Anda di halaman 1dari 138

'g{

6,{ ---.\
-'.
g

;':
'lf ffi

I{t rggY PERDATA I


{ ASAS* ASAS HUKUr}f tsENDA )

I
l{
I
l-
I

I
Oteh:
PROF. PURWAHID PATRIK, SH.
SUHARTO, SH.
ill

lt$

(ffi meocsuhi lcbuiuhan rcndiri, ditcaeg memper- I


bery.t/ ormfoto copy taEpr ijln ertut*r dlri penutis
I

#
Diterbitkan olch:
ffi FAKULTAS HUKUM
It
UNIVERSITAS DI!'ONEGORO
iil
SEfuEARANG
t$l
E{
ts96
KATA FENGANTAR

Diktat Hukum Perdata I bagian A=as-Asas Hukum


Benda ini adalah hasil rangkuman dari Diktat Prof. Ko Tjay
T S-ing, 5H. Prsf . Ko Tjai 5ing. SH almarhum semasa hidupnya
adalah Euru Begar Luar Biasa pada Fakultas Hukum
Universitas Diponegoro banyaklah sudah jasa-jasa beliau
untuk memajukan Fakultas Hukum Universitas Diponegoro ter-
utgma dalem matakuliah Hukum Perdata. Selain itu ditat ini
juga ditembah dengan rangkuman dari buku-buku lain.
Semua ini adalah demi kebutuhan para mahagiswa akan'Diktat
Asas-Agas Hukum Benda yang kami anggap baik untuk dipakai-
Semoga Diktat ihi beimanfaat kiranya.

Eemarang, 1?93

I Penyu=un

Purwahid Patrik

Suharto

,*
I
L1
nn-.7n Tqr

Haiaman :
KATA PENGANTAR II.
DAFTAR ISI - iii

I- PENDAHULUAN 1
A- Umurn I
B- Pembidangan Hukum Perdata 1

C. Pengaruh Berlakunya UUPA 2

II. HAK KEBENDAAN DAN HAK PERORANGAN

III. KEBENDAAN 13

' 1. Penger-tian Kebendaan. , . . 13


2. Berrda bagian dan benda penolong 14
3- f'tembeda-bedakan kebendaan 15
B. Subyek Kebendaan 23
C, Kebendaan tanpa Subyek 23

IV, B E Z I T

E+s V. HAK EIGENDOH (HAK f,IILIK} ... 67


1. Umurs 67
2. Obyek Hak eigendom 6El
3. Penyalahgunaan Hak 7&
4- Hak-hak Yang I'tengurangi Hak Eigendi:m 77
. 5- f-tilik Bersama - - -,| 7E

].ar
b. Tuntutan-tuntutan yang dapat diajukan

A- Revindikagi Els P
t
B- Tuntutan-tuntutan Lain
7. Cara-cara untuk memperoleh Hak
eigendorn..... -.-., 87

BAB VI. HAK*HAK YANG TELAH DIKONVERSI DAN HAK


KEBENDAAN LAIN YANG }"IASIH BERLAKU - 727
A. Hak-hak Yang Telah Diksnversi-. . 127
B- Hak-hak,Kebendaan Lain Yang f'lasih

DAFTAR PUSTAKA 134

1Y
t

BAB I
PET{DAHUtUAN

A- Uqu'-m
Sebelun mulal membicarakan tenteng hukun benda
terlebj-h dakrulu perlu kita tinjau aPa yang dlnaksud aene;n
hukum Hukutri Perdata- Sehingga ada eedikit gambara1'tentang
hukum yang dibicarakan dalam dihtat ini.
Yang dinakqf{ *-{gqeqf, Hukum Perdata la1ah : Hukrn yang
reIfge-t;1ll -bf.hgqge+ antara orang atau badan hlrkun yai-trr
sebagai subyek hukgg dengan subyek hukun yFng lain yang
trf{qe*hgryg4e . q+lan nagvarakat -
selanjutnya hukun perdata ada yang tertulis dan
ada yane ridak terruris- IllEln-Jer4glgJqtg !_e_at]+:-B iglg!
hryr_pefgetS grplaeaipqpa v.qlls diatgl dalFp {!-!Eb Ondsns-
ulggg1g " Sigg pe..f{1t.-: Hu!1ry Perdata ving -tldsts *ts.rtqllP
ialah huktr1n adat- Dari dua macam hulrr;1tr yang dibicarakal
..dalam buku ini lalah hukum perdata yang tertuli.s yaltu
eebagaimana yang dlatur dalam Eltab trndang-undanB rfuhun
Perdata- Disampilg hl}kun p,erdata ada yang dalam artl
sempit Can dalan arti luas-
Huku:n 'Perdata dalam arti ]-uas termasu-k didalamtya l{rrkun
Dagang-

E. les,ha$*aasan-Hqktle lerdata
Ucnur-ut-I-Lqr-PeUggtahuqE, Hukun Perdata dapat dl-
baei. atas 4 (emPat) bldang, Yaitu :
:l f. Hukun Perorangan (Perscnenrecht)
- . i;
(Familierecht}
ii-{, ilukum Keluarga
ii S. Hrrlrun Harta Eekayaan (Vermogensreeht)
it
i: +- H.u}:urn }trari-s (Erfrecht)
7

Pembagian hukum Perdata Yang demiki.an itu tidak gesuai


dengan pembagian 1en!lr!1t Kitab Undang-Undang Hukurn Perdata
tKUH Perdata). a

KUH Perdata terdiri clari 4 (ernpat) bukur yaitu :


Buku I : tentang Brang;
Buku .II : tentang Kebendeanl
Buku III : tentang Perikatan;
lBuku iV : tentang Pembuktian dan Da,luwarsa.
Dengan pembagian demikianr hukum perorangan diatur
dalam Euku I KUH Perdata, demikian juga' hukum keluarga
diatur dalarn Buku I t(uH Perdata. Sedangkan hukum harta ke-
kayaan yang tdrdiri atas hukum benda ban hukum perikatan
diatur dalem Buku II dan Buku III KUH Perdata. Hukum $laris
diatur dalarn Buku II (tentang kebendaan).
S*lg'?pr Hq:h-tfq- -!{l.f-i,= -ojtt-*f -aala,m,Eyk,-, ..I ] KUH Per-
.11tj_r....!.a1 .-1.1i '$a1ena
pembentuk u1dan3-undang menganggap
"
,,, t. Hukum t4aris rnengatur cara-trara untuk memperoleh
:; hak atas kebendaan yaitu, kebendaan yang diting-
, galkan oleh seseorang.
, 2. lJak r,*aris adalah merupakan hak kebendaan yaitu hak
kebendaan atas "boedel" dari orang yang meninggal
dunia.
Disamping itu ada pendaPat lain yang menyatakan mengapa
hukura tlaris diatur dalanr Buku II KUH Perdata, karena
pewarisan adalah rneruPakan salah satu cara untuk
qeryperoieh hak nilikr sedangkan hak mifik itu diatur ci:'lann
buku II KUH Per-data-

C. Pe
Dc.-ngan berlakunya undang-undang Pokok Agra,ria
Nomor 5 Tah,rn 1960 (UUFA) maka telah terjadi perub,ahan be-
sar tei-hadap Buku I1 KUH Perdata kare'na dalam dictum dari
UUPA tergebut rn=nentukan "mencabut Buku II KUH Perdata

7
1ggggJgtg*_-_!.rg.11g3_l_1gl r. air dan. ke,kayaan alam yans
._"-!gql
terkand-ung didalamnya kecuali ketentuan mengenai hipotik
y*a!g--JLe,=-: !,.. -Qgrlak-u p-eda mul ai berr akunya undang-undang
lJli".:
Akan tetapi pencabutan yang dilakukan oleh uupA
tidak secare rinci'pasal-pasal rnana yang terah dicabut.
Pencabutan itu dilakukan "dengan kata-kata umum..- Dengan
demikian peraksana hukum jika menghadapi suatu soar yanqr
mengenai satu atau lebih ketentuan tertentu harus menentu-
kan sendiri secdra kongkrit apakah ketentuan itu masih
berlaku atau harus dianggap terah dicabut, ini akan rnenim-
bulkan perselisihan pendapat dan kesuritan-kesuritan
Narnun dernikian , sebagian besar.pi?!:*q___ y-arJ-ani- menyetujui
-psllFa-p.s} xq1e..s5-c3rr3 garis besar membagi pasar-pasal dari
pg[yJ-.r._-.EUt| lS-._uS!: {a,r3m tisa eo}-onsal, yaitu :
,i
,. Golongan pasal-pasal yang masih be,rlaku penuh;
;iit b- Gorongan pasar-pasar yang masih tidak berlaku
',', (ragi);
,!
ji .- Golongan pasal-pasal yang rnasih berraku tetapi
' tidak penuh;

a. Pasal-pas*}.y3lrg b'ert3-ku penuh-


Kecuali pasal-pasal tentang hipotik, pasal_
. pasal yang masih berlaku ini tidak mengatur mengenai
trurni, air serta kekayaan alarn yang terkandung di
da I arrrnya .
,1. tentang benda bergerak, yaitu pasal-pasal : 5O5, SOg
sampai dengan S1B.
';2- tenta,ng penyerahan
benda berge,rak, yaitu pasal-pasal
61.2 dan 613.
3. tentang hak mendiami (bewoning) yaitu pasal-pasal
' 426 dan 8.27 -
4- te;rtang privilege, yaitu pasar-pasar : 1131 s/d 114?

3
.5. tentang gadai (pand) 1 pasal-pasal : 115o s/d 1160;
il"- tentang hipotik, yaitu pasal-pa=al : LL6l2 s.td
1163,
1164 sub 1 dan 2, tt65 sld 1170, LLTL ayat 2
gld 4' i
LL73 gld 11a1' 1184' 1185, 118? s/d 1194, LLg7, ite8
std L232.

b. Pasal-Pasal Yang tidak berlaku


Pasal-pasal ini rnelulu mengatur tentang bumi'
air gerta kekayaan alam yang terkandung didalamnya
Pasal'-Pasal tersebut adalah :
l.tentangbendatSkbergerakyangsemata_rnataberhu-
bungan.dengan hak mengenai tanah, yaitu pasal-pasal:
SOBsubZs/dBrSi;?l}s,/d5?5r55Os/d568'57L'586'
62L ayat 1, 7€121 76,c, slcl 77L' 773 s/d 776a' 795 sld
7g7, 7q?, €JAzr 811 ayat ? dan 3, r.L?, A?,t, gl25 dan. ;

. a29.
2. tentang cara memperoleh hak eigendt}m semata-rnata me-
ngenai tanah, yaitu pasal-pasal : 859 s/d 605'
3. tentang penyerahan benda tak bergerak: 7an9 belum
pernahberlakusejakberlakurnyal(UHPerdatayaitu
Pasal-Pasal : 6Lb sfd 620'
4. tentang kerja radi, ya'itu pasal 673'
pekarangan yeng
, 5_ tentang hak dan kewajiban pemili.k gld 672-
, P€rnah bertetanggar yaitu pasal-pasaI = &25
6- tentang pengabdian pekarangan (terdienstbaarheid)r
:; /aitu Pasal-Pasal : 696, 7A7 gld 71O'
T.tent.lnghakopstalryaitupasal-pasal:7LLsfd7L9'
,8-tentanghakerfpachtryaitupasal-pasal:72Og/d
736-
g.tentangbungatanahdanhasilseper_sepuluh(grond-
rentenentienden},y.:itupasal-pasal:737sld755.
10. tentang. obyek hipotikn yaitu pasal I 1164 sub 3 s/d I

6-
lL. tentang hipotek )rang belum pernah berlaku, yaitu
pasal-pasal t LLTL ayat L, tL72, LL8,2 sld 1143, 11Et6
sld 118€l, LL95 sld 1196.

tr. Pasal : p-,*g| -=yll g .-:bef--l.a t9 t lda I p_e"r-ru,t_r -


Pasal-pasal ini rnasih berlaku setranjang tidak
menga,tur mengenai burni, air serta ke'kayaan a.1am yang
terkandung di dalamnyar tetapi menjadi tidak berlaku
lagi sepanjang mengatur hal-hal tersebut.
Pasal-Basal tergebut adalah :
1. tentang benda trada umumnyi, yaitu pasal-pasal : 49q
sfd 5O2-
2. tentang cara membedakan benda, pasal : 5O3-
3. tentang kebendaan sepanjang tidak mengenai tanah,
yaitu pasal-pasal : 519, 526 sld 528, 529 *ld 537,
l1
538 s/d 545, 547, 548 s/d 549.
4- tentang hak eigendonr sepanjang tidak mengenai tanah,
yaitu pasal-pasal : 57O, 572 sld 581, 584, sAE dan
610.
5. tentang hak pakai hasil (vruchtgebruik) sepanjang
tidak rnengenai tanah, yaitu pasal-pasal z 7516, 75A
s/d 75q, 76L, 76,3, 772, 778 sld 7AO, 7AL, 7AZ =/d
78.1, 788 sld 794, 7gA, eO1, ElOs, AO7, sld BLO, 811
ayat t, Bti gld AL7.
6. tentang hak pakai (gebruik) sepanjang tidak mengenai
tanahr laitu pasal-pasal : B1B s.fd B?lQ, 825 dan BZB.

Penqaruh terhadap Pasa-l-oaFal di luar BukuJI


Selain pasal-pasal dalam Buku II yang telah
menjadi tidak berlaku lagi dengan berlakunya UUPA,
harug diperhatikan juga adanya pasal-p.asal di luar Buku
I I yang harus dianggap juga sudah tidak be,rlaku lagi

ci
7

sepanjang flBengatur hal-hal tersebut.


Pasal-pasal tersebut adalah :
1. tentang benda pada ufilurnnya, yaitu pasal_pasal : 49g
gld 5O2-
2. tentang cara membedakan benda, pasal : $OS-
3. tentang kebendaan sepanjang tidak rnengenai ,tanah,
yaitu pasa,l-pasal : S1g, sld gld SS7,
=.26 =,,.A, =,Z9
5SB s/d 54S, S4T, S4J s/d 519.
4. tentarig hak eigendom sepanjang tidak rnengenai tanah,
yaitu pasal-pasal i SZO, ST? s/d gBl, SB4, SEg dan
61G_
5. tentang .hak pakai hasil (vruchtgebr*uik ) sepanjang
tidak rnengenai tanah, yaitu pasal_pasal t 7Sb, 7Sg
sld 759, T6L, 765, Z7Z, Z7B sld 7AO, tgi, tAZ s/d
786, ,7ts', s/d Zi4, TgA, gO1, gOS, 8Ol s/d B1O, All
ayat 1, .81S sld BL7 -
6- tentang hak pakai (gebruik) sepanjang tidak rnengena,i
tenah, yaitu pasal-pasal : BlB s./d g?O, g23,dan AZB.

Selaiy pasal-p*esa,l dalarn Buku II yang tetr"ah


menjadi tidak berlaku ragi dengan trerr.akunya uupA,
harus diperhatikan juga adanya pasal-pasal di luar
Buku II yc-lng harus dianggap juqa sud.ah tidak berlaku
lagi ,
lepaniane rnengenai tanah, karena pasal_pasal
terse'but bertalian erat dengan pasa.!.-pasar dari Buku rr
yang sudah tidak berLaku lagi.
Pasal-pasal tersebut adalah pasal_pasal yang mengatur
tentang acquisitieve verjaring {daluwarsa untuk ,nt3mper-
oleh sesuatu) -
Yaitu, pasal-pasal Lg64 sld 1?66 dan !9zB sld 199s.
Pasal-pasa.I tersebaut pada hakekatnya f*erupakan pasal-
pasal p*laksanaan dari pa'=ar 6.10 yan! r::enqatur tentang
syarat-syarat bagi bezitter untuk dapat memperoleh hak
eigendom (hak milik) atas suatu benda tak bergerak
melalui daluwarsa (verjaring, .
Karena IJUPA juga oremuat ketentuan-ketentuan
mefigenai ruang angkasa, maka ketentuan yang mengatur
soal ini, dalam Buku rr KUH perdata dan/atau dalam
undang-undang rain harus dianggap tereh dicabut pula-
Ilengan Euku rr huH perdata dimaksudkan bagian -
bagian dari Buku II yang rnengatur hukum benda (pasa1
4gq - a29 dan 11s1 - Lzst, bukan bagian dari Buku rr
yang mengatur hukuor waris {pasal ASO - 11SO}, Hukum
lrlaris tidak ada, ( banyak ) hubungann),a dengan Hukum
Agraria.
Di 'bawah ini akan digebutkan beberapa csntoh
dari kesulitan-kesulitan yang dimaksudkan di atas_
Perrnukaan bumi dinanakan tanah (pasal 1 ayat 4
jo. Ps. 4 ayat 1 UUpAl.
Hukum Benda Eropa mengadakan perbedaan antara benda
bergerak dan benda tidak bergerak. Benda tak bergerak
utama adalah tanah-
Perbedaan hanya diadakan antara tanah dan bukan tanah.
sehingga seterah uupA tak dapat dikatakan ragi bahwa
tanah adalah benda tidak bergerak. pengertian henda
tidak bergerak tidak dikenar dalarn hukum adat. sehingga
timbul pertanyaan apakah ketentuan-ketentuan dalam KUH
Perdata yanq mengatur perbedaan antara benda bergerak
dan tidak 6srgerak setelah uupA harus dianggap terah
dicabut ? *t
€1,

Apabila t=llrn ibtentuan KUH perdata, misalnya


Pg- 124 ayat 3 af€+dalam HrR digunakan istitah benda
tidak bergerak, apd*6h dalam pengertian itu termasuk
tanah ?- Apakah ketenttian seperti pasar 11rg sub z
sepanjang mengenai tanah harus dianggap telah dicabut,
7

walaupun ks'tentuan tersebut tidak ada sangkut pautnya


dengan Hukum Agraria
Persaslan-perscralan dan kesulitan-kesulitan seperti
contoh diatas .itulah yang sering menimbulkan perue-
isihan pendap.at diantara para ahli hukum-
-tr

D . S ist iorgti,t.il-Ug!.qm--Eende-
9i_eii-q_**ge.A5-tg1ql. l--rgt,qry benda ialah
sistim ter-
.tg.t!g1 .--ar1.LiqZe_-.'g.f€t-:1g,. tjq-ak dapat mengadakan hak-hak
lelendseo *ber-u*ee-L{1F" y-a=Dg. qudah di.tetapkan dalam - undang-.
uldgrng. Jadr- hanya dapat mengadakan hak kebendaan terbatas
pada yang sudah dite,tapkan dalam undang-undang saja. Ini
berlawa,nan dengan sistim hukum peril',atan, yang rnenganut
si-stir* terbuka artinya orang dapat rnengadakan perjanjian
rne,ngenai apapun iuga, bdik yang sirdah ada aturannya dalam
undang-r-rncang rrlaupun yang belurn sama sekali-, Jadi boleh
mengadakan perjanjian mengenai apapun iuga sehingga dalasr
hukum pe=rikatan dikenal azas kebebasan berkontrak tetapi
dengan pembebasan, yaitu tidak dilarang oleh undang-undang
tidak bertentangan denga,n kesusilaan dan ketertiban u{oum
(Pasal 1337 I(L!H Ferdata)-

- --"-d1-r
.16 td

F.

:
t

6
o
B A B 1I
HAK KEBEI,ID*'+N }AN H*K P=RORANGAN

Dalam Hukum Perdata diedakan pPrbedaan antara :


1. Hak Kebendaan
2. Hak Parorangan

Ad 1. Hak Kebendaan
tmdr\ keb=ndaan adaiah hak yang memberikan
r- r-

kekue.saan langsung a'Lag :'lr'atu benda' Dengan demi-'


tfan eda hubtrcEan Grang dalarir arti subyek hukum
dengan benda clalan arti obyek hukurn'
Hak kehendaan juga dinarnakan hal', rnutlak
juga'
kar=er+s hak !<eber-rdaan i:erlaku terhadap sirapaplrn
Dengandemikiarrdapatdipertahankanterhadapsiapa_
pun juga
Pada hak kehendean ini terkandung sifat
istimexanya. yaitu bahl*; h':k ini mer*punyai akibat
lgevolg) r Gi-ar'!g Fs.-l-ancis menggunakan istilah "Droit
de suite" b*,h*la, i-rak i':n mengikuti benda'nya ditangan
juga
siapapun henda itu ber;da' Ditanqen siapapun
bendai'uudapatd.,tuntutl'.ernba}iolehyangfnefnFtir_
nyai hiak ke!:cl,-daan atas !:ende' tersebutF penuntutan
ini di;-:anakan :-t-'vindikasi" Yang nermpunyai hak
kebenCa.1n ciapa*: :l;:nr:ntu'!:, agar- henda itu diserahkan
kenbal i kePeriar.)'i'. -
r;---!1 tersehut p:d;: aza=t-t)'a dapat direvin-
i-i':ii lr cl L=t :)sl'u f, l: -

dikasir d.r,ri ta,:1a;i ke 5, ke 4, d:it' Hak revindit<asi


ini tidak ada p;Ca hafq ':er-sranga:-'l , pe'Ca hak per-
t:rangan hany* a:1a irail nj''rt-: gan'ii ka;-ugia'n ' Contoh
dib.:,wai,i ini ei:.:n n=njt=Ia=<an sifat rja:-i hak kebenda-
Bnr'Anienitipk':narlojin;'ei;epa'JaB'flC;kemungk'inan
arloji itu pindah ketangan orang lain C oisalnya,
karena C telah mencuri arloji itu dari B, hak
. kebendaan atas arloji tersebut tetap ada Pada At
juga apabila C kernudian menjual arloji te'rsebut
' kepada D dan D menjual kePaa E dst.
A berhak merevindigir arloji tersebut dari B' C, Dt
dst. ditangan siapa arloji tersebut berada.
Ajaran ini lpabila dilaksanakan setrara
konsekwen akan mempersulit lalu lintas hukumr ter-
utana mengenai benda-benda bergerak yanq, tidak
terdiri atas nana. Orang tidak dapat mengetahui
siapakah yang berhak sebenarnya atas guatu benda
.bergerak - Karena benda be,rgerak tidak didaf tarkan
dan dengan demikian tidak te,rdiri atas namar maka
pemitik suatu benda
sulit =iapakah yang rnenjadi
bergerak.
Karena itu terhadap ajaran tadi diadakan kecualian-
kecualian, yang akan dibicarakan pada bah lain.
Dalam hak kebendaan terkandung azas droit de
' prefereiltre (hak yang didahuLukan), sehingga jika
atas suatu benda terbeban beberapa buah hak keben-
'daan, maka daya berlakunya hak-hak itu ditentukan
oletr urutan waktunya.
Hak kebendaan itu juga dapat dialihkan.
Ad 2. Hak Perorangan
Hak perctrangan
"a
Hak ini. rnamberi kepada pihak yang
3fatug---pErillatan*
satu (kreditur) untuk menperoleh prestasi dari pihak
yang lain (debitur).
Prestasi itu adalah suatu kewajiban seclreng debitur
untuk memberi sesuatu, berbuat sesuatu atau tidak
berbuat sesuatu. Pada hak Ferorangan ini ada huungan
antara crrang dalam arti subyek hukum dan orang dalam
10
debitur'
arti subyek hukum, selalu ada l<reditur dan
Jadi obyek hak psrorangan ad'rlah prestasi'
i{emang
clari hak
ada kalanya suatu benda dapat menjadi obyek
perorangan yaitu dalarn hal prr:stasi yang
harug
dilakukanolehdebiturterdiriataske:l*ajibanuntuk
rnenyerahkan suatu benda, tetapi benda itu
bukan

obyek la,ngsung dari hak Pert:reriqan' obyek langsung


dari- hak persrangan adalah presta*i'
Disamping itu t-i;k Ferc:ranqan tranya berlaku
terhadapBrang-oranguertentuyaituorang-Ctrarrgyang
s1s6-;adi pihak dalasn perikate'n tersebut' oleh
sebab

itu hak pe-cranga'n dinamakan juga hak relatif '

Perbedaan hak-hak, kebeltd4gn


A.Kitamengenalhakkebgndaanataskr:benda*n:;endiridan
atas k+bendaan orang lain'
atas benda
Hak milik (eigendclm) adalah hak kr:b=nrjaan
sendiri, hak-hak lainnya adalah hak-hek atas benda
orang lain-
(sempurna)
Hak mlik iqaigendem) adalah ha'k yan6 "-=rPeruh
kebsnda-
dan hak itu serinq disebut n-:irjad-i- satu dengan
annya.
dirna[<sudkan hanya
Kebendaan dalam Pasal 57O KU'J Perd'eta
dalarn Pasal
benda yanq bert'ubuh, sedangkan kehenriean
bertubuh
4?9 berarti benda yang bertu!:uh dan yanq tidak
yaitu hak-*hak.
t'lakadar-iitukurangtep*trren':qrrnakaiiistilah
,.eigendccr,. untrri< suatu hak r,ris=,'l-n;'a : hak eiqendorn atag
tlgaha'
hak pakai has-:1, hak eigendc"r'r atag i-rak Suna
hak
Yang dimaksud set:enarn)'a ;da1ah or;r'ng mernPunyai
ilc'.rhd'
sebagi.:n r3ari hak eigenCon at"-'S ho:k qur":e

1l
al
B- Perbedaan lain ialah hak-hak kenikmstan dan hak-hak
jaminan.
Hak-hak kenikmatan adal.ah hak-hak yang memberi
kenikmatan atas suatu benda, hak-hak jaminan adalah
hak-hak yang memberikan hak yang didahulukan kepada
kreditur pada pembagian hasil eksekusi dari guatu
benda. Juga hak-hak jaminan adalah hak-hak atas benda
orang lain
Hak-hak kenikmatan adaiah hak-hak yanq dapat dilaksana-
kan seterusnya, yaitu hak eigendorn, HGU-
Sedanqkan hak jpminan hanya dapat dilaksanakan satu
kali saja, Hak gadai, hak hipotik-

La
E

.6'A''B' rrr
KEBENDAAN

A. Obyek Kebendaan
1. Pengertian kebendaan . : : :,.: i ;]
?lenurut rurnusatr pasal 4?? KUH Perdata, Kebenda-
an (zaken) adalah tiap--ti;1p barang (benda) dan hak vang
d.apat menjadi obyek. dari hak yaitu yang dapat
"ie*i.gom
digif iki oleh seseorang, atau,i*by*!,,trukurn .lain
Jadi mehurut. pasal 499 KUH Perdata terse,but
. : .
:':. ' , .,..,..,:. i ;

kebendaan adalah baraqg ,.,,t b.Fr"T..1.3,) Oan y.1g dapat . !.qt


dimil,iklr ,. yale .dapit FHljeS,l pbY":| , [uku1- , ,*..:I* ada
,kebenda","-I,yan9tak.d1oat"!.E.l"ji,11'.9.Pr3l..'
atau dengan perkataan .lain hda kebendaan yang tidak
.bisa dimiliEi. sebagai trgtlph d*li,k"ET-q.*" demikian
adatah,!d,aran .,,si.na,r *?::Lir+r,,...?1.: Iautr, dan sebagainya-
Benda-benda yang ,,.t"k.O:plt ,.di*1.,liki ., tersebut bukan
benda dalam arti hukum benda. ,., .,
. '1'- . Tetapi jika benda-benda
::,ii. t...ii,j tersebut telah dirnanfa-
: "r.

atkan misalnya, udara tersebut telah dimampatkan dalann


suatu cylinder dan dibe".I+,}Fk:,lan. ying "a3at kuat rnaka
i, uCnra
'..1:' . ., tersebut , menj.idi.
::-:. ..r:. i.. .-
kebendaan
i.l....i:.,, .']
dalarn arti hukum-
, .,,, I
_l: l

.pe.lnikian jyge.., kg[<uat3n ,.1=,lt.Tpie) , listrik diangsap


sebagai kebendaaT,. yanq.?{apat !icu1i - : ,j

. Dalam
r,
' KUH Perdata istilah -..-.lri kebe,ndaan (Zaak1
I . I r1' _ . a,.;; i,. .: :

digunakan dalam beberapa arti. Jadi disi.ni istillah


zaak tidak hgly,l "ke-bgndaan" 3a;-.3 tellni diqlki dalam
arti,, yang 1ain, rnisalnya dalam Pasal 4e7 istilah
'"-:j"'"''i
zaak
d.lgqnakan dllaq artl i'kep-entingan", demiki,an juga dalam
Pasal 1354 (mengurus kSgentlX-g"., or3ng lain" ) . Dalam
Pasal L792 istilah zaak digunakan dalain arti "perbuat.an
hukurn"- Sedangkan 'dalam Buku Ii KUH Perdata istilah
13

1t
tersebut digunakan terutana dalao ? arti yaitu :
1- dalam arti benda yang bertubuh (bertrujud) r lihat
Pasal 5OO dan Pasal 609 Kt H perdata.
2. dalaoi arti bagian dari harta kekayaan yaitu benda-
benda bertutxrh dan tidak bertubuh (hak-hak) seperti
piutang hak pengarang, hak merek, lihat pasal 4gg
dan Pagaf 15OS KLFl Perdata.

2- Benda Eagian dan Benda penolong.


Delacr Pasal soo KtB{ perdata ditenttlkan bahrra
segala apa yang karena perlekatan menjadi kesatuan
dengan benda lain rnerupakan bagian dari benda itu.
Demikian ada benda ut*ma dan benda bagian.
Tidak selalu mudah untuk menentukan apakah suatu bdnda
adalah benda utaoa atau bagian. rni tergantung dari
keadaan.
Pasal 5OO Kt.*{ Perdata menentukan bahra hasil
dari suatu benda selaca hasil itu masih melekat pada
tanaman atau tanah oerupakan bagian dari benda itu
karena perlekatan,
Ilenurut Pasal 5O2 ada S jenis hasil kebendaan,
yaitu !
1. hasil karena alao, yaitu :
a. hasil yang tunbuh timhul dari tanah sendiri,
tanpa pekerjaan orang (Pasal 5O2 ayat 1 sub 1) -
b. segala apa yang merupakan . hasil dari atau
dilahirkan oleh binatang-binatang (pasal SOZ ayat
I sub 2),
2- hasil karena pekerjaan orangr |aitu :
Hasil dari tanah yang hanya diperoleh karena
'pekerjaan srang (karena tanah digarap
dan ditanamai
seser:rang, Pasal 5O2 ayat ?).

14
5..


*
.E

L
id
3, hasil Perdata,
sebagai he.sil perdata, pasal 5O2 ayat 2 menyebutkan
uang sena, canon (uanq upeti)r bunga uang. Pada
ufnufrlnya, dapat dikatakan bahl.la hasil perdata adalah
hasil dari rnodal yang dapat diterima setrara berkala
(Pasal 5O2 aYat 3) - ':

HasiI-hasil tei'sEbut ' di'bng$ap sebagai benda


bagian selama hasil itu, sepanjang 'mengenai hasil
tenah, masih rnelekat pada tanah' (Pasal 5OO) dan
gepanjang mengenai hasil perdata, niait'tr belutn dapat
ditagih, kecuali apabila ditentukdn Lain dalam undang-
undang atauu perjanjian tPastf 5o1)-
' Benda-benda penolong adalah yang
'merupakan
..t "benda-bendd
ekont3mis kesatuari uengan benda lain, tetapi
tidak 'rnelekat ilengan bendi'151n itu- Sdbagai eoirtr:h :
...r'-l I ,... '_,:i I
, :t l .i.
kursi-kursi dari iebuah' g€dung' bibskbp-
-' 1; , - ; a' .: i': .r i:
Benda penolong ini meriipakdn'6ena3 terBendiri. ,:;:,'' ::
'
3- l*tembed.:-bedakan Kebendaan -
Ada herbagai cara untuk membEia-Bedakan'kebehdaanr baik
yang diatur secara khusus'dblam'bagian ke 2 dafi'bab 1
,l
Buku II KUH Perdata maupun di luar bagian ke 2 bab 1

Buku II KUH Perdata-


Cara membedakan' Keijenijaan yang l' Hiatui- dalam
bagian ke 2 Bab 1 Buku II, tlisini- ada' 3 sara nembeda-
k';innya yaitu
I. bertubuh dari tek bertub+rh'j """ rt"'
'r r. dapat dan tak daPat.d,ihe.biskan
III. bergerak dan tak berger'ak
cara rnembedalian '',,Kebendaa.n di uar ketentuan
Bagian ke, 2 bab l'Bukr'r IIi ;

IV yang' dapat dan tek dapat 'diganti '


V. yang dapat d.an tak dapat dihag*'' "'

VI yang sudah ada dan baru akan ada dikernudian hari


t5

i
!
I. Kebendaan bertubuh dan tak bertubuh.
Kebendaan adarah bertubuh apabila berwujud
artinya dapat ditangkap oleh panca indera- xebendaan
tak bertubuh adalah hak-hak seperti hak atas merek,
hak oengareng, piutang dan segara hak-hak untuk
nenuntut sesuatu. cara membedakan ini antara lain
penting bagi penyerahan.
cara penyerahan benda bergerak yang bertuhrh dan tak
bertutxrh adalah lain. Deoikian juga cara menggadai- .:

!::
kannya adalah lain-
.i
f

rr- Kebendaan yang dapat dan tak dapat dihabiskan.


