Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

TENTANG MALAIKAT

Disusun dan diajukan untuk mata kuliah Ilmu Tauhid

DOSEN PENGAMPU:
MARTUNUS I., M.A.

DISUSUN OLEH:
1. ANNISA UMIL JANNAH (2210203007)
2. FAREL SYAUQI (2210203008)

KELOMPOK 3

JURUSAN TADRIS BAHASA INGGRIS

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puja-puji dan syukur kami panjatkan pada Allah SWT. Hanya kepada-Nya lah kami memuji
dan hanya kepada-Nya lah kami memohon pertolongan. Tidak lupa shalawat serta salam
kami haturkan pada junjungan nabi agung kita, Nabi Muhammad SAW. Risalah beliau lah
yang bermanfaat bagi kita semua sebagai petunjuk menjalani kehidupan. Dengan
pertolongan-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah berjudul “Tentang Malaikat”.

Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada Bapak Martunus I., M.A. sebagai dosen
pengampu mata kuliah Ilmu Tauhid yang telah membantu memberikan arahan dan
pemahaman dalam penyusunan makalah ini.

Makalah “Pengertian Perbuatan Allah swt. dan Perbuatan Manusia” disusun sebagai
tambahan materi bagi mahasiswa jurusan Tadris Bahasa Inggris semester II IAIN Kerinci dan
juga sebagai syarat mendapatkan angka kredit untuk kenaikan pangkat.

Kritik dan saran yang membangun dari setiap pembaca agar perbaikan dapat dilakukan sangat
diharapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para mahasiswa umumnya dan kami
sebagai penyusun khususnya.

Kerinci, 15 Mei 2023

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................2
2.1 Kejadian Malaikat.......................................................................................................2
2.2 Sifat Malaikat Senantiasa Ta'at...................................................................................2
2.2.1 Malaikat Tidak Pernah Sombong..............................................................................3
2.2.2 Malaikat Senantiasa Patuh Kepada Allah..................................................................3
2.2.3 Malaikat Senantiasa Bertasbih Kepada Allah............................................................3
2.3 Jumlah Malaikat..........................................................................................................3
2.3.1 Jibril...........................................................................................................................3
2.3.2 Mikail.........................................................................................................................3
2.3.3 Israfil..........................................................................................................................4
2.3.4 Izrail...........................................................................................................................4
2.3.5 Munkar dan Nakir......................................................................................................4
2.3.6 Ridwan dan Malik......................................................................................................5
2.3.7 Raqieb dan 'Atied.......................................................................................................5
BAB III.......................................................................................................................................7
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

Percaya kepada malaikat merupakan salah satu pokok ajaran Islam yang merupakan
salah satu rukun Iman. “Bukan saja tidak sempurna, tetapi tidak sah iman seorang muslim,
apabila tidak percaya adanya malaikat dengan sifat-sifatnya yang dijelaskan agama”,
demikian dikemukakan Shihab (2000, hlm. 246). Malaikat yang dimaksud di sini adalah
salah satu jenis makhluk gaib (yang tak dapat diindrakan) yang diciptakan Allah Swt.
Malaikat tidak memerlukan apa pun yang bersifat fisik atau jasmani. Mereka menghabiskan
waktu siang dan malam hanya untuk mengabdi kepada Allah (Ibrahim dan Darsono, 2009,
hlm. 84).
Penanaman keimanan kepada malaikat yang sering diajarkan dan diterapkan sudah
barang tentu bukanlah hanya sebatas mengetahui dan meyakini keberadaannya, hal yang jauh
lebih penting adalah mengetahui, memahami, dan meneladani sifat-sifatnya dimana para
malaikat Allah ini asalah makhluk yang senantiasa taat dan sujud kepada Allah Swt. yang
tidak pernah sedikit pun berbuat dosa, sebagaimana Allah Swt. berfirman dalam QS. An-Nahl
(16): 49:
ٓ
َ‫ض ِمن دَٓابَّ ٍة َو ْٱل َم ٰلَِئ َكةُ َوهُ ْم اَل يَ ْستَ ْكبِرُون‬
ِ ْ‫ت َو َما فِى ٱَأْلر‬
ِ ‫َوهَّلِل ِ يَ ْس ُج ُد َما فِى ٱل َّس ٰ َم ٰ َو‬
Artinya: Dan kepada Allah sajalah bersujud segala apa yang berada di langit dan semua makhluk
yang melata di bumi dan (juga) para malaikat, sedang mereka (malaikat) tidak menyombongkan diri.

