Hukum Perdata 1 (Asas Hukum Benda)
Hukum Perdata 1 (Asas Hukum Benda)
6,{ ---.\
-'.
g
;':
'lf ffi
I
l{
I
l-
I
I
Oteh:
PROF. PURWAHID PATRIK, SH.
SUHARTO, SH.
ill
lt$
#
Diterbitkan olch:
ffi FAKULTAS HUKUM
It
UNIVERSITAS DI!'ONEGORO
iil
SEfuEARANG
t$l
E{
ts96
KATA FENGANTAR
Eemarang, 1?93
I Penyu=un
Purwahid Patrik
Suharto
,*
I
L1
nn-.7n Tqr
Haiaman :
KATA PENGANTAR II.
DAFTAR ISI - iii
I- PENDAHULUAN 1
A- Umurn I
B- Pembidangan Hukum Perdata 1
III. KEBENDAAN 13
IV, B E Z I T
].ar
b. Tuntutan-tuntutan yang dapat diajukan
A- Revindikagi Els P
t
B- Tuntutan-tuntutan Lain
7. Cara-cara untuk memperoleh Hak
eigendorn..... -.-., 87
1Y
t
BAB I
PET{DAHUtUAN
A- Uqu'-m
Sebelun mulal membicarakan tenteng hukun benda
terlebj-h dakrulu perlu kita tinjau aPa yang dlnaksud aene;n
hukum Hukutri Perdata- Sehingga ada eedikit gambara1'tentang
hukum yang dibicarakan dalam dihtat ini.
Yang dinakqf{ *-{gqeqf, Hukum Perdata la1ah : Hukrn yang
reIfge-t;1ll -bf.hgqge+ antara orang atau badan hlrkun yai-trr
sebagai subyek hukgg dengan subyek hukun yFng lain yang
trf{qe*hgryg4e . q+lan nagvarakat -
selanjutnya hukun perdata ada yang tertulis dan
ada yane ridak terruris- IllEln-Jer4glgJqtg !_e_at]+:-B iglg!
hryr_pefgetS grplaeaipqpa v.qlls diatgl dalFp {!-!Eb Ondsns-
ulggg1g " Sigg pe..f{1t.-: Hu!1ry Perdata ving -tldsts *ts.rtqllP
ialah huktr1n adat- Dari dua macam hulrr;1tr yang dibicarakal
..dalam buku ini lalah hukum perdata yang tertuli.s yaltu
eebagaimana yang dlatur dalam Eltab trndang-undanB rfuhun
Perdata- Disampilg hl}kun p,erdata ada yang dalam artl
sempit Can dalan arti luas-
Huku:n 'Perdata dalam arti ]-uas termasu-k didalamtya l{rrkun
Dagang-
E. les,ha$*aasan-Hqktle lerdata
Ucnur-ut-I-Lqr-PeUggtahuqE, Hukun Perdata dapat dl-
baei. atas 4 (emPat) bldang, Yaitu :
:l f. Hukun Perorangan (Perscnenrecht)
- . i;
(Familierecht}
ii-{, ilukum Keluarga
ii S. Hrrlrun Harta Eekayaan (Vermogensreeht)
it
i: +- H.u}:urn }trari-s (Erfrecht)
7
C. Pe
Dc.-ngan berlakunya undang-undang Pokok Agra,ria
Nomor 5 Tah,rn 1960 (UUFA) maka telah terjadi perub,ahan be-
sar tei-hadap Buku I1 KUH Perdata kare'na dalam dictum dari
UUPA tergebut rn=nentukan "mencabut Buku II KUH Perdata
7
1ggggJgtg*_-_!.rg.11g3_l_1gl r. air dan. ke,kayaan alam yans
._"-!gql
terkand-ung didalamnya kecuali ketentuan mengenai hipotik
y*a!g--JLe,=-: !,.. -Qgrlak-u p-eda mul ai berr akunya undang-undang
lJli".:
Akan tetapi pencabutan yang dilakukan oleh uupA
tidak secare rinci'pasal-pasal rnana yang terah dicabut.
Pencabutan itu dilakukan "dengan kata-kata umum..- Dengan
demikian peraksana hukum jika menghadapi suatu soar yanqr
mengenai satu atau lebih ketentuan tertentu harus menentu-
kan sendiri secdra kongkrit apakah ketentuan itu masih
berlaku atau harus dianggap terah dicabut, ini akan rnenim-
bulkan perselisihan pendapat dan kesuritan-kesuritan
Narnun dernikian , sebagian besar.pi?!:*q___ y-arJ-ani- menyetujui
-psllFa-p.s} xq1e..s5-c3rr3 garis besar membagi pasar-pasal dari
pg[yJ-.r._-.EUt| lS-._uS!: {a,r3m tisa eo}-onsal, yaitu :
,i
,. Golongan pasal-pasal yang masih be,rlaku penuh;
;iit b- Gorongan pasar-pasar yang masih tidak berlaku
',', (ragi);
,!
ji .- Golongan pasal-pasal yang rnasih berraku tetapi
' tidak penuh;
3
.5. tentang gadai (pand) 1 pasal-pasal : 115o s/d 1160;
il"- tentang hipotik, yaitu pasal-pa=al : LL6l2 s.td
1163,
1164 sub 1 dan 2, tt65 sld 1170, LLTL ayat 2
gld 4' i
LL73 gld 11a1' 1184' 1185, 118? s/d 1194, LLg7, ite8
std L232.
. a29.
2. tentang cara memperoleh hak eigendt}m semata-rnata me-
ngenai tanah, yaitu pasal-pasal : 859 s/d 605'
3. tentang penyerahan benda tak bergerak: 7an9 belum
pernahberlakusejakberlakurnyal(UHPerdatayaitu
Pasal-Pasal : 6Lb sfd 620'
4. tentang kerja radi, ya'itu pasal 673'
pekarangan yeng
, 5_ tentang hak dan kewajiban pemili.k gld 672-
, P€rnah bertetanggar yaitu pasal-pasaI = &25
6- tentang pengabdian pekarangan (terdienstbaarheid)r
:; /aitu Pasal-Pasal : 696, 7A7 gld 71O'
T.tent.lnghakopstalryaitupasal-pasal:7LLsfd7L9'
,8-tentanghakerfpachtryaitupasal-pasal:72Og/d
736-
g.tentangbungatanahdanhasilseper_sepuluh(grond-
rentenentienden},y.:itupasal-pasal:737sld755.
10. tentang. obyek hipotikn yaitu pasal I 1164 sub 3 s/d I
6-
lL. tentang hipotek )rang belum pernah berlaku, yaitu
pasal-pasal t LLTL ayat L, tL72, LL8,2 sld 1143, 11Et6
sld 118€l, LL95 sld 1196.
ci
7
D . S ist iorgti,t.il-Ug!.qm--Eende-
9i_eii-q_**ge.A5-tg1ql. l--rgt,qry benda ialah
sistim ter-
.tg.t!g1 .--ar1.LiqZe_-.'g.f€t-:1g,. tjq-ak dapat mengadakan hak-hak
lelendseo *ber-u*ee-L{1F" y-a=Dg. qudah di.tetapkan dalam - undang-.
uldgrng. Jadr- hanya dapat mengadakan hak kebendaan terbatas
pada yang sudah dite,tapkan dalam undang-undang saja. Ini
berlawa,nan dengan sistim hukum peril',atan, yang rnenganut
si-stir* terbuka artinya orang dapat rnengadakan perjanjian
rne,ngenai apapun iuga, bdik yang sirdah ada aturannya dalam
undang-r-rncang rrlaupun yang belurn sama sekali-, Jadi boleh
mengadakan perjanjian mengenai apapun iuga sehingga dalasr
hukum pe=rikatan dikenal azas kebebasan berkontrak tetapi
dengan pembebasan, yaitu tidak dilarang oleh undang-undang
tidak bertentangan denga,n kesusilaan dan ketertiban u{oum
(Pasal 1337 I(L!H Ferdata)-
- --"-d1-r
.16 td
F.
:
t
6
o
B A B 1I
HAK KEBEI,ID*'+N }AN H*K P=RORANGAN
Ad 1. Hak Kebendaan
tmdr\ keb=ndaan adaiah hak yang memberikan
r- r-
1l
al
B- Perbedaan lain ialah hak-hak kenikmstan dan hak-hak
jaminan.
Hak-hak kenikmatan adal.ah hak-hak yang memberi
kenikmatan atas suatu benda, hak-hak jaminan adalah
hak-hak yang memberikan hak yang didahulukan kepada
kreditur pada pembagian hasil eksekusi dari guatu
benda. Juga hak-hak jaminan adalah hak-hak atas benda
orang lain
Hak-hak kenikmatan adaiah hak-hak yanq dapat dilaksana-
kan seterusnya, yaitu hak eigendorn, HGU-
Sedanqkan hak jpminan hanya dapat dilaksanakan satu
kali saja, Hak gadai, hak hipotik-
La
E
.6'A''B' rrr
KEBENDAAN
A. Obyek Kebendaan
1. Pengertian kebendaan . : : :,.: i ;]
?lenurut rurnusatr pasal 4?? KUH Perdata, Kebenda-
an (zaken) adalah tiap--ti;1p barang (benda) dan hak vang
d.apat menjadi obyek. dari hak yaitu yang dapat
"ie*i.gom
digif iki oleh seseorang, atau,i*by*!,,trukurn .lain
Jadi mehurut. pasal 499 KUH Perdata terse,but
. : .
:':. ' , .,..,..,:. i ;
. Dalam
r,
' KUH Perdata istilah -..-.lri kebe,ndaan (Zaak1
I . I r1' _ . a,.;; i,. .: :
1t
tersebut digunakan terutana dalao ? arti yaitu :
1- dalam arti benda yang bertubuh (bertrujud) r lihat
Pasal 5OO dan Pasal 609 Kt H perdata.
2. dalaoi arti bagian dari harta kekayaan yaitu benda-
benda bertutxrh dan tidak bertubuh (hak-hak) seperti
piutang hak pengarang, hak merek, lihat pasal 4gg
dan Pagaf 15OS KLFl Perdata.
14
5..
€
*
.E
L
id
3, hasil Perdata,
sebagai he.sil perdata, pasal 5O2 ayat 2 menyebutkan
uang sena, canon (uanq upeti)r bunga uang. Pada
ufnufrlnya, dapat dikatakan bahl.la hasil perdata adalah
hasil dari rnodal yang dapat diterima setrara berkala
(Pasal 5O2 aYat 3) - ':
i
!
I. Kebendaan bertubuh dan tak bertubuh.
Kebendaan adarah bertubuh apabila berwujud
artinya dapat ditangkap oleh panca indera- xebendaan
tak bertubuh adalah hak-hak seperti hak atas merek,
hak oengareng, piutang dan segara hak-hak untuk
nenuntut sesuatu. cara membedakan ini antara lain
penting bagi penyerahan.
cara penyerahan benda bergerak yang bertuhrh dan tak
bertutxrh adalah lain. Deoikian juga cara menggadai- .:
!::
kannya adalah lain-
.i
f
]
kursi dan lain-lain
x
P
H
e
ILf'. Kebendean bergerak dan tidak bergerak. {
ri
a. Kebendaan Bergerak
Tentang kebendaan bergerrak ini pembuat
undang-undang oembaginya dalarn Z golongan yaitu :
=
1- Kebendaan bergerak karena sifatnya (pasal 5og :';
I
e
,!
f;
16
1:
t
i.!
,*
gr
L-
sedangkan benda yanq dapat dipindahkan missl-
nya roeja, kursi dan sebagainYa.
Rumusan Pas.al 5O9 terlalu luas, tidak
searua benda yang dapat berpindah atau dipin-
dahkan adalah benda berr'gerak, misalnya perka-
kas dari sebuah pabrik, bahan bangunan berasal
dari perombakan gedung yang diPeruntukkan guna
oendirikan gedung. itu kembali dan banyak
benda*benda yang disebutkan dalarn Pasal 5O7
dapat berpindah at;ru dipindahkan, tetapi benda
tersebut rnenurut Fasal 5O7 adalah benda tak
bergerak karena p=runtukkannya dan dengan'
demikian, tak merupakan benda hergerak.
Dengan demikian ada pertentangan antara Pagal
5O7 dan.Pasal 5OP yang dianggap berlaku adalah
Pasal 5O7.
Patut ctiperhatikan, bahwa kapal laut
yanq hesarnyi ?O ol- = atau lebih nengenai
penyerahanriya, pend'aftarannya dan penjaminan-
nya diperlukan sebagai benda tak bergerak.
Akin tetapi"kapal-kapal tersebut tetap merupa-
kan benda bergerak karena dapat dipindahkan.
2. Kebendaan Bergerak karena :ketentuan Undang-
undang
Kebendaan bergerak dari golongan inI'
adalah kebendaan tak bertubuh yaitu hak-hah
dan tuntutan-tunttttan yang obyeknya adalah
benda-benda bergerak - l'lisalnya hak pakai atas
bes:rda bergerak. juga saham-saharn dari sebuatr
{f,erEeroan terbatas-
Saham atau Eerc tersebut adalah hak dan bukan
barang (benda bertubuhl - Surat gaham hanyalah
! merupakan bukti ak.an adanya hak tersebut'
I
L7
L
b. Kebendaan tidak bergerak.
Kebendaart tak bergerak ini lebih lanjut
dapat dibedakan antara :
1. Kebendaan t€ik bergerak arenurut sifatnya.
Benda yang srenurut sifatnya tak be,rge-
rak itr.r sebenarnya hanyalah tanah dan apa yang
secara geologis terikat dengan tanah, misalnya
barang tambang selama helum dikeluarkan dari
tanah.
Selanjutnya juga dianggap kebendaan
.tak beigerak yaitu benda-benda yang dengan
akarnya menancap dalam tanah, misalnya pohon-
pohon dan tanaoan, buah-buahan yang belum
dipetik atatr ditebang. Buah-buahan yang sudah
dipetik atau cabang dan ranting yang sudah
ditebang tidak lagi merupakan belda tak ber-
gerak melainkan telah menjadi benda bergerak-
ttasih termasuk dalam macam kebendaan
tak bergerak orenurut sifatnya ini adalah
benda-benda yang didirikan diatag tanah dan
tertansap dalam pekarangan atau terpakau pada
bangirnan rumah. Untuk itu disyaratkan ikatan
dengan tanah harus kuat maksudnya harus dengan
pondamen.
1B
t'/
S,. Pembebanan/Pgnjaqigan,
4. Eezit.
19
Ad 1. Penyerahan.
Periyerahan terhadap benda berge-
rik dilakukan dengan penyerahan nyata
. . .! teitef ijke . tevering ) r yaitu dengan
*mengulungkan,' bendanya dari
tangan
ketangan
!d*gk3.? p€nyqrahan
dilakukan
benda tak bergerak
dengan balik nama, yaitu
! denjan pendaftaFirr
M 2. Dalunarsa.
:'
Untuk henda bergerak tidak diper_
tukan adanya daluwarsa karena menurut
Pasal L?TT ..bezit merupakan alas hak
yang sempurrla sehingga bezit berlaku
sebagai eigendom- Jadi tidak diperlukan
,adaoya dalur+a.rga untuk rnerubah bezit
menjadi eigendoor. ,., -
: : Sedangkan. .terhadap benda tidak
bergerak ,' untuk rtempelioleh yhak eigendorn
.dapat' di.la*ukan 'dengan jalan daluwarsa
(Pasat 1965).
fu S. Fembebinan/penjlmtnan
UirtuIC benda bergerak apabila
dijadikan sebagai jarninan harus dengan
lenbaga gadai. Sedangkan benda tidak
berEerak hsirus dengan lembaga hipotik.
Ad4.Bezit.
DaIam hal bezit, terhadap benda
bergerak (yang tidak terdiri atas nama!
berlaku pagal tqZT RUH perdata yaitu
"bezit merupakan dLtds trat yang seorpurna...
ilaksudnya bezitter dari benda bergerak
?o
. { '-,--- sebaqai
berlaku -^}+: eigenaar dari benda ter-
r
pin5am
1740};
dan Pasal L7t4' t pinJam pakai'{Fe=al
mengqanti (Pasa1 1754i '
APakah suatu ' b'enda daPat atau tak daPat
i ''' i
. '' '
diganti dengan benda r';ai; 'terq;intung pada sif at-
i' 'sii.tnyaclan yang
terutima'pada rnaksud pihak-pihak
bersangkutan
'
Brani Yang dititiiii atau *tsminjarn lukisan
atau barang-baranq Perhialan kuno uajib- menllmtali-
,.. r ' ' ' : ' 'i-tjritlr diterimat
kan barang-barang yang Sarna )'ang teleh ursEr
dan- kt"ralitasnya sama
bukan barang l'ain yanq 5enisnya
ayat r t ' gjr*ng-bai*'r':1 tersebut
mem-
iF"=*,
: L7t4
bararlg-
punyai sifat-sii;"a yJ"q isfir'rerrar sehingga
'o...nn, itu tak a'p*t digant'i dengo-r barang-barang
,;
I ain
:- , habist
Barang-barang Yang karena pernakaian
-:biasanyadapatdiganti'Apebilac;:-angrns-'r*injamberag tarsebut
pada srang lai'n' maka crang yang merni;.ijal'r
?i
dapat rnengembalikan beras lain, asal banyaknya dan
kwalitasnya same.
