UNIVERSITAS INDONESIA
SKRIPSI
INDRIYANI PRIHATININGSIH
NPM. 1106131642
UNIVERSITAS INDONESIA
SKRIPSI
INDRIYANI PRIHATININGSIH
NPM. 1106131642
NPM : 1 06131642
Apabila suatu saat nanti tei bukti saya melakukan plagiat maka saya akan
menerima sanksi yang telah di etapkan.
DeDok.28 Juni2013
METERAI
TEMPER
(Indriyani Prihatiningsih)
11
Pengaruh pendidikan..., Indriyani Prihatiningsih. FKM UI, 2013
HALAMA> PERNYATAAN ORISINALITAS
in
Pengaruh pendidikan..., Indriyani Prihatiningsih. FKM UI, 2013
HA AMAN PENGESAHAN
Telah berhasil dipertahankan ihadapan Dewan Penguji dan terima sebagai bagian
persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Kesehatan
Masyarakat pada Program Studi Kesehatan Masyarakat Peminatan Kebidanan
Komunitas Fakultas Kesehatar Masyarakat Universitas Indonesia
)EWAN PENGUJI
Ditetapkan di : Depok
Tanggal 28 Juni20i:
IV
Pengaruh pendidikan..., Indriyani Prihatiningsih. FKM UI, 2013
KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan
rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan penulisan skripsi saya yang berjudul
Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap Pengetahuan Tentang Kesehatan
Reproduksi dan Sikap Terhadap Perilaku Seksual Berisiko Pada remaja Di SMA
Negeri I Kartasura Kabupaten Sukoharjo Jawa Tengah Tahun 2013.
Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi tugas akhir dan
syarat untuk mencapai gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat Peminatan Kebidanan
Komunitas pada Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Saya
menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dan dalam proses
penulisan saya mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, tanpa hal
tersebut tidaklah mungkin bagi saya dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini
dengan baik. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada :
1. dr. Adi Sasongko, M.A selaku pembimbing yang telah meluangkan waktu
dan memberikan bimbingan serta petunjuk pikiran dalam penulisan skripsi
saya ini;
2. Kepala Sekolah SMA Negeri I Kartasura yang telah memberikan ijin dan
kesempatan untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut;
3. Ibu Eni selaku guru Bimbingan Konseling (BK), yang telah memfasilitasi
penulis dalam pengambilan data dan pelaksanaan intervensi pendidikan
kesehatan ;
4. Budi Wicaksono, SE (suami tercinta) dan putra putri tersayang kami Andre
Adhitama, Rizky Ameliana dan Diva Ameliana, serta bapak, ibu yang telah
memberikan pengertian, dukungan dan pengorbanan serta doa tulus yang tak
ternilai;
5. Semua teman-teman angkatan IV peminatan kebidanan komunitas senasib
seperjuang yang selalu menemani, membantu serta memberikan motivasi, dan
dukungan dalam segala hal sehingga saya dapat menyelesaikan penulisan
skripsi saya ini;
Pengaruh pendidikan..., Indriyani Prihatiningsih. FKM UI, 2013
6. Terakhir kepada semua pihak yang telah membantu, yang mungkin namanya
tidak dapat saya sebutkan satu-persatu yang telah memberikan bantuan dalam
bentuk apapun sehingga penulisan skripsi ini dapat saya selesaikan dengan
baik.
Penulis
vi
Pengaruh pendidikan..., Indriyani Prihatiningsih. FKM UI, 2013
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
TUGAS AKHIR tJNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
vn
Pengaruh pendidikan..., Indriyani Prihatiningsih. FKM UI, 2013
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1. Biodata/Identitas Peneliti
Nama : Indriyani Prihatinigsih
Tempat / Tanggal Lahir : Kendal / 13 Mei 1976
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa-Indonesia
Alamat Tempat Tinggal : Perum Pondok Baru Blok A3 No 16 Desa Gentan
Kecamatan Baki Kabupaten Sukoharjo Provinsi Jawa
Tengah.
2. Riwayat Pendidikan Peneliti
- Sekolah Dasar Negeri (SDN) Banaran I tahun 1982-1988;
- Sekolah Menengah Pertama (SMP) Batik Surakarta tahun 1988-1991;
- Sekolah Perawat Kesehatan (SPK) Pemda Kendal tahun 1991-1993;
- Program Pendidikan Bidan, SPK PPNI Semarang tahun 1994-1995;
- Akademi Kebidanan Aisyiyah Surakarta 2001-2004;
- Program Studi Kesehatan Masyarakat Peminatan Kebidanan Komunitas
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (Bidkom FKM-UI)
tahun 2011-2013.
3. Riwayat Pekerjaan Peneliti
- Bidan Pegawai tidak Tetap di Puskesmas I Kartasura Kabupaten
Sukoharjo tahun 1995-1998;
- Bidan Pelaksana di Rumah Bersalin dan Balai Pengobatan PKU
Muhammadiyah Kartasura tahun 1998-2004.
- Bidan Pegawai tidak Tetap di Puskesmas II Baki Kabupaten Sukoharjo
tahun 2004-2006;
- Pegawai Negeri Sipil tahun 2006 – sekarang :
¾ Sebagai bidan di Puskesmas Baki II Kabupaten Sukoharjo Jawa
Tenggah tahun 2006-2010;
¾ Sebagai staf Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo 2010 –
sekarang.
viii
Pengaruh pendidikan..., Indriyani Prihatiningsih. FKM UI, 2013
ABSTRAK
ABSTRACT
ix
Pengaruh pendidikan..., Indriyani Prihatiningsih. FKM UI, 2013
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................... i
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT......................................... ii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS..................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................... iv
KATA PENGANTAR................................................................................. v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.............. vii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP.................................................................... viii
ABSTRAK.................................................................................................... ix
DAFTAR ISI ……………………………....…………………………….... x
DAFTAR TABEL........................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................... xv
BAB 1 PENDAHULUAN……………………....…………………....... 1
1.1 LatarBelakang……………….………………………... 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................ 4
1.3 Pertanyaan Penelitian....................................................... 5
1.4 Tujuan………………………………………………… 5
1.4.1 Tujuan Umum…………………………………............. 5
1.4.2 Tujuan Khusus…………………………………............ 5
1.5 Manfaat Penelitian............................................................ 5
1.6 Ruang Lingkup................................................................. 6
Pengaruh pendidikan..., Indriyani Prihatiningsih. FKM UI, 2013
2.5.3 Terbentuknya Sikap.......................................................... 23
2.5.4 Cara Pengukuran Sikap.................................................... 23
xi
Pengaruh pendidikan..., Indriyani Prihatiningsih. FKM UI, 2013
6.2 Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan
Dan Sikap Remaja............................................................ 53
6.3 Hubungan Antara Karakteristik Responden Dan Akses
Informasi Dengan Pengetahuan Dan Sikap Responden... 55
6.3.1 Jenis Kelamin Responden................................................. 56
6.3.2 Pendidikan Orang Tua..................................................... 57
6.3.3 Pekerjaan Orang Tua....................................................... 58
6.3.4 Akses Informasi............................................................... 59
BAB 7 SIMPULAN DAN SARAN............................................................ 61
7.1 Simpulan ......................................................................... 61
7.2 Saran................................................................................. 61
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xii
Pengaruh pendidikan..., Indriyani Prihatiningsih. FKM UI, 2013
DAFTAR TABEL
Pengaruh pendidikan..., Indriyani Prihatiningsih. FKM UI, 2013
DAFTAR GAMBAR
xiv
Pengaruh pendidikan..., Indriyani Prihatiningsih. FKM UI, 2013
DAFTAR LAMPIRAN
xv
Pengaruh pendidikan..., Indriyani Prihatiningsih. FKM UI, 2013
BAB 1
PENDAHULUAN
1 Universitas Indonesia
Pengaruh pendidikan..., Indriyani Prihatiningsih. FKM UI, 2013
2
Universitas Indonesia
Pengaruh pendidikan..., Indriyani Prihatiningsih. FKM UI, 2013
3
Universitas Indonesia
Pengaruh pendidikan..., Indriyani Prihatiningsih. FKM UI, 2013
4
Universitas Indonesia
Pengaruh pendidikan..., Indriyani Prihatiningsih. FKM UI, 2013
5
Universitas Indonesia
Pengaruh pendidikan..., Indriyani Prihatiningsih. FKM UI, 2013
6
Universitas Indonesia
Pengaruh pendidikan..., Indriyani Prihatiningsih. FKM UI, 2013
7
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Remaja
2.1.1 Pengertian Remaja
Remaja dikenal dengan “adolencere” yang berasal dari bahasa latin
“adolencere” yang berarti tumbuh menjadi dewasa atau dalam perkembangan
menjadi dewasa. Masa remaja dikenal sebagai masa yang penuh kesukaran.