1
BAB II
PEMBAHASAN

Al-Qur'an mengemukakan bahwa Malaikat itu ada. Diantara ayat-ayat al-Qur'an yang
mengemukakan adanya Malaikat adalah :

Surat An-Nisa Ayat 136


‫ى َأن َز َل ِمن قَ ْب ُل ۚ َو َمن‬ ِ َ‫ب ٱلَّ ِذى نَ َّز َل َعلَ ٰى َرسُولِ ِهۦ َو ْٱل ِك ٰت‬
ٓ ‫ب ٱلَّ ِذ‬ ۟ ُ‫ٰيََٓأيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءامنُ ٓو ۟ا َءا ِمن‬
ِ َ‫وا بِٱهَّلل ِ َو َرسُولِ ِهۦ َو ْٱل ِك ٰت‬ َٓ
‫ٰاًۢل‬
‫ضل بَ ِعيدًا‬ َ َ ‫يَ ْكفُرْ بِٱهَّلل ِ َو َم ٰلَِئ َكتِ ِهۦ َوكتبِِۦه َو ُر ُسلِ ِهۦ َوٱليَوْ ِم ٱلْ َءا ِخ ِر فقد‬
َ ‫ض َّل‬ ْ َ َ ْ ُ ُ
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan
kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya.
Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan
hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.

Surat Al-Baqarah Ayat 98


ٓ
•َ ‫َمن َكانَ َع ُد ًّوا هَّلِّل ِ َو َم ٰلَِئ َكتِ ِهۦ َو ُر ُسلِِۦه َو ِجب ِْر‬
َ‫يل َو ِمي َك ٰى َل فَِإ َّن ٱهَّلل َ َع ُد ٌّو لِّ ْل ٰ َكفِ ِرين‬
Artinya: Barang siapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril
dan Mikail, maka sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir.

Potongan Surat Al-Baqarah Ayat 30


ٰٓ
ِ ْ‫ك لِ ْل َملَِئ َك ِة ِإنِّى َجا ِع ٌل فِى ٱَأْلر‬
ً‫ض َخلِيفَة‬ َ َ‫َوِإ ْذ ق‬
َ ُّ‫ال َرب‬
Artinya: Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi".

Demikian juga dalam hadits-hadits rasul dikemukakan bahwa Malaikat itu ada.
Diantara hadits rasul yang mengemukakan adanya Malaikat itu adalah:
Pada suatu ketika, dimana Nabi Muhammad sembahyang malam, beliau kemudian
berdo'a, katanya:
"Ya Allah, Tuhan Jibril dan Mikail dan lsrafil, Tuhan yang menciptakan tujuh petala langit
dan bumi, Tuhan yang maha mengetahui akan yang ghaib-ghaib dan yang nyata; Engkau-lah
yang menghukum diantara hamba-Mu, tentang apa-apa yang diperbantahkan mereka.
Tunjukilah aku tentang apa-apa yang diperbantahkan padanya itu, dari pada kebenaran
dengan izin-mu, Engkau, Engkau-lah yang menunjuki akan orang-orang yang Engkau
kehendaki kepada jalan yang lurus". (H.R. Muslim)
Dalam hadist ini, jelas Nabi menyebutkan nama-nama Malaikat yaitu: Jibril, Mikail,
dan Israfil.

2.1 Kejadian Malaikat


Dalam sebuah Hadits diriwayatkan bahwa Nabi pernah berkata:
"Dijadikan Malaikat itu dari pada cahaya (Nur); dan dijadikan Jin itu dari pada lidah api
(Nar); dan dijadikan manusia dari pada yang celah diceritakan bagi kamu ”. (H.R. Ahmad
dan Muslim)

2.2 Sifat Malaikat Senantiasa Ta'at


Malaikat tidak ada yang durhaka. Mereka semuanya ta'at. Tidak berbuat dosa, tidak
membantah tugasnya, amanah dalam menjalankan tugasnya, justru karena itulah, mereka
dibebani Tuhan dalam urusan-urusan yang besar dan yang berat yang tidak dapat dikerjakan
manusia.

