PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
i
Skripsi
Disusun Oleh:
Dendy Setyadi
NIM: 091114015
i
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
iii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
iv
MOTTO
“Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri
dan tidak sombong, Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari
keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang
lain, Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran, Ia
menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu,
sabar menanggung segala sesuatu, Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan
berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap, Sebab pengetahuan
kita tidak lengkap dan nubuat kita tidak sempurna, Tetapi jika yang sempurna
tiba, maka yang tidak sempurna itu akan lenyap.”
( 1 Korintus 13: 4-10)
iv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
v
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
Dendy Setyadi
v
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
vi
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya
maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis.
Dendy Setyadi
vi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
vii
ABSTRAK
Dendy Setyadi
Universitas Sanata Dharma
2013
vii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
viii
ABSTRACT
DATING VIOLENCE
(A Descriptive Study of the Eleventh Grade Students at SMAN 1
Karangnongko in 2012/2013 Academic Year and Its Implications to
the Suggested Topics of Social Personal Guidance Service)
by
Dendy Setyadi
University Sanata Dharma
Yogyakarta
2013
viii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Penulis mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
Skripsi ini berjudul Kekerasan dalam Pacaran (Studi Deskriptif Siswa Kelas
skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan.
diri penulis.
Skripsi ini dapat terwujud berkat bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak
kepada penulis selama proses penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu dalam
2. Dr. Gendon Barus, M.Si. Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling
dan dosen pembimbing yang telah banyak menyediakan waktu, tenaga dan
ix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
x
3. Dr. M.M. Sri Hastuti, M.Si. dan A. Setyadari, S.Pd. S.Psi., Psi., M.A
penulis.
5. Bapak Markus, S.Pd. Kepala Sekolah SMA Santo Mikael Warak yang
instrumen penelitian.
7. Ibu Giantari, S.Pd. dan Bapak Priyono S.Pd. Guru Bimbingan dan
dalam proses pengambilan data di sekolah terhadap para siswa kelas XI.
9. Bapak saya Siswadi, Ibu Suyati S.Pd. dan Adik Dimas Kurnia Adi saya
x
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
xi
11. Dosen Seminar Ag. Krisna Indah M, S.Pd.,M.A. yang telah membantu saya
12. Para Dosen yang memberi inspirasi pada saya (Pak Donal, Pak Sin, Pak Budi,
13. Mas Pur UKSW dan Pak Sopyan Guru SMP saya yang telah membereskan
14. Teman-teman Bimbingan Klasikal (Prima, Rian, Wira, Mas Pur, Yhuvita,
Fransiska Wening, Sr. Valen, Rino, Tia, Wulan Oneng, Dedy, Rino, dll) yang
membagikan pengalamannya.
15. Teman-teman Program Studi Bimbingan dan Konseling angkatan 2009 yang
penulisan skripsi.
16. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam proses penyelesaian
skripsi ini. Penulis memilki harapan yang besar semoga skripsi ini dapat
bermanfaat.
Penulis
xi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………… i
ABSTRAK…………………………………………………………… vii
ABSTRACT.......................................................................................... viii
KATA PENGANTAR……………………………………………….. ix
DAFTAR GRAFIK............................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah…………………………………………. 6
C. Tujuan Penelitian………………………………………….. 7
D. Manfaat Penelitian………………………………………… 7
E. Definisi Operasional………………………………………. 9
A. Kekerasan.............................................................................. 11
xii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
xiii
B. Pacaran................................................................................... 12
E. Remaja.................................................................................... 36
A. Jenis Penelitian…………………………………………….. 46
B. Subyek Penelitian………………………………………….. 46
C. Instrumen Penelitian……………………………………….. 47
A. Hasil Penelitian....................................................................... 59
A. Kesimpulan…………………………………………………. 86
B. Saran……………………………………………………….. 87
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………. 89
LAMPIRAN…………………………………………………………… 93
xiii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
xiv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
xv
DAFTAR GRAFIK
xv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Data Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Internal Tiap Aspek.. 93
xvi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Banyak hal yang terjadi di masa remaja, salah satu yang menarik adalah
laki-laki dan perempuan yang saling tertarik dan berminat untuk menjalin
diarahkan untuk suatu hubungan yang lebih lanjut, lebih dalam, dan lebih
1
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2
perkawinan.
yang tidak akan terlupakan seumur hidup. Dalam aktifitas pacaran, ada
hal – hal yang indah, yang setiap hari diwarnai oleh manisnya tingkah laku
dan kata – kata yang dilakukan dan diucapkan oleh dua sejoli yang sedang
kekerasan.
yang terjadi ini biasanya terdiri dari beberapa jenis, misalnya: serangan
maki di depan umum, dan lain sebagainya. Kekerasan dalam hal ekonomi,
mendapatkan bahwa dari bulan Januari hingga Juni 2001 saja, terdapat 47
(Kesrepro.info)
bersikap pasif, mereka hanya diam, tidak berani melapor atau bercerita
merupakan hal yang terlalu pribadi, tidak tahu harus berbuat apa, dan
adalah masa yang penuh dengan hal-hal yang indah. Kekerasan dalam
menginginkan bila remaja kita lemah dan rapuh dalam mental, psikis, dan
spiritualnya.
anak dan merupakan bagian penting dan integral dari keseluruhan program
pendidikan.
jawab atas arah hidupnya dan menyelesaikan tugas yang dihadapi dalam
bagi remaja.
Sosial).
B. Rumusan Masalah
sebagai berikut:
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
Konseling di sekolah.
2. Manfaat praktis
a. Guru Pembimbing
b. Siswa
berpacaran.
d. Peneliti
e. Peneliti lain
E. Definisi Operasional
wajah yang dilakukan salah satu pihak kepada pihak lain dalam
(pergaulan sosial).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11
BAB II
LANDASAN TEORI
pacaran, bentuk kekerasan dalam pacaran, remaja dan bimbingan prribadi sosial.