- Barang-barang yang dapat diganti oirip
.dengan barang-barang yang karena penakaian menjedi
habis, tetapi sebenarnya tidak sama.
Barang-barang yang karena pemakaian habis selalu
dapat diganti, tetapi barang-barang yanq dapat di-
ganti tidak selalu habi,s karena pemakaian. Hisalnya
mas murni dapat diganti dengan mas murni lain tetapi
tidak habis karena pemakaian.
VI. Keberidaan )rang gudah ada dan yang baru akan ada
dikemudian hari.
l'lengenai kebendaan yallg baru akan ada dike-
mudian hari lebih lanjut dapat dibedakan antara !
1 . Subyektif ( relatif ) baru akan ada dikemudi.an
harir yaitu kebendaan tersehrt sudah ada bagi
orang tertentu, tetapi bagi orang-orang tertentu
yanq lain kebendaan itu merupakan kebendaan yang
belum ada. Jadi bendanya masih berada pada pihak
ketiga
22
2- Obyektif (absolut) baru akan ada dikemudian hari,
' yaitu kebendaan yang pada 3ua.tu saat, bagi siapa-
pun sa.rrta qekali belum ada. jadi benda . tersebut
masih harus dibuat.
B. SubyFE Kebendaan :
-a
z-J
buas yang dipelihara orang dalam pekarangan, adalah
menjadi PFoilik dari orang yang merneliharanya.
Ada benda-benda bergerak yang pernah dimiliki
seseorang, tetapi lalu tak ada pemiliknya, karena
pemiliknya telah aelepaskan haknya atas henda-benda
tersebut, raisalnya telah melempar benda-benda tersebut
kedalam keranjang sampah, di jalan atau ditempat lain. .
24
Berhubung dengan berlakunya uupA, maka pasal 5zo,
sepanjang mengenai tanah harus dianggap telah dicabut.
Dalam Pasal 52O juga. ditentukan, bahwa warisan
dari 'seseorang yang meninggql dunia tanpa ahli rraris
(lihat Pasal 832 yo EFfl fltau yang warisannya telah
ditinggalkan (lihat Pasal.l126 dan t1Z9) adatah milik
negara -
Benda-benda yang di.craksur! dalam pasal EzO
adalah benda-benda ang dapat dimilki oleh negara dan
eleh orang.atau badan partikelir.
Dalam Pasal 52L - 5.ZA disebutkan benda-benda
milik ncrgara yaitu benui-teTda,yang diperuntukkan untuk
kepentingan ,.,rn,.r, dan digunakan daiam dinas negara
disebut- "res publ iqae", seperti jalan-jalan uroum,
pantai-pantai laut, gungai-sungai yang dapat dilalui
dengan perahui pelabuhan-pelabuhan dan tempat-tempat
pendaratan (Pasat. 5211 dan gelanjutnya rumah-rumatr dan
bangunan-bangunanuntukpertahanannt9ara(Pasa152s
52s)
Pertanyaan yanq timbul rnengenai benda-ber:tra
yang dipe,runtukkan untuk kepentingan umu{n dan digunakan
untuk dinas negara, res publicae' apakah ketentuan-
ketentuan dari hukum perdata sama sekali tak berlaku
terhadap benda-benda itu atau dengan kata lain, apakah
ada tienda-benda yanq tak dapat diperdagangkan dan
apakah orang-orang atau badan hukum swasta tak dapat
mempunyai hak-hak atas benda-benda demikian- Dalam
literatur- mt:dern ada 2 pendapatr yang praktis hanya
berbeda sedikit atau sama sekali tidak berbeda. l*lenurut
pendapat yang satu, tak ada benda-benda yang tak dapat
diperdagangkan, tetapi ada benda-be,nda yang diperuntuk-
kan untuk dinag/negara/kepentingan umum.
z3
Atas benda-benda deroikian orang partikerir tak
dapat rnemperoleh hak-hak, kecuari hak-hak yang tak
mengganggu penggunaan benda-benda tersebut untuk
kepentingan unum, Flenurlrt pendapat yang lain 1) , at,a
benda-benda yang tak dapat diperdagangkan yaitu benda-
benda yang diperuntukkan untuk dinas negarar'kepentingan
urnurn- orang-orang pantikelir hanya dapat meroperoleh
hak-hak atas benda-benda itu, sekedar hak-hak: itu tak
mengganggu penggunaan behda-beiida, tersebut untuk kepen-
r: -- -- umuflt 2l
EI-nBan
26
BAB IV
BEZ IT
bezit
Dalam KUH Perdata, pengertian tenang fezit , t-1t
. diatur dalam Pasal 329, rnenurut rumusan:,P*=tl-
ini
""n ::-
rnaksud dengan bezit aalah. "kedudukan seseorang
'rouder) atau menikmati. kebendaan baik dengan
seolah-
diri jendiri maupun dengan perantaiaan orang tain
olah kebendaan itu eigendomnya"'
Istilkah..mengua5ai.,dan..0renikmati'.sebenarnya
mempunyai arti vang sama' Istilah rnengua:tt .O::::t"tukkan
bagibenda-bendayangbertubuhdanmenikmatibagibenda-
benda Yang tak bertubuh'
adalal-
l,lenguaai "dqngan diri sendiri" dimaksudkan
menYimpar
rnenguasai dengan nYata secara l.angsung, misalnYa.
?7
buku di dalam almari bukunya'sendiri. Bez.itter dikatakan
menguasai dengan perantaraan orang adalah apabila bendanya
telah ia gewakan, titipkan atau dipinjamkan pada orang
lain -
Disamping bezit ada yang dinamakan "Detentie"
yaitu apabila penguaeaan terhadap suatu benda "bukan untuk
dirinya sendi.ri"r tetapi untuk orang lain, orang tergebut
tid+k bertindak seolah-olah sebagai periifif (eigenaar) ia
rnenguasainya berdasarkan suatu hubungan hukum dengan Erang
lain. Orang yang olenguasai untuk,orang lain ini dinamakan
detentor. f'lisalnya orang yang nenyei{a, meminjam atau
dititipi buku dari orang'Iain.
.
2A
i
i
::
;:
,
r
E
dapat dikatakan ada cacatriya. Berhubung dengan hal ini, Ko
Tjay sing, sH mengatakan, bahr*a bezit adalalr hak eigendom
dengan .*."t.'31 l
21
t'lemang he,tur ia itu merasa dirinya eigenaar dan bertindak
sebagai eigenaar, tetapi sesungguhnya ia bukanlah eigenaar.
Ia ha,nya bezitter
Syarat-syarat adanya bezit.
I'ienurut ajaran von savigny pada bezit harus ada z unsur i
1. kekuasaan atas suatu benda yang dinamakan corpus.
2. kernauan untuk berlaku sebagai eigena.ar yang di-
namakan Animus Domini
Jadi hanya dengan 2 unsur tergebut menurut Von Savigny
seseorang dapat dikatakan menjadi bezitter.
Perlahan-lahan datang kritiknya, terutarna kritik
yang paling keras,ditang dari Rudolf von Jheringr yAng
mernberi konstruksi dengan ukuran yang obyektif yang ber-
dasarkan Undang-undang ..
5C
B tadi rnenyimpan untuk dirinya grandiri (sebagai 'bezitter)
atau untuk A (d.al.am hal ini E sebagai detentorl rnaka .kita
harus memperhatikan kernauannya guna rnenentukan. kedudukan:
nya atas mobil yang dibelinya itu.
Pienurut Pasal 534 seseorang yang menguasai sesuatu
bendar: harus dianggap sebagai bezitter untuk diriny.a
sendiriseiarna. tidak terbukti murai menjadi bezitter untuk
orang lain
Dari pasal dapat dike,tahui, bahwa pada Fenguasaan
.r,',i ,
seseerang atas suatu benda, apabila perbuatan-perbuatan
orang tersabut berupa perbuatan-perbuatan seclrang
eigenaar, inaka ia ,harus dianggap sebagai beszitter.. Baru
apabila bezit itu disangkal sleh Erang lain, dan clra,ng
lain ini yang harug membuktikan bahwa .antara 'orang lain
ini dan orang yeng menguasai bendanya ada hubungan hukum,
dari mana - ternyata bahwa yang rnenguasai itu hanyalah
.hukurn, dari {aana ternyata bahr,.ra yang rnenguasai itu
hanyalah detentor, rnaka barulah orang yang menguasai benda
.tersebut mulai dianggap bukan lagi sebagai bezitter-
FUNGSI-FUNGSI DARI NEZIT.
_\j
Dalar.r r,rasyarakat negara yang teratur- tidak . se-
orangpun Drang boleh siii:Ln hakim sendiri- Negara tidak
dapat mernbiarkan seorang individu melakukan suatu'
perbuatan yang hanya dapat dilakul<an oleh al.at negara jadi
jika eigenaar yang ineras-a haknya diganggu, iapun tidak
boleh main hakim se,ndiri. Tidak bolei merampas barangnya
begitu saja. Bagi eige,naar tersebut ada keharuEan mengaju-
kan pengaduan kepada alat negara.
Hal tersebut rnenunjukkan fungsi. "polisional" dari
bezit.. Oari ha1 tersebut dapat dilihat bahwa bezitter
dilindungi oleh hukum dari ei.genaar yang akan melakukan
perbuatan yang bersifat se!,.rt:nang-wendng
Contoh : A melihat,sepedanya yang telah dicuri beberapa
waktu yang lalu berada ditangarn B (pencuril, maka
A tidak boleh begitu saja merampas sepeda ter-
sebut dari tangannya B.
p?bi1a A rnau mendapatkan sepedanya kembali harus
mengadakan tuntutan dimuka pengadilan.
Jadi B (pencuri) ctisini dilindungi oleh fungsi
polisional ciari hezit.
Tetapi lain persoalannya apabila B
(pencuri) tersebut belurn menguasai secara penuh
barang yang disur,i, dalarn arti rrasih ada perlabran
an dari pemilik (ri:-isalnya, pencuri tersebut masih
. , dike-ian-kejar atan masih ada ta-rik-tarikan barang
yang dicur-i antara pencuri dan orang-orang yang
menqetahuilr jadi d-isini pencuri belurn me'nguasai
secara EgEIlr sehingga ciia belum rnenjadi hezitter.
I'talta d.:1am hal ini "fungsi polisional" tidak bis,,a
diberlakukan terhadap pencuri tersebut- 'r
32
Funqsi Hak Kebendaan
Bezit juga dapat dianggap sebagai suatu hak-
Eigendom adalah hak yanq sempurna yaitu diperoleh. dengan
diirenuhinya segala syarat-sy*rat yang ditentukan oleh
hukum.
Bezit adalah hak yang tidak sempurna, karena tidak sesrua
syarat-syarat yang ditentukan oleh hukum untuk rnemperoleh
benda yang menjadi obyeknya telah dipenuhi. Hak eigendom
le'bih kuat daripada hak bezit. Dalam perkaran mLlawan
eigenaarr yang rnenuntut kembali bendanya dari bezitter,
rnaka bezitter akan dikalahkan,, , ' ..,; - '
-,:i
li{
l
I
Dasa r:d r- Un tu L,ll-qlitrdgtrq i - Hak - Bez i t .
a-5q
34
Llndang-undeng tidak hanya mel indungi A (si
pencuri) apabila kuda tersebut dirampas atau dicuri oleh
X, rnelainkan juga undangJundeng juga rne,lindungi A, apabila
haknya. atas !',uda tersebut diganggu oleh X, misalnya
apabila X melukai atau rne:-acuni kuda tersebut-
36
kita ketemukan adanya saat lain, yaitu dalarn apa
yang dite'ntukan di dalam pasal SSZ ayat Z. pasal
oana rnenentukan, bahwa bezitter dianggap berrl_tikad
buruk mulai paa hari ia digugat di rnuka Hakim oleh
eigenaar, apabila dalam perkara itu ia dikalahkan.
Di dalam hukum, baik bezit yang beritikad baik
ataupun yang beritikad buruk, kedua-duanya rneroper-
oleh perlindungan, walaupun dengan lt,as yang
berbeda.
Arti pentingnya mengadakan pembedaan an-
tara bezit beritikad baik dan bezit be,ritikad
buruk ini befhubungan dengan :
a. Daluwarsa.
Hanya bezitter yang bsrritikad baik
dapat rne,mperoleh hak eigendom karena daluwarsa
atas suatu kebendaan tak berge,rak atau kebenda-
an bergerak tak bertubuh (hak) yang terdiri
atas nams (Pasal 1965).
b. Penarikan hasil.
Bezitter yang beritikad baik berhak
merniliki segala hasil kebendaan yang telah
dinikmatinya sampai hari ia digugat di muka
hakin (Pasal 575) . Sebal iknya bezitter yang
beritikaU huruk rnengembalikan hasil-hasil itu
kepada eigenaar. Bahk.an ia wajib mengembalikan
(mengqjanti) hasil-hasil yang sebenarnya tidak
dinikrnatinya, namun yahg sedianya dapat dinik-
nati oleh eigenaar (Pasal 57? sub 1).
c. Pengembalian be,nda.
Bagi hezitter. yang be'ritikad huruk yang
tidak dapat mengernbal.ikan be,nda,nya tepad,a si
37
Eigenaar, ia harus rnembayar harga benda ter-
sebut.
' Juga apabila benda ,itu telah musnah di luar
salahnyaataukarenate'rjadinyaguaturaala-
petakaokecualiiadapatmembuktikan,bahrra
benda itu akan musnah juga meskipun dikuasai
oleh si eigenaar (Pasal. 579 sub 3) '
Selanjutnya menurut Pasal 535 tiap-tiap
hezitter harus dianggap beritikad baik' Earang
siapa rnenuduh adanya itikad buruk pada bezitter
harus nembuktikan kebenaran tuduhannya itu- HaI
ini membgna arti bukan bezitterlah yang harus
rnembuktikan tidak adanya itikad buruk, rnelain-
kan pihak lactan. Pihak lauran diberi beban untuk
membuktikan bahwa bezit adalah beritikad buruk.
58
rstilah "bezit' dalam pasal 5s6 tersbut digunakan darann z
arti, yaitu "bezit perdatar, dan ..detentier,.
sedangkan - yang dioaksud dengan 'alasan dan dasar,. adalah
"alas hak" ("titel").
Jika kita perhatikan ketentuan pasal ss6 tersebut,
rnaka akan nampak, bahr*a "animusr. bukanlah merupakan unsur
dari bezit. seorang detentor atas kehendek gendir.i tidak
dapat menjadi bezitter.
Di samping "atas ketrendak sendiri,. yang tidak
memungkinkan lagi U-gi .Ui Uezitter,
ternyata juga karena daluwarsa tidak -akan' menyebabkan
detentor menjadi bezitter ttihat pula pasal lgs?).
Yang dapat memperoJ.eh hak kebendaan karena daluwarsa
adalah bezitter kebendaan itu (lihat pasal 1963).
untuk bezit dernikian juga. Bezitter atas kehendak sendiri
yang sebenarnya juga tidak mungkin pernah terjadi rnenjadi
detentor atau karena perlewatan r*aktu tidak dapat menjadi
deten tor.
1. Bezitter menjadi detentcrr.
. oleh karena atag kehendak sendiri maupun karena
druwarsa bezitter tidak dapat menjadi detentor, maka
be'zitter hanya mungkin berubah menjadi detentor atas
bantuan Brang lain
Sebagai contoh adalah secrrang eigenaar .(yang juga
bezitter) telah menjual runah miliknya kepada oran!,
lain, akan tetapi ia tetap nendiami rumah yang telah
dijualnya itu sebagai penyewa. Dengan adanya hal ter-
sebut kedudukannya tel;ah berubah dari bezitter menjadi
dete,ntor.
4A
bezitter karena suatu gebab yang herasal
tidak dari B tetapi dari pihak ketiga (C!.
Ad,Z. A menyebra suatu benda dari B. Kemudian A
mengetahui, bahrra benda tergebut adalah
rnitik A sendiri dan bukan milik B-
l,lisalnya : A mengetahui bahwa benda tersebut
dipinjam dari X oleh E, sedangkan X adalah
bapaknya .A yang telah meninggal dunia.
Selanjutnya A memberitahu hat ini kepada B
dan tidak perlu membayar se$a lagi kepada B.
Jika dari detentor menjadi bezitter tanpa
bantuan dari B, tetapi dengan menyangkal
haknya B.
