Anda di halaman 1dari 7

Soleh Sosial Indikator Muslim Sejati

َ ‫ِين آ َم ُنوا ا َّتقُوا هَّللا َ َح َّق ُت َقا ِت ِه َوال َتمُو ُتنَّ إِال َوأَ ْن ُت ْم مُسْ لِم‬
)102 :‫(ال عمران‬ ‫ُون‬ َ ‫َيا أَ ُّي َها الَّذ‬

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa
kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam Keadaan beragama
Islam”. (Ali Imran: 102).

Jamaah Jum’at yang dimuliakan Allah.

Islam adalah agama yang komperhensif. Agama yang menyentuh dan mengatur seluruh
sisi kehidupan. Baik itu sisi hubungan kepada Allah SWT. Maupun hubungan kepada
makhluk. Baik itu sisi ibadah mahdhah, ibadah sosial, ibadah politik, ibadah ekonomi,
ibadah budaya, dan lain-lain. Mengapa saya menyebut ibadah sosial, ibadah politik,
ibadah ekonomi dan ibadah budaya? Karena memang semua sisi itu bisa menjadi
ibadah selama dilakukan sesuai dengan tuntutan agama dan ikhlas karena Allah SWT.
Jadi setiap sisi kehidupan kita bisa bernilai ibadah, dan seperti itulah yang diharapkan
dan diajarkan agama kita. Sebagaimana kita juga mengikrarkan kalimat ini dalam iftitah
kita ketika sholat:

َ ‫اي َو َم َماتِي هَّلِل ِ َربِّ ْال َعا َلم‬


‫ِين‬ َ ‫صالتِي َو ُن ُسكِي َو َمحْ َي‬
َ َّ‫إِن‬

Artinya: “Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah
Tuhan sekalian alam.”

Allah Swt. berfirman:

ِ ‫الش] ْي َط‬
ٌ‫ان إِ َّن ُه َل ُك ْم َع] ُد ٌّو م ُِبين‬ َّ ‫ت‬ ُ ‫الس] ْلم َكا َّف ًة َوال َت َّت ِب ُع]]وا ُخ‬
ِ ‫ط] َ]وا‬ ُ َ ‫َيا أَ ُّي َه]]ا الَّذ‬
ِ ِّ ‫ِين آ َم ُن]]وا ْاد ُخل]]وا فِي‬
)208 :‫(البقرة‬

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara
keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan
itu musuh yang nyata bagimu”. (Al-Baqarah: 208).

Jamaah Jum’at yang dimuliakan Allah.


Itulah Islam. Kita jangan memahami Islam secara parsial. Islam melarang kita untuk
meyakini dan mempraktekkan sebagian ajarannya dan mengingkari sebagian yang
lain.  Allah SWT. mengecam para Ahli Kitab yang bersikap demikian, memilah milih
ajaran agama, mengimanai sebagian ajaran dan mengkufuri sebagian yang lain.

‫ي فِي ْال َح َي]]ا ِة‬ َ ِ‫ض َف َما َج َزا ُء َمنْ َي ْف َع ُل َذل‬


ْ ]‫ك ِم ْن ُك ْم إِال ِخ‬
ٌ ‫]ز‬ ٍ ْ‫ُون ِب َبع‬ َ ‫ب َو َت ْكفُر‬ِ ‫ض ْال ِك َتا‬ ِ ْ‫ون ِب َبع‬ َ ‫أَ َف ُت ْؤ ِم ُن‬
‫ون‬ ِ ‫ون إِ َلى أَ َش ِّد ْال َع َذا‬
َ ُ‫ب َو َما هَّللا ُ ِب َغاف ٍِل َعمَّا َتعْ َمل‬ َ ‫ال ُّد ْن َيا َو َي ْو َم ْالقِ َيا َم ِة ي َُر ُّد‬

Artinya: “Apakah kamu beriman kepada sebahagian Al kitab (Taurat) dan ingkar
terhadap sebahagian yang lain? Tiadalah Balasan bagi orang yang berbuat demikian
daripadamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka
dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu
perbuat”. (Al-Baqarah: 85).

Jamaah Jum’at yang dimuliakan Allah.

