TENTANG MALAIKAT
DOSEN PENGAMPU:
MARTUNUS I., M.A.
DISUSUN OLEH:
1. ANNISA UMIL JANNAH (2210203007)
2. FAREL SYAUQI (2210203008)
KELOMPOK 3
Puja-puji dan syukur kami panjatkan pada Allah SWT. Hanya kepada-Nya lah kami memuji
dan hanya kepada-Nya lah kami memohon pertolongan. Tidak lupa shalawat serta salam
kami haturkan pada junjungan nabi agung kita, Nabi Muhammad SAW. Risalah beliau lah
yang bermanfaat bagi kita semua sebagai petunjuk menjalani kehidupan. Dengan
pertolongan-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah berjudul “Tentang Malaikat”.
Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada Bapak Martunus I., M.A. sebagai dosen
pengampu mata kuliah Ilmu Tauhid yang telah membantu memberikan arahan dan
pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Makalah “Pengertian Perbuatan Allah swt. dan Perbuatan Manusia” disusun sebagai
tambahan materi bagi mahasiswa jurusan Tadris Bahasa Inggris semester II IAIN Kerinci dan
juga sebagai syarat mendapatkan angka kredit untuk kenaikan pangkat.
Kritik dan saran yang membangun dari setiap pembaca agar perbaikan dapat dilakukan sangat
diharapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para mahasiswa umumnya dan kami
sebagai penyusun khususnya.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................2
2.1 Kejadian Malaikat.......................................................................................................2
2.2 Sifat Malaikat Senantiasa Ta'at...................................................................................2
2.2.1 Malaikat Tidak Pernah Sombong..............................................................................3
2.2.2 Malaikat Senantiasa Patuh Kepada Allah..................................................................3
2.2.3 Malaikat Senantiasa Bertasbih Kepada Allah............................................................3
2.3 Jumlah Malaikat..........................................................................................................3
2.3.1 Jibril...........................................................................................................................3
2.3.2 Mikail.........................................................................................................................3
2.3.3 Israfil..........................................................................................................................4
2.3.4 Izrail...........................................................................................................................4
2.3.5 Munkar dan Nakir......................................................................................................4
2.3.6 Ridwan dan Malik......................................................................................................5
2.3.7 Raqieb dan 'Atied.......................................................................................................5
BAB III.......................................................................................................................................7
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Percaya kepada malaikat merupakan salah satu pokok ajaran Islam yang merupakan
salah satu rukun Iman. “Bukan saja tidak sempurna, tetapi tidak sah iman seorang muslim,
apabila tidak percaya adanya malaikat dengan sifat-sifatnya yang dijelaskan agama”,
demikian dikemukakan Shihab (2000, hlm. 246). Malaikat yang dimaksud di sini adalah
salah satu jenis makhluk gaib (yang tak dapat diindrakan) yang diciptakan Allah Swt.
Malaikat tidak memerlukan apa pun yang bersifat fisik atau jasmani. Mereka menghabiskan
waktu siang dan malam hanya untuk mengabdi kepada Allah (Ibrahim dan Darsono, 2009,
hlm. 84).
Penanaman keimanan kepada malaikat yang sering diajarkan dan diterapkan sudah
barang tentu bukanlah hanya sebatas mengetahui dan meyakini keberadaannya, hal yang jauh
lebih penting adalah mengetahui, memahami, dan meneladani sifat-sifatnya dimana para
malaikat Allah ini asalah makhluk yang senantiasa taat dan sujud kepada Allah Swt. yang
tidak pernah sedikit pun berbuat dosa, sebagaimana Allah Swt. berfirman dalam QS. An-Nahl
(16): 49:
ٓ
َض ِمن دَٓابَّ ٍة َو ْٱل َم ٰلَِئ َكةُ َوهُ ْم اَل يَ ْستَ ْكبِرُون
ِ ْت َو َما فِى ٱَأْلر
ِ َوهَّلِل ِ يَ ْس ُج ُد َما فِى ٱل َّس ٰ َم ٰ َو
Artinya: Dan kepada Allah sajalah bersujud segala apa yang berada di langit dan semua makhluk
yang melata di bumi dan (juga) para malaikat, sedang mereka (malaikat) tidak menyombongkan diri.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Al-Qur'an mengemukakan bahwa Malaikat itu ada. Diantara ayat-ayat al-Qur'an yang
mengemukakan adanya Malaikat adalah :
Demikian juga dalam hadits-hadits rasul dikemukakan bahwa Malaikat itu ada.