!E

- Benda dikatakan dapat habrs, biramana karena


dipekai menjadi habis, misalnya makanan, minyak
goreng, kayu blkar. .Uang dapat I*Oianggap sebagai t
benda yang . daprt dihabiskan, yaitu bita dipakai :
5
*
(dibelanjakan).
Cara menbedakan ini penting di dalam hal ;,
I
.?

pakai hasil (pasal Z3Zr. g

Kgben-daan ying tak dapat dihabiskan ialah : meJa :1

]
kursi dan lain-lain
x
P
H
e
ILf'. Kebendean bergerak dan tidak bergerak. {
ri

a. Kebendaan Bergerak
Tentang kebendaan bergerrak ini pembuat
undang-undang oembaginya dalarn Z golongan yaitu :
=
1- Kebendaan bergerak karena sifatnya (pasal 5og :';
I

dan Pasal EI,O, i:


::

dahkan ;:l:; ;::LT::;"X";::::":":,;:il. t=


;E
E
(Pasal 5091. Sebagai contoh benda yang dapat -.1
=

berpindah adalah binatang peliharaan/ternak,


r+

e
,!

f;

16
1:
t
i.!

,*
gr

L-
sedangkan benda yanq dapat dipindahkan missl-
nya roeja, kursi dan sebagainYa.
Rumusan Pas.al 5O9 terlalu luas, tidak
searua benda yang dapat berpindah atau dipin-
dahkan adalah benda berr'gerak, misalnya perka-
kas dari sebuah pabrik, bahan bangunan berasal
dari perombakan gedung yang diPeruntukkan guna
oendirikan gedung. itu kembali dan banyak
benda*benda yang disebutkan dalarn Pasal 5O7
dapat berpindah at;ru dipindahkan, tetapi benda
tersebut rnenurut Fasal 5O7 adalah benda tak
bergerak karena p=runtukkannya dan dengan'
demikian, tak merupakan benda hergerak.
Dengan demikian ada pertentangan antara Pagal
5O7 dan.Pasal 5OP yang dianggap berlaku adalah
Pasal 5O7.
Patut ctiperhatikan, bahwa kapal laut
yanq hesarnyi ?O ol- = atau lebih nengenai
penyerahanriya, pend'aftarannya dan penjaminan-
nya diperlukan sebagai benda tak bergerak.
Akin tetapi"kapal-kapal tersebut tetap merupa-
kan benda bergerak karena dapat dipindahkan.
2. Kebendaan Bergerak karena :ketentuan Undang-
undang
Kebendaan bergerak dari golongan inI'
adalah kebendaan tak bertubuh yaitu hak-hah
dan tuntutan-tunttttan yang obyeknya adalah
benda-benda bergerak - l'lisalnya hak pakai atas
bes:rda bergerak. juga saham-saharn dari sebuatr
{f,erEeroan terbatas-
Saham atau Eerc tersebut adalah hak dan bukan
barang (benda bertubuhl - Surat gaham hanyalah
! merupakan bukti ak.an adanya hak tersebut'
I
L7

L
b. Kebendaan tidak bergerak.
Kebendaart tak bergerak ini lebih lanjut
dapat dibedakan antara :
1. Kebendaan t€ik bergerak arenurut sifatnya.
Benda yang srenurut sifatnya tak be,rge-
rak itr.r sebenarnya hanyalah tanah dan apa yang
secara geologis terikat dengan tanah, misalnya
barang tambang selama helum dikeluarkan dari
tanah.
Selanjutnya juga dianggap kebendaan
.tak beigerak yaitu benda-benda yang dengan
akarnya menancap dalam tanah, misalnya pohon-
pohon dan tanaoan, buah-buahan yang belum
dipetik atatr ditebang. Buah-buahan yang sudah
dipetik atau cabang dan ranting yang sudah
ditebang tidak lagi merupakan belda tak ber-
gerak melainkan telah menjadi benda bergerak-
ttasih termasuk dalam macam kebendaan
tak bergerak orenurut sifatnya ini adalah
benda-benda yang didirikan diatag tanah dan
tertansap dalam pekarangan atau terpakau pada
bangirnan rumah. Untuk itu disyaratkan ikatan
dengan tanah harus kuat maksudnya harus dengan
pondamen.

2. Kebendaan Tak Bergerak Karena Peruntukannya.


*.- Kebendaan tak bergerak karena per-
untukannya ini sehenarnya adalah benda-benda
yang rnenurut sifatnya adalah benda bergerak,
akan tetapi oleh pemilikannya telah dihubung-
kan benda hergerak, akan tetapi oleh pemilik-
nya telah di.hubungkan dengan be'nda tak ber-
gerak dan untuk dipakai selamanya guna
ketrendaan tak bergerak itu. Sebagai contoh

1B
t'/

. misalnya rngsin-mesin dalam sebuah pahrik -


.,:
DaIam hal .ini berrda*benda terse,but yaitu
roesin-mesin' adalnh.'6dnda bergerak dan diper-
untukkan untuk pabrik..
. . f'tenggnl.it'feh6ritiain tak bergerak karena
peruntukann)ra: haoya'.trenil.ik'dari kebendaan tak
bergerak gajalah yang.datrqt menentukan keben-
,{aan bergeygk qel{1!i kebendain taL bergerak
- karena perqnlgk"gryi: Selanjutnya disyaratkan
juga, ,bahwa peorilik. f,ebendaan itu juga rnenjadi
pemilik dari tebg,1daan., lak bergerak yang

3;,Kebendasn Tak - hergerak ,, Karena Ketentuan


Undang-undang (Pasal 5O8)- :

' .' Termasuk dalarn golongan ini adalah


.,.

'hak-hak"'ldan tuntutan-tuntutan te,rhadap mana


obyeknya adalah tre'nda tak bergerak.
Sebagai contoh ..adalah hak; pakai hasil atas
benda tgk,.bergerakn,,!un.tlf!Af, peqy.erahan keben-
di. tak beqggrakrl,d.qn juga hak hipotek termasuk
dalam, golorigan ioi:,,, ,,
"':^ ' ' ':
"'" '

PiE lt E E D R.,A-.-t!t, B,E.N.P A EERGERAI{


DAN BENDA TIDAK B E R G E R A K.
Arrti pentingn:/a PemFqdaan Antar Benda Bergerak
dan Tidgk Bergerak, Zlitrl dalam hal-hal :
1- Penyerahan . :-. .t:i .: , ..
2. Daluwarsa : .: :- |

S,. Pembebanan/Pgnjaqigan,
4. Eezit.

19
Ad 1. Penyerahan.
Periyerahan terhadap benda berge-
rik dilakukan dengan penyerahan nyata
. . .! teitef ijke . tevering ) r yaitu dengan
*mengulungkan,' bendanya dari
tangan
ketangan
!d*gk3.? p€nyqrahan
dilakukan
benda tak bergerak
dengan balik nama, yaitu
! denjan pendaftaFirr
M 2. Dalunarsa.
:'
Untuk henda bergerak tidak diper_
tukan adanya daluwarsa karena menurut
Pasal L?TT ..bezit merupakan alas hak
yang sempurrla sehingga bezit berlaku
sebagai eigendom- Jadi tidak diperlukan
,adaoya dalur+a.rga untuk rnerubah bezit
menjadi eigendoor. ,., -
: : Sedangkan. .terhadap benda tidak
bergerak ,' untuk rtempelioleh yhak eigendorn
.dapat' di.la*ukan 'dengan jalan daluwarsa
(Pasat 1965).
fu S. Fembebinan/penjlmtnan
UirtuIC benda bergerak apabila
dijadikan sebagai jarninan harus dengan
lenbaga gadai. Sedangkan benda tidak
berEerak hsirus dengan lembaga hipotik.
Ad4.Bezit.
DaIam hal bezit, terhadap benda
bergerak (yang tidak terdiri atas nama!
berlaku pagal tqZT RUH perdata yaitu
"bezit merupakan dLtds trat yang seorpurna...
ilaksudnya bezitter dari benda bergerak

?o
. { '-,--- sebaqai
berlaku -^}+: eigenaar dari benda ter-
r

rBga eigerlaar YanE telah me-


tidak
lepaskan b'endanya dengan sukarela
:'-l:
'

dapat msnuntut/mengadakan revindikasi


terhadap pihak ketiga yang beritiked
yang ada
baik fiemperoleh benda tergehutt
ditangannya'
' Dan kebendaan tersebut ditanqan pihak
ketiga :.telah dipe:-oLeh dengan sah pula-
:: ;' '
Ketentuan =ePerti tergebut tidak
., dikenal untuk kebendaan. tid;ak bergerak'

Tak Dapat Diganti'


IV- Kebendaarl'Y""9 Dapat dan Yang
hukum. O*:t*:*t'
hukum benda, tetaFi Rent,ing bagi,
yaitu basi perjani:-: penitipan barln:-:::=-t-rlt'o
i:.

pin5am
1740};
dan Pasal L7t4' t pinJam pakai'{Fe=al
mengqanti (Pasa1 1754i '
APakah suatu ' b'enda daPat atau tak daPat
i ''' i
. '' '
diganti dengan benda r';ai; 'terq;intung pada sif at-
i' 'sii.tnyaclan yang
terutima'pada rnaksud pihak-pihak
bersangkutan
'
Brani Yang dititiiii atau *tsminjarn lukisan
atau barang-baranq Perhialan kuno uajib- menllmtali-
,.. r ' ' ' : ' 'i-tjritlr diterimat
kan barang-barang yang Sarna )'ang teleh ursEr
dan- kt"ralitasnya sama
bukan barang l'ain yanq 5enisnya
ayat r t ' gjr*ng-bai*'r':1 tersebut
mem-
iF"=*,
: L7t4
bararlg-
punyai sifat-sii;"a yJ"q isfir'rerrar sehingga
'o...nn, itu tak a'p*t digant'i dengo-r barang-barang
,;
I ain
:- , habist
Barang-barang Yang karena pernakaian
-:biasanyadapatdiganti'Apebilac;:-angrns-'r*injamberag tarsebut
pada srang lai'n' maka crang yang merni;.ijal'r

?i
dapat rnengembalikan beras lain, asal banyaknya dan
kwalitasnya same.
- Barang-barang yang dapat diganti oirip
.dengan barang-barang yang karena penakaian menjedi
habis, tetapi sebenarnya tidak sama.
Barang-barang yang karena pemakaian habis selalu
dapat diganti, tetapi barang-barang yanq dapat di-
ganti tidak selalu habi,s karena pemakaian. Hisalnya
mas murni dapat diganti dengan mas murni lain tetapi
tidak habis karena pemakaian.

V- Kebendaan Yang Dapat dan Yang Tak Dapat Dibagi.


Dalam aFti yuridis suatu benda hanya dapat
dibagi, apabila dengan pembagian tersebut, rnasing-
masing bagian rnasih memptrnyai sifat yang saraa dengan
sifat seluruh benda, dan harganya ka.rena penbagian
itrr tidak menjadi berkurang. tlisalnya, beras, tepung
dan sebagainya.
Penbagian seperti tersebut di atas, maksud-
nza adalah pembaEian secara in natura (materiil).
Disamping i.tu dalam hukum juga dit lenal pembagian
secara idii1, misalnya peohagian rumah warisan yang
dibagi di antara para ahli xaris

VI. Keberidaan )rang gudah ada dan yang baru akan ada
dikemudian hari.
l'lengenai kebendaan yallg baru akan ada dike-
mudian hari lebih lanjut dapat dibedakan antara !
1 . Subyektif ( relatif ) baru akan ada dikemudi.an
harir yaitu kebendaan tersehrt sudah ada bagi
orang tertentu, tetapi bagi orang-orang tertentu
yanq lain kebendaan itu merupakan kebendaan yang
belum ada. Jadi bendanya masih berada pada pihak
ketiga

22
2- Obyektif (absolut) baru akan ada dikemudian hari,
' yaitu kebendaan yang pada 3ua.tu saat, bagi siapa-
pun sa.rrta qekali belum ada. jadi benda . tersebut
masih harus dibuat.

B. SubyFE Kebendaan :

Seperti telah diterangkan pada bab terdahulu


rnenui-ut rurruEan' pasal ' 4?g KUH Perdata, . ,kebendaan
(zaken) adalah tiap-tiap barang (benda) dan hak yang
dapat menjadi obyek dari hak eigendom yaitu yang dapat
dimililci oleh sesecirang atau subyek -hukun, perkataan
"seseorang" ini dimaksudkan adalah, :
.1- Eigenaarr yang haknya disebut Hak Eigendom
2- Eeeitter, yanq haknya disebut Hak Eezi.,t
3. Detentorr yang haknya disebut Detensi
Ke,tiga hal diatas inilah yang disebut sebagai subyek
' kebendaan yang akan di,terangkan pada bab selaniutnya.

C. Kebendaan Tanpa Subyrtk.


Menurut Pasal 519 ada kebendaan yang bukan
milik siapapun juga, yaitu yang tidak ada pemiliknya,
dengin "kebendian" dalam pasal tersebut dimaksudkan
hebendaan bergerak.
Benda-benda tak'bergerak selalu ada'pemiliknya ( lihat
pasal 52O)
Ada benda-benda be:-gerak yang .belum pernah
dimiliki oleh seseclrang, seperti ikan dalam, laut,
binatang
.:
buruan dan sebagainya.
Benda-benda ini dalarn pengertian hut<urn dinamakan "res
nul I ius"
Ikan yang clipelihara dalam kolam atau binatang-binatanq

-a
z-J
buas yang dipelihara orang dalam pekarangan, adalah
menjadi PFoilik dari orang yang merneliharanya.
Ada benda-benda bergerak yang pernah dimiliki
seseorang, tetapi lalu tak ada pemiliknya, karena
pemiliknya telah aelepaskan haknya atas henda-benda
tersebut, raisalnya telah melempar benda-benda tersebut
kedalam keranjang sampah, di jalan atau ditempat lain. .

Benda-benda demikian dinamakan ,,res derelictae,.


Biasaoya benda-benda tersebut tak mempunyai harga.
garang-barang yang untuk sernentara ditingg^a&an
atau dilempar karena terpaksa, seperti harang-bararrg
yang dilempar dari kapal ke dalam laut untuk rnenyelai
rnatkan kapal karepa dalam keadaan bahaya, bukan res
derelictae.
Dalam hal demikian tidak ada maksud untuk . rnelepaskan
hak atas benda tersebut.
.Apabi1abarang-6aran9tadidiketemukanmisalnya>
dipantai, maka harang-barang tersebut dapat diminta
kembali oleh pemitiknya (Pasal 583 yo Pasal 556)
. Barang-barang yang bukan "res nullius.' atau
"ret derelistae" adalah miIik negara, rnilik badan
kesatuan atdu milik seseorang (Pasal 519).
-*_-.--_*
,6---r Ea6i

Dengan "badan kesatuan" dimaksudkan badan hukum


(Pasal 526)
Dengan seseorang dimaksudkan satu atau lebih
orang )Pasal 5271. Jadi suatu benda dapat menjadi milik
dari seseorang atau nilik bersama dari lebih dari
seorang.
Pekarangan-pekarangan dan benda-benda tak bergerak
' lainnya selalu mernpunyai petnilik. Benda-benda demikian
yang tak terpelihara dan tiada pemiliknya, adalah milik
negara (Pasal 52O).

24
Berhubung dengan berlakunya uupA, maka pasal 5zo,
sepanjang mengenai tanah harus dianggap telah dicabut.
Dalam Pasal 52O juga. ditentukan, bahwa warisan
dari 'seseorang yang meninggql dunia tanpa ahli rraris
(lihat Pasal 832 yo EFfl fltau yang warisannya telah
ditinggalkan (lihat Pasal.l126 dan t1Z9) adatah milik
negara -
Benda-benda yang di.craksur! dalam pasal EzO
adalah benda-benda ang dapat dimilki oleh negara dan
eleh orang.atau badan partikelir.
Dalam Pasal 52L - 5.ZA disebutkan benda-benda
milik ncrgara yaitu benui-teTda,yang diperuntukkan untuk
kepentingan ,.,rn,.r, dan digunakan daiam dinas negara
disebut- "res publ iqae", seperti jalan-jalan uroum,
pantai-pantai laut, gungai-sungai yang dapat dilalui
dengan perahui pelabuhan-pelabuhan dan tempat-tempat
pendaratan (Pasat. 5211 dan gelanjutnya rumah-rumatr dan
bangunan-bangunanuntukpertahanannt9ara(Pasa152s
52s)
Pertanyaan yanq timbul rnengenai benda-ber:tra
yang dipe,runtukkan untuk kepentingan umu{n dan digunakan
untuk dinas negara, res publicae' apakah ketentuan-
ketentuan dari hukum perdata sama sekali tak berlaku
terhadap benda-benda itu atau dengan kata lain, apakah
ada tienda-benda yanq tak dapat diperdagangkan dan
apakah orang-orang atau badan hukum swasta tak dapat
mempunyai hak-hak atas benda-benda demikian- Dalam
literatur- mt:dern ada 2 pendapatr yang praktis hanya
berbeda sedikit atau sama sekali tidak berbeda. l*lenurut
pendapat yang satu, tak ada benda-benda yang tak dapat
diperdagangkan, tetapi ada benda-be,nda yang diperuntuk-
kan untuk dinag/negara/kepentingan umum.

z3
Atas benda-benda deroikian orang partikerir tak
dapat rnemperoleh hak-hak, kecuari hak-hak yang tak
mengganggu penggunaan benda-benda tersebut untuk
kepentingan unum, Flenurlrt pendapat yang lain 1) , at,a
benda-benda yang tak dapat diperdagangkan yaitu benda-
benda yang diperuntukkan untuk dinas negarar'kepentingan
urnurn- orang-orang pantikelir hanya dapat meroperoleh
hak-hak atas benda-benda itu, sekedar hak-hak: itu tak
mengganggu penggunaan behda-beiida, tersebut untuk kepen-
r: -- -- umuflt 2l
EI-nBan

1) lteyers, "Publik Domein en Zaken Buiten den


handel " dalarn &IPNR No- ZS4S, ?5,4S dan 234EI, 2E47 yang
dimuat dalam "-Uers.Pr.i.v.Reqhtelijke Opstai len, Jilid
I I, .hal . 1O5-13O (dikutip oleh.prof. Ko Tjay Sing, SH.
2' Lihat Pitlor..hal. 54. st. dan VolLmar, .Jilid
LI, hal 27 ds.t. (dikutip oleh Prof . Ke Tjay Sinq, Sff l.

26
BAB IV
BEZ IT

Dalam' keadaan normsl seorang yang mqnguasai suatu


benda adalah pemilik darl.".benda tersebut' Jadi. keadaan
nyata sesuai dengan keadaan hukumnya, misalnya : penghuni
rumah biasanya adalah pemi.lik {eigenaar}..',''dari ' barang-
barang mebel (meja, kursi) dalam rumah " tangganya atau
pemakai arloji biasanya adala,h pemilik (eigenaar) dari
arloji yang diPakainYa. i '

Tetapi dqRat terjadi keqdaan nyata tidak sesuai


dengan keadaan hukurnnya, yaitu dalam hal clrang )'ang
menguasai sebuah benda tn{kan pemilik (eigerraar} dari..benda
tersebut natnun menganggaP seol,ah-olah benda. -:tt=t*'
or*""
adalah miLiknya. cadi dapat terjadi.pemakai' arioj: .
pemilik dari arloji tersebut tetipi' m'enganggap s-eolah-olah
arloji tersebut adalah miliknya' orang terseblt aineima_t_i1
bezitter,sedangkanhubunganantarabendanyadenganBrang
tergebut (bezitter) dinamakan. bezit, haknya dinamakan
hai(

bezit
Dalam KUH Perdata, pengertian tenang fezit , t-1t
. diatur dalam Pasal 329, rnenurut rumusan:,P*=tl-
ini
""n ::-
rnaksud dengan bezit aalah. "kedudukan seseorang
'rouder) atau menikmati. kebendaan baik dengan
seolah-
diri jendiri maupun dengan perantaiaan orang tain
olah kebendaan itu eigendomnya"'
Istilkah..mengua5ai.,dan..0renikmati'.sebenarnya
mempunyai arti vang sama' Istilah rnengua:tt .O::::t"tukkan
bagibenda-bendayangbertubuhdanmenikmatibagibenda-
benda Yang tak bertubuh'
adalal-
l,lenguaai "dqngan diri sendiri" dimaksudkan
menYimpar
rnenguasai dengan nYata secara l.angsung, misalnYa.

?7
buku di dalam almari bukunya'sendiri. Bez.itter dikatakan
menguasai dengan perantaraan orang adalah apabila bendanya
telah ia gewakan, titipkan atau dipinjamkan pada orang
lain -
Disamping bezit ada yang dinamakan "Detentie"
yaitu apabila penguaeaan terhadap suatu benda "bukan untuk
dirinya sendi.ri"r tetapi untuk orang lain, orang tergebut
tid+k bertindak seolah-olah sebagai periifif (eigenaar) ia
rnenguasainya berdasarkan suatu hubungan hukum dengan Erang
lain. Orang yang olenguasai untuk,orang lain ini dinamakan
detentor. f'lisalnya orang yang nenyei{a, meminjam atau
dititipi buku dari orang'Iain.
.

T'IE]{BEDAKAN BEZIT DART. EIGENIXIII DAN DETENSI -

Sebagaimana telah disebut, bahwa dalam keadaan


normal keadaan :rang nyata itu sesuai dengan keadaan
r:renurut hukum.
Biasanya eigenaar adalah bezitter dan gebaliknya bezitter
adal'ah iuga eigenaar-
Eigendom dan bezit berada dalam satu tangan. Eigenaar
bukan bezitter hanya merupakan satu pengecualian. lrlalaupun
hanya merupakan guatu perkecualian, namun dalam beberape
hal dirasakan perlu untuk mengetahui dengan pasti apakah
hubungan seseorang dengan suatu benda itu eigendom, bezit
atau bahkan hanya detentie saja.
Detentor menguasai suatu benda untuk orang lain
sedang eigenaar dan bezitter menguasainya untuk dirinya
sendiri, Untuk dapat membedakan eigendorn dan bezitter"
kita harus meninjau pada dasar hak-hak tersebut, karena
dari dasarnyalah kita dapat mengetahui apakah suatu hak
itu berupa eigendom ataukah bezit-
Pada hak eigendom, memperole,hnya dengan dasar y3ng
sah sedang. pada bezit dengan dasar yang tidak sah atau

2A
i
i
::
;:

,
r
E
dapat dikatakan ada cacatriya. Berhubung dengan hal ini, Ko
Tjay sing, sH mengatakan, bahr*a bezit adalalr hak eigendom
dengan .*."t.'31 l

Atas suatu benda yang dikura=ai, ba,ik oleh seorang


eigenaar! maupun oleh bezitter akan berlaku sebagai
seorang eigenaar. oleh karena i!*r.untuk dapat rnengetahui
apakah seseorang yanq bertindak sebagai seorang eigenaar
terhadap suatu benda itu =eorang. eigenaa:- atau bezittert
.perlu1ah kita mengetahui tentang cara mernperoleh guattr
benda
Dalarn pasal 3Et4 disebutkan sebagian dari trara-cara
untuk meinpere.leh hak eigendom atas suatu kebendaan.
. Sebagai contoh kita'arnbil
sa;a suatu cara memperoleh. hak
' eigendom atag suatti kebendaan karena penyerahan yang ber-
dasar . atas suatu perbuatan (atau peristiwa) hukum yang
meurajibkan untuk menyerahkan h.F eige,ndomr Yang dilakukan
oleh seorang yang berhak berbuat bebag terhadap hak
eigend[}m itu. Demikian untuk - memperoleh hak eigendoo
menurut care tersebut, haruslah dipenuhi syarat-syarat :
1. adanYa PenYerahan
2. berdasar atas guatu perbuatan (atau peristiwa)
hukun yeftg mer+ajibkan untuk menyerahkan hak
ergendom atau al as hall '
S.dilakukanalehEeBrangyartgberhekbe,rbuatbebag
terhadaphakeigendomate.ucrangyengbert+enang.
' APa-bila ada satu atau lebih dari ketiga gyarat
. tergebut tidak dipenuhi, r:iaka yang diperoleh bukan hak
eigendom, rnelainkan hanvalatr ha'k bezit'
Hanyahakhezitkarenadase,rhakny-atidaksah,ada
cacatnya.

3- t(o Tjay Singr 3H., tclllFa t-ahun, hal'

21
t'lemang he,tur ia itu merasa dirinya eigenaar dan bertindak
sebagai eigenaar, tetapi sesungguhnya ia bukanlah eigenaar.
Ia ha,nya bezitter
Syarat-syarat adanya bezit.
I'ienurut ajaran von savigny pada bezit harus ada z unsur i
1. kekuasaan atas suatu benda yang dinamakan corpus.
2. kernauan untuk berlaku sebagai eigena.ar yang di-
namakan Animus Domini
Jadi hanya dengan 2 unsur tergebut menurut Von Savigny
seseorang dapat dikatakan menjadi bezitter.
Perlahan-lahan datang kritiknya, terutarna kritik
yang paling keras,ditang dari Rudolf von Jheringr yAng
mernberi konstruksi dengan ukuran yang obyektif yang ber-
dasarkan Undang-undang ..

Apakah sesuatu hubungan antara seorang dengan


suatu benda harus dianggap sebagai bezit at;iu detentier.
tergantung juga dari undang-urd*.gr-_ sebab untuk suatu
hu'aungan hukum tersehut menqrut berbagai sistim yang ber-
laku pada berbagai negara tidak selalu sarna. tlisalnya
seorang Fenyewa yang pada suatu saat mempunyai kemauan
untuk rneniadi eigenaar oleh sistem hukum da'ram KUH perdata
tetap dianggap sebagai detentor dan bukan sebagai bezitter.
Oleh karena itu bukanlah kemauan (anirnus) yang menentukan,
raelainlran hukurn (11ihat pasal 556 KUH perdata).
!,lamun hal ini tidak berarti bahwa unsur kernauan (animus!
itu tidak ada artinya sama sekali. llisalnya A yang hendak
pergi keluar negeri, merryuruh B untuk membe,likan suatr.l
mobil dari suatu toko tertentu dengan permintaan untuk
menyimpan rnobil itu sampai A pulang cari luar negeri dan B
telah membeli mobil dari rnerek yang l;ama, tetapi..dari toko
lain, dengan glarna lain dan dengan harga yang letrih mahal,
karena mobil dari toko yang pertarna suah terjuar habis.
Haka dalam ha1 ini ekan kesulitan untuk menentukan apakah

5C
B tadi rnenyimpan untuk dirinya grandiri (sebagai 'bezitter)
atau untuk A (d.al.am hal ini E sebagai detentorl rnaka .kita
harus memperhatikan kernauannya guna rnenentukan. kedudukan:
nya atas mobil yang dibelinya itu.
Pienurut Pasal 534 seseorang yang menguasai sesuatu
bendar: harus dianggap sebagai bezitter untuk diriny.a
sendiriseiarna. tidak terbukti murai menjadi bezitter untuk
orang lain
Dari pasal dapat dike,tahui, bahwa pada Fenguasaan
.r,',i ,
seseerang atas suatu benda, apabila perbuatan-perbuatan
orang tersabut berupa perbuatan-perbuatan seclrang
eigenaar, inaka ia ,harus dianggap sebagai beszitter.. Baru
apabila bezit itu disangkal sleh Erang lain, dan clra,ng
lain ini yang harug membuktikan bahwa .antara 'orang lain
ini dan orang yeng menguasai bendanya ada hubungan hukum,
dari mana - ternyata bahwa yang rnenguasai itu hanyalah
.hukurn, dari {aana ternyata bahr,.ra yang rnenguasai itu
hanyalah detentor, rnaka barulah orang yang menguasai benda
.tersebut mulai dianggap bukan lagi sebagai bezitter-
FUNGSI-FUNGSI DARI NEZIT.

Fungsi dari bezit ini ada 2 rnetram yaitu fungsi


polisional dan fungsi hak kebendaan. Dlbawah ini ahan
ditgrangkan kedua ,$acafir fungsi tersebut.

Funqsi Psrl iEionBl_


Undeng-undang rnenentuka,rr siapakah eigenaar dari
suatu benda- Be,nda itu dikuasai ,eigenaar dan seharusnya
juga dikuasai olehnya. Ia menguasai sendiri be,nda itu atau
dengan perantaraan orang lain, oranE ini menguasai benda
tersebut *ntuk eigrnaar tidak,untuk dirinya sendiri. Demi-
kian . keadaan nyata bertentangan denga.n hukurn. Keadaan
nyata ini dapat diubah, sehingga, sesuai dengan hukurn-

_\j
Dalar.r r,rasyarakat negara yang teratur- tidak . se-
orangpun Drang boleh siii:Ln hakim sendiri- Negara tidak
dapat mernbiarkan seorang individu melakukan suatu'
perbuatan yang hanya dapat dilakul<an oleh al.at negara jadi
jika eigenaar yang ineras-a haknya diganggu, iapun tidak
boleh main hakim se,ndiri. Tidak bolei merampas barangnya
begitu saja. Bagi eige,naar tersebut ada keharuEan mengaju-
kan pengaduan kepada alat negara.
Hal tersebut rnenunjukkan fungsi. "polisional" dari
bezit.. Oari ha1 tersebut dapat dilihat bahwa bezitter
dilindungi oleh hukum dari ei.genaar yang akan melakukan
perbuatan yang bersifat se!,.rt:nang-wendng
Contoh : A melihat,sepedanya yang telah dicuri beberapa
waktu yang lalu berada ditangarn B (pencuril, maka
A tidak boleh begitu saja merampas sepeda ter-
sebut dari tangannya B.
p?bi1a A rnau mendapatkan sepedanya kembali harus
mengadakan tuntutan dimuka pengadilan.
Jadi B (pencuri) ctisini dilindungi oleh fungsi
polisional ciari hezit.
Tetapi lain persoalannya apabila B
(pencuri) tersebut belurn menguasai secara penuh
barang yang disur,i, dalarn arti rrasih ada perlabran
an dari pemilik (ri:-isalnya, pencuri tersebut masih
. , dike-ian-kejar atan masih ada ta-rik-tarikan barang
yang dicur-i antara pencuri dan orang-orang yang
menqetahuilr jadi d-isini pencuri belurn me'nguasai
secara EgEIlr sehingga ciia belum rnenjadi hezitter.
I'talta d.:1am hal ini "fungsi polisional" tidak bis,,a
diberlakukan terhadap pencuri tersebut- 'r

32
Funqsi Hak Kebendaan
Bezit juga dapat dianggap sebagai suatu hak-
Eigendom adalah hak yanq sempurna yaitu diperoleh. dengan
diirenuhinya segala syarat-sy*rat yang ditentukan oleh
hukum.
Bezit adalah hak yang tidak sempurna, karena tidak sesrua
syarat-syarat yang ditentukan oleh hukum untuk rnemperoleh
benda yang menjadi obyeknya telah dipenuhi. Hak eigendom
le'bih kuat daripada hak bezit. Dalam perkaran mLlawan
eigenaarr yang rnenuntut kembali bendanya dari bezitter,
rnaka bezitter akan dikalahkan,, , ' ..,; - '

Di atas kita sudah melihat, bahwa bezitter dilindungi ter-


hadap kesevrenang-wenangan eig€na&r. Dalam perkara dirnuka
hakim antara eigenaar dan bezitter, maka eiEenaar harus
rnembuktikan bahwa ia benar-benar .adalah ,eigenaar. Hanya
apabila ia berhasil membuktikan itu, ia akan.dimenangkan.
Juga ini rnerupakan per.Iitidungbn dari bez.it;
Terhadap pihak keti$ir (kecuari terhadap eigenaar!
hai bezitter adalah kuatr' pihak ketiga tidak boleh
mengganggu hak bezit atau menuntut bendanya dari bezitter.
Pihak ketiga tidak mernpunyai hdk sama sekali atas benda
yang bersangkutan. Bezitter mempunyai hak tertentu,
r+araupun haknya tidak ioo z. sah. Terhadap pihak k'etiga
(kecuali eigenaar) bezitter dapat rnempertahankan ,, hak
bezitnya, seblah-olah ia mempunlai hak eigendom. pihak
ketiga yang merebut'atau rnencuri beodanya bezitter, atas
tun'tutan bezitter harus rnengembalikan benda itu pada
bezitter
Jadi bezitter rnernpunyai hak revindilrasi. Demikian selain
"fungsi polisional" yang dise,butkan di atas, ,bezit juga
mernpunyai "fungsi hak liebendaan", yang memberi hak kepada
bezitter untuk menuntut kembali bendanya, misalnya jika
be'nda tersebut direbut orang lain (pihak ketiga).
: tr{ L,r--J*
t f
(.r*-1,,*-
!/ t
t1-tJi<'a-
tt^.,r^
\":
L tr-i-L 33
,.
'W,,U r ,t.- i i +/ ,,Ll/*29'1,
] I ,' ,' rt { ,- I t / r/ r
L* t** t* L-L?q,/
i-

liLr* iren{; ,-,t" 'rl)-.--


i/
/4 4
ii !,

-,:i
li{
l
I
Dasa r:d r- Un tu L,ll-qlitrdgtrq i - Hak - Bez i t .
a-5q

. Sistern yang nelindungi seorang bezitter


(misalnya
seorang pencuri), terhadap pihak ketigar yang rnisalnya
fierarnpas barang curian tersebrrt dari pencuri, tampaknya
adalah-suatu sistim )rang tidak logis dan tidak adil.
Apakah alasan-alasan untuk netindirngi. seo.rang pencuri yang
pada hakekatnya tidak m.eopunyai hak yang sah atas benda
yang ia telah curi ? Dan apakah alasannya untuk lneneEln:
balikan benda tersebut kepadanya ?
trontoh yang akan digebutkan dibayrah ini nungkin
flapat meyakinkan, bahwa perlindungan tersebut aalah logis
dan adil
A rnencuri kudanya B yang berada ditempat
tinggjalnya B, Kuda tersebut oleh A dibawa ke desanya yang
terletak jauh dari tempat ti.nggalny? B. Karena perbuatan A
itu, antara A dan kuda tersebut ada suatu hubungan. Untuk
rnengadakan hubungan itu A telah mengeluarkan keringat.
l{ungkin belum dapat dikatakan, bahura A karena
kecapaiannya mempunyai lebih banyak hak atas kuda tersebut
daripada seclrang I, yang tidak mempunyai sangkut paut
dengan kuda tersebut. Tetapi setelah pencurian tersebut
selesai, A *3*rfihara kuda tersebut nemberi makan dan
minurn. pda kuda tersetmt, Apakah tidak logis untuk
roengatakan, bahr*a si pencuri. A mempunyai lebih banyak hak
atas kuda tersebut daripada X, yang tidak pernah berbuat
sesuatu untuk kuda tersebut ?
Eeanda{nya-,X terkebut, fllerampas kuda itu dari A, hanya ia
yang mengetahui bahwa A telah rnernperoleh kud3 itu karena
pencurian, apakah tidak dirasa adil, apabila hukum ,flern-
berikan perlindungan kepada A terhadap X; dan memberikan
hak ke,pada A untuk menuntut kembali kuda tersebut dai X
menurut cara-cara yang ditentukan oleh undang-undang.