41
B=zit bia=anya, ada pada eigenaar, mak= dengan
demikis:-i hi.esenya pula ore,ng riemperoleh hek bezit
ber-seinaan dengan hak eigendomnya _
L. tvlehgenai istilah,.perbuatan,,
: ' oaram kenyataan
tidak .seralu se'rang harus
*etrskukan suatu perbua'r.en untuk .me'mpergleh be=it atas
sLra|-u benda.
Hisalnya seorang ahti r*arig untuk .mernperaleh barang-
bar-ang dari sautu perbuatan untuk mernpereleh bezit atas
suatu benda.
Hi=alnya sssra:-ig ah!.i l+arie untuk m=rnp=rrleh barang-
bar-ang deri sautu *ar-.isan tidek perlu melakuksn suatu
perbuetan, jadi
=ecara pasifpun, se=eerang dapat juga
r*er*p*roleh hezj.t stas suatu henda-
? - i'lengenai ist-ilah "kekuasaan,,
Iengan ',kskue=eaFr,, ini harus di=rti.!,;an dalam
ai-ti luas.- Tidak hanya untuk ker.:ue=aan lengsung saja,
ieelainkan juga untuk kel'.uasaan tidek !.=ngsung {denge*
per-anteraan t:reng lain).
illisslnya =eorang ped*geng yang *lempunyei r+aki.l di kr:te
1ain, dapat memperoleh bezit sta= suatu be;-ida .dengan
peranteraan r*akilnya itu. Bezit diperoleh ped= gast
=-i
-'saki!. teiah rnenguesei benda ter'=ehut untuk peCegang.
Jadi. pedagang tersebut. sudah di=nggep seb=,gai bezitter
me=kipun ada kemungkinannye ia itu tidek r*engetahui,
hahr+a ie, sudeh mei*pere3eh, Lezit. I{enur-ut engBapEn
raa=yarakat, dalam hal seperti j.tu is suCeh *e*:per=leh
ke!-:uasaan atss benda yang bersangkui.ar.l, { perhetikar:
pe=el 54O ayat ?).
3, F'lengenai istilah "mempertahankan" (beheuden).
Istj.lah ini kurang dapat dipakai ialam pa=aI
53€! ter=ebut, sehab dalem perolehan bezit tidak per-lu
d=ngan $laksuC untuk raempertahankan s**tu kshe*daan
untuk dirinye se*Ciri. Flaksud itu hukan m*r-upakan unsur
untuk ;-*emperoleh bezit.
lii=ainya secr=ng pedagang yang ,rirmEsari bsrids-bend= der-i
luar negeri den telah r*enjual bende-benda tersebut
sehel*rn bende-benda itu tibe di pelabuhan. Jadi
meskipun rnak=ud pernlehan untuk dijual lagio itupun
sudeh me:-up*kan per*lehan bezit.
Pes=l: SsE sebe:'iar-ny= henya menen+*ul:an mengenai
tr=ra untulr r*=mper=3,eh bezi+*sta= benda-henC= yang
Frar*r rlrr rlr. e=
rsJ i v.
=
Dengan traditie.
".?.?.
Bezit eta= =uatu benda +-ak berger=':':
depg*n periyerah=n, baru di'p*r-r=l=h ==''-*1ah =d=
per-.ianjieny=glgdibuetaniarab*uittgrSgriia
d#ngai'i be= itter b=,r-u untuk mengal ihk*s'i h=k
bezi+* ata= bence i+*u a=glkarr n:=r:ig-uhi syar=t_
3
=Yar-at
1'. Ee=itt=r- 1er-li= be::*r--henaF- *'isii?Fu;r;:ei ti==it
ata= bend* Yeng bersengkr:tari '
E.;arr*t
,tsr uL ini. tidak 1ai;'i sda 1=h
--'ak=anaar-; darir ==3= "il=i** p1r:e-
uEt I :i*r-i= ad
}J=lclF.=clit=Gir
4e
. 2, Eeziti.er lama tidak rnenghalang-halangi. atau
. menqgan:ggu be=itter haru pada pelaksanaan
bezitnya
Fernenuhan syarat ini telah dianggap u
IIA
terdiri atas nama (migalnya piutang atas nama) -
Penyerahan piutang (dan juga hak-hak) yang
terdiri atas na,ma dilakukan dengan rnembuat akta
"cessie'r (Penyerahan). Agar adanya penyerahan ini
diketahui eleh debitur, dan agar debitur ini untuk
selanjutnya mau membayar utangnya kepada kreditur
baru, rnaka cessie itu harus "diterima' atau
"diakui"olehdebiturrataujikatidakrharus
"dibeteken" (diberitahukan) secara resrni dengan
: surat
'1:=::'-.:::":.:::::":-::"::.:l]l-",-
tak
bergerak, diperoleh dengan cara yeng sama seperti
bezit atas benda-benda tak bergerak'
47
Legataris.
He,mperoleh bezit karena pewarisan ini, hanya
dapat diperoleh para ahliwqris saja, tidak termasuk
par,a legataris. bagi para legataris, untuk rnernperoleh
benda r+arigan, mereka harus mengajukan tunttrtan (kepada
para ahliwaris). Jadi. tidak karena hukum. ltereka
memperoleh karena lewering
5-1- Syarat-sydrat
Untuk memperoleh bezit melalui perwakilan,
harus dipenuhi syarat-syarat :
1) si wakil harus rnemperoleh penguasaan atas benda
yang dapat dianggap oleh umurn sebagai hezit-
2l antara orang yang diwakili dan si wakil harus
ada huhungan pe,rwakilan. L
48
g
$
E
s
$
E
x
s.i wakil telah rnelakukan tindakan itu untuk dan
atas; nama oranq yang diwakilinya-
_ Kesul itan-kesulitan
Dalam memperolefr nezit dengan perantaraan
r.lranq lain ini, bpleh dikatakan t-idak hanyak
kesulitan yang'timbut, sepanjang benda yang
di.peroleh rnerupaka,n benda yang, tertentu (sudah
' ditentukan) -
Kesulitan adakalanya timbul bilarnana benda
yang diperoleh merlpakan benda yanq dapat diganti,
sedangkan Brang yang diwakil.i oleh si r4dkili ada.
lebih dai Satu - Pada keadaan , seperti ini , orang
yanq diwakili dianggap baru mernpernleh .bezit atas
benda yang dikuasai oleh si waki1, . setelah si
wakil .1tu "rnernilah-milah" (mglakqkan . individuali-
sa,sii benda-benda itu- . i
4?
/
BERAKHIRNYA BEZIT
Berzit pada seseorang menjadi berakhir jika :
1. Bendanya musnah.
Untuk ini Pasal 545 ayat L sub 2 memberikan
sekedar ssntoh dari rnugnahnya benda tak bergerakr'yaitu
apabila sebidang pekarangan karena suatu peristivra luar
biasa telah tenggelam kebanjiran-
2. Bendanya hilang
Suatu benda hilangr tidak hanya karena tidak
diketahui lagi dimana adanya, sebagaimana ditentukan di
dalarn Pasal 546 sub 21 melainkan juga terrnasuk dalam
pe,ngerti.an "hilang" ini adalah meEkipun diketahui di-
mana benda itu berada tetapi tidak ada kemungkinan
untuk mengaarbil benda tersebqt
3- Bendanya nyata-nyata tetah ditinggalkan.
"Ditinggalkan" dalam hal ini adalah tanpa ada
kehendak untuk merryerahkan kepada orang lian (lihat
Pasal 544r. Dengan meninggalkan bendanya, bezitter
memeng berketrendak untuk rnelepagkan bezitnya- HaI mana
akan tetrnyata dari pbrbuatan-perbuatan bezitter atas
bendanya tersebut. Sebagai contoh misalnya sesetrreng
yang melempar majalah ditempat sampah atau sesecrrang
yang dengan sengaja meninggalkan surat katrarnya di bis
kota
4- Bezit beralih ke tanqan Elrang lain.
Beralihnya bezi.t ke tangan orang lain ini dapat
terjadi karena kehendak si hezitter sendiri (;ihat
pasal 543) atau dapat juga bertentangan dengan kehendak
bezitter ( lihat pasal 545 ayat 1 Eub 1 jo. 545 ayat 3
dan 546 sub 1).
Pasal 545 ayat 1 suh 1 sekedar memberi contoh
dari berakhirnya be,zit atas sebidang tanahr pekarangan
5C1
atau bangunan yang bertentangan dengan kehendak bezit-
ter, yaitu apabila serrrang lain dengan tidak
rnemperdulikan kehendak bezitter telah menarik benda-
benda tersebut dalam kekuasaannya dengan berlaku
seolah-olah ia adalah eigenaarnya dan menikmatinya
selama satu tahun tanpa mendapat gangguan-
Pasal 545 ayat 3 mernberikan kete,ntuan seperti
tersehut dalam pasal 545 ayat 1 sub 1 untuk "keseluruh-'
an benda-benda bergerak"
. Flenurut Pasal 546 sub l, bezit atas kebendaan
bergerak berakhir bertentangan dengan kehendak bezitter
dan berali.h ke tangan orang lain, apabila kebendaan itu
telah diarnbit orang lain atau dicuri.
Beralihnya bezit ke tangan orang lain karena
kehendak bezitter sendiri, terjadi apabila bez'itter
menyerahkan kebendaal.y" pada orang lain dan dalarn arti
telah melepaskan kekuasaan atag kebendaannya tersebut.
Pengaruh UUPA.
Berhubung dengan berlakunya UUPA, ketentuan
dalam pasal 545 sepanjang menga,tur mengenai tanah tetah
turut tercabut- Sehingga {nerig.etur rnengenai tanah telah
turut tercabut. Sehingga dengan demikian ketentuan-
ketentuan tersebut telah menjadi berlaku lagi.
qt
1- Atas kebendaan tak bergerak-
Secara'urirurn dauat dikatakan, bah*a parlindungan
aleh hi.rkur* kepada bezitter, baik yang beritikad baik
atau buruk arlalah sama. Sarnpai bendanya dituntut
kembali di rnuka pengadila,n oleh eigenaar, bezitter
dianggap sebagai eigenaar (pasal-pasal 54tt sub 1 dan
5,45 guh 1)- fni setragai akihat dari fungsi polisionil
dari bezi.t, yaitu keadaan senyatanya dilindungi t:leh
hukurn. Eigenaar bukan bezitter yang hendak mernulihkan
kead.:an yang tidak gee;uai dengan keadaan hukurnnya"
: tidak boleh bertentangan dengan hukurn. Haruq menernpuh
jalan hukum
Dari ketentuan-ketentuan pada pa=al 548 sub I
dan 549 guh 1- tersebut, ternyatalah, bahwa hezit itu
rner'upekan hak sernentara atas stratu: , kebendaan { lihat
kembali funqsi kebendaan dari bezit). Dle,h"'karena bezit
diakui 'sebaga,i suatu hak (watraupun, semerrta,ral r maka
daripadanya aken diakui pul.a adanya hak-hak untuk
.mFlak';enakan hak bezit tersebut.
Bezit:iacti.e
l{enurut pasal 548 sulr 4 dan pasal 549 sub 3t
bezitter tbaik yang beritiltad .baik atau buctrkl herhak
uqltu! dipr:rtahankan daf ain bezitnya apahi I a bezitnya
."
5?
dirnungki.nkan eama sekali dalam hal .ia akan melaksanakan
hak bezit itu.
' Eugatan di muka Hakim berdasarkan hak hezit
yang diajukan bezitter karena ia dalam melaksanakan
hak-haknya yang timbuL dari bezit digar-rgggu atau karena
ia tidak dimungkinkan sama sek,ali rnelaksanakan hak-
haknya itu, dinamakan "bezitsactie (aksi-akgi bezit
atau gugat-gugat be'zit). !
e?
' dengan mudah ditempuh melalui gugatan lewat pasal
1365. Pasal tentang perbuatan rnelanggar hukuttt.
Dengan demikian dapatlah dikatakan, bahvra ketentuan
tentanQ bezitgactie ini rnerupakan hukum mati.
b- Petngaruh UUPA.
Bezitsactie itu hanya mengenai kebendaan tak
bergerak. Kebendaan bergerak'menurut ketentuan pasal
555 tidak dapat dijadikan bahan untuk 'mengajukan
bezitsactie.
Kebendaan tak bergerak yang utama dan
terutama adalah tanah. Sehingga hagi mereka yang
berpendapat bahwa ketentuan bezitsactie masih
berlaku, dengan herlakunya UUPA, ketentuan-ketentuan
tentang hal itu sudah tidak begitu banyak rnempunyai
arti
54
pembarra, maka bezit berlaku sebaqai alas hak (titel)
yang sempurrra.
Kebendaan yang dimaksud aleh pasal tersebut
adalah kebendaan bergerak yang be'rtubuh rjan tak
bertubutt dan yang tak terdiri atas nama-
Secara sekilas memang nampak sebagai suatu
keganjilan, bahwa persclalan mengenai hak-hak yang
timbul dari bezit atas be'nda bergerat diatur dalam Bulku
IV KUH Perdata, dan justru tidak dalam Buku II-
, Dapat terjadi demi.kian nampaknya disebabkan ka-
rena pembuat Undang-undang beranggaPanr bahwa ketentuan
yang tercantum dalam pasal L977 itu mengandung ketentu-
an t-entang daluwarsa. Yaitu extinctieve' verjaring
( da luularsa untuk dibebaskan dari suatu ker*aj ihan ) .
Pasal Lg77r yang juga merupakan "complement" dari pasal
1?63, menentukan tenggang r'laktu untuk dibebaskan dari
gugatan eigenaar terhadap bezitter, adalah "tanp.a ada
tenggang waktunya". Barang siapa mernbezit suatu benda
bergerak tidak atas natna, pada seketika itu juga bebas
dari gugatan eigenaar. Demikian ka.rena untuk benda-
benda hergerak tidak atas nama "bezit trerlaku sebagai
alag hak yanq sernpurna", artinya bezit berl.rku sebagai
eigendom.
' Hengenai mengaPa pada kebenrlaan bergerak bezit
berlaku setiagai eigendom, untuk j-.tu kita periu rnenengok
pacla syarat-syarat untuk mernpe'ro1eh. ha,k eigendom
sebagai mana telah ditentukan dalam pasal 5E}4- Untuk
keirendsan atas nafna, syarat-syarat tertentu lE-bih dapat
dengan mudah dipenuhi berhubungan uengan adanya regrls-
ter yang tersedia.
Register mana dengan mudah dapat menunjukkan siapa yang
berwenang menguasainya walaupun dalam sistem pendaftar-
an ,'neqatif,, masih dapat diragukan kebenarannya rjari*
55
pada untuk kebendaan tidak atas namar yang
uroumnya
berupa benda-benda hergerak- Apabila ketentuan
dari
pasal 5a4 itu diberlakukan untuk ke,be,ndaan
bergerak
tidak atas naroa rnaka sebagai akibatnya lalu
l intas
hukurn dari kebendaan tersebut akan macet karena
untuk
kebendaan ini tidak ada pendaftarnya. oteh
ka,rena mana
tidak mungkin se'lalu melakukan pe,nyelidikan
mengenai
siapakah sebenarnya )rang berwenang menguasa:'
n=;;;;*""
bergerak itu.
56
(dari Diephui.s dan Hayers. ini , untuk kebendaan
bergerak, bezit perdata ad;xlah hak yang paling
Sernpurna,-
Flenurut pasal L9TT ayat 1 bezit be,rlaku
sebagai alas hak yang sempurna_ Alas hak yang sern_
purna adalah eigendorn. oengan demikian trezit adalah
eigendorn- rni berarti, siapa yang menguasai suatu
bcanda bergerak untuk dirinya sendini adarah eigena,ar.
I'tenurut pendapat ini selanjutnyar tidaklah
menjadi soal - Bagaima,na orang telah dapat rnernperoleh
bezit. Dengan alas hak yang,sah ataupun tanpq alas
hak, dari orang yang berwenang atau tidak, bezit
saja sudah mernberikan eigenclsrn.
Sebagai' alasan lain bagi pemben;rran pendapat
ini yaitu tentang perolehan hak .eigendom karena,
daluwarsa- Pasar rg6s mengenai daruwarsa hanya
diperruntukkan bagi kebendaan atas nama, Eenda
bergerak tidak atas narna tid;ik diperuntukkan bagi
ke'bendaan yang dimaksudkan pasar Lgzz. untuk bendd*
benda tersebut te,rakh:".r, ctaluwarsa tidak diperlukan,
karena bezit adalah eigerntlorn.
Kelemahan ajaran
llenurut pendapat ini, bezit :laja sudah roem_
berikan eigendom- narnun tidak rnungkin rnenolak
kehsrusan adanya "itikad baik" c;lri bezi-tter sebagai
syarat bagi perlindungannya-
Pasal 11965 mensyaratkan adanya ,,itikad baik,.-
Demikian juga tentunya bagi pasal Lgz7, karena pasal
tersebut telah diakui ,riebagai .,cor*plernent' dari
pasal 1963- sebagai konsekwengi dari semua irri,
,bezit yanq, diperoleh dengan ,'itikad buruk,, adalah
bukan eigendom. Dernikian berarti ada bezit atas
benda, bergerak tidak atas narna yarlg bukan eigenrlrrrn.