Diantara sisi yang diatur oleh Islam adalah sisi sosial atau kehidupan bermasyarakat.
Allah SWT. Dalam banyak Firman-Nya Allah SWT. memerintah kita untuk berprilaku
baik dalam sosial dan melarang melakukan perbuatan yang bisa merusak tatanan sosial
masyarakat kita. Allah SWT. berfirman:

‫ِين آ َم ُنوا ال َي ْس] َخرْ َق ْ]و ٌم ِمنْ َق] ْ]و ٍم َع َس]ى أَنْ َي ُكو ُن]]وا َخيْ]رً ا ِم ْن ُه ْم َوال ن َِس]ا ٌء ِمنْ ن َِس]ا ٍء‬ َ ‫َيا أَ ُّي َها الَّذ‬
ُ ] ‫االس ] ُم ْالفُ ُس‬
‫وق َبعْ ] َد‬ ْ ‫س‬ َ ‫ب ِب ْئ‬ ِ ‫َع َسى أَنْ َي ُكنَّ َخيْرً ا ِم ْنهُنَّ َوال َت ْل ِم ُزوا أَ ْنفُ َس ُك ْم َوال َت َن]]ا َب ُزوا ِباألَ ْل َق]]ا‬
َّ‫الظنِّ إِن‬َّ ‫ِين آَ َم ُن]وا اجْ َت ِن ُب]]وا َك ِث]يرً ا م َِن‬ َ ‫ َي]ا أَ ُّي َه]ا الَّذ‬   ‫ُون‬
َ ‫الظالِم‬َّ ‫]ك ُه ُم‬ َ ]‫ان َو َمنْ َل ْم َي ُتبْ َفأُو َل ِئ‬ ِ ‫اإلي َم‬ِ
‫ض ُك ْم َبعْ ضًا أَ ُيحِبُّ أَ َح] ُد ُك ْم أَنْ َيأْ ُك] َل َلحْ َم أَخِي] ِه َم ْي ًت]]ا‬ ُ ْ‫الظنِّ إِ ْث ٌم َواَل َت َج َّسسُوا َواَل َي ْغ َتبْ َبع‬ َّ ‫ض‬ َ ْ‫َبع‬
‫َف َك ِرهْ ُتمُوهُ َوا َّتقُوا هَّللا َ إِنَّ هَّللا َ َتوَّ ابٌ َرحِي ٌم‬

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki


merendahkan kumpulan yang lain, boleh Jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari
mereka. dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya,
boleh Jadi yang direndahkan itu lebih baik. dan janganlah suka mencela dirimu sendiri
dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. seburuk-buruk
panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan Barangsiapa yang tidak
bertobat, Maka mereka Itulah orang-orang yang zalim. Hai orang-orang yang beriman,
jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu
dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu
sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya
yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada
Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. (Al-Hujuraat:
11-12).

Dalam mendeskripsikan sifat dan karakter seorang mukmin, Allah SWT. tidak luput
untuk mengangkat sisi akhlak dan kesalehan sosial sebagai sifat dan karakter seorang
mukmin yang beruntung. Allah SWT berfirman:

َ ‫ِين ُه ْم َع ِن اللَّ ْغ ِو مُعْ ِرض‬


( ‫ُون‬ َ ‫) َوالَّذ‬2( ‫ُون‬ َ ‫صاَل ت ِِه ْم َخاشِ ع‬ َ ‫) الَّذ‬1( ‫ون‬
َ ‫ِين ُه ْم فِي‬ َ ‫َق ْد أَ ْف َل َح ْالم ُْؤ ِم ُن‬
‫) إِاَّل َع َلى أَ ْز َوا ِج ِه ْم أَ ْو َما‬5( ‫ون‬
َ ‫ِظ‬ ُ ‫ِين ُه ْم لِفُرُو ِج ِه ْم َحاف‬ َ ُ‫ِلز َكا ِة َفاعِ ل‬
َ ‫) َوالَّذ‬4( ‫ون‬ َّ ‫ِين ُه ْم ل‬ َ ‫) َوالَّذ‬3
َ ‫ك ُه ُم ْال َع] ا ُد‬
َ ‫) َوالَّذ‬7( ‫ون‬
‫ِين‬ َ ] ‫ك َفأُو َل ِئ‬ َ ‫ت أَ ْي َما ُن ُه ْم َفإِ َّن ُه ْم َغ ْي ُر َملُوم‬
َ ِ‫) َف َم ِن ا ْب َت َغى َو َرا َء َذل‬6( ‫ِين‬ ْ ‫َم َل َك‬
.)9( ‫ون‬ ُ ‫ص َل َوات ِِه ْم ي َُحاف‬
َ ‫ِظ‬ َ ‫ِين ُه ْم َع َلى‬ َ ‫ُه ْم أِل َ َما َنات ِِه ْم َو َع ْه ِد ِه ْم َراع‬
َ ‫) َوالَّذ‬8( ‫ُون‬