34
Llndang-undeng tidak hanya mel indungi A (si
pencuri) apabila kuda tersebut dirampas atau dicuri oleh
X, rnelainkan juga undangJundeng juga rne,lindungi A, apabila
haknya. atas !',uda tersebut diganggu oleh X, misalnya
apabila X melukai atau rne:-acuni kuda tersebut-

?{EHBEDA-EE}qK8FI EEZ iT.

Secara tega,s meria.ng dalam KU!{ perdata tidak ada


pengaturannya cialara suatu pasel tertentu seperti pasal-
pasal 5os sld 3G5. lteskipun cremikian tidaklah herarti,
bahwa kit;l tidak dapat membeda-bedakan bezit menjadi
golongan-goiangen terte=ntu.
'Pernbedaa.n ter::ebut adalah ante,ra !
1. Eezit perdata dan detentie.
f.i, Eezit Perdeta 4)
Biasairya disingkat dengan .,bezit,, saja.
. Yaitn penguasaan Eeseorang atas sesuatu kebendaan,
pada pEnTuasaan rne,na oraog yang .menguasai
riierlpuryai ker,rauan untuk bertindak dan dapat
nrempertahankan kebendaan itu se'baEai eigenaar.
Jarli Ca1am ha1 ini, GFang yang menguasai telah
!$e!-']llr:reunakan k=mampu;rn "kemauan untuk bertindak
seb*qa,1 eigenaar'o (animus) -
L -2. Detentic -
Detenti* arJalah bezit yang tidak diakui sebagai
bezit aish I,.erena dapat Uit ,rtti*.*n adanya suatu
hr-rb'-.rngan huk-urn yang tertentu dengan pihak lain.
Salan bezit in:1, orang yang menguasai suatu
kebe.-rcraa,n ti.dek dapat rnengenukakan adanya animus,

i=ti i*h clari Prrrf - Fitlo


Detentie ini disebut pula dengan istilah
"houderchap*
sedang detentor disebut dengan istiLah "h(ruder".
2- Bezit yang beritikad baik dan buruk.
, D.lam pasal 53O bezit ada dibedakan dalam bezit G

yang beritikad baik ( goede trouw ) dan yang beritikad


huruk (kwade trouw)
2.t. Bezit beritikad baik.
. Seperti pernah dikemukakan, bezit itu
dapat [erada ditangan clrang lain .{*q bukan
. .eigenaar. Apabila bezit tidak di tangan eigenaar"
bezit itu dapat beritikad baik atau beritikad
buruk -
Dalam tangan eigenaar bezit selalu ber-
itikad baik
Bezitter yang bukan eigenaar adalah heritikad baik
manakala ia memperoleh kebendaannya tanpa menge-
tahui ada cacat dalam cara memperolehnya (Pasal
e31 )
Saat yang rnenentukan o apakah bezitter
t beritikad baik atau buruk, adalah saat pada waktu
ia memperoleh kebendaannya (Pasal 1966,.
2.2. Eezit beritikad buruk.
Seseorang dapat dikatakan sebagai seorang
bezitter yang beritikad burukr apabila ia menge-
tahui, bahwa kebendaan yang diperolehnya adalah
bukan eigendomnya (Pasal 532 ayat 1). Jelasnya
. yaitu dalam hal ia mengetahui atau seharunya
mengetahui cacat-cela dari cara mernperolehnyat dan
dengan begitu ia telah merugikan Brang lain
Plengenai saat penentuan kapan seorang
bezitter harus dipandang sebagai beritikad Uurutr i
selain yang ditentukan dalarn pasal 531 masih dapat

36
kita ketemukan adanya saat lain, yaitu dalarn apa
yang dite'ntukan di dalam pasal SSZ ayat Z. pasal
oana rnenentukan, bahwa bezitter dianggap berrl_tikad
buruk mulai paa hari ia digugat di rnuka Hakim oleh
eigenaar, apabila dalam perkara itu ia dikalahkan.
Di dalam hukum, baik bezit yang beritikad baik
ataupun yang beritikad buruk, kedua-duanya rneroper-
oleh perlindungan, walaupun dengan lt,as yang
berbeda.
Arti pentingnya mengadakan pembedaan an-
tara bezit beritikad baik dan bezit be,ritikad
buruk ini befhubungan dengan :
a. Daluwarsa.
Hanya bezitter yang bsrritikad baik
dapat rne,mperoleh hak eigendom karena daluwarsa
atas suatu kebendaan tak berge,rak atau kebenda-
an bergerak tak bertubuh (hak) yang terdiri
atas nams (Pasal 1965).
b. Penarikan hasil.
Bezitter yang beritikad baik berhak
merniliki segala hasil kebendaan yang telah
dinikmatinya sampai hari ia digugat di muka
hakin (Pasal 575) . Sebal iknya bezitter yang
beritikaU huruk rnengembalikan hasil-hasil itu
kepada eigenaar. Bahk.an ia wajib mengembalikan
(mengqjanti) hasil-hasil yang sebenarnya tidak
dinikrnatinya, namun yahg sedianya dapat dinik-
nati oleh eigenaar (Pasal 57? sub 1).
c. Pengembalian be,nda.
Bagi hezitter. yang be'ritikad huruk yang
tidak dapat mengernbal.ikan be,nda,nya tepad,a si

37
Eigenaar, ia harus rnembayar harga benda ter-
sebut.
' Juga apabila benda ,itu telah musnah di luar
salahnyaataukarenate'rjadinyaguaturaala-
petakaokecualiiadapatmembuktikan,bahrra
benda itu akan musnah juga meskipun dikuasai
oleh si eigenaar (Pasal. 579 sub 3) '
Selanjutnya menurut Pasal 535 tiap-tiap
hezitter harus dianggap beritikad baik' Earang
siapa rnenuduh adanya itikad buruk pada bezitter
harus nembuktikan kebenaran tuduhannya itu- HaI
ini membgna arti bukan bezitterlah yang harus
rnembuktikan tidak adanya itikad buruk, rnelain-
kan pihak lactan. Pihak lauran diberi beban untuk
membuktikan bahwa bezit adalah beritikad buruk.

V INTERVERSI DARI BEZIT


Seorangbezitterdapatberubahmenjadidetentor,
dan sebaliknya se,orang detenter dapat berubah menjadi
bezitter.
Hal ini disebabkan karena bezit daPat berubah dari bezit
perdata menjadi de'tentie atau detentie menjadi bezit
perdata-
Pertukaraninilahyangdinamakanintgrversidari
bezit.
Terjadinya Interversi.
Tentangkemungkinanterjadinyainterversi,dapat
ditafirkan dari ketentuan pasal 536. Pagal ter=ebut menen-
tukan ketidakmungkinan interversi'
HenurutPasal5s6'baikataskehendaksendiriatau
karenaperlewatanwaktu,tiadaseBrangPundapatr*grubah
alasan dan dasar dari "bezitnya" untuk dirinya gendiri-

58
rstilah "bezit' dalam pasal 5s6 tersbut digunakan darann z
arti, yaitu "bezit perdatar, dan ..detentier,.
sedangkan - yang dioaksud dengan 'alasan dan dasar,. adalah
"alas hak" ("titel").
Jika kita perhatikan ketentuan pasal ss6 tersebut,
rnaka akan nampak, bahr*a "animusr. bukanlah merupakan unsur
dari bezit. seorang detentor atas kehendek gendir.i tidak
dapat menjadi bezitter.
Di samping "atas ketrendak sendiri,. yang tidak
memungkinkan lagi U-gi .Ui Uezitter,
ternyata juga karena daluwarsa tidak -akan' menyebabkan
detentor menjadi bezitter ttihat pula pasal lgs?).
Yang dapat memperoJ.eh hak kebendaan karena daluwarsa
adalah bezitter kebendaan itu (lihat pasal 1963).
untuk bezit dernikian juga. Bezitter atas kehendak sendiri
yang sebenarnya juga tidak mungkin pernah terjadi rnenjadi
detentor atau karena perlewatan r*aktu tidak dapat menjadi
deten tor.
1. Bezitter menjadi detentcrr.
. oleh karena atag kehendak sendiri maupun karena
druwarsa bezitter tidak dapat menjadi detentor, maka
be'zitter hanya mungkin berubah menjadi detentor atas
bantuan Brang lain
Sebagai contoh adalah secrrang eigenaar .(yang juga
bezitter) telah menjual runah miliknya kepada oran!,
lain, akan tetapi ia tetap nendiami rumah yang telah
dijualnya itu sebagai penyewa. Dengan adanya hal ter-
sebut kedudukannya tel;ah berubah dari bezitter menjadi
dete,ntor.

?- Oetbntor menjadi bezitter.


2-L- Atas kehendak bezitter seotrla-
Dengan bantuan bezitter semula,, seorang
3?
detentor dapat beruhah menjadi beeitter.
Seorang peminjam geguatu benda tertentu, de'mikian
ia detentorrtelah me'mbeli bend.a yang diser*anya itu
dari hezitternya akan menjadi bezitter benda itu.
SeL:agaimana pada perubahan bezitter men-
jadi deten-i:or, perubahan detentor menjadi hezitter
tersebut di atas tidak terjadi karena perubahan
penguasaan atas benda. Perqbahan telah terjadi
hanya karena perjanjian, jadi. karena bantuan atau
kehendak bezitter gernula.
2-2. Eertentangen dengan kehendak bezitter semltla.
Selain dengan bantuan dari bezitter sernulat
dbtentor dapat juga berubah menjadi bezitter,
bertentang;an dengan kehendak bdzitter semula.
Henurut Pasal 1960 detentor dapat rnelnPer-
olehnya eigendom dengan'ja1an'daluwarsa, jika alas
hak penguasaannya telah berganti- Dengan perkatdan
lain detentor harus telah lebih dahulu berubah
rnenjadi bezitter (perhatikan Pasal 1965)'
Ferubahan-perubahan itu rnerrurut ketentuan
selanjutnya dari PaEatr. Lg6,O, terjadi baik karena
suatu :
1. sebab yang berasal dari Pasal 1960n terjadi
baik karena guatu ?
2- detentor,telah menyapgka,I hakn;ra ei4enaar (yang
juga bezitter).
Ad.1. Karena suatu sebab yang berasal dari pihak
keti.ga, arisalnya i A nienyehla sePeda dari B'
A adalah Cetenton, keinudaian A mengetahui
bahwa :;ePed.: tersebut bukari milik B, tetapi
milik C- Lalu A memheli sepeda itu dari C'
Denean dem'ikian 61. dari detentr:r- msnjadi

4A
bezitter karena suatu gebab yang herasal
tidak dari B tetapi dari pihak ketiga (C!.
Ad,Z. A menyebra suatu benda dari B. Kemudian A
mengetahui, bahrra benda tergebut adalah
rnitik A sendiri dan bukan milik B-
l,lisalnya : A mengetahui bahwa benda tersebut
dipinjam dari X oleh E, sedangkan X adalah
bapaknya .A yang telah meninggal dunia.
Selanjutnya A memberitahu hat ini kepada B
dan tidak perlu membayar se$a lagi kepada B.
Jika dari detentor menjadi bezitter tanpa
bantuan dari B, tetapi dengan menyangkal
haknya B.

T,IENGENAI OBYEK DARI BEZIT


Pada umur$nye tiap-tiap kebendaan adalah dapat men-
jsdi ebyek dari bezit, Sebagai perkecualian adalah yang
disebutkan di dslam pasal 537 yaitu :
1. kebendaan yang tiada dalam peredaran perdata;
2. hak-hak pengabdian pekarangan (pasal t74 dst), baik
yang tak tampak (pa=al &75)
Ketentuan*ketentuan dari ,Euku II yang mengenai
tenah te,I.ah dicabut dengan UUFA, karene hukum *graria baru
tak i*engenal pengertian bezit maka hak hezit atas tanah
sudah tak mungkin 1agi. Pengabdian pekarangan sebegai hek
atas tanah tak dikenal dalamn hukus ad*t, juga tak rnungkin
lagi sehingga segala ketentuan-ketentuan tentang pengabdi-
ir! pekar-angan dalern Buku I1 termasuk pasal 537 ayat ?
harus dianggep teleh dihapuskan,

CARA I,IEI'IPEROLEH BEZ IT-


t- U m u rn

Pe;-rge;-tian be=it. yang dirnaksud dalarn Eagian Kedu*


dar-i Eeh,Kedua Buku MUH Perdata, roe:':genai ,,Tentang rara
rnenperr:!,eh, rner*pertahanksn dan berakhirnya bszit,'n edalah
bezrt rlalarn erti "bezit perdata". Bukan detenti:--

41
B=zit bia=anya, ada pada eigenaar, mak= dengan
demikis:-i hi.esenya pula ore,ng riemperoleh hek bezit
ber-seinaan dengan hak eigendomnya _

orang yang *enyerahkan hak eigendarn, dengan sendirinya


=ekal.igu= juga inenyerahkan hak bezitnya,
Jedi dala;n keadean norrnal, cara mernpe.r-oleh b=zit adaLeh
serne dengan cars r*ernperoleh hak eigendt:m.
ffken te+-airi, karena adakalanya bezit dan eigendem
tidak ber-ada di satu tangan, rnake hezitter- yeng bukan
eigenaar- hanya dapat menyerahkan hak hezit
=aja, tanpa
menyerahkan hak eigendem. Oleh sebab itu, dalani Hukum
Pe'r-date dibaha= juga roengenai rare roeraperoLeh bezit
terlepas Ceri trer-s r*enperaleh hak eigendom.
' Plenurut pasal isa bezit dari suatu kebendaan
diper::leh dengan nelekukdn suetu perbu*tan yang mernbawa
kebende,an itu dalam kekuasaannya de,ngan maksud mempertahsn-
kan kebendaan itu untuk dirj gendiri.
i'tenurut pbndapat bebe,rapa sarjar.ia, ru,nusan'undang-
urrdang itu kurang tepat dan tidak sesuai dengan kenyataan.
Pasal 538 itu mengandung kelemahan-lcelernahan yaitu z

L. tvlehgenai istilah,.perbuatan,,
: ' oaram kenyataan
tidak .seralu se'rang harus
*etrskukan suatu perbua'r.en untuk .me'mpergleh be=it atas
sLra|-u benda.
Hisalnya seorang ahti r*arig untuk .mernperaleh barang-
bar-ang dari sautu perbuatan untuk mernpereleh bezit atas
suatu benda.
Hi=alnya sssra:-ig ah!.i l+arie untuk m=rnp=rrleh barang-
bar-ang deri sautu *ar-.isan tidek perlu melakuksn suatu
perbuetan, jadi
=ecara pasifpun, se=eerang dapat juga
r*er*p*roleh hezj.t stas suatu henda-
? - i'lengenai ist-ilah "kekuasaan,,
Iengan ',kskue=eaFr,, ini harus di=rti.!,;an dalam
ai-ti luas.- Tidak hanya untuk ker.:ue=aan lengsung saja,
ieelainkan juga untuk kel'.uasaan tidek !.=ngsung {denge*
per-anteraan t:reng lain).
illisslnya =eorang ped*geng yang *lempunyei r+aki.l di kr:te
1ain, dapat memperoleh bezit sta= suatu be;-ida .dengan
peranteraan r*akilnya itu. Bezit diperoleh ped= gast
=-i
-'saki!. teiah rnenguesei benda ter'=ehut untuk peCegang.
Jadi. pedagang tersebut. sudah di=nggep seb=,gai bezitter
me=kipun ada kemungkinannye ia itu tidek r*engetahui,
hahr+a ie, sudeh mei*pere3eh, Lezit. I{enur-ut engBapEn
raa=yarakat, dalam hal seperti j.tu is suCeh *e*:per=leh
ke!-:uasaan atss benda yang bersangkui.ar.l, { perhetikar:
pe=el 54O ayat ?).
3, F'lengenai istilah "mempertahankan" (beheuden).
Istj.lah ini kurang dapat dipakai ialam pa=aI
53€! ter=ebut, sehab dalem perolehan bezit tidak per-lu
d=ngan $laksuC untuk raempertahankan s**tu kshe*daan
untuk dirinye se*Ciri. Flaksud itu hukan m*r-upakan unsur
untuk ;-*emperoleh bezit.
lii=ainya secr=ng pedagang yang ,rirmEsari bsrids-bend= der-i
luar negeri den telah r*enjual bende-benda tersebut
sehel*rn bende-benda itu tibe di pelabuhan. Jadi
meskipun rnak=ud pernlehan untuk dijual lagio itupun
sudeh me:-up*kan per*lehan bezit.
Pes=l: SsE sebe:'iar-ny= henya menen+*ul:an mengenai
tr=ra untulr r*=mper=3,eh bezi+*sta= benda-henC= yang
Frar*r rlrr rlr. e=
rsJ i v.
=

Ne;'rrp=knya, pa=al 53€t itu Cipengaruhi t:lsh tesr-i


be=i+- dsri vsn Se.rigny- ti deiar*ny= terCepat ui.isur=unsur
c.=r-pus dan animus.

7. Pler*per'*1eh bezit a+-as berang berger-ek etau t=k be:-ger-ak


ili 1 i Frs.l' A=ri eani
rL!J* -------: -L
L--i !
-! --

barang-bar-anq demikian dapat dibedakan sntar-= :


1). neir;iliki =e,sa!'a sepihak {l nrrr
vLLUt's rn:} LrL
i e 1 a

2). dengan bantuan bezi.tter- 1am=, yei.i.u deng=n p=ny=r-ahen


i1 .}L' r:r{
uu+
i }L*Ei a I/
'
2'L' Hemperoleh bezit atas barang-barang
uergerak.
2'.L, L. Dengan ocupatie,
Ee;-b=da deng+n ocrupet:=
=+,8,= her.ida_
hei'iri;,-bsnCe ;=*
bergerak henya riiungkin ata= =s
h=s_rda_he;;= yei.ig
sudah ade pemi1ik1y,.p. Tidai: ada
b=;-:da
-r.=k
berger-ak tanp= periiiil,:- Oieh sebeb
,a*-.-arO.U
mungkin te:-jeCi e.:=upeti= et*=
bsr:Ca_hends
yang tanpa pemilik.
Untuk .jepat riienjedi h*=i+-tsr-
der-i Be_
huah bende tak ber-g=r_ek, trr_ang
tid*i.: . =ukup
lanya melekuken
=etu kali per_buatan seja
=ebag=ir,sna Er-rrig Cep=i mei_ij=*i hezitt=r_ at==
henda berge;-=k, Untuk'b=nd=
t*k b=rger=k,,
Erang h=rus :=eIekui,;an
sue'.-u st+bi 1 i tas Cari ==:-enteteri ==aO"_a=" r'
per-buet=n_n=rbueten

Orang baru Ciengg*p menjaCi bezit+-=:-


epabile
eig=:':aar- eta= b=zitter lsr!-!a teleh
r-:snsriina
adanye keadeen heru yer.:g
dan
membierkan tlrang lein, yaitu =.=n-..,+te;.iya
rire,ngu==ai
bendanye, be:-leku. sebagei yar:g -y_enq
te.fist-
Tentang kapen k==Cegr.: bar_u yang
senyatanya itu teleh dianggap -r-elah
dj.te:-ima
adanya trleh eigen=ar- atau =i , ,bezitter
=i
t!eme) ada bebe:-apa pendep=t ?
!.. Untuk dapet dienggap sebagai bs=itte:_r
FE_
seereng h*v-us'm=i*buktiken, beh+**
ia selena
"s*tu tahun,, tele,h m=lskuk=n p=rbueta;"l_
perbua.ta- he=it o tenpa keeda=n
b=ru itu
terputus ke,r=na g,;rnggu:n Ce.r_j.
=ig=n==r_ etau
bi:zitter l,en:a. Ini yeir! iele;* iJuk*i*
Ferd=ta
Cik=nei dengar: narea ,,ane=1 b=zi.t,,
_ FenC*pat
' ini berdesar pad+ ket*r.itusr:_k=t=niuan
54S
bab i KU!-l per-dets-
E
Untuk Capat c$enjadi be=i-r-t.er, ilrang tiCak
.t-.
perlu mel eF:u!':a* perbue,t*n-perhu=r--*i-r bez i +-

=elama 1 {sa+-s} t=hun-


i=dj. pendapat. i:rr *isnsiak "ani:tl bs=i-'" '
P=nciak+:-., didasarksn pada p=::dapet, hahi+a
jangka t'*aktu satu tahun i"iu tiCek di=y+r-at'-
kan adenya Ci dalan p*sal..pa=*l 5?? C** 5_s4
K'.JH Ferdata.

3, Eeer-ang yertg rnsngu==ei bendg tek be:'gerak


d=n bert.indak terheCap benCa itu =*b=gai
tiap-tiap
=igenaar dengan segera terhadap
sr3ngo kerueli terhad*tr bezitter- =ssr:uia
harus'dianggap =ebagei be=itter-.
T=r-hadap bezitter se'rru1a, ia tidak Cieriggep
levEgt vsaktu ==tu
=ebagai bezitter =sbslum
tahun.

Dengan traditie.
".?.?.
Bezit eta= =uatu benda +-ak berger=':':
depg*n periyerah=n, baru di'p*r-r=l=h ==''-*1ah =d=
per-.ianjieny=glgdibuetaniarab*uittgrSgriia
d#ngai'i be= itter b=,r-u untuk mengal ihk*s'i h=k
bezi+* ata= bence i+*u a=glkarr n:=r:ig-uhi syar=t_
3
=Yar-at
1'. Ee=itt=r- 1er-li= be::*r--henaF- *'isii?Fu;r;:ei ti==it
ata= bend* Yeng bersengkr:tari '
E.;arr*t
,tsr uL ini. tidak 1ai;'i sda 1=h
--'ak=anaar-; darir ==3= "il=i** p1r:e-
uEt I :i*r-i= ad
}J=lclF.=clit=Gir

e1ium. tr-=;.:sf er-re p=t=st ! q-=iil i p=e


h=ber-et", atsu 'ya*g biasa digebut d=ngen
i*tiieh"3?43;-lEtiirsplu="=ajsri''=it'*=ustu
az== hukum yarie m=r-r1;ataken, beh++= se=s*rang
, tid=k d+pat i*e;nper=lihksn =e=u=tu hal': iebih
der-i apa Yeng menjadi haknYa'

4e
. 2, Eeziti.er lama tidak rnenghalang-halangi. atau
. menqgan:ggu be=itter haru pada pelaksanaan
bezitnya
Fernenuhan syarat ini telah dianggap u

terbui.:ti apabila bezitter: ba,ru telah mene_


rirna p*nyerahan kunci-kunci rumah dari
bezitter larnao rnisalnya.

5. I'ternperoleh bezit irtas benda tak bertubuh


5-1. Yang tidak terdiri atas nama-
, '.i

Bend;r-handa tak bertubuh (hak-haki tak


terdiri atas narna, rnf sa, lnya. saharn-sa,harn atau
piutang-piuteng',,aan toonder-,. (--.tas bar"la), diper_
oleh dengan cara yang sarna se,perti benda-bendi
bergerak bertulruh yang tidak terdi.ri atas narfla-
Eenda-henda tak bertubuh seperti ini,
selal.u ada surat buktinya. Dengan occupatie
(rnemiliki Eecara sepihak) ;rtau rnenerima penyer:ahan
surat-surat t=r==but dari bezitterr 1arna, ses*Erang
dapat rn=epe;-oleh bezit atas benda-benda tak
bertubuh itur.
3.2- Yang te:-dir-i *tas. narna
. 'Hern;:e-a1e'h bezi.t atas henja tak bertubuh
( hak ) yang ;--erciiri atas narila rJengan rnemiriki
secara sepih"ek (cccupatie) r bsleh dikatakan pada
urnuf*nya tid-rk mungkin. ,, Hampir serarn,:nya harus
dengan banturr.n ,deni .bezitter rama, ya,itu dengan

p*,-cl,.han bezit dengan tanpa bantuan dari


bezitter 1am4i. .atas benda-benda demikian, hanye
mungk:.-n delem hai Se=etfr:a,ng yang sebenar-ilya bukan
ahli rt3ri= teLeh hertindak sebagai ahriwaris dari
se,se.,rang yang r::e.ntlunyai benda tak bertubuh yang :

IIA
terdiri atas nama (migalnya piutang atas nama) -
Penyerahan piutang (dan juga hak-hak) yang
terdiri atas na,ma dilakukan dengan rnembuat akta
"cessie'r (Penyerahan). Agar adanya penyerahan ini
diketahui eleh debitur, dan agar debitur ini untuk
selanjutnya mau membayar utangnya kepada kreditur
baru, rnaka cessie itu harus "diterima' atau
"diakui"olehdebiturrataujikatidakrharus
"dibeteken" (diberitahukan) secara resrni dengan
: surat
'1:=::'-.:::":.:::::":-::"::.:l]l-",-
tak
bergerak, diperoleh dengan cara yeng sama seperti
bezit atas benda-benda tak bergerak'

4- Hemperoleh berit karena pewarisan


Henurut Pasal 541 segala apa yanq sehraktu
hidupnya menjadi bezitrrya selr:rang yang meninggal dunia,
pada saat rneninggalnya beraLih ke tangan Paqa ahli
'warrisnya dengan dan cacat-celanya'
=egala sifat-sifat
Dari bunyi ketentuan tersebut, dapat!.ah diketahui bahwa
karena per.larisan maka seseorang itu rnemperoleh hak
bezit atas benda-benda warisan, karena hukurn. Ia tidak
perlu melakukan sesuatu perbuatan. Peralihan beZit
dalam hal ini terjadi dengan "::egala sifet-gifat dan
cacat-ce1anYa"
.Ketentuantersebuthendakmenegaskan,bahwa
jika pewaris memperoleh bez.it dengan itikad buruk, rnaka
itikad buruk ini berlanjut kepada ahlirearis'
Begitu juga untu,k sebaliknya- l'leskipun si ahliwsris
sendiri mengetahui adanya cacat pada, pewaris dalam cara
nrernpero leh bendanya -
Bezit atas benda-benda warisan, ini merupakan
bezit "derivatief", yaitu bezit lama yang dilanjutkan'

47
Legataris.
He,mperoleh bezit karena pewarisan ini, hanya
dapat diperoleh para ahliwqris saja, tidak termasuk
par,a legataris. bagi para legataris, untuk rnernperoleh
benda r+arigan, mereka harus mengajukan tunttrtan (kepada
para ahliwaris). Jadi. tidak karena hukum. ltereka
memperoleh karena lewering

5- f'temperoleh bezit dengan perantaraan t:rang lain.


Henurut Pasal 54O, bezit atas suatu benda dapat
pula diperoleh dengan perantara,an pihak ketiga: yang
melakukan tindakan itu atas narna. Dengan perkataan
. lain, seseorang dapat rnemperoleh bezit melalui per-
waki lan -
Orang rnemperoleh bezit dengan perantaraan clrang
lain, dapat de,ngan bantuan bezitter sernula tbiasanya
mernang demikian) atau dapat pula tanpa bantuan bezitter
gemula. Sebagai sebuah contoh dari yeng disebut
terakhir, Ko Tjay Sing mengernukakan Keputusan Hode Raad
tanggal 3 Flaret LC27, yaitu rnengenai penyer{a-pe,nyeura
yang dapat memperoleh bezit untuk srang yang menyewakan
tanah -

5-1- Syarat-sydrat
Untuk memperoleh bezit melalui perwakilan,
harus dipenuhi syarat-syarat :
1) si wakil harus rnemperoleh penguasaan atas benda
yang dapat dianggap oleh umurn sebagai hezit-
2l antara orang yang diwakili dan si wakil harus
ada huhungan pe,rwakilan. L

Hubungan perwakilan ini tidak harus tercipta


de,ngan adanya pemberian kuasa secara tegas. Yang
penting adalah bahwa antara kedua . pihak ada
hubungan, dari hubungan rnana dapat dianggap bahwa

48

g
$
E
s

$
E
x
s.i wakil telah rnelakukan tindakan itu untuk dan
atas; nama oranq yang diwakilinya-

_ Kesul itan-kesulitan
Dalam memperolefr nezit dengan perantaraan
r.lranq lain ini, bpleh dikatakan t-idak hanyak
kesulitan yang'timbut, sepanjang benda yang
di.peroleh rnerupaka,n benda yang, tertentu (sudah
' ditentukan) -
Kesulitan adakalanya timbul bilarnana benda
yang diperoleh merlpakan benda yanq dapat diganti,
sedangkan Brang yang diwakil.i oleh si r4dkili ada.
lebih dai Satu - Pada keadaan , seperti ini , orang
yanq diwakili dianggap baru mernpernleh .bezit atas
benda yang dikuasai oleh si waki1, . setelah si
wakil .1tu "rnernilah-milah" (mglakqkan . individuali-
sa,sii benda-benda itu- . i

Dalam Pasal . 542 ditentuk.an bahwa bezitte'r atas


suatu kebendaan, dianggap rnernpertahankln, bezitnya.,selama
kebendaan. itu tidak beralih ke tangan orqng lian atau se-
lama kebendean tadi tidak nyata-nyata telah ditinggelkan-
i'laksud darj. ketentuan ini ;rdalah, bahwa bezitter
tetap bezitter sel;arna bezit. belurn hilang (berakhir). Tidak
melsikuti tafsiran demikian akan bertentangan dengan
kenyataan- Tidak setiap kebendaan, yang beralih kepada
orang !ain a!<an,mernb"*r+a akibat hilangnya bezit. t'leskipun
kebendaan ada pada aFang lain, hezit tidak akan hilang
sel ama bee itter rnasih tetap "rRenguasai " kebendaannya.
Henguasar dalarn art.i "rnenguasai s{-:cara tidak langsung",
yaitu menguasai dengan perantaraan orang lain-

4?
/
BERAKHIRNYA BEZIT
Berzit pada seseorang menjadi berakhir jika :
1. Bendanya musnah.
Untuk ini Pasal 545 ayat L sub 2 memberikan
sekedar ssntoh dari rnugnahnya benda tak bergerakr'yaitu
apabila sebidang pekarangan karena suatu peristivra luar
biasa telah tenggelam kebanjiran-
2. Bendanya hilang
Suatu benda hilangr tidak hanya karena tidak
diketahui lagi dimana adanya, sebagaimana ditentukan di
dalarn Pasal 546 sub 21 melainkan juga terrnasuk dalam
pe,ngerti.an "hilang" ini adalah meEkipun diketahui di-
mana benda itu berada tetapi tidak ada kemungkinan
untuk mengaarbil benda tersebqt
3- Bendanya nyata-nyata tetah ditinggalkan.
"Ditinggalkan" dalam hal ini adalah tanpa ada
kehendak untuk merryerahkan kepada orang lian (lihat
Pasal 544r. Dengan meninggalkan bendanya, bezitter
memeng berketrendak untuk rnelepagkan bezitnya- HaI mana
akan tetrnyata dari pbrbuatan-perbuatan bezitter atas
bendanya tersebut. Sebagai contoh misalnya sesetrreng
yang melempar majalah ditempat sampah atau sesecrrang
yang dengan sengaja meninggalkan surat katrarnya di bis
kota
4- Bezit beralih ke tanqan Elrang lain.
Beralihnya bezi.t ke tangan orang lain ini dapat
terjadi karena kehendak si hezitter sendiri (;ihat
pasal 543) atau dapat juga bertentangan dengan kehendak
bezitter ( lihat pasal 545 ayat 1 Eub 1 jo. 545 ayat 3
dan 546 sub 1).
Pasal 545 ayat 1 suh 1 sekedar memberi contoh
dari berakhirnya be,zit atas sebidang tanahr pekarangan

5C1
atau bangunan yang bertentangan dengan kehendak bezit-
ter, yaitu apabila serrrang lain dengan tidak
rnemperdulikan kehendak bezitter telah menarik benda-
benda tersebut dalam kekuasaannya dengan berlaku
seolah-olah ia adalah eigenaarnya dan menikmatinya
selama satu tahun tanpa mendapat gangguan-
Pasal 545 ayat 3 mernberikan kete,ntuan seperti
tersehut dalam pasal 545 ayat 1 sub 1 untuk "keseluruh-'
an benda-benda bergerak"
. Flenurut Pasal 546 sub l, bezit atas kebendaan
bergerak berakhir bertentangan dengan kehendak bezitter
dan berali.h ke tangan orang lain, apabila kebendaan itu
telah diarnbit orang lain atau dicuri.
Beralihnya bezit ke tangan orang lain karena
kehendak bezitter sendiri, terjadi apabila bez'itter
menyerahkan kebendaal.y" pada orang lain dan dalarn arti
telah melepaskan kekuasaan atag kebendaannya tersebut.
Pengaruh UUPA.
Berhubung dengan berlakunya UUPA, ketentuan
dalam pasal 545 sepanjang menga,tur mengenai tanah tetah
turut tercabut- Sehingga {nerig.etur rnengenai tanah telah
turut tercabut. Sehingga dengan demikian ketentuan-
ketentuan tersebut telah menjadi berlaku lagi.

