Anda di halaman 1dari 7

IMAN KEPADA ALLAH

A. Pengertian
Menurut istilah, iman kepada Allah adalah membenarkan dengan hati, mengucapkan dengan
lisan serta diamalkan dengan perbuatan. Iman kepada Allah sering dikatakan sebagai kunci
kesuksesan seorang hamba kelak di akhirat. Namun, dalam menjalankan iman tersebut tidak
sesederhana yang kita bayangkan.

B. Fungsi
1. Menambah Ketaatan
Dengan beriman kepada Allah SWT bisa menjadikan acuan untuk taat serta menjalani
perintah Allah SWT dan menjauhi larangannya, sehingga kita selalu ingat kepada Allah
SWT.
2. Menambah Keyakinan
Allah SWT lah yang sudah menciptakan segala sesuatu dan membuat kita masih hidup
sampai sekarang ini. Jadi kita sebagai manusia harus semakin yakni dan bersyukur
kepada Allah SWT.
3. Mendatangkan Kebahagiaan
Manusia yang dengan tulus beriman kepada Allah SWT, maka hati mereka pasti akan
menjadi tentram dan hidup pasti akan lebih bahagia serta permasalahan menjadi lebih
mudah untuk diselesaikan karena Allah SWT akan membantu.
4. Menentramkan Hati
Dalam surah Ar – Ra’ad ayat 28 dijelaskan jika orang – orang yang beriman akan selalu
mengingat Allah SWT, dan membuat hati mereka menjadi tentram karena Allah SWT.
5. Bisa Menyelamatkan Dunia Akhirat
Di dalam Al – Qur’an surah Al – Mukminin, Allah SWT berfirman “Sesungguhnya Kami
menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan
pada berdirinya saksi-saksi (hari kiamat)”
C. Sifat Wajib Bagi Allah
1. Sifat Wujud
Kita menyadari jika Allah SWT itu ada dengan cara melihat lingkungan alam sekitar.
Adanya benda yang di bumi pasti ada yang menciptakan, dan yang menciptakan itu ialah
Allah SWT.
2. Sifat Qidam
Memiliki arti terdahulu, Allah SWT adalah sang maha pencipta (Khalik).
3. Sifat Baqa
Allah SWT mempunyai sifat yang kekal dan tetap ada selama – lamanya.
4. Sifat Mukhlafatul Lihawaditsi
Memiliki arti bahwa Allah SWT berebda dengan semuah makhluk dalam semua hal.
5. Sifat Quyamuhu Binafsihi
Yaitu bahwa Allah SWT maha berdiri sendiri, sesuai dengan surah Ali – Imran ayat 2
yang berarti ”Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. yang hidup
kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya”

IMAN KEPADA MALAIKAT


A. Pengertian
Iman kepada malaikat berada pada rukun iman yang ke dua. Pengertian iman kepada
malaikat adalah mengimani keberadaan malaikat sebagai makhluk ciptaan Allah SWT.
Pengertian iman kepada malaikat juga berarti mengimani tugas dan amalan yang diberikan
Allah pada malaikat.
Malaikat berasal dari bahasa Arab ‘malak’ yang memiliki arti pembawa pesan, bentuk
jamaknya adalah ‘malaikah’. Malaikat diyakini sebagai makhluk surgawi, diciptakan dari
cahaya oleh Allah SWT. Hal ini disebutkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh
muslim. Hadits tersebut berbunyi :
ِ ‫ق ٰا َد َم ِم َّما ُو‬
َ‫صف‬ َ ِ‫َار َو ُخل‬
ٍ ‫ج ِم ْن ن‬ ِ ‫ان ِم ْن َم‬
ِ ‫ار‬ َ ِ‫ت ال َم ٰلِئ َكةُ ِم ْن نُوْ ِر َو ُخل‬
ُّ ‫ق ْال َج‬ ِ َ‫ص َّل هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّم ُخلِق‬ ْ َ‫ع َْن عَاِئ َشةَ قَال‬
َ ِ‫ت قَا َل َرسُوْ ُل هللا‬
‫لَ ُك ْم‬
Artinya: “Malaikat diciptakan dari cahaya dan Jin diciptakan dari campuran api, dan adam
diciptakan dari tanah.” (HR. Muslim:5314)