E-
,_-e=7
/{- --4 /
5- Teori Legitimasi
Tokt:h dari ajaran ini adalah Faul Scholten-
Dengan pendapat ini, pasal L977 KUH Perdata dikernba-
likan pada kedudukannya yang wajarr YanE rnernahami
tuntutan-tuntutan pergaulan berkenaan dengan 1alu
Iintas hukum mengenai benda-benda bergerak tak
terdiri ata= narna.
I
Bezit atas benda bergerak tidak atas nanat
' menurut pendapat ini adalah "legitirnasi" bagi yang I
I
I
berhak- .Iadi bezit bukan eigendom, tetapi bagi siapa I
i
58
mernperoleh bendanya dari orang yang berwenang untuk
menyerahkan -
Selain itu kita masih dapat melihat adanya
perbedaan diantara keduanya. perbeda,an dapat timbur
dalam situasi, dalarn mana pihak kedua telah
rnemperoleh benda a".i pihak kesatu dengan alas hak
yang tidak sah atau sarna sekali tanpa alas hak.
Dalam situssi seperti itu rnernurut teori legitimasi,
pihak kesatu dapat rnengajukan revindikasi pada pihak
ketiga. Sebaliknya menurut ajaran bezit" adalah
eigendom, pihak kesatu tidak dapat berhurat demikian
terhadap pihak ketiga yang be,ritikad baik. jadi
dalam hubungan antara pihak kesatu dengan pihak
kedua dalarn mana pihak kedua telah memperoleh benda
dengan aLas trak yanq tl.dak sah atau tanpa alas hak,
menurut teori legitimasi pihak kesatu dapat mengaju-
kan tuntutan kebendaan sedang menurut ajaran bezit
adalah eigendom hak kebendaan sudah berpindah pada
pihak kedua- Flenurut ajaran bezit adalah eigendcrn,
dalarn situasi tergehut pihak kesatu hanya dapat.
mengajukan tuntutan percrrangan.
Untuk rnemperjelas perbedaan tersebuto baik-
lah kita arnbil contoh sebagai. be=rikut :
A menjual sebuah buku kepada B dan telah menyerah-
kannya- B tidak rnembayar harganya dan A berdasarkan
hal itrr roengajukan gugatan pernbataran juar-bel i
rewat pasal L?.6,o- KUH Perdata. Ftenurut pendapat kedua
(hrezit adalah eigendorn), dengan hapusn;ra alas hak
(yaitu perjanjian jual-beli) ticlaklah rnenjadi soa1,
karena alas hak tidak diperlukan untuk menjadi
eigenaar dan pada B ada itikad baik, sebab pada
waktu mernperoleh bendanya itikad baik itu ada
padanya. Dengan demikian B tetap menjadi e,igenaar
5?
,neskipun alas haknya telah tidak ada lagi- A tidak
dapat rnengajukan gugat revindikasi' Pader A hanya
mungkin mengajukan gugatan pert:rangan'
Perbedaan kedua gugat ini menjadi tidak ber*
arti Iagi rnanakala hakirc mengakui adanya "executie
riil"- Juga kedua gugat ini rnenjadi kurang penting
lagi jika A mengajukan gugat berdasar "hak reklame".
Heskipun demikian perbedaan kedua gugat tersebut toh
tetap penting dalam hal B jertuh pailit'
3.1. Fungsi-fungsi Pasal LS77'
Henurut teori legitimasi, pasal L977
itu gebenarnya Inernpunyai dua f ungsi -
Kedua fungsi tersebut adalah :
3-1.1- Fungsi Progegsuil (Keacaraan) '
Fungsi Prr:ses=ui1 ini hanYa ber-
laku dalam suatu proses pengadilan dalasct
mana Pihak ' Yang satu mernPc sroleh guatu
benda bergera\ dari Pihak Yang lain
(atau dari O=**Lr= prihak yang lain itu)'
Bsleh dikata.,tftr:y* dalarn perkara antara
tanga,n kesatir rnelawan tangan kedua gaja'
Dalam perk,ira seperti ini- pihak tergugat
(tangan kedua) yang mendali'1kan bahwa
dirinya adaleh eigenaar dari suatu be'nda
bergerak, hanya perlu rnembuktikan bezit-
nya saja- Jika tergugat (tangan kedua)
telah dapat membuktikan bezitnya, maka
penggugat {tangan kesatu} hanya dapat
dirnenangkan dalam perkara apabila ia
dapat membuktikan adanya hak eigendom
Yang ada PadanYa-
Siste'm pembuktian YanEI berlaku
pada per-!<ara revindik*si he*da berger':k
&o
sebagairnana dikernukakan itu, berbeda
sekali dengan sistem yang berlaku bagi
benda tak bergerak-
Untuk revindikasi benda-benda
tak bergerak, berlaku penuh sistem
tentang perolehan hak e-igendorn pasal SA4
KUH Perdatar yaitu ke,dua belah pihak
harus sama-sama dapat rnembuktikan hak
eigendomnya -
Bagi penggugat (tangan kegatu) harus,
dapat membuktikan bahwa ia tetah memper-
oleh hak eigendom atas benda tak ber-
gerak secara sah. Apabil.a ia sudah rlapat
membuk t,ikan bahwa hak eigendorn atas
benda tersebut kernudian telah berpindah
kepadanya dengan sah pula- Jadi bagi
pihak tergugat (tangan kedua) tidak
cukup hanya membrrktikan hezitnya saja.
3- 1.2- Fungsi. rnaterial.
Fungsi material ini berlaku da_
larn perkara antara. tanga,n kesatu dengan
tangan keti.ga atau keempat dan geterus-
nya.
Plenurut teori leigitirnasi, seorang
yang telah mernperoleh henda bergerak
tidak atas nama dari orang lain yang
nampaknya bercrenang untuk menyeratrkan
benda terse,but, w;+laupun ia itu sesung-
guhnya tidak berwenanq, menjadi ei.genaar
benda tersebut asalkan penyerahannya di-
lakukan dengan alas hak yang sah-
6L
Di samping ada,nya sYarat terse-
I
but harus diperiuh:i. puI.a syarat-sya.rat.:
'1. Bezitter haru:; t-reritikad baik
fh=ngan bezitter de.larn hal ini
d.imaksudkan adalah "tangan ketiga".
Tangan ketiga ini dianggap beritikad
, b"-i,f rnanakala pada,,**ktY rnernperoleh
bendanya i; tidak rnengetahui atau
tidak dapat menyangka, bahrra tangan
kedrra, Yang rneny.er;ihkan benda itu
kepadanya, tidak berwenang untuk me-
nyerahkan benda tersebut.
2- Bezi-t diperclel-i- tidak dengan curna-
cuma
Bezit atas suatu benda diPer-
oleh tidak dengan cuma-cuma apabila
untuk rnempenrleh benda itu harus
dengan "contra prEs-r-asi". Misalnya
diperoleh karena jual-bel.i-
Jika be,zit diPeroleh dengan
cuma-curna! rnisalnya karena hibahi
roaka pihak ketiga (atau keempat dan
seterusnya) tidak dilindungi. Ia se-
benarnya tidak rnenderita kerugian
apapun dengan diberikannya hak kepada
tangan kesatu dengan hak revindikEsi-
3. Bezit harus ri-i1.
Bezit harus riil maksudnYa
yaitu tangar: ketiga ( kee*rPat dst l
sehagai bezr-.tter, hartrs menguasai
sendiri . bentlanya. Dengan de'mikian
harus ada pe*nguasaan s€lcara langsung
6"
dari bezitter atas bendanya' Denqan
perkataan lain harus ada penyerahan
nyata dari tangan kedua keapda tangan
ketiqa-
APabila PenTerahan itu dila-
kukan dengan cara cqnsitutum Prclsses-
sorium rRaka tangan ketiga tidak
dilindungi- Pada keadaan demikian
justru tangan pertama mendapat Per-
1 indungan.
Alasan dari pendapat ini adalah ta-
ngan ketiga itu tidak mau mengakhiri
keadaan "nampaknya berwenang" yang
ada Pada tangan kedua' Akan tetaPi
menurut Ko TjaY Sing PendaPat
demikian "tidak daPat memuaskan ",
karena bagaimanaPun "penyslrahan se-
cara constitutum pessessorium (diakui
. oleh Hukum) -
Kesul itan untuk metnentukan
siaPa Yang harus dilindungi' juga
muncul pada apa yang dinarnakan "Pe-
nyerahan ganda" (dubbele leverring" )'
Pengertian PenYerahan ganda ini
tirabul, apabila guatu benda o1e'h yang
berhak diserahkan kePada dua atau
lebih orang-orang lain secara consti-
tutum Possessoriuro, pada saat yanql
berlainan -
4. Tangan kesatu telah menyerahkan keku-
asaan atas bendanya dengan sukarela'
Legitimasi Yang diberikan
oleh bezit tidak berlaku bagi Yang
L'<
berhak sernula, tidak telah rnemperca-
c.*yakan bendanya kepada kekuasaan
orang lain.
Menurut a;rat 2 dari pasa L L?TT ,
terjadi bila tangan kesatu telah
kehilangan atau kecurian bendanya.
. Bagi'.tangan kesatur yang ber-
hak sernula, yang kehilangan atau ke-
curian bendarrya, dapat menuntut kem-
bali bendanya r-.tu sebagai eigendornnya
dari siapa yang dalam tangannya ia
ketemukan bendanya. Tuntutan kembali
itu harus dilakukan dalam jangka
r",laktu tiga tahun terhitung sejak hari
kehilangan atau kecurian be,nda itu.
Demikianlah tangan ketiga
(keempat dst) itu di:lindungi sekedar
tanqian kesatu telah roelepaskan
kekuasa.an atas benda,nya kepaa . srang
lain sec.ara sukarel,a, seperti rnisal-
nya ia telah.menitipkan, menyewakan,
merninjarnl<an atau dapat juga ia telah
rnenyerahkan behdanya karena ditipu
t:rang 1ain. Sedang apabila tangan
kesatu telah ke=hi langan kekuasaan
atas benda tsbcara berlawanan setidak-
tidaknya di luar kehenrlaknlar tangan
ke'tiga ( keempat dst- ) parja azasnya
tidak dilindungi. Sebagai pengecuali-
an adalah ada yang dirnuat dalam pasal
5El2, yaitr-r bahura sehelern tangan
ketiga ( keempat rlst- ) mengembal ikan
benda yang dituntut kembali oleh
64
6
E
&
&
*E
E
E
E
tangan kesa l-i-1 , r*;ika tangan ketig.
( keernpat ds.n
=terusnya ) rltu berhak
rnenun tut pen,baye"ran harganya dari
tangan kesstu sebesar Yang telah
dikeluarkan urrtuk rner*perolelr benda
tersehut di. pasar- tatrunan, dilelant;an
.atau dari seoran-q Pedagang Yang
biasanya mernperdaga:ngl<an trarang
sejeni-s" sebag.airnana. telah ditentukan
untuk itu-
Jadi Pasal AA2 KUH Perdata
harqs ditaf sir!'.an, bahs+a apabila
tangan ke 1 (*) nenuntut ke'rnbali
barangnya clari seorang ii, dan X telah
rnemperoleh barang terr,ebtrt dar1 C
(yang tel;rh rnernbt:li barang tersebut
di pasar tahunan dsh- Sebagai dise-
butkan dalari'l p-rsal 5,32' r maka X
berhak nienuntut pernbayar-arr harganya
dari A seheLurn ia r:enger,rbal ikan
barang tei-sebl-rt. P.=mira/rararl yang
rlilakukan trle.'[r A kep.:da X adalah
sesuai dengan harga yanq ciiperoleh C
dari pasar tal-lucna,n, ;rpabila harga
jual heli antara X Cenqarr C lebih
besar rJari t'rarga yan-q diperoleh C
dari pasar t,ahun;*n rnaka X daPat
menuntut lseiebiiran i'Lu dar:] C-
3-?. Pengaruh terhadap h*i["-ha'" 1;'ir-r'
Ketentuan-l<etelnt-u.:t-' yanq t-erdapat dalam
pasa1:-g77dan532i.l-u,1arrh---it_laund.iakui
t.idakhanyarnertrpakanc]gr].i-rrd"...rr,ganri,erhadap
bez-itter atas hr:ncJa--br::-c: b=t-;;t:s'ek rnelulut
melainkan rnemberi p.erl.indungan pula terhadaP
pemeganq hak kebendaan terhatas lainnya atas
suatu benda bergerak seperti hak gadai ( lihat
pasal 1152 ayat 4) dan hak pakai 'hasil
( vruchtgebruik ) .
bt
BAB V
HAK EIEENDOI,I (HAK HILIKi
1. U rn u m
67
Hukum melindungi kt=p=ntingan dan hak-hak' Kepen-
tingan dan hak-hak itu sering satut =;amat lain berbentrukan.
Untuk melcegah hentreka,n itun maka tidak ada jalan lain
bagi tr,-rkur* kecuali mengadakan laranqan-laranganr larangan
tersebut meruPakan Pembatasan.
69
Sudah laroa yurisprudensi menghubuhgkan pasal 570
dengan pasel 1365 yang memuat ketentuan.tentang perbuatan
melaxan hukum (onrechtmatigedaad), dalam yurisprudensi
rnengenai pasal 1365 berkembanglah suatu sistern rnengenai
pernbatasan dan perlindungan hak eigendom-
. Pasal 1365 berbunyi sebagai berikut : tiap perbu-
atan rnelawan hukum yang $e'mbawa .. kerugian kepada srang
Iain, ..rnevrajibkan orang yang karena kesalahannya menyebab-
kan kerugian itu, mengganti kerugian tersebut. Dari pasal
tersebut dapat ., disimpulkan bahwa Brang. wajib mengganti
kerugian, apabila ia melakukan i
{1} perbuatan rnelaan hukum
(2, yang membar.ra ; kerugian
,: (3) kerugian itu disebabkan karena. kesalahannya
(4) hubungan kausal'antara perbuatan dan kerugian.
. ,sebeldm tahun 191?r, pasal 1365 ditaf sir secara
sempit, Sebelum tahun itu suatu perbuatan rnelawan hukurn,
apabila perbuatan itu :
1- Bertentangan dengan kewajiban hukum (dari Brang yang
rnelakukan per"buatan itu) yang . berdasarkan atas
ketentuan undang-undang yang kongkrit. Dengan kevrajiban
dirnaksudkan untdk berbuat atau tidak berbuat sesuatu-
2- Helanggar hak subyektif dari seorang iain yang berdasar
atas undang-undang
Tetapi pengertian perbuatan rnelar4an hukum itu se-
telah adanya keputusan Hogeraad (Ilahkamah Agung Nederland)
tanggal 31 Januari 1919 menjadi lebih luas. dari pengertian
s.ebelurnnya. Perbtratan tersebrrt tidak rnencakup perbua,tan:-
perbuatan yang bertentangan dengan kewajiban hukurn dari
orang yarlg telah rnelakukan perbuatan itu atau yang
rnelanggar hak suhyektif , trraoq lain .berdasarkan atas
keltentuan-ketentuan yang kongkrit, tetapi rnr:ncakup pula
'74
kesugiraan .dan kepatuta6r yang seharusnya tidak dilakukan
dalam pergau.lan hidup masyarakat.
:-
Gangguan terhadap hak-hak orang lain sebagai
aki.bat dari pelaksanaan hak eigendorn, dapat clibedakan
antara :
rkibatkan kerugian materiil atas
kebendaan seorang lain yaitu yang'dinamakan peru-
sakan barang ( zaakbe'dchadiginE) .
u,
2- Gangguan yang nengurangi pehikmatan'haknya seorang
: lain, yaitu yang dinamakan hinder, (gangguan).
Dalarn hal ini yang digaiiggri bukandah' bendanya
.::
melainkan hak untuk meni(mati.bsrida,yang menjadi
!.
Ad 1. Berusakan Barang. -
i- i ,,1i : .:
aa
b. Ferbua,tan rnelaHan hukum terhadap suatu benda Iang
berada dalam keadaan ;rbnormal '
c. Perhuatan sah terhadapa suatui benrja yang berada
)
dalam keadaan norrnal - '
.flisalnYa:.:
kerugian
dibelakang kaca jehdeta'itu ada guatu vaas
72
antik yang berharga lima -r'atrrs ribu rupiah
yanq ikut pecah, apakah tlrang tersebut tlajib
mengganti juga harqa vaas tersebut ? Jawabnya
adalah tidak 1 karena norrnal vaas yang begit-u
mahal tidak ditempatkan dibelakang kaca jen-
deIa. Dengan menempat-kan vaas yang begitu
mahal dibelakang kaca jendela, perniliknya rne-
ngambil risiko abnormal. Risiko itu harus
dipikul sleh .pernil-,-k sendiri-
ad c. Perusakan barang se.bagai akibat perbuatan sah
terhadap suatu benrta yanq berada dalarn keadaan'
norroa I
t'tisalnya :
Rumah milik A, yang bertingkat dua, te,rbakar,
A yang herada ditingkat- atas' dari rurrrtahnYa,
hanya dapat rnenye3.amatkan diri denqan keluar
dari balkonnya dtitingkat atas cla,n rlari situ
ma,suk ditingkat atas dari rumah tetangganya
yaitu B- OIeh karena jendelarurnah B tertutup,
ia terpaksa memecahkan' jendela itu- Perbuatan
dernikian yang dila[:.ukan dalam .keadaan darurat
dan untuk rnenyelarnatkan diri, diperbolehkan
ole,h hukum- Perbuatan tersbbut adatah perbuet-
an sah- Tetapi A harus mengg.lnti kerugian yBng
,
73
keadaan abnormal-
Misalnya !