HAK-HAK YANG TII'IBUL DARI BEZIT.


Akibat-akibat dari bezit atas suatu kebendaan
dapat berbeda-beda antara satu dari yanq lain, berhubungan
dengan sifat-sifat dari masing-rnasing kebendaan.
Perlindungan terhadap bezitter dari suatu kebenda-
an tak be,rgerak herlainan dengan perlindungan terhadap
bezitter ketrend.aan bergerak.

qt
1- Atas kebendaan tak bergerak-
Secara'urirurn dauat dikatakan, bah*a parlindungan
aleh hi.rkur* kepada bezitter, baik yang beritikad baik
atau buruk arlalah sama. Sarnpai bendanya dituntut
kembali di rnuka pengadila,n oleh eigenaar, bezitter
dianggap sebagai eigenaar (pasal-pasal 54tt sub 1 dan
5,45 guh 1)- fni setragai akihat dari fungsi polisionil
dari bezi.t, yaitu keadaan senyatanya dilindungi t:leh
hukurn. Eigenaar bukan bezitter yang hendak mernulihkan
kead.:an yang tidak gee;uai dengan keadaan hukurnnya"
: tidak boleh bertentangan dengan hukurn. Haruq menernpuh
jalan hukum
Dari ketentuan-ketentuan pada pa=al 548 sub I
dan 549 guh 1- tersebut, ternyatalah, bahwa hezit itu
rner'upekan hak sernentara atas stratu: , kebendaan { lihat
kembali funqsi kebendaan dari bezit). Dle,h"'karena bezit
diakui 'sebaga,i suatu hak (watraupun, semerrta,ral r maka
daripadanya aken diakui pul.a adanya hak-hak untuk
.mFlak';enakan hak bezit tersebut.

turan paIing banyak dalam bag-i-an Ketiga bab Kedura Buku


II KUi{ Perdata, yaitu hak untuk rnempertahanke,n bezit.
.a

Bezit:iacti.e
l{enurut pasal 548 sulr 4 dan pasal 549 sub 3t
bezitter tbaik yang beritiltad .baik atau buctrkl herhak
uqltu! dipr:rtahankan daf ain bezitnya apahi I a bezitnya
."

. {igr!rqgu dan urtuk dipilihkan dalam hezitnya, apabila


ia kelrilang;r1 blzit j.ty. :

Demik.ian ada pqrlinclungan frukum terhqclap bezit-


,t=-., yang bersumber pada fungsi kependaar dari bezit,
y:ritu ber-upa pemberi;rrr frak kepada bezitta.r ,. .gtt*n
m*rngajukan gugatan di rnuka Hak,im bila*rana ia diganggu
dal arn cnelak=anakan hak bezitrrye atau ia tidak

5?
dirnungki.nkan eama sekali dalam hal .ia akan melaksanakan
hak bezit itu.
' Eugatan di muka Hakim berdasarkan hak hezit
yang diajukan bezitter karena ia dalam melaksanakan
hak-haknya yang timbuL dari bezit digar-rgggu atau karena
ia tidak dimungkinkan sama sek,ali rnelaksanakan hak-
haknya itu, dinamakan "bezitsactie (aksi-akgi bezit
atau gugat-gugat be'zit). !

Di dalam pasal 55O ada disyaratkan, bahrra hanya


bezitter yang dapat nengajukan gugatan untuk diper-
tahankan dalam bezitnya. Dengan adanya syarat tersebutt
maka bezitsactie hanya dapat diajukan .oleh bezitter.
Tidak oleh hekas,bezitter ataupun oleh eigenaar bukan
bezitter
Ilengingat akan hal tersebut, maka ses;ungguhnya
ketentuan-ketentuan sebagaimana dimuat didalam pasal-
pasal 54Cl sub 4 dan 549 sutr 5 dalam foana diseputkan
bahwa hak bezit harus a:.purihkan manakala bezit itu
hilang, adalah tidak tePat. . . . :

Bezitter yang telah kehilangan hrf bezitlXa, , bukan


bezitter lagi, rne,lainkan sudah tidak ,berhak lagi untuk
mengajukan bezitsactie. Tujuan. bezitsactie adal,af untuk
menghentikan gangguan atau memulihkan kekuagaa jadi
bukan bezit) atas kebe,ndaan yan? merrjadi obyek dari
bezit. Dari sebab itu, qaka istilah "kehilane_an, be'zit"
dalam pasal-pasal 549. sub .4 dan 549 sub 3 harus
diartikan sebagai "kehilangan kekuasaan. atas bendanya" -
a. Praktek Hukum
Dalam praktek, tidak, ada, atau hampir tidak
ada orang yang mengajukan bezitsactie.
Hal ini selain disebahkan karena belqm adanya ke-
pastian hukum tentang bezitsactie juga karena hasil-
hasil yang hendak dicapai dengan bezitsactie dapat

e?
' dengan mudah ditempuh melalui gugatan lewat pasal
1365. Pasal tentang perbuatan rnelanggar hukuttt.
Dengan demikian dapatlah dikatakan, bahvra ketentuan
tentanQ bezitgactie ini rnerupakan hukum mati.
b- Petngaruh UUPA.
Bezitsactie itu hanya mengenai kebendaan tak
bergerak. Kebendaan bergerak'menurut ketentuan pasal
555 tidak dapat dijadikan bahan untuk 'mengajukan
bezitsactie.
Kebendaan tak bergerak yang utama dan
terutama adalah tanah. Sehingga hagi mereka yang
berpendapat bahwa ketentuan bezitsactie masih
berlaku, dengan herlakunya UUPA, ketentuan-ketentuan
tentang hal itu sudah tidak begitu banyak rnempunyai
arti

2.. Perlindungan bezit atas kebendaan bergerak


Akibat-akibat bezit atas kebendaan bergerak sa-
ngat berlainan sekali dengan akibat-akibat'bezit atas
kebendaan tak bergerak- Perbedaan terse,but disebabkan
karena pada kebendaan tak bergerak b11leh dikatakan ada
perbedaan yang menyolok antara bezit Uengan eige'ndorn.
Pada kebendaan bergerak, perbedaan itu tidak begitu
rnenyolr:k, bahkan dalam beberapa keadaan, antara kedua
. .pengqasaan atas benda itu (hampir) tidak nampak. Pada
bencla-benda bergerak, denqan rJemikian selolah-olah bezit
adalah eigendorn.
Ketentuan dalam Undang-undan,g tentang hak-hak
yang ,timbul dari hezit atas kebendaan bergerak pada
pokoknya terdapat dalarn pasaL L977' l'lenurut pasal L977
ayat' 1 terhadap kebendaan bergerak yang tidak berupa
bunga maufrun piutang yang tidak ha,rug dibayar kepacla

54
pembarra, maka bezit berlaku sebaqai alas hak (titel)
yang sempurrra.
Kebendaan yang dimaksud aleh pasal tersebut
adalah kebendaan bergerak yang be'rtubuh rjan tak
bertubutt dan yang tak terdiri atas nama-
Secara sekilas memang nampak sebagai suatu
keganjilan, bahwa persclalan mengenai hak-hak yang
timbul dari bezit atas be'nda bergerat diatur dalam Bulku
IV KUH Perdata, dan justru tidak dalam Buku II-
, Dapat terjadi demi.kian nampaknya disebabkan ka-
rena pembuat Undang-undang beranggaPanr bahwa ketentuan
yang tercantum dalam pasal L977 itu mengandung ketentu-
an t-entang daluwarsa. Yaitu extinctieve' verjaring
( da luularsa untuk dibebaskan dari suatu ker*aj ihan ) .
Pasal Lg77r yang juga merupakan "complement" dari pasal
1?63, menentukan tenggang r'laktu untuk dibebaskan dari
gugatan eigenaar terhadap bezitter, adalah "tanp.a ada
tenggang waktunya". Barang siapa mernbezit suatu benda
bergerak tidak atas natna, pada seketika itu juga bebas
dari gugatan eigenaar. Demikian ka.rena untuk benda-
benda hergerak tidak atas nama "bezit trerlaku sebagai
alag hak yanq sernpurna", artinya bezit berl.rku sebagai
eigendom.
' Hengenai mengaPa pada kebenrlaan bergerak bezit
berlaku setiagai eigendom, untuk j-.tu kita periu rnenengok
pacla syarat-syarat untuk mernpe'ro1eh. ha,k eigendom
sebagai mana telah ditentukan dalam pasal 5E}4- Untuk
keirendsan atas nafna, syarat-syarat tertentu lE-bih dapat
dengan mudah dipenuhi berhubungan uengan adanya regrls-
ter yang tersedia.
Register mana dengan mudah dapat menunjukkan siapa yang
berwenang menguasainya walaupun dalam sistem pendaftar-
an ,'neqatif,, masih dapat diragukan kebenarannya rjari*

55
pada untuk kebendaan tidak atas namar yang
uroumnya
berupa benda-benda hergerak- Apabila ketentuan
dari
pasal 5a4 itu diberlakukan untuk ke,be,ndaan
bergerak
tidak atas naroa rnaka sebagai akibatnya lalu
l intas
hukurn dari kebendaan tersebut akan macet karena
untuk
kebendaan ini tidak ada pendaftarnya. oteh
ka,rena mana
tidak mungkin se'lalu melakukan pe,nyelidikan
mengenai
siapakah sebenarnya )rang berwenang menguasa:'
n=;;;;*""
bergerak itu.

AJARAN-AJARA$I }IENGENAI PASAL L977


lrengenai untuk siapakah sebenarnya ketentuan
pasar 1"77 itu disediakan, atau aparih yang
dimaksud
dengan "bezit" daran pasar rgrz ada tiga pendapat
atau ajaran-ajaran yang ment:njsi 'tun
-tentang hal ini.
Ajaran-ajaran tersebut, yaitu :
1. Ajaran detentie adalah e,igendorn
Tokoh dari ajaran ri.ni yaitu Land menurut
ajaran ini, kebendaan bergerak tidak atas nama
(untuk selanjutnya akan disebut .,kebendaan
bergerak.
saja) tidak rnengenal bezit dan eigendorn,
karena
detentie adalah hak yang paling sempurna-
Sebagai konsekwensi clar-i pendapatan ter_
sebut, orang y,ang rnelepaskan kebendaan bergeraknya
untuk dipinjamkan, disewakan atau dititipkan
kepada
orang ra'in akan menjadi kehirangan hak ketrendaannya.
orang tersebut tidak lagi mempunyai gugatan
kebenda-
an- Ia hanya rne,mpunyai gugatan perorangan pada
trrang
yang r'.enguasai kebendaan yang bersangkutan
rtenurut
pendapat ini, untuk kebendaan bergerak
tidak mungkin
ada revindikasi.
2. Ajaran bezit adal;rh eigendorn.
Berbeda dengan ajar-an pertama rnenurut ajatan

56
(dari Diephui.s dan Hayers. ini , untuk kebendaan
bergerak, bezit perdata ad;xlah hak yang paling
Sernpurna,-
Flenurut pasal L9TT ayat 1 bezit be,rlaku
sebagai alas hak yang sempurna_ Alas hak yang sern_
purna adalah eigendorn. oengan demikian trezit adalah
eigendorn- rni berarti, siapa yang menguasai suatu
bcanda bergerak untuk dirinya sendini adarah eigena,ar.
I'tenurut pendapat ini selanjutnyar tidaklah
menjadi soal - Bagaima,na orang telah dapat rnernperoleh
bezit. Dengan alas hak yang,sah ataupun tanpq alas
hak, dari orang yang berwenang atau tidak, bezit
saja sudah mernberikan eigenclsrn.
Sebagai' alasan lain bagi pemben;rran pendapat
ini yaitu tentang perolehan hak .eigendom karena,
daluwarsa- Pasar rg6s mengenai daruwarsa hanya
diperruntukkan bagi kebendaan atas nama, Eenda
bergerak tidak atas narna tid;ik diperuntukkan bagi
ke'bendaan yang dimaksudkan pasar Lgzz. untuk bendd*
benda tersebut te,rakh:".r, ctaluwarsa tidak diperlukan,
karena bezit adalah eigerntlorn.
Kelemahan ajaran
llenurut pendapat ini, bezit :laja sudah roem_
berikan eigendom- narnun tidak rnungkin rnenolak
kehsrusan adanya "itikad baik" c;lri bezi-tter sebagai
syarat bagi perlindungannya-
Pasal 11965 mensyaratkan adanya ,,itikad baik,.-
Demikian juga tentunya bagi pasal Lgz7, karena pasal
tersebut telah diakui ,riebagai .,cor*plernent' dari
pasal 1963- sebagai konsekwengi dari semua irri,
,bezit yanq, diperoleh dengan ,'itikad buruk,, adalah
bukan eigendom. Dernikian berarti ada bezit atas
benda, bergerak tidak atas narna yarlg bukan eigenrlrrrn.

E-

,_-e=7

/{- --4 /
5- Teori Legitimasi
Tokt:h dari ajaran ini adalah Faul Scholten-
Dengan pendapat ini, pasal L977 KUH Perdata dikernba-
likan pada kedudukannya yang wajarr YanE rnernahami
tuntutan-tuntutan pergaulan berkenaan dengan 1alu
Iintas hukum mengenai benda-benda bergerak tak
terdiri ata= narna.
I
Bezit atas benda bergerak tidak atas nanat
' menurut pendapat ini adalah "legitirnasi" bagi yang I
I

I
berhak- .Iadi bezit bukan eigendom, tetapi bagi siapa I
i

yang dengan itikad baik menduga bezitter sebagai !


I

eigenaar, adalah "safe" (aman). Bezit itu membukti- t

kan orang yang rnenguasai bendanya sebagai yang


berhak penuh, sdbagai eigenaar-
' trtenurut teori legitimasi, untuk memperoleh
kebendaan yang disebutkan dalarn pasaL L977' karena
penyerahan, harus pula memperhatikan syarat-syarat
yang diperlukan untuk sahnya penyerahan, yang
ditentukan pleh pasal 584- Hanya saja pendapat ini
telah menghapuskan salah sattr syarat, yaitu tentang
'kewenangan" dari yang berhak (baschikkinqsbevoegd) -
Syarat-syarat lain, yaitu yang rnengharqsk-an adanya
"titel" (alas hak) yang sah, rnasih tetap diper-
tahankan
Pendapat tersebut berbeda de'ngan "ajaran
bezit adalah eigendom!' dari Oiephuis yang telah
rnenghapuskan kedua syarat untuk adanya penyerahan
yang sah dari pasal 594- Fleskipun demikian jt{ga
narnpak, .bahwa pada azasnya telah tiacla lagi par-
bedaan pendapat diantara kedua ajaran tersebut
mengenai kedudukan pihak ketiga yang "beritikad
baik". Tentang hal ini keduanya telah bersesuaian.
Tidak diperlukan adanya keharusan bagi pihak ketiga

58
mernperoleh bendanya dari orang yang berwenang untuk
menyerahkan -
Selain itu kita masih dapat melihat adanya
perbedaan diantara keduanya. perbeda,an dapat timbur
dalam situasi, dalarn mana pihak kedua telah
rnemperoleh benda a".i pihak kesatu dengan alas hak
yang tidak sah atau sarna sekali tanpa alas hak.
Dalam situssi seperti itu rnernurut teori legitimasi,
pihak kesatu dapat rnengajukan revindikasi pada pihak
ketiga. Sebaliknya menurut ajaran bezit" adalah
eigendom, pihak kesatu tidak dapat berhurat demikian
terhadap pihak ketiga yang be,ritikad baik. jadi
dalam hubungan antara pihak kesatu dengan pihak
kedua dalarn mana pihak kedua telah memperoleh benda
dengan aLas trak yanq tl.dak sah atau tanpa alas hak,
menurut teori legitimasi pihak kesatu dapat mengaju-
kan tuntutan kebendaan sedang menurut ajaran bezit
adalah eigendom hak kebendaan sudah berpindah pada
pihak kedua- Flenurut ajaran bezit adalah eigendcrn,
dalarn situasi tergehut pihak kesatu hanya dapat.
mengajukan tuntutan percrrangan.
Untuk rnemperjelas perbedaan tersebuto baik-
lah kita arnbil contoh sebagai. be=rikut :
A menjual sebuah buku kepada B dan telah menyerah-
kannya- B tidak rnembayar harganya dan A berdasarkan
hal itrr roengajukan gugatan pernbataran juar-bel i
rewat pasal L?.6,o- KUH Perdata. Ftenurut pendapat kedua
(hrezit adalah eigendorn), dengan hapusn;ra alas hak
(yaitu perjanjian jual-beli) ticlaklah rnenjadi soa1,
karena alas hak tidak diperlukan untuk menjadi
eigenaar dan pada B ada itikad baik, sebab pada
waktu mernperoleh bendanya itikad baik itu ada
padanya. Dengan demikian B tetap menjadi e,igenaar

5?
,neskipun alas haknya telah tidak ada lagi- A tidak
dapat rnengajukan gugat revindikasi' Pader A hanya
mungkin mengajukan gugatan pert:rangan'
Perbedaan kedua gugat ini menjadi tidak ber*
arti Iagi rnanakala hakirc mengakui adanya "executie
riil"- Juga kedua gugat ini rnenjadi kurang penting
lagi jika A mengajukan gugat berdasar "hak reklame".
Heskipun demikian perbedaan kedua gugat tersebut toh
tetap penting dalam hal B jertuh pailit'
3.1. Fungsi-fungsi Pasal LS77'
Henurut teori legitimasi, pasal L977
itu gebenarnya Inernpunyai dua f ungsi -
Kedua fungsi tersebut adalah :
3-1.1- Fungsi Progegsuil (Keacaraan) '
Fungsi Prr:ses=ui1 ini hanYa ber-
laku dalam suatu proses pengadilan dalasct
mana Pihak ' Yang satu mernPc sroleh guatu
benda bergera\ dari Pihak Yang lain
(atau dari O=**Lr= prihak yang lain itu)'
Bsleh dikata.,tftr:y* dalarn perkara antara
tanga,n kesatir rnelawan tangan kedua gaja'
Dalam perk,ira seperti ini- pihak tergugat
(tangan kedua) yang mendali'1kan bahwa
dirinya adaleh eigenaar dari suatu be'nda
bergerak, hanya perlu rnembuktikan bezit-
nya saja- Jika tergugat (tangan kedua)
telah dapat membuktikan bezitnya, maka
penggugat {tangan kesatu} hanya dapat
dirnenangkan dalam perkara apabila ia
dapat membuktikan adanya hak eigendom
Yang ada PadanYa-
Siste'm pembuktian YanEI berlaku
pada per-!<ara revindik*si he*da berger':k

&o
sebagairnana dikernukakan itu, berbeda
sekali dengan sistem yang berlaku bagi
benda tak bergerak-
Untuk revindikasi benda-benda
tak bergerak, berlaku penuh sistem
tentang perolehan hak e-igendorn pasal SA4
KUH Perdatar yaitu ke,dua belah pihak
harus sama-sama dapat rnembuktikan hak
eigendomnya -
Bagi penggugat (tangan kegatu) harus,
dapat membuktikan bahwa ia tetah memper-
oleh hak eigendom atas benda tak ber-
gerak secara sah. Apabil.a ia sudah rlapat
membuk t,ikan bahwa hak eigendorn atas
benda tersebut kernudian telah berpindah
kepadanya dengan sah pula- Jadi bagi
pihak tergugat (tangan kedua) tidak
cukup hanya membrrktikan hezitnya saja.
3- 1.2- Fungsi. rnaterial.
Fungsi material ini berlaku da_
larn perkara antara. tanga,n kesatu dengan
tangan keti.ga atau keempat dan geterus-
nya.
Plenurut teori leigitirnasi, seorang
yang telah mernperoleh henda bergerak
tidak atas nama dari orang lain yang
nampaknya bercrenang untuk menyeratrkan
benda terse,but, w;+laupun ia itu sesung-
guhnya tidak berwenanq, menjadi ei.genaar
benda tersebut asalkan penyerahannya di-
lakukan dengan alas hak yang sah-

6L
Di samping ada,nya sYarat terse-
I
but harus diperiuh:i. puI.a syarat-sya.rat.:
'1. Bezitter haru:; t-reritikad baik
fh=ngan bezitter de.larn hal ini
d.imaksudkan adalah "tangan ketiga".
Tangan ketiga ini dianggap beritikad
, b"-i,f rnanakala pada,,**ktY rnernperoleh
bendanya i; tidak rnengetahui atau
tidak dapat menyangka, bahrra tangan
kedrra, Yang rneny.er;ihkan benda itu
kepadanya, tidak berwenang untuk me-
nyerahkan benda tersebut.
2- Bezi-t diperclel-i- tidak dengan curna-
cuma
Bezit atas suatu benda diPer-
oleh tidak dengan cuma-cuma apabila
untuk rnempenrleh benda itu harus
dengan "contra prEs-r-asi". Misalnya
diperoleh karena jual-bel.i-
Jika be,zit diPeroleh dengan
cuma-curna! rnisalnya karena hibahi
roaka pihak ketiga (atau keempat dan
seterusnya) tidak dilindungi. Ia se-
benarnya tidak rnenderita kerugian
apapun dengan diberikannya hak kepada
tangan kesatu dengan hak revindikEsi-
3. Bezit harus ri-i1.
Bezit harus riil maksudnYa
yaitu tangar: ketiga ( kee*rPat dst l
sehagai bezr-.tter, hartrs menguasai
sendiri . bentlanya. Dengan de'mikian
harus ada pe*nguasaan s€lcara langsung

6"
dari bezitter atas bendanya' Denqan
perkataan lain harus ada penyerahan
nyata dari tangan kedua keapda tangan
ketiqa-
APabila PenTerahan itu dila-
kukan dengan cara cqnsitutum Prclsses-
sorium rRaka tangan ketiga tidak
dilindungi- Pada keadaan demikian
justru tangan pertama mendapat Per-
1 indungan.
Alasan dari pendapat ini adalah ta-
ngan ketiga itu tidak mau mengakhiri
keadaan "nampaknya berwenang" yang
ada Pada tangan kedua' Akan tetaPi
menurut Ko TjaY Sing PendaPat
demikian "tidak daPat memuaskan ",
karena bagaimanaPun "penyslrahan se-
cara constitutum pessessorium (diakui
. oleh Hukum) -
Kesul itan untuk metnentukan
siaPa Yang harus dilindungi' juga
muncul pada apa yang dinarnakan "Pe-
nyerahan ganda" (dubbele leverring" )'
Pengertian PenYerahan ganda ini
tirabul, apabila guatu benda o1e'h yang
berhak diserahkan kePada dua atau
lebih orang-orang lain secara consti-
tutum Possessoriuro, pada saat yanql
berlainan -
4. Tangan kesatu telah menyerahkan keku-
asaan atas bendanya dengan sukarela'
Legitimasi Yang diberikan
oleh bezit tidak berlaku bagi Yang
L'<
berhak sernula, tidak telah rnemperca-
c.*yakan bendanya kepada kekuasaan
orang lain.
Menurut a;rat 2 dari pasa L L?TT ,
terjadi bila tangan kesatu telah
kehilangan atau kecurian bendanya.
. Bagi'.tangan kesatur yang ber-
hak sernula, yang kehilangan atau ke-
curian bendarrya, dapat menuntut kem-
bali bendanya r-.tu sebagai eigendornnya
dari siapa yang dalam tangannya ia
ketemukan bendanya. Tuntutan kembali
itu harus dilakukan dalam jangka
r",laktu tiga tahun terhitung sejak hari
kehilangan atau kecurian be,nda itu.
Demikianlah tangan ketiga
(keempat dst) itu di:lindungi sekedar
tanqian kesatu telah roelepaskan
kekuasa.an atas benda,nya kepaa . srang
lain sec.ara sukarel,a, seperti rnisal-
nya ia telah.menitipkan, menyewakan,
merninjarnl<an atau dapat juga ia telah
rnenyerahkan behdanya karena ditipu
t:rang 1ain. Sedang apabila tangan
kesatu telah ke=hi langan kekuasaan
atas benda tsbcara berlawanan setidak-
tidaknya di luar kehenrlaknlar tangan
ke'tiga ( keempat dst- ) parja azasnya
tidak dilindungi. Sebagai pengecuali-
an adalah ada yang dirnuat dalam pasal
5El2, yaitr-r bahura sehelern tangan
ketiga ( keempat rlst- ) mengembal ikan
benda yang dituntut kembali oleh

64
6
E
&
&

*E
E
E

E
tangan kesa l-i-1 , r*;ika tangan ketig.
( keernpat ds.n
=terusnya ) rltu berhak
rnenun tut pen,baye"ran harganya dari
tangan kesstu sebesar Yang telah
dikeluarkan urrtuk rner*perolelr benda
tersehut di. pasar- tatrunan, dilelant;an
.atau dari seoran-q Pedagang Yang
biasanya mernperdaga:ngl<an trarang
sejeni-s" sebag.airnana. telah ditentukan
untuk itu-
Jadi Pasal AA2 KUH Perdata
harqs ditaf sir!'.an, bahs+a apabila
tangan ke 1 (*) nenuntut ke'rnbali
barangnya clari seorang ii, dan X telah
rnemperoleh barang terr,ebtrt dar1 C
(yang tel;rh rnernbt:li barang tersebut
di pasar tahunan dsh- Sebagai dise-
butkan dalari'l p-rsal 5,32' r maka X
berhak nienuntut pernbayar-arr harganya
dari A seheLurn ia r:enger,rbal ikan
barang tei-sebl-rt. P.=mira/rararl yang
rlilakukan trle.'[r A kep.:da X adalah
sesuai dengan harga yanq ciiperoleh C
dari pasar tal-lucna,n, ;rpabila harga
jual heli antara X Cenqarr C lebih
besar rJari t'rarga yan-q diperoleh C
dari pasar t,ahun;*n rnaka X daPat
menuntut lseiebiiran i'Lu dar:] C-
3-?. Pengaruh terhadap h*i["-ha'" 1;'ir-r'
Ketentuan-l<etelnt-u.:t-' yanq t-erdapat dalam
pasa1:-g77dan532i.l-u,1arrh---it_laund.iakui
t.idakhanyarnertrpakanc]gr].i-rrd"...rr,ganri,erhadap
bez-itter atas hr:ncJa--br::-c: b=t-;;t:s'ek rnelulut
melainkan rnemberi p.erl.indungan pula terhadaP
pemeganq hak kebendaan terhatas lainnya atas
suatu benda bergerak seperti hak gadai ( lihat
pasal 1152 ayat 4) dan hak pakai 'hasil
( vruchtgebruik ) .

Untuk hak pakai has1l, dengan menper-


hatikan pasal 756 serta pasa.l .75.9, akan nampak
berlakunya perhikiran yang tercetus dari pasal-
pasal t977 dan 5gZ KUH Perdata-
Flenurut Pitlo perlindungan dari- pasal
Lg77 dan pesal sEZ te'rsebut bahkan menjangkau
juga pada Ereng yang mempunyai hak Perorangant
rnisalnya :, Penyewa atau detentor-

bt
BAB V
HAK EIEENDOI,I (HAK HILIKi

1. U rn u m

' , Hak eigendom atas tanah sudah tak mungkin, karena


segala ketentutan rnengenai tanah dalam buku II KUH Perdata
telah dicabut dengan UUPA. Orang lain. kini hanya dapa.t
_
t-
memperoleh atau rnempunyai hak-hak atas tanah yang
ditentukan dalam UUPA yaitu hak-hak penurut hukum adat.
Hak eigendorn dalam diktat ini semata-rnata digunakan
sebagai contoh untuk menjelaskan pengertian "eigendom".
Undahg-undang meroberi rumusan tentang hak eigendom
dalam pasal 57O. Rumusan ini terdiri dari dua bagian-
1, Pskok ruclusan : Hak eigenddm adalah hak untuk
menikrnati suatu kebendaan secara
bebad dan mempergunakan kebendaan
itu secara mutlak.
2- Pernbatasan: : Pelaksanaan hak eigendem tidak
' boletr
' a. Bertentangan dengan Undang-undang atau per-
iitr=rrdn 'umum y?trE telah dite,tapkan oleh suatu
kekuasaari yarlg berwenang menetapkannya:

' Se,lain dari pada itu dutentukan, bahwa hak


eigenrJom dapat dicabut demi kepentingan uimum, dengan frem-

; Dari apa yang dikemukakan diatas, jelaslah bahwa


hak eigendom merupakan hak yang paling lengkap dan
sempurna atas suatu kebendaan- Tetapi hal ini berarti hak
erlgendom merupakan hak yang seratus persen lengkap-

67
Hukum melindungi kt=p=ntingan dan hak-hak' Kepen-
tingan dan hak-hak itu sering satut =;amat lain berbentrukan.
Untuk melcegah hentreka,n itun maka tidak ada jalan lain
bagi tr,-rkur* kecuali mengadakan laranqan-laranganr larangan
tersebut meruPakan Pembatasan.

2- CIbtg!.. Hs,k eiaqng-qgL

lelenurut bagian per-tarna dari pasal 57O h*k eigendom


adalah hah untuk menikmati,dan {nEmperqunskan =uatu keben-
daan- Istilah kebendaan da.larn pa5a1, 57O mempunyai arti
lain dari Feda istilah kebendaan dalsm Blal 4"9. Dalam
pasal 4B? keb,endaan berarti bends, yatng bertubuh dan tidak
bertubuh {hah-h.rk} yaitu bagian rlari harta kekayaan.
D=ngan istilah kebendaan dalam Fasal 57O dimaksud-
kar ha*ya benda yang bertubuh, tidak benda yang tidak
bsrtubuh atau hak-hak. Jadj. obyek dari hak eigend6rn hanya
bendia y€ng hertirbuh

-5. FembataFan-Hak Eiqe.ndrm-


Ee,Fer-ti t*lah dikemukakan diata= hak. eigendorn di-
betasi i:ieh !
A. tlndang-undang atau treraturan-peraturan umum lain
yanq ditet*pkan sleh suatu kekuasan )rang herhak
menetapkannye.
ii. Hak-h*k orang lain.

