teks dengan hal lain diluar teks maupun
pengalamannya

[27] Bagaimana hasil Asesmen Kompetensi Minimum (literasi dan numerasi) dapat
digunakan untuk menyusun strategi pembelajaran yang efektif dan berkualitas terhadap
pembelajaran lain?
 👍Menyesuaikan pembelajarannya sesuai tingkat kompetensi siswa
 Melakukan penilaian mandiri untuk mata pelajaran lain
 Menyusun pembelajaran sesuai konten materi pada asesmen
 Menyesuaikan pembelajaran dengan tingkat kompetensi terendah siswa

[28] Dalam asesmen numerasi siswa dituntut untuk bernalar menggunakan konsep
matematika dan memberikan solusi yang lebih aplikatif sehingga soal yang diberikan akan
mendorong  siswa untuk….
 Menyelesaikan soal sesuai konsep matematika
 👍Mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari
 Memahami data dalam bentuk tabel maupun grafik
 Memahami fakta, prosedur, serta alat matematika

[29] Apa tindak lanjut yang dapat diambil oleh sekolah terkait hasil AKM?
 Memetakan pencapaian siswa dalam AKM yang dapat digunakan untuk seleksi
masuk ke jenjang sekolah yang lebih tinggi
 Menyusun dan melaksanakan program pengayaan untuk mendorong prestasi
belajar siswa lebih baik lagi
 Mendorong siswa untuk mendapatkan skor tinggi dan mengesampingkan pelajaran
yang tidak relevan dengan AKM
 👍Merefleksi hasil AKM dalam pembelajaran sehingga guru-guru dapat membangun
kompetensi serta karakter siswa

[30] Bagaimana keterkaitan antara pelaksanaan AKM  dan tantangan pembelajaran


berbasis kompetensi yang dihadapi guru?
 👍Pelaporan hasil Asesmen Kompetensi Minimum dirancang untuk memberikan
informasi mengenai tingkat kompetensi siswa pada kompetensi dasar literasi membaca dan
numerasi
 Pelaporan hasil Asesmen Kompetensi Minimum berupa nilai yang sejalan dengan
karakteristik utama dari pembelajaran berbasis kompetensi yang berfokus capaian hasil
akhir berupa nilai
 Pelaporan Asesmen Kompetensi Minimum akan membantu guru mempersiapkan
materi pembelajaran untuk digunakan oleh siswa sesuai dengan pembelajaran berbasis
kompetensi
 Pelaporan hasil Asesmen Kompetensi Minimum akan memberikan standar
penguasaan yang harus dimiliki oleh siswa sehingga semua siswa akan mencapai level
mahir bersamaan

Anda mungkin juga menyukai