Disuatu daerah yanq tanahnya lembek dan labil
Untuk kearnanan rumah tinggal yang hendak
didirikan, seorang harus rnengeraskannya lebih
dahulu atau nenakai tiang pancang. pekerjaan
&enasang tiang pancang atau mengeraskaan tanah
itu tentu akan menimbulkan getaran-getaran
yang keras pada tanah-tanah disekitarnya. Jika
pekenjaan tersebut rnembawa akibat rusaknya
peralatan laboratorium rnilik erang lain yang
ditempatkan dalam gebuah. rurnah didaerah ter-
sebut, maka eigenaar latroratorium itu sendiri-'
lah y.ang harus mernikul segaLa kerugiannya
sepanjang . ia tetap menolak untuk melakukan
peoindahan sementara pemasangal tiang p{ancang
atau pengerasan tanah dilakukan. Demikian
karena penempatan laboratorium tersebut adalah
abnorrnal sehingga peralatan-peralatan menjad
rusak itupun berada dalam keadaan abnormal-
Ad 2. Gangguan ( Hinder )
Perbuatan-perbuatan untuk me'lakganakan hak
eigendorn merupakan perbuatan-perbuatan melawa,n hukum
tidak hanya apabila perbuatan itu mengakibatkan
kerugian materiil pada hak eigendorn seorarrg lain
rnelainkan juga apabila karena perbuatan-perbuatan
itu penikmatan hak eigendorn se,trrang lain diganggu
atau. dikurangi, mi.salnya karena perbuatan itu
nenirnbulkan bau busuk, asap, getaran, suara keras
dan sebagainya.
Tetapi tidak tiap-tiap gangguan merupakan
gangguan dalam arti ini. Selalu harus disel idiki
74
apakah dalam pergaulan normal dianggap sebagai
%:
75
,lltenurut Hinder ordonantie (S. 1926 : 22dl
orang herndak rnendirikan perusahaan yang dapat me,ng_
akibatkan bahaya, kerugian atau gangguan, harus
rninta ijin lehih dahuru dari yang berwajib- Dengan
peraturan ini dapat diseridiki retrih dahuru apakah
tetangganya dapat terganggu, hrlngga peraturan itu
mempunyai efek prefentif. Tetapi ijil
_a.tu tidak
berar:ti bahwa hakirn tidak dapat merarang perusahaan
tersebut apabira ke'rnudian .ternyata bahws perusahaan
itu rnengakibatkan gangguan pacla orang lain.
76
t.id.:k diterima oleh pengadilan setelah nrenetapkan, bahwa
cerobong asap tersebut untuk pemiliknya tidak bHrguna sarna
sekal i., sehingga ia tidak rnempunyai kepe,ntingan )rang
pantas' untuk mendirikan cerobong tersebut, sedangkan
---Lerobong itu rnengganggu tetangganya. Perngadilan di Colmar
telah rnemutuskan bahr*a perbuatan tergebut rnerupakan
perhuatan rnelar+an hukum, in casu "Penyalahgunaan Hak"
7E
b, Harta benda dalam Perkawinan-
c- Tigar orang mendirikan pergerclan dagang (firma atau
CV). l'{ilik perserian ini terdiri atas tanah dengan
gudang, barang-barang dagang dan uang tunai-
'd, Seorang meninggal dunia dan meninggarlkan 5 orang
. $rarig.-llarisannya terdiri atas barang-barang, uang
tunai dan Piutang-Piutang.
Aturan umurn tentang rnede eigendon tidak dikenal,
baik dalam KUH Perdata mauPun dalam peraturan lainnya-
Untuk masing-masing milik bersama dalam peraturan lainnya.
Untuk' masing-masing orilik bersama ada aturan khususnya
sendiri-sendiri. I*lisalrrYar untuk milik bersarna karena
perkawlnan dengan persituan harta diatur dalam Flukum harta
kekayaan, milik bersama karena adanya perseroan diatur
dalam huktrm pers,ertranr dan milik bersarra karena pewariSan
diatur dalam hukum warig.
Berrnacarn-macatn kebendaan dar:I, persatuan harta
kekayaan, dari pers,eroan dagang dan c,arisan tadi rnerupakan
mil.ik bersama dari suami istrir para Pes,ero dari pers,ertran
dan para waris dari uarisan tersebut. t'tilik bersama ini
sifatnya agak lain dari pada milik bersama atas kebendaan
yang dibeli oleh dua orang yang dimaksudkan di atas.
Jadi ada 2 jenis milik bersama-
1 . t'li I ik bers,ama bebas. ' '
Dikatdkan milik bersama bebas apabila antara yang
bersangkutan hanya ada satu ikatan hukuro yaitu
ikatan hukum sebagai kawan milik ka.rena mereka
bersama rnerniliki suatu kebendaan- Misalnya, bebe-
rapa orang gecara bersarna-sama mernbeli suatu
kebendaan-
2. Hilik bersarna teriltat-
Dikatakan milik bersama terikat apabila antara
yang trersangkutan ada pertalian hukurn lain yaitu
79
selain i.katan huktrm sebagai kawa,n rnilik, rnasih ada
:
80
benda. tertentu dari rarisan. Dengan demikian .ia akan
oernberatkan waris-naris lain. Apabi la ada s crrang
ArB, dan.C dan dalam warisan terdapat sebidang tanatr,
suatu . perusahaan. dan barang-barang rrurnah ,tangga,
maka A tidak boleh rnenjural ,baqiannya dalam tanah
kepada X dan bagiannya perusehaan pada y. Apabila
ini diperholehkan, raaka B dan .C dFlam ;pernbagian
rearisan mgngenal, tanah hbrus berhadapan dengan X,
mengenai perusahaan dengan y dan mengenai barang-
barang rumah, tarigga dengan A. rni akan menyulitkan
rlrusan warisan:dsn pehbagian warisan itu karena itu
penjualan yang dinaksud, di ,atas tak diperbr:lehkan.
' Apakah Eeqrsng
i:esero dari persElroan dagang
(Firma atau CV; boleh raenjual bagiannya datam
perseroan itu tergantung dari ketentuan-kEtentuan
dari perjanjian Firma atau .CV terEebut. Tetapi
bagaim'anapun pe€ero. itu tidak akgn .boleh arenjual
bagiannya. dal.ao suatu benda tertentu yaqg menjadi
perseroan, misalnya tanah qtau rfrobil dari .pers€rtran
tersebut
. , Suaoi atau. isteri selama perk,awinan tidak
boleh rpenyerahkan b.agi.annya dalam per:satuaq harta
perkawinan kepada trrang lain. .Iika perkawinan .. sudah
terputus barulah mereka masing;-rnasi.ng berrhak,,rnernin-
dahtangankan bagiannya itu, itupun tranus .dilakukan
atds kesel.uruhan haklla.
B1
dan herbuat apa saja terhadapnya tanpa diperlukan
ijin dari kawan (-karan) milik yang. lain. Masing-
masing kawan milik herhak m€nyerahkan bagiannya
kepada orang lain atau rnernbe,hani haknya itu dengan
' hak-hak kebendaan tenbatrEr seperti hak pakai hasil
atau hipotik, tanpa perlu merninta ijin dari karan
(-kanan) milik yang lain.
Tetapi perlu diingat, bahna hak kanan rnilik itu
dibatasi oleh hak kawan milik yang lain. Oteh karena
itu pernbebanan yang dilakukan semdiri oleh sal.ah
seorang kawan nilik atas benda yang ,rnerupa,kan
eiEendom bersama adalah tidak sah terhadap kawan
(-kawan) oilik , )rang 'lain, apabila dan sepanjang
mereka ini.dirugikan (keputusan HGH, tanggal 22 Juni
1933)'
,",., hat milik nersaroa bebas, misarnya
apahila K dan L bersama menbelt sebidang tanah, K
atau L masing-masing behas untuk menjual bagiannya
kepada pihak ketiga, misalnya Z ini mengganti
kedudukannra penjual itu ( K dan L)r juga apabila
yang dibeli bersama tidak hanya satu bidang tanah
tetapi 10 bidang tenah, keadaan tidak berlainan-
llasing-masing bidang tanah .merupakan milik bersa,rna
tersendiri dan dalam hal demikian ada 10 "milik
bergama1 bebag" .,
82
Para pesero juge tidak berhak untuk menuntut
pemisahan dan pembagian milik perseroant selama
perseroan belum dibubarkan.
l'tenge,nai warisan setiap. saat dapat dituntut pemisah-
an dan pembagian oleh salah seorang waris-
Jadi dapat dikatakan, bahwa pada umumnya
(kecuali warisanl Pada 'milik.bersama terikat" tidak
dapat dituntut penisahan dan pe-rnbagian- Baru setelah
ikatan hukun yang nengakibatkan adanya oilik bersanna
itu terputus yaitu setelah perkarlinan bubar atau
setelah perseroan dibubarkan, dapat dituntut pemi-
sahan dan pernpagign oleh seQrang kawan milik. Dalam
keadaan itu milik bersarna terikat telah menjadi
milik bersaou bebas.
Pada eigendom bersana bebas.
ltenurut pasal 573r pembagian' eigendcrm bersa- .f,
ma bebas harus dilakukan glenurut peraturan-per:aturan l
t
i
,, 1
:
1:
peninggalan. Ini berartir:- - bahwe
-l'--
atas eig€hdom,,--:ber-
tr.
{
!
;.^----
sami 'beb'bs -, -
dapat o,edit takan
:--
pemisatrql 'da* -'--
-gembaqian
I
I
,- :- l::
84
ke,kuasaan eigenaar atag bendanyar dapat mengajukan tuntut-
an-tuntutan lain dirnuka hakiar'
A. REVINDIKASI
Suatu kebendaan oilik s€orang yang dianbil atau
dikuasai secara tidak gah oleh seclrang lainr dapat di-
tuntut atau dituntut keorbali oleh pemiliknya. Digunakan
istilah dituntut apabila kebendaan itu belurn pernah
dikuasai eigenaar dan .dituntut kernhali, apabila kebendaan
tergebut sebelunnya telah berada ditangan (dikuasai) si
eigenaar
Pemilik hanya dapat arcnuntut kesrbali suatu keben-
daan apabila kebendian itu sebeluonya berada ditangannya
atau setidak-tidaknya pernah dikuasai atau berida ditangan
eigenaarnyitr yaitu benda-bend5 yanq diserahkan sbcara
cons,ituo-pos;s,essorio. Dalarn hal itu benda tersebut berada
ppda eigenaar senula, tetapi hak eigendomnya telah di-
pindah ke eigenaar baru. llaka dalam hal ini tiUat dapat
dikatakan bah+ra eigenaar baru dapat .nehuntut kenbali
, barangnya, oleh karena barang itu belum pernah berada
ditangannya. Jadi dalam keadaan itu ia metuntut benda itu-
Flenurut pasal 574, hak revindikasi ini hanya ada
pade eigenaar. Tidak ada revindikasi pada bekas eigenaar
ataup-rn pada calon eigenaar- sedangkan yang dituntut
kembali, ialah kebendaannyal bukan hak eigendonnya- Juga
calan &igenaar tidak menpunyai .hak revindikasin rnisalnya
seorangli yang telah rnembeli sebuah sepeda yang belurn
diserahkln kepadanya r,ralaupun ia tel ah 6enbayar harganya
ia tidqk oempunyai hak revindikasi-
' Dalarn pasal 574, penuntutan tkembali) dapat dila-
kukan terhadap tiap-tiap detentor. Dengan detentor ini
dimaksudkan adalah detentsrnya - bezitter (orang yang
menguasai suatu kebendaan untuk trezitter)-
85
Tapi para penuli.s sependapat, bahu:a perkar-a revindikasi
dapat diajukan terhadap bezitte:- atau detentsr, yaitu pada
siapapun yang n-renguasai bendanya atau dengan perkataan
lain yanE dapat nengembalikan barang i-*-u.
Dalarir prakte'k, eigenaar- b.:1eh memilih untuk. rnenun-
tut pada detentor, bezitter a'Lau ,detentor dan bezitter.
Jadi i'stilah '"deterltot-" (houder) da:lam pasal 374 harus
ditafsirkan se,b:rgai detentsr ri*n./atau bezitter.
' ' Halc rev'indikasi ini traptrs i kar-efta da.lur,*4rsa clengan
lewatnyi ' wak'tu 3O tahun ('pasal .1967). : t(erena .,lewatny.a
rlaktu itu tidak dapat dimajukarr gugatan revindikasi lagi
terhadap trrang yang menquasei benianya, sehingga orang
yang menguaso:'i bendan;,a ter:;e,but'tidak d;*pat d{ganggu lagi.
B- Tuntrl{anituntutan' lain
: Tuntutan-tuntutan la*n' yang ,dapA-t, diajukqn oleh
.iD
e,igienaar tkarena adarila ganggqan, !'.eci1)., adatrPlr ;., ,.
''
1-'?untutan unttik dinyatikan,, bahwa penggugat adalah
eigenaar- l :
I I ;':: ' ' '- ''Tuntrltan ' de'm5"'k ian ":ti.d3k' r cii.sebutkan .. dalam
'r"': un'd'ing:sndang . ,Bahg.ra .:tuntutan', , ,l'llecleratoi.r' , . i{l.i
' ' ' t (pernyataan 'sbbaigai ,tir"rkunr') r,. dapat. .$iterima oleh
.
ru=akan harang, hinder (qancrrluah ) 'artau;:r:ri 'karena
:
. : ,, :
Bd,
:
penyalah gunaan hak. Sernu*nya tersebut dapat
dilakukan rnelalui pasai 1365 KUH Perdata-
'
3. .PEluw:rsa (verjaring) ., , : ,
4. Pewarisan
r:
5. Penyerahan ( levering )
Cara-cara mempe!:oleh hak eigecdem gilt{.ai ;+qet. ie4.
6. Pencipta.an barqng (spesif,ifcasi.r. zaaksvorrning I
7 . .Fgnggabqnggn' (pencampuran, wereniEin!,, verrnenging!
A. Penarikan hasil (vruchttreking)
?. Pencabutan
.i. ...
hak (c:nteiuening)
10. Konfiskasi (perampgsag oleh yanq berwajib)
L1. Persatuan harta kekayaan dalarn perkaurinan
E7
berhak atas kebendaan itu dan dengan oaksud untuk
memiliki kebendaan itu untuk dirinya gendiri. Pada
umu-mnya dengan peeiilikan orang hanya mernperoleh hak
hezit latas suatu kebendaan-
v- Apakah seorang dengan pemilkan itu iuga' da-
pat menp"::Jt-l,l: '1.:i_eTlo*.. Ilensan pemilikan
hanya
dapat diperoleh hak eigendoo atas suatu kebendaan
yang tidak ada eigenaarnya. l44*3ng-j}ldak ada
+-=---ru#
'r I
eigenaarnya hanyalah kebendai6 lfiang tidak bergerak
selalu ada eigenaariyayaitu negara (pasal' 5.2O KlJ}l'
Perdatal. Sehingga hanya kebendaan yang bergerak
saja yang dapbt dimiliki dengan 6occupatie"'.'
Inilah rat'io rtari pasal 585r yang menentukan
batnra kebendaan bergerak yanq tak 'dimilik'i oleh
siapapun iuga ruenjadi hak eigendomnya or.ihg yang
Frtama*tama meoiliki (mengokupasi ) kebenddsn', itu-
Pasal 5gS tidak menyetxrtkan kehendaan tak bergerak,
*arena tak ada kebendaan tak bergerak yanE tidak ada
pemilil<nya. i'': '
8E
Harta : Karun
Apakah yang dirnaksud dengan harta karun ?
Henurut pasal 587 ayat 2 adalah, segala benda ya.g
tersybrffYL atau terpendam dalam tanah yang orana
orangr4(Jdapat menbuktikan hak eigendornnydr bukanlah
harta karun- Eigenaar tanah atau orang yang ttteneou-
kannya, tidak berhak atas harta itu. Eigenaar yang
biga membuktikan hak eigendomnya tetap eigenaar dari
harta itu.
Di dalarn pengertian harta karun diatas, di-
syaratkan "diketemukan karena kebetulan sematrt-rnata.
