PROPOSAL PENELITIAN
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Menempuh Gelar Sarjana
Pendidika pada Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
FKIP – Unsika
Oleh :
Indri Rahmawati
NPM. 1910631070006
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA
KARAWANG
2023
LEMBAR PERSETUJUAN
ANALISIS TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI SISWA KELAS VIII
DALAM PEMBELAJARAN ROLL DEPAN SENAM LANTAI DI SMPN 1
CIAMPEL
Mengetahui,
Koordinator Program Studi
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan segala rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan proposal
penelitian skripsi yang berjudul “Analisis Kepercayaan Diri Siswa Kelas VIII
Dalam Pembelajaran Roll Depan Senam Lantai Di SMPN 1 Ciampel” untuk
memenuhi salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Singaperbangsa Karawang.
Penyelesaian proposal penelitian skripsi ini, tidak lepas dari banyaknya
bantuan berbagai pihak yang ada. Maka dari itu penulis ingin menyampaikan
banyak-banyak terima kasih dan rasa hormat kepada setiap orang yang sudah
terlibat seluruh teman-teman, keluarga, serta dosen pembimbing.
Penulis …….
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Identifikasi Masalah...................................................................................4
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah........................................................5
D. Tujuan Penelitian.......................................................................................5
E. Hipotesis Penelitian...................................................................................5
F. Penjelasan Penelitian.................................................................................5
G. Kegunaan Penelitian..................................................................................6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................7
A. Kajian Teori...............................................................................................7
1. Kepercayaan diri..................................................................................7
2. Roll Depan Senam Lantai..................................................................10
3. Kerangka Berfikir..............................................................................13
B. Kajian Penelitian yang Relevan...............................................................14
BAB III PROSEDUR PENELITIAN..............................................................16
A. Pendekatan dan Metode Penelitian..........................................................16
B. Populasi dan Sampel Penelitian...............................................................17
C. Variabel dan Desain Penelitian................................................................17
D. Instrumen Penelitian................................................................................18
E. Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data.........................................22
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................24
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan dapat diartikan sebagai upaya manusia untuk menumbuhkan
individualitas berdasarkan nilai-nilai sosial dan budaya, selain itu pendidikan
diartikan juga sebagai usaha yang dijalankan oleh seseorang atau kelompok agar
menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup atau penghidupan yang lebih tinggi
dalam arti mental (Ahdar, A., & Musyarif, 2014).
Pendidikan adalah sebuah usaha terencana yang berasal dari keluarga, sekolah
dan masyarakat yang secara bersama-sama memberikan bimbingan serta
keterampilan yang merupakan sebuah bekal untuknya dan mampu menjadi
generasi yang dapat berdaya saing tinggi (Sholichah, 2018). Pendidikan
merupakan sebuah proses yang tidak pernah berhenti dan terus berkelanjutan
sehingga menghasilkan kualitas baik dari masa ke masa, yang dimaksudkan bahwa
pendidikan yang tidak pernah berhenti berarti sebuah pendidikan terus berputar
dari generasi ke generasi selanjutnya (Sujana, 2019).
Pendidikan yang ada di Indonesia merupakan pendidikan yang mengarah pada
Sistem Pendidikan Nasional seperti tercantum pada Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 yang menyatakan bahwa : “ Pendidikan Nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.”
Pendidikan jasmani adalah bagian penting dari pendidikan, artinya pendidikan
jasmani bukan hanya dekorasi atau ornament yang ditempel pada program sekolah
sebagai alat untuk membuat anak sibuk. Pada dasarnya pendidikan jasmani
merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan, bertujuan
untuk mengembangkan aspek kesehatan, kebugaran jasmani, keterampilan berfikir
1
2
tidak yakin dengan kemampuan yang dimilikinya (Tanjung, 2017). Rasa percaya
diri yang tinggi dapat memberikan seseorang merasa optimal dalam meningkatkan
prestasi belajarnya, sebaliknya jika rasa percaya diri yang dimilikinya rendah maka
akan berdampak malas dalam pembelajaran seperti pada saat melakukan gerakan
yang dihasilkan tidak maksimal karena kurangnya rasa percaya diri.
