Anda di halaman 1dari 7

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pendidikan Fisika Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau selama 5 bulan mulai dari bulan
Juli sampai bulan November 2020.

3.2 Model Pengembangan


Penelitian ini termasuk penelitian yang menghasilkan produk berupa Unit
Kegiatan Belajar Mandiri (UKBM) berbasis HOTS materi fluida statis. Penelitian
pengembangan UKBM yang digunakan adalah penelitian berbasis Research and
Development (R&D) dengan model 4D.
Menurut Trianto (2010), Penelitian dan Pengembangan atau Research and
Development (R&D) adalah metode penelitian untuk mengembangkan produk
atau menyempurnakan produk. Produk tersebut dapat berupa benda, atau
perangkat keras (hardware) seperti buku, bahan ajar, alat bantu pembelajaran di
kelas atau laboratorium atau juga perangkat lunak (software) seperti program
komputer, model pembelajaran dan lainnya.
Menurut Thiagarajan, Semmel dan Semmel dalam Trianto (2009)
Pengembangan model 4D memiliki 4 tahap:
a. Pendefinisian (define)
b. Perancangan (design)
c. Pengembangan (develop)
d. Penyebaran (disseminate)

3.3 Prosedur Pengembangan


Pada penelitian pengembangan kali ini, peneliti hanya melakukan penelitian
hingga tahap ke-3 yaitu pada tahap development, sedangkan untuk disseminate

36
37

dapat dilakukan untuk penelitian selanjutnya. Tahap-tahap pengembangan UKBM


yang dilaksanakan pada penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Tahap pendefinisian (define)


Tujuan tahap ini adalah menetapkan dan mendefenisikan syarat-syarat
pembelajaran. Pada tahap ini peneliti melakukan beberapa analisis
diantaranya, yaitu :
1) Analisis kebutuhan, dimaksudkan untuk melihat kebutuhan pengembangan
bahan ajar berbasis HOTS dalam upaya meningkatkan kemampuan
berpikir tingkat tinggi peserta didik.
2) Analisis tugas, dimaksudkan untuk mengidentifikasi tugas-tugas yang
sesuai dengan karakteristik peserta didik, materi utama yang sesuai dengan
pengembangan kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik dan
kemandirian peserta didik.
3) Analisis konsep, dilakukan untuk merumuskan konsep-koonsep apa yang
akan dimasukkan dalam UKBM.

b. Tahap perancangan (design)


Tahap design merupakan tahapan yang bertujuan untuk merancang
layout UKBM berbasis HOTS materi fluida statis yang sesuai dengan
kebutuhan. Adapun design awal dalam perancagan UKBM fluida statis
berbasis HOTS adalah sebagai berikut :
a. Merumuskan dan mengembangkan garis-garis besar UKBM (outline)
Penyajian outline Unit Kegiatan Belajar Mandiri difokuskan pada
indikator-indikator HOTS menurut kerangka kerja Quellmalz agar tujuan
pengembangan UKBM tercapai yaitu untuk meningkatkan kemampuan
berpikir tingkat tinggi peserta didik. UKBM ini dapat mendorong peserta
didik untuk menganalisis suatu permasalahan, melakukan perbandingan,
membentuk ide, membuat hipotesis, memprediksi, dan melakukan
penilaian atau evaluasi terhadap suatu permasalahan.
38

b. Menetapkan format layout


1) Design Sampul (Cover)
2) Design Isi UKBM
3) Design Judul dan Kode Unit Kegiatan Belajar Mandiri
4) Design Identitas UKBM
5) Design Peta Konsep
6) Design Proses Belajar, adapun pada proses belajar memuat diantaranya;
a. Petunjuk Umum Penggunaan UKBM
b. Pendahuluan, memuat sebuah bagian “Tahukah Kamu?”
c. Kegiatan Inti yang memuat kegiatan yang akan dilakukan peserta
didik yang terdiri dari “Yuk cari tahu!” dan “Latihan Soal”
d. Penutup, memuat kesimpulan, tes formatif HOTS, refleksi diri, dan
tugas tersrtuktur.

c. Tahap pengembangan (development)