2
2.2.1 Malaikat Tidak Pernah Sombong.
Surat An-Nahl Ayat 49
ٓ
َ‫ض ِمن دَٓابَّ ٍة َو ْٱل َم ٰلَِئ َكةُ َوهُ ْم اَل يَ ْستَ ْكبِرُون‬
ِ ْ‫ت َو َما فِى ٱَأْلر‬
ِ ‫َوهَّلِل ِ يَ ْس ُج ُد َما فِى ٱل َّس ٰ َم ٰ َو‬
Artinya: Dan kepada Allah sajalah bersujud segala apa yang berada di langit dan semua
makhluk yang melata di bumi dan (juga) para malaikat, sedang mereka (malaikat) tidak
menyombongkan diri.

2.2.2 Malaikat Senantiasa Patuh Kepada Allah


Surat at-Tahrim ayat 6
ٓ
َ‫وا قُ ٓو ۟ا َأنفُ َس ُك ْم َوَأ ْهلِي ُك ْم نَارًا َوقُو ُدهَا• ٱلنَّاسُ َو ْٱل ِح َجا َرةُ َعلَ ْيهَا َم ٰلَِئ َكةٌ ِغاَل ظٌ ِشدَا ٌد اَّل يَ ْعصُون‬
۟ ُ‫ٰيََٓأيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءامن‬
َ
َ‫ٱهَّلل َ َمٓا َأ َم َرهُ ْم َويَف َعلونَ َما يُ َمرُون‬
‫ْؤ‬ ُ ْ
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka
yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras,
dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu
mengerjakan apa yang diperintahkan.

2.2.3 Malaikat Senantiasa Bertasbih Kepada Allah


Surat Al-Anbiya Ayat 19-20
٢٠ َ‫ار اَل يَ ۡفتُر ُۡون‬
َ َ‫ يُ َسبِّح ُۡونَ الَّ ۡي َل َوالنَّه‬١٩ ۚ‫َو َم ۡن ِع ۡند َٗه اَل يَ ۡست َۡكبِر ُۡونَ ع َۡن ِعبَا َدتِ ٖه َواَل يَ ۡست َۡح ِسر ُۡو َ•ن‬
٢١ َ‫ض هُمۡ ي ُۡن ِشر ُۡون‬ ‫اۡل‬ ٰ ۤ
ِ ‫اَ ِم اتَّخَ ُذ ۡوا الِهَةً ِّمنَ ا َ ۡر‬
Artinya: Dan kepunyaan-Nya-lah segala yang di langit dan di bumi. Dan malaikat-malaikat yang
di sisi-Nya, mereka tiada mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tiada (pula) merasa
letih. Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya .

2.3 Jumlah Malaikat


Hanya Allah yang mengetahui jumlah dan jenis Malaikat. Tetapi sebagai seorang
muslim, wajib mengetahui nama-nama dan tugas-tugas sepuluh orang Malaikat, yaitu:

2.3.1 Jibril
Jibril adalab Malaikat yang ditugaskan Allah Swt membawa wahyu atau menjadi
perantara bagi Allah dan Rasul-rasul-Nya. Allah Swt menerangkan diri dan sifat-sifat
Jibril itu antara lain sebagai berikut:
a. Surat An-Najm Ayat 5-6
ۡ َ‫ ُذ ۡو ِم َّر ٍةؕ ف‬٥ ‫َعلَّ َمهٗ َش ِد ۡي ُد ۡالقُ ٰو ۙى‬
٦ ‫است َٰو ۙى‬
Artinya: Yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat. ang mempunyai
akal yang cerdas; dan (Jibril itu) menampakkan diri dengan rupa yang asli.

b. Surat Al-Haqqah Ayat 19-21


ٍ ‫ت اَنِّ ۡى ُم ٰل‬
‫ فَه َُو فِ ۡى‬٢٠ ۚ‫ق ِح َسابِيَ ۡه‬ ُ ‫ اِنِّ ۡى ظَن َۡن‬١٩ ۚ‫فَا َ َّما َم ۡن اُ ۡوتِ َى ِك ٰتبَهٗ بِيَ ِم ۡينِ ٖ ۙه فَيَقُ ۡو ُل هَٓاُؤ ُم ۡاق َر ُء ۡوا ِك ٰتبِيَ ۡه‬
٢١ ‫ضيَ ۙ ٍة‬ ِ ‫ِع ۡي َش ٍة رَّا‬
Artinya: Adapun orang yang kitabnya diberikan di tangan kanannya, maka dia
berkata, "Ambillah, bacalah kitabku (ini)." Sesungguhnya aku yakin, bahwa (suatu
saat) aku akan menerima perhitungan terhadap diriku. Maka orang itu berada
dalam kehidupan yang diridai,