Artinya:
1. “Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman,
2. (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam sembahyangnya,
3. dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada
berguna,
4. dan orang-orang yang menunaikan zakat,
5. dan orang-orang yang menjaga kemaluannya,
6. kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki[994]; Maka
Sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada terceIa.
7. Barangsiapa mencari yang di balik itu Maka mereka Itulah orang-orang yang
melampaui batas.
8. dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya.
9. dan orang-orang yang memelihara sembahyangnya”.

Pada ayat tadi Allah SWT. menyebutkan ada tujuh dari sembilan ayat yang
berhubungan -baik secara langsung maupun tidak langsung- dengan karakter kesalehan
sosial.
Pertama, ayat yang berbunyi:

َ ‫ِين ُه ْم َع ِن اللَّ ْغ ِو مُعْ ِرض‬


‫ُون‬ َ ‫َوالَّذ‬

“Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada
berguna”.

Kedua firman-Nya yang berbunyi:

َ ُ‫ِلز َكا ِة َفاعِ ل‬


‫ون‬ َ ‫َوالَّذ‬
َّ ‫ِين ُه ْم ل‬

“Dan orang-orang yang menunaikan zakat”.

Ketiga, firman-Nya yang berbunyi:

َ ‫ت أَ ْي َما ُن ُه ْم َفإِ َّن ُه ْم َغ ْي ُر َملُوم‬


‫ِين‬ ْ ‫إِاَّل َع َلى أَ ْز َوا ِج ِه ْم أَ ْو َما َم َل َك‬ ‫ون‬ ُ ‫ِين ُه ْم لِفُرُو ِج ِه ْم َحاف‬
َ ‫ِظ‬ َ ‫َوالَّذ‬

“Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau
budak yang mereka miliki, maka Sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada terceIa”.

Keempat, firman-Nya yang berbunyi:

َ ‫ِين ُه ْم أِل َ َما َنات ِِه ْم َو َع ْه ِد ِه ْم َراع‬


‫ُون‬ َ ‫َوالَّذ‬

“Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya”.

Dalam hadits juga Rasulullah Saw. memberikan standarisasi kesempurnaan iman


seorang mukmin dengan indikator akhlak.

ً ‫أكم ُل المؤمنين إيمانا ً أحس ُنهُم ُخلُقا‬

Artinya: “Seorang mukmin yang paling sempurna imannya adalah siapa yang paling baik
akhlaknya”. (HR. Abu Dawud).
Itulah korelasi antara iman dan akhlak. Iman tidak bisa dipisahkan dari akhlak. Karena
akhlak merupakan indikator baiknya keimanan seseorang. Seorang mukmin yang sejati
pasti memiliki akhlak yang baik. Semakin sempurna keimanan seseorang maka semakin
baik akhlaknya.

Bahkan dalam beberapa hadits Rasulullah Saw. menerangkan korelasi antara ibadah
dan akhlak. Bahwa salah satu indikator baiknya ibadah mahdhah kita adalah ketika
akhlak sosial kita baik. Karena ibadah mahdhah sejatinya memiliki dampak positif
terhadap prilaku sosial seseorang. Kita memahami itu dari sabda Rasulullah Saw. yang
diriwayatkan Ali bin Ma’bad tentang pengaruh sholat misalnya:

‫صاَل ُت ُه َعنْ ْال َفحْ َشاء َو ْال ُم ْن َكر َل ْم َي ْزدَ ْد ِمنْ هَّللا إِاَّل بُعْ ًدا‬
َ ‫َمنْ َل ْم َت ْن َه ُه‬

Artinya: “Siapa yang sholatnya tidak bisa mencegahnya dari perbuatan keji dan munkar,
maka ia hanya bertambah jauh dari Allah.”