Apakah apabila sgorang dengan sengaja rnencari dan
kemrdian neneotlkan harta karun yang terpendan di-
, tanah, peraturan dari pasal,5B7 juga berlaku ?
llenurut pendapat nodern (Sholten, pitlo,
. t'leyers) orang yang menernukan harta harun . ditanalrnya
orang lain, memperoleh setengqh dari harta karurr
itu, sedaagkan setengatrnya untuk 'eigrenaar tanah
(p1sal 5Gl7 aydt 1), juga apabila harta karun itu
tidak kebetulan diketemukan, tetapi diketannuksr
setelah d€ftqran sengaja dicari
Tukang kebun yang deng:n kebetulan eeriernu&En
harta ka,run di Fret(*rarrgan majikannya, berhak
setengah dari harta karun di iekarangan majikannya,
berhak setengah dari harta karun itu- Ia bekerja
pada majikannya untuk mernelihara kebun tidak untuk
rnencari harts karun. Tetapi apabila eigenaar
pekarangan menyeura clrang untuk mencari harta karun,
hasilnya adalah untuk majikan, kecuali ada perjanji-
an istimewa-
A.d.2. Perlekatan {accessie, natreking)
Perlekatan terjadi, apabila suatu benda
terikat sedenikian rrr0- d€ngran benda lain, sehingga
a9
dua benda itu menjadi gatu kesatuan (pasal 5OO) '
Benda pertama berakhir se'bagai benda tersen-
diri dan menjadi henda bagian dari benda keduar jadi
ada dua atau lebih benda yang berajatnya t'idak sana'
Yang satu dinamakan benda bagian yang gatu dinarnakan
benda .lt"t"
Pagal 588 yang berlaku:bagi benda berqerak
dan tidak bergerak eienentukan, bahrla eigenaar dqfi
gF"I:* rtg!19 rryme:e-rsh -e+es1!91- atas* b9lg' basian '
Pasal 5g9-5?9 mengatur perlekatan yang ter-
jadi karena or.rng. Karena pasal 5El9-605 tersebut
rnengenai bumi ( pulau-ptrl au, sungai-sunqai danau)
dengan demikian diangap telah dicabut oleh UUpA'
Sebagai contoh dapat disebutkan seorbng yang
memasang onderdil oobil milik trrang lain pada mobil-
nya sendiri, misalnya kabel yang menyambung lampu
atau claxon dengan dinamo- Kabel tersebut berakhir
sebagai benda tersendiri rlan menjadi benda bagian
'dari mobil. Eigenaar mobil rnemperoleh eigendom atas
kabel tersebut dan harus mernbayar harganya kepada
pemiliknya.
Ad-3- Daluwarsa (Verjaring)
Salah satu cara untuk metnperoleh hak eigendon
yang disebutkan dalarn pasal 5El4 adalah daluwarsa'
Dalan bagian yang sama dari bab ke III' pasal 610
rnenentukan bahwa hak eigendom diperoleh karena
daluwarsa setelah seorang menjadi bezit dalam bab 7
dari buku IV dari KUH Perdata-
Dalam hukum dikenal adanYa 2 macam daluwarsa Yaitu :
a. acquisiti'eve verjaring ( daluwarsa Yang
akuisitif )
yaitu daluwarsa sebagai alat untuk ne{oPer-
oleh hak-hak kebendaan-
90
b. extinctievEr verjaring. (daluwarsa yang
ekstiaktif l
yai,tu dalur*arsa sebagai alat untuk dibebas-
kan dari suatu kewaiiban.
l'lengingat akan adanya dua xnacam daluvrarga
tersebut, maka CIsrjadi teranglah, bahr*a memperoleh
hak.eigqqdom dengan daluwarsa dalan hal ini yang di-
oaksud adalah acquistitieve veriarilg.
.,: . _ Arti pentingnya peraturan tentang acqusi-
tieve verjaring irri terutama bukanlah sebagai cara
uotuk memperoleh hak eigendocr, karena daluwarsa ini
sebenarnya, jarang sekali terjadi, karena dalurrarsa
ini,sebenarQya jarang sekali terjadi, daluuarsa ini
justru sanga! penting peranannya dalan pembuktian.
Acquisitieve. vegjaring. ini menghalangi terjadinya
pro$atiodiabolica (pgmbuktian setanr diabolisch
bewj.jsl, karena dalurarsa. ini akan berfungsi sebagai
bukti, batua eeseorang adalah eigenaarp jadi
pentingnya justru pellu untuk mengakhiri ketidak
past'ian hukuo meogenai siapa sebenarnya eigenaar
dari suau kebendaan tertentu.
' j.
.
?1
Demikian " jiiga "bungdo (rnLsalrtya calak hidup atau
lijfrente; dan piutang lain yang ,buk.n piutang
' karena surat atas ba*a adarah
hak-hak atas nama.
Heka dapat disiropulkanl -,bahiia
rnenurut
ur1:"g-undang yahg dapat diperoreh
karena daruwarsa
", ya'rtu se'nua kebendaan berge,rak atau tak
'bertubrrh bergerak,
atau tak bertubuh yang" tiirdiri atas
nena-
Disimpini-tebenuaan yang disebiitkan .diatas
'''{y"r,g trleat dipEroteh kar€nS aaiiivitrsaj,
ada keben_
tak dafat diperoreh'karens rgarii*arsa..yaitu
,' :t:" Il"n yang
kebi:niriian' tiisraisud 'daram' pEcii.ig77,. ayit
'' 'keberidaan tersebut adalah 1_
b."d.:;;;i" ourneiak ,,b.r-
'.1"?y,1.,ri" t:.'bertribuh yans nru.*-arfrra,
un:uk' kebehdian €esiaca.n'ttu"6erdisarkan atas,nama.
pasar, rwz
1 bertaku sebagai, .eigendorn. S"a"rrgt.r,
l1"a daluwarsa
- deriigan -bezit berraaksud.rnerubah 6ezit;;r:.;,
disendir;. cifiuwa;ia uritu;-*;["o",,yrls
1"r" dirirak_
=,r: pasal L97Z ayat 1 men,adi tidak. berlaku lagi.
' kbbeirdaan 'd.i'.r' pdgar
.1;iiin Lq77' iayat .ii, rdasih
terdapat lagi kebendaan lain yang
Juga tidak dapat
diperoleh karena daiuxersa yiitu
liebendian yang
pasal 537 vo pasal less. Kehendaan
:,:1',::"' ,lt::,[
tersebut adalah . .,.... .
: :
92
Syardt-syarat bagi brgzitter untuk memperoleh dalu-
hrarsa.
Syarat^syarat tersebut adalah :
1- Harus.ada bezlt sebaqai eiqeedom.
Flaksudnyai bezit-'untuk dirinya sendi-
ri. Bezit untuk orahg lain adalah detentie.
Dengan detentie tidak dapat diperoleh
eigendom. jadi .lrarus, ada bezit perdata.
.
apabila oleh undang:-undang (pasal SSS dan
1965) ditentukan, bahwa be,zit dengan itikad
buruk harus dibuktikan o.leh t:rang yang
menyangkal adanya itikad baik pad bezitter-
93
3- Bezit ha.rus teruq menerus.. tak- tFqpqtuF-.ptltus
dan. ta-k tergaBqq$_
Syarat. .,Cemikian dapat kita temukan
. da,lam pasal 1955. : Syarat ,terpebut aengandung
Apabi.la bezitter
,i
,dapat mengemukakan hal ini
, ia di-,anggap tetah membezit kebendaan ter-
gebut selaora t.selang rlaktu antara dahulu dan
sekarang. Tentl saja: inggapan ini tidak
roengurangi kekuatan pembuktian yang gebalik*
nya. Selain itu ,;,rg. disebabkan karena
pasal-pasal 56O dan 566 telah roenge{oukakan
g4
adanya anggapan, bahwa bezit tidak terganggut
apabi 1a setelah bezitter di.ganggu dalam
pelaksanaan hak-haknya yang tiobul dari
bezitter atau setelah kehilangan kekuasaan
atas bendanya, telah diper:tahankan bezitnya
atau rnetoperoleh kemba-li f,ebendaannya itu'
4- Bezit-Eafus dimukA umuur'
Syarat dari pasal 1955"ini bermaksud
mencegah terjadinya suetu keadaan' dalaor
marra eigenaar tidak akan dapat f,rempertahan-
kan haknya terhadap gangguan yang berasal
dari bezitter Yang telah melanEgar hak
eigendonnya dirnuka hakirnr 'karena eigenaar
tersebut tidak mengetahui bahwa haknya telah
dilanggar.
5- Bezit hatrult$dal!-Jnendue-a.rtl'
Dengin syarat' ini dirne*audJurr oletr
pa,Ba 1953 adalah, bahwa be2i't hqrus nroberi
kepastian tentang tidak adanya oranq lain
selain or;rng Tang rnenguasai kebendaan Yafig
nenjadi bezitter dari ke{,eridaan ters'e'turft'
Bezit aalaft "mendua arti" (dwi artil
apabila bezit'itu berdasar atas Perbuatart-
perbuatan yang berisifat perbuatan bezitt
tetapi karena keadaan yang i'stimewa belun
dapat meoberi kepastian, bahwa bukan oranq
lain yang nenjadi bezitter' tlengan kata lain
ada semacam keraguan antara firatram bezitnyat
suatu saat naorpak sebagai bezit perdata rra-
mun disaat tertentu nampak sebagai detentie'
95
6; Bezit harus memPunyai- janoka. waktu ?O . atau
30 tahun.
J;ngka 'waktu dalutuarsa unttrk memper-
oleh sesuatu kebendaan karena daluwarsa yang
.disyaratkan oleh uirdang-undang adalah !
;r. 20 tahun, apabila be4it diperoleh karena
alas hak (titel) yang sah, :/ang tidak
. batal t1tl.ena .suatu cacad dalam bentuk
, caranya (pasal ,1965 ayat 1 yo pasal
1964).
b..30 . tahunt apabifa bqzittpr tidak menun-
jr*kkan alas haknya. ;. , :,
96
Lrntuk menghitung jangka waktu
daluwarsan sesrang
dapat menanrbahkan kepada bezitnya
sendiri dengan jangka
waktu bezit pendahuruannya dari siapa
ia terah rnemper-oleh
kebendaannya- De.,ikian ditentukan
aia"r", pasal lgiB.
A. Pencegahan dalurarsa.
Daruxarsa tercegah, apabila ada
fakta tertentu
yang mengakibatkan bezit terputus-putus
dan terganggu.
Setelah gebah-sebab yang mencegah
daluvrarsa itu tidak ada
ragi' dalu."arsa oenjadi berjalan
ragi akan te,tapi jangka
waktu bezit sebelum pencegahan
tidak dihitung7 untuk jangka
waktunyar jadi dirnulai baru ragi -!'.LEn J'
Ada dua oilacam pencegahan daluwars.a
yaitu pencegah_
an nyata (natuirrlijke stuiting daqr.
) . pencegahan perdata
( burgerlijke stuiting)
.
1. Pencegahan nyata.
Pencegahan nyata te,rjadi apabila
be,zitter dari
suatu kehendaan o}eflurut pasar LqiTai
selasra riruirrdari
satu tahun'terah kehirangan kekuasaanny.a
karena per-
buatan eigenaar atau pihak ketiga.
Henurut pasal 846 bezit atas suatu
kebendaan bergerak
berakhir (hilang - verloren) apabila
r kebendaan itu
telah diambir orang lain atau
dicuri- Jadi pada
kebe,ndaan bergerak bezit telah
hilang (berakhirl pada
saat kebendaan itu diambil atau O.:cu.i.
Syarat jangka
waktu satu tahun tidak diadakan.
Berdasarkan uraian
diatas' naka menurut benda bergerak
rt.= nama terjadi
r.": kebendaan tersebut aicu.i
:::: tuir*u,rtf - ,"rn*.
waktu satu tahun tidak berlaku
bagi ke,bendaan jenis
ini -
97
2. Pencegahan perdata.
Pencegahan perdata terdiri atas.
a- Perbuatan-perbuatan yang berupa tuntutan hukum yang
dilakukan oleh atau atas naoa yang berhak (eigenaar)
j
9B
B. Penangguhan dalu)"arsa.
Penangguhan daluuarsa yaitu penundaan terhadap
berlakunya daluwarsa- Pada asasnyar setiap orang dapat
rnempe{ioleh hak eigendom karena dalurarSe- Tetapi nengenai
orang terhadqp siapa dalunarsa berlaku, undang-gndang oe-
ngadakan pengecualian. Hal .demikian tannpak dari ketentuan
pasal 1986 KUH Perdata, yang eienyebutkan batula dalurrarsa
ber,jalan terhadap setiap orang, kecuali yang bagi keun-
tungannya, undang-undang, undang=undang nengadakarr Penge-
cualiannya. Jelasnya dalan hal ada, alasan-alasan yang lte-
nyebabkan adanya pengecualiapnya itu, berfakunya dalusarsa
ditangguhkan {dihentikan semerrtara} hingga hapuanya
alasan-alasan tersebut.
ltenurut pasal L9ltJT dln pqsa! 1!88 KUH Perdata'
mereka bagi siapa b€rlakunyil dalu$:rsa ditangguhkan yaitu
1. Orang-orang Yang belum denesa'
2. Orang-orang yang berada dibanah pengampuan
3. Antara suami istri
Dalamhalketigatersebutdiatagberlakunladalu-
wai;.ga ditangguhkan .karena didalam' hal ter-.lebut rnereka
Ui*nggap tidak dapat oenguasai helnya secara bebas' Khusus
uptr$t-'- suarni istri iuga hendak dicegah hal-hal yang dapat
,*t$S.tggu ikatan perkawinan mereka'
.,, Penangguhan itu berakhir apabila hal-hal yang
itu
menybbabkan penangguhan itu telah lenyap' Setelah
d-"luxarsa akan berjalan (jika penangguhan diraulai
sebelum
(aPabila
jangka daluurarsa itu dimulai) atau berjalan lagi
jangka waktu daluurarsa sudatr berjalan)'
Ott'"':^.t
. Sepaniang jangka waktrr daluwarsa ,sudah ,
makanaktusebelumPBnangguhanakandiperhitunet<11unttrk
memenuhisyaratjangkawaktudalunarsaTangditetapkan
oleh undang-undang
9?
Dari apa yang telah diuraikan diatas, rnaka ada
perbedaan antara pencegahan dan penangguhan daluwarsa-
Pada pencegahan dalur'rarsan harus ada tindakan nyata dari
crrang bagi siapa daluxarsa berlaku, sedang pada penangguh-
an daluwarsa tidak diperlukan tindakan dernikian.
Peoangguhan terjadi :iecara otomatis rrrenurut undang-undang
Siada pencegahan daluwarsa, tenggang s.laktu sebelum pence-
gahan tidak diperhitungkan sedang pada penangguhan
tenggang deoikian turut dipdrhitungkan untuk memenuhi
syarat jangka waktu dalunarsa,
.i
4d.4. Pewarisan
Pewarisan nenurut undang-undang atau rnenurut tes-
tamen, arelanjutkan kepribadian dari pewarisnya. Karena
hukuo, mereka meraperoleh benda-benda dan hak-hak serta
kewajiban-kewajiban lain dari sipewaris. CItomatis mereka
berhak atas harta peninggalan pewarisnya.
Untuk legataris (mereka yang rnemperoleh benda-
benda tertentu karena adanya testaaen) dikecualikan dari
ketentuan itu. Sebarb legat bukan suatu cara untuk meorp€r-
oleh hak eigendom, karena untuk legat rnasih rnernerlukan
100
penyerahan. Jadi pelyerahannyalah,,,yang rnerupakan Eara
untuk. qernRqr-oleh hak eipqndo4t dengan fegat, sebagai titel
(alas hakl
4d.5. .Penyerahan ( levering)
Dari cara-cara untuk a€srpercrleh hak eige,ndoo yang
disehrtkfln.,. dalin. . pasef EEll, y'ang . terpenting adalah
penyerahan;
ll,enur,ut trukum perdata yang' dimaksud detgan lpqnyel
ratlan',,,; adalah, ptrryerahqrl'sugtu,kebendaari' oleh eigenaar
\u.,+<
ad.a. penyerbhan-
:
' : Pada penyerahan ada;dua pihak''yttg bertindrk,
pihak pihai 'yang '*rnyerahkin 'dan yang menerima.
Antara kedua pthak itu harus add persetujuan yaitu
pgrsetujuan untuk rlenindalr-tan(iankan hak kebendaan
'qias hak lain dari pitrak"ya|:lg sitri kepada pihak yang
lain. Tiap-tiap persetujuan yang menciptakan, oenga-
' tur atau rnembatalkbn haB:hak; merupakan 'perjanjian
(dilarn arti luas)- Dilihat dari sudut ini penyerahan
adalah suatu Perjanjian kebendaan- Tu'juan peri€njian
101
kebendaan adalah untuk maminoair tangankan hak
eigendoo atau hak lain dari pihak yr.,g satu kepihak
yanq lain-
Ada dua jenis penyerahan yaitu.:
, . .,i s. penyerahan nyata (feitelijke levering!