A. Kekerasan
dasar hukum publik dan privat Romawi merupakan sebuah ekspresi, baik yang
dilakukan secara fisik ataupun secara verbal yang mencerminkan pada tindakan
agresi dan penyerangan pada kebebasan atau martabat seseorang yang dapat
mengakibatkan memar atau trauma atau perampasan hak. Kekerasan dapat pula
untuk menyebabkan penderitaan atau sakit pada orang lain, dan hingga batas
11
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12
adalah tindakan yang bersifat, berciri keras, paksaan yang dilakukan kepada
seseorang atau kelompok orang yang menyebabkan cedera atau matinya orang
lain atau menyebabkan kerusakan fisik, psikis atau barang orang lain.
B. Pacaran
1. Pengertian pacaran
adalah kekasih atau teman lawan jenis yang tetap dan mempunyai hubungan
untuk saling bertemu di suatu tempat dengan waktu yang telah ditetapkan
bersama.
Menurut Cate dan Llyod (dalam Dinastuti, 2008) pacaran atau courtship
adalah semua hal yang meliputi hubungan berpacaran (dating relationship), baik
bahwa pemuda dan pemudi mulai memproses hubungan mereka untuk serius
Baron & Byrne (dalam Satria, 2011) menyebutkan ada beberapa karakteristik dari
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13
hubungan pacaran, yaitu perilaku yang saling bergantung satu dan lainnya,
mengisi. Hubungan ini terdiri dari orang-orang yang kita sukai, seseorang yang
kita sukai, cintai, hubungan yang romantis dan hubungan seksual. Salah satu
kerakteristik dari pacaran yaitu adanya kedekatan atau keintiman secara fisik
seksual lainnya.
adalah suatu proses hubungan antara dua orang insan manusia (laki-laki dan
a. Rekreasi
mendapatkan dukungan, kasih sayang dan cinta dari orang lain merupakan
Remaja yang berasal dari kelas sosial ekonomi atas lebih sering
d. Sosialisasi
lebih dari sekedar orientasi seks karna telah banyak remaja yang
sikap, perasaan, motif, dan nilai yang dianut oleh remaja itu sendiri
f. Pemilihan pasangan
satu sama lain akan semakin berkurang dan akan semakin besar
3. Tahapan Pacaran
berbagai tahap, mulai dari tahap yang paling awal sampai palling dekat dan
dalam dan akhirya ke arah ke yang istimewa. Tahap-tahap relasi pria dan
pada seseorang yang belawanan jenis. Orang yang dikagumi bisa orang yang
kepribadiannya.
b. Cinta monyet
sangat kuat, yang terjadi secara tiba-tiba, tanpa adanya alasan yang masuk
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17
akal. Kadang perasaan itu muncul pada pandangan pertama. Cinta monyet
bisa tertuju pada seseorang yangg dikenalnya, dan tidak didasari oleh
pengenalan akan pribadi orang itu. Perasaan jatuh cinta dalam tahap ini,
diikuti dengan perasaan yang sangat menggelora dan berimbas pada aktivitas
lainnya, tetapi tidak berlangsung lama, segera akan berpindah ke orang lain,
c. Kencan
Tahap ini biasanya adalah peningkatan dari tahap cinta monyet, yang
terjadi pada dua orang yang salig jatuh cinta, yang sudah disertai
karena ada hal tertentu yang tidak disukai. Apabila perasaan tertarik itu
d. Pacaran
yang ditembak, lalu ada komitmen untuk “jalan bareng”. Pada saat ini
biasanya mulai sedikit demi sedikit, tampil apa adanya (karena terlalu
lelah untuk perpura-pura terus). Pada saat ini biasanya belum melibatkan
kedua orang tua. Tahap pacaran biasanya merupakan hasil seleksi setelah
e. Pacaran serius
f. Perkawinan
Peningkatan dari satu tahap ke tahap berikutnya dalam relasi antara pria
dan wanita adalah sesuatu yang akan terjadi dan mengalir secara alamiah,
dan perlu dikelola dan disikapi secara bijak agar semakin mendewasakan
pribadi seseorang.
tindakan yang mempunyai unsur kekerasan yang meliputi kekerasan secara fisik,
seksual, atau psikologis yang terjadi dalam sebuah hubungan pacaran, baik yang
dilakukan di depan umum maupun dalam kehidupan pribadi. Menurut Cate dan
Llyod (dalam Dinastuti, 2008) pacaran atau courtship adalah semua hal yang
atas, dapat dipahami bahwa kekerasan dalam berpacaran adalah semua perilaku
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
19
yang bermaksud menyakiti pasangan dalam sebuah hubungan secara fisik dan
dalam pacaran sebagai semua tindakan yang bermaksud untuk mengontrol atau
violence adalah tindakan atau ancaman yang dilakukan secara sengaja baik
melalui perilaku, perkataan maupun mimik wajah yang dilakukan salah satu pihak
kepada pihak lain dalam hubungan pacaran. Perilaku ini ditujukan untuk
terdiri atas tiga bentuk, yaitu kekerasan verbal dan emosional, kekerasan seksual,
kekerasan fisik.
mereka tidak memiliki self esteem yang tinggi, sehingga tidak bisa
sekarang”.
b. Mengintimidasi (Intimidating)
keadaan pacarnya sesering mereka mau. Ada juga dari mereka yang tidak
maupun yang tidak memberikan ponsel tersebut akan marah ketika orang
akan tetapi sang pacar tidak menelepon juga. Pacar yang dijanjikan akan
mereka terus menerus dikritik, mereka akan merasa bahwa semua yang
ada pada diri mereka buruk, tidak ada peluang atau kesempatan untuk
meninggalkan pasangannya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
23
g. Menuduh/Mempersalahkan (Blaming)
j. Mengintrogasi (Interrogating)
terhadap suku, ras, dan agama. Bahkan, membeberkan aib sang pacar
2. Kekerasan Seksual
a. Perkosaan
3. Kekerasan Fisik
kekerasan tipe ini terhadap pasangan prianya, akan tetapi konsekuensi fisik
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
26
yang terjadi tidak begitu berbahaya seperti yang dilakukan pria terhadap
wanita.
memar, patah kaki, dan lain sebagainya. Hal ini dilakukan sebagai
b. Mengendalikan, menahan
c. Permainan kasar
dilakukan meliputi :
pemerkosaan.
aborsi, dll.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
28
violence terdiri dari tiga bentuk yakni kekerasan Verbal dan Emosional yang
inginkan.
sebaya mereka, misalnya remaja pria dituntut oleh teman sebayanya untuk
diharapkan untuk lebih pasif. Pria yang menganut peran gender yang
gender yang pasif, akan lebih menerima dating violence dari pasangannya.