B. Dalil
Iman kepada malaikat merupakan kewajiban yang Allah perintahkan. Hal ini tertera dalam
Al-Quran surat An-nisa ayat 136 yang berbunyi,

ۤ
‫ب الَّ ِذيْٓ اَ ْنزَ َل ِم ْن قَ ْب ُل َۗو َم ْن يَّ ْكفُرْ بِاهّٰلل ِ َو َم ٰل ِٕى َكتِ ٖه َو ُكتُبِ ٖه‬
ِ ‫ب الَّ ِذيْ نَ َّز َل ع َٰلى َرسُوْ لِ ٖه َو ْال ِك ٰت‬
‫هّٰلل‬
ِ ‫ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُ ْٓوا ٰا ِمنُوْ ا بِا ِ َو َرسُوْ لِ ٖه َو ْال ِك ٰت‬
~‫ض ٰلاًل ۢ بَ ِع ْي ًدا‬
َ ‫ض َّل‬َ ‫َو ُر ُسلِ ٖه َو ْاليَوْ ِم ااْل ٰ ِخ ِر فَقَ ْد‬

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya
(Muhammad) dan kepada Kitab (Al-Qur’an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab
yang diturunkan sebelumnya. Barang siapa yang ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-
Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah
tersesat sangat jauh.”

Di dalam ayat tersebut Allah tidak hanya memerintahkan manusia untuk beriman kepada
malaikat saja, namun Allah memerintahkan kita untuk beriman kepada kitab-kitabNya, rasul-
rasulNya dan hari akhir atau hari kiamat.

C. 10 malaikat yang wajib diimani beserta tugasnya


1. Malaikat Jibril Tugasnya menyampaikan wahyu
Jibril adalah malaikat yang bertugas untuk menyampaikan wahyu dari Allah SWT.
Jibril adalah malaikat yang bertanggung jawab untuk engungkapkan Al-Quran kepada
Nabi Muhammad SAW ayat demi ayat. Malaikat Jibril adalah malaikat yang
berkomunikasi dengan semua nabi dan juga turun dengan berkah Allah SWT pada malam
Laylatul Qadr atau malam seribu bulan. Malaikat Jibril juga diakui sebagai pejuang yang
luar biasa di dalam agama Islam. Malaikat Jibril diyakini sebagai pemimpin pasukan
malaikat ke dalam Perang Badar.
2. Malaikat Mikail Tugasnya membagi Rizki
Malaikat Mikail adalah malaikat yang bertanggung jawab untuk mengarahkan hujan,
makanan tanaman dan rezeki dengan kehendak Allah SWT. Beberapa ulama juga sepakat
bahwa malaikat Mikail juga memiliki tanggung jawab atas malaikat yang membawa
hukum alam. Malaikat Mikail termasuk dari empat malaikat utama Allah.
Di dalam sebuah hadits juga pernah disebutkan bahwa malaikat Mikail tidak pernah
tersenyum setelah malaikat Mikail melihat bagaimana neraka diciptakan, hal ini
disampaikan oleh malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad. Hadits tersebut diriwayatkan
oleh Anas bin malik, Nabi Muhammad SAW bertanya kepada malaikat Jibril ‘mengapa
aku tidak pernah melihat malaikat Mikail tersenyum? lalu malaikat Jibril menjawab,
‘Mikail tidak pernah lagi tersenyum semenjak neraka diciptakan.”
3. Malaikat Izroil Tugasnya mencabut nyawa
Malaikat Izrail memiliki tugas dalam mencabut nyawa dari tubuh manusia dan ia akan
membawa orang-orang yang beriman ke surga dan orang kafir ke neraka. Malaikat Izrail
mencabut nyawa manusia dibantu oleh bawahannya. Hal ini dijelaskan dalam Al-Quran
surat As-Sajdah ayat 11 yang berbunyi,
4. Malaikat isrofil Tugasnya meniup sangkakala
malaikat Israfil adalah malaikat yang meniup sangkakala di akhir zaman. Malaikat
Israfil bertanggung jawab untuk menandai datangnya hari kiamat dengan meniup
terompetnya.
5. Malaikat Rokib Tugasnya mencatat perbuatan manusia
6. Malaikat Atid Tugasnya mencatat perbuatan manusia
Malaikat Raqib dan Atid adalah malaikat yang memiliki tugas dalam mencatat perbuatan
baik dan buruk. Hal ini tertera dalam Al-Quran Surat Qaf ayat 17 dan 18 yang artinya
Artinya: “(Ingatlah) ketika dua malaikat mencatat (perbuatannya), yang satu duduk di
sebelah kanan dan yang lain di sebelah kiri. Tidak ada suatu kata yang diucapkannya
melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu siap (mencatat).”