Peserta didik yang yang tidak percaya diri dampak dari tidak nyaman dan tidak
yakin pada kemampuan yang dimilikinya, ia menilai bahwa kemampuan yang
dimilikinya terlalu rendah dibandingkan dengan orang lain dan tidak dapat
melakukan sesuatu untuk perkembangan dirinya di lingkungan tersebut. Salah satu
cara yang dapat meningkatkan rasa percaya diri yakni dengan memahami dan
meyakini bahwa setiap manusia mempunyai kelebihan dan kekurangannya
masing-masing.
Senam merupakan kegiatan fisik yang dilaksanakan sebagai cabang olahragaa
tersendiri maupun sebagai latihan untuk cabang olahraga lainnya (Darsi, 2018).
Senam lantai adalah kegiatan senam yang dilakukan pada matras, terdapat
beberapa jenis gerakannya yaitu mengguling, melompat, meloncat, berputar di
udara, menumpu dengan tangan, atau kaki untuk mempertahankan sikap seimbang
atau pada saat meloncat ke depan maupun belakang.
Pembelajaran senam merupakan salah satu materi ajar yang terdapat pada mata
pelajaran pendidikan jasmani dimana mempunyai karakteristik dengan kecepatan
(daya ledak), keseimbangan statis dan keseimbangan dinamisnya serta kemampuan
aerobic dan an aerobic dalam melakukan rangkaian gerak senam lantai seperti roll
depan, roll belakang, sikap kayang, sikap lilin, dan sebagainya (Junaidi, 2017).
Selain itu senam juga memerlukan keragaman gerak peralihan dari dinamis ke
statis dan begitu juga sebaliknya, sering terjadi perubahan posisi tubuh dalam
ruangan.
Roll depan adalah salah satu materi yang terdapat pada pembelajaran senam
lantai, roll depan merupakan gerakan menggulingkan badan ke arah depan dalam
posisi badan tetap membulat, kaki dilipat, lutut ditempelkan di dada, dan kepala
ditundukan sampai dagu melekat di dada (Ramadin, 2021).
4
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar bekalang yang telah diuraikan di atas, maka dapat di
identifikasi beberapa masalah sebagai berikut :
1. Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti di SMPN 1 Ciampel
pembelajaran senam lantai dianggap menakutkan oleh siswi.
2. Seberapa percaya diri siswa/i SMPN 1 Ciampel dalam pembelajaran roll
depan senam lantai.
3. Kurangnya edukasi yang diberikan oleh pengajar terhadap siswa.
5
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah : ”Untuk mengetahui Tingkat Kepercayaan
Diri Siswa kelas VIII SMPN 1 Ciampel dalam pembelajaran roll depan senam
lantai”.
E. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara yang masih perlu dibuktikan
faktanya, berasal dari kata hipo artinya lemah, dan thesis artinya kebenaran. Jadi
hipotesis adalah jawaban sementara atau dugaan jawaban terhadap pertanyaan
yang diajukan (Turyandi, 2019). Hipotesis dalam penelitian ini adalah: “Siswa
kelas VIII SMPN 1 Ciampel memiliki kepercayaan diri yang rendah dalam
pembelajaran roll depan senam lantai”.
F. Penjelasan Penelitian
Penelitian ini mengkaji tentang tingkat kepercayaan diri siswa kelas VIII
SMPN 1 Ciampel dalam pembelajaran roll depan senam lantai. Hasil penelitian ini
6
G. Kegunaan Penelitian
Berdasarkan tujuan yang telah dikemukakan, diharapkan penelitian ini
mempunyai manfaat sebagai berikut :
1. Kegunaan Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai pedoman referensi
dan kajian teori bagi penelitian yang akan datang dalam konteks permasalahan
yang berkaitan dengan percaya diri.
2. Kegunaan Praktis
a. Berguna bagi sekolah
Penelitian ini dapat memberikan masukan berupa saran dan ide baru
serta sebagai bahan pertimbangan dalam menginovasi metode
pembelajaran yang diterapkan oleh guru pendidikan jasmani agar siswa
dapat percaya diri dalam mengikuti pembelajaran di sekolah.
b. Berguna bagi penulis
Untuk menerapkan metode atau ilmu yang diperoleh selama
perkuliahan dan melatih untuk menganalisa permasalahan yang ada serta
mencari solusi yang tepat untuk menyelesaikannya.
c. Berguna bagi pembaca
Dapat digunakan sebagai bahan pengetahuan serta sebagai
pertimbangan dan sumber acuan untuk bidang kajian sebelumnya.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
Dalam penulisan ini peneliti mengkaji informasi dari penelitian-penelitian
sebelumnya sabagai referensi dan acuan, serta membandingkan baik dalam hal
kekurangan atau kelebihan yang sudah ada. Selain itu, penulis juga mengkaji
informasi dari buku-buku maupun jurnal dalam rangka mendapatkan suatu
informasi yang ada sebelumnya tentang teori yang berkaitan dengan judul yang
digunakan guna memperoleh landasan teori ilmiah.