Bukan saja kesukaran pada diri individu yang bersangkutan, tetapi juga kesukaran
bagi, orang tua, masyarakat, dan bahkan sering kali bagi polisi. Hal ini disebabkan
karena masa remaja merupakan masa transisi antara masa anak-anak dan masa
dewasa. Masa transisi ini sering kali menghadapkan individu yang bersangkutan
pada situasi yang membingungkan. Disatu pihak ia masih anak-anak, tapi dilain
pihak ia harus bertingkah laku seperti orang dewasa. Situasi-situasi yang
menimbulkan konflik seperti ini, sering menyebabkan perilaku-perilaku yang
aneh, canggung, dan kalau tidak dikontrol bisa menjadi kenakalan (Desmita 2008;
Sarwono 2009).
Menurut WHO, Remaja adalah populasi dengan periode usia 10 - 19
tahun. Sedangkan menurut Kementrian kesehatan, definisi remaja dapat ditinjau
dari beberapa sudut pandang. Secara kronologis remaja merupakan individu yang
berusia 10-19 tahun. Dalam hal fisik, periode remaja ditandai dengan adanya
perubahan ciri-ciri penampilan dan fungsi fisiologis, terutama yang berhubungan
dengan organ reproduksi, sedangkan dari sisi psikologis, masa remaja merupakan
saat individu mengalami perubahan dalam aspek kognitif, emosi, sosial. Dan
moral, peralihan masa kanak-kanak menuju kedewasaan.
Imron (2012) berpendapat bahwa masa remaja sebagai masa ketika
perubahan fisik, mental dan sosial-ekonomi terjadi. Secara fisik, terjadi perubahan
karakteristik jenis kelamin sekunder menuju kematangan seksual dan reproduksi.
Proses perubahan mental dan identitas usia dewasa berkembang pada masa ini.
Secara ekonomis, masa ini adalah masa transisi dari ketergantungan sosial-
ekonomi secara total kearah ketergantungan yang relatif lebih rendah.
Universitas Indonesia
Pengaruh pendidikan..., Indriyani Prihatiningsih. FKM UI, 2013
8
Universitas Indonesia
Pengaruh pendidikan..., Indriyani Prihatiningsih. FKM UI, 2013
9
Universitas Indonesia
Pengaruh pendidikan..., Indriyani Prihatiningsih. FKM UI, 2013
10
remaja putri pubertas ditandai dengan menarche, perubahan pada dada (mammae),
tumbuhnya rambut kemaluan dan juga pembesaran panggul. Usia menarche
pertama pada seorang wanita sangat bervariasi dengan rentang umur 10 hingga
16,5 tahun.
Universitas Indonesia
Pengaruh pendidikan..., Indriyani Prihatiningsih. FKM UI, 2013
11
Universitas Indonesia
Pengaruh pendidikan..., Indriyani Prihatiningsih. FKM UI, 2013
12
penyakit menular seksual dan dampak psikologis. Dampak psikologis yang paling
berat karena perilaku seksual berisiko ini adalah pihak perempuan, atau tepatnya
korban karena bila terjadi kehamilan, posisi perempuan adalah posisi terpojok dan
dilematis. Hal ini karena adanya pandangan masyarakat bila ada remaja putri yang
hamil maka ia adalah aib bagi keluarga dan disebut pendosa yang melanggar
norma sosial dan agama. Penghakiman sosial ini membuaat remaja putri bingung,
cemas dan depresi.
Universitas Indonesia
Pengaruh pendidikan..., Indriyani Prihatiningsih. FKM UI, 2013
13
tidak diinginkan (KTD), aborsi, infeksi menular seksual (IMS) dan HIV/AIDS
serta masalah kekerasan seksual yang dialami remaja (Depkes, 200).
a) Kehamilan Yang Tidak Diinginkan (Anwanted pregnancy)
Anwanted pregnancy merupakan salah satu akibat dari perilaku seksual
remaja. Adanya anggapan keliru pada remaja tentang terjadinya kehamilan,
mempengaruhi kejadian kehamilan yang tidak dikehendaki. Kehamilan yang
tidak dikehendaki memaksa remaja untuk menentukan dua pilihan yaitu antara
mempertahankan kehamilannya ataupun mengahiri kehamilannya (aborsi).
Dalam menentukan pilihan pada kehamilan yang tidak diinginkan dipengaruhi
oleh dua faktor yakni:
¾ Faktor internal yang meliputi : intensitas dan komitmen pasangan remaja
untuk menikah, sikap dan persepsi remaja terhadap janin yang
dikandungnya, kesiapan spikologis dan ekonomi untuk memasuki
kehidupan perkawinan.
¾ Faktor eksternal yang meliputi: sikap dan penerimaan orang tua dari kedua
belah pihak, penilaian masyarakat, nilai-nilai normatif, serta masadepan
yang mengikuti keputusan yang akan diambil.
Terlepas dari kedua pilihan diatas, keputusan yang diambil oleh remaja
mempunyai konsekwensi yang harus ditanggung oleh remaja. Banyak remaja
putri yang mengalami unwanted pregnancy terus melanjutkan kehamilannya.
Konsekuensi dari keputusan ini adalah melahirkan anak pada usia yang relatif
muda. Hamil dan melahirkan dalam usia remaja merupakan salah satu faktor
resiko kehamilan yang tidak jarang membawa pada kematian ibu. Terjadinya
perdarahan, anemia, dan partus lama merupakan komplikasi yang sering terjadi
pada kehamilan remaja. Komplikasi ini sebenarnya bisa diatasi dengan ante
natal care (ANC), tapi karena remaja merasa malu dengan kehamilannya,
sarana pelayanan yang ada tidak dimanfaatkan. Selain komplikasi pada ibu,
kehamilan masa remaja juga dapat menyebabkan kejadian BBLR (Bayi Berat
Lahir Rendah) serta kematian perinatal.
Universitas Indonesia
Pengaruh pendidikan..., Indriyani Prihatiningsih. FKM UI, 2013
14
kebutuhan induksi haid (aborsi), sekitar 60% dilakukan oleh wanita yang tidak
menikah, termasuk remaja dan 70-80% dari angka tersebut melakukan aborsi
yang tidak aman (Notoatmodjo, 2007).
b) Aborsi
Aborsi adalah tindakan penghentian kehamilan sebelum janin dapat hidup
diluar kandungan (sebelum usia 20 mg kehamilan), bukan semata untuk
menyelamatkan jiwa ibu hamil karena dalam keadaan darurat, tapi hanya
karena sang ibu tidak menghendaki kahamilan itu.
Didalam ilmu kedokteran aborsi atau abortus dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Abortus spontan adalah abortus yang terjadi secara alamiah tanpa adanya
upaya-upaya dari luar (buatan) untuk mengahiri kehamilan tersebut.
2. Abortus buatan adalah abortus yang terjadi akibat adanya upaya-upaya
tertentu untuk mengahiri proses kehamilan, atau sering disebut dengan
aborsi (abortus provokatus).