. b- penyerahan yuridis (yuridiscehe levering!
Tujuan dari penyerahan nyata adalah untuk
,aetuherikan . pFnf d. t,
tI1iT
lqebendaan. cara penrerirhan nyata ,tidak uiitur dalan
unoang-undangr clrang,, yanE rnenyer-ah&an dapat. aslaku=
kan tiap-tiap perbuatan. yang'dapat. raemberikan .hepada
' yang 'menerima.kekuasaan yang nyata atas kebendaanya.
. , :, Eara*cara . penyerahan yuridis ( tradition l
.
diatur dalam unding-undanq. yaitu trntuk*.,: ,..
ayat 3).
:
102
Pada benda tak bergerak (tanah) selalu ada
dua jenis penyerahan itu terlepas satu s€rfila lain.
Penyerahan yuridis dengan membali.k nama benda itu
atas na{na yang senerima, dengan akta yang dibuat
dihadapan kepala kantor pendaftaran tanah (sekarang
PPAT,. Penyerahan yang nyata dilakukan dengan oeng-
kosongkan tanah atau bangunan dan membuka pagar,
memberi kunci-kunci dan sebagainya.
Pada benda yang tak bertubuh atas narBa
(misalnya piutang atas naaa) penyerahan dilakukan
dengan akta (.akta cesEie!. Untuk piutang atas. nerna
tidak mungkin ada penyerahan nyata.
Dibarah ini dibicarakan cara-Eara penyerahan
berbagai jenis kebendain :
A. Penyerahan kebendaan bergerak.
a. Penyerahan benda bergerak yanE ber.tubuh-
llernperoleh bezit dengart peny.erahan harus de-
- ogan bantuan bezitter semula- .Eezit herpindah
dari tangan beritten lama kepada bezitter baru
'dengan penyerahan benda tersebut.
Sebelun dilakukan penyerahan rnaka benda yang
dijual atau ditukarkan, dihibahkan masih men-
jadi ".bezit" atau 'eigmdo,nnya" penjual,
penukar benda atau pemberi hibah
Flisalnya : Apabila B, sebe=lum, harang dise-
rahkan kepada pembeli A, kemudian menjual lagi
dan menyerahkan barang tersebut kepada X, maka
X yang menjadi pemilk atas harang itu. A tidak
berhak mbnuntut kernbali (revindikasi) barang
tersebut dari X, karena A belum menjadi
bezitter atau eigenaar dari barang tersebut.
A. hanya dapat ninta ganti kerugian kepada B
103
karena B tidak f,rau oenyerahkan barang tersebrrt
104
).ang dimaksud pasal 612 ayat 2)-
Kemudian A- nemb,eli barang tersehut dari B
atau B menghibahkan barang itu kepada A-
Disini dapat dilihat hanya dengan perjanjian A
telah rnemperoleh bezit (atau eigendom) atas
barang tersebut tanpa dilakukan penyerahan-
Telah terjadi intervensi dari bezit, A dari
detentor rnenjadi bezitter tanpa diketahui dari
luar adanya perobahan itu.
Penyerahan ini dinannakan "traditio brevi manu"
(pen)rerahan dengan tangan pendek)- Cara Penye-
rahan ini umueinya tidak r.renimbulkan kesulitan
dan tidak banyak 9isalahqunakan-
Suatu sontoh penyerahan diatas dapat disalah-
gunakan dan menimbulkan kerugian kepada orang
lain. X telah mendirikan perusahaall r dan
diterapat:tempat lain ia mendirikan toko-toko
ya1rg, dikuagai oleh saudara-suadaranya yang
disebutkan dalam surat-surat perjanjian' Tidak
heran kalau perusahaan itu dipercayai oleh
pabrik-'pabrik karena .dianggapnya bonafide dan
memberikan kredit yang besar kepada X. Barang-
barang yang X teriqg4 dari pabrik-pabrik
lang,sung dijual kepada toko-tokonya- Pada
suatu waktu X tidak roerobayar kredit dan
dinyatakan ,Pailit,-, Pada saat kurator' dalam
kepailitan X ikan meny.ita toko-tokg ditempat-
tenpat lai.n itu, ia diperlihatkan akta penjual
dari toko-toko itu kepada' gaudara-saudaranya
dan meneauskan tokoltoko itu seperti biasanya'
Jadi penyerahan toko-toko itu dilakukan dengan
"traditio brevf mantl" yaitu dulu tokcr-toko itu
dikuasai sebagai detentor kemudian menjsdi
105
bezitter atau eigenaar tanpa adanya perobahan
yang nampak keluar.
Adalagi ptsnyerahan )rang dinamakan,.Constitutua
posseeoriwil" yaitu penyerahan dari bezitter
atau eigenaar erenjadi detentsr tanpa ada
penyerahan yang nampak dari luar.
Contohnya : A oenjual barang-barang kepada E
dan pada saat itu juga A rnenyewa atau meoinjan
barang-barang itu iagi dan bafanE-barang itu
tetap 'ada pada A. Disini tak_' ada perobahan
apa-apa yang naopak keluar dan tidak perlu ada
penyerahanr' tetapi penye,rah€rnnya dengan per-
nyat-aan telah dianggap-cukup, hal tersebut
'dinannakan constituturn possessorium.
Penyerahan tersebut diatas lebih berbahaya da-
ri penyerahan traditio brevi trlanu karena orang
menguasai barang-barang biasanya dianggap se-
bagai perailiknya dan .ini banyak disalahgunakan.
Contoh : K memberi pinjaman u.rng kepada L,
karena K percaya bahwa L orang yang mempunyai
rumah besar dengan perahot yang bagus, dan
nrenaiki mcrb-il yang , mewah, hal' ini dapat
arbrirpakan janninan dari hirtarigriya. Setelah
beberapa laon'bunga hutangnya yang biasanya
dibayar tel.ah berhenti mFdrbayar meskipun sudah
diberi perinlatan'u' te,tapi tidak dijanrabnya.
Kernudian K terpaksa rnelakukan penyitaan atas
bemua barang-barang L, teta'$i ternyata barang-
'barang L. tersebut bebera'pa- $iaktu yang lalu
telah dijual kepaa X dan pada saat yang sama X
telah menyeuakan kembali'kepada L. Jual beli
antara 'L dan X dilakukan dengan penyerahan
Consi tuturn Possessoriurn -
105
:
Ikhtisar :
L - Tradirr brevi ,oanu : Barang telah berada dan
tetap berada ditangan
pemilik baru.
z- coJtitutua rim : Barang telah berada
,l f "1s""*" tetaP berada dita-
%*1-'u*l/* {rW{;g6#-n
ngan,pemilik laata.
5. Traditlo Longa l{rnu,: Barmg tetah berada
dan tetap pada pihak
ketiga.
L07
mEngulungkan "gurat .. hutangnya.', karena
piutang-piutang jenis ini selalu ada gurat
trutaognya. .Oleh sebab ..itu penyerahan
piutang aan toonder dianggap sebagai benda
bergbrak yang bertubuh, dah penyerahannya
dilakukan tanpa peraberitahuan kepada de-
debitur. Contoh ,dari piutang tanpa perrberi-
tahuan kepada debitur. Contoh dari piutang
ini adalah uang kertas dan obligasi.
Penyeratran. piart_aog aqn order .juga
d'iitur dalam'pasa 615 ayat S- penyerahan
dilakukan dengan mengulung.kan surat hutang-
nya dari endossemefit; Endossement adalah
keterangan yang ditutis disebalik (dipung-
gung) surat hutangr yang ditandatangani
oleh pemtlit< piutang.r ying menyatakan
kepada siapa piutangnya telah di endoseer
(dipinddhkan)- Penyerahan piutang jenis ini
iuga dilakukan tanpa perl.u pemberitahuan
lebih dahulu kepada debLtur- l{esel, cek,
dan accep adalah cr:ntoh ,piutang:piutang
dari je,nis ini.
Penyerahan piutang Atas nama (Op
naann) diatur dalgm pasa.l 61 ayat I dan Z.
Piutang ini tidak selalu'dibuat bukti surat
(surat utang atau Eurat jua1, beli). Bukti
surat bukan unsur nutlak q.gi piutang atas
nama. Sebaliknya tidak mungkin ada piutang
aan o;-der atau aan togndel tanpa surat
utang, .sehingga bagi jen.is ,kedua piutang
ini surat utaog nerupakan unsur mutlak-
Penyerahan piutangi atag naota dinama-
ada cessie tersangkut tiga
108
pihak yaitu :
1" pihak yang rnenyerahkan ( kredi tur lama )
yang dinamakan
-l-.EgSIf:
2. pihak yang rnenerima (kreditur baru) yang
dinarnakan .,cesEignaris', -
5- debitur {si berutang) yang dinamakan
cessus (debitur cessus) _
109
hutangnya secara sah- karena itu pasal 613
ayat 2 rnenentukan, bahta cessie _antr.a ce-d
dan cessionaris baqi cessus (siberutanq) tiada
akibatnya. melainkan setelah cessie itu :
110
Sekarang timbul pertanyaan, apakah
yang diserahkan 2. Jawabannya adalah : segala
hak-hak cedent terhadap debitur cess;us.
ilengenai soal ini pembuat undang-
undang memberi ketentuan dalam pasal 1555
khusus rnengenai penjualan piutang. Peniualan
suatu piutang meliputi segala yang melekat
padanya, seperti penanggungan-penanggungan
(borgtochten), hak-hak istiinewa dan hipotik-
hipotik. I'tenurut pasal 1546 ketentuan-
ketentuan tersehut iuga berlaku bagi -tukar
menukar {piutang} -
iessie yanE telah dibuat, tidak dapat
ditiadakan oleh suatu persetujuan antara
cedent dan cessionaris-
Apabila piutang hendak dikembalikan pada
cedent, harus dibuat cessie'baru, dengan mana
cegsionaris sernula rnenyerahkan piutang kepada
cedent sernula, Cessie kembali ini dinarnakan
t:etrn .cessie- Terhadap retro cessie ini
-
belakutah keterrtu^an-fteterrtuan- cessie dari
pasal 613 ayat 1 dan 2.
Seperti 'telah diuraikan diatas pada
cessie yang tersangkut ada tiga pihak yaitu :
cedertt, cessionarig dsn tr€:sgus.
Antara cedent dan cesgisnaris telah
terjadi penyerahan piutang. Penyerahan ini
sebagai penyerah-an kebendaan lain mempunyai
sifat hukurn ke,bendaan, karena itu tunduk dan
berlaku pasal 5El4 KUH Perdata. Sedangkan bagi
ces:ius hanya ada penggantian kreditur, maka
baginya cessie ini mernpunyai " gifat
perorangan".
111
Jadi sebenarnya cessie ini mempunyai
dua sifat yaitu sifet hukum kebendaan dan
i'Lu dinamakan
:::;:. ::H:,'::::"::::;.::'""'
b. Fe,n.re,ratran - benda-be'ntJa - bertrerak tak bertubuh
lainnve. .
113
Jadi dapat dikatakan tahtra sistem pendaftaran
tanah menurut 'overs ordonantie adalah sistem negatip.
T"irtik'': '!ada kepastian, bahula i seorarrg. yang n;iloanya
tercatat 'dalam akta eigendom adalah eigenaar, tetapi
-ada k€pastiah bahwa' tlrang yarig hemanya tidak 'tercatat
dalhrn akti eigendorn bukan iigenaar
a- Sistem Neqatip
, Menurut
,] 'sistem ini, seclrang yang namanya
tercantum dala.st' bkta eigendom belum rnerupakan jaminan
-.i.. : .i
(eigenaar
,bahqa .:?rang tersebirt. ad;f,1h peml.li( sejati
, yang
s.ebe!.arnya) . . : , 1, .:. ._
114
b. Si:;tern Positip -
Berbeda sistern pendaf taran negatip, {nenurut
sistem positip, adalah pendaftaran tanah dapat diper-
traya penuh oleh pihak ketiga- Pihak ketiga yang dengan
iktikad baik rnernperoleh tanah secara sah dar-i seclrang
yang tercatat sebagai eigenaar adalah safe (aman).
Pihak ketiga tersebut hanya dapat digugat oleh Brang
yang rnenyerahka,n tanah itu- Ia tidak dapat digugat oleh
pemilik sejati, andaikata orang yang rnemindahtangankan
tanah kepada pihak ketiga itu bukan pemilik sejati.
t lE
L L.)
a. Notaris
b- Pegawai-pegawai dan bekas pegawai dalam lingkungan
departemen Agraris.
tr. Para pegawai pamong praja.
d. Orang-orang lain yang telah 1ulus dalarn ujian yang
diadakan oleh menteri agraria. q
L16
sLtatu perjanjian yang meflajibkan sipenjual untuk menyerah-
kan. l'tenurut hukum adat penjualan dan penyerahan glenjadi
g,atu- Hak milik atas tanah beralih dari sipenjual kepada
sipembeli pada saat terlakgananya perjanjian jual beli.
Karena hukum agrraria {ULrPA} bersandarkan hukum adat, maka
maksud pembuat undang-undang kiranya adalah bahwa pemin-
dahan hak, misalnya karena jual beli, terjadi .pada saat
akta yang dibuat dihadapan pejabat telah selesai. Apabira
dugaan ini bgtul, masih merugakan suatu pertanyaan, apakah
maksud itu sudah tercapai.
Apahi 1a kemudian kepala KPT srenolak nelakukan
pendaftaran peraLihan karena suatu alasan )rang disebutkan
pasal 28 PP No. LO/!-9&1, misalnya karena ternyata, bahwa
orang yang memind'ahkan atau apabila untuk memindahkan hak
mifik ternyata tidak diperoleh izin dari Frejabat yang
berurenang, naka tak akan dilakukan, pendaftaran. Dalam hal-
ha1 demikiin ternyata, bahwa dengan Actanya akta yang
dibuat trleh FPAT belum.ada peralihan hak.
Henur.ut pasal 3 "akta beli" rnaka bila pembell
tidak rnernperoleh izin dari fang berwajib untgk membeli
tanah yang bersdngkutan dan jual beli menjadi batal, naka
penrbeli diberi . kekuasaan sepenuhnya oleh penjual, dengan
ha,k, nr€rnindahkan kekuasaan itu, untuk menjua tanah.tersebut
kepada fjifran lain atas naltu penjual, dengan dibebaskan
dari pertanggung jawaban sebagai kuasa-
Dari, ketentuan-ketentuan dalam akta jual beli
tersebut' g:b:lYt-1!!3 llrr?9Y:"9{:=1M:
penjual masih tetap pemilik dari tanah tersebut. Atas
alas;+n*alasan tersebut Prof . Ko Tjai Sing berpendapat
bahwa peralihan baru.terjadi setelah akta yang dibuat oleh
PPAT cliclaftar di KFT, uralaupun pendapat ini bertentangan
r%
dengan sistern hukum adat.
1,L7
ad-h. Titel atau alas hak yanq rnewaj j.bkan untuk meindah
tangank.*n hak eigendorn atas kebendFan yang bersang-
kutan.
Fen;ierahan ad . a. ( per-l-an j ian kebendaan ) harus
berdasarkan atas arag hakr yaitu suatu, perbuatan
atau peristivra hukurn yang mewajibkan urrtuk rnenyerah-
kan hak eigendorn atau hak lain. perbuatan hukum itu :
harirpir selalu adalah pElrjanjian, yaitu. perjanjian
jual bel i, hibah ataupun tukar roenukar. Tetapi
disamping itu dapat juga yang tidak oerupakan per-
' jan5iarr, rnisalnya : tegtamen dan perbuatan me_Iayran
hukunr yaitu pe,rhuatan-perbuatan yiang di lakukan
. sElc.lra sepihak. ,
I
I
I
I
ad.a, Sistem Causal
l*tenurut sistern ini, sah atau tidaknya
- penyerahan tergantung pada alas haknya. Jika
.
alas haknya sah make penyerahannya juga sah,
tetapi bila ares haknya tidak sah penyerahan-
p nyapun menjadi tidak .ah. Dengan demikian
antara alas hak dan penyerahan ada hubungan
causal.
ad.b. Sistern Putatief
Sistem putatief ini hanya mensyaratkan
alas hak yang disangkakan ada, sedang alas hak
yang tidak sah dianggap cukup. jadi penyerahan
adalah sa[ apabila disangkakan ada alas ha(,
sah atau tidaknya alas hak tidak'dipersoarkan.
ad.c. Sistenr AbEtrak
; , Sisteno abstrak ini''sama sekali tidak
. roensyaratkan adanya alas hak. Cukup apabila
. ada kemauan untuk mernindahkan eigendoor. Ftenurut
sistem ini ilas hak da1ao pagal SB4 adalah
,
119
Ketentuan dari. pasal 584 KUH perdata tanpak-
nya rnendukung siste,rn causal, hal ini dapat dilihat
pada bunyi pasal terseb't yaitu "penyerahan (perjan-
jian kebendaan) yang berdasar atas alas hak yang
rnerrajibkan untuk menyerahkan "eigendom,,. selain
dari pada itu dapat ditunjuk kepada beberapa Cf
L20
kerugianr jika ada alasan untuk itu- Sebagai
contoh : ahli patung yang apeibuat dari alaroler atau
kayunya orang lain, atau pelukis yang oeobuat
lukisan dengan kain dan catnya orang lain.