2.3.2 Mikail
Mikail adalah Malaikat yang diserahi Tuhan untuk mengatur turunnya hujan.
Sebagaimana kita ketahui bahwa hujan adalah suatu hal Yang sangat mempengaruhi
kehidupan manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan.
3
Tanpa air hujan, semua makhluk di atas bumi akan menderita. Bahwa hujan
diturunkan Tuhan dari langit telah dijelaskan oleh Allah Swt dalam berpuluh-puluh ayat-
Nya dalam al-Qur'an, dan Malaikat yang diserahi tugas untuk itu adalah Mikail.

2.3.3 Israfil
lsrafil adalah malaikat yang diserahi Tuhan untuk meniup sangkakala atau terompet
sebagai isyarat kematian dan bangkitnya manusia dari kuburnya pada hari kiamat nanti.
Dengan sekali tiupan dapat mematikan seluruh manusia dan dengan sekali tiupan juga
dapat membangkitkan seluruh manusia.
Dalam beberapa riwayat dikemukakan bahwa Malaikat lsrafil senantiasa
mengarahkan pandangannya ke 'Arsy menunggu datangnya perintah. Manakala perintah
datang, maka iapun akan meniup sangkakala tersebut yang dengannya matilah semua
makhluk yang bernyawa. Demikianlah semuanya yang bernyawa mati termasuk Malaikat
lsrafil sendiri.
Kemudian Allah Swt menghidupkan Israfil, dan memerintahkan agar meniup
sangka-kala yang kedua yang dengannya semua makhluk bangkit dari kuburnya.
Sebagaimana yang dinyatakan dalam surah az-Zumar ayat 68:
‫ض اِاَّل َم ۡن َشٓا َء هّٰللا ُ ؕ ثُ َّم نُفِخَ فِ ۡي ِه اُ ۡخ ٰرى‬ ‫اۡل‬
ِ ‫ت َو َم ۡن فِى ا َ ۡر‬
ِ ‫ق َم ۡن فِى السَّمٰ ٰو‬ َ َ‫َونُفِ َخ فِى الصُّ ۡو ِر ف‬
•َ ‫ص ِع‬
٦٨ َ‫فَاِ َذا هُمۡ قِيَا ٌم ي َّۡنظُر ُۡون‬
Artinya: Dan sangkakala pun ditiup, maka matilah semua (makhluk) yang di langit dan di
bumi kecuali mereka yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sekali lagi (sangkakala itu)
maka seketika itu mereka bangun (dari kuburnya) menunggu (keputusan Allah).

2.3.4 Izrail
Malaikar Izrail disebut juga Malakul maut, karena tugasnya adalah mengambil
nyawa setiap makhluk hidup. Sebagai seorang muslim kita wajib beriman tentang adanya
Malakut maut ini bahwa tidaklah menjadi kesulitan baginya untuk mengambil nyawa
walau beribu-ribu banyaknya. Dan dia juga tidak pernah tersilap dalam tugasnya, Ia
senantiasa memandang kepada Luhmahfuzh, yaitu daftar orang-orang yang akan dia ambil
nyawanya.
Firman Allah Swt dalam surah as-Sajadah ayat 11:
ُ َ‫قُ ۡل يَتَ َو ٰفّٮ ُكمۡ َّمل‬
ِ ‫ك ۡال َم ۡو‬
١١ َ‫ت الَّ ِذ ۡى ُو ِّك َل بِ ُكمۡ ثُ َّم اِ ٰلى َربِّ ُكمۡ تُ ۡر َجع ُۡون‬
Artinya: Katakanlah, "Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa) mu akan
mematikan kamu, kemudian kepada Tuhanmu, kamu akan dikembalikan."