Abortus buatan atau sering disebut aborsi (abortus provokatus) dibagi menjadi 2
yaitu :
Risiko yang dapat terjadi akibat aborsi yang tidak aman adalah kematian,
namun bila pasien selamat maka dapat terjadi cacat menetap atau gangguan organ
reproduksi yang serius.
Universitas Indonesia
Pengaruh pendidikan..., Indriyani Prihatiningsih. FKM UI, 2013
15
Universitas Indonesia
Pengaruh pendidikan..., Indriyani Prihatiningsih. FKM UI, 2013
16
5. HIV/AIDS
HIV atau Human Immunodeficiency Virusadalah virus yang menyerang
kekebalan tubuh manusia. Setelah beberapa tahun jumlah virus semakin
banyak sehingga system kekebalan tubuh tidak lagi mampu melawan penyakit
yang masuk kedalam tubuh. Ketika individu tidak lagi memiliki sistem
kekebalan tubuh maka semua penyakit dapat masuk kedalam tubuh. Fase akhir
dari HIV disebut dengan AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome), yang
merupakan kumpulan penyakit yang timbul akibat kekebalan tubuh yang
sangat rendah, seperti tuberkolosis, pneuomonia, dan infeksi jamur sistemik.
Universitas Indonesia
Pengaruh pendidikan..., Indriyani Prihatiningsih. FKM UI, 2013
17
Universitas Indonesia
Pengaruh pendidikan..., Indriyani Prihatiningsih. FKM UI, 2013
18
2.4 Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil pengindraan manusia, atau hasil tahu seseorang
terhadap objek melalui indra yang dimilikinya. Dengan sendirinya pada waktu
pengindraan sehingga menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi
oleh intensitas perhatian, dan persepsi terhadap objek. Sebagian besar
pengetahuan seseorang diperoleh melalui indra pendengaran (telinga dan indra
penglihatan (mata). Pengetahuan seseorang terhadap objek mempunyai intensitas
yang berbeda-beda. Secara garis besar dibagi dalam 6 tingkat pengetahuan, yakni :
a. Tahu (know). Tahu diartikan hanya sebagai recall (memenggil) memori
yang telah ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu. Misalnya tahu
bahwa buah tomat banyak mengandung vitamin c, jamban adalah tempat
buang air besar, demam berdarah ditularkan oleh gigitan nyamuk Aedes
agepti, dan sebagainya. Untuk mengetahui atau mengukur orang tahu
sesuatu dapat digunakan pertanyaan-pertanyaan seperti apa tanda-tanda
anak kurang gizi, apa penyebab penyakit TBC, bagaimana cara
pelaksanaan PSN (pemberantasan sarang nyamuk), dan sebagainya.
b. Memahami (comprehension), memahami suatu objek bukan hanya sekedar
tahu terhadap objek tersebut, tidak sekedar bisa menyebutkan tetapi orang
tersebut harus dapat menginterpretasikan secara benar tentang objek yang
diketahui tersebut. Misalnya seseorang yang memahami cara
pemberantasan demam berdarah maka dia tidak hanya bisa menyebutkan
3M (mengubur, menguras, dan menutup), tetapi juga harus dapat
menjelaskan kenapa harus menutup, menguras, dan sebagainya, tempat-
tempat penampungan air.
c. Aplikasi (application), aplikasi diartikan apabila seseorang telah
memahami objek yang dimaksud, dapat menggunakan atau
mengaplikasikan prinsip yang diketahui tersebut pada situasi yang lain.
Universitas Indonesia
Pengaruh pendidikan..., Indriyani Prihatiningsih. FKM UI, 2013
19
Universitas Indonesia
Pengaruh pendidikan..., Indriyani Prihatiningsih. FKM UI, 2013
20
1) Usia
Semakin bertambah usia seseorang, diasumsikan bertambah pula
pengetahuannya seiring dengan bertambahnya pengalaman dan kematangan
diri.
2) Tingkat pendidikan
Pendidikan yang baik akan meningkatkan pengetahuan, dan juga memudahkan
seseorang untuk memperoleh pengetahuan yang lebih tinggi. Pendidikan dalam
hal ini dapat diperoleh secara folmal maupun non formal. Pendidikan non
formal diperoleh dari keluarga, organisasi dan masyarakat. Sedangkan
pendidikan formal diperoleh disekolah. Pendidikan di sekolah menjadi faktor
protektif terhadap inisiasi seksual dini, pernikahan dini, dan juga kehamilan
usia muda di banyak negara di dunia. Disisi lain pendidikan non formal yang
diperoleh melalui informasi dan komunikasi dengan orang tua juga
berpengaruh terhadap pengetahuan kesehatan reproduksi pada remaja. Orang
tua yang berpendidikan tinggi dapat menyampaikan informasi tentang
konsekuensi negatis hubungan seks sebelum menikah dengan lebih baik
dibandingkan dengan orang tua yang berpendidikan rendah.
3) Kondisi sosial ekonomi seseorang mempunyai peran dalam meningkatkan
kesempatan untuk memperoleh pengetahuan. Remaja putri dengan status sosial
ekonomi yang rendah cenderung pernah melakukan seks sebelum menikah
dibandingkan dengan remaja berstatus sosial dan ekonomi lebih tinggi.
4) Lingkungan pergaulan atau kelompok sebaya (peer group)
Pengaruh kelompok sebaya pada remaja dapat tercermin dalam sikap,
pembicaraan dan perilaku seseorang. Adanya dukungan dari pergaulan akan
memperbesar kesempatan remaja untuk mempelajari pola-pola perilaku dan
dengan demikian meningkatkan pengetahuan. Meskipun tidak selalu
memberikan dampak yang positif, pergaulan dengan kelompok sebaya juga
merupakan faktor protektif terhadap inisiasi seks dini.
5) Paparan informasi
Paparan informasi mempengaruhi tingkat pengetahuan remaja dalam berbagai
hal, termasuk tentang kesehatan reproduksi. Informasi yang didapat remaja
Universitas Indonesia
Pengaruh pendidikan..., Indriyani Prihatiningsih. FKM UI, 2013
21
2.5 Sikap
2.5.1 Pengertian Sikap
Sikap (attitude) adalah istilah yang mencerminkan rasa senang, tidak
senang, atau perasaan biasa-biasa saja (netral) seseorang terhadap sesuatu
(Sarwono, 2009). Menurut Sarwono sikap dinyatakan dalam tiga domain yang
sering disingkat menjadi ABC yaitu:
¾ Affect, adalah perasaan yang timbul seperti senang atau tidak senang
terhadap sesuatu.
¾ Behavior, adalah perilaku yang mengikuti perasaan itu yang ditunjukkan
¾ dengan mendekat ataupun menghindar terhadap sesuatu.
¾ Cognition, adalah penilaian terhadap obyek sikap seperti menilai bagus
atau tidak bagus.
Sikap merupakan reaksi atau respons yang masih tertutup dari seseorang,
terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap secara nyata menunjukkan konotasi
adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-
hari merupakan reaksi yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial.
Newcomb, salah seorang ahli psikologis sosial, menyatakan bahwa sikap itu
merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan bukan merupakan
pelaksanaan motif tertentu (Notoatmodjo, 2007).
Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktifitas, akan tetapi
merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku. Sikap itu masih merupakan
reaksi tertutup, bukan merupakan reaksi terbuka atau tingkah laku yang terbuka.
Sikap merupakan kesiapan untuk beraksi terhadap objek di lingkungan tertentu
sebagai suatu penghayatan terhadap objek (Notoatmodjo, 2007). Mucchielli
menguraikan sikap sebagai suatu kecenderungan jiwa atau perasaan yang relatif
tetap terhadap kategori tertentu, obyek, orang atau situasi (Green,et.all,1980).
Menurut Allport (1954) sikap terdiri dari tiga komponen pokok yaitu :
1) Kepercayaan atau keyakinan, ide dan konsep terhadap obyek, artinya
bagaimana keyakinan dan pendapat seseorang terhadap suatu obyek.