Perkataan ' "asal ... ... . " dalam pasal 606
d,, sremberi kesan, bahr*a ahli patung, pelukis, banr
ll€unperoleh hak eigendom atas banang baru tersebut;
setelah mereka nembayar harga 'bahan-bahan. Ini
bukan aaksud undanE-undang. Sebelurn mereka melaku-
kan pembayaran, benda-benda tersebut sudah menjadi
eigendoor mereka'yaitu pada siat benda-benda itu
I
bentuknya berubah. "r ''i '"'i' '
.,
Penggabung?g (Ferglgpirran r Vereniging.l
Penggahrng.rn atau perc,ampuran terjadi apa-
bila beberapa benda !31.f, tqrcampur- Apabilh benda
benda itu nilik, S,.q!u toreng fidak ada kesulitao,
grang itu tetap eigenaar !.fi benda*benda yang
tercanpur itu, Tet'api benda-benda itu iuga bisa
arilik berbagai orang. Apabila benda-benda itu
nrasih dapat dipisahkan, masing-rnasing dapat
menuntut kearbali''bendii-benda miliknya (ps- 609) .
Dari ketentuan-ketentuan dalam pasal 607-
609r'ketentuan dalam 6O9 merupakan ketentuan utarna
atau dengan kata lain tak ada penggabungan atau
percampuranr apabila benda-henda yang tercampur
itu masi.h dapat dipisah-pisahkan- Tetapi meolang
ada benda-benda yang tak dapat rnisalnya tepung
terrigu yang berbeda ktralitasoya jika sekali sudah
te.rcampur tidak oungkin lagi dipisah-pisahkan'
Orioitian juga beras merah dan beras putih sudah
tercaarpur- t'leski sebenarnya masih dapat dipisehkan
keorbati, tetapi karena sangat sulit'harus juga di
anggap sehagai sudah tidak dapat dipisah-pisahkan'
L2L
Apabita tercaopurnya benda-benda itu ter-
japi tidak benda-benda itu terjadi tidak karena
perbuatan orang, meliinkan karena kebetulanr maka
henda-benda ca{apuran menjadi milik bersama dari
orang-BranE tersebut, masing-rnasing dalam kese-
imbangan dengan harga benda-benda rnereka se.Dua j
(pasal 6,Q-7r. Jika tecarnpurnya benda-benda itu
terjadi karena perbuatan salah secrrang yang
mesrpunyai benda itu, rnaka ia atan memeproleh hak
eigendom atas benda-benda canpuran tersebut dengan
ketrrajiban eieobayan, -trarga benda-benda sannpuran
tersebut dengan kewajiban roernbayar harga benda-
.i benda kepunyaan oti.g yang' l"in dan jika ada
alasanr J'uga mlmbayar ganti kerugian (pasal 608)-
Prinsip dari pasal 6O8 adalah sa,ma dengan prinsip
iari pasal 6O6 tentang penciptaan barang- Jadi
jika sesGtorang rnembuat suatu benda dari bahannya
eendiri dan bahannye orang lain, rnaka ada pencip-
taan barang menurut pasal 606 dan penggabungan
barang oenurut pasal 60€. Orang tergebut melmPer-
oleh hak eigendom atas benda itu- fa r'raj ib
,'
membayar harga bahan-bahan dari orang lain itu dan
apabila ada alasanr juga raembayar gaflti trgt-,,
Penggabungan juga bisa terjadi, karena perbuatan
dari semua pemilik dari benda-benda yang telah
digahung-kan. Hal ini tidak diatur oleh undang-
undang, dalann .ha1 demikian akibat-akibatnya
dikuasai oleh perjanjian antara: pernilik-pemilik
. itur yang telah bergetuJ-u untuk berEama-s;una
mentrampurkan benda-bendanYa r
Penarikan hasil.
Ilenurut pasal 575 KUH Perdata, bezitter
yang beritikad baik berhak atas segala hasil ke-
L27
bendaan yanq tela.h din:-ki*atiriya, sarnpai ia digugat
dirnuka hak irn-
Berdasarkan atas ketentuan tersebut,
bezitter yang beritik;d bait;, itr-r dapat rnemperoleh
p
hak eigencJorn atas hasil-hasii tersebut. Sebaliknya
bezitter yang heritikarJ bu'ruk harus rnengefcbalikan
hasil itu- Cleh kar-ena itu ia tidak rnernperoleh'hak
eigendom .atas hasil-hasil kebendaan yan{t
dibezitnya
Pencabutan hak ( ontei,ge,ning )-
Dengan perncabrrt.an hak, rnaka hak tersebut
berpindah dari pihak tt:rhadap siapa pencabutan hak
itu dilakukan kepada pihal: yang rnelakukan pen-
cabut.rn itu- Untuk yang disq:but berlakangan ini,
penca-butan hak j.ldi rnerupa;ran sua,tu cara untuk
rnernperoleh stta"tu hak a'tas suatu benda-
Dalarn KUi-l .Perl1ata pencabut;an hak diatur
dalam pasal 57O dan pasal 5?4. Eerdasarkan pasal
57O pencabutan hak harrts a€rn::iluhi syarat :
a. ha,rus berdasar at;rs ketentrran unda.ng-undang
tt. harus aCa kepentingan umum
c. haru= dengan penbay;lran gati rtlgi yang layak.
hak "Gnteigenings;:ndo.irantie" Stb? Lg20 No- 5.74.
Kemudien clengan Lerl,akunya undanq-undartg No-. 20
tahun.1961 tente.ng' "Pelrcabutan h;;k-hak atas tanah
dan irenda-henda yang ada rJiatasnya yaitu yang
mulai berlai<u pada tanEga.l 2{: September 19.61 , mclk€l
OnteigenirrEsorrJon,;";--i--ra tergebut di.nyatakan tidak
berlaku lagi-
Konfisk,asi (perampas.:n oleh yang berwaiibl
Sr:',baqai h,-lkr-:sar t;rmb;rhan deng;rn keputusan
hakim pidena, b*n'3a-benda, tertent-r-r dapat dirampas-
l,a)
Benda-henda itu menjadi milik negara (pasal Sg-42
KUH Perdata)-
Konfiskasi jadi merupakan cara untuk ,oem-
peroleh guatu kebendaan oleh negara sebagai
hukurnan. Karena sebagai hukuman, rnaka ticlak ada
pernberian ganti rugi, kepada eigenaar semula.
l. L.+
eigendon dapat dibedakan a;-ltara :
a- memperoleh secara originair-
Cara memperoleh ,hak eigendorn adalah originair,
apabila hak eigendom itu tidak diperoleh dari seoranql
. yang lain. i,lungkin benda yang diperole.h itu sebelurnnya
adalah milik oranq lain, tetapi hak eigenao* atas benda
itu tidak diperoleh dengan bantuan oranq Lain- Jadi hak
eigendem yang diperoleh r,rerupalian hak yang baru Eama
sekali- Eegendonn originair ini bebat; dari beban-beban
yang mungkin ada pada hak eigendam pada naktu rnasih
ditangan eigenaar terrtahulu- Ccntoh rnemperoleh. hak
secara originair'adalah : pendakuan (occupatie) r perle-
katan dan daluwarsa-
.(natrekirg)
b- memperoleh secara derivatief-
Hak eigendorn diperotreh secara derivatief, apa-
bila diperoleh , dari eigenaar qer::ula. Eigenaar baru
merigganti eigenaar larna, jad;. hak eigendom tersebut
tumbuh dari'atau te'rjadi sebagai lanjutan dari hak yang
te1.--.h ada.
Eigenaar ba,ru tergebut rnemperoleh hak eige,ndom-
nya dengan beban dan hak-haknya ar-tinya apabila sebeluo
dipindahkan dipindahkan lrak eigendsrn te,rsebut telah
dibebani dengan gadai a.tau iripetik misalnya, rnaka hak
yang diperblehnyapun teutap dibeha.ni rlenqan hak tersebut-
Contoh trak eigendorn yang diperoleh secara derivatief
rnisalnya, hak r-"igendam yafig di.peroleh karena penyerah-
an pewarisan dan persatuan herta keka.yaan dalara per-
kawinan
Orang yang rnemperol.eh, hak *=ecara deriva.tief dapat
dibedakan arttara :
1. mer-ka yenq memperoleh secara Lrrnr.rrn.
Seorang yang raemperoleh hak eigenCorn sec,ara
rr!Rlr{R:' apabila ia crenggianti kedudukan {frang lain
L25
sebaqai,eigenaar dari se,luruh atau sebagian tertentu
dari harta kekayaan orang lain. Ia nemperoleh dengan
segala hak-hak dan beban-bebannya.
Herek.a itu rnisalnya, para ahli waris, suaoli
__-^ift-ri dalam persatuan harta kekayaan, para anggota ']
j suatu badan hukurr
L26
BAB VI
HAK-HAK YANG TELAH DIKOTWE?SI DAN HAK KEEENDAAN LAIN
YANG BERLAKU.
'.IASIH
L?7
Septernber 196O sudah dimintakan iiin untuk dipindahkan
kepada seorang rrarga negara Indonesia tunggal (pasal I
Pt{A trtc. 2/ 1960}.
4. Hak eigendom itu kepunyean bersarna dari orang/badan
huku:n yang rnernenuhi syarat, untuk rnempunyai hak milik
dan. oranq/ badan hukum yang tidak memenuhi syarat,
apabila pihak yang tidak mennuhi gyarat secara syah
telah rnelepaskan hak bersannanya kepada pihak lain
gebelum tanggal 24 Septenber ,1360, 'biarpun hak itu
belum didaftarkan sebagai ma.na nrestinya, namun yang
bersangkutan dalam waktu 6 hulan sejak tanggar- 24
Septerriber 1960 telah oti.nta kepada, KKPT agar dilakukan
pencatatan dan/balik narna (pasa,l 1O PMA Ns. 2/lq60t.
5- Hak eigendem merupakan r*arisan yang belum terbagi dan
bel'um dilakukan balik naora; dan sebelurn tanggal 24
Septernber 1?60 pihak yang tidak onemenuhi syarat, selcara
syah tel.ah melepaskan hak bersamanya pada yarig memenuhi i
1?n
rndonesiayang rnasj.h berkewarganegaraan rangkap dan badari
huku;n yang tictak ditunjuk sebagai pernegang hak rnil'ik, hak
e,igendcrn ke,punyaa.n perwakilan .asing yarrhg tidak digunakan
untuk ka"ntor kedutaan atau runnah'.,kepala -pernakiran,
pemiliknya brarga rieBara Indonesia, tetepi, dalarn r*aktu 6
bulan sejak 24 Septbmber 1?60 tidatrr d.atang ke KKpT.
. Flak eigendom yanq, dihebani hak opstal. atau hak
erfphact, rnaka hak tersebut seiak'berlakunya uupA menjadi
Hak Guna'Eangunan atau Hik Guna usaha yang mqrnbebanl. hak
mitik .serlarna sisa waktu hak opstal atau hak erfpacht,
LzE
setelah keluarnya uupA, hak erfpacht hirus dikon-
versi menjadi salah satu hak yang terdapat dalao t LrpA. Hak
erfpacht abadi dikonverri nenjadi hak rnilik kecuali
pe{r}egangnya tidek aeaenuhi syarat menurut ketentuan yang
berlaku- Bila derikian aata *qnversinya nenjadi hak guna
usaha tergantung paa pemntukan tanahnya-
Hak erfpacht untuk penrsahaan perkebunan bas:r
konversinya nenjadi Hak Euna Usaha yang berlangsulrg selana
gisa :'raktu hak tersebut selaaa-laaarrya zo tahun-
Hak erfpacht untuk perurnahan dikonversi ergnjaai
hak guna bangunan yang berlangsung selama sisa naktu hak
tersebut selaaa-laoanya 2O tahun.
.-,..
8.". Hak-hak kebendaan Lain Yang ltasih Berlaku.
Setelah berrakunya uupA ternyata ada hak-hak
kebendaan selain hak eigendom yang masih tetap berlaku.
Hak-hak kebendaao tersebtrt adalatr hak pakai hasil (vrucht-
gebruik) dan hak pakai tgebruik) atas benda-benda selain
tanah. 'oisamping itu nesih ada satu hak lagi yang terang
nasih berlakunya 'karena sa&-r sekali tidak mempunyai obyek
yang benrpa tanal.:r vqitu hak F"end$+mi, (bewoning|.
1- Hak Pakai Hasil ivruchtgebrulk)
Hak Pakai adalah suatu hak untuk menarik hasir
'dhri barang crrang lain seolah-olah seperti eigenaar
" ilengan kewajiban rrntuk nemelihara
barang itu strpaya
tetap utuh adanya (756 KUH Perdatal. l,lefiurut para pe-
nulis definisi tersebut kurang lengkap-
Suatu ciri :/ang .penting dari hak pakai hasil yang
justru tak tercantun dalann definisi diatas ialah bahrra
hak pakai. hasit itu akan hapus dengan meninggalkannya t
orang yang nendapat hak itu. jadi hak pakai hasil itu
hanya terikat pada srge<rrang, maka hak pakai akan ter-
henti juga, oralaupun Jangka r"laktunya belurn habis
apabila hak pakai hasil itu diberikan untuk jangka
waktu tertentu-
Jika kita oendasarkan pada definigi yang ter-
cantum dalann pasal 736 KUH perdata itu juga tak disebut
130
kan adanya hak untuk nenakai barang itu, h*nya
disebut_
kan hak untuk menungut (nenarik) hasilnya. Sedangkan
isi dari hak pakai hasil adalah :
1. Hak untuk rnenarik (meaungutl hasilnya atau btrahny
barang- Hiqalnya ternak, tanah, ruoah adarah bareng-
barang lrang menghasilkan bueh.
2- Hak untuk aemakai barang tersebut oisarnya l aenakai/
memFergunakan perkrkas ruoah, ketrdaaan, pakaian
dan
lain-lain.
Sefanjutnya dar{ pasal 756 dapat jqga kita
siorpttlkan bahra barang )rang dibebani hak pakai_hasil
tetap utuh adnnya- Hak pakai hasil bise terjadi atas
benda bergerak ,raupun benda tak bergerak, tetapi
barang-barang tersebut harus tetap adenya. Hak pakai
' hasil
tidak boleh frgubah tujuan_tujuan dari benda_
benda tersebut dtn harus menjaga supaya barang_
barang tetap datam keadaan baik. Kesinpurannya
behra
hak pakai hasil itu hanya bisa terjadi atas
barang-
barang yeng tidak dipakai hahis. Akan tetapi menurut
pasal 787. hak pakai n**:t itu juga. terjadi
atas
barangtar.rng yang dapat.dipakai habis dengan keten-
tuan bahr'ra penakai hasir nanti harus orengernbarikan
barang ter:sebu$ dalam juorlah yang. sema atau dengan
membayar harganye nrenurut taksiran pada waktu
i.*
pakai haeil itu dr,adakan atau pada waktu 'hak, pakai
''haEil itu diadakan atau pada waktu berlakunya
hak
'pakai hasil- Hak pakai hasir atas
barang-bar:Mg yang
dapat dipakai habis disebut oneigenfijk vruchtebruik
(hak pakai hasil yang tidak sesungguhnyal-
Hak pakai hasil juga bisa terJadi atas
barang-baang tak berujud rnisalnya hak pakai
haEi I
atas suatu piutang (pasal 763 KUH perdata).
133.
llenurut Prof - Ko Tjai Sing I,*k pakai 'hasil
tidak bi-ga diperoleh karena undang-undang, ketentuan
te,r.sebut. merupakan k-ekeliruan dalam mengambil
ketentuan paral 37g Code Civil Perancis tanpa
mengingat adanya bebgfaPn perbedaan , yalg ada'dengan t
lr
i32
Kalarr saapai fs?i*i ke'rugakan atau kerugian atas
berrd^a tersetxrt trarus diganti
Flapusnya hak Pakai hasi I .
1. Karena rneninggalnya peeiakai hasil.
2- Karena habisnya jangka traktu ).ang diberikan untuk
hak itu.
3. Karena percampuran
4- karena adanya PelePasan hak.
5- Karena daluwarga yaitu selarna 3O tahun sipemakai
tak,rempclrgunakan haknya-
6. Karena atusnahnya benda-
133
DAFTAR TEPUSTAI(AAN
. 1. Boedi Harsono, 5H., Undang-Undang Pokok Agrariar.Bagian
Peitama, Jilid Kedua, Je'mbatan, LgTt-