Remaja tidak mengerti seperti apa pacaran yang benar, apakah setiap hal
yang mereka lakukan saat pacaran adalah baik. Contohnya: cemburu dan
posesif dari abuser dilihat sebagai tanda cinta dan sesuatu yang
f. Legalitas
g. Penggunaan obat-obatan
a. Faktor individual
kekerasan kepada pasangannya adalah usia yang muda dan memiliki status
berasal dari keluarga yang umumnya berada pada level ekonomi yang
rumah tangga.
c. Penggunaan Alkohol
minuman keras dengan menjadi pelaku dating violence. Hal ini bisa
and Health, 2002) . Lebih lanjut Borsary & Carey (dalam Roudsary,
d. Gangguan kepribadian
Lewis & Fremouw, Ray & Gold, Billingham (dalam Luthra dan Gidycs,
f. Faktor komunitas
komunitas itu, atau daerah tempat tinggal pelaku dan korban merupakan
Orang-orang dengan self esteem dan self image yang rendah ingin
terdapat situasi yang merintangi goal (Dollard, Doob, Miller, Mower; &
dan kekerasan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
35
d. Mudah marah
meledak–ledak.
f. Terlalu posesif
mempengaruhi dating violence pada remaja adalah (1) faktor individual, (2)
sejarah kekerasan dalam keluarga, (3) penerimaan teman sebaya, (4) harapan
peran gender, (5) penggunaan obat-obatan, (6) gangguan kepribadian, (7) faktor
dalam hubungan, dan (8) faktor komunitas. Faktor individual yang dapat
muda, berada pada level ekonomi yang rendah, memiliki prestasi akademis yang
rendahnya self esteem. Semakin banyaknya konflik yang terjadi dalam hubungan
dialami remaja baik yang baru saja berpacaran atau sudah lama.
E. Remaja
1. Pengertian Remaja
dewasa. Menurut Konopka (dalam Yusuf, 2010) masa remaja meliputi : (1)
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
37
remaja awal: 12-15 tahun; (2) remaja madya: 15-18 tahun; (3) remaja akhir:
19-22 tahun.
Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau
tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas
lagi yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik (Hurlock,
1992). Masa remaja ini sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas
karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau
tua.
karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki
status anak. Menurut Sri Rumini & Siti Sundari (2004: 53) masa
remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang
dewasa.
diantara masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa ini anak mengalami
berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang.
sehingga mampu bereproduksi (Yusuf. 2010 : 184). Masa remaja adalah masa
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
38
masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa dengan rentang usia
antara 12-22 tahun, dimana pada masa tersebut terjadi proses pematangan,
lainnya.
masing.
kehidupan bermasyarakat.
kehidupan bermasyarakat.
yang didapat dari orang tua dan orang dewasa lainnya, mencapai kematangan
secara sosial, memperoleh seperangkat nilai dan sistem etika sebagai petunjuk/
Menurut Zulkifli (2003: 65-67), ciri-ciri remaja antara lain sebagai berikut:
a. Pertumbuhan fisik
b. Perkembangan seksual
c. Cara berfikir
tuanya.
terhadap lawan jenis oleh siswa. Kecemasan, kemarahan ini akan semakin
bertambah dengan adanya tuntutan orang tua maupun pihak lain bahwa belum
saatnya untuk berpacaran. Namun sering tuntutan ini tidak disertai dengan
Selain itu siswa belum mengetahui pacaran yang baik. Hal ini
dengan lawan jenis. Keadaan seperti ini, dapat menyebabkan siswa cenderung
melakukan kekerasan.
Hal lain yang juga terlihat pada diri siswa SMA, sebagai remaja,
kebutuhan akan rasa aman dan rasa diterima oleh teman sebaya. Oleh karena
itu perilaku teman sebaya dapat berpengaruh pada siswa, salah satunya adalah
1. Pengertian Bimbingan
menentukan, dan menyusun rencana sesuai dengan konsep dirinya sendiri dan
yang bernilai guna, serta berdaya upaya sendiri dalam memecahkan masalah-
secara mandiri. Hal senada juga diungkapkan oleh Yusuf (2010: 11) yang
Para siswa SMA termasuk dalam kategori masa remaja. Masa remaja
perkembangan fisik dan psikis dalam diri remaja. Gunarsa dan Gunarsa (2002),
perubahan tinggi badan, berat badan, wajah, akan tetapi yang menyangkut
maka siswa tidak cukup hanya diberi pelajaran bidang studi. Sekolah
perlu mendapat layanan bimbingan pribadi-sosial pacaran yang sehat dan aman
dengan tujuan agar mereka bisa mengerti dan melaksanakan hubungan pacaran
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
sosial.
B. Subjek Penelitian
46
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
47
mengintrogasi, mengancam.
Tabel 1
Subjek Penelitian
Kelas Jumlah
XI IA 1 30 siswa
XI IA 2 32 siswa
XI IA 3 30 siswa
XI IS 1 30 siswa
XI IS 2 33 siswa
XI IS 3 29 siswa
C. Instrumen Penelitian
1. Kuesioner
dari dua bagian yaitu (1) bagian pengantar, identitas responden serta
dalam pacaran
2. Penentuan Skor
3kali.