Universitas Indonesia
Pengaruh pendidikan..., Indriyani Prihatiningsih. FKM UI, 2013
22
Universitas Indonesia
Pengaruh pendidikan..., Indriyani Prihatiningsih. FKM UI, 2013
23
Universitas Indonesia
Pengaruh pendidikan..., Indriyani Prihatiningsih. FKM UI, 2013
24
BAB 3
KERANGKA KONSEP, DIVINISI OPERASIONAL DAN HIPOTESIS
Pengetahuan tentang
Karakteristik remaja kesehatan reproduksi
- Jenis kelamin
- Pendidikan orang tua Sikap terhadap
- Pekerjaan orang tua perilaku seksual
berisiko
Akses Informasi
Universitas Indonesia
Pengaruh pendidikan..., Indriyani Prihatiningsih. FKM UI, 2013
25
A. Definisi Operasional
Variabel diatas dapat didefinisikan sebagai berikut :
Skala ukur
Variabel Definisi operasional Cara ukur Alat ukut Hasil ukur
A. Dependen
Pengetahuan tentang Wawasan ilmu yang Hasil jawaban Kuesioner Setiap jawaban benar dalam Nominal
Kesehatan reproduksi
dimiliki responden yang dari responden kuesioner akan mendapatkan
dapat dilihat dari jawaban dalam mengisi skor 1 lalu dijumlahkan,
yang benar tentang kuesioner jumlah skor dikategorikan
pertanyaan – pertanyaan menjadi 2 kelompok, yaitu :
sebagai berikut: 0 : Baik > Mean
a) Perkembangan 1 : Kurang < Mean
remaja
b) Organ reproduksi
c) Cara menjaga Kespro
d) Perilaku seksual
e) Infeksi Menular Seksual
(IMS)HIV/AIDS.
Universitas Indonesia
Sikap terhadap Merupakan reaksi atau Hasil jawaban Kuesioner Menggunakan skala Likert Nominal
perilaku seksual respons yang masih dari responden • Pertanyaan positif skor
berisiko tertutup dari seseorang, dalam mengisi 5 = Sangat setuju
kuesioner 4 = Setuju
terhadap suatu stimulus
2 = Netral
atau objek.
1 = Tidak setuju
0 = Sangat tidak setuju
• Pertanyaan negatif skor
0 = Sangat setuju
1 = Setuju
2 = Netral
3 = Tidak setuju
4 = Sangat tidak setuju
Dikategorikan menjadi
2 kelompok, yaitu :
0: Baik > Median
1: Kurang < Median
Universitas Indonesia
B. Independen
Pendidikan kesehatan Kegiatan penyampaian Hasil jawaban Kuesioner 0:ya Nominal
reproduksi pendidikan kesehatan dari responden 1: tidak
kepada remaja yang dalam mengisi
dilakukan dengan cara: kuesioner
ceramah dan diskusi
kelompok yang dilakukan
sebanyak 2 kali pada
remaja.
C. Karakteristik Remaja
1. Jenis Kelamin Status Kelamin yang Hasil jawaban Kuesioner 0. Laki-laki Nominal
ditandai dengan perbedaan dari responden 1.Perempuan
tanda-tanda seks sekunder dalam mengisi
dan biologis dari kuesioner
responden.
2. Pendidikan orang Jenjang pendidikan terakhir Hasil jawaban Kuesioner Dikeompokkan menjadi : Ordinal
tua (Susenas
yang pernah ditempuh dari responden 0 : Menengah atas, Jika tamat
2004)
secara formal oleh orangtua dalam mengisi SMA keatas
responden berdasarkan kuesioner 1 : Rendah,jika tidak pernah
ijazah terakhir sekolah/tidak tamat
Universitas Indonesia
3. Pekerjaan orang Status bekerja atau tidak Hasil jawaban Kuesioner Pekerjaan ayah : Nominal
tua
bekerja dari orang tua dari responden 0: Tetap
responden. dalam mengisi 1 : Tidak tetap
kuesioner
Pekerjaan ibu :
0: Bekerja
1 : Tidak bekerja
D. Akses Sumber informasi untuk Hasil jawaban Kuesioner 0: Terpapar Nominal
Informasi
mendapatkan serta dari responden 1: Tidak terpapar
memperoleh penjelasan dalam mengisi
mengenai kespro remaja kuesioner
yang bersumber dari: guru,
tenaga kesehatan, dan
orang tua.
Universitas Indonesia
A. Hipotesis Penelitian
1. Ada pengaruh pendidikan kesehatanyang diberikan terhadap tingkat
pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi.
2. Ada pengaruh pendidikan kesehatan yang diberikan pada sikap remaja
terhadap perilaku seksual berisiko.
Universitas Indonesia
Pengaruh pendidikan..., Indriyani Prihatiningsih. FKM UI, 2013
30
BAB 4
METODE PENELITIAN
Gambar 4.1
Disain Penelitian
Keterangan :
O1 :Merupakan data awal yaitu data yang diukur sebelum diberikan perlakuan
dengan menggunakan kuesioner.
O2 : Merupakan data akhir atau data yang diambil setelah diberikan perlakuan
dengan menggunakan kuesioner.
Universitas Indonesia
Pengaruh pendidikan..., Indriyani Prihatiningsih. FKM UI, 2013
31
4.4.1 Popolasi
4.4.2 Sampel
Universitas Indonesia
Pengaruh pendidikan..., Indriyani Prihatiningsih. FKM UI, 2013
32
/ ²
n=
²
Keterangan :
Universitas Indonesia
Pengaruh pendidikan..., Indriyani Prihatiningsih. FKM UI, 2013
33
normal. Dengan sampel 20 maka nilai r yang harus dipenuhi agar pertanyaan
dianggap valid adalah df = 20 -2 = 18. Maka nilai r dengan df 18 adalah 0,433
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa hasil uji validitas dan
reliabelitas untuk variabel pengetahuan seluruh pertanyaan yang digunakan
memiliki nilai validitas yang lebih besar dari 0,433 sehingga dapat disimpulkan
bahwa semua pertanyaan tentang pengetahuan dalam kuesioner ini adalah valid.
Sedangkan nilai reliabelitas dari kuesioner dilihat dari Cronbach alpha,
reliabel bila nilai r hitung > r tabel (0,433). Dilihat dari tabel diatas dapat
disimpulkan bahwa semua pertanyaan dalam kuesioner yang akan digunakan
untuk penelitian memiliki nilai reabilitas lebih besar dari 0,433 dan ini berarti
semua pertanyaan yang ada di kuesioner ini reliabel.
Untuk variabel sikap hasil dari uji validitas dan reliabelitas, dari 10
pertanyaan yang digunakan dalam kuesioner dapat kita lihat pada tabel dibawah
ini.
Universitas Indonesia
Pengaruh pendidikan..., Indriyani Prihatiningsih. FKM UI, 2013
34
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai r hitung dari uji validitas dan uji
reliabelitas lebih besar dari r tabel yaitu 0,433. Dengan demikian bisa disimpulkan
bahwa pertanyaan variabel sikap dalam kuesioner adalah valid dan reliabel.
Universitas Indonesia
Pengaruh pendidikan..., Indriyani Prihatiningsih. FKM UI, 2013
35
Universitas Indonesia
Pengaruh pendidikan..., Indriyani Prihatiningsih. FKM UI, 2013
36
Universitas Indonesia
Pengaruh pendidikan..., Indriyani Prihatiningsih. FKM UI, 2013
37
Universitas Indonesia
Pengaruh pendidikan..., Indriyani Prihatiningsih. FKM UI, 2013
38
BAB 5
HASIL PENELITIAN
Universitas Indonesia
Pengaruh pendidikan..., Indriyani Prihatiningsih. FKM UI, 2013
39
penyebab, gejala dan cara pencegahannya. Metode yang digunakan sama seperti
pada intervensi pertama yaitu ceramah, diskusi dan tanya jawab dan ditambah lagi
dengan studi kasus. Dalam memecahkan kasus yang diberikan (studi kasus),
responden dibagi dalam 4 kelompok dimana tiap kelompok beranggotakan antara
8-9 orang dan bagi kelompok yang mampu memecahkan masalah dalam soal yang
diberikan dengan baik maka akan diberikan hadiah.