Bahwa ibadah sholat yang baik adalah ketika ia mampu mewarnai perilaku dan
perbuatan kita. Baik perbuatan yang hanya berdampak pada diri sendiri maupun orang
lain atau sosial.

Hal serupa juga kita dapatkan ketika Rasulullah Saw. bersabda tentang ibadah puasa:

َ ‫اج ٌة فِى أَنْ َيد‬


‫َع َط َعا َم ُه َو َش َرا َب ُه‬ َ ‫ْس هَّلِل ِ َح‬
َ ‫ َف َلي‬،ِ‫ َو ْال َع َم َل ِبه‬،‫ور‬ ُّ ‫َمنْ َل ْم َيدَ عْ َق ْو َل‬
ِ ‫الز‬

Artinya: “Siapa yang tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan dusta, maka Allah
SWT. tidak berkepentingan atas puasanya dari makanan dan minuman”. (HR. Abu
Hurairah).

‫في الق]]]رآن الك]]]ريم و نفع]]]ني و إي]]]اكم بم]]]ا في]]]ه من األي]]]ات و ال]]]ذكر‬ ‫ب]]]ارك هللا لي ولكم‬
‫والمؤمن]]ات‬ ‫ق]]ولِى هـذا وأس َتـغ ْـ ِفـر اللـ َه العظيم لى ولكم ولسـائر المؤم]]نين‬ ‫أق]]و ُل‬ .‫الحكيم‬
.‫ إنـّه هـو الغـفُـور الرحيم‬،‫والمسلمين والمسلمات فاستغـفِـرُوه‬

Khutbah Kedua
،‫ت أَعْ َمالِ َن]]ا‬ ِ ‫ش ]ر ُْو ِر أَ ْنفُ ِس ] َنا َو ِمنْ َس ] ِّي َئا‬
ُ ْ‫هلل ِمن‬ ُ ‫إِنَّ ْال َح ْمدَ هَّلِل ِ َنحْ َم ُدهُ َو َنسْ َت ِع ْي ُن ُه َو َنسْ َت ْغفِ ُر ْه َو َنع‬
ِ ‫ُوذ ِبا‬
َ ‫ أَ ْش َه ُد أَنْ الَ إِ َل َه إِالَّ هللاُ َوحْ َدهُ الَ َش ِري‬.ُ‫ِي َله‬
‫ْك َل ] ُه‬ َ ‫َمنْ َي ْه ِد ِه هللاُ َفالَ مُضِ َّل َل ُه َو َمنْ يُضْ لِ ْل َفالَ َهاد‬
‫صلَّى هللاُ َع َلى َن ِب ِّي َنا م َُح َّم ٍد َو َع َلى آلِ ِه َوأَصْ َح ِاب ِه َو َس ]لَّ َم َت ْس ]لِ ْيمًا‬ َ ‫َوأَ ْش َه ُد أَنَّ م َُح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُ ُه‬
.‫هللا َح َّق ُت َقا ِت ِه َوالَ َتم ُْو ُتنَّ إِالَّ َوأَن ُت ْم مُّسْ لِم ُْو َن‬
َ ‫ ف َيا أَيُّها َ الَّ ِذي َْن َءا َم ُنوا ا َّتقُوا‬: ‫ أما بعد‬.‫َك ِثيْرً ا‬

Jamaah Jum’at yang dimuliakan Allah

Kita harus senantiasa menyeimbangkan hubungan vertikal dan horizontal kita.


Hubungan kepada Allah dan hubungan kepada sesama makhluk. Kita harus meyakini
bahwa perilaku baik kepada sesama manusia memiliki posisi yang mulia di sisi Allah
SWT. Begitu pula sebaliknya, Allah SWT. dan Rasul-Nya mengecam perilaku buruk dan
zalim terhadap sesama.