1. Kepercayaan diri
Kepercayaan diri atau rasa percaya diri menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) ialah yakin benar atau memastikan akan kemampuan atau
kelebihan seseorang bahwa akan dapat memenuhi harapannya. Kepercayaan
diri (selft confidence) berasal dari kata latin “con” yang artinya untuk dan
“fidere” yang artinya percaya jika kata latin tersebut digabungkan maka
artinya sebagai atribut yang dimiliki seseorang untuk mempercayai
kemampuan dan penilaian mereka sendiri.
Percaya diri atau self confidence ialah aspek kepribadian yang sangat
penting pada diri seseorang, tanpa adanya kepercayaan diri maka dapat
banyak menimbulkan masalah terhadap diri seseorang. Kepercayaan diri
merupakan aspek yang paling berharga pada diri seseorang dalam kehidupa
bermasyarakat, karena dengan kepercayaan diri seseorang mampu
mengaktualisasikan segala potensi yang ada di dalam dirinya (Amri, 2018).
Percaya diri merupakan kepercayaan akan kemampuan sendiri yang
menandai dan menyadari kemampuan yang dimilikinya, serta dapat
memanfaatkan secara tepat (Idris, 2016). Sedangkan pendapat Hulukati
(2016:3) percaya diri ialah sikap positif seorang individu yang memampukan
dan mengembangkan penilain positif baik terhadap dirinya sendiri maupun
terhadap lingkungan atau situasi yang dihadapinya.
8
Seseorang yang percaya diri, yakin terhadap pendapat atau kekuatan tanpa
memerlukan bantuan dari orang lain jika sebagai seorang pendidik maka akan
dapat menciptakan peserta yang mulia dan beriman serta bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab
(Harefa, 2019).
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa percaya diri
merupakan suatu keyakinan terhadap diri sendiri baik kemampuan yang
dimiliki untuk mencapai suatu tujuan dalam hidup. Salah satu langkah yang
dapat meningkatkan rasa percaya diri yakni dengan memahami dan menyakini
bahwa setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Rasa percaya diri tidaklah muncul begitu saja pada diri seseorang, namun
terdapat proses tertentu di dalam pribadinya sehingga terjadilah pembentukan
rasa percaya diri. Proses pembentukan rasa percaya diri tidak secara instan
melainkan melalui proses panjang yang berlangsung sejak dini, Supriyanto
(2015) menjelaskan ada tiga faktor yang menentukan kepribadian yaitu faktor
bawaan pengalaman awal dalam keluarga dan pengalaman selanjutnya.
Menurut Pramana (2019) terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi rasa
percaya diri, diantaranya sebagai berikut :
a. Faktor internal
1) Konsep diri
Terbentuknya kepercayaan diri pada diri seseorang diawali dengan
perkembangan konsep diri yang diperoleh dari pergaulan dalam suatu
kelompok sehingga hasil interaksi menghasilkan konsep diri.
2) Harga diri
Harga diri ialah penilaian yang dilakukan terhadap diri sendiri
konsep diri yang positif akan membentuk harga diri yang positif pula.
Tingkat harga diri seseorang akan mempengaruhi tingkat kepercayaan
diri seseorang.
9
3) Kondisi fisik
Kondisi fisik seseorang tidak sempurna maka akan berpengaruh
pada kepercayaan diri. Dari hal tersebut seseorang tidak dapat
berinteraksi secara positif dan timbul rasa minder yang berkembangan
menjadi tidak percaya diri.
4) Pengalaman hidup
Pengalamaan merupakan salah satu faktor yang dapat
memunculkan rasa percaya diri dan sebaliknya pengalaman juga dapat
menjadi faktor menurunkan rasa percaya diri seseorang.
b. Faktor eksternal
1) Pendidikan
Jika tingkat pendidikan seseorang rendah maka cenderung membuat
indrividu tersebut merasa dibawah kekuasaan yang lebih pandai,
sebaliknya jika individu yang pendidikannya tinggi maka cenderung
akan menjadi individu yang mandiri dan tidak bergantungan pada
individu lainnya. Individu tersebut akan mampu memenuhi kebutuhan
hidupnya dengan rasa percaya diri dan kekuatannya dengan
memperhatikan situasi dari sudut kenyataan.