Tabel 2
Skoring/ Penilaian Kuesioner Perilaku Dating Violence
Alternatif Jawaban
Tidak Pernah 1- 4-7kali Pernah 7- Pernah
No. Pernyataan pernah 3 kali (1) (2) 9 kali (3) lebih dari
10 kali
(4)
1. Favoraebel 0 1 2 3 4
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
50
3. Kisi-kisi Kuesioner
Tabel 3
Kisi-kisi Kuesioner Kekerasan dalam Pacaran
∑
No Aspek Indikaor Pernyataan
1 Mengalami Name calling 1, 2, 3, 4 4
kekerasan
secara Intimidating looks 4, 5, 6, 7 4
verbal dan
Use of pagers and 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 8
emosional
cell phones
Making a boy/girl 16, 17 2
wait by the phone
Monopolizing a 18, 19 2
girl’s/ boy`s time
Making a girl`s/
boy`s feel 20, 21, 22 3
insecure
Blaming 23, 24 2
Manipulation /
making himself 29, 30 2
look pathetic
Interrogating 31, 32, 33, 34, 35 5
a. Validitas
yang menjadi responden pada uji coba kuesioner penelitian ini yaitu
dialami.
Social Science (SPSS) 16.0 for Window. Metode yang digunakan yaitu
N XY X Y
rXY =
2 2
N X2 X N Y2 Y
Keterangan :
rXY = Korelasi skor butir/item dengan skor total aspek
N = Jumlah subyek
X = Skor item atau butir
Y = Skor total per aspek
yang tidak valid. Jumlah item yang valid dan tidak valid dapat dilihat
Tabel 4
Jumlah Item yang Valid dan Tidak Valid
b. Reliabilitas
berikut:
Sx 2 + Si 2
α = 2[1- Sx 2
]
Keterangan rumus :
S12 dan S22 : varians skor belahan 1 dan varians skor belahan 2
Tabel 5
Koefisien Reliabilitas Bentuk-bentuk Kekerasan dalam Pacaran.
0, 992 58 155
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
55
a. Penyusunan kuesioner.
diungkap.
pacaran.
158 siswa.
Tabel 6
Norma Penggolongan Kategorisasi
Tingkat Frekuensi Kekerasan dalam Pacaran
Penghitungan Skor Item Keterangan
X ≤ [µ-1,0(σ)] Jarang
[µ+1,0(σ)] ≤ X Sering
Keterangan:
deviasi sebaran
sebagai berikut:
Tabel 7
Kategorisasi Tingkat Frekuensi
Terjadinya Bentuk-bentuk Kekerasan dalam Pacaran
Penghitungan Skor Item Skor Keterangan
berdasarkan nilai mean. Untuk memperkaya informasi dari analisis hasil temuan
dialami oleh remaja pada kategori lebih dari 10 kali letak nilai 4 pada skala.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
59
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini memuat jawaban atas rumusan masalah penelitian ini yaitu, (1)
A. Hasil Penelitian
prosedur yang telah dijabarkan dalam teknik analisis data pada bab III.
59
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
60
Tabel 8.
Gambaran Umum Partisipan Berdasarkan Jenis Kelamin, Usia, Frekuensi
Berganti Pacar, dan Agama.
JENIS KELAMIN
TOTA
NO KATAGORI LAKI- Dalam Dalam Jumlah
PEREMPUAN L (%)
LAKI (%) (%)
1 USIA
18 Tahun 2 1,3 % 5 3,2 % 4,52 7
17 Tahun 21 13,55 % 27 17,42 % 30,97 48
16 Tahun 32 20,65 % 63 40,65 % 61,29 95
15 Tahun 1 0,65 % 4 2,58 % 3,23 5
Total (%) 36, 12 63,88 100 %
Jumlah 56 99 155
2 BERGANTI
PACAR
1 Kali 10 6,45 % 6 3,87 % 10,32 16
2 Kali 6 3,87 % 10 6,45 % 10,32 16
3 Kali 6 3,87 % 21 13,55 % 17, 42 27
4 Kali 8 5,16 % 11 7,1 % 12,26 19
5 Kali 13 8,39 % 23 14,84 % 23,23 36
Lebih Dari 5 13 8,39 % 28 18,06 % 26,45 41
Kali
TOTAL (%) 36,13 63,87 100 %
Jumlah 56 99 155
3 AGAMA
Islam 52 35, 48 % 82 52,90 % 86,45 134
Khatolik 2 1,3 % 8 5,16 % 6,45 10
Kristen 2 1,3 % 9 5,8 % 7,10 11
Hindhu 0 0 ___
Budha 0 0 ___
TOTAL (%) 36, 13 63,87 100 %
Jumlah 56 99 155
b. Katagori berganti pacar, remaja putri lebih besar dari pada remaja putra
yakni 63,87 bernading 36,13. Kategori agama remaja putra lebih kecil
bimbingan pribadi sosial. Penelitian ini, ada tiga kategori bentuk kekerasan
dalam pacaran yang dialami para siswa berdasarkan nilai rata-rata total,
yaitu kategori jarang, kategori kerap sekali, dan kategori sering diperoleh
Tabel 9
Kategorisasi Tingkat Frekuensi
Terjadinya Bentuk-bentuk Kekerasan dalam Pacaran
Penghitungan Skor Item Skor Keterangan
X ≤ [µ-1,0(σ)] X < 270 Jarang
Tabel 10
Pengolongan Bentuk-bentuk Dating Violence dalam tiga kategori
Blaming 23, 24 2
Perkosaan 44, 1
Permainan kasar 58 1
Jumlah 56 56 item
Jumlah 2 item
3. Frekuensi
Sering
Jumlah 0 item
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
63
kategori jarang, sesuai dengan tabel penggolongan subyek oleh Azwar (2009 :
107-109).