Setelah dilakukan intervensi selanjutnya peneliti menilai kembali
pengetahuan dan sikap responden (posttest). Post test dilaksanakan satu minggu
setelah pemberian intervensi yang kedua pada kelompok terakhir yaitu pada
tanggal 8 mei 2013, dengan cara membagikan kuesioner kepada responden secara
bersamaan yang dilakukan oleh guru kelas dan guru BK di sekolah tersebut.
Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan soal postes adalah 20 menit.
Variabel n %
Jenis Kelamin
Laki-laki 61 39,9
Perempuan 92 60,1
Total 153 100
Universitas Indonesia
Pengaruh pendidikan..., Indriyani Prihatiningsih. FKM UI, 2013
40
Universitas Indonesia
Pengaruh pendidikan..., Indriyani Prihatiningsih. FKM UI, 2013
41
Variabel n %
Tingkat Pendidikan Ayah
Rendah 39 25,5
Menengah atas 114 74,5
Total 153 100
Tingkat Pendidikan Ibu
Rendah 44 28,8
Menengah atas 109 71,2
Total 153 100
Ayah Ibu
Variabel
n % n %
Jenis pekerjaan
Tidak Bekerja 6 3,9 58 37,9
Petani 7 4,6 4 2,6
Buruh Tani 4 2,6 4 2,6
Buruh 18 11,8 11 7,2
Karyawan Swasta 43 28,1 25 16,3
PNS/Polri/TNI 36 23,5 21 13,7
Pedagang/Wiraswasta 39 25,5 30 19,6
Total 153 100 153 100
Universitas Indonesia
Pengaruh pendidikan..., Indriyani Prihatiningsih. FKM UI, 2013
42
Berdasarkan tabel 5.4 diketahui bahwa proporsi ayah responden yang bekerja
sebagai karyawan swasta yaitu sebesar 28,1%, lebih tinggi dari ayah yang bekerja
sebagai wiraswasta/pedagang sebesar 25,5%, ayah yang bekerja sebagai
PNS/Polri/TNI sebesar 23,5%, ayah yang bekerja sebagai buruh sebesar 11,8%,
ayah yang bekerja sebagai petani sebesar 4,6%, ayah yang tidak bekerja sebesar
3,9%, dan ayah yang bekerja sebagai buruh tani sebesar 2,6%. Sedangkan
proporsi ibu responden yang tidak bekerja atau ibu rumah tangga sebesar 37,9%,
lebih tinggi dari ibu yang bekerja sebagai pedagang/wiraswasta sebesar 19,6%,
ibu yang bekerja sebagai karyawan swasta sebesar 16,3%, dan ibu yang bekerja
sebagai PNS/Polri/TNI sebesar 13,7%, ibu yang bekerja sebagai buruh sebesar
7,2%, dan ibu yang bekerja sebagai petani dan buruh tani masing-masing sebesar
2,6%. Selanjutnya, jenis pekerjaan orang tua responden diklasifikasikan menjadi
dua kelompok yaitu bekerja dan tidak bekerja. Berikut ini distribusi frekuensi
status pekerjaan orang tua responden:
Variabel n %
Status Pekerjaan Ayah
Tetap 118 77,1
Tidak tetap 35 22,9
Total 153 100
Status Pekerjaan Ibu
Bekerja 95 62,1
Tidak bekerja 58 37,9
Total 153 100
Tabel 5.5 menunjukkan bahwa sebagian besar ayah responden mempunyai
pekerjaan tetap yaitu sebesar 77,1%. Sedangkan sebagian besar ibu responden
juga bekerja yaitu sebesar 62,1%.
Universitas Indonesia
Pengaruh pendidikan..., Indriyani Prihatiningsih. FKM UI, 2013
43
informasi tersebut diklasifikasikan menjadi dua kelompok yaitu tidak pernah dan
pernah. Adapun distribusi frekuensi dari akses informasi pada responden adalah
sebagai berikut:
Variabel n %
Akses Informasi
Terpapar 36 23,5
Tidak terpapar 117 76,5
Total 153 100
Universitas Indonesia
Pengaruh pendidikan..., Indriyani Prihatiningsih. FKM UI, 2013
44
Universitas Indonesia
Pengaruh pendidikan..., Indriyani Prihatiningsih. FKM UI, 2013
45
Universitas Indonesia
Pengaruh pendidikan..., Indriyani Prihatiningsih. FKM UI, 2013
46
Universitas Indonesia
Pengaruh pendidikan..., Indriyani Prihatiningsih. FKM UI, 2013
47
Universitas Indonesia
Pengaruh pendidikan..., Indriyani Prihatiningsih. FKM UI, 2013
48
Universitas Indonesia
Pengaruh pendidikan..., Indriyani Prihatiningsih. FKM UI, 2013
49
dengan ayah yang tidak mempunyai pekerjaan tetap, atau tidak terdapat perbedaan
nilai rata-rata pengetahuan kesehatan reproduksi yang bermakna pada setiap
kelompok responden berdasarkan pekerjaan ayah.
Universitas Indonesia
Pengaruh pendidikan..., Indriyani Prihatiningsih. FKM UI, 2013
50
Universitas Indonesia
Pengaruh pendidikan..., Indriyani Prihatiningsih. FKM UI, 2013
51
Universitas Indonesia
Pengaruh pendidikan..., Indriyani Prihatiningsih. FKM UI, 2013
52
Universitas Indonesia
Pengaruh pendidikan..., Indriyani Prihatiningsih. FKM UI, 2013
53
BAB 6
PEMBAHASAN
Universitas Indonesia
Pengaruh pendidikan..., Indriyani Prihatiningsih. FKM UI, 2013
54
Universitas Indonesia
Pengaruh pendidikan..., Indriyani Prihatiningsih. FKM UI, 2013
55
Universitas Indonesia
Pengaruh pendidikan..., Indriyani Prihatiningsih. FKM UI, 2013
56
Universitas Indonesia
Pengaruh pendidikan..., Indriyani Prihatiningsih. FKM UI, 2013
57
Universitas Indonesia
Pengaruh pendidikan..., Indriyani Prihatiningsih. FKM UI, 2013
58
berpengaruh pada polanya dalam mendidik anak (Purwanto, 2000). Hal ini bisa
diasumsikan bahwa bila orang tua memiliki tingkat pendidikan tinggi diharapkan
juga memiliki pengetahuan yang memadai tentang kesehatan reproduksi sehingga
dia akan mampu memberikan pendidikan tentang kesehatan reproduksi dengan
baik kepada anaknya. Namun kadang walaupun orang tua memiliki pendidikan
tinggi, namun orang tua tidak mempunyai cukup pengetahuan tentang kesehatan
reproduksi, dan pada kenyataannya banyak orang tua yang tidak mau
membicarakan tentang kesehatan reproduksi dan seksual kepada anaknya karena
orang tua masih menganggap tabu hal tersebut dan masih menganggap bahwa
anaknya masih kecil sehingga tidak layak untuk membicarakan hal tersebut.
Dari hasil penelitian didapatkan hasil bahwa tidak ada perbedaan yang
bermakna antara tingkat pendidikan orang tua dengan sikap responden terhadap
perilaku seksual berisiko. Hal ini sependapat dengan penelitian yang dilakukan
oleh Sekarningsih (2001) yang mengatakan bahwa tidak ada hubungan antara
pendidikan orang tua dengan sikap remaja terhadap kesehatan reproduksi.