2) Pekerjaan
Bekerja dapat mengembangkan kreatifitas dan kemandirian serta
rasa percaya diri, lebih detailnya dikemukakan bahwasannya rasa
percaya diri dapat muncul dengan melakukan pekerjaan. Selain materi
yang diperoleh tentunya kepuasan dan rasa bangga di dapat karena
mampu mengembangkan kemampuan diri.
3) Lingkungan dan pengalaman hidup
Lingkungan yang dimaksud disini yaitu lingkungan keluarga,
sekolah, teman sebaya dan masyarakat. Ketika seseorang berada di
lingkungan keluarga yang penuh dukungan dan dapat berinteraksi
dengan baik maka akan berdampak meningkatkan rasa percaya diri
individu tersebut, begitupun dengan lingkungan masyarakat semakin
10
Berikut cara melakukan roll depan dengan awalan posisi jongkok, yaitu :
1. Pertama sikap awal dalam posisi jongkok
2. Telapak tangan diletakkan di lantai dengan posisi lebih depan dari telapak
tangan
3. Pinggul diangkat lalu kepala diarahkan diantara kedua telapak tangan,
seperti posisi sujud
4. Lalu dagu ditempelkan pada dada dan dorong kepala sanpai masuk
melewati kedua telapak tangan
5. Mendorong kepala dengan cara pinggul diangkat lebih tinggi dan condong
ke arah depan
6. Setelah itu tulang punggung bagian atas dan pangkal leher ditempelkan
pada lantai, dorong tubuh ke arah depan lalu tubuh akan berguling ke
depan
7. Kemudian tubuh akan kemabli pada posisi seperti sikap awal
b. Awalan dengan posisi berdiri
Berikut cara melakukan roll depan dengan awalan posisi berdiri, yaitu :
1. Sikap awal dalam posisi berdiri, kemudian badan dibungkukkan dan
tempelkan kedua tangan ke lantai. Lalu kepala ditundukkan sampai dagu
menempel pada dada
2. Badan diturunkan sedikit rendah dan kedua siku tangan tertekuk sampai
membentuk sudut 45 derajat
3. Lalu lakukan tolakan menggunakan pergelangan kaki, sebelum tulang
punggung dan pangkal leher menyentuh lantai kedua tangan menjadi
13
belajar guling depan Nampak pada hasil analisis rata-rata kelas pada empat
penilaian pre test dan post test siklus 1 yaitu 35,43 menjadi 71,43, pada siklus
2 rata-rata peningkatan hasil belajar guling depan terjadi dari 74,45 menjadi
90,00 adapun persentase peningkatan hasil belajar guling depan mulai dari
siklus 1 dan siklus 2 adalah 4%, 56%, 52%, dan 100%.
BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
2. Metode Penelitian
Metode dalam penelitian ini merupakan penelitian survey. Maharani (2019)
Menjelaskan bahwa metode survey merupakan penelitian yang dilakukan dengan
mengumpulkan data yang relative terbatas dari jumlah khusus yang menjadi
jumlahnya relative banyak. Pada dasarnya survey berguna untuk mengetahui apa
yang ada tanpa mempertanyakan mengapa hal tersebut ada, adapun metode survey
ini untuk mengetahui tingkat kepercayaan diri siswa kelas VIII dalam
pembelajaran roll depan senam lantai di Smpn 1 Ciampel.
18
2. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan rencana penelitian yang disusun sedemikian rupa
sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban terhadap pertanyaan peneliti. Desain
penelitian mengacu pada jenis atau macam penelitian yang dipilih untuk mencapai
tujuan penelitian, serta berperan sebagai alat dan pedoman untuk mencapai tujuan
tersebut.
Adiyanta (2019) mengemukakan pendapat karakter survey analisis data tidak
hanya mengandalkan pada tujuan dari studi deskriptif atau ekplanatori tetapi juga
pada bentuk dari kemanfaatan desain. Bentuk dasar pada desian penelitian survey
adalah: desain pembagian silang (cross sectional design), studi kecenderungan
(trend studies), panel studi (panel studies) dan sosiometrik (sociometric), dan
desain kontekstual (contextual design).