2.3.5 Munkar dan Nakir


Munkar dan Nakir adalah dua jenis Malaikat yang oleh Tuhan diserahi tugas untuk
menanya seseorang yang telah meninggal di dalam kuburnya. Sabda Nabi Muhammad
Saw :
"Diriwayatkan dari pada Sa'id dari pada Qatadah dari pada Anas, bahwasanya Rasulullah
saw. berkata: “Sesungguhnya seorang hamba, apabila telah diletakkan ke dalam kuburnya
dan berpaling dari padanya sahabat-sahabatnya sesungguhnya masih mendengar ia bunyi
terompah (selop) mereka itu, maka datanglah kepadanya dua orang Malaikat; keduanya
lalu mendudukkan (menyuruh duduk) akannya seraya keduanya berkata: “Bagaimanakah
pendirianmu terhadap laki-laki ini, maksudnya Nabi Muhammad saw.?” Maka adapun
orang yang mukmin, maka ia berkata: “Asyahadu an-nahuu ‘Abdullaahi wa Rasuluhuu
(aku mengaku bahwasanya ia adalah hamba Allah dan Rasul-Nya).” Kemudian berkatalah
Malaikat itu baginya: “lihatlah tempatmu di Neraka, telah ditukar Allah Swt, dengan
tempat duduk di Syurga. Maka dilihatnya kedua-duanya semua". (H.R. Bukhari).
Pada hadits lain Rasulullah saw. bersabda:

4
"Diriwayatkan dari pada Abi Hawn dan pada Abi Hurairah katanya: Telah berkata Nabi
saw.: “Apabila dikuburkan salah seorang kamu (atau seorang manusia), datanglah
akannya dua orang Malaikat yang hitam dan hijau dua matanya, yang satu dinamakan
Munkar dan yang satu lagi disebut An-Nakir". (H.R. At-Turmuzi).
Dari keterangan hadits-hadits tersebut dapat diketahui tentang adanya dua Malaikat
yang akan menanya seseorang yang telah dikuburkan, dan di antara yang dinyatakannya
ialah bagaimana pendirian seseorang itu terhadap Nabi Muhammad saw. yang telah diutus
Tuhan kepada sekalian manusia. Kedua Malaikat itu ialah Malaikat Munkar dan Malaikat
Nakir. Kalau pertanyaan itu dijawab dengan baik (benar), maka orang tersebut akan
diistirahatkan dan diperlihatkan kepadanya akan tempatnya di Syurga. Hal ini adalah
sebagai nikmat baginya di dalam kubur. Sebaliknya kalau perkataan itu dijawabnya salah,
maka akan diperlihatkan pula tempatnya di dalam Neraka. Hal tersebut adalah sebagai
azab baginya di dalam kubur.

2.3.6 Ridwan dan Malik


Ridwan adalah Malaikat yang oleh Tuhan diserahi Tugas untuk menjaga Syurga dan
Malaikat Malik diserahi tugas untuk menjaga Neraka.
Di dalam hadits Mi'raj yang panjang, riwayat Anas bin Malik dijelaskan antara lain:
''Apakah bagiku barangkali sebabnya, tiadalah aku berjumpa dengan ahli langit,
melainkan mereka itu bergembira dan ketawa atasku, kecuali seorang laki-laki. Aku
memberi salam kepadanya, dan salamku dijawabnya dengan gembira tetapi ia tiada
ketawa. Berkata Jibril: “Ya Muhammad, itulah Malaikat Malik penjaga Neraka
Jahannam yang semenjak ia dijadikan tidak pernah ketawa. Kalaulah ia pernah
ketawa kepada orang lain, niscaya ia akan ketawa kepada Tuhan''.