A. Pemhat*san - Bleh Undano-ufidanq d-an . Peraturan-peraturan


Umilnt_ iain.-
Pesai 1=7* menentuksn, bahwa irrang tidak holeh
mgg:grflirrihrrn hak eigendr*nnyat berterntanqan dengan undang-
uridang cl*n p*:r-atur-ari umum lain. flengarr Undanq-undang dan
per*,tur-*n u-milGr 1*in dapat merntrate=i hak eigendclr$- Luasnya
pembatasan dalarn KUH Pet-data tidak ditentukan. Dapat
disimpulkan, bahwa ltewenang pembentuk undahg-undang dan
peraturan, umum lain ter$ebut pada pokoknya dalam ha1 itu
tidak terbatas. Akan tetapi kita harus raernperhatikan,
bahwa pembatasan bukanlah pencabutan. Undang-unrlang dan
peraturan umum tersebut dapat membatasi hak eigendom
sebanyak-banyaknya, asal saja tj.dak demikian banyak,
sehingga hak-hak yang timhul dari hak eigendom hilang sama
sekali. Ini akan berarti bahwa hak eigendom tidak dibatasi
lagi, tetapi telah dicabut-
Untuk mengetahui isi hak eigendom pada dewaga ini,
kita harus menyelidiki sethua undang-undang dan peraturan
urnurn lain yang dimaksudkan dalam pasal 57O. Ini tidak
rnungk in .
KUH Perdata sendiri memberi pembatasan-pernbatasan
dalam Beb 4 Buku II yang berjudul "Tentang hak rtan kewa-
jiban antara pemilik-pemilik pekarangan satu sama Lain
bertetangga (hukum tetangga - hurenrecht) r harus diper-
hatikan, bahwa dengan UUPA segala hak-hak atas tanah me-
nurut KUH Perdata sudah dicabutr yang berarti hukura
tetangga dari pasal 625 dan seterusnya harus dianggap
tidak berlaku lagi-

B- Pemtrata=an Oleh HBlt-ha& Orano. Lain.


Pasal 57O menentukan bahwa penggunaan hak eigendom
tidak boleh rnengganggu hak oang lain- Tidak ada suatu hak
yang tidak terbtas. Dal;rm ,nenggunakan suatu hak, seorang
bisa bentrokan denqan haknya orang lain. Dalam rnenggunakan
haknya staorang tidak boleh {nengganggu haknya orang lain,
jadi. tidak boleh digunakan secara sewtnang-wenang- Buku II
sendi'gi rnemuat ketentuan-ketentuan demikian yaitu dalam
Batr IV yag diatas sudah disebutkan dan yang dinamakan
hukum tetangga

69
Sudah laroa yurisprudensi menghubuhgkan pasal 570
dengan pasel 1365 yang memuat ketentuan.tentang perbuatan
melaxan hukum (onrechtmatigedaad), dalam yurisprudensi
rnengenai pasal 1365 berkembanglah suatu sistern rnengenai
pernbatasan dan perlindungan hak eigendom-
. Pasal 1365 berbunyi sebagai berikut : tiap perbu-
atan rnelawan hukum yang $e'mbawa .. kerugian kepada srang
Iain, ..rnevrajibkan orang yang karena kesalahannya menyebab-
kan kerugian itu, mengganti kerugian tersebut. Dari pasal
tersebut dapat ., disimpulkan bahwa Brang. wajib mengganti
kerugian, apabila ia melakukan i
{1} perbuatan rnelaan hukum
(2, yang membar.ra ; kerugian
,: (3) kerugian itu disebabkan karena. kesalahannya
(4) hubungan kausal'antara perbuatan dan kerugian.
. ,sebeldm tahun 191?r, pasal 1365 ditaf sir secara
sempit, Sebelum tahun itu suatu perbuatan rnelawan hukurn,
apabila perbuatan itu :
1- Bertentangan dengan kewajiban hukum (dari Brang yang
rnelakukan per"buatan itu) yang . berdasarkan atas
ketentuan undang-undang yang kongkrit. Dengan kevrajiban
dirnaksudkan untdk berbuat atau tidak berbuat sesuatu-
2- Helanggar hak subyektif dari seorang iain yang berdasar
atas undang-undang
Tetapi pengertian perbuatan rnelar4an hukum itu se-
telah adanya keputusan Hogeraad (Ilahkamah Agung Nederland)
tanggal 31 Januari 1919 menjadi lebih luas. dari pengertian
s.ebelurnnya. Perbtratan tersebrrt tidak rnencakup perbua,tan:-
perbuatan yang bertentangan dengan kewajiban hukurn dari
orang yarlg telah rnelakukan perbuatan itu atau yang
rnelanggar hak suhyektif , trraoq lain .berdasarkan atas
keltentuan-ketentuan yang kongkrit, tetapi rnr:ncakup pula

'74
kesugiraan .dan kepatuta6r yang seharusnya tidak dilakukan
dalam pergau.lan hidup masyarakat.
:-
Gangguan terhadap hak-hak orang lain sebagai
aki.bat dari pelaksanaan hak eigendorn, dapat clibedakan
antara :
rkibatkan kerugian materiil atas
kebendaan seorang lain yaitu yang'dinamakan peru-
sakan barang ( zaakbe'dchadiginE) .
u,
2- Gangguan yang nengurangi pehikmatan'haknya seorang
: lain, yaitu yang dinamakan hinder, (gangguan).
Dalarn hal ini yang digaiiggri bukandah' bendanya
.::
melainkan hak untuk meni(mati.bsrida,yang menjadi
!.

e'igendom itui ,'i


3. Penyalah gunaan hak (abus de drciit)..
..
, Untuk. rnelaksanak3l hak-haknya yang timbul
dari hak eigendom seorang dapat ,ir*iiirrf."., perbuat-
.l I
an-perbuatan yang dilihHt' dari sudut J'ipe.rbuatan-
l

perbuatan itu iendiri tl,dak' mela[ian,',' hukum (niet


.onreshmatig ) . Akan tetapi r' ap;rbil.a perbuatan
tersebut cli lakukan tanpa crrang. l.ng melakukan
:r perbuatan-perbualan tersebut mempunyai kepentingan
: Yang ,,1*tt"= dan ctengan ttrjuan"' un'tprk rnerugikan
. orang lain, maka perbuatari-prirbudtan itu menjadi
.r rnelawan hukum. Perbuatan-perbuatan
l*f?..rttan.I*.g
:i:._:.
itu di.narnakan penyaliih' "'gunaan:l'hak (abus de droit,
-.t-:i ,:. :-: il
misbruik van recflt) -
:

Ad 1. Berusakan Barang. -
i- i ,,1i : .:

: ,,.,€11 Perbrlatan rnelawan hukum terhadap suatu benda yang


,i
berada dalam keadaan normal

aa
b. Ferbua,tan rnelaHan hukum terhadap suatu benda Iang
berada dalam keadaan ;rbnormal '
c. Perhuatan sah terhadapa suatui benrja yang berada
)
dalam keadaan norrnal - '

d- Perbuatan sah terhadap suatq bdnda yang berada


dalarn keadaan abnormal ' ,
-.-'t: . ,. ,. ':.. ".;l:: j_.:

ad .a. . Perusakan .barang. seblgai akibl}.,dari perbuatan


melawan hukury terhqdaP ,. suatu benda, dalam

.flisalnYa:.:

kaca oFang lail-t;-,, Ie, hiI*F, mFn.gganti , kerugian-


nya. Apakah perbuatan tersebut, dilakukan
dengan seqaja ltau sebab ia" kurang hati-hati
akibathukurnnyasama.Dengantidakberlaku
4,.:-rt.,* 1 ' ,tl!i;!1[i, i". tiridl *:r..::1ri' keslrahan'
:.. :^ad- b. .Perugakan barang. sebagSi, akibat dari.: perhuatan
,rnelaxant- hq.kum .qerhadg.g. sua.tu belda yang herada
dalgm keadaan aP nor,tna}.
,r I'lisa.Lnya .:

' ,. -:.,:: dar.i ., sqalg ruruah.. tilgg:f . Ia mengetahui atau


,, -'; sewajarnya. rnengetahu+, bq,!I* .dilelakang , jendela
):*-, ',i
'mergetahui,
:kaca, , tentu lda,,,tra1.1ng-!pqg*1,9. ;|a
ii ,. . . batrwa a,kibe,t,pelbuqt?,nnya !.i-dak l1"r' terbatas
pada' pecahnya kaca -jg!E=ftI,lahkan,lt'gt akan
terdiri atas kerusakan barang yang normal
berada dibelakang kaca jenOdlA "deri siisuatrr
rumahtinggal.Kerugianjadimrin$rin}ebihbe_
- sar dari harga kac.r jendel! tersebut. Seluruh
'ia wajib menggat'ti' n'Te'tali' apabila
j:

kerugian
dibelakang kaca jehdeta'itu ada guatu vaas

72
antik yang berharga lima -r'atrrs ribu rupiah
yanq ikut pecah, apakah tlrang tersebut tlajib
mengganti juga harqa vaas tersebut ? Jawabnya
adalah tidak 1 karena norrnal vaas yang begit-u
mahal tidak ditempatkan dibelakang kaca jen-
deIa. Dengan menempat-kan vaas yang begitu
mahal dibelakang kaca jendela, perniliknya rne-
ngambil risiko abnormal. Risiko itu harus
dipikul sleh .pernil-,-k sendiri-
ad c. Perusakan barang se.bagai akibat perbuatan sah
terhadap suatu benrta yanq berada dalarn keadaan'
norroa I
t'tisalnya :
Rumah milik A, yang bertingkat dua, te,rbakar,
A yang herada ditingkat- atas' dari rurrrtahnYa,
hanya dapat rnenye3.amatkan diri denqan keluar
dari balkonnya dtitingkat atas cla,n rlari situ
ma,suk ditingkat atas dari rumah tetangganya
yaitu B- OIeh karena jendelarurnah B tertutup,
ia terpaksa memecahkan' jendela itu- Perbuatan
dernikian yang dila[:.ukan dalam .keadaan darurat
dan untuk rnenyelarnatkan diri, diperbolehkan
ole,h hukum- Perbuatan tersbbut adatah perbuet-
an sah- Tetapi A harus mengg.lnti kerugian yBng
,

diderita o1e.h B kar-ena jendelanya'pecah. Akan


tidak adil, apabi;a B harus rnemikul kerugian
tersebut- Jika A melnol;lk rnemhayar ganti rugi,
maka'perbuatannya lnenjadi perbuatan melau.lan
hukum. Berdagar atas perhuatan rnelanggar hukum
ini, Bahkan berhak ganti rugi ct'aii A.
ad d. Perusakan barang selhagai akibat clari perbuatan
sah terhadap suat:u bentj;r yang birada dalao

73
keadaan abnormal-
Misalnya !
Disuatu daerah yanq tanahnya lembek dan labil
Untuk kearnanan rumah tinggal yang hendak
didirikan, seorang harus rnengeraskannya lebih
dahulu atau nenakai tiang pancang. pekerjaan
&enasang tiang pancang atau mengeraskaan tanah
itu tentu akan menimbulkan getaran-getaran
yang keras pada tanah-tanah disekitarnya. Jika
pekenjaan tersebut rnembawa akibat rusaknya
peralatan laboratorium rnilik erang lain yang
ditempatkan dalam gebuah. rurnah didaerah ter-
sebut, maka eigenaar latroratorium itu sendiri-'
lah y.ang harus mernikul segaLa kerugiannya
sepanjang . ia tetap menolak untuk melakukan
peoindahan sementara pemasangal tiang p{ancang
atau pengerasan tanah dilakukan. Demikian
karena penempatan laboratorium tersebut adalah
abnorrnal sehingga peralatan-peralatan menjad
rusak itupun berada dalam keadaan abnormal-

Ad 2. Gangguan ( Hinder )
Perbuatan-perbuatan untuk me'lakganakan hak
eigendorn merupakan perbuatan-perbuatan melawa,n hukum
tidak hanya apabila perbuatan itu mengakibatkan
kerugian materiil pada hak eigendorn seorarrg lain
rnelainkan juga apabila karena perbuatan-perbuatan
itu penikmatan hak eigendorn se,trrang lain diganggu
atau. dikurangi, mi.salnya karena perbuatan itu
nenirnbulkan bau busuk, asap, getaran, suara keras
dan sebagainya.
Tetapi tidak tiap-tiap gangguan merupakan
gangguan dalam arti ini. Selalu harus disel idiki

74
apakah dalam pergaulan normal dianggap sebagai
%:

gangguan yang di.perbolehkan dan apakah tidak diper-


\
bolehkan, batas-batas tertentu tak dapat diadakan.
Flidalnya, Beorang yang dalam suatu daaerah tempat
tinggal, menggunakan rnesin gergaji yang suaranya
tidak memungkinkan tetangganya tidur dikatakan
rnelakukan perbuatan melawan hukum. Tetapi apabila
seseclrang tinggal didaerah pabrik ia tidak dapat
mengeluh bahwa suara mesin-mesin pabrik tidak
' l,
mermrngkinkan ia tidur dengan nyenyak. Jadi keadaaqr
dan tem yai peranan dalam hal ini.
Radio tidak jarang mengakibatkan percekccrkan
antara tetangE- Ada orang-orang yang membunyikan
radio begitu keras, sehingga tetangganya tidak bisa
tidur, malah membaca koran atau bercakap-cakap
normal tidak mungkin. Dengan demikian ia digangEu
pada penikmatan haknya atas rumahnya. Akan tetapi
apabila secrrang tersebut dalarn membunyikan radio
sudah secara norrnal (menurut tempat keadaan dan ;
waktulmaka secara normal pula'penikmatan hak atau
rumah dari. para tetangganya tersetrut tidak dikatakan
telah terganggu. untuk menilai seroua ini harus
didasarhan pada kebiasaan dan kepantasan.
Contoh lain adalah, apabila A, tetangganya B
mempunyai pekarangan yang bagus dengan tanarnan-
tanaman yang bagus, dan'B.darf rumahnya 'mempunyai
pemandangan yang bagus atas tanaman-tanaman itu, B
tak dapat mengeluh, apabila tetanganya mernotong
semua tanamandan misalnya digantikan dengan kandang
ayam. Penikmatan atas hak eigendomnya sendiritak
dikurangi, ia tidak daapt menikmati lagi eigendomnya
orang lain. A hanya melaksanakan hakny.: dan tidak
mengganggu tetangganya pada penikmatan rumahnya

75
,lltenurut Hinder ordonantie (S. 1926 : 22dl
orang herndak rnendirikan perusahaan yang dapat me,ng_
akibatkan bahaya, kerugian atau gangguan, harus
rninta ijin lehih dahuru dari yang berwajib- Dengan
peraturan ini dapat diseridiki retrih dahuru apakah
tetangganya dapat terganggu, hrlngga peraturan itu
mempunyai efek prefentif. Tetapi ijil
_a.tu tidak
berar:ti bahwa hakirn tidak dapat merarang perusahaan
tersebut apabira ke'rnudian .ternyata bahws perusahaan
itu rnengakibatkan gangguan pacla orang lain.

3. HAK (ABus DE DRorr, t"trsBRUK vAN RECHT)


PENYALAHGUNAAN
orang boleh melakukan perbuatan untuk melaksanakan
sesuatu hak subyektif'atau suatu Het.lenang subyektif yang
diher:ikan .oleh undang-undang. Akan tetapi apa-
bila perbuatan itu dirakukan tanpa yalq bertrtiat .mempunyai
"kepadanya
kepentingan yanq, pantas dan untu( merugikan orang rain,
perbuatan itu menjadi perbuatan meranggar hukum yaitu
rnerupakan salah penggunaan hak-
Keputusan pertama dalarn mana suatu perbuatan untuk
melaksanakgn hak eigendomn dianggap sebagai saiah
penggunaan hak adal.ah keputusan tertanggar 2 Hei lgss
dari
pengadilan di Colmar (Ferancis) yang terkenal dengan
sebutan Loeen schoorten Arrest. Kasusnya adalah demikian :
seorang telah rnendirikan diatas genteng rumahnya sebuah
cerobong asap (schoorsteen) palsu yaitu cerohong asap yarrg
tidak .mengeluarkan asap. cerohong asap itu didirikan
dimuka jendela tetanqganyar .sehingga rumah tetangganya
menjadi gelap- Digugat oreh tetangganya dirnuka pengadilan,
penilik cerobtrng tersebut rnengemukakanr .bahwa menurut
pasal 552 ayat 2 code civil (S71 ayat Z KuH'perdata),
ia
boleh mengusahakan segala tanaman dan _ men.dirikan setiap
bangunan yang ia sukai diatas tanahnya. pembElaan ini

76
t.id.:k diterima oleh pengadilan setelah nrenetapkan, bahwa
cerobong asap tersebut untuk pemiliknya tidak bHrguna sarna
sekal i., sehingga ia tidak rnempunyai kepe,ntingan )rang
pantas' untuk mendirikan cerobong tersebut, sedangkan
---Lerobong itu rnengganggu tetangganya. Perngadilan di Colmar
telah rnemutuskan bahr*a perbuatan tergebut rnerupakan
perhuatan rnelar+an hukum, in casu "Penyalahgunaan Hak"

4. HAK.-HAK YANG T,TENGURANGI HAK EIGENDOH.


Hak eigednorn dapat dibebani dengan hak srang lain,
karena mana isinya akan menjadi kurang. Hak-hak yang
membebani hak eigendom dapat rnerupakan hak kebendaan atau
hak perorangan.
Dengan surat testamen Eet:rang dapat mewaiskan hak
eigendomnya atas barang-baangnye t=rtentu kepaa anaknya A,
dan hak pakai hasilnya kepada isterinya B, getelah peuraris
tadi meninggal, mak3 A akan memperoleh hak eigend'on atas
barang tersebut dibebani de,ngan hak pakai hasil, yang
merupakdn trak kebendaan. Hak pakai hasil atas benda-benda
tersebut jatuh pada B. A tak berhak berbuat bebas terhadap
barang-hara.ng tersebut. Ia tak dapat nremakai alau rnenarik
, hasil dari" barang-barang tersebut, .isi hak eigendomnya.
jadi dikurangi.
Juga apatiila seorang. menggadaikan atau menghipo-
tikkan bendanya, rnaka hak erigendornnya atas benda tersebtlt
tak penuh lagi. Ia tak dapat trerrbuat bebas ,laga. terhadap
benda peroranganr misalnya apabila seorang menyewakan
bendanya untuk 1 tahun kepada orang lain. Selama 1 tahun
itu ia tak akan dapat rnemakai be=ndarrya tersebut.
Selarna hak eigendom tersebut dibebani dengan hak
ldin, rnaka hak eigendom tersebut sebenarnya kosong. Dari
sebab itu, eige,ndorn demikian dinamakan . "blt:te eigendorn"
(eigenclorn kosong, eigendom yang ditelanjangi). Eigenarnya
disebut dengan igtilah blo-te eiqgnaaf .
aa
Dalam KUI-| perdata diberi peraturan-peraturan
tentang hak-hak kebendaan yang dapat rAembebani hak eigen-
clomnyadan dengan demikiart rnengurangi isi hak eigendorn itu_
Hak-hak kebendaan tersebut setragian besar rnerupakan hak-
hak atas tanah orang lain, dan dengan dernikian tak berraku
lagi, karena telalr dicabut trleh uupA, Hanya hak pakai dan
hak pakai hasil atas benda-benda bergerak (yang tak ada
sangkut pautnya dengan tanah) terang masih berlaku-
Dalarn. pasar. s7z ditentukan, ba,hwa hak eigendom
harus disangka bebas, yaitu bebas dari segala beban-
Barang siapa rnengatakan hahwa ia mernpunyai suatu hak atas
bendanya t:rang lain harus rnembuktikan hak itu. pasal
te,4se,but jadi mernpunyai, prosessuil.
Pemilik tak dapat diuajibkan untuk membuktikan,
bahwa bendanya hebas dari beban. pihak lain yang dibebani
dengan pembuktian, bahwa ia rnernpunyai suatu hak atas hak
eigendom orang lain te,rsebut

'5. fiILIK BERSAiIA {I"lede


- Eigenrlomi
Suatu kebendaan dapat dimiliki oleh satu €rang
atau lebih- Dalam hal yang disebut belakang ini, dikatakan
ada milik bersama (mede - ei.gendo{ft). Sebab-sebab yanA
mengakibatkan milik bersama ini ada bermacam*{nacam. Misal-
nya :
a. Dua orang mernbeli suatu kebendaan, masing*masing
rnernbayar separo dari harganya, jadi rnasing-masing
mernperbleh "L/2 bagian tak terbagi,. dari kehendaan
tllrsebut- Apabila kebendaan terserbut adalah benda
yanq didaftarkan dalam suatu register, seperti
tanah, rnaka benda itu dibalik atas narna mereka
berdua. Karena rnereka rnerni" I iki secara, bersama
benda tersebut, rnaka antara mereka ada hubtrngan
hukurm.

7E
b, Harta benda dalam Perkawinan-
c- Tigar orang mendirikan pergerclan dagang (firma atau
CV). l'{ilik perserian ini terdiri atas tanah dengan
gudang, barang-barang dagang dan uang tunai-
'd, Seorang meninggal dunia dan meninggarlkan 5 orang
. $rarig.-llarisannya terdiri atas barang-barang, uang
tunai dan Piutang-Piutang.
Aturan umurn tentang rnede eigendon tidak dikenal,
baik dalam KUH Perdata mauPun dalam peraturan lainnya-
Untuk masing-masing milik bersama dalam peraturan lainnya.
Untuk' masing-masing orilik bersama ada aturan khususnya
sendiri-sendiri. I*lisalrrYar untuk milik bersarna karena
perkawlnan dengan persituan harta diatur dalam Flukum harta
kekayaan, milik bersama karena adanya perseroan diatur
dalam huktrm pers,ertranr dan milik bersarra karena pewariSan
diatur dalam hukum warig.
Berrnacarn-macatn kebendaan dar:I, persatuan harta
kekayaan, dari pers,eroan dagang dan c,arisan tadi rnerupakan
mil.ik bersama dari suami istrir para Pes,ero dari pers,ertran
dan para waris dari uarisan tersebut. t'tilik bersama ini
sifatnya agak lain dari pada milik bersama atas kebendaan
yang dibeli oleh dua orang yang dimaksudkan di atas.
Jadi ada 2 jenis milik bersama-
1 . t'li I ik bers,ama bebas. ' '
Dikatdkan milik bersama bebas apabila antara yang
bersangkutan hanya ada satu ikatan hukuro yaitu
ikatan hukum sebagai kawan milik ka.rena mereka
bersama rnerniliki suatu kebendaan- Misalnya, bebe-
rapa orang gecara bersarna-sama mernbeli suatu
kebendaan-
2. Hilik bersarna teriltat-
Dikatakan milik bersama terikat apabila antara
yang trersangkutan ada pertalian hukurn lain yaitu

79
selain i.katan huktrm sebagai kawa,n rnilik, rnasih ada
:

ikatan hukurn lain. Ikatan hukum lain tersebut ada-


. nya lebih dulu dari ikatan sebagai kawan milik-
Higalnya, ikatan hukum sebagai suami istri,
sebagai kawan pesercl, dan para waris dalarn suatu
urarisan.
.- :

Hak-hqk Kawan i'lilik.


:. :

Hak seorang kawan milik untuk 2


.,,
1) . mern.indahtangankan yaitu untuk menyerahkan
setelah menjual, menukarkan, atau menghibahkan
bagiannya dalarn milik bersama.
2t. menuntut pemisahan dari pembagian dari r*ilik
bersama, adalah berbe,da antara rnilik bersama
bebas dengan milik bersami terikat.

ad 1- Hak untuk rnemindahtangankan-


, "*o" ='n;::::-::::::'T:;:1o"*. eigendom
dalam
bersarna terikat, tlaik -yang merupakan harta persatuan
perkat+inan, harta perserrran maupun harta peninggalan
adalah rnerupakan satu kesatuan. Bukan rnerupakan
kumpulan dari kebendaan yang rnasing-masing rnenjadi
obyek gigendorn bersama.
l"laka pada eigendorn bersarna !-erikat Grang tidak dapat
menyerahk i Erang
hanya dapat rnenyerahkan hak-haknya secara kese-
luruhan iec?r. tidak memheratkan kedudukan para kawan
milik yang lain-
-" - !c";;;*ris dapat meniua,l seluruh bagian-
nya dalara *,arisan pernbelinya mengganti r+aris itu
dalar* kedutdukannya sebagawi waris. Tetapi se'orang
r+aris tidak bt:leh rnenjual bagiannya dalam suatu

80
benda. tertentu dari rarisan. Dengan demikian .ia akan
oernberatkan waris-naris lain. Apabi la ada s crrang
ArB, dan.C dan dalam warisan terdapat sebidang tanatr,
suatu . perusahaan. dan barang-barang rrurnah ,tangga,
maka A tidak boleh rnenjural ,baqiannya dalam tanah
kepada X dan bagiannya perusehaan pada y. Apabila
ini diperholehkan, raaka B dan .C dFlam ;pernbagian
rearisan mgngenal, tanah hbrus berhadapan dengan X,
mengenai perusahaan dengan y dan mengenai barang-
barang rumah, tarigga dengan A. rni akan menyulitkan
rlrusan warisan:dsn pehbagian warisan itu karena itu
penjualan yang dinaksud, di ,atas tak diperbr:lehkan.
' Apakah Eeqrsng
i:esero dari persElroan dagang
(Firma atau CV; boleh raenjual bagiannya datam
perseroan itu tergantung dari ketentuan-kEtentuan
dari perjanjian Firma atau .CV terEebut. Tetapi
bagaim'anapun pe€ero. itu tidak akgn .boleh arenjual
bagiannya. dal.ao suatu benda tertentu yaqg menjadi
perseroan, misalnya tanah qtau rfrobil dari .pers€rtran
tersebut
. , Suaoi atau. isteri selama perk,awinan tidak
boleh rpenyerahkan b.agi.annya dalam per:satuaq harta
perkawinan kepada trrang lain. .Iika perkawinan .. sudah
terputus barulah mereka masing;-rnasi.ng berrhak,,rnernin-
dahtangankan bagiannya itu, itupun tranus .dilakukan
atds kesel.uruhan haklla.

Pada eigendotu bengaina.bebas.. ;.: ..

Flasi,ng-raasing kawan milik .nemprffryai bagian


y,ang menjadi haknya, yang. orerupakan obyek harta
kekayaan yang berdiri sendiri..
Dari sebab itu, para karran milik arasing-
masing berhak menguasai bagian yang rnenjadi haknya

B1
dan herbuat apa saja terhadapnya tanpa diperlukan
ijin dari kawan (-karan) milik yang. lain. Masing-
masing kawan milik herhak m€nyerahkan bagiannya
kepada orang lain atau rnernbe,hani haknya itu dengan
' hak-hak kebendaan tenbatrEr seperti hak pakai hasil
atau hipotik, tanpa perlu merninta ijin dari karan
(-kanan) milik yang lain.
Tetapi perlu diingat, bahna hak kanan rnilik itu
dibatasi oleh hak kawan milik yang lain. Oteh karena
itu pernbebanan yang dilakukan semdiri oleh sal.ah
seorang kawan nilik atas benda yang ,rnerupa,kan
eiEendom bersama adalah tidak sah terhadap kawan
(-kawan) oilik , )rang 'lain, apabila dan sepanjang
mereka ini.dirugikan (keputusan HGH, tanggal 22 Juni
1933)'
,",., hat milik nersaroa bebas, misarnya
apahila K dan L bersama menbelt sebidang tanah, K
atau L masing-masing behas untuk menjual bagiannya
kepada pihak ketiga, misalnya Z ini mengganti
kedudukannra penjual itu ( K dan L)r juga apabila
yang dibeli bersama tidak hanya satu bidang tanah
tetapi 10 bidang tenah, keadaan tidak berlainan-
llasing-masing bidang tanah .merupakan milik bersa,rna
tersendiri dan dalam hal demikian ada 10 "milik
bergama1 bebag" .,

,! 2- Hak'untuk menuntut ernisahan dan pembagian.


Pada eigendorn bersarna terikat-
Suami-isteri, yang kar*in dalam persatuan
harta kekayaan tidak dapat menuntut pemisaFran dan
pembagian persatuan harta kekayaan itu, selama per-
kawLnan belum terputus, 'belurn "di"drk.r, perpisahan
rneja dan tempat tidur atau pemisahan harta kekayaan.

82
Para pesero juge tidak berhak untuk menuntut
pemisahan dan pembagian milik perseroant selama
perseroan belum dibubarkan.
l'tenge,nai warisan setiap. saat dapat dituntut pemisah-
an dan pembagian oleh salah seorang waris-
Jadi dapat dikatakan, bahwa pada umumnya
(kecuali warisanl Pada 'milik.bersama terikat" tidak
dapat dituntut penisahan dan pe-rnbagian- Baru setelah
ikatan hukun yang nengakibatkan adanya oilik bersanna
itu terputus yaitu setelah perkarlinan bubar atau
setelah perseroan dibubarkan, dapat dituntut pemi-
sahan dan pernpagign oleh seQrang kawan milik. Dalam
keadaan itu milik bersarna terikat telah menjadi
milik bersaou bebas.
Pada eigendom bersana bebas.
ltenurut pasal 573r pembagian' eigendcrm bersa- .f,
ma bebas harus dilakukan glenurut peraturan-per:aturan l
t

yang ditentukan untuk pemisahan dan' pembaqian' harta 1

i
,, 1
:
1:
peninggalan. Ini berartir:- - bahwe
-l'--
atas eig€hdom,,--:ber-
tr.
{
!
;.^----
sami 'beb'bs -, -
dapat o,edit takan
:--
pemisatrql 'da* -'--
-gembaqian
I
I
,- :- l::

sffifr-Eaitu oleh salah seofeQ,g--gede*-*, e-lgtxtqar.Bva'


- I
I
;;; izs t'tebut tidak
ada keqatuart gcfidaPat diantarq: pera, sai5arla, menge-
nai apekah:'penunjukan itu terhadaf 'El.,ua ketentuan
dalam hukur*'-' uraris (yaitu'yang'termuat dalam Bab 17
Buku II ' KLrtl Perdata) atilukah hanya terdapat
ketentuan tentang fororalitas pemisahan ,dan pearbagian
harta warisan saja-
Perbedaan pendapat ini sebenarnya bersumber
pada ketentuan pasal 1OAS KUH Perdata yang menentu-
kan, bahwa tiap ahli uraris pada siapa te'lah dibagi-
kan suatu kebendaan dari harta warisan atau tetah
membeli kebendaan itu berdasar pasal 7A7c., terhadap
OT
hak atas kebendaan itu dianggaP telah menggantikan
pewaris seketika ia meninggal dunia. Para ahli uaris
yang lain dengan demikian dianggap 'tidak pernah
mempunyai hak atad kebendaan "terse'but.
Penisahan harta nar'isan oemplrnya daya
berlaku surut. .Jikaiau kCtentuan tentang berlaku
surut' irri iuga diOerlatukan terhadap eigendora ber-
sama Uebas, mak'a akan mearb'eia'kita kepada kesimpula6
"yang 'tidak' bei-gesuaian den{iln , 'kenyataari.' Sebagai
' kenyatban adalih 5i€rnah terddpat': eigendcrrm bersama
antara bekas kaxan oilik, dan inipun mefirang dikehen-
daki adanya- Tetapi oleh daya berleku surirt' dari
pasal lObS eiger1doCI bersaraatitu 'deolih-olah 'tidak
pernah ada. Sebab dari itulah i,inbut i:eridapat, bahwa
yeng berlaku bagi peoisahan,dan Pembagian eigendom
'' bersaoa -bebas hanyalah ke.tentuan tentang cara-cara

6, Tr{ntulan-tuntgta[r-Eqrlg {glpg-t' didiukan olEh e-d-ogna+f .