Rasulullah Saw. pernah berdialog dengan para Sahabat dalam hadits yang diriwayatkan
oleh Abu Hurairah ra.: “Tahukah kalian siapakah sebenarnya orang yang bangkrut
itu?” Para Sahabat menjawab: Wahai Rasulullah, orang yang bangkrut diantara kami
adalah siapa yang tidak punya dirham dan harta. Maka Rasulullah Saw bersabda:
“Orang yang bangkrut diantara Umatku adalah siapa yang datang pada hari kiamat nanti
bersama ibadah sholatnya, puasanya dan zakatnya, namun ia juga datang dengan
perbuatan caci maki, menuduh dusta orang melakukan zina, memakan harta orang lain,
menumpahkan darah orang lain, memukul orang lain, maka nanti ia akan duduk, dan
baginya ditetapkan hukuman dimana kebaikannya akan dilimpahkan kepada orang-
orang yang pernah dizaliminya, dan apabila kebaikannya itu sudah habis sedangkan
hukumannya belum selesai, maka keburukan orang-orang tersebut dilempar kepadanya,
kemudian ia dilempar ke Neraka”. (HR. Bukhari).

Seorang Muslim sejati akan senantiasa menjadikan seluruh sisi kehidupannya sebagai
ibadah dan penghambaan kepada Allah SWT. Ia berupaya baik dalam memenuhi hak-
hak Allah dengan ibadah mahdhah, dan tidak lupa untuk menjalin hubungan baik
dengan
‫‪masyarakat, peduli dengan mereka, dan bahkan menjadi problem solver bagi‬‬
‫‪permasalahan yang menimpa masyarakatnya.‬‬

‫‪Semoga Allah SWT. senantiasa memberikan kita petunjuk, taufiq dan kekuatan untuk‬‬
‫‪senantiasa menjalani ajaranNya.‬‬

‫ِين آ َم ُنوا َر َّب َن]]ا إِ َّن َ‬


‫ك‬ ‫ان َوال َتجْ َع ْل فِي قُلُ ِ‬
‫وب َنا غِ ال لِلَّذ َ‬ ‫إل ْخ َوا ِن َنا الَّذ َ‬
‫ِين َس َبقُو َنا ِب ِ‬
‫اإلي َم ِ‬ ‫اغفِرْ َل َنا َو ِ‬
‫َر َّب َنا ْ‬
‫َرءُوفٌ َرحِي ٌم‬

‫ك أَ ْن َ‬
‫ت ْال َوهَّابُ‬ ‫َر َّب َنا ال ُت ِز ْغ قُلُو َب َنا َبعْ دَ إِ ْذ َهدَ ْي َت َنا َو َهبْ َل َنا ِمنْ َل ُد ْن َ‬
‫ك َرحْ َم ًة إِ َّن َ‬

‫َر َّب َنا َهبْ َل َنا ِمنْ أَ ْز َوا ِج َنا َو ُذرِّ يَّا ِت َنا قُرَّ َة أَعْ ي ٍُن َواجْ َع ْل َنا ل ِْل ُم َّتق َ‬
‫ِين إِ َمامًا‬

‫َر َّب َنا آ ِت َنا فِي ال ُّد ْن َيا َح َس َن ًة َوفِي اآلخ َِر ِة َح َس َن ًة َوقِ َنا َع َذ َ‬
‫اب ال َّن ِ‬
‫ار‬

‫ان َوإِي َتا ِء ذِي ْالقُرْ َبى َو َي ْن َهى َع ِن ْال َفحْ َشا ِء َو ْال ُم ْن َك]]ر َو ْال َب ْغي َيع ُ‬ ‫ْ‬
‫ِظ ُك ْم‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫إِنَّ هَّللا َ َيأ ُم ُر ِب ْال َع ْد ِل َو ِ‬
‫اإلحْ َس ِ‬
‫ُون فاذكروا هللا العظيم يذكركم واشكروه على نعم]]ه ي]]زدكم ول]]ذكر هللا أك]]بر‪ .‬أقم‬ ‫َل َعلَّ ُك ْم َت َذ َّكر َ‬
‫الصالة‪.‬‬

‫‪ ‬‬

Anda mungkin juga menyukai