120
100
80
60
40
20
0
Jarang Kerap Kali Sering
Tabel 11
Lamanya hubungan pacaran berdasarkan jenis kelamin
NO Jenis Kelamin
Lama Berpacaran
Laki-laki % Perempuan %
< sebulan 45 29,03 % 19 12,25 26 16,77
1-6 bulan 43 27,74 % 9 5,80 34 21,93
6-1 tahun 27 17,41 10 6,45 17 10,96
Lebih dari 1 40 25,80 18 11,61 22 14,19
tahun
TOTAL 155 100% 36,11 63,09
berpacaran yang lebih kecil dibandingkan dengan remaja putri. Subjek partisipan
laki-laki yang terlibat 36,11 % dari 100 % subyek, Untuk partisipan perempuan
yang terlibat sebanyak 63,09 %.. Subjek yang pernah berpacaran dan terlibat
dalam dating violence memiliki masa berpacaran kurang dari 1 bulan 29,03% dari
seluruh subjek yang berpartisipasi. Subjek partisipan yang berpacaran 1-6 bulan
sebanyak 27,74% dan 17,41 % subjek partisipan berpacaran 6-1 tahun dan sisanya
56 butir yang masuk dalam kategori jarang , kategori kerap kali ada 2 butir dan di
sering tidak ada pada tabel penggolongan subjek oleh Azwar (2008 : 107-109).
Tabel 12
Penggolongan butir-butir dalam tiga Kategori
No Rerata Skor Kategori Jumlah
1. -270 Jarang 56 butir
2. 271-413 Kerap Kali 2 butir
3. 414- Sering 0 butir
Jumlah 58 butir
adalah :
Tabel 13
Analisis sepuluh butir bentuk-bentuk dating violence
No Butir Rumusan Skor Peringkat
Menjelek-jelekkan tubuh saya (memberi
1. 1 julukan negatif, misal 223 7
“Gembrot,Cungkring)
2. 3 Mengatakan saya “malas” 242 5
3. 5 Mencemberuti saya dengan wajah kesal. 271 2
Melarang saya melakukan sesuatu
4. 9 287 1
dengan lawan jenis
Mengawasi pergaulan saya dengan
5. 11 241 6
orang lain.
Membaca isi inbox saya dengan penuh
6 14 259 4
curiga
Mempertontonkan rasa cemburu yang
7. 33 201 8
berlebihan
Menyatakan pada saya, seakan-akan 3
8 34 265
saya sudah jadi miliknya.
Melarang saya berbaur dengan lawan
9 8 191 9
jenis
Menyakiti saya dengan mengungkit-
10 30 184 10
ungkit masa lalu
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
66
Tabel 14
Pengolongan Item Tertinggi Menurut Frekuensi
No Frekuensi
Bentuk Kekerasan
Item 1-3 X 4-6 X 7-9 X 10 X atau lebih
Menjelek-jelekkan tubuh saya
47 36 7
1 (memberi julukan negatif, 28
misal “Gembrot,Cungkring)
3 Mengatakan saya “malas” 54 20 24 19
Mencemberuti saya dengan
5 56 26 15 29
wajah kesal.
Melarang saya melakukan
9 43 18 10 44
sesuatu dengan lawan jenis
Mengawasi pergaulan saya 60 18 11
11 28
dengan orang lain.
Membaca isi inbox saya
14 51 18 13 32
dengan penuh curiga
Mempertontonkan rasa 62 12 13
33 19
cemburu yang berlebihan
Menyatakan pada saya, seakan- 28
34 60 11 29
akan saya sudah jadi miliknya.
Melarang saya berbaur dengan 41 18 10
8 44
lawan jenis
Menyakiti saya dengan 61 22 5
30 16
mengungkit-ungkit masa lalu
dating violence termasuk dalam kategori jarang dan kerap kali serta terdapat
melalui perilaku, perkataan maupun mimik wajah yang dilakukan salah satu
pihak kepada pihak lain dalam hubungan pacaran. Perilaku ini ditujukan untuk
keluarga, alkohol bahkan karena jarang berhubungan dengan pihak yang lebih
tua.
dalam pacaran kerap muncul dalam bentuk tindakan, yang meliputi kekerasan
secara fisik, seksual, atau psikologis yang terjadi dalam sebuah hubungan
pribadi.
Dari hasil itu terdapat beberapa hal yang menunjukan bahwa kekerasan
kekerasan terhadap pasangannya adalah usia muda, berada pada level ekonomi
yang rendah, memiliki prestasi akademis yang rendah, serta seseorang yang
“Gembrot,Cungkring).
untuk 1-3 kali sebanyak 47 subjek yang mengalami. Dari hasil penelitian,
masih banyak para siswa yang mengalami kekerasan. Mengapa bisa terjadi
kepada orang lain itu hal yang biasa, dengan sesuka hati kita memberikan
adalah tanda sayang atau kasih, tapi kita harus mengetahui batasnya. Jika
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
69
kita sudah tidak Nyaman, maka kata-kata itu sudah menjadi kekerasan,
Tindakan kekerasan tidak ada tindakan tegas. Apakah karena kekerasan ini
paling mudah dilakukan dan tanpa ada payung hukumnya. Kekerasan tidak
pacar, atau iba karena pelaku memohon maaf sedemikian rupa, setelah
24 subjek untuk 7-9 kali dan 19 subjek untuk lebih dari 10 kali.
Kekerasan ini terjadi bila saat bersama pelaku, korban merasa senang
karena bersama dengan orang yang mereka sayang. Namun rasa senang itu
mengatakan hal yang negatif kepada orang lain itu hal yang biasa, dengan
sesuka hati kita mengatakan hal yang negatif tanpa kita sadari. Bagi
tapi kita harus mengetahui batasnya. Jika kita sudah tidak nyaman, maka
kata-kata itu sudah menjadi kekerasan, karena membuat kita tidak nyaman
tersebut.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
70
Kejadian ini tidak bisa terjerat hukum, tapi secara psikologis bisa
1-3 kali sebanyak 56 subjek, 4-7 kali sebanyak 26 subjek, 15 subjek untuk
7-9 kali dan 29 subjek untuk lebih dari 10 kali. Kita bisa lihat banayk
Jika keinginan pasangan tidak dituruti, maka item di atas dilakukan agar
Korban tidak melaporkan kekerasan ini, karena korban merasa iba karena
lawan jenis. Untuk 1-3 kali sebanyak 43 subjek, 4-7 kali sebanyak 18
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
71
subjek, 10 subjek untuk 7-9 kali dan 44 subjek untuk lebih dari 10 kali.