Hak eigendom mertgandung hak .untuk mer-eatr'isir dan
rnempertahankan hak itu. Sudah sewajarnya eigenaar dapat
menBajukan ,tun.tutan diouka hakim, apabila hak eigendomnya
diganggu oletr crrang lain
: ,,Eangguan ini bernacam-ilacem, ,yaitu gangguan beEar
dan, ganqguan kec.il. Secara khusus undang-undang hanya
mengatur suatu hak yang dibefikan kepada eigenaar
terthadap gangguan besar yaitu h4k.,trntuk .oenuntu!. kembali
bendanyan apabila kekuasaan-kekuasaarri)ra atas .benda itu

Tuntutan kerabali ini dinaaakan Revindikasi-


' ferhadap gangguan:-gengguan lain (yaitu gangguan
kecil l2 yang tidak mengakibatkan hilangnya s,.ima sekali

84
ke,kuasaan eigenaar atag bendanyar dapat mengajukan tuntut-
an-tuntutan lain dirnuka hakiar'

A. REVINDIKASI
Suatu kebendaan oilik s€orang yang dianbil atau
dikuasai secara tidak gah oleh seclrang lainr dapat di-
tuntut atau dituntut keorbali oleh pemiliknya. Digunakan
istilah dituntut apabila kebendaan itu belurn pernah
dikuasai eigenaar dan .dituntut kernhali, apabila kebendaan
tergebut sebelunnya telah berada ditangan (dikuasai) si
eigenaar
Pemilik hanya dapat arcnuntut kesrbali suatu keben-
daan apabila kebendian itu sebeluonya berada ditangannya
atau setidak-tidaknya pernah dikuasai atau berida ditangan
eigenaarnyitr yaitu benda-bend5 yanq diserahkan sbcara
cons,ituo-pos;s,essorio. Dalarn hal itu benda tersebut berada
ppda eigenaar senula, tetapi hak eigendomnya telah di-
pindah ke eigenaar baru. llaka dalam hal ini tiUat dapat
dikatakan bah+ra eigenaar baru dapat .nehuntut kenbali
, barangnya, oleh karena barang itu belum pernah berada
ditangannya. Jadi dalam keadaan itu ia metuntut benda itu-
Flenurut pasal 574, hak revindikasi ini hanya ada
pade eigenaar. Tidak ada revindikasi pada bekas eigenaar
ataup-rn pada calon eigenaar- sedangkan yang dituntut
kembali, ialah kebendaannyal bukan hak eigendonnya- Juga
calan &igenaar tidak menpunyai .hak revindikasin rnisalnya
seorangli yang telah rnembeli sebuah sepeda yang belurn
diserahkln kepadanya r,ralaupun ia tel ah 6enbayar harganya
ia tidqk oempunyai hak revindikasi-
' Dalarn pasal 574, penuntutan tkembali) dapat dila-
kukan terhadap tiap-tiap detentor. Dengan detentor ini
dimaksudkan adalah detentsrnya - bezitter (orang yang
menguasai suatu kebendaan untuk trezitter)-

85
Tapi para penuli.s sependapat, bahu:a perkar-a revindikasi
dapat diajukan terhadap bezitte:- atau detentsr, yaitu pada
siapapun yang n-renguasai bendanya atau dengan perkataan
lain yanE dapat nengembalikan barang i-*-u.
Dalarir prakte'k, eigenaar- b.:1eh memilih untuk. rnenun-
tut pada detentor, bezitter a'Lau ,detentor dan bezitter.
Jadi i'stilah '"deterltot-" (houder) da:lam pasal 374 harus
ditafsirkan se,b:rgai detentsr ri*n./atau bezitter.
' ' Halc rev'indikasi ini traptrs i kar-efta da.lur,*4rsa clengan
lewatnyi ' wak'tu 3O tahun ('pasal .1967). : t(erena .,lewatny.a
rlaktu itu tidak dapat dimajukarr gugatan revindikasi lagi
terhadap trrang yang menquasei benianya, sehingga orang
yang menguaso:'i bendan;,a ter:;e,but'tidak d;*pat d{ganggu lagi.

B- Tuntrl{anituntutan' lain
: Tuntutan-tuntutan la*n' yang ,dapA-t, diajukqn oleh
.iD
e,igienaar tkarena adarila ganggqan, !'.eci1)., adatrPlr ;., ,.
''
1-'?untutan unttik dinyatikan,, bahwa penggugat adalah
eigenaar- l :

I I ;':: ' ' '- ''Tuntrltan ' de'm5"'k ian ":ti.d3k' r cii.sebutkan .. dalam
'r"': un'd'ing:sndang . ,Bahg.ra .:tuntutan', , ,l'llecleratoi.r' , . i{l.i
' ' ' t (pernyataan 'sbbaigai ,tir"rkunr') r,. dapat. .$iterima oleh

'iatkan ' lrattr+a , tunttrtt.n,' itrr- 'harus - -digandengkqn


."'r1'
r" "' ''derigan. tuntutan !ain m",i:saLnya tr-rntutan gar:ti, rugi-
Tetapi' dapat,jugd' *rbrupakan tuntutarr :yar}g berdir:i

misalnya apabi'Ia terguga't, denEan nyata . telah


, : 'tt hwa .peneq}t&gatr aCalah eigen**. -,
i"' :
t::enyangrdai
'

2- Tuntutan yang berhubuligdn dengan adanya perbtiatan


'
rnelawan
:
hukum- .
1 :,- I
TU1-tutan yan? deli,iki:n itu bisa karena pe-
:

.
ru=akan harang, hinder (qancrrluah ) 'artau;:r:ri 'karena
:
. : ,, :

Bd,
:
penyalah gunaan hak. Sernu*nya tersebut dapat
dilakukan rnelalui pasai 1365 KUH Perdata-

7. E+ra-l:ara untuk megp-eroleh f{ak Eis,end.om


Pasal 584 KUH Perdata menentul<.an, bahwa hak
eigendorn' atas suatu kebendaan.. tak dapat ctiperoleh dengan
cara. lain dari pada dengan cara-cara. yang disebutkan dalann
pasal tersebut. Pembqat undang-undang jadi hendak rnemberi
perin,cian secara limiatip. Sebsnarnya unUang-undang masih
mengenal cara-qara lain untuk .rnemperoleh hak eigendorr
diluar pasal 5E}4 KUH Peqdata, hingga .perincian tersebut
,, j
merupakan perincian enuntiatip- ,. ; ... l

diatur .dalarn pasql 5El4 yaitu ,j, .


:l

1- Pemilikan (meqiliki suaty.tr .enda :Ecara sepihak =


pendakuan = trccupatie = toe-eigqlingl.

'
3. .PEluw:rsa (verjaring) ., , : ,
4. Pewarisan
r:
5. Penyerahan ( levering )
Cara-cara mempe!:oleh hak eigecdem gilt{.ai ;+qet. ie4.
6. Pencipta.an barqng (spesif,ifcasi.r. zaaksvorrning I
7 . .Fgnggabqnggn' (pencampuran, wereniEin!,, verrnenging!
A. Penarikan hasil (vruchttreking)
?. Pencabutan
.i. ...
hak (c:nteiuening)
10. Konfiskasi (perampgsag oleh yanq berwajib)
L1. Persatuan harta kekayaan dalarn perkaurinan

13. Ditinggalkannya suatu ke,bendaan (abandonnement)


Ad.1- Pemilikan.
' Pemilikan (occupat-i,e)'.adala.h suatu perbuatan
dengan mana seorang rnerbaura suatu kebendaan dalam
kekuasaannya secara sepihak yaitu tanpa bantuan yang

E7
berhak atas kebendaan itu dan dengan oaksud untuk
memiliki kebendaan itu untuk dirinya gendiri. Pada
umu-mnya dengan peeiilikan orang hanya mernperoleh hak
hezit latas suatu kebendaan-
v- Apakah seorang dengan pemilkan itu iuga' da-
pat menp"::Jt-l,l: '1.:i_eTlo*.. Ilensan pemilikan
hanya
dapat diperoleh hak eigendoo atas suatu kebendaan
yang tidak ada eigenaarnya. l44*3ng-j}ldak ada
+-=---ru#
'r I
eigenaarnya hanyalah kebendai6 lfiang tidak bergerak
selalu ada eigenaariyayaitu negara (pasal' 5.2O KlJ}l'
Perdatal. Sehingga hanya kebendaan yang bergerak
saja yang dapbt dimiliki dengan 6occupatie"'.'
Inilah rat'io rtari pasal 585r yang menentukan
batnra kebendaan bergerak yanq tak 'dimilik'i oleh
siapapun iuga ruenjadi hak eigendomnya or.ihg yang
Frtama*tama meoiliki (mengokupasi ) kebenddsn', itu-
Pasal 5gS tidak menyetxrtkan kehendaan tak bergerak,
*arena tak ada kebendaan tak bergerak yanE tidak ada
pemilil<nya. i'': '

Benda-benda bergerak yang tidak dimiliki


oleh siapapun arerupakan 'lresnullius atanr res dere-
ligtae'. Apabila seorang kehilangan. sesuatu misalnya
jam tangan yang jatuh dijalan, berida itu'bukan ret
nullius atau res derilictae. Hak eigendoo tetap ada
pada ,orang yang kehilangan, karena orang tefsebut
tidak beraraksud melepaskan haknya- l

Juga benda-beoda yang aitingEalkan -idenqan


tujuan lain dari pada melepaskan hak eig€ndomnya
atas benda itu bukan res derilictae, contoh barang-
barang yarrg dilenparkan kelaut dari kapal. dengan
nakgud untuk oenyelamatkan' kapal daqr penumpangn]ra-

8E
Harta : Karun
Apakah yang dirnaksud dengan harta karun ?
Henurut pasal 587 ayat 2 adalah, segala benda ya.g
tersybrffYL atau terpendam dalam tanah yang orana
orangr4(Jdapat menbuktikan hak eigendornnydr bukanlah
harta karun- Eigenaar tanah atau orang yang ttteneou-
kannya, tidak berhak atas harta itu. Eigenaar yang
biga membuktikan hak eigendomnya tetap eigenaar dari
harta itu.
Di dalarn pengertian harta karun diatas, di-
syaratkan "diketemukan karena kebetulan sematrt-rnata.
Apakah apabila sgorang dengan sengaja rnencari dan
kemrdian neneotlkan harta karun yang terpendan di-
, tanah, peraturan dari pasal,5B7 juga berlaku ?
llenurut pendapat nodern (Sholten, pitlo,
. t'leyers) orang yang menernukan harta harun . ditanalrnya
orang lain, memperoleh setengqh dari harta karurr
itu, sedaagkan setengatrnya untuk 'eigrenaar tanah
(p1sal 5Gl7 aydt 1), juga apabila harta karun itu
tidak kebetulan diketemukan, tetapi diketannuksr
setelah d€ftqran sengaja dicari
Tukang kebun yang deng:n kebetulan eeriernu&En
harta ka,run di Fret(*rarrgan majikannya, berhak
setengah dari harta karun di iekarangan majikannya,
berhak setengah dari harta karun itu- Ia bekerja
pada majikannya untuk mernelihara kebun tidak untuk
rnencari harts karun. Tetapi apabila eigenaar
pekarangan menyeura clrang untuk mencari harta karun,
hasilnya adalah untuk majikan, kecuali ada perjanji-
an istimewa-
A.d.2. Perlekatan {accessie, natreking)
Perlekatan terjadi, apabila suatu benda
terikat sedenikian rrr0- d€ngran benda lain, sehingga

a9
dua benda itu menjadi gatu kesatuan (pasal 5OO) '
Benda pertama berakhir se'bagai benda tersen-
diri dan menjadi henda bagian dari benda keduar jadi
ada dua atau lebih benda yang berajatnya t'idak sana'
Yang satu dinamakan benda bagian yang gatu dinarnakan
benda .lt"t"
Pagal 588 yang berlaku:bagi benda berqerak
dan tidak bergerak eienentukan, bahrla eigenaar dqfi
gF"I:* rtg!19 rryme:e-rsh -e+es1!91- atas* b9lg' basian '
Pasal 5g9-5?9 mengatur perlekatan yang ter-
jadi karena or.rng. Karena pasal 5El9-605 tersebut
rnengenai bumi ( pulau-ptrl au, sungai-sunqai danau)
dengan demikian diangap telah dicabut oleh UUpA'
Sebagai contoh dapat disebutkan seorbng yang
memasang onderdil oobil milik trrang lain pada mobil-
nya sendiri, misalnya kabel yang menyambung lampu
atau claxon dengan dinamo- Kabel tersebut berakhir
sebagai benda tersendiri rlan menjadi benda bagian
'dari mobil. Eigenaar mobil rnemperoleh eigendom atas
kabel tersebut dan harus mernbayar harganya kepada
pemiliknya.
Ad-3- Daluwarsa (Verjaring)
Salah satu cara untuk metnperoleh hak eigendon
yang disebutkan dalarn pasal 5El4 adalah daluwarsa'
Dalan bagian yang sama dari bab ke III' pasal 610
rnenentukan bahwa hak eigendom diperoleh karena
daluwarsa setelah seorang menjadi bezit dalam bab 7
dari buku IV dari KUH Perdata-
Dalam hukum dikenal adanYa 2 macam daluwarsa Yaitu :
a. acquisiti'eve verjaring ( daluwarsa Yang
akuisitif )
yaitu daluwarsa sebagai alat untuk ne{oPer-
oleh hak-hak kebendaan-
90
b. extinctievEr verjaring. (daluwarsa yang
ekstiaktif l
yai,tu dalur*arsa sebagai alat untuk dibebas-
kan dari suatu kewaiiban.
l'lengingat akan adanya dua xnacam daluvrarga
tersebut, maka CIsrjadi teranglah, bahr*a memperoleh
hak.eigqqdom dengan daluwarsa dalan hal ini yang di-
oaksud adalah acquistitieve veriarilg.
.,: . _ Arti pentingnya peraturan tentang acqusi-
tieve verjaring irri terutama bukanlah sebagai cara
uotuk memperoleh hak eigendocr, karena daluwarsa ini
sebenarnya, jarang sekali terjadi, karena dalurrarsa
ini,sebenarQya jarang sekali terjadi, daluuarsa ini
justru sanga! penting peranannya dalan pembuktian.
Acquisitieve. vegjaring. ini menghalangi terjadinya
pro$atiodiabolica (pgmbuktian setanr diabolisch
bewj.jsl, karena dalurarsa. ini akan berfungsi sebagai
bukti, batua eeseorang adalah eigenaarp jadi
pentingnya justru pellu untuk mengakhiri ketidak
past'ian hukuo meogenai siapa sebenarnya eigenaar
dari suau kebendaan tertentu.
' j.
.

Kebendaan _vano dapat- dioeroleh karena daluwarsa


(obvek dalurrarsaL
Itenurut pasal 19&5 yang dapat diperoleh ka-
rena dalunarsa agalal+$err4+ tetap t tidat , berqietak ) r
dan. bungan . atag piutang ,l:riq, yang bukan piutang
kar:ena surat a (bukan piutang aan toonder).
Dengan benda tetap (tidak berEerakl yang dimaksudkan
.adal^ah benda tetag .Iang bertubuh dan yarlq tidak
bertubutr yaitu hak-hak kebendaan atas benda tak
bergerak. Benda-benda tetap dan hak-hak kebendaan
atas benda tak bergerak selalu terdiri atas flEl6l3r

?1
Demikian " jiiga "bungdo (rnLsalrtya calak hidup atau
lijfrente; dan piutang lain yang ,buk.n piutang
' karena surat atas ba*a adarah
hak-hak atas nama.
Heka dapat disiropulkanl -,bahiia
rnenurut
ur1:"g-undang yahg dapat diperoreh
karena daruwarsa
", ya'rtu se'nua kebendaan berge,rak atau tak
'bertubrrh bergerak,
atau tak bertubuh yang" tiirdiri atas
nena-
Disimpini-tebenuaan yang disebiitkan .diatas
'''{y"r,g trleat dipEroteh kar€nS aaiiivitrsaj,
ada keben_
tak dafat diperoreh'karens rgarii*arsa..yaitu
,' :t:" Il"n yang
kebi:niriian' tiisraisud 'daram' pEcii.ig77,. ayit
'' 'keberidaan tersebut adalah 1_
b."d.:;;;i" ourneiak ,,b.r-
'.1"?y,1.,ri" t:.'bertribuh yans nru.*-arfrra,
un:uk' kebehdian €esiaca.n'ttu"6erdisarkan atas,nama.
pasar, rwz
1 bertaku sebagai, .eigendorn. S"a"rrgt.r,
l1"a daluwarsa
- deriigan -bezit berraaksud.rnerubah 6ezit;;r:.;,
disendir;. cifiuwa;ia uritu;-*;["o",,yrls
1"r" dirirak_
=,r: pasal L97Z ayat 1 men,adi tidak. berlaku lagi.
' kbbeirdaan 'd.i'.r' pdgar
.1;iiin Lq77' iayat .ii, rdasih
terdapat lagi kebendaan lain yang
Juga tidak dapat
diperoleh karena daiuxersa yiitu
liebendian yang
pasal 537 vo pasal less. Kehendaan
:,:1',::"' ,lt::,[
tersebut adalah . .,.... .
: :

1. Kebendaan yang tidak bereda dalarn


per6daran
.*.1.

Perdatd' t' '':. ' i


2: Hak-hak pengaMian tanati, baik
yang tak
abadi matiprrn'yang ta-('nampak. '. r'i 1: 1,1
Setelah berlakurnya f_[.JpA iang rnenCabrlt
keten_
*=renluin darim buku' Ir ru*-p-raata '(=*iilr,*...,v"
:.:::. yang tercantuh daram
Juga bagian rain dari KuH Fer-
antara lain'y.rig ,nengenai tanah', *:r[i,
::::) sepanjang or=r,
mengenai tanah dianggap sudah
.1965
berlakir lagi:.:'ir ' 'i r-:: r:' i -.:r:,,...': ;;;;
i.

92
Syardt-syarat bagi brgzitter untuk memperoleh dalu-
hrarsa.
Syarat^syarat tersebut adalah :
1- Harus.ada bezlt sebaqai eiqeedom.
Flaksudnyai bezit-'untuk dirinya sendi-
ri. Bezit untuk orahg lain adalah detentie.
Dengan detentie tidak dapat diperoleh
eigendom. jadi .lrarus, ada bezit perdata.

pasal 1959 ).ang,melnegaskan, bahwa seorang


detentor, sekali-kali tidak dapat diperoleh
*,ebendaan itu karena, dalurtsrsa nreskipun
dengan leuratnya r*aktu berapapun lamanya-
z. FeeittSr ha.fus FqriqJiked_ bpiJk.
trtenurut pasai 1963, daluwarsa uotuk
.:l
emperoleh, hak. eigendoro hanya mungkin trntuk
rnereka yang beritikad baik- beorang dapat
dikatakan sebbgai bezilter yang beritikad
baik atau buruk dapat''kita tentukan .dengan
memperhatikan pasal-pasaL 551 dan ESZ KLH
1 1
:tl

Perdata. Lebih penting dari semua itu karena


!

menyangkut penggunaln adalah saat nienentukan,


kapan ada itikad'baik atau buruk. Untuk itu
pasal L96a. menentukln rsaat tersebut adalah
saat pada waktu *"r,i bezitter rneneroleh
kebendaannya.
Ol.eh karena pada umu{nnya bezitter
' adalah beritikad baik, rnalia dipandang patut
,.i :

.
apabila oleh undang:-undang (pasal SSS dan
1965) ditentukan, bahwa be,zit dengan itikad
buruk harus dibuktikan o.leh t:rang yang
menyangkal adanya itikad baik pad bezitter-

93
3- Bezit ha.rus teruq menerus.. tak- tFqpqtuF-.ptltus
dan. ta-k tergaBqq$_
Syarat. .,Cemikian dapat kita temukan
. da,lam pasal 1955. : Syarat ,terpebut aengandung

arti,, ,Felama jaf,te|qa rraktu yang disyaratkan


.untuk dalurarrs*, bezit tidak hilangr tetapi
ada teru5. tnenertls, dan tanpa gangguan-
. .: .. ;; Pengerrt-ian, ;- terus mgneru:i, tak ter-
: putus-putue adalah lezilter telah melakukan
perbuatan:per..bratan )r n{l' pada rlrumf,rya biasa
dil.akukan eigenaar terhadap
o'leh.. , Fegfang,.
kebenda*rnnfia, Adalah, suatu ketidak mungkinan
untuk rner.rghar:apkan .,.seorang hezitter dari
suatg pi.utang teryT--menerus bertindak dari
mana akan ternyata bahwa ia bertindak selaku
kreditur. Ia tidak mungkin terus rtenerus
rl
me.Iakukan ge!r.9lll?n .untuk pembayaran berkala.
ItASan,ganglguan, {ar^am syarat ini di-
oakgud adanya. pencegahan daluwarsa. Tentang
'.:
tidak adanya gangguanr bezitter tidak perlu
,, ', ,-:, i
membuktikan- Oleh qndang-undang dipancang
cukup apabila ia dapat mengerHrkakan adanya
i.:

kenyataan sebagaiurala tercantum dalan pasal


L937, yaitu' Uatrrra dahulu 'sudah memtrezit
guatu kebendaan dan sekarangpun masitr merh-,

Apabi.la bezitter
,i
,dapat mengemukakan hal ini
, ia di-,anggap tetah membezit kebendaan ter-
gebut selaora t.selang rlaktu antara dahulu dan
sekarang. Tentl saja: inggapan ini tidak
roengurangi kekuatan pembuktian yang gebalik*
nya. Selain itu ,;,rg. disebabkan karena
pasal-pasal 56O dan 566 telah roenge{oukakan

g4
adanya anggapan, bahwa bezit tidak terganggut
apabi 1a setelah bezitter di.ganggu dalam
pelaksanaan hak-haknya yang tiobul dari
bezitter atau setelah kehilangan kekuasaan
atas bendanya, telah diper:tahankan bezitnya
atau rnetoperoleh kemba-li f,ebendaannya itu'
4- Bezit-Eafus dimukA umuur'
Syarat dari pasal 1955"ini bermaksud
mencegah terjadinya suetu keadaan' dalaor
marra eigenaar tidak akan dapat f,rempertahan-
kan haknya terhadap gangguan yang berasal
dari bezitter Yang telah melanEgar hak
eigendonnya dirnuka hakirnr 'karena eigenaar
tersebut tidak mengetahui bahwa haknya telah
dilanggar.
5- Bezit hatrult$dal!-Jnendue-a.rtl'
Dengin syarat' ini dirne*audJurr oletr
pa,Ba 1953 adalah, bahwa be2i't hqrus nroberi
kepastian tentang tidak adanya oranq lain
selain or;rng Tang rnenguasai kebendaan Yafig
nenjadi bezitter dari ke{,eridaan ters'e'turft'
Bezit aalaft "mendua arti" (dwi artil
apabila bezit'itu berdasar atas Perbuatart-
perbuatan yang berisifat perbuatan bezitt
tetapi karena keadaan yang i'stimewa belun
dapat meoberi kepastian, bahwa bukan oranq
lain yang nenjadi bezitter' tlengan kata lain
ada semacam keraguan antara firatram bezitnyat
suatu saat naorpak sebagai bezit perdata rra-
mun disaat tertentu nampak sebagai detentie'

95
6; Bezit harus memPunyai- janoka. waktu ?O . atau
30 tahun.
J;ngka 'waktu dalutuarsa unttrk memper-
oleh sesuatu kebendaan karena daluwarsa yang
.disyaratkan oleh uirdang-undang adalah !
;r. 20 tahun, apabila be4it diperoleh karena
alas hak (titel) yang sah, :/ang tidak
. batal t1tl.ena .suatu cacad dalam bentuk
, caranya (pasal ,1965 ayat 1 yo pasal
1964).
b..30 . tahunt apabifa bqzittpr tidak menun-
jr*kkan alas haknya. ;. , :,

ad a. Alas hak'itu biasanya merupakan per-


'' janl-ian ' jual beli tukar-rnenukar dan
sebagainya.- Kebendaqn diterima dan
diseratrkan berdasarkan alas hak itu'
Alas hak itu'harus gahr tetapi seorang
,.,.dari siapa alas hak itu berasal
(penjual .dEb.) tidak petilu ia berwenang
untuk oeoindah. tangankan kebendaan
yanq bersarrgk$talr: Jadi dalam hal jual
.. . i be.li dan sebagai1ya: hak ei.gendom dapat
. diperole'h karena.. bezit sel.ama 2O tahun
apabila ternyata" bahwa 'penjual dsb'
. bN.rkan eigenaar (keputusan HGH tentang,

ad.'b- Seorang yahg'sudah rnenjadi bezitter


selama 3O tahun atau lebih tidak diwa-
jibkan nenunjukkan alas haknya (titel-
nya).

96
Lrntuk menghitung jangka waktu
daluwarsan sesrang
dapat menanrbahkan kepada bezitnya
sendiri dengan jangka
waktu bezit pendahuruannya dari siapa
ia terah rnemper-oleh
kebendaannya- De.,ikian ditentukan
aia"r", pasal lgiB.

A. Pencegahan dalurarsa.
Daruxarsa tercegah, apabila ada
fakta tertentu
yang mengakibatkan bezit terputus-putus
dan terganggu.
Setelah gebah-sebab yang mencegah
daluvrarsa itu tidak ada
ragi' dalu."arsa oenjadi berjalan
ragi akan te,tapi jangka
waktu bezit sebelum pencegahan
tidak dihitung7 untuk jangka
waktunyar jadi dirnulai baru ragi -!'.LEn J'
Ada dua oilacam pencegahan daluwars.a
yaitu pencegah_
an nyata (natuirrlijke stuiting daqr.
) . pencegahan perdata
( burgerlijke stuiting)
.
1. Pencegahan nyata.
Pencegahan nyata te,rjadi apabila
be,zitter dari
suatu kehendaan o}eflurut pasar LqiTai
selasra riruirrdari
satu tahun'terah kehirangan kekuasaanny.a
karena per-
buatan eigenaar atau pihak ketiga.
Henurut pasal 846 bezit atas suatu
kebendaan bergerak
berakhir (hilang - verloren) apabila
r kebendaan itu
telah diambir orang lain atau
dicuri- Jadi pada
kebe,ndaan bergerak bezit telah
hilang (berakhirl pada
saat kebendaan itu diambil atau O.:cu.i.
Syarat jangka
waktu satu tahun tidak diadakan.
Berdasarkan uraian
diatas' naka menurut benda bergerak
rt.= nama terjadi
r.": kebendaan tersebut aicu.i
:::: tuir*u,rtf - ,"rn*.
waktu satu tahun tidak berlaku
bagi ke,bendaan jenis
ini -

97
2. Pencegahan perdata.
Pencegahan perdata terdiri atas.
a- Perbuatan-perbuatan yang berupa tuntutan hukum yang
dilakukan oleh atau atas naoa yang berhak (eigenaar)
j

atas suatu kebendaan terhadap pihak yang hendak


dicegah leh suatu kebendaan karena dalucrarsa
(pasal I I.l
b- Pen oleh beaitter terhadap haknya eigenaar
. (pasal L"qZl .
ad.a. Perbuatan-perbuatan te;-sebut adalah : peringatan
, (ancamanl den gugatan, serta
tiap. perbuatan yang
berupa tuntutan trukum yang dirakukan oreh juru
sita (pegawai fang berkuasal atas naqa pihak yang
berhak kepada bezitter. pengertian .,tu.tutan hu-
kuo," tersebut adalah tuntutqn dimuka hakim, atau
perbuatan hukum )rang disampaikan dengan regni
oleh juru sita atas nama eigenaar, retr.,nventie,
voeging, tussenkonrst dan pe6yitaan-
Demikian Juga peringatan (aanmaning) hanya
berlaku sebagai pencegahan daluwarsa, apabila
dilakukan dengan surat juru sita
ad.b. Pengakuan bezitter sendiri akan haknya eigenaar
dengan kata-kata atau perbuatan sudah dapat
rnencegah daluwarsa (pasal L?AZ,_

Dalam hal ini, perbuatan-perbuatan yang mence-


gah daluwarsa telah ditakukan oreh bezitter sendiri.
Apabila bezitter itu sendiri mengakui, bahna orang lain
adalah eigenaarnyGlr sraka ia tidak bersikap sebagai
eigenaar lagi tetapi hanya sebagai detentorr yang tak
mungkin. mrmper.,leh kebendaan yang bersangkutan karena
daluwarsa-

9B
B. Penangguhan dalu)"arsa.
Penangguhan daluuarsa yaitu penundaan terhadap
berlakunya daluwarsa- Pada asasnyar setiap orang dapat
rnempe{ioleh hak eigendom karena dalurarSe- Tetapi nengenai
orang terhadqp siapa dalunarsa berlaku, undang-gndang oe-
ngadakan pengecualian. Hal .demikian tannpak dari ketentuan
pasal 1986 KUH Perdata, yang eienyebutkan batula dalurrarsa
ber,jalan terhadap setiap orang, kecuali yang bagi keun-
tungannya, undang-undang, undang=undang nengadakarr Penge-
cualiannya. Jelasnya dalan hal ada, alasan-alasan yang lte-
nyebabkan adanya pengecualiapnya itu, berfakunya dalusarsa
ditangguhkan {dihentikan semerrtara} hingga hapuanya
alasan-alasan tersebut.
ltenurut pasal L9ltJT dln pqsa! 1!88 KUH Perdata'
mereka bagi siapa b€rlakunyil dalu$:rsa ditangguhkan yaitu
1. Orang-orang Yang belum denesa'
2. Orang-orang yang berada dibanah pengampuan
3. Antara suami istri
Dalamhalketigatersebutdiatagberlakunladalu-
wai;.ga ditangguhkan .karena didalam' hal ter-.lebut rnereka
Ui*nggap tidak dapat oenguasai helnya secara bebas' Khusus
uptr$t-'- suarni istri iuga hendak dicegah hal-hal yang dapat
,*t$S.tggu ikatan perkawinan mereka'
.,, Penangguhan itu berakhir apabila hal-hal yang
itu
menybbabkan penangguhan itu telah lenyap' Setelah
d-"luxarsa akan berjalan (jika penangguhan diraulai
sebelum
(aPabila
jangka daluurarsa itu dimulai) atau berjalan lagi
jangka waktu daluurarsa sudatr berjalan)'
Ott'"':^.t
. Sepaniang jangka waktrr daluwarsa ,sudah ,
makanaktusebelumPBnangguhanakandiperhitunet<11unttrk
memenuhisyaratjangkawaktudalunarsaTangditetapkan
oleh undang-undang

9?
Dari apa yang telah diuraikan diatas, rnaka ada
perbedaan antara pencegahan dan penangguhan daluwarsa-
Pada pencegahan dalur'rarsan harus ada tindakan nyata dari
crrang bagi siapa daluxarsa berlaku, sedang pada penangguh-
an daluwarsa tidak diperlukan tindakan dernikian.
Peoangguhan terjadi :iecara otomatis rrrenurut undang-undang
Siada pencegahan daluwarsa, tenggang s.laktu sebelum pence-
gahan tidak diperhitungkan sedang pada penangguhan
tenggang deoikian turut dipdrhitungkan untuk memenuhi
syarat jangka waktu dalunarsa,
.i

Daluwarsa sebenarnya bukan titel melainkan alat


hukurn= Oteh sebab itu dalann pasal 1?5O telah ditentukan
bahr.ra hakinr tidak diperbolehkan menggunakan alat daluwarsa
karena jabatannya (melaksanakan ketentuan-ketentuan dalu-
r{arsa tanpa diminta yang berkqpentingan}. Kepada yang ber-
kepentingan sendiri diserahkan apakah ia mau menggunakan
alat hukum itu.
Apabila ia he,ndak menggunakan daluwarsa, ia harus
roenyatakan kehendak itu dengan tegas kepada hakim. Hal ini
justru untuk arernenuhi perasaan . keadilan,
.karena ada
keorungkinan bahrra orarig tidak oenghendaki dirinya menjadi
eigenaar atbs kebendaan yang dikuasainya.

