Anda di halaman 1dari 5

Orientasi Guru Belajar Seri Asesmen Kompetensi Minimum

Bimtek Guru Belajar Seri Asesmen Kompetensi Minimum untuk Tingkat SMA – Angkatan 9  Orientasi Guru
Belajar Seri Asesmen Kompetensi Minimum
COMPLETE
Selamat datang dan selamat bergabung dalam Orientasi Guru Belajar Seri Asesmen Kompetensi
Minimum. Program ini diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Bagaimana kabar Anda? Semoga Anda
telah dalam keadaan siap untuk mengikuti program ini!

Guru Belajar Seri Asesmen Kompetensi Minimum terdiri dari dua tahap, Orientasi dan Bimtek serta
Pengimbasan. Saat ini, Anda berada pada tahap pertama, Orientasi dan Bimtek. Pada tahap ini, peserta
akan mendapatkan pemahaman terkait latar belakang, tujuan umum, kebijakan, dan alur Program Guru
Belajar seri Asesmen Kompetensi Minimum. Program ini bertujuan untuk menjawab berbagai persoalan
guru dalam menghadapi Asesmen Kompetensi Minimum, diantaranya: 

1. Berkembangnya miskonsepsi tentang asesmen nasional 

2. Adanya malpraktik pembelajaran dalam melakukan persiapan menghadapi asesmen nasional 

3. Guru belum mengetahui cara membaca hasil asesmen nasional 

4. Guru belum memahami bagaimana menindaklanjuti hasil asesmen nasional

Anda akan melakukan serangkaian kegiatan pembelajaran secara mandiri melalui program pembelajaran
otomatisasi dengan alokasi waktu selama 32 jam pertemuan yang dapat Anda atur secara fleksibel.
Program Bimtek Guru Belajar Seri Asesmen Kompetensi Minimum disusun dengan memadukan tahapan
dan pendekatan modular yang memfasilitasi peserta melakukan personalisasi pembelajaran. Selain itu,
program ini dapat mendorong guru untuk saling belajar dengan guru yang lain dalam hal berbagi praktik
baik pembelajaran. Selamat belajar!

Lesson Content
100% SELESAI3/3 Steps

Latar Belakang dan Kebijakan Asesmen Nasional

Apa Pentingnya Asesmen Nasional?

Refleksi Orientasi

Refleksi Orientasi
Latar Belakang dan Kebijakan Asesmen Nasional
Bimtek Guru Belajar Seri Asesmen Kompetensi Minimum untuk Tingkat SMA – Angkatan 9  Orientasi Guru
Belajar Seri Asesmen Kompetensi Minimum  Latar Belakang dan Kebijakan Asesmen Nasional
COMPLETE
Hasil PISA membuktikan kemampuan belajar siswa pada pendidikan dasar dan menengah kurang
memadai. Pada tahun 2018, sekitar 70% siswa memiliki kompetensi literasi membaca di bawah minimum.
Sama halnya dengan keterampilan matematika dan sains, 71% siswa berada di bawah kompetensi
minimum untuk matematika dan 60% siswa di bawah kompetensi minimum untuk keterampilan sains. Skor
PISA Indonesia stagnan dalam 10-15 tahun terakhir. Kondisi ini menyebabkan Indonesia menjadi salah
satu negara yang konsisten dengan peringkat hasil PISA yang terendah. Bagaimana pendapat Anda? 

Menanggapi kondisi tersebut, reformasi asesmen diperlukan guna mendorong peningkatan kualitas
pembelajaran. Pemetaan mutu pendidikan secara menyeluruh dibutuhkan. Untuk itu pada tahun 2021
mendatang, Asesmen Nasional (AN) akan resmi diterapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
dan Ujian Nasional (UN) sudah tidak lagi diberlakukan. Kebijakan ini ditetapkan berdasarkan hasil
koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan sejumlah dinas dan lembaga terkait.

Dalam hal ini, AN diterapkan untuk mengevaluasi kinerja dan mutu sistem pendidikan. Nantinya, hasil
Asesmen Nasional tidak memiliki konsekuensi apapun pada pencapaian proses belajar siswa namun
memberikan umpan balik untuk tindak lanjut pembelajaran dan kompetensi siswa.

Kebijakan terkait penerapan Asesmen Nasional (AN) ini telah disampaikan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan. Anda dapat mendengarkan penjelasannya lebih detail dengan menyaksikan video yang
disampaikan langsung oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim. Silakan cermati
dengan seksama dan mencatat poin penting yang Anda peroleh. https://youtu.be/MAADQBghcqQ

Apa Pentingnya Asesmen Nasional?