Universitas Indonesia
Pengaruh pendidikan..., Indriyani Prihatiningsih. FKM UI, 2013
59
Hasil analisis sikap remaja menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara
sikap remaja terhadap perilaku seksual berisiko dengan status pekerjaan ayah dan
status pekerjaan ibu . Hal ini sependapat dengan penelitian yang dilakukan oleh
Sekarningsih (2001) yang mengatakan bahwa tidak ada hubungan antara status
bekerja orang tua dengan sikap seksual remaja. Namun Bachtiar (2004)
berpendapat bahwa dengan perekonomian keluarga yang rendah remaja
cenderung melakukan seks pranikah agar pasangannya memenuhi segala sesuatu
yang ia butuhkan.
Dari pernyataan diatas dapat diasumsikan bahwa ekonomi yang bagus
dapat mempengaruhi pengetahuan dan sikap remaja, karena dengan tingkat
ekonomi yang bagus maka akan membuka peluang bagi remaja untuk dapat
memperoleh pendidikan dengan baik pula. Namun kadang tingkat ekonomi yang
bagus/ tinggi mengharuskan orang tua untuk sibuk bekerja sehingga waktu orang
tua untuk anaknya sangat terbatas dan tidak ada kesempatan bagi remaja untuk
berdiskusi tentang kesehatan reproduksinya. Hal ini dapat memicu remaja untuk
mencari informasi tentang kesehatan reproduksi dan seksual tanpa
mempertimbangkan sumber informasi yang dia butuhkan. Keadaan ini dapat
menyesatkan pengetahuan remaja yang akan berdampak pada sikap remaja
terhadap perilaku seksualnya.
Universitas Indonesia
Pengaruh pendidikan..., Indriyani Prihatiningsih. FKM UI, 2013
60
Universitas Indonesia
Pengaruh pendidikan..., Indriyani Prihatiningsih. FKM UI, 2013
61
BAB 7
SIMPULAN DAN SARAN
7.1. Simpulan
1. Sebagian besar responden adalah perempuan, Tingkat pendidikan ayah
responden sebagian besar masuk dalam kategori pendidikan menengah atas,
begitu juga dengan tingkat pendidikan ibu sebagian besar masuk dalam
kategori menengah atas.Status pekerjaan ayah responden sebagian besar adalah
bekerja, begitu juga dengan status pekerjaan ibu. Sebagian besar responden
belum pernah mendapatkan informasi tentang kesehatan reproduksi.
2. Hasil penelitian membuktikan bahwa ada pengaruh pendidikan kesehatan
terhadap pengetahuanremaja tentang kesehatan reproduksi yang ditunjukkan
dengan adanya peningkatan nilai rata-rata pengetahuan responden antara
sebelum diberikan pendidikan kesehatan dibandingkan dengan sesudah
diberikan pendidikan kesehatan.
3. Hasil penelitian juga membuktikan bahwa ada pengaruh pendidikan kesehatan
yang diberikan terhadap sikap remaja pada perilaku seksual berisiko, yang
ditunjukkan adanya peningkatan nilai rata-rata sikap responden antara sebelum
diberikan pendidikan kesehatan dibandingkan dengan sesudah diberikan
pendidikan kesehatan.
7.2. Saran
1. Saran bagi sekolah
a. Penetapan kurikulum atau muatan lokal tentang pendidikan kesehatan
reproduksi remaja yang komperhensif sangatlah penting ditanamkan
sejak dini. Karena pendidikan kesehatan reproduksi yang komperhensif
sudah mencakup secara keseluruhan mulai dari perubahan pada remaja,
seksualitas, perilaku seksual, cara memelihara kesehatan reproduksi,
infeksi menular seksual dan HIV/AIDS serta cara penularan dan
pencegahannya, sehingga remaja bisa lebih bertanggung jawab dengan
pilihan-pilihan yang akan diambilnya.
Universitas Indonesia
Pengaruh pendidikan..., Indriyani Prihatiningsih. FKM UI, 2013
62
Universitas Indonesia
Pengaruh pendidikan..., Indriyani Prihatiningsih. FKM UI, 2013
63
Universitas Indonesia
Pengaruh pendidikan..., Indriyani Prihatiningsih. FKM UI, 2013
64
DAFTAR PUSTAKA
Universitas Indonesia
Pengaruh pendidikan..., Indriyani Prihatiningsih. FKM UI, 2013
65
Universitas Indonesia
Pengaruh pendidikan..., Indriyani Prihatiningsih. FKM UI, 2013
66
Universitas Indonesia
Pengaruh pendidikan..., Indriyani Prihatiningsih. FKM UI, 2013
LAMPIRAN OUTPUT
ANALISIS UNIVARIAT
jk
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid lk 61 39,9 39,9 39,9
pr 92 60,1 60,1 100,0
Pekerjaan ayah
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tetap 118 77,1 77,1 77,1
tidak tetap 35 22,9 22,9 100,0
pddkan ayah
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid menegah atas 114 74,5 74,5 74,5
rendah 39 25,5 25,5 100,0
Total 153 100,0 100,0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid menegah atas 109 71,2 71,2 71,2
rendah 44 28,8 28,8 100,0
terpapar
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid terpapar 36 23,5 23,5 23,5
tidak terpapar 117 76,5 76,5 100,0
Total 153 100,0 100,0
pengetahuan sebelum
N Valid 153
Missing 0
Mean 22,6013
Std. Error of Mean ,31384
Median 22,0000
Mode 21,00
Std. Deviation 3,88204
Skewness -,250
Std. Error of Skewness ,196
Range 20,00
Minimum 11,00
Maximum 31,00
N Valid 153
Missing 0
Mean 28,3268
Std. Error of Mean ,19293
Median 28,0000
Mode 27,00
Std. Deviation 2,38645
Skewness -,291
Std. Error of Skewness ,196
Range 12,00
Minimum 20,00
Maximum 32,00
ktgrkpengsudah
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid baik 96 62,7 62,7 62,7
kurang 57 37,3 37,3 100,0
Total 153 100,0 100,0
Totalsikap blm
N Valid 153
Missing 0
Mean 41,9608
Std. Error of Mean ,34548
Median 42,0000
Mode 45,00
Std. Deviation 4,27336
Skewness -,622
Std. Error of Skewness ,196
Range 25,00
Minimum 25,00
Maximum 50,00
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid baik 88 57,5 57,5 57,5
kurang 65 42,5 42,5 100,0
Statistics
total sikap sesudah
N Valid 153
Missing 0
Mean 45,2288
Std. Error of Mean ,39032
Median 46,0000
Mode 50,00
Std. Deviation 4,82796
Skewness -1,672
Std. Error of Skewness ,196
Range 24,00
Minimum 26,00
Maximum 50,00
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid sikap baik 92 60,1 60,1 60,1
sikap kurang 61 39,9 39,9 100,0
Paired Differences
95% Confidence
Std. Interval of the Sig.