4d.4. Pewarisan
Pewarisan nenurut undang-undang atau rnenurut tes-
tamen, arelanjutkan kepribadian dari pewarisnya. Karena
hukuo, mereka meraperoleh benda-benda dan hak-hak serta
kewajiban-kewajiban lain dari sipewaris. CItomatis mereka
berhak atas harta peninggalan pewarisnya.
Untuk legataris (mereka yang rnemperoleh benda-
benda tertentu karena adanya testaaen) dikecualikan dari
ketentuan itu. Sebarb legat bukan suatu cara untuk meorp€r-
oleh hak eigendom, karena untuk legat rnasih rnernerlukan

100
penyerahan. Jadi pelyerahannyalah,,,yang rnerupakan Eara
untuk. qernRqr-oleh hak eipqndo4t dengan fegat, sebagai titel
(alas hakl
4d.5. .Penyerahan ( levering)
Dari cara-cara untuk a€srpercrleh hak eige,ndoo yang
disehrtkfln.,. dalin. . pasef EEll, y'ang . terpenting adalah
penyerahan;
ll,enur,ut trukum perdata yang' dimaksud detgan lpqnyel
ratlan',,,; adalah, ptrryerahqrl'sugtu,kebendaari' oleh eigenaar
\u.,+<

atatl..;.: *tas rlagany,a tepada orang 'lair't. setringga. trrang , lain


ifr;*eoperrareil-6at k;ieoo".r, tersebut-'
"rg;d"*
'--.- -fta'* :,eIEendoer "a;;
. atas suatu :kebendaan pada ' urmrmnya

raengandung , , hak untr.lk memindah:-tangartkan (mengalihkan )


kebendaan itu pada ora/rg, lai'n-,t -':' " ,'i;:' ,

lJntgtl pe-iinOahan ('pngalihanl, ini hErus'ada :


, a. penYerahan
b. penytrahsn, .terFetxrt .harut''berda6ar. gllatu alas hak,
, yaitu m.indahtangankan:: hak eigendem atbs keben-
daan Yang bersangkutan. l

-.. c. prny5trahan ter:sebut harus bttatqutcan 'sleh sBor;rng


yang berhak bebag terhadap .lqebendaan..yang diserah-
kan. %

ad.a. penyerbhan-
:
' : Pada penyerahan ada;dua pihak''yttg bertindrk,
pihak pihai 'yang '*rnyerahkin 'dan yang menerima.
Antara kedua pthak itu harus add persetujuan yaitu
pgrsetujuan untuk rlenindalr-tan(iankan hak kebendaan
'qias hak lain dari pitrak"ya|:lg sitri kepada pihak yang
lain. Tiap-tiap persetujuan yang menciptakan, oenga-
' tur atau rnembatalkbn haB:hak; merupakan 'perjanjian
(dilarn arti luas)- Dilihat dari sudut ini penyerahan
adalah suatu Perjanjian kebendaan- Tu'juan peri€njian

101
kebendaan adalah untuk maminoair tangankan hak
eigendoo atau hak lain dari pihak yr.,g satu kepihak
yanq lain-
Ada dua jenis penyerahan yaitu.:
, . .,i s. penyerahan nyata (feitelijke levering!
. b- penyerahan yuridis (yuridiscehe levering!
Tujuan dari penyerahan nyata adalah untuk
,aetuherikan . pFnf d. t,
tI1iT
lqebendaan. cara penrerirhan nyata ,tidak uiitur dalan
unoang-undangr clrang,, yanE rnenyer-ah&an dapat. aslaku=
kan tiap-tiap perbuatan. yang'dapat. raemberikan .hepada
' yang 'menerima.kekuasaan yang nyata atas kebendaanya.
. , :, Eara*cara . penyerahan yuridis ( tradition l
.
diatur dalam unding-undanq. yaitu trntuk*.,: ,..

1. Benda" bergeak' : dengal mengulungkan be.danya,


.

kecuali apabira hebendaan itu gudah'di.kuasai


oleh yang aenerioa (pasal f,let-.
. 2. Ketiendaan tak.bergerak ,: dengan balit nama

3. 'Piuting .alas nade, r:..dengan ,akta :,autentik


.'' ,' 'atau.d.tbirrah tanean. (pasal.6!.5). l

4. Piutang atEs bana : dqngan mengulungkan


gurat hutangnya (pasal 615 ayat,.S!-
, i ,,, 5: Piutang atas tunjuk : dengan nengulungkan

ayat 3).
:

sgring keli pada. 5a€r yang. bersarSaa4- _Tetapi sering


j.uga tidak. l,lisalnya pada benda bergerak pqnyenahan
yang nyata dan penyerah3n yuridis sering terjadi
.lrersannaan pada gaa,t yang sana- Henurut pasql 6Lz
ayat 1, penyerahan (yuridis) benda bergerak dilaku-
kan dengan penyerahan nyata (mengulungkanl benda itu.

102
Pada benda tak bergerak (tanah) selalu ada
dua jenis penyerahan itu terlepas satu s€rfila lain.
Penyerahan yuridis dengan membali.k nama benda itu
atas na{na yang senerima, dengan akta yang dibuat
dihadapan kepala kantor pendaftaran tanah (sekarang
PPAT,. Penyerahan yang nyata dilakukan dengan oeng-
kosongkan tanah atau bangunan dan membuka pagar,
memberi kunci-kunci dan sebagainya.
Pada benda yang tak bertubuh atas narBa
(misalnya piutang atas naaa) penyerahan dilakukan
dengan akta (.akta cesEie!. Untuk piutang atas. nerna
tidak mungkin ada penyerahan nyata.
Dibarah ini dibicarakan cara-Eara penyerahan
berbagai jenis kebendain :
A. Penyerahan kebendaan bergerak.
a. Penyerahan benda bergerak yanE ber.tubuh-
llernperoleh bezit dengart peny.erahan harus de-
- ogan bantuan bezitter semula- .Eezit herpindah
dari tangan beritten lama kepada bezitter baru
'dengan penyerahan benda tersebut.
Sebelun dilakukan penyerahan rnaka benda yang
dijual atau ditukarkan, dihibahkan masih men-
jadi ".bezit" atau 'eigmdo,nnya" penjual,
penukar benda atau pemberi hibah
Flisalnya : Apabila B, sebe=lum, harang dise-
rahkan kepada pembeli A, kemudian menjual lagi
dan menyerahkan barang tersebut kepada X, maka
X yang menjadi pemilk atas harang itu. A tidak
berhak mbnuntut kernbali (revindikasi) barang
tersebut dari X, karena A belum menjadi
bezitter atau eigenaar dari barang tersebut.
A. hanya dapat ninta ganti kerugian kepada B

103
karena B tidak f,rau oenyerahkan barang tersebrrt

'Cara Fenyerahan barang-bararig yang


bertubuh (yang tidak terdiri atas na(na,) diatur
dalam pasa 6,J.L? ayat I, penyerahan benda
bergerak yang bertubuh dilakukan olerh atau
atas nama peCIilik,(bezitter atau eigenaar)
dengan jalan :. :

1) llengulungkan (nenTerahkan) benda itu atau,


2) dengan menyer4hkan kunci-kr+nci bangunan
dalam mana benda itu berada-
Ilengan cara penyer-ahan : ( 1) maka kekuasaan.
physik atas benda ,itu telah berpindah dar.i
tangan bezttter. yang lama ketangan bezitter
(eigenaarl yang baru. Cara penyerahan {2,
sudah agak siobolis dan kurang nyata, dengan
menguasai kunci-kunci dari bangunan, bezitter
baru.memperclleh penguasaan atas barang-barang
itu.
Haf ini, berarti kalau pring yang nencuri
kunci-kunci itu lalu menjadi bezitter dari ba-
r3ng-bararlg yang tersirnpan dalarn bangunan itu.
Jadi orang dapat raemiliki suatu benda dengan
penyerahan tentunya harus dengan bantuan
bezitter yang tama.
ilenur.ut pasa.l 6L2 ayat 2, penyerahan tidak
pertu'.dilakukan apabila baragrg yang harus
diserahkan, karena iles hak (titel) lain sudah
dikuasai oleh orang.yang harus diserahi barang
itu.
Contoh : Karena perjanjian penitipan, pinjam-
meminj-an, selra-oenyena, A menguasai barang
tersebut (perjanjian ini adalah alas hak lain

104
).ang dimaksud pasal 612 ayat 2)-
Kemudian A- nemb,eli barang tersehut dari B
atau B menghibahkan barang itu kepada A-
Disini dapat dilihat hanya dengan perjanjian A
telah rnemperoleh bezit (atau eigendom) atas
barang tersebut tanpa dilakukan penyerahan-
Telah terjadi intervensi dari bezit, A dari
detentor rnenjadi bezitter tanpa diketahui dari
luar adanya perobahan itu.
Penyerahan ini dinannakan "traditio brevi manu"
(pen)rerahan dengan tangan pendek)- Cara Penye-
rahan ini umueinya tidak r.renimbulkan kesulitan
dan tidak banyak 9isalahqunakan-
Suatu sontoh penyerahan diatas dapat disalah-
gunakan dan menimbulkan kerugian kepada orang
lain. X telah mendirikan perusahaall r dan
diterapat:tempat lain ia mendirikan toko-toko
ya1rg, dikuagai oleh saudara-suadaranya yang
disebutkan dalam surat-surat perjanjian' Tidak
heran kalau perusahaan itu dipercayai oleh
pabrik-'pabrik karena .dianggapnya bonafide dan
memberikan kredit yang besar kepada X. Barang-
barang yang X teriqg4 dari pabrik-pabrik
lang,sung dijual kepada toko-tokonya- Pada
suatu waktu X tidak roerobayar kredit dan
dinyatakan ,Pailit,-, Pada saat kurator' dalam
kepailitan X ikan meny.ita toko-tokg ditempat-
tenpat lai.n itu, ia diperlihatkan akta penjual
dari toko-toko itu kepada' gaudara-saudaranya
dan meneauskan tokoltoko itu seperti biasanya'
Jadi penyerahan toko-toko itu dilakukan dengan
"traditio brevf mantl" yaitu dulu tokcr-toko itu
dikuasai sebagai detentor kemudian menjsdi

105
bezitter atau eigenaar tanpa adanya perobahan
yang nampak keluar.
Adalagi ptsnyerahan )rang dinamakan,.Constitutua
posseeoriwil" yaitu penyerahan dari bezitter
atau eigenaar erenjadi detentsr tanpa ada
penyerahan yang nampak dari luar.
Contohnya : A oenjual barang-barang kepada E
dan pada saat itu juga A rnenyewa atau meoinjan
barang-barang itu iagi dan bafanE-barang itu
tetap 'ada pada A. Disini tak_' ada perobahan
apa-apa yang naopak keluar dan tidak perlu ada
penyerahanr' tetapi penye,rah€rnnya dengan per-
nyat-aan telah dianggap-cukup, hal tersebut
'dinannakan constituturn possessorium.
Penyerahan tersebut diatas lebih berbahaya da-
ri penyerahan traditio brevi trlanu karena orang
menguasai barang-barang biasanya dianggap se-
bagai perailiknya dan .ini banyak disalahgunakan.
Contoh : K memberi pinjaman u.rng kepada L,
karena K percaya bahwa L orang yang mempunyai
rumah besar dengan perahot yang bagus, dan
nrenaiki mcrb-il yang , mewah, hal' ini dapat
arbrirpakan janninan dari hirtarigriya. Setelah
beberapa laon'bunga hutangnya yang biasanya
dibayar tel.ah berhenti mFdrbayar meskipun sudah
diberi perinlatan'u' te,tapi tidak dijanrabnya.
Kernudian K terpaksa rnelakukan penyitaan atas
bemua barang-barang L, teta'$i ternyata barang-
'barang L. tersebut bebera'pa- $iaktu yang lalu
telah dijual kepaa X dan pada saat yang sama X
telah menyeuakan kembali'kepada L. Jual beli
antara 'L dan X dilakukan dengan penyerahan
Consi tuturn Possessoriurn -

105
:

Akhi^rnya ada cara lain lagi untuk menyerahkan


benda-benda bergerak dengan cara Tradio Longa
Flanu (Penyerahan dengan tangan panjang).
Contoh : Orang telah menitipkan barang-barang
disuatu gudang dengan menerirsa tanda bukti
yang disebut 'Ceel";. CeIl ini dapat dipindah-
tangankan kepada orang dengan endos5earent,
aaka dengan menyerahkan dan menandatangani
surat ceel tersehrt ia ddapat menerima barang-
barang yang ada digudang.

Ikhtisar :
L - Tradirr brevi ,oanu : Barang telah berada dan
tetap berada ditangan
pemilik baru.
z- coJtitutua rim : Barang telah berada
,l f "1s""*" tetaP berada dita-
%*1-'u*l/* {rW{;g6#-n
ngan,pemilik laata.
5. Traditlo Longa l{rnu,: Barmg tetah berada
dan tetap pada pihak
ketiga.

b, Penyeralran benda .bcrqeral( )reng tidak bcrtubuh.


1. Penyerahan guatu Piutang
Contoh , dari benda bergerak tak bertubuh
adalah :piutanrg.
t{enurut ienignya piutang-piutang dapat di-
bedakan antara piutang atag baxa (aan
toonder), piutang atas tunjuk (aan orderl
dan piutang atas. nama (Opnaam).
Penyerahan :piutang atas bara (aan
toonderl diatur dalam pasal 615 ayat 3-
Penyerahan piutang ini dilakukan dengan

L07
mEngulungkan "gurat .. hutangnya.', karena
piutang-piutang jenis ini selalu ada gurat
trutaognya. .Oleh sebab ..itu penyerahan
piutang aan toonder dianggap sebagai benda
bergbrak yang bertubuh, dah penyerahannya
dilakukan tanpa peraberitahuan kepada de-
debitur. Contoh ,dari piutang tanpa perrberi-
tahuan kepada debitur. Contoh dari piutang
ini adalah uang kertas dan obligasi.
Penyeratran. piart_aog aqn order .juga
d'iitur dalam'pasa 615 ayat S- penyerahan
dilakukan dengan mengulung.kan surat hutang-
nya dari endossemefit; Endossement adalah
keterangan yang ditutis disebalik (dipung-
gung) surat hutangr yang ditandatangani
oleh pemtlit< piutang.r ying menyatakan
kepada siapa piutangnya telah di endoseer
(dipinddhkan)- Penyerahan piutang jenis ini
iuga dilakukan tanpa perl.u pemberitahuan
lebih dahulu kepada debLtur- l{esel, cek,
dan accep adalah cr:ntoh ,piutang:piutang
dari je,nis ini.
Penyerahan piutang Atas nama (Op
naann) diatur dalgm pasa.l 61 ayat I dan Z.
Piutang ini tidak selalu'dibuat bukti surat
(surat utang atau Eurat jua1, beli). Bukti
surat bukan unsur nutlak q.gi piutang atas
nama. Sebaliknya tidak mungkin ada piutang
aan o;-der atau aan togndel tanpa surat
utang, .sehingga bagi jen.is ,kedua piutang
ini surat utaog nerupakan unsur mutlak-
Penyerahan piutangi atag naota dinama-
ada cessie tersangkut tiga

108
pihak yaitu :
1" pihak yang rnenyerahkan ( kredi tur lama )
yang dinamakan
-l-.EgSIf:
2. pihak yang rnenerima (kreditur baru) yang
dinarnakan .,cesEignaris', -
5- debitur {si berutang) yang dinamakan
cessus (debitur cessus) _

Menurut pasal 615 cessier di lakukan


--''%=::<:

dengan sebuah akta autentik atau dibarrah


tangan- Cessie,secara lisan tidak mungkin dan
tidak sah. Penyerahan surat hutang saja (kalau
ada) dengan persetujuan lisan. bahr.ra piutang
telah dipindahkan, tanpa bukti surat tentang
pemindahan itur. bukanlah cessie yang sah.
lrlalaupun dalam pasal &1S disebut akta, bukan
maksud pembuat undang-undang untuk mensyratkan
akta dalarn arti surat perjanjian yang
ditandatangani oleh kedua belah pihak. Akta
yang dibuat oleh cedent a,tau surat atau
kartupos dani cendent kepada cessionaris dalam
rnarra cedent menyatakan telah menyerahkan
piutangnya .kepada cessionaris sudah cukup,
agal dari., surat itu dda r*aksud untrork
menyerahkan -
Heskipun akta sepihak. sudah cukup,
akan tetapi karena penyerahan merupakan suatu
perjanjian, rnaka agar cessie itu mengikat,
cessionaris harus juga ml-.nyat-akan menerirna
cessi,e' . itrr- Penerirnaan cessi.snaris harus
secare tertu'lis pula
Penyerahan piutang itu _perlu juga
diketahui oleh debitur, agar +a mengetahui
pada siapa ia haru= atau dapat mernbayar

109
hutangnya secara sah- karena itu pasal 613
ayat 2 rnenentukan, bahta cessie _antr.a ce-d
dan cessionaris baqi cessus (siberutanq) tiada
akibatnya. melainkan setelah cessie itu :

dibetekan (diberitahu secara resmi denqan


1

sy{j!:j:sg kepadanya, atau


+
sec'ara
ter rnenerirna atau mengakui
cessie_#
i.tu.
Dengan menyatakan/"rnenerima" cessie,
rnaka cessus hanya hanya hendak rnenyatakan,
bahxa ia roengetahui saja tentang adanya cessie
tapi tak raengetahui satrnya cesgie-
llungkin dasar atau causanya ( alas hak,
rnisalnya perjanjian jual beli yang rnewajibkan
untuk melakukan cessie) tidak gah, Bukti bahwa
ada causa dan cessie adalah sah terbeban pada
cessionaris. Dalan hal cessuss telah rnengakui
cessie berarti ia telah mengakui adanya alas
hak dan cessie yang sah-
Apabila tressus tidak mau meneriroa dan
mengakui cessie cedent dan/atau cessionaris
dapat neminta juru gita untuk memberi.tahukan
kepada cessus tentang telah adanya cessie.
Setelah , adanya betekeninq (pemberitahuan),
peobayaran fiutang oleh cessus kepada. cedent
tidak akan membebaskan debitur cessus terhadap
cessionaris. Fenbayaran kepada cedent itu
telah dilakukan dengan itikad buruk,
Karena ia telah oengetahui bahwa piutang telah
diserahkan dan menjadi kepunyaa,n cegsi.onaris.
Atas perbuatannya itu cessionaris dapat juga
menuntut ganti rugi atas dasar perbuatan
nelawan hukum (pasal 365).

110
Sekarang timbul pertanyaan, apakah
yang diserahkan 2. Jawabannya adalah : segala
hak-hak cedent terhadap debitur cess;us.
ilengenai soal ini pembuat undang-
undang memberi ketentuan dalam pasal 1555
khusus rnengenai penjualan piutang. Peniualan
suatu piutang meliputi segala yang melekat
padanya, seperti penanggungan-penanggungan
(borgtochten), hak-hak istiinewa dan hipotik-
hipotik. I'tenurut pasal 1546 ketentuan-
ketentuan tersehut iuga berlaku bagi -tukar
menukar {piutang} -
iessie yanE telah dibuat, tidak dapat
ditiadakan oleh suatu persetujuan antara
cedent dan cessionaris-
Apabila piutang hendak dikembalikan pada
cedent, harus dibuat cessie'baru, dengan mana
cegsionaris sernula rnenyerahkan piutang kepada
cedent sernula, Cessie kembali ini dinarnakan
t:etrn .cessie- Terhadap retro cessie ini
-
belakutah keterrtu^an-fteterrtuan- cessie dari
pasal 613 ayat 1 dan 2.
Seperti 'telah diuraikan diatas pada
cessie yang tersangkut ada tiga pihak yaitu :
cedertt, cessionarig dsn tr€:sgus.
Antara cedent dan cesgisnaris telah
terjadi penyerahan piutang. Penyerahan ini
sebagai penyerah-an kebendaan lain mempunyai
sifat hukurn ke,bendaan, karena itu tunduk dan
berlaku pasal 5El4 KUH Perdata. Sedangkan bagi
ces:ius hanya ada penggantian kreditur, maka
baginya cessie ini mernpunyai " gifat
perorangan".

111
Jadi sebenarnya cessie ini mempunyai
dua sifat yaitu sifet hukum kebendaan dan
i'Lu dinamakan
:::;:. ::H:,'::::"::::;.::'""'
b. Fe,n.re,ratran - benda-be'ntJa - bertrerak tak bertubuh
lainnve. .

Selain piutang atas nama, pasal 615


ayat 1, menyebutkan kebendaan tak bertubuh
lainnya
,Apa yang diraaksudkan degtgan kata-kata
tersebut tidak jelas. Pembuat undang-undang
tidak bermaksurJ rnenyatakan bahwa hak tersebut
: merupakan, hak-hak mutlak yang bukan hak
kebendaan, sePerti hak pengarangr hak atas
rnerk atau hak ektroi, karena pada pembentukan
i undang-undang :(KUH..Perdata) hak':hak itu belum
dikenal
,-pedangkan penyerahan hak-hak rnutlak yang bukan
, hak kebenCaan tidak diatur dalam KUH Perdatat
tetapi. dalam und.eng-undang yang mengatur hak-
hak Lersebut.

B. .Penyerahan benda tirlak ba:rgerrah ( tetap)


-: Dengan diqabutnya ketentuan-ke'tentuan Buku II KUH

Perdata yang menqenai tanah, sraka kini tak ada lagi


, "tanah-tanah Eropa". Yang ada sekarang adalah tanah-
tanah rndonesia, (hak-ha!<. alas tanah rnenurut uuPA).
.i,lakq ketgn-tuan-ketentuan rnenqenai pendaf taran dan
penyerahan benrla tirlak bergerak rnen,-rrut hukurn perdata
bar-at gudah tak ber-laku lag+- I,lalaupun demikian disini
akan dibicarakan sedikit truku lama, sekedar pengetahuan
' bagi kita-
Penyerahan kebendaan tetap (t:dak trergerak )
LLz
dalam KUH Pe,rdata diatur dalam pasal 6L6-6,2.O. Akan
tFtapi ketentuan pasal tersebut, belum pernah berlaku,
karena berdasarkan PaEal 24 dari Bepalingan ocrtrend de
invoering lran en de overgang tot de nietrrre wetgeving =
ketentuan-ketentuan , Eeralihan yang d.isingkat OV yang
pada pokoknya menyatakan bahna penyerahan dari benda-
benda tidak bergerak tidak mengikuti traril yang
ditentukan dalam pasal 6.Lb sld 620 KL*l Perdata,
melainkan dengan cara ;fan{f kini (meksudnya yaitu pada
tanggal t l'lei 1848) sudah berlaku sarnpai ada ketentuan
lain tentang hal itu- Yang dimakEud dengan cara . yang
kini sudah berlaku adalah cat a penyerahan berdasarkan
pada ketentuan-ketentqan dalam Oversctrrijvingsnrdonantie
Stb. 1834 = 27 yang selanjutnya disingkat overs. Yang
pada pokoknya nenentukan bafrria penyerahan benda tidak
bergerak harus dilekukan dihadapan pegarrai halik na6a
{'overschijvingambtbnaar), dengan sanksi atribila tidak
dibuat dihadapan pegawai balik nsoa tersebut tidak ekan
sah.
Pegawai balik name dahulu adalah kc}tnisaris dari
Raad van jutite (pasal 1r Overs ordonantiel. l(ennrdian
ber-dasar Stb. 1947 No. L2, kepala kantor kadaster/
kepala seksi pendaftaran tanah ditetapkan sebagai
peganrai balik nanoa_-
@ tidar eiemrat ketentuan tentang
kekuatan pembuktian dari eigendoar. Karena itu
pertanyaarl, apakah seordrng pada siapa suatu benda tak
bergerak t€}ah diserahkan dan desrikian nanarlya telah
tercatat seUagai eigenaar dalasr akta eigendom, harus
dianggap sebagai eigenaar dapat dijawab dengan pasal
5€l4 {yang mernuat ketentuan tentang memperoleh hak
eigendorn karena penyerahant dan ketentuan uorum tentang
pernbuktian -

113
Jadi dapat dikatakan tahtra sistem pendaftaran
tanah menurut 'overs ordonantie adalah sistem negatip.
T"irtik'': '!ada kepastian, bahula i seorarrg. yang n;iloanya
tercatat 'dalam akta eigendom adalah eigenaar, tetapi
-ada k€pastiah bahwa' tlrang yarig hemanya tidak 'tercatat
dalhrn akti eigendorn bukan iigenaar

Sist'em'PendFf taralt Tanah '


Ada dua sistem pendaftaah'tanah ).ang terkenal yaitu
sitem negatip dan sistem pendaftaran positip.
:

a- Sistem Neqatip
, Menurut
,] 'sistem ini, seclrang yang namanya
tercantum dala.st' bkta eigendom belum rnerupakan jaminan
-.i.. : .i
(eigenaar
,bahqa .:?rang tersebirt. ad;f,1h peml.li( sejati
, yang
s.ebe!.arnya) . . : , 1, .:. ._

r Ol..eh karena ittr dalam U1|ilr.nana orang tidak


-akan rngnjadi pemilik apabif,a,pi.hak . yang rnemindahkan
tidak berwenang untuk itu atau dalam balik narna itu
berdasar atas suatu alag hak (misalnya perjanjian jual
Feti), yang tidak sah atau penyerahannya itu sendiri
-tidak sah.
,.i . DegOqn deoikian dalam sistetn negatip seorang
yang hendak me.nbeli''tenah atau hendak meminjarnkan uang
.,9gngan tanggungan hipotik r,,harlF,g,rqoleriksa dllur aPa-
kah F.fang yang. dllam akta tercatat. sebagai pemilik
,a$alqt1,,pemilik sebenarnya, (sejati) .
i . .Kelemahan sisten ini, adalah lidak adanya
kepqstian hu*um- Agar ketidak pastian hukum ini tidai
, berlangsurlg lamar maka digUnalsan lernbaga dalurtarsa
sebap den-gan daluwarsa bezitter sebidang
. tanah, yaog beritikad baik eenjadi eigenaar dari tanah
tersebut (pasal 1953).

114
b. Si:;tern Positip -
Berbeda sistern pendaf taran negatip, {nenurut
sistem positip, adalah pendaftaran tanah dapat diper-
traya penuh oleh pihak ketiga- Pihak ketiga yang dengan
iktikad baik rnernperoleh tanah secara sah dar-i seclrang
yang tercatat sebagai eigenaar adalah safe (aman).
Pihak ketiga tersebut hanya dapat digugat oleh Brang
yang rnenyerahka,n tanah itu- Ia tidak dapat digugat oleh
pemilik sejati, andaikata orang yang rnemindahtangankan
tanah kepada pihak ketiga itu bukan pemilik sejati.

Pensaruh berlakunva Undjrnq:Undanq Pokok Atrqarijt No. g


!ahgs__I"69,_
Pasal 19 ayat 1 UUPA menentukan, bahwa oleh peme
rintah harus diadaka$ pendaftaran tanah, demikian untuk
kepastian hukurn. Pendaftaran menuntut pasal Lg ,tersebut
harus diadaka-n untuk 'hak milik, hak guna usaha, dan hak
guna bangunan, demikian pula setiap peralihan dan hapusnya
hak-hak tergebut-
Pada tanggal 25 Flaret 1?61 telah diundangkan PP
No. 10 tahun 1?61 yang memuat peraturan-peraturan
pendaftaran tanah (L.N.1?61 ; 28lt yang mulai berlaku pada
tanggal tersebut. Dalam pasal-pasal 19 PP 10 tahun 19t.L
tersebr.rt dikatakan bahwa setiap perjanjian yang berrnaksud
memindahka"n hak atas tanah, mernberikan guatu hak baru atas
tanah, menqrgadaikan tanah atau rneroinjarn uang dengan hak
atas t;rnah sebagai tanggungan, harus dibuktik'an dengan
suatu akta yang dibuat oleh dan dihadapan pejabat yang
ditunjuk oleh menteri agraria yanE selanjutnya digebut
pejabat.
Adapun yanql dapat diangkat sebagai Pejahat Pembuat Akta
tanah (PPAT) tersebut menurut pasal 3 PF|A No. LO/L?6L (TLN
No. 2344) yaitur :

t lE
L L.)
a. Notaris
b- Pegawai-pegawai dan bekas pegawai dalam lingkungan
departemen Agraris.
tr. Para pegawai pamong praja.
d. Orang-orang lain yang telah 1ulus dalarn ujian yang
diadakan oleh menteri agraria. q

Dari ketentuan yang telah diuraikan diatas ter-


ny,ata' untuk peralihan suatu hak atas tanah harus dibuat
akta oleh dan dihadapan ppAT, kemudian dilakukan pendaf-
tarair sleh kepala Kpr {Kantor pendaftaran Tanah}.
. Sekarang timbul pertanyaan, kapankan hak atas
taqah itu' sudah heralih, setelah dibuat akta oleh dan
oihtadapan PPAT atau baru setelah diLakukan pendaftaran dan
pgncettatan oleh KPT.
. Pertama harus dikemukakan, bahvra pendaftaran dan
pencataten oleh kepala KPT bukan penyerahan yuridis dalarn
arti pasal 5f!4, pendaftaran dan pencatatan meropunyai sifat
riin saara sekali dari pada pernbuatan akia dimuka pegawai
bqrik narna'rnenurut "overschrijvingordonantie. penyerahan
yuridis dan penerirnaErn ,penyerahan itu dilakukai-r oleh atau
atas natna fihak-fihak yang. berkepentingan. pencatatan dan
pendaftaran menurut PP No. LO/tgbt dilakukan oleh kepala
l(FT karena jabatannya setelah ia menerirna surat-surat )rang
bersangkutan
Selain dari pada itu dalam hal ini sistem-sistem
banat rjan adat berlainan sama sekali. Henurut sigtern hukum
barat perjanjian obligatorir (jual beli, tukar-menukar dan
peraberian hibah) saja belurn rnengalihkan sesuatu hak atas
benda. Hanya setelah ada penyerahan, baru ada peralihan
hak- l'lenurut hukurn adat penjtralan tanah tidak rnerupakin
suatu perjanjian yang rneruajibkan sipenjual untuk menyerah-
kan. Henurut hukurn adat penjualan tanah tidak merupakan

L16
sLtatu perjanjian yang meflajibkan sipenjual untuk menyerah-
kan. l'tenurut hukum adat penjualan dan penyerahan glenjadi
g,atu- Hak milik atas tanah beralih dari sipenjual kepada
sipembeli pada saat terlakgananya perjanjian jual beli.
Karena hukum agrraria {ULrPA} bersandarkan hukum adat, maka
maksud pembuat undang-undang kiranya adalah bahwa pemin-
dahan hak, misalnya karena jual beli, terjadi .pada saat
akta yang dibuat dihadapan pejabat telah selesai. Apabira
dugaan ini bgtul, masih merugakan suatu pertanyaan, apakah
maksud itu sudah tercapai.
Apahi 1a kemudian kepala KPT srenolak nelakukan
pendaftaran peraLihan karena suatu alasan )rang disebutkan
pasal 28 PP No. LO/!-9&1, misalnya karena ternyata, bahwa
orang yang memind'ahkan atau apabila untuk memindahkan hak
mifik ternyata tidak diperoleh izin dari Frejabat yang
berurenang, naka tak akan dilakukan, pendaftaran. Dalam hal-
ha1 demikiin ternyata, bahwa dengan Actanya akta yang
dibuat trleh FPAT belum.ada peralihan hak.
Henur.ut pasal 3 "akta beli" rnaka bila pembell
tidak rnernperoleh izin dari fang berwajib untgk membeli
tanah yang bersdngkutan dan jual beli menjadi batal, naka
penrbeli diberi . kekuasaan sepenuhnya oleh penjual, dengan
ha,k, nr€rnindahkan kekuasaan itu, untuk menjua tanah.tersebut
kepada fjifran lain atas naltu penjual, dengan dibebaskan
dari pertanggung jawaban sebagai kuasa-
Dari, ketentuan-ketentuan dalam akta jual beli
tersebut' g:b:lYt-1!!3 llrr?9Y:"9{:=1M:
penjual masih tetap pemilik dari tanah tersebut. Atas
alas;+n*alasan tersebut Prof . Ko Tjai Sing berpendapat
bahwa peralihan baru.terjadi setelah akta yang dibuat oleh
PPAT cliclaftar di KFT, uralaupun pendapat ini bertentangan
r%
dengan sistern hukum adat.