Pada tahap ini dilakukan pengembangan UKBM berbasis HOTS materi
fluida statis untuk SMA kelas XI berdasarkan rancangan yang dibuat
kemudian setelah itu dilakukan validasi. Tahap development bertujuan untuk
menghasilkan UKBM yang valid. Validasi UKBM bertujuan untuk
memperoleh pengakuan kesesuaian UKBM dengan kebutuhan sehingga
UKBM tersebut valid dan layak digunakan dalam pembelajaran. Dalam
penelitian ini, validator merupakan para pakar dalam pendidikan fisika yaitu
3 orang dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Riau. Validasi UKBM
meliputi: aspek kelayakan penyajian, isi, kegrafisan dan bahasa. Saran dan
masukan dalam lembar validasi akan digunakan sebagai bahan perbaikan
dalam pengembangan UKBM dalam penelitian ini.
39

Tahap Analisis Tahap Perancangan


(Analysis) (Design)
Analisis kebutuhan Pemetaan Kompetensi Dasar
Analisis Tugas Peyusunan Prota, Prosem dan Silabus
Analisis struktur materi Pemilihan Media
Analisis konsep Penentuan jumlah, pengkodean UKBM dan
Analisis tujuan penetapan judul UKBM
pembelajaran Pemilihan Format
Garis-garis besar UKBM (outline)
Menetapkan format layout

Tahap Pengembangan
(Development)
Validasi Ahli Kelayakan Penyajian
Kelayakan Isi
Kelayakan Kebahasaan
Analisis Data Validasi Kelayakan Kegrafisan

Tidak
Vali Revisi
d Iya

UKBM Valid

Gambar 3.1 Tahapan penelitian diadaptasi dari penelitian berbasis Research and
Development (R&D) model 4D Sugiyono (2019).

3.4 Subyek Penelitian


Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah Unit Kegiatan Belajar
Mandiri (UKBM) berbasis HOTS pada Materi Pokok Fluida statis untuk kelas XI
SMA. Unit Kegiatan Belajar Mandiri (UKBM) yang akan dihasilkan ada 4 yaitu
UKBM 1 Tekanan Hidrostatis, UKBM 2 Hukum Pascal, UKBM 3 Hukum
Archimedes, dan UKBM 4 Tegangan Permukaan. Adapun yang dikembangkan
dalam setiap UKBM adalah dari aspek penyajian, isi, bahasan dan kegrafikan.
40

3.5 Jenis dan Sumber Data


Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif yaitu data penilaian
berupa kritik atau saran validator dan data kuantitatif yaitu data penilaian lembar
validasi berupa skor yang diberikan oleh validator. Sumber data yang diperlukan
dalam penelitian ini adalah sumber primer yaitu data hasil validasi dari instrumen
validitas perangkat UKBM yang dilakukan oleh validator dan sumber data
sekunder yaitu data didapatkan melalui buku, jurnal, dan berbagai situs yang
berkaitan dengan penelitian.

3.6 Instrumen Pengumpulan Data


Instrumen pengumpulan data penelitian yang digunakan adalah lembar
validasi pengembangan UKBM berbasis HOTS yang disusun berdasarkan
indikator penilaian standar yang telah ditetapkan oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP) tentang pedoman penulisan LKPD dan Panduan
Pengembagan UKBM 2017 dengan beberapa modifikasi dan adaptasi sesuai
spesifikasi UKBM yang dibutuhkan. Instrumen pada penelitian ini berupa
lembar penilaian dengan bentuk checklis.
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
penyebaran instrumen validitas UKBM berbasis HOTS pada materi pokok fluida
statis kepada validator. Validator terdiri dari tiga orang dosen pendidikan fisika.
Validasi UKBM meliputi: aspek kelayakan penyajian, kelayakan isi, kelayakan
kegrafisan dan kelayakan bahasa.
Pada penelitian ini skala penilaian yang dilakukan adalah 1 sampai 4
dengan 1 merupakan skor terendah dan 4 merupakan skor tertinggi. Instrumen
validitas UKBM dikembangkan sesuai dengan indikator validitas UKBM yang
diadaptasi dari Panduan Pengembangan UKBM 2017 dan LKPD berbasis HOTS
Isra Khasyyatillah 2016. Instrumen yang telah dirumuskan kemudian ditampilkan
dalam bentuk yang akan diisi oleh validator sehingga diperoleh nilai setiap
indikator pada setiap UKBM. Instrumen pengumpulan data validasi Unit Kegiatan
Belajar Mandiri (UKBM ) disajikan pada Tabel 3.1 sebagai berikut.
41