7. Malaikat Munkar Tugasnya menanya dialam kubur


Malaikat Munkar dan Nakir adalah malaikat yang bertugas untuk menanyakan manusia
di alam kubur. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi.
Yang artinya :
Dari Abu Hurairah RA berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Apabila mayit telah dikubur
atau jika salah seorang kalian dikubur maka ada dua malaikat yang mendatanginya yang
keduanya hitam kebiruan, diberi nama Munkar dan yang lainnya bernama Nakir.” (HR
At-Tirmidzi)

8. Malaikat nakir Tugasnya menanya dialam kubur


9. Malaikat Malik Tugasnya menjaga neraka
Malaikat Malik memiliki tugas untuk menjaga pintu neraka. Hal ini tertera dalam Al-
Quran surat Az-Zukhruf ayat 77 dan 78 yang berbunyi,
Artinya: “Dan mereka berseru, “Wahai (Malaikat) Malik! Biarlah Tuhanmu mematikan
kami saja.” Dia menjawab, sungguh, kamu akan tetap tinggal (di neraka ini). Sungguh,
Kami telah datang membawa kebenaran kepada kamu tetapi kebanyakan di antara kamu
benci pada kebenaran itu”

10. Malaikat Ridwan Tugasnya menjaga surga


dalam Al-Quran Surat Az-Zumar ayat 73 yang artinya
Artinya: “Dan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya diantar ke dalam surga secara
berombongan. Sehingga apabila mereka sampai kepadanya (surga) dan pintu-pintunya telah
dibukakan, penjaga-penjaganya berkata kepada mereka, “Kesejahteraan (dilimpahkan)
atasmu, berbahagialah kamu! Maka masuklah, kamu kekal di dalamnya.”