Kasus kekerasan yang terjadi banyak dialami subyek sebanyak 10 kali atau
lebih.
melakukan kegiatan dengan orang lain, itu hal yang biasa. Pasangan
melarang adalah tanda sayang atau kasih, cemburu, tidak ingin kehilangan
pasangannya, tapi kita harus mengetahui batasnya. Jika kita sudah tidak
nyaman, maka tindakan itu sudah menjadi kekerasan, karena membuat kita
ingin mejaga pacaranya. Kekerasan ini tidak dilaporkan karena korban iba
perbuatannya dan tidak akan mengulanginya lagi dan tidak ada payung
5. Mengawasi pergaulan saya dengan orang lain. Untuk item ini, Mengawasi
pergaulan saya dengan orang lain untuk 1-3 kali sebanyak 60 subjek, 4-7
kali sebanyak 18 subjek, 11 subjek untuk 7-9 kali dan 28 subjek untuk
lebih dari 10 kali. Bila kita lihat kasus kekerasan ini, banyak dialami 1-3
X. Mengawasi suatu hal yang biasa bagi kita. Tapi, bila kegiatan ini terjadi
melakukan kegiatan dengan orang lain, itu hal yang biasa. Pasangan
dengan sesuka hati mengawasi tanpa disadari dan mereka tidak menyadari
batasnya. Bila kejadian ini terjadi terus menerus, pasangan akan semakin
risih dan banyak teman yang menjahui karena tidak nyaman dengan sikap
pasangannya. Jika kita sudah tidak nyaman, maka tindakan itu sudah
korban merasa takut akibat ancaman oleh pacar, iba karena pelaku
6. inbox saya dengan penuh curiga. Untuk item keenam, Membaca isi inbox
saya dengan penuh curiga. Untuk 1-3 kali sebanyak 51 subjek, 4-7 kali
sebanyak 18 subjek, 13 subjek untuk 7-9 kali dan 32 subjek untuk lebih
dari 10 kali.
yang biasa, dengan sesuka hati kita membaca inbox pasangan kita. Bagi
sudah tidak nyaman, maka tindakan itu sudah menjadi kekerasan, karena
kejadian kekerasan itu akan terjadi lagi saat mereka sedang bersama.
karena korban berharap suatu saat nanti pelaku akan berubah, hal ini
kali sebanyak 62 subjek, 4-7 kali sebanyak 12 subjek, 13 subjek untuk 7-9
kali dan 19 subjek untuk lebih dari 10 kali kasus kekerasan yang terjadi
cemburu yang berlebihan kepada pasangan itu hal yang biasa, dengan
sesuka hati kita selalu cemburu. Bagi pasangan cemburu adalah tanda
sayang atau kasih, banyak berangagapan cemburu itu tanda sayang. Tapi
kita harus mengetahui batasnya. Jika kita sudah tidak nyaman, maka
tindakan itu sudah menjadi kekerasan, karena membuat kita tidak nyaman
tersebut.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
74
Korban takut kejadian kekerasan itu akan terjadi lagi saat mereka sedang
pelaku karena korban berharap suatu saat nanti pelaku akan berubah,
miliknya. Untuk item kedelapan, Mengatakan saya “malas” untuk 1-3 kali
pasangan adalah miliknya, hal yang biasa. Pasangan dengan sesuka hati
melakukan tindakan ini. Bagi pasangan tindakan adalah tanda sayang atau
kasih, tidak ingin kehilangan, banyak juga yang tidak mengerti apa status
yang dimiliki sekarang ini. Tapi kita harus mengetahui batasnya. Jika kita
sudah tidak nyaman, maka tindakan itu sudah menjadi kekerasan, karena
Sama dengan kasus yang lain, Kasus kekerasan ini tidak bisa
membuat memar, atau secara fisik kekerasan bisa dijerat hukum. Banyak
korban yang tidak melaporkan tindakan ini, karena korban merasa takut
akibat ancaman oleh pacar, atau iba karena pelaku memohon maaf
saat nanti pelaku akan berubah, atau karena korban terlalu sayang terhadap
pelaku.
9. Poin berikutnya, melarang saya berbaur dengan lawan jenis. Untuk item
lawan jenis itu hal yang biasa, dengan sessuka hati kita melarang. Bagi
agar terhindar dari bahaya, tapi kita harus mengetahui batasnya. Bila
kejadian ini terjadi, pasangan akan risih, tidak nayaman dengan tindakan
ini. Jika kita sudah tidak nyaman, maka kata-kata itu sudah menjadi
Kasus ini tidak dilaporkan ke ranah hukum, karena tidak berbau kriminal.
Biasanya korban merasa takut akibat ancaman oleh pacar, atau iba karena
dan tidak akan mengulanginya lagi atau karena korban terlalu sayang
10. Item berikut menyakiti saya dengan mengungkit-ungkit masa lalu. Untuk
adalah hal yang biasa ketika pacaran. Kekasih dengan sesuka hati kita
tidak dituruti. Tapi, kita harus mengetahui batasnya. Jika kita sudah tidak
nyaman, maka tindakan itu sudah menjadi kekerasan, karena membuat kita
berharap suatu saat nanti pelaku akan berubah. Kasus kekerasan yang tidak
pacar, atau iba karena pelaku memohon maaf sedemikian rupa, setelah
mengalami kekerasan secara verbal dan emosional, seperti caci maki, curiga dll.