Bimtek Guru Belajar Seri Asesmen Kompetensi Minimum untuk Tingkat SMA – Angkatan 9  Orientasi Guru
Belajar Seri Asesmen Kompetensi Minimum  Apa Pentingnya Asesmen Nasional?
COMPLETE
Pada aktivitas sebelumnya, telah dijelaskan bahwa Asesmen Nasional perlu dilakukan untuk meningkatkan
mutu pendidikan. Pertanyaannya, mutu pendidikan seperti apa yang diharapkan? Apakah mutu pendidikan
dapat dilihat dari hasil Ujian Nasional saja seperti yang selama ini terjadi?

Peningkatan mutu sistem pendidikan tidak hanya berorientasi pada pencapaian siswa dalam menguasai
materi pelajaran dan nilai ujian akhir, apapun sebutannya. Keberhasilan sistem pendidikan lebih difokuskan
pada pencapaian kompetensi siswa yang meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap. Terlebih pada era
transformasi pendidikan abad ke-21, dimana arus perubahan menuntut siswa menguasai berbagai
kecakapan hidup yang esensial untuk menghadapi berbagai tantangan abad ke-21 dimana siswa memiliki
kecakapan belajar dan berinovasi, kecakapan menggunakan teknologi informasi, kecakapan hidup untuk
bekerja dan berkontribusi pada masyarakat.
Pertanyaannya, bagaimana cara mengukur kompetensi tersebut? Ya, menggunakan Asesmen Nasional.
Asesmen Nasional diberlakukan sebagai alat ukur untuk mengetahui ketercapaian kompetensi yang harus
dikuasai siswa. Asesmen Nasional tidak hanya memotret hasil belajar kognitif siswa, sebagaimana yang
terjadi dalam Ujian Nasional namun juga memotret hasil belajar sosial emosional. Termasuk di dalamnya
sikap, nilai, keyakinan, serta perilaku yang dapat memprediksi tindakan dan kinerja siswa di berbagai
konteks yang relevan. 

Selain tuntutan kecakapan abad 21, profil pelajar Pancasila juga menjadi rujukan pencapaian karakter bagi
seluruh siswa di Indonesia. Bahkan profil pelajar pancasila ini sudah merangkum serangkaian kecakapan
hidup abad 21. Karakter pelajar Pancasila yang ingin dicapai oleh siswa yaitu:

1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia.
2. Berkebhinekaan global
3. Mandiri
4. Bernalar kritis 
5. Kreatif
6. Gotong royong
Silakan membaca penjelasan lebih rinci mengenai profil pelajar Pancasila melalui tautan berikut ini Profil
Pelajar Pancasila
Untuk itu, penting bagi guru dan siswa untuk mengadopsi proses pembelajaran yang berfokus pada
pengembangan kompetensi. Pencapaian kompetensi siswa dapat diukur dari pemahaman konsep, dan
keterampilan menerapkan konsep dalam berbagai konteks. Dengan demikian, siswa tidak hanya
menguasai konten semata, tetapi lebih menguasai pemahaman secara mendalam terhadap konsep yang
dapat diterapkan di berbagai konteks kehidupan. Hal ini yang diharapkan sebagai peningkatan hasil
pembelajaran siswa. Capaian kompetensi siswa secara holistik inilah yang ingin dievaluasi melalui
Asesmen Nasional.

Bagaimana keterkaitan Asesmen Nasional dengan kecakapan abad 21 dan profil pelajar Pancasila? Simak
penjelasannya pada materi yang telah disediakan berikut ini. 
Refleksi Orientasi
Bimtek Guru Belajar Seri Asesmen Kompetensi Minimum untuk Tingkat SMA – Angkatan 9  Orientasi Guru
Belajar Seri Asesmen Kompetensi Minimum  Refleksi Orientasi
COMPLETE
Aktivitas sebelumnya merupakan aktivitas terakhir pada tahapan orientasi ini. Selamat! Itu artinya, Anda
telah mempelajari seluruh materi pada topik orientasi program.  

Sebelum melanjutkan ke tahapan Bimtek, mari merefleksikan apa yang telah Anda pelajari. 

Terima kasih! Anda telah berkomitmen menyelesaikan topik ini hingga selesai. Setelah ini, Anda dapat
melanjutkan proses belajar ke tahap berikutnya, yaitu Bimtek Guru Belajar Seri Asesmen Kompetensi
Minimum sesuai dengan jenjang pendidikan yang Bapak dan Ibu ampu. 

Selamat belajar!

Anda mungkin juga menyukai