2.3.7 Raqieb dan 'Atied


Raqieb adalah Malaikat yang diserahi rugas menuliskan kebaikan dan 'Atied adalah
yang diserahi tugas untuk menuliskan kejahatan. Raqieb dan Atied dalam al-Qur'an juga
disebut Kiraman dan Katibin.
Firman Allah swt. dalam surat al-Infithar ayat 10-12:
١٢ َ‫ يَ ۡعلَ ُم ۡونَ َما ت َۡف َعلُ ۡون‬١١ َ‫ ِك َرا ًما َكاتِبِ ۡي ۙن‬١٠ َ‫َواِ َّن َعلَ ۡي ُكمۡ لَ ٰحـفِ ِظ ۡي ۙن‬
Artinya: Dan sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi
(pekerjaanmu), yang mulia (di sisi Allah) dan yang mencatat (perbuatanmu), mereka
mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Telah bersabda Rasulullah Saw:
"Muliakan kamulah akan ''Al-Kiraman Katibin"yang mereka itu tiada berpisah dengan
kamu kecuali pada dua hal yaitu Ketika janabah dan buang air besar. Maka apabila mandi
seseorang kamu, hendaklah ia berlindung dengan tembok dinding atau dengan untanya
ataupun melindungi akannya oleh saudaranya". (H.R. dari Mujahid).
Di dalam hadits riwayat lbnu Abbas, Nabi mengatakan
"Sesungguhnya Allah swt. melarang kamu dari pada mandi bertelanjang, maka hendaklah
kamu malu kepada Malaikat Allah yang beserta kamu yaitu Malaikat Al-Kiram dan Al-
Katibin. Mereka tiada meninggalkan kamu kecuali pada tiga keadaan. Ketika buang air
besar, ketika janabah, dan ketika mandi. Maka apabila mandi seseorang kamu dalam
keadaan bertelanjang, maka hendaklah ia berlindung dengan bajunya atau dengan dinding
tembok ataupun dengan untanya".
Firman Allah swt. dalam surah Qaaf ayat 17-18:
١٨ ‫ َما يَ ۡلفِظُ ِم ۡن قَ ۡو ٍل اِاَّل لَد َۡي ِه َرقِ ۡيبٌ َعتِ ۡي ٌد‬١٧ ‫ال قَ ِع ۡي ٌد‬
ِ ‫اِ ۡذ يَتَلَقَّى ۡال ُمتَلَقِّ ٰي ِن َع ِن ۡاليَ ِم ۡي ِن َوع َِن ال ِّش َم‬

5
Artinya: (Ingatlah) ketika dua malaikat mencatat (perbuatannya), yang satu duduk di
sebelah kanan dan yang lain di sebelah kiri. Tidak ada suatu kata yang diucapkannya
melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu siap (mencatat).
Ayat tersebut menunjukkan, bahwa Malaikat yang duduk disamping manusia itu
senantiasa memperhatikan akan apa-apa yang diucapkan manusia itu, sehingga tidak ada
satu katapun yang rerlepas dari pada perhatiannya.
Dalam sebuah hadits Qudsi Nabi menyatakan:
“Telah berkata Allah Azza wa Jalla: Apabila bercita-cita hamba-Ku dengan suatu
kejahatan, maka janganlah menuliskan kamu atasnya. Tetapi apabila dia telah
mengamalkannya, maka tuliskan kamulah atasnya satu kejahatan. Dan apabila telah
bercita-cita hamba-Ku dengan satu kebaikan, tetapi ia tidak mengamalkannya, maka
tuliskan kamulah baginya satu kebaikan dan jika dia mengamalkannya, maka tuliskan
kamulah akannya sepuluh kebaikan". (Muttafaq Alaih).

6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Al-Qur'an mengemukakan bahwa Malaikat itu ada. Demikian juga dalam hadits-
hadits Rasul dikemukakan bahwa Malaikat itu ada. Malaikat tidak ada yang durhaka. Mereka
semuanya ta'at. Tidak berbuat dosa, tidak membantah tugasnya, amanah dalam menjalankan
tugasnya, justru karena itulah, mereka dibebani Tuhan dalam urusan-urusan yang besar dan
yang berat yang tidak dapat dikerjakan manusia. Hanya Allah yang mengetahui jumlah dan
jenis Malaikat. Tetapi sebagai seorang muslim, wajib mengetahui nama-nama dan tugas-
tugas sepuluh orang Malaikat, yaitu Jibril, Mikail, Israfil, Izrail, Munkar dan Nakir, Malik
dan Ridwan, dan Raqieb dan ‘Atied

7
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Mulyana. “Meneladani Sifat-sifat Malaikat Allah Sebagai Bentuk Mengimani


Adanya Malaikat.” Taklim, 2018: 147.

Purba, Hadis, dan Salamuddin. Theologi Islam: Ilmu Tauhid. Medan: Perdana Publishing,
2016.

Anda mungkin juga menyukai