1,L7
ad-h. Titel atau alas hak yanq rnewaj j.bkan untuk meindah
tangank.*n hak eigendorn atas kebendFan yang bersang-
kutan.
Fen;ierahan ad . a. ( per-l-an j ian kebendaan ) harus
berdasarkan atas arag hakr yaitu suatu, perbuatan
atau peristivra hukurn yang mewajibkan urrtuk rnenyerah-
kan hak eigendorn atau hak lain. perbuatan hukum itu :
harirpir selalu adalah pElrjanjian, yaitu. perjanjian
jual bel i, hibah ataupun tukar roenukar. Tetapi
disamping itu dapat juga yang tidak oerupakan per-
' jan5iarr, rnisalnya : tegtamen dan perbuatan me_Iayran
hukunr yaitu pe,rhuatan-perbuatan yiang di lakukan
. sElc.lra sepihak. ,

Sedangkan pada alas,hak yang berupa peris-


tiwa hukum, alas hak itu lang=ung karena undang-
undanql misatrnya ker.lajiban rnenurut .undang-undang
untuk rnernbeni uang nafkah.
Tidak ada seorangpLrn y.ang menyerahkan suatu
benda hanya untuk menyerahkan. Hampir selalu pEnye-
. rahan :itu dilaku.kan karena adanya alas . hak yanqt
rne*:ajibkan untuk melakukan penye,rahan. Syarat adanya
alas hak", ini,diatur.d+larn pasal 584 l(UH perdata.
Hubungan antara al,as hak d.an penyerahan
., dalarn, sisteen huhum )rang satu berbeda$engan gistem

Dalam,gistern hr"rkum yang satu,sahnya penyerahan dapat


,tergantung' .dari sah-atau tidakn3ra suatu,- alas hak,
sedangkan dalam sisteto hukurn yanq tain. sahnya
penyerahan, dap,at terlepas dari alas hek (sahhya alas
h.ak ) . , Tentang hal ini pada Fokoknya ada tiga pen-
dapat; yanq rnasing-raasing berdasar- atas,,:
a- s,isten: causal
b - srs lern prr Lati.ef
c. =istern ehstrak
a t-
l- 1tf

I
I
I
I
ad.a, Sistem Causal
l*tenurut sistern ini, sah atau tidaknya
- penyerahan tergantung pada alas haknya. Jika
.
alas haknya sah make penyerahannya juga sah,
tetapi bila ares haknya tidak sah penyerahan-
p nyapun menjadi tidak .ah. Dengan demikian
antara alas hak dan penyerahan ada hubungan
causal.
ad.b. Sistern Putatief
Sistem putatief ini hanya mensyaratkan
alas hak yang disangkakan ada, sedang alas hak
yang tidak sah dianggap cukup. jadi penyerahan
adalah sa[ apabila disangkakan ada alas ha(,
sah atau tidaknya alas hak tidak'dipersoarkan.
ad.c. Sistenr AbEtrak
; , Sisteno abstrak ini''sama sekali tidak
. roensyaratkan adanya alas hak. Cukup apabila
. ada kemauan untuk mernindahkan eigendoor. Ftenurut
sistem ini ilas hak da1ao pagal SB4 adalah
,

kemaua.n untuk mearindahkan eigendom. penyeratran


tidak usah berdlsarkan .atas alas hak.
llenulut ketiga sistem tersebut diatas, pe-
nyerahan tidak sah apabila pada penyerahan sendiri
ada cacadnya, misalnya apabila yang rnenyerahkan
tidak berurenang untuk arenyer:ahkan, karena .paksaan,
kekhilafan atau penipuan.
Apabila pada perjanjian obligatoir (dasar ]lukum dari
penye,rahan) ada c.rcad demikian, dalam keb,anyakan hal
cacad itu juga ada dalaro cacad pe,nyerahqn (perjanji-
an ke,bendaanl. Ini dalam praktek rnengecilkan per-
bedaan antara ketiga pendapat tadi

119
Ketentuan dari. pasal 584 KUH perdata tanpak-
nya rnendukung siste,rn causal, hal ini dapat dilihat
pada bunyi pasal terseb't yaitu "penyerahan (perjan-
jian kebendaan) yang berdasar atas alas hak yang
rnerrajibkan untuk menyerahkan "eigendom,,. selain
dari pada itu dapat ditunjuk kepada beberapa Cf

ketentuan-ketentuan dalam undang-undang, menurut -


mana searang yang terah menyerahkan kebendaannya,
mernpunyai hak kebendaan untuk menuntut kembali
bendanyar juga apabira benda itu sudah berada di
tangan. pihak ketiga, apabila dasar -penyerahan - (alas
haknya) ternyata tidak sah.

ad.c- Penyerahan harus dilakukan oleh orang yang berhak


berbuat bebas terhadap kebendaan yang digerahkan.
Karena orang yang melakukan penyerqhan {per-r
janji?n kebendaan) dan perbuatan hukum (perjanjian
obligatoir) adalah sama, araka kita dapat mengatakan
juga bahwa penyerahan dan perbuatan hukum harus
dilakukan oleh clrang yang berhak untuk nenyerahkan.
i Biasanya ini adalah eigenaar, tetapi ada juga or€rng
lain selain eigenaar yang dapat menyerahkan suAtu
kebendaan. Flisalnya orang yang- mensita dan melelanE
benda Elrang lain berdasar atas keputusan hakim atau
akta notaris dapat rnenyerahkan dengan sah benda-
benda milik orang lainr juga pemegang hipotik yang
dapat rnernbuat , perjanjian yang dimaksudkan dalarn
pasal LLTA ayat 2.
- Penciptaan barang (spesifikasi, zaakvorming!
Barang siapa dengan Lanan kepunyaan orang
lain rnernhuatsuatu benda dalaar jenis barur' menper-
oleh hak eigendom hak eigendom atas benda tersebut
asal harga bahan dibayarnya dan digantinya

L20
kerugianr jika ada alasan untuk itu- Sebagai
contoh : ahli patung yang apeibuat dari alaroler atau
kayunya orang lain, atau pelukis yang oeobuat
lukisan dengan kain dan catnya orang lain.
Perkataan ' "asal ... ... . " dalam pasal 606
d,, sremberi kesan, bahr*a ahli patung, pelukis, banr
ll€unperoleh hak eigendom atas banang baru tersebut;
setelah mereka nembayar harga 'bahan-bahan. Ini
bukan aaksud undanE-undang. Sebelurn mereka melaku-
kan pembayaran, benda-benda tersebut sudah menjadi
eigendoor mereka'yaitu pada siat benda-benda itu
I
bentuknya berubah. "r ''i '"'i' '

.,
Penggabung?g (Ferglgpirran r Vereniging.l
Penggahrng.rn atau perc,ampuran terjadi apa-
bila beberapa benda !31.f, tqrcampur- Apabilh benda
benda itu nilik, S,.q!u toreng fidak ada kesulitao,
grang itu tetap eigenaar !.fi benda*benda yang
tercanpur itu, Tet'api benda-benda itu iuga bisa
arilik berbagai orang. Apabila benda-benda itu
nrasih dapat dipisahkan, masing-rnasing dapat
menuntut kearbali''bendii-benda miliknya (ps- 609) .
Dari ketentuan-ketentuan dalam pasal 607-
609r'ketentuan dalam 6O9 merupakan ketentuan utarna
atau dengan kata lain tak ada penggabungan atau
percampuranr apabila benda-henda yang tercampur
itu masi.h dapat dipisah-pisahkan- Tetapi meolang
ada benda-benda yang tak dapat rnisalnya tepung
terrigu yang berbeda ktralitasoya jika sekali sudah
te.rcampur tidak oungkin lagi dipisah-pisahkan'
Orioitian juga beras merah dan beras putih sudah
tercaarpur- t'leski sebenarnya masih dapat dipisehkan
keorbati, tetapi karena sangat sulit'harus juga di
anggap sehagai sudah tidak dapat dipisah-pisahkan'

L2L
Apabita tercaopurnya benda-benda itu ter-
japi tidak benda-benda itu terjadi tidak karena
perbuatan orang, meliinkan karena kebetulanr maka
henda-benda ca{apuran menjadi milik bersama dari
orang-BranE tersebut, masing-rnasing dalam kese-
imbangan dengan harga benda-benda rnereka se.Dua j
(pasal 6,Q-7r. Jika tecarnpurnya benda-benda itu
terjadi karena perbuatan salah secrrang yang
mesrpunyai benda itu, rnaka ia atan memeproleh hak
eigendom atas benda-benda canpuran tersebut dengan
ketrrajiban eieobayan, -trarga benda-benda sannpuran
tersebut dengan kewajiban roernbayar harga benda-
.i benda kepunyaan oti.g yang' l"in dan jika ada
alasanr J'uga mlmbayar ganti kerugian (pasal 608)-
Prinsip dari pasal 6O8 adalah sa,ma dengan prinsip
iari pasal 6O6 tentang penciptaan barang- Jadi
jika sesGtorang rnembuat suatu benda dari bahannya
eendiri dan bahannye orang lain, rnaka ada pencip-
taan barang menurut pasal 606 dan penggabungan
barang oenurut pasal 60€. Orang tergebut melmPer-
oleh hak eigendom atas benda itu- fa r'raj ib
,'
membayar harga bahan-bahan dari orang lain itu dan
apabila ada alasanr juga raembayar gaflti trgt-,,
Penggabungan juga bisa terjadi, karena perbuatan
dari semua pemilik dari benda-benda yang telah
digahung-kan. Hal ini tidak diatur oleh undang-
undang, dalann .ha1 demikian akibat-akibatnya
dikuasai oleh perjanjian antara: pernilik-pemilik
. itur yang telah bergetuJ-u untuk berEama-s;una
mentrampurkan benda-bendanYa r

Penarikan hasil.
Ilenurut pasal 575 KUH Perdata, bezitter
yang beritikad baik berhak atas segala hasil ke-
L27
bendaan yanq tela.h din:-ki*atiriya, sarnpai ia digugat
dirnuka hak irn-
Berdasarkan atas ketentuan tersebut,
bezitter yang beritik;d bait;, itr-r dapat rnemperoleh
p
hak eigencJorn atas hasil-hasii tersebut. Sebaliknya
bezitter yang heritikarJ bu'ruk harus rnengefcbalikan
hasil itu- Cleh kar-ena itu ia tidak rnernperoleh'hak
eigendom .atas hasil-hasil kebendaan yan{t
dibezitnya
Pencabutan hak ( ontei,ge,ning )-
Dengan perncabrrt.an hak, rnaka hak tersebut
berpindah dari pihak tt:rhadap siapa pencabutan hak
itu dilakukan kepada pihal: yang rnelakukan pen-
cabut.rn itu- Untuk yang disq:but berlakangan ini,
penca-butan hak j.ldi rnerupa;ran sua,tu cara untuk
rnernperoleh stta"tu hak a'tas suatu benda-
Dalarn KUi-l .Perl1ata pencabut;an hak diatur
dalam pasal 57O dan pasal 5?4. Eerdasarkan pasal
57O pencabutan hak harrts a€rn::iluhi syarat :
a. ha,rus berdasar at;rs ketentrran unda.ng-undang
tt. harus aCa kepentingan umum
c. haru= dengan penbay;lran gati rtlgi yang layak.
hak "Gnteigenings;:ndo.irantie" Stb? Lg20 No- 5.74.
Kemudien clengan Lerl,akunya undanq-undartg No-. 20
tahun.1961 tente.ng' "Pelrcabutan h;;k-hak atas tanah
dan irenda-henda yang ada rJiatasnya yaitu yang
mulai berlai<u pada tanEga.l 2{: September 19.61 , mclk€l
OnteigenirrEsorrJon,;";--i--ra tergebut di.nyatakan tidak
berlaku lagi-
Konfisk,asi (perampas.:n oleh yang berwaiibl
Sr:',baqai h,-lkr-:sar t;rmb;rhan deng;rn keputusan
hakim pidena, b*n'3a-benda, tertent-r-r dapat dirampas-

l,a)
Benda-henda itu menjadi milik negara (pasal Sg-42
KUH Perdata)-
Konfiskasi jadi merupakan cara untuk ,oem-
peroleh guatu kebendaan oleh negara sebagai
hukurnan. Karena sebagai hukuman, rnaka ticlak ada
pernberian ganti rugi, kepada eigenaar semula.

Persatuan harta kekayaan dalarn perkawinan-


Suami-igtri yang tidak raembuat perjanjian
kawin; rnaka suami istri tersebut sepanjang perka-.
winannya terdapat persatuan- harta kekayaan recara
bulat (seluruhny'a). Harta kekayaan suami-istri
arenjadi satu harta kelcayaan yaitu harta kekayaan
milik bersarna suami dan istri.
Bagi suami dan istri ini merupakan suatu
cara rrntuk mearperoleh suatu benda atau hak. Suami
menjadi milik bersama dari harta kekayaan si-istri
dan sebaliknya si-istri rnenjadi pemilk bersa dari
harta kekayaan suarni
Pernbubaran suEtrr badan hukum.
Hiltk badan hukum yang dibubarkan harus
dibagi antara. anggotanya atau harirs diberikan
kepada orang (-orang.) atau bada,n (-badan) lain.
Ini juga merupakan suatu Eara untuk. rne{nperoleh
suatu benda atau hak.
Ditinggal.kannya suatu kebendaan (abandonnernent) .
Soal ini diatur dalarn pasal &63 jre 67€l Kt H
Ferdata dan rnertrpakan bagi;rn dal.i hukum dagang.
Dengan cara ini perusahaan asuransi dapat mempGlr-
oleh benda-benda yang telah cliasuransikan padanya-
Sifat dan cara rne!alteroleh hak eior:nrlom-
ltenurut sifatnya, cara-c;rra rnemperoleh hak

l. L.+
eigendon dapat dibedakan a;-ltara :
a- memperoleh secara originair-
Cara memperoleh ,hak eigendorn adalah originair,
apabila hak eigendom itu tidak diperoleh dari seoranql
. yang lain. i,lungkin benda yang diperole.h itu sebelurnnya
adalah milik oranq lain, tetapi hak eigenao* atas benda
itu tidak diperoleh dengan bantuan oranq Lain- Jadi hak
eigendem yang diperoleh r,rerupalian hak yang baru Eama
sekali- Eegendonn originair ini bebat; dari beban-beban
yang mungkin ada pada hak eigendam pada naktu rnasih
ditangan eigenaar terrtahulu- Ccntoh rnemperoleh. hak
secara originair'adalah : pendakuan (occupatie) r perle-
katan dan daluwarsa-
.(natrekirg)
b- memperoleh secara derivatief-
Hak eigendorn diperotreh secara derivatief, apa-
bila diperoleh , dari eigenaar qer::ula. Eigenaar baru
merigganti eigenaar larna, jad;. hak eigendom tersebut
tumbuh dari'atau te'rjadi sebagai lanjutan dari hak yang
te1.--.h ada.
Eigenaar ba,ru tergebut rnemperoleh hak eige,ndom-
nya dengan beban dan hak-haknya ar-tinya apabila sebeluo
dipindahkan dipindahkan lrak eigendsrn te,rsebut telah
dibebani dengan gadai a.tau iripetik misalnya, rnaka hak
yang diperblehnyapun teutap dibeha.ni rlenqan hak tersebut-
Contoh trak eigendorn yang diperoleh secara derivatief
rnisalnya, hak r-"igendam yafig di.peroleh karena penyerah-
an pewarisan dan persatuan herta keka.yaan dalara per-
kawinan
Orang yang rnemperol.eh, hak *=ecara deriva.tief dapat
dibedakan arttara :
1. mer-ka yenq memperoleh secara Lrrnr.rrn.
Seorang yang raemperoleh hak eigenCorn sec,ara
rr!Rlr{R:' apabila ia crenggianti kedudukan {frang lain

L25
sebaqai,eigenaar dari se,luruh atau sebagian tertentu
dari harta kekayaan orang lain. Ia nemperoleh dengan
segala hak-hak dan beban-bebannya.
Herek.a itu rnisalnya, para ahli waris, suaoli
__-^ift-ri dalam persatuan harta kekayaan, para anggota ']
j suatu badan hukurr

2- mereka yang memperoleh hak secara khusus.


Seorang dikatakan ,aemgeroleh hak eigendom
6ecar.1 khugus, apabila ia meoperoleh benda tertentu
daru clrang lain, misalnya : pembeli, ataupun pene-
rima hibah- Orang yang rnernperoleh hak sec,ara khusus
ini biasanya adaLah orang-orang yang mearperoleh hak
karena penyerahan.

Cara-cara hilanEnya hak eiqendosr


Orang meniadi kehilangan hek eigendoro, karena :
1. Ada Brang lain memperoleh hak eigendon itu dengan
cara : pernilikan (pendakuan), perlekatan, pencip-
taan barangr penggabungan, penarikan hasil,
penyerahan, daluuarsa, pencabutan hak, konfiskasi,
persatuan harta kekayaan, perdarisan, pembubaran
. suatu badan hukum, ditinggalkannya suatu kebendaan,
2- Pernilfk dengan sengaja meinggalkan bendanya dan
rnelepaskan hak atas benda itu-
5. Bendanya musnah.
4. Sepanjang rnengenai tanah, hak milik terrnasuk yang
berasal dari konversi. hak eigendom iuga hapus
. apabila tanahnya jatuh pada negara karena : penca-
but;rn hak, penyerahan dengan sukarela, dlterlantaa
kan 'ataupun pemilknya tidak Lagi rnemenuhi syarat
yanE ditsntukan-

L26
BAB VI
HAK-HAK YANG TELAH DIKOTWE?SI DAN HAK KEEENDAAN LAIN
YANG BERLAKU.
'.IASIH

,A- Hak-hak yang tekah dikonversi


.ji
Dengan berlakunya UUPA, ketentuan-ketentuan dalagr
,KUH Perdata mengenai hak-hak atas tanah telah dicabut
i (dihapuskan)- Hak-hak atag tanah itu kecuali yang telah
1 dihapuskan, ada yang dijadikan (dikonversil menjadi hak-
, hak meriurut UUPA
Ketentuan-ketentuan konversi ini terdapat dalam
bagian kedua dari UUPA' yeng berjudul .,Ketentuan-ketentuan
', k.,nversi" (pasar 1 sld rx). Adapun hat-trat< yang telah
dikonversikan tersebut.'adalah !
. - Hak eiqendom atas .tafiah,
Flenurut pashr I ketentuan konversi : hak eigendom
atas tanah yang ada rnulai berlakunya UU ini sejak saa,t
te.sebut dikonversi menjadi hak rnilik kecuali jika yang
mernpunyai tidak mernenuhi syarat dalam pasal ?.L ut pA.
Kemudian dalam peraturan t'lentri Agraria No- 2/1g6o
tentang I pelaksanaan beberapa ketentuaan uupA ditegaskan
bahwa konversi hak eigendon men-l'adi hak milik apabila :
1. PemegAng hak adalah r.larga negara Indonesia paOi waktu
keluarnya UUPA dan dalarn xaktu 6 bulan sejak tanggal
tersebut terah datang pada kepala kantor pendaftaran
tanah untuk mernberikan ketegasan kewarganegaraannya-
(pasal 2 Pl,lA No. Z/L9.6,O jo pasal 1 ketentuan konversi
.
UUPA}. .

2- Yang'mempunyai badan hukum yang ditunjuk oleh peare.inlah


(pasar I KK jo pasar 21 uupA), bdan hukum itu langsuog
ditunjuk oteh pasal 6 ayat 2 ptlA No- ZlL9.dOr-
5- Hak elgendom kepunyaan orang asi.ng, t"rarga negara
rndonisia yanq pada tangal 24 septeorber 1960 rnempunya
pula l<ewargariegaraan asing dan badan hukum yang tidak
ditun juk oleh pern.rintah, yang pada tanggal 24

L?7
Septernber 196O sudah dimintakan iiin untuk dipindahkan
kepada seorang rrarga negara Indonesia tunggal (pasal I
Pt{A trtc. 2/ 1960}.
4. Hak eigendom itu kepunyean bersarna dari orang/badan
huku:n yang rnernenuhi syarat, untuk rnempunyai hak milik
dan. oranq/ badan hukum yang tidak memenuhi syarat,
apabila pihak yang tidak mennuhi gyarat secara syah
telah rnelepaskan hak bersannanya kepada pihak lain
gebelum tanggal 24 Septenber ,1360, 'biarpun hak itu
belum didaftarkan sebagai ma.na nrestinya, namun yang
bersangkutan dalam waktu 6 hulan sejak tanggar- 24
Septerriber 1960 telah oti.nta kepada, KKPT agar dilakukan
pencatatan dan/balik narna (pasa,l 1O PMA Ns. 2/lq60t.
5- Hak eigendem merupakan r*arisan yang belum terbagi dan
bel'um dilakukan balik naora; dan sebelurn tanggal 24
Septernber 1?60 pihak yang tidak onemenuhi syarat, selcara
syah tel.ah melepaskan hak bersamanya pada yarig memenuhi i

syarat juga bila pihak pewa,ris yang 'narnanya tercatat a


I

sebanai pemilik adalah orang yang tidak rnemenuhi syarat


dan para ahli. waris dalam waktu $ bulan sejak 24
Se,ptember :-960 telah minta pada l(!{PT agar ditakukan
peacatatan atau balik nama sebagaimana mest-inya.
6. Hsk eigendorn. kepunyaan badan kea,gamaan/badan sosial
)rang d:-.pergunakan untuk kepdrluan yang langsung
berhul:ungan dengan usaha keagamaan dan sssial. Apabila
atas ser*:intaan badan hukum tergebut dalam waktu 6
br:lan sejak 24 September l?iio'dan diperoleh psnegasan
liEntr-i Agraria bahwa hak eigerrdorn rJapat dikonverrsi men-
jadi trak rnilik (pasal 6 ayat 1 Pl(A Ne:. 2/L9&Or-
.t'
fiak eigendorn pemerintah negara asing yanq dipen-
gLinaken untul< keperluan rumah kediamarr kepala peruakilan
rjan 'qe;lurng kedua.taan, sejak mulai ber-lakunya undang-
und;rnq ini menjadi hak pakai yan.g akan berlangsung selama
tanatrr:ya ciipergualakan untuk keperluan tersebut.
Flak eigendara dikonversi penjadi hak guna bangunan
dengan 3-anEka v*aktu selama-lamanya 2O tahunr jika hak
pr'Jgr*fl-rio:lt tersebut kepunyaan orang asing, warga negara

1?n
rndonesiayang rnasj.h berkewarganegaraan rangkap dan badari
huku;n yang tictak ditunjuk sebagai pernegang hak rnil'ik, hak
e,igendcrn ke,punyaa.n perwakilan .asing yarrhg tidak digunakan
untuk ka"ntor kedutaan atau runnah'.,kepala -pernakiran,
pemiliknya brarga rieBara Indonesia, tetepi, dalarn r*aktu 6
bulan sejak 24 Septbmber 1?60 tidatrr d.atang ke KKpT.
. Flak eigendom yanq, dihebani hak opstal. atau hak
erfphact, rnaka hak tersebut seiak'berlakunya uupA menjadi
Hak Guna'Eangunan atau Hik Guna usaha yang mqrnbebanl. hak
mitik .serlarna sisa waktu hak opstal atau hak erfpacht,

,' flenurut ctefinisi dari' pasal 211' hak opatal adalah


suatu ttak kebe,ndaan untuk rnempunyai gedung-gedung, bangun-
an-bangtlnan dari tanaman-tanarnan diat;rs pekarangan orang
lain -
Eerdasarkan pasal .V dari ketgntuan &,onv*.=i' he(
':.
opstal y:rnq ada pada mulai berlakunya UUpA minjadi hek
guna bangunan yang berlangsung seLar.*a sisa wsktu jak
opstal, tet.rpi selama-lamanya 2O tahun'-
- Ha.kErfnacht
$fenurut pasal 72O, hak erfpacht ada.lah hak kebendaan
untuk menikrnati sepenuh.nya akan kEgunaan suatu barang tak
bergera,Et rnilik oranq lain dengan, kewgji.ban akalr nernbayar
upeti tahunan lce,pqda pemilik sebagai pelgakuqn akan ke-
rnilikannya lraik berupa uang, tra-sit. a.tau pgqrclapatan.
D,tl.anr praktek ada bermac+!t-&]acam, trak er..fpacht yang
d j-berik.en Femei-in'tai-r Eelanda antar:a ,1ain :

- h;r!l erf,pacht untuk pertanian kecil


- Ira.k erfpecht untuk perunahan.
[]a,lam KUH Perdata tidak ditentukan jangka uaktu
be'rlB,kut*irp hak er-fpacht dan hiqsanYi hak erfpacht ber:laku
untuk jangk.r wai-.tu yang diFrerjanjik,an, sehingga ada
keeuirgkinan pecnberian hak erfpacht u,ntul{. . gelama-lananya.
l-lal in:.-d.i-sebut hak erfpacht abadi,(al.ti:durende-erfpacht!.

LzE
setelah keluarnya uupA, hak erfpacht hirus dikon-
versi menjadi salah satu hak yang terdapat dalao t LrpA. Hak
erfpacht abadi dikonverri nenjadi hak rnilik kecuali
pe{r}egangnya tidek aeaenuhi syarat menurut ketentuan yang
berlaku- Bila derikian aata *qnversinya nenjadi hak guna
usaha tergantung paa pemntukan tanahnya-
Hak erfpacht untuk penrsahaan perkebunan bas:r
konversinya nenjadi Hak Euna Usaha yang berlangsulrg selana
gisa :'raktu hak tersebut selaaa-laaarrya zo tahun-
Hak erfpacht untuk perurnahan dikonversi ergnjaai
hak guna bangunan yang berlangsung selama sisa naktu hak
tersebut selaaa-laoanya 2O tahun.
.-,..
8.". Hak-hak kebendaan Lain Yang ltasih Berlaku.
Setelah berrakunya uupA ternyata ada hak-hak
kebendaan selain hak eigendom yang masih tetap berlaku.
Hak-hak kebendaao tersebtrt adalatr hak pakai hasil (vrucht-
gebruik) dan hak pakai tgebruik) atas benda-benda selain
tanah. 'oisamping itu nesih ada satu hak lagi yang terang
nasih berlakunya 'karena sa&-r sekali tidak mempunyai obyek
yang benrpa tanal.:r vqitu hak F"end$+mi, (bewoning|.
1- Hak Pakai Hasil ivruchtgebrulk)
Hak Pakai adalah suatu hak untuk menarik hasir
'dhri barang crrang lain seolah-olah seperti eigenaar
" ilengan kewajiban rrntuk nemelihara
barang itu strpaya
tetap utuh adanya (756 KUH Perdatal. l,lefiurut para pe-
nulis definisi tersebut kurang lengkap-
Suatu ciri :/ang .penting dari hak pakai hasil yang
justru tak tercantun dalann definisi diatas ialah bahrra
hak pakai. hasit itu akan hapus dengan meninggalkannya t
orang yang nendapat hak itu. jadi hak pakai hasil itu
hanya terikat pada srge<rrang, maka hak pakai akan ter-
henti juga, oralaupun Jangka r"laktunya belurn habis
apabila hak pakai hasil itu diberikan untuk jangka
waktu tertentu-
Jika kita oendasarkan pada definigi yang ter-
cantum dalann pasal 736 KUH perdata itu juga tak disebut

130
kan adanya hak untuk nenakai barang itu, h*nya
disebut_
kan hak untuk menungut (nenarik) hasilnya. Sedangkan
isi dari hak pakai hasil adalah :
1. Hak untuk rnenarik (meaungutl hasilnya atau btrahny
barang- Hiqalnya ternak, tanah, ruoah adarah bareng-
barang lrang menghasilkan bueh.
2- Hak untuk aemakai barang tersebut oisarnya l aenakai/
memFergunakan perkrkas ruoah, ketrdaaan, pakaian
dan
lain-lain.
Sefanjutnya dar{ pasal 756 dapat jqga kita
siorpttlkan bahra barang )rang dibebani hak pakai_hasil
tetap utuh adnnya- Hak pakai hasil bise terjadi atas
benda bergerak ,raupun benda tak bergerak, tetapi
barang-barang tersebut harus tetap adenya. Hak pakai
' hasil
tidak boleh frgubah tujuan_tujuan dari benda_
benda tersebut dtn harus menjaga supaya barang_
barang tetap datam keadaan baik. Kesinpurannya
behra
hak pakai hasil itu hanya bisa terjadi atas
barang-
barang yeng tidak dipakai hahis. Akan tetapi menurut
pasal 787. hak pakai n**:t itu juga. terjadi
atas
barangtar.rng yang dapat.dipakai habis dengan keten-
tuan bahr'ra penakai hasir nanti harus orengernbarikan
barang ter:sebu$ dalam juorlah yang. sema atau dengan
membayar harganye nrenurut taksiran pada waktu
i.*
pakai haeil itu dr,adakan atau pada waktu 'hak, pakai
''haEil itu diadakan atau pada waktu berlakunya
hak
'pakai hasil- Hak pakai hasir atas
barang-bar:Mg yang
dapat dipakai habis disebut oneigenfijk vruchtebruik
(hak pakai hasil yang tidak sesungguhnyal-
Hak pakai hasil juga bisa terJadi atas
barang-baang tak berujud rnisalnya hak pakai
haEi I
atas suatu piutang (pasal 763 KUH perdata).

. I'lenurut pasal 759 Hak Fakai haEi1 diperoleh


karena Undang-undang atau kanena *ehendak peaifik.
a. Karena Undang-undang

133.
llenurut Prof - Ko Tjai Sing I,*k pakai 'hasil
tidak bi-ga diperoleh karena undang-undang, ketentuan
te,r.sebut. merupakan k-ekeliruan dalam mengambil
ketentuan paral 37g Code Civil Perancis tanpa
mengingat adanya bebgfaPn perbedaan , yalg ada'dengan t
lr

Tetapi rnenurut Prof . Sri Soedewi Haschoen Sofvranr 5H


hak pakai hasil biga diperoleh karena undang-undang
yaitu,dengan jalan daluwarsa tverjaring 19601.
b- Karena keherrclak Pentilik.'
,,:'
,
C:i-€l ' rflefiipersleh' hak p3kai hasil karena
':

kehendak- ' g:ern:--1ik, ' in.i' dapat' dilpksanaka.n dengan


bebera'pa cara': a- karena P-Priapilan
] b; karena Penghadiahan
c- 'karena gurg't wasiat.
' U.rtuk terjadinya hak 'pakai .hasil ini ' tidak
terjarli seca'ra otomatign tgtapi magih diperlukan I

penyerahan sesuai dengan sifat bendanya'


Kalau mengenai benda bergerak harus dengan penyerah-
an nyata, kalau mengenai, benda tetap harus balik
nama- r

Keura-ijhan Pernakai Hasr'-1


1. Kewa1-ihan pada perrnulaan adanya hak pakai hasit
a- rnengadakan invent-arisasi yaitu mernbuat catat+n/
daftar terhadap benda*bdnda'itu atas ongkos
send iri.
b- rnengadakan janinan-jarnihan.
2- Ker^lajiban Eelana adanya hak pakai hasil'
Harus ne'nqadakan perbaika,n-perbaikan atas benda-
binrla' ltersebut. HeEnikul hiaya dan pajak yang
atas benda
,diRerlukan dalam melakukan,pengurusan
tersebut -
S'. Kdt*aSiban setelah berak.hirnya hak pakai hasil.
' Keu*ajitran rnengembalikan ' benda 'seperti keadaan
semul.r p;rda '*raktu terjadinla: hak pakai hasil'

i32
Kalarr saapai fs?i*i ke'rugakan atau kerugian atas
berrd^a tersetxrt trarus diganti
Flapusnya hak Pakai hasi I .
1. Karena rneninggalnya peeiakai hasil.
2- Karena habisnya jangka traktu ).ang diberikan untuk
hak itu.
3. Karena percampuran
4- karena adanya PelePasan hak.
5- Karena daluwarga yaitu selarna 3O tahun sipemakai
tak,rempclrgunakan haknya-
6. Karena atusnahnya benda-

2- Hak Pakai dan hak llendiami-


I'lengenai aPa yang diaraksud dengan hak pakai dan
hak mendiami undang-undang tidak rneotberikan pengerrtian
tentang hal i.tu.- Didalam pasal BIA KUH. Perdata undang-
undang hanya menyebutkan batrwa waktu. hak pakai dan hak
mendiami adalah nerupakan, hak kebenilaan yang c,ara
terjadiriy,a dan hApgsn.Z.e. .adatah sena seperti hak pakai
ir::
hasil -
Hak pakai ini sebetulnya sama dengan hak 6en-
diani lfanya kalau hak':irii mengrqngi rumah kedianan roaka
disebut hak mendlani. llenurut kete6tuan' undang-undang
hak pakai ini hanya diperuntukkan terbatas pada diri
sipenakai dan keluar:gan)ra- $ipemakai tidak' diperboleh-
kan menyerahkan'atau &Glrrycrhlakan haknya kepaa 11rang lain
(pasal El25 KUH Perdata).

133
DAFTAR TEPUSTAI(AAN
. 1. Boedi Harsono, 5H., Undang-Undang Pokok Agrariar.Bagian
Peitama, Jilid Kedua, Je'mbatan, LgTt-

2. Ko Tjay Sing, Prat. Hukura Benda, tanpa tahun.

3. ltarian Darus Badrulzeoanr Prof .Dr, sH., llencari sistict


,

Hukum Benda.Nasional, Alumni, Bandung, lgg5_


I

' 4- Purwahid Patrik, sH., A2as-azas Hukurn'perikatano


Fakul-
tas Hukum Un.iver,sitas,Diponegoro, Sernarang,
L9/8,2.

.5, PJ- soepratignyal, sH.sc.1 Fokok-pokok Hukum perdata


Hukum Benda, Jilid I Seksr- Hukurn perdata Fa-
' kultbs Hukuo Univerditas Dipone$crro, Secnarang.,
:r'
" 1ia3- r :.
.,
6. R._4. Van de Pgl,l., Hak-hak Jaminan, Compendium Hukum
: ._' --' | 'L?TT
Belanda, f n(eratasa, Jakarta ..-, --,.
7. soebekti, Prof .sH.r Pokok Hukuni Perdata, cv pembi.orbing.
' 8. Soedargo Gautama; -Prot . , Taf,siran UUPA, Alumni,
, Bandung, L973.

I - Sri Soedewi Gautaoa I'laschbb'n Sbf wan , proT , Dr , SH. ,


, j Hukuin Perdata r llirkum Benda, Libertyr. yogya-

10. hlirjono Prodjodikoro, l'1r., hukUh Fercfata Tentang Hak-


Hak Ates Benda, PembimbLng Hasa, 1965.

Anda mungkin juga menyukai