Std. Error Difference (2-
Mean Deviation Mean Lower Upper t df tailed)
Pair 1 pengetahuan -5,72549 3,53411 ,28572 -6,28998 -5,16100 -20,039 152 ,000
sebelum -
jumlah
pengetahuan
sudah
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
Totalsikap 1 153 41,9608 4,27336 25,00 50,00
total sikap 2 153 45,2288 4,82796 26,00 50,00
Ranks
Total 153
a. total sikap 2< totalsikap1
b. total sikap 2> totalsikap1
c. total sikap 2 = totalsikap1
Test Statisticsb
T-Test Independen
Group Statistics
jk N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
pengetahuan sebelum lk 61 22,2295 4,25203 ,54442
95% Confidence
Interval of the
Sig. (2- Mean Std. Error Difference
F Sig. t df tailed) Difference Difference Lower Upper
Penget Equal variances assumed ,501 ,480 -,964 151 ,336 -,61832 ,64113 -1,88506 ,64843
seblm Equal variances not -,933 114,122 ,353 -,61832 ,66238 -1,93048 ,69385
assumed
Group Statistics
jk N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
totalskp Equal variances 14,012 ,000 -5,262 151 ,000 -3,42445 ,65077 -4,71024 -2,13866
assumed
Equal variances not -4,836 92,931 ,000 -3,42445 ,70818 -4,83078 -2,01812
assumed
Group Statistics
kerjaayah
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
sikap tetap 118 42,0424 4,48434 ,41282
Equal variances not ,493 70,057 ,623 ,35666 ,72317 -1,08564 1,79896
assumed
Group Statistics
pekerjaan ibu N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
totalsikap bekerja 95 42,3684 4,03193 ,41367
tdk bekerja 58 41,2931 4,59980 ,60398
Group Statistics
pddkan ayah N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
pengetahuan sebelum menegah atas 114 22,6140 3,90486 ,36572
rendah 39 22,5641 3,86479 ,61886
Group Statistics
pddkan ayah N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
totalsikap menegah atas 114 41,7544 4,50675 ,42210
Rendah 39 42,5641 3,48527 ,55809
Group Statistics
pddkan ibu N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
pengetahuan sebelum menegah atas 109 22,4587 3,81889 ,36578
rendah 44 22,9545 4,05746 ,61169
Group Statistics
terpapar N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
totalsikap terpapar 36 42,0833 3,98121 ,66353
tidak terpapar 117 41,9231 4,37500 ,40447
Group Statistics
terpapar N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
pengetahuan sebelum terpapar 36 23,5000 3,85079 ,64180
tidak terpapar 117 22,3248 3,86592 ,35740
PETUNJUK PENGISIAN :
A. DATA UMUM
1. Jenis kelamin
a) Laki-laki b) Perempuan
2. Sosial ekonomi
2.1 Pekerjaan ayah
a) Tidak bekerja
b) Petani
c) Buruh tani
d) Buruh
e) Pegawai swasta
f) PNS/POLRI/TNI
g) Wiraswasta/dagang
h) Lain-lain, sebutkan.................................
1
Pengaruh pendidikan..., Indriyani Prihatiningsih. FKM UI, 2013
2.2 Pekerjaan ibu
a) Tidak bekerja
b) Petani
c) Buruh tani
d) Buruh
e) Pegawai swasta
f) PNS/POLRI/TNI
g) Wiraswasta/dagang
h) Lain-lain, sebutkan.................................
2.3 Pendidikan ayah
a) Tidak Tamat SD
b) Tamat SD/Sederajat
c) SLTP/Sederajat
d) SLTA/Sederajat
e) Akademi/PT
2.4 Pendidikan ibu
a) Tidak tamat SD
b) Tamat SD/Sederajat
c) SLTP/Sederajat
d) SLTA/Sederajat
e) Akademi/PT
2
Pengaruh pendidikan..., Indriyani Prihatiningsih. FKM UI, 2013
B. KUESIONERE PENGETAHUAN RESPONDEN
Petunjuk :
¾ Berilah tanda silang (X) pada kode jawaban yang anda anggap benar.
¾ Jawaban bisa lebih dari satu
1. Bila seorang anak laki-laki mejadi remaja, biasa disebut dengan aqil balik atau
puber, ia akan mengalami perubahan pada tubuh, apa saja perubahan tersebut?
(Jawaban bisa lebih dari satu)
a. Badan mulai berotot
b. Suara menjadi besar
c. Mimpi basah
d. Tulang jakun menonjol
e. Tidak tahu
2. Kalau seorang anak perempuan menjadi remaja ia juga mengalami perubahan
pada tubuh, apa saja perubahan tersebut? (Jawaban bisa lebih dari satu)
a. Tumbuh rambut disekitar alat kelamin dan ketiak
b. Payudara membesar
c. Pinggul membesar
d. Mulai haid
e. Tidak tahu
3. Organ reproduksi pada laki-laki adalah :
a. Indung telur, rahim, leher rahim, vagina
b. Jakun, otot pada dada, kumis
c. Testis, skrotum, Vas deferens, prostat, penis
d. Tidak tahu
4. Bagaimanakah cara memelihara kesehatan organ reproduksi?
a. Menggunakan antiseptik pembilas vagina
b. Menggunakan celana dalam dengan bahan yang menyerap keringat, sunat
pada laki-laki.
c. Menggunakan celana yang ketat
d. Setelah selesai buang air kecil dan buang air besar tidak perlu dibersihkan
dan dikeringkan
3
Pengaruh pendidikan..., Indriyani Prihatiningsih. FKM UI, 2013
5. Apakah wanita dapat hamil hanya dengan sekali melakukan hubungan seksual?
a. Ya
b. Tidak
c. Tidak tahu
6. Bagaimana cara menghindari kehamilan yang paling tepat dilakukan oleh
remaja?
a. Tidak melakukan hubungan seksual
b. Menggunakan metode kontrasepsi
c. Tidak tahu
7. Melakukan ciuman bibir bisa menyebabkan tertularnya penyakit:
a. Alergi
b. Sariawan
c. TBC dan Hepatitis B
d. Tidak tahu
8. Apa sajakahjenis Infeksi Menular seksual, atau infeksi kelamin yang anda
ketahui? (Jawaban bisa lebih dari satu)
a. Gonore/kencing nanah
b. Sifilis
c. Herpes genetalis
d. Trikomonas Vaginalis
e. Tidak tahu
9. Untuk mengurangi risiko tertular Infeksi menular seksual pada remaja adalah?
a. Tidak melakukan hubungan seksual
b. Melakukan hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan
c. Mencuci alat kelamin dengan menggunakan sabun/ cairan disinfektan
d. Mengkonsumsi antibiotik, tanpa pengawasan dokter
e. Tidak tahu
10. Virus HIV dapat ditularkan melalui ?
a. Makan sepiring dengan penderita HIV/AIDS
b. Gigitan nyamuk
c. Hubungan seksual
d. Bersalaman dengan penderita HIV/AIDS
4
Pengaruh pendidikan..., Indriyani Prihatiningsih. FKM UI, 2013
Pertanyaan No 11 sampai dengan 20 Pilihlah Betul atau Salah dengan
memberikan tanda silang (X)
NO PERTANYAAN B S
5
Pengaruh pendidikan..., Indriyani Prihatiningsih. FKM UI, 2013
C. Kuesioner Sikap
Petunjuk :
1. Pilihlah salah satu jawaban yang saudara anggap paling sesuai dengan
pendapat saudara .
2. Berilah tanda (V) pada salah satu pilihan yang tertera dibelakang peryataan
untuk menunjukkan jawaban yang saudara pilih.
Pilihan jawaban adalah :
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
N = Ragu-ragu
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak setuju
NO PERNYATAAN SS S N TS STS
1 Pendidikan seks justru mendorong
seseorang untuk melakukan hubungan
seks sebelum menikah.
2 Menjaga kesehatan reproduksi remaja
adalah tugas dari remaja itu sendiri.
3 Saya tidak khawatir tertular Infeksi
Menular seksual dan HIV jika
menggunakan barang (misalnya pakaian
dalam, gunting kuku, atau pisau cukur)
milik teman saya.
4 Saya tidak merasa cemas jika harus
bersentuhan, bersalaman atau berpelukan
dengan penderita HIV/AIDS.
5 Menurut saya jasa tindik anting juga
dapat menularkan HIV.
6 Pendidikan seksual penting untuk saya
ketahui .
7 Bagi saya seorang pria boleh saja
6
Pengaruh pendidikan..., Indriyani Prihatiningsih. FKM UI, 2013
mempunyai banyak pasangan/pacar
secara bersamaan.
8 Seorang wanita atau pria boleh
melakukan hubungan seksual sebelum
menikah asal suka sama suka, saling
cinta, dan akan menikah.
9 Menurut saya bila seorang wanita hamil
sebelum menikah, maka dia boleh
melakukan aborsi dengan alasan biar
tidak di keluarkan dari sekolah.
10 Melakukan hubungan seks semasa remaja
akibat pengaruh VCD porno adalah
perbuatan yang merugikan diri sendiri.