Penelitian ini menggunakan desain pembagian silang (cross sectional design)
dalam hal ini data dalam bagian silang (cross section) pada pilihan responden
mewakili populasi amat besar yang mengumpulkan perhatian pada hal-hal yang
perlu pada suatu waktu. Dengan “suatu hal pokok pada suatu waktu” tidak berarti
bahwa responden telah diwawancarai atau dilakukan pengadministrasian
kuesioner diri yang dikumpulkan secara berkelanjutan.
D. Instrumen Penelitian
Sugiyono (2016) instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan
mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua
20
fenomena ini disebut variabel penelitian. Karena pada prinsipnya meneliti adalah
melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam
penelitian biasanya dinamakan instrument penelitian.
Instrumen penelitian adalah seperangkat alat penelitian yang digunakan guna
mengumpulkan informasi ataupun sebuah data yang relevan dengan permasalahan
penelitian yang sedang dikaji. Tes dilakukan guna memperoleh data yang
diperlukan yang mana nantinya akan diolah untuk disimpulkan.
Instrumen yang dipakai untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini
berupa data Angket. Itto Turyandi (2019: 110) menjelaskan bahwa angket ialah
daftar pernyataan atau pertanyaan yang dikirimkan kepada responden, baik secara
langsung atau tidak langsung (melalui pos atau perantara). Alasan dipakai teknik
angket sebagai alat untuk mengumpulkan data adalah karena kebaikan sebagai
berikut:
1. Tidak memerlukan hadirnya peneliti.
2. Dapat dibagikan secara serentak kepada responden.
3. Dijawab sesuai kesempatan dan waktu senggang responden.
4. Dapat digunakan anonim sehingga responden bebas, jujur, dan tidak malu
menjawab.
5. Dapat standar sehingga semua responden dapat diberi.
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
Pertanyaan
No Aspek Indikator Sub Indikator Total
Positif Negatif
1 Keyakinan Peserta didik yakin 1 2; 3 3
akan dengan kemampuannya
kemampuan
Percaya Diri
1. Uji Validitas
Menurut Sugiyono (2019) Validitas merupakan derajad ketepatan antara data
yang terjadi pada obyek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh
peneliti. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan kuesioner untuk mengukur
instrument penelitian.
Teknik pengujian ini yang akan diuji adalah validitas konstruksi dengan
menggunakan uji analisis faktor dengan cara mengkorelasikan jumlah skor faktor
dengan skor total. Uji instrumen kali ini ditanyakan valid jika R hitung lebih besar
dibandingkan R table. Setelah diperoleh nilai rxy, langkah selanjutnya yaitu
dengan membandingkan hasil r pada tabel product moment. Jika rx > rtabel maka
hasilnya valid. tetapi, jika rx < rtabel maka hasilnya tidak valid. Untuk rumus uji
validitas sebagai berikut :
N ∑ XY −(∑ X )(∑Y )
r xy =
√ {N ∑ X 2−( ∑ X 2 ) }{N ∑ X 2 −( ∑ X 2 ) }
Keterangan :
rxy = Indeks korelasi antara variabel X dan variabel Y
X = Nilai faktor tertentu
Y = Nilai faktor total
N = Jumlah peserta
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah berkenaan dengan tingkat ketepatan. Suatu instrumen
memiliki tingkat reliabilitas yang memadai bila instrumen tersebut digunakan
untuk mengukur aspek yang diukur beberapa kali hasilnya sama atau relatif sama
Untuk rumus uji reliabilitas sebagai berikut :
r 11=
[ ][
k
k −1
∑❑2b
1− 2
❑t ]
r11 : Realibilitas insturmen
k : Banyaknya butir pertanyaan
2
❑b : Jumlah varians butir
2
❑t : Varians total
23
Keterangan: P = Persentase
F = Frekuensi
N =Jumlah sampel
100% = Bilangan tetap
Sumber: Anas Sudijono dalam Ardiansyah, (2016: 50)
Setelah itu pengelolaan presentase diatas akan dikonvermasikan kedalam
penelitian yang bersifat kuatitatif sebagaimana yang dijelaskan oleh (Maharani,
2019) sebagai berikut:
Tabel 3. 1 Rubrik Penilaian