Anda di halaman 1dari 7
PENGADILAN NEGERI KLAS IB BAUBAU JALAN BETOAMBARI NO. 57 @: (0402) 2821020 - 2824569 FAX : (0402) 2821020- 2824569 BAUBAU 93725 Email : master_pn_baubau@yahoo.com KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGER! BAUBAU Nomor : W23.U2/236 /KP.02.1/112016 Tentang PEDOMAN PENANGANAN GRATIFIKAS! DI LINGKUNGAN PENGADILAN NEGER! BAUBAU KETUA PENGADILAN NEGERI BAUBAU Menimbang ‘a. Bahwa dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan negar yang bersin dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme lingkungan Pengadilan Negeri Baubau, peru upaya mendorong terwujudnya integrtas bagi seluruh Aparat Peradiian di Pengadiian Negeri Baubau; . Bahwa untuk terwujudnya integritas bagi Aparat Peradilan di Pengadilan Negeri Baubau, perlu diatur Penanganan terhadap gratifikasi; ©. Bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut, maka perlu menetapkan Pedoman Penanganan Gratfikasi di Lingkungan Pengadiian Negeri Baubau. Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme; 2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan tas undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999. tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi; ‘3. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009 tentang Perubahan ‘tas Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung Rl; 4, Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Neger ipl, 5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 85 Tahun 2012, tentang Strategi Nasional penoegahan dan Pemberantasan Korupsi Jangka Panjang Tahun 2012-2025 ddan Jangka Menengah Tahun 2012-2014 6. Intruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 tentang Rencana Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi; 7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Pembangunan Zona Integrtas Menuju Wilayah Bebas dari Korups 8. Peraturan Mentei Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 52 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integitas Menuju Wilayah Bebas dan Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di Lingkungan Intansi Pemerintah; 9. Peraturan Sekretaris Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2014 tentang Penanganan Gratfikasi di Lingkungan Mankamah Agung Ri dan Badan Peradilan di Bawahnya; ‘MEMUTUSKAN MENETAPKAN KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI BAUBAU TENTANG PEDOMAN PENANGANAN GRATIFIKAS! DI LINGKUNGAN PENGADILAN NEGERI BAUBAU. Pasal 1 Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan 1. Aparatur Pengadilan Negeri Baubau adalah Ketua Pengadilan, Wakil Ketua Pengadilan, Hakim, Pejabat Fungsional, Pejabat Struktural dan staf di lingkungan Pengadiian Negeri Baubau. 2. Gratifkasi adalah pemberian uang, barang, rabat (discount), komisi, pinjaman tanpa ‘bunga, tket perjalanan, fasiitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma dan fasiitas lainnya yang diterima baik didalam negeri maupun diluar negeri secara langsung maupun tidak langsung kepada Aparat Pengadiian Negeri Baubau. 3. Gratikasi dalam kedinasan adalah hadiah/fasiitas resmi dari penyelenggara dalam kegiatan yang diberikan kepada waki-wakll resmi Aparat Pengadian Negeri Baubau dalam suatu kegiatan tertentu sebagai penghargaan alas keikutsertaan atau onstribusinya dalam kegiatan tersebut 4, Penerima adalah Aparata Pengadilan Negeri Baubau, yang menerima uang/barang/jasa sehubungan dengan implementasi penerimaan dan pemberian dalm konteks gratifikasi, 5. Unit Penanganan Gratifkasi yang selanjunya disebut UPG adalah unit pelaksana program penanganan gratifikasi Pasal2 1. Aparat di Lingkungan Pengadiian Negeri Baubau wajib melaporkan segala bentuk ppenerimaan sehubungan dengan gratiikasi 2, Setiap gratifikasi kepada Aparatur Pengadilan Negeri Baubau dianggap pemberian suap, ‘apabila berhubungan dengan jabatannya dan yang berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya dengan ketentuan sebagai berikut (2) Yang rilainya Rp. 10,000,000, (sepuluh juta rupiah) atau lebih, pembuktian bahwa (ratiikasi tersebut bukan merupakan suap yang dilakukan oleh penerima gratfikasi (©) Yang rilainya kurang dari Rp. 10.000,000,- (sepuluh juta rupiah) pembuktian bahwa (ratifkasi