7
Pengaruh pendidikan..., Indriyani Prihatiningsih. FKM UI, 2013
IMS
&
HIV/AIDS
Yang sering:
1. Gonore/kencingg nanah
2. Sifilis
p
3. Herpes g
genetalis
4. Trikomonas Vaginalis
Gonore/
Gonore/kencing
/kencing
g
nanah
Penyebab
Bakteri (Neisseria
gonorrheae)
C
Cara P
Penularan
l
Melalui hubungan
seksual Pengaruh pendidikan..., Indriyani Prihatiningsih. FKM UI, 2013
Akibat Lanjut
‐ Radang panggul
‐ Kemandulan
‐ Cacat pada bayi yg
dilahirkan
Penyebab Protozoa
Timbul 3-
3-26 hr
setelah kontak
seksual
Gejala
G j l Keputihan,
K ih
gatal, panas
Disebabkan oleh Virus
Herpes simplek
Melalui hubungan seksual
Tidak bisa sembuh
Hilang
Hilang‐timbul seumur
timbul seumur
Hidup
∗ Terdapat
d d l
dalam cairan
i tubuh
b h yang telah
l h
terinfeksi teruama di dalam darah, air mani atau
cairan vagina
AIDS adalah :
p g j y g y g
Kumpulan gejala yang disebabkan oleh HIV yang
menyebabkan kerusakan pada sistem kekebalan
tubuh
Periode
Jendela HIV + AIDS
Istri
Tertular
HIV !
( S
(ABSTINENSI),
S ), ( e Faithfull),
(Be a t u ),
artinya absen seks artinya bersikap
atau tidak melakukan saling setia
g seks bagi
hubungan g B p
kepada satu
orang yang belum A pasangan seks
menikah (tidak berganti-
Konsep gganti))
ABCD
(Condom),
artinya mencegah (Drug No),
D
penularan HIV dengan C artinya
ti dil
dilarang
memakai kondom. bila menggunakan
salah satu pasangan Narkoba suntik
telah terinfeksi HIV
Pada suatu waktu kamu diajak belajar bersama dirumah pacarmu, kamu setuju
karena mengira dirumah pacarmu pasti ada orang tuanya. Namun sesampainya
dirumah pacarmu ternyata rumah sepi. Dan disitu pacarmu mulai merayumu,
ingin menciummu dan mengajak kamu pada kegiatan seksual yang lebih lanjut,
dengan alasan dia sangat mencintaimu, dan dia minta kamu untuk membuktikan
cintamu juga, dia juga mengatakan bahwa dia ingin bukti cintamu sekali ini saja
dan tidak akan mengulanginya lagi, dia juga meyakinkanmu bahwa kamu tidak
perlu khawatir hamil karena kalian hanya melakukan sekali ini saja dan dia
jugamengatakan kalau kamu tidak mau berarti kamu tidak mencintainya, dia juga
mengancam apabila kamu tidak mau maka lebih baik putus. Padahal kamu sangat-
sangat mencintainya, dan kamu sangat takut bila diputuskannya. Apabila terjadi
hal demikian maka apa yang akan kamu lakukan. Sebutkan alasannya.
KASUS II
Pada suatu hari kamu diajak oleh temanmu kesebuah pesta, dan sesampainya di
pesta itu ternyata kamu mendapati semua yang hadir sedang asyik mabuk-
mabukan dan mengkonsumsi narkoba, dan disana kamu ditawari untuk
mencobanya sedikit, dan kamu sudah berusaha menolaknya, namun temanmu
tetap memaksamu dan mengatakan bahwa kamu tidak gaul. Dan kamu tetap
menolaknya namun temanmu tidak mau menyerah juga dia mengatakan kalau
kamu tidak mau minum alkohol atau narkoba ya gak papa tapi kamu ditawarinya
rokok dan dia bilang kalau kamu tetap gak mau merokok berarti kamu banci.
Maka apa yang akan kamu lakukan. Sebutkan alasannya
KASUS IV
Pada suatu hari kamu berkenalan dengan seseorang, dan dari perkenalan itu kamu
menjadi dekat, dan bersahabat dengan orang tersebut karena kamu beranggapan
orang tersebut mengerti dan dapat selalu mendengarkan kamu dan dia selalu bisa
memberi solusi atas semua permasalahanmu. Bahkan sampai akhirnya kamu
menganggap dia seperti saudaramu sendiri, kamu sering makan satu piring dengan
dia, kamu juga minum satu gelas dengan dia. Namun beberapa waktu kemudian
kamu mengetahui bahwa seseorang yang sudah kamu anggap sebagai saudara
adalah pengidap HIV + . maka tindakan apa yang akan kamu lakukan. Dan apa
alasannya.
OLEH
INDRIYANI PRIHATININGSIH
FAKULTAS KESEHATAN
MASYARAKAT UNIVERSITAS
INDONESIA
USIA 10 19 TH
USIA 10-19 TH
Merupakan masa
peralihan ( transisi ) dari
anak-anak ke masa
dewasa. Pada masa ini
remaja menghadapi
permasalahan yang sangat
kompleks dan sulit
ditanggulangi sendiri.
Pengaruh pendidikan..., Indriyani Prihatiningsih. FKM UI, 2013
PERKEMBANGAN
FISIK REMAJA
FISIK REMAJA
• PRIMER
Perempuan
y Haid/
Munculnya /
Menstrulasi
Laki-laki
Mimpi basah
Penis
Skrotum/Testis
Vas deferens
prostat
Indung telur
Rahim
Leher Rahim
Vagina
Peningkatan
P i k t kasus
k penyalahgunaan
l h NAPZA
pada penduduk usia 16 – 18 tahun
11.Kehamilan
Kehamilan tidak diinginkan
2.Aborsi
3 Penyakit menular sexual
3.Penyakit
4.Pelecehan dan kekerasan sexual
5P
5.Penyalah
l h gunaan NAPZA
Terjadi bila sel telur
Terjadi bila sel telur
matang bertemu
Bila tjd pd
dengan sperma Remaja
• Bila dibiarkan bisa membuat remaja berfikir ingin
Berfant melakukan hal yang sedang dibayangkan
melakukan hal yang sedang dibayangkan
asi
• Membuat perasaan eksotisme, tenang, nyaman
Pegangan • Membuat remaja ingin melakukan aktifitas seksual yang
tangan lebih
• Membuat jantung berdebar & membuat ingin melakukan
aktifitas seksual yang lebih
aktifitas seksual yang lebih
Ciuman • Ciuman bibir bisa menularkan penyakit TBC & Hepatitis B
Ketaatan DUKUNGAN
beribadah KELUARGA
Pergaulan Dukungan
dari guru
1. Sebaiknya
Sebaiknya pakaian dalam diganti 2 kali sehari
pakaian dalam diganti 2 kali sehari
2. Pakailah handuk yg bersih, kering, tdk
lembab dan tdk bau.
3 Perangkat sholat hrs rajin dicuci&dijemur
3. P k t h l th ji di i&dij
4. Membersihkan organ reproduksi luar dr dpn
ke blkg menggunakan air bersih &
dikeringkan dgn handuk /tissue.
5. Tidak blh mencuci vagina dgn pembilas
wanita.
6. Jgn memakai pantyliner dlm wkt yg lama
7. Pakai pemblut saat mens&diganti paling lm 4
jam/stlh buang air
jam/stlh buang air
8. Bg laki-laki hrs disunat.
Pengaruh pendidikan..., Indriyani Prihatiningsih. FKM UI, 2013
BILA SDH TERJADI
MASALAH PADA
REMAJA (KtD)
1. Tdk menghakimi
2. Bersikap bersahabat dgn
r m j yg b
remaja bermash
rm sh
3. Memberikan konseling dgn
teman sebaya
4. Solusi ssi dgn kebutuhan dan
kondisi individu
5 Bila masalah serius dibr jln
5.
keluar yg terbaik, bila perlu
konsulkan dgn Sp.OG,
Psikolog atau Psikiater.
Psikolog, Psikiater