D. Sifat sifat malaikat


Malaikat tidak makan atau minum, tidak memiliki amarah, dan tidak pernah lelah. Malaikat
yang pernah dilihat dengan mata telanjang oleh manusia adalah malaikat Jibril. Malaikat
Jibril pernah menjumpai Nabi Muhammad SAW.
1. Diciptakan dari cahaya
Seperti hadis dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, Nabi Saw. bersabda: “ Malaikat diciptakan dari
cahaya, dan jin diciptakan dari nyala api…” (HR. Muslim).
2. Selalu taat pada Allah
Hal ini sesuai firman Allah dalam surat At-Tahrim ayat 6,
“ Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan
bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak
mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-nya kepada mereka dan selalu mengerjakan
apa yang diperintahkan.”
3. Memiliki sayap
Inisesuai dengan firman Allah Swt. surat Al-Fathir ayat 1,
“ Segalap puji bagi Allah Pencipta Langit dan bumi, yang menjadikan malaikat sebagai utusan-
utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada
yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-nya.”
4. Bukan pria dan bukan wanita
Sifat keempat, malaikat bukanlah pria dan juga bukan wanita. Malaikat adalah suatu hal yang
gaib, mereka tidak bisa dianalogikan dengan sesuatu yang Nampak oleh indera manusia. Allah
mencela sikap orang-orang musyrikin yang menganggap malaikat sebagai mahluk dengan jenis
kelamin perempuan.
Allah berfirman dalam Surat Ash-Shaffat ayat 149-150,
“ Tanyakanlah (ya Muhammad) kepada mereka (orang-orang kafir Makkah), apakah untuk
Tuhanmu anak-anak perempuan dan untuk mereka anak-anak laki-laki. Atau apakah Kami
menciptakan malaikat-malaikat berupa perempuan dan mereka menyaksikannya?”
5. Tidak makan dan tidak minum
Diceritakan kisah Nabi Ibrahim dalam Al-Quran, bahwa suatu ketika ia didatangi seorang tamu.
Nabi Ibrahim menyuguhi tamunya daengan hidangan daging sapi.
Akan tetapi saat dipersilahkan tamunya tersebut tidak mau makan. Maka Nabi Ibrahim segera
menyadari bahwa tamunya itu bukanlah manusia, melainkan malaikat. Kisah tersebut tertuang di
dalam Al-Quran Surat Adz-Dzariyat ayat 24 hingga 28.
6. Tidak bosan menjalankan perintah Allah
Sifat keenam malaikat yaitu tidak bosan menjalankan perintah. Allah berfirman dalam surat Al-
Anbiya’ ayat 20, “ Mereka (para malaikat) selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-
hentinya.”
Selain itu juga ditemukan dalam Al-Quran surat Fushilat ayat 38, “ Jika mereka (orang kafir)
menyombongkan diri, maka mereka (malaikat) yang di sisi Tuhanmu bertasbih kepada-Nya di
malam dan siang hari, sedang mereka tidak jemu-jemu.”

Hikmah
Berikut adalah hikmah yang didapatkan jika kita beriman kepada malaikat:
 Merupakan salah satu bentuk dari ketakwaan manusia kepada Allah SWT.
 Memperkuat keimanan kepada Allah SWT.
 kerap akan selalu  mendoakan dan selalu memaafkan untuk orang lain.
 Orang yang beriman kepada malaikat senantiasa dijauhkan untuk berbuat dosa.
 Senantiasa bersyukur kepada Allah SWT, bersyukur karena menyadari bahwa Allah
sudah menciptakan malaikat untuk membantu segala kehidupan manusia.
 Menubuhkan perasaan senang untuk beramal soleh.
 Merasa takut jika telah melakukan perbuatan maksiat atau akan berbuat maksiat,
karenadirinya yakin bahwa segala perbuatan tidak akan terlepas dari pengawasan
malaikat.
 Orang yang beriman kepada malaikat akan senantiasa bertakwa kepada Allah SWT,
dan berlomba-lomba dalam melakukan hal baik.
 Senantiasa untuk selalu berfikir dan berhati-hati dalam setiap melakukan sesuatu,
karena perbuatan baik atau buruk akan selalu diminta pertanggungjawabannya di
akhirat.
 Yakin bahwa pertolongan Allah SWT adalah hal yang nyata.
 Senantiasa untuk bersikap jujur, amanah dan berbuat kebaikan.
 Iman di dalam diri akan jauh lebih kuat dan jauh lebih yakin kepada Allah SWT.
 Orang yang mempercayai malaikat memiliki keimanan yang sempurna.
 Menumbuhkan rasa untuk selalu mengagungkan nama Allah SWT, karena dengan
kuasa Allah SWT telah menciptakan malaikat, makhluk yang istimewa di mata
Allah.
 Menghindarkan manusia jika ingin berbuat buruk atau perbuatan tercela.
 Menambah kesadaran bahwa alam wujud yang tidak bisa dijangkau oleh panca
indera manusia benar adanya.
 Menambah semangat dalam beribadah dan selalu ikhlas dalam melakukan ibadah
walaupun tidak ada orang yang melihat, namun yakin bahwa Allah dan malaikatnya
bisa menyaksikan perbuatan tersebut.
/

Anda mungkin juga menyukai