Diantara hadits rasul yang mengemukakan adanya Malaikat itu adalah:
Pada suatu ketika, dimana Nabi Muhammad sembahyang malam, beliau kemudian
berdo'a, katanya:
"Ya Allah, Tuhan Jibril dan Mikail dan lsrafil, Tuhan yang menciptakan tujuh petala langit
dan bumi, Tuhan yang maha mengetahui akan yang ghaib-ghaib dan yang nyata; Engkau-lah
yang menghukum diantara hamba-Mu, tentang apa-apa yang diperbantahkan mereka.
Tunjukilah aku tentang apa-apa yang diperbantahkan padanya itu, dari pada kebenaran
dengan izin-mu, Engkau, Engkau-lah yang menunjuki akan orang-orang yang Engkau
kehendaki kepada jalan yang lurus". (H.R. Muslim)
Dalam hadist ini, jelas Nabi menyebutkan nama-nama Malaikat yaitu: Jibril, Mikail,
dan Israfil.
2
2.2.1 Malaikat Tidak Pernah Sombong.
Surat An-Nahl Ayat 49
ٓ
َض ِمن دَٓابَّ ٍة َو ْٱل َم ٰلَِئ َكةُ َوهُ ْم اَل يَ ْستَ ْكبِرُون
ِ ْت َو َما فِى ٱَأْلر
ِ َوهَّلِل ِ يَ ْس ُج ُد َما فِى ٱل َّس ٰ َم ٰ َو
Artinya: Dan kepada Allah sajalah bersujud segala apa yang berada di langit dan semua
makhluk yang melata di bumi dan (juga) para malaikat, sedang mereka (malaikat) tidak
menyombongkan diri.
2.3.1 Jibril
Jibril adalab Malaikat yang ditugaskan Allah Swt membawa wahyu atau menjadi
perantara bagi Allah dan Rasul-rasul-Nya. Allah Swt menerangkan diri dan sifat-sifat
Jibril itu antara lain sebagai berikut:
a. Surat An-Najm Ayat 5-6
ۡ َ ُذ ۡو ِم َّر ٍةؕ ف٥ َعلَّ َمهٗ َش ِد ۡي ُد ۡالقُ ٰو ۙى
٦ است َٰو ۙى
Artinya: Yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat. ang mempunyai
akal yang cerdas; dan (Jibril itu) menampakkan diri dengan rupa yang asli.
2.3.2 Mikail
Mikail adalah Malaikat yang diserahi Tuhan untuk mengatur turunnya hujan.
Sebagaimana kita ketahui bahwa hujan adalah suatu hal Yang sangat mempengaruhi
kehidupan manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan.
3
Tanpa air hujan, semua makhluk di atas bumi akan menderita. Bahwa hujan
diturunkan Tuhan dari langit telah dijelaskan oleh Allah Swt dalam berpuluh-puluh ayat-
Nya dalam al-Qur'an, dan Malaikat yang diserahi tugas untuk itu adalah Mikail.
2.3.3 Israfil
lsrafil adalah malaikat yang diserahi Tuhan untuk meniup sangkakala atau terompet
sebagai isyarat kematian dan bangkitnya manusia dari kuburnya pada hari kiamat nanti.
Dengan sekali tiupan dapat mematikan seluruh manusia dan dengan sekali tiupan juga
dapat membangkitkan seluruh manusia.
Dalam beberapa riwayat dikemukakan bahwa Malaikat lsrafil senantiasa
mengarahkan pandangannya ke 'Arsy menunggu datangnya perintah. Manakala perintah
datang, maka iapun akan meniup sangkakala tersebut yang dengannya matilah semua
makhluk yang bernyawa. Demikianlah semuanya yang bernyawa mati termasuk Malaikat
lsrafil sendiri.
Kemudian Allah Swt menghidupkan Israfil, dan memerintahkan agar meniup
sangka-kala yang kedua yang dengannya semua makhluk bangkit dari kuburnya.
Sebagaimana yang dinyatakan dalam surah az-Zumar ayat 68:
ض اِاَّل َم ۡن َشٓا َء هّٰللا ُ ؕ ثُ َّم نُفِخَ فِ ۡي ِه اُ ۡخ ٰرى اۡل
ِ ت َو َم ۡن فِى ا َ ۡر
ِ ق َم ۡن فِى السَّمٰ ٰو َ ََونُفِ َخ فِى الصُّ ۡو ِر ف
•َ ص ِع
٦٨ َفَاِ َذا هُمۡ قِيَا ٌم ي َّۡنظُر ُۡون
Artinya: Dan sangkakala pun ditiup, maka matilah semua (makhluk) yang di langit dan di
bumi kecuali mereka yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sekali lagi (sangkakala itu)
maka seketika itu mereka bangun (dari kuburnya) menunggu (keputusan Allah).