tersebut suap yang ditakukan oleh Penuntut Umum, 3. Pidana bagi Aparatur Pengadilan Negeri Baubau sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ‘adalah pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun, dan pidana denda paling sedkit Rp. +200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) dan paling banyak 1.000,000.000,- (satu milyar rupieh) 4, Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak berlaku jika penerima metaporkan cratfikasi yang diterimanya kepada Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi 5. Penyampaian laporan sebagaimana dimaksud pada ayet (4) wajib dilakukan oleh penerima gratiikasi paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja sejak tanggal gratifikasi tersebutditerima, 6. Komisi Tindak Pidana Korupsi dalam waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal menerima laporan, wajib menetapkan gratiikasi dapat menjadi milk penerima atau milk negara. 7. Ketentuan mengenai tata cara penyampaian laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (6) dan penentuan status gratifkasi sebagaimana dimaksud pada ayat (6) diatur dalam \Undang-undang tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, Pasal3 GGrattkasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 yang dikecuaikan untuk diaporkan teri atas 2. Diperoleh dari hadiah langsunglundian, diskon/rabet, voucher, point rewards, atau souvenir yang berlaku secara umum dan tidak terkait dengan tugas kedinasan Aparat Pengadian Negeri Baubau. b. Diperoieh Karena —pretasi_-—«akademis. © atau_-—non—akademis (kejuaraan/periombaan/kompets}) dengan biaya sendiri dan tidak terkait dengan tugas kedinasan Aparat Pengadian Negeri Baubau, ce. Diperoleh dari keuntungan/bunga dari penempatan dana, investasi atau kepemilikan ‘saham pribadi yang berlaku secara umum dan tidak terkait dengan kedinasan Aparat Pengadilan Negeri Baubau. 4d. Diperoleh dari kompensasi atas profes! dluar kedinasan yang tidak terkeit dengan tugas fungsi dari pegawal negeri atau penyelenggara negara, dan tidak melanggar konfik kepentingan dan kode etik pegawai di ingkungan Pengadilan Negeri Baubau. fe. Diperoleh dari hubungan keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus dua derajat atau dalam garis keturunan kesamping satu derajat sepanjang tidak mempunyai konflk kepeningan dengan penerima graifikasi {. Diperoleh dari garis keturunan sedarah dalam garis keturunan lurus satu derajat atau dalam garis keturunan ke samping satu derajat sepanjang tdak mempunyai konfik kepentingan dengan penerima gratifikasi 19. Diperoleh dari pihak yang mempunyai hubungan keluarga sebagaimana pada hruf f dan hhuruf g terkait dengan hadiah perkawinan, khitanan anak, ulang tahun, kegiatan keagamaan/adatltradisi dan bukan dari pinal-pihak yang mempunyai konflk kepentingsn dengan penerima gratfikasi h.. Diperoleh dari pihak iuar terkait dengan musibah atau bencana, dan bukan dari pihak- pihak yang mempunyai konflk kepentingan dengan penerima gratfikasi i. Diperoleh dari kegiatan resmi Kedinasan seperti rapat, seminar, lokakarya, konferensi, pelatinan, atau kegiatan lain sejenis yang berlaku secara umum berupa seminar kits sertfkat dan plakal/cinderamata. | Diperoieh dari acara resmi kedinasan dalam bentuk hidangan/sajian/jamuan berupa makanan dan minuman yang beriaku secara umum, k. Gratfikasi dalam kedinasan Aparat Pengadilan Negeri Baubau. Pasal4 (1) Setiap penerimaan yang berhubungan dengan gratiikasi wajb dllaporkan kepada UPG (Unit Penanganan Gratfkasi) dengan mengisi Formulr pelaporan baik secara langsung ke Pengadilan Negeri Baubau, melalui surat maupun surat elektronik (2) Pelaporan melalui surat elektronik sebagaimana dimaksud dilakukan melalui ‘+ Email: upg pnbau@gmail com Pasal 5 (1) Penerima gratiikasi sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 wajib melaporkan kepada UPG (Unit Penanganan Gratiikasi) dalam waktu paling lama 7 (tujuh) hari setelah ‘menerima gratifikasi (2) Setelah_menerima laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) UPG (Unit Penanganan Gratiikasi) meneliti apakah pemberian gratfikasi kepada Aparat Pengadilan Negeri Baubau termasuk dalam Klasifikasi gratikasi sebagaimana yang

Anda mungkin juga menyukai