Kekerasan verbal dan emosional sering terjadi pada korban saat korban dan
mengeluarkan kata-kata kasar yang tidak disadari terhadap korban dan tidak
masa lalu, dll. Semua item bentuk-bentuk kekerasan dalam pacaran terisi semua,
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
77
ini menunjukkan bahwa kekerasan berpacaran terjadi dikalagan siswa. Setiap item
Fenomena yang nampak hanya kasus-kasus yang tanpa sengaja dan tidak
(iceberg), dimana kasus sebenarnya masih jauh lebih besar lagi, namun banyak
hal yang membuatnya tidak muncul ke permukaan. Salah satunya adalah karena
tidak dilaporkan.
adalah:
lebih pasif. Pria yang menganut peran gender yang mendominasi akan
subyek adalah remaja yang belum terlalu mengenal arti dari pacaran.
mengerti seperti apa pacaran yang benar, apakah setiap hal yang mereka
lakukan saat pacaran adalah baik. Contohnya: cemburu dan posesif dari
abuser dilihat sebagai tanda cinta dan sesuatu yang dipersembahkan dari
3. Faktor Individual
kekerasan berbeda-beda.
kekerasan kepada pasangannya adalah usia yang muda dan memiliki status
berasal dari keluarga yang umumnya berada pada level ekonomi yang
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
79
Kekerasan bisa terjadi tanpa kita sadari di kehidupan ini. Siswa tidak
Siswa saat ini dalam masa remaja, masa peralihan dari anak-anak menuju
Mereka mempunyai salah satu masa yang menarik yaitu trend berpacaran.
dampak psikis. Dampak secara fisik bagi korban kekerasan berupa rasa sakit,
seperti perih, panas, memar. Dampak psikis bagi korban saat kekerasan terjadi
berupa merasa sakit hati, kesal, sebel, marah, benci, tidak ingin bertemu
terjadi meliputi dampak fisik berupa rasa sakit, seperti rasa perih, panas,
psikis bagi korban setelah mengalami kekerasan meliputi dampak positif bagi
korban, yaitu korban memandang seseorang tidak hanya dari fisiknya saja,
tempramen yang dimiliki, dan dampak negatif bagi korban yaitu takut dengan
laki-laki atau perempuan, menutup diri, menutup diri dari dunia luar, stress,
nilai menurun, malas beraktifitas, sakit hati, krisis kepercayaan terhadap orang
5. Menyadarkan bahwa kita berhak atas tubuh dan jiwa kita, tak seorangpun
6. Harus berani menolak dan berkata “TIDAK” jika si doi atau pasangan
siswa dalam hal berhubungan dengan lawan jenis. Butir-butir yang terjadi
adalah dalam aspek verbal dan emosional, para guru harus bisa memberikan
bimbingan, dukungan dan motivasi kepada para siswa agar siswa bisa
mengetahui kebutuhan itu. Dengan hal itu maka guru pembimbing dapat
yang diberikan diharapkan para siswa mampu memahami arti pacaran dan
karena banyak siswa yang mengalami kekerasan dalam pacaran. Siswa tidak
mengerti apa itu kekerasan dalam pacaran dan cara pencegahannya, sehingga
dapat diberikan guru pembimbing kepada semua siswa yang sudah berpacaran
ataupun belum pacaran. Pemberiaan materi untuk siswa yang belum pacaran
adalah untuk pencegahan dan untuk yang sudah dalah untuk memberikan
dalam frekuensi kerap kali dan jarang, maka peneliti memberikan beberapa
usulan yang disusun dalam silabus bimbingan. Dalam silabus tersebut terdapat
yang sesuai dengan kebutuhan para siswa. Topik-topik yang terkait dengan
butir-butir sepuluh item yang mempunyai frekuensi tinggi dan antara lain:
Tabel 15
Rumusan Butir-butir sepuluh item yang mempunyai frekuensi tinggi dan Usulan
Topik-topik Bimbingan.
Topik-topik Bimbingan
No Rumusan
Menjelek-jelekkan tubuh saya (memberi
1 julukan negatif, misal “Gembrot,Cungkring)
dalam hal dating violence. Para siswa diharapkan semakin memahami bentuk-
bentuk dating violence. Hasil yang diharapkan adalah para siswa bisa
Tabel 15
Usulan topik-topik bimbingan pribadi sosial yang relevan untuk mencegah kekerasan dalam pacaran di SMA N 1 Karangnongko
Klaten
Bidang
No No item Skor Topik Tujuan Waktu Metode Sumber
Bimbingan
Siswa semakin Tanya Jawab, Modul PPKM 1, Konsep diri. USD
1. Menjelek-
mampu menjalin Game, Refleksi 2012
jelekkan tubuh saya
Berpikir pecaran yang
(memberi julukan
1 223 positif sehat dan tidak 2 JP Pri Sos
negatif, misal
takut bila
“Gembrot,Cungkri
dikatakan
ng)
negatif.
Siswa semakin Tanya Jawab, 1.Modul PPKM 1, Konsep
mampu menjalin Game, Refleksi diri.USD
pecaran yang 2.Tim pengembang UPT-MPK
3.Mengatakan saya Berpikir
2 242 sehat dan tidak 2 JP Pri Sos USD, week-end Moral, 2010 :
“malas” Positif
takut bila UPT-MPK USD, Yogyakarta
dikatakan
negatif.
Siswa semakin Tanya Jawab, 1.Llyod, Sam R.1991.
mampu untuk Game, Refleksi Mengembangkan Perilaku Asertif
5.Mencemberuti Aku Bisa terbuka yang Positif: Teknik-teknik Praktis
3 saya dengan wajah 271 Mengatakan mengenai apa 2 JP Pri Sos untuk Keberhasilan Pribadi.
kesal. “Tidak” yang Jakarta: Binarupa Aksara.
diinginkannya 2.Rini, Jasinta. 2001. “Asertivitas”.