Tabel 3.1 Indikator Instrumen Validitas UKBM (adaptasi dari Panduan


Pengembangan UKBM 2017 dan Isra Khasyyatillah 2016)
No Indikator
Aspek Kelayakan Penyajian
1 Memuat: (a) Judul disertai kode UKBM; (b) Identitas UKBM; (c)
Peta Konsep dan (d) Kegiatan Pembelajaran
2 Identitas UKBM memuat: Nama Mata Pelajaran, Semester,
Kompetensi Dasar, Indikator Pencapaian Kompetensi, Materi Pokok,
Alokasi Waktu, Tujuan Pembelajaran, dan Materi Pembelajaran
3 Petunjuk penggunaan UKBM berisi informasi prosedur belajar yang
harus dilakukan peserta didik termasuk penggalian informasi dari
berbagai sumber dan media yang relevan
Aspek Kelayakan Isi
1 Kesesuaian materi dengan silabus kurikulum 2013
2 Kedalaman materi sesuai dengan taraf berpikir peserta didik
3 Mendorong peserta didik menyimpulkan konsep, hukum atau fakta
4 Keruntutan konsep
5 Hubungan konsep dengan kehidupan sehari-hari
6 Mendorong peserta didik untuk menganalisis permasalahan
7 (Analysis)
Mendorong peserta didik untuk melakukan perbandingan sederhana
8 dan/atau perbandingan kompleks (Comparison)
Mendorong peserta didik membentuk ide, alasan, pendapat,
9 hipotesis, prediksi, dan atau kesimpulan dari suatu permasalahan
(Inference)
10 Mendorong peserta didik memberikan penilaian dan solusi terbaik
dari permasalahan yang diberikan (Evaluation)
Kegiatan UKBM berisi pertanyaan atau fakta sebagai pemicu rasa
ingin tahu peserta didik dan terpacu menemukan jawabannya pada
UKBM
Aspek Kelayakan Kebahasaan
1 Kalimat yang digunakan komunikatif
2 Kalimat yang digunakan sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia
3 Bahasa yang digunakan jelas dan mudah dipahami
Aspek Kelayakan Kegrafisan
1 Desain yang digunakan menarik
2 Ilustrasi dan gambar disajikan dengan baik
3 Ilustrasi dan gambar disajikan sesuai dengan konsep
4 Ilustrasi mampu memperjelas dan mempermudah pemahaman
42

3.7 Teknik Analisis Data


Data kuantitatif diperoleh dari lembar validasi penilaian validator berupa
skor dan saran perbaikan untuk setiap item perangkat pembelajaran. Data tersebut
kemudian ditabulasi untuk diidentifikasi item-item yang mempunyai skor kurang
dari 3 (skala 1-4). Item-item tersebut selanjutnya direvisi sesuai dengan saran
perbaikan dan akan dinilai kembali oleh validator. Proses ini dilakukan sampai
semua validator memberikan skor 3 atau 4. Selanjutnya dihitung skor rata-rata
setiap item penilaian dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Menjumlahkan skor tiap indikator angket validasi. Kategori penilaian angket


oleh validator menggunakan pedoman pada Tabel 3.2

Tabel 3.2 Skor Penilaian Angket Validasi


Kategori Skor

Sangat baik 4
Baik 3
Kurang 2
Sangat kurang 1

Sumber: (Sugiyono, 2019)

2. Kriteria penarikan kesimpulan penelitian ini dilakukan dengan cara masing-


masing komponen penilaian isi perangkat pembelajaran dinyatakan valid jika
semua pakar (validator) untuk setiap item penilaian masing-masing perangkat
pembelajaran memberikan skor minimal 3.00 atau skor rata-rata tiap item
penilaian minimal 3.00. Jika terdapat salah satu dari indikator penilaian
memiliki skor dibawah 3 maka akan dilakukan perbaikan pada indikator
tersebut sampai valid.

Anda mungkin juga menyukai