2.3.4 Izrail
Malaikar Izrail disebut juga Malakul maut, karena tugasnya adalah mengambil
nyawa setiap makhluk hidup. Sebagai seorang muslim kita wajib beriman tentang adanya
Malakut maut ini bahwa tidaklah menjadi kesulitan baginya untuk mengambil nyawa
walau beribu-ribu banyaknya. Dan dia juga tidak pernah tersilap dalam tugasnya, Ia
senantiasa memandang kepada Luhmahfuzh, yaitu daftar orang-orang yang akan dia ambil
nyawanya.
Firman Allah Swt dalam surah as-Sajadah ayat 11:
ُ َقُ ۡل يَتَ َو ٰفّٮ ُكمۡ َّمل
ِ ك ۡال َم ۡو
١١ َت الَّ ِذ ۡى ُو ِّك َل بِ ُكمۡ ثُ َّم اِ ٰلى َربِّ ُكمۡ تُ ۡر َجع ُۡون
Artinya: Katakanlah, "Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa) mu akan
mematikan kamu, kemudian kepada Tuhanmu, kamu akan dikembalikan."
4
"Diriwayatkan dari pada Abi Hawn dan pada Abi Hurairah katanya: Telah berkata Nabi
saw.: “Apabila dikuburkan salah seorang kamu (atau seorang manusia), datanglah
akannya dua orang Malaikat yang hitam dan hijau dua matanya, yang satu dinamakan
Munkar dan yang satu lagi disebut An-Nakir". (H.R. At-Turmuzi).
Dari keterangan hadits-hadits tersebut dapat diketahui tentang adanya dua Malaikat
yang akan menanya seseorang yang telah dikuburkan, dan di antara yang dinyatakannya
ialah bagaimana pendirian seseorang itu terhadap Nabi Muhammad saw. yang telah diutus
Tuhan kepada sekalian manusia. Kedua Malaikat itu ialah Malaikat Munkar dan Malaikat
Nakir. Kalau pertanyaan itu dijawab dengan baik (benar), maka orang tersebut akan
diistirahatkan dan diperlihatkan kepadanya akan tempatnya di Syurga. Hal ini adalah
sebagai nikmat baginya di dalam kubur. Sebaliknya kalau perkataan itu dijawabnya salah,
maka akan diperlihatkan pula tempatnya di dalam Neraka. Hal tersebut adalah sebagai
azab baginya di dalam kubur.
5
Artinya: (Ingatlah) ketika dua malaikat mencatat (perbuatannya), yang satu duduk di
sebelah kanan dan yang lain di sebelah kiri. Tidak ada suatu kata yang diucapkannya
melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu siap (mencatat).
Ayat tersebut menunjukkan, bahwa Malaikat yang duduk disamping manusia itu
senantiasa memperhatikan akan apa-apa yang diucapkan manusia itu, sehingga tidak ada
satu katapun yang rerlepas dari pada perhatiannya.
Dalam sebuah hadits Qudsi Nabi menyatakan:
“Telah berkata Allah Azza wa Jalla: Apabila bercita-cita hamba-Ku dengan suatu
kejahatan, maka janganlah menuliskan kamu atasnya. Tetapi apabila dia telah
mengamalkannya, maka tuliskan kamulah atasnya satu kejahatan. Dan apabila telah
bercita-cita hamba-Ku dengan satu kebaikan, tetapi ia tidak mengamalkannya, maka
tuliskan kamulah baginya satu kebaikan dan jika dia mengamalkannya, maka tuliskan
kamulah akannya sepuluh kebaikan". (Muttafaq Alaih).
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Al-Qur'an mengemukakan bahwa Malaikat itu ada. Demikian juga dalam hadits-
hadits Rasul dikemukakan bahwa Malaikat itu ada. Malaikat tidak ada yang durhaka. Mereka
semuanya ta'at. Tidak berbuat dosa, tidak membantah tugasnya, amanah dalam menjalankan
tugasnya, justru karena itulah, mereka dibebani Tuhan dalam urusan-urusan yang besar dan
yang berat yang tidak dapat dikerjakan manusia. Hanya Allah yang mengetahui jumlah dan
jenis Malaikat. Tetapi sebagai seorang muslim, wajib mengetahui nama-nama dan tugas-
tugas sepuluh orang Malaikat, yaitu Jibril, Mikail, Israfil, Izrail, Munkar dan Nakir, Malik
dan Ridwan, dan Raqieb dan ‘Atied
7
DAFTAR PUSTAKA
Purba, Hadis, dan Salamuddin. Theologi Islam: Ilmu Tauhid. Medan: Perdana Publishing,
2016.