(www. e-psikologi.com).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
84
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini akan dikemukakan mengenai kesimpulan hasil penelitian dan
A. Kesimpulan
penelitian adalah:
Hasil Penelitian:
2. Terdapat sepuluh item yang mempunyai frekuensi tinggi dan butir bentuk-
No Rumusan
Menjelek-jelekkan tubuh saya (memberi julukan negatif, misal
1
“Gembrot,Cungkring)
2 Mengatakan saya “malas”
3 Mencemberuti saya dengan wajah kesal.
4 Melarang saya melakukan sesuatu dengan lawan jenis
5 Mengawasi pergaulan saya dengan orang lain.
6 Membaca isi inbox saya dengan penuh curiga
7 Mempertontonkan rasa cemburu yang berlebihan
8 Menyatakan pada saya, seakan-akan saya sudah jadi miliknya.
9 Melarang saya berbaur dengan lawan jenis
Menyakiti saya dengan mengungkit-ungkit masa lalu
10
86
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
87
B. Saran
1. Guru Pembimbing
yang selama ini belum tercapai dalam hal berhubungan dengan lawan
konseling pribadi sosial yang efektif bagi para siswa sehingga siswa
2. Siswa
dalam berpacaran.
4. Peneliti
5. Peneliti lain
pacaran.
c. Peneliti bisa menilik dari sisi pelaku kekerasan dalam pacaran, agar
DAFTAR PUSTAKA
Gunarsa, S.D & Gunarsa, Y.S.D. 2002. Psikologi Untuk Muda-Mudi. Jakarta :
BPK Gunung Mulia.
89
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
90
Sri Rumini & Siti Sundari. 2004. Perkembangan Anak & Remaja. Jakarta :
Rineka Cipta
Lampiran 1
Hasil Perhitungan Taraf Validitas dan Reliabilitas kuesioner uji coba
N 47
item 47 Correlation Coefficient 0.869001869 valid
Sig. (2-tailed) 0.000001
N 47
Correlations
Spearman's rho item 48 Correlation Coefficient 0.624939756 Valid
Sig. (2-tailed) 2.65933E-06
N 47
item 49 Correlation Coefficient 0.353063596 Valid
Sig. (2-tailed) 0.01492194
N 47
item 50 Correlation Coefficient 0.451868744 Valid
Sig. (2-tailed) 0.001430448
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
97
N 47
item 51 Correlation Coefficient 0.609152949 Valid
Sig. (2-tailed) 5.52447E-06
N 47
item 52 Correlation Coefficient 0.432540988 Valid
Sig. (2-tailed) 0.002393903
N 47
item 53 Correlation Coefficient 0.634099977 Valid
Sig. (2-tailed) 1.70748E-06
N 47
item 54 Correlation Coefficient 0.466931035 Valid
Sig. (2-tailed) 0.000937461
N 47
item 55 Correlation Coefficient 0.503372101 Valid
Sig. (2-tailed) 0.000310257
N 47
item 56 Correlation Coefficient 0.5471166 Valid
RELIABILITAS
Case Processing
Summary
N %
Cases Valid 155 100.0
Excludeda 0 .0
Total 155 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.992 58
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
99
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
100
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
101
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
102
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
103
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
104
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
105
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
106
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
107
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
108
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
109
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
110
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
111
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
112
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
113
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
114
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
115
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
116
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
117
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
118
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
119
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
120
O. Prosedur :
Waktu
No. Kegiatan Guru BK Binimbing
(Menit)
P. Penilaian :
1. Proses :
a. Apakah binimbing terlibat aktif dalam kegiatan bimbingan?
b. Apakah binimbing memperhatikan penjelasan pembimbing?
2. Hasil :
a. Jelaskan definisi asertif!
b. Berikan contoh perilaku asertif!
c. Jelaskan pentingnya harus menumbuhkan sikap asertif!
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
123
R. Sumber Pustaka :
1. Llyod, Sam R.1991. Mengembangkan Perilaku Asertif yang Positif: Teknik-
teknik Praktis untuk Keberhasilan Pribadi. Jakarta: Binarupa Aksara.
2. Rini, Jasinta. 2001. “Asertivitas”. (www. e-psikologi.com).
Mengetahui,
Koordinator BK Pembimbing
(...............................) (...............................)
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
124
N. Prosedur :
Waktu
No. Kegiatan Guru BK Binimbing
(Menit)
diskusinya. diskusi.
O. Penilaian :
1. Proses :
a. Apakah binimbing terlibat aktif dalam kegiatan bimbingan?
b. Apakah binimbing memperhatikan penjelasan pembimbing?
2. Hasil :
a. Jelaskan definisi kepercayaan!
b. Jelaskan pentingnya harus menumbuhkan sikap percaya!
P. Rencana Tindak Lanjut : binimbing yang masih membutuhkan
informasi atau bantuan lebih lanjut dapat melakukan konseling individual.
Q. Sumber Pustaka :
Team Focus on the family, Berani mengali lebih dalam. 2009. Andi Offset:
Yogyakarta.
Klaten, ...................... 2013
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
127
Mengetahui,
Koordinator BK Pembimbing
(...............................) (..........................)
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
128
O. Prosedur :
Waktu
No. Kegiatan Guru BK Binimbing
(Menit)
kasus tersebut.
20.3. Salah satu Salah satu binimbing 8
perwakilan diminta membacakan hasil
membacakan hasil diskusi.
diskusinya.
Binimbing yang lain
mendengarkan.
Dinamika
Kelompok
R. Sumber Pustaka :
1. Team Focus on the family, Berani mengali lebih dalam. 2009. Andi Offset:
Yogyakarta
2. http://www.infosehat.com/inside_level2.asp?artid=827&secid=48&intid=4
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
131
3. http://catatanku26.wordpress.com/pecaran-yang-sehat/
4. http://zulliyan.blogspot.com/2010/09/ciri-ciri-pacaran-tidak-sehat.html
5. http://jainursantoso.com/2011/01/17/pacaran-sehat/
6. http://smpn3jenar.multiply.com/journal/item/22
Klaten, ...................... 2013
Mengetahui,
Koordinator BK Pembimbing
(...............................) (.........................)