Anda di halaman 1dari 13

SISTEM PERADILAN PIDANA

Oleh :
H.Mphamm,d Said Kafim

PENGERTIAN SPP I SUATU- MEKANISME, PROSE;UR (CARA


PET{YELESAIAI9 PEMERIKSAAN PERKARA PDINA

PENGERTIAN SISTEM PERADILAN PIDANA TERPADU


(SPPT) atao
INTEGRATED CRII\4INAL JUSTICE sYsTEM.GcIs),
naauT,
SUATU CANA PEMERIKSAAN PERXAXA PTO"AN,I 'SECA.
RA TERPADU, MULAI DARI TAHAP PEI.ITELDIKAN
/PENNDIXAN,PENUNTLITAN, PEMERIKSIAN6TOTP,UT
P-ERS.IDANGAN, PEN"TATUHAN PUTUSAN,
UPAYA
IIUKUM, SAMPAI DENGAN PELA(SANAAN PUTUSAN
YANG TELA}i MEMPEROLEH KEKUAiAN HUKUM
TETAP.

APA PENTINGI{YAI\IYA Sppr atau rCJS ?


SppT ataa IC,S pENTI}lc I.-A_\EN.A
MERUi.., r
INSTRUMENT DALAM KERANOTE- Nre'frJi
PENEGAI'AN IIUKUM PIDANA MATERff-.- '' "" UOX,qN
DII\{ANA KETENTUAN SPPT ITU
KTTA DI INDONESIA ?
DIA?-UR DALAM MIKUM POSITIF

t. DAIAI!{ Ut,- No.8 Ta-hun t98l Tenlans


,."":i:xH#ffi KLTHAP

;I#?ffi ,,#*1f,k.",,*
SUB SISTEM PERADILAN PIT)
r\eNGAl,UR-Ti;b-riIrffi. flrANA DAN KETENTUAIT poKoK yc
t HI^k!$ il,HT#;:1ffiitffi*?,
ffi6truI:No.4
J. llT_qtnLAN rah;2004 r.,,""i i.ilffi,il,
l#,HffIH*,X,lffi :f;.11":G--,;;;;*',
lN (IJU No'12 TahED 1995
Peaasyaratatatr) Teolatrg

--->said<---
\'

KEPOLISIAN SEBAGAI SUB SISTEM


PERADILAN PIDANA

Kelahiran Polisi Moder[ tidak dapat dipisahkan dengan


Lahirnya Polisi Modern di Kota London 1828 (The London
Metropolitan Police! di pelopori oleh SIR ROBERT PEEL.

Prinsip/Mist Dasar I(epolisian Moiern :


Memprioritaskan pencegahan kejahatan (detterence), dari
pada menanganinya setelah terJadi.

FUNGSI KEPOLISIAN secara Umum di Beberapa Negara


maju seperti Arnerika, Jepang, Inggris, dt! :
1.to enforce the law
2.to maiutain order
3.to provide police service

I{ETENTUAI{ PERUNDANG-LINDANGAN YANG


MENGATUR TUBOXSI KEPOLISIAN :
1. Irt No.13 tahun 1961
2.Uii i{o,28 tahun 1992
3. IIU No.2 tahua 2OO2.

-- said ) 0
IV- TUCAS DAN TVETVENANG KIPOLISIAN SELAKU PENYIDIK
J TINDAK PIDANA BERDASARXAN UU. NO. 2 TAHII.{ 2002
TENTANG KEPOLISIAN.

/
Pasal 13

nrgas pokol< Kepolisian Negara RepubLik Indonesia adalah:


a. memelihara kcarnanar dan ketertrban mlsyarakat:
b. menegakkan hul<um, dan
c. memberikan perlindungan, penSayomafl dal pelayanan kepada
masyarakat.

Pasal 14

( 1) Dalarn melakanakan rugas pokok sebagaimana dimakud dalam


Pasal 13, Kepolisiar Negara Republk Indonesia bertugas :
a. meiakar:rak'.u penSaruran ) Perr j agaan. ilel gaii'&aji. Ja; pa:;ol;
teriradap kegiatan maslarakat dr.n perncrurta.h sesuai kebutuhan;
b. menyelerLggarakan seg'ala kegiatan daiam meniamin keamanan,
ketertiban dan kelancaran lalu lintas di jalan;
r:. membina masyarakrt untul< mcnrngkatkm partisipasi masyarakat,
kesadaran huktm masyarakat serta keiaatxn warga nlasyarakat
terhadap hukum dan pelaturan perundang-undangan; .
'

ri. tulul sera daizrm pembinaan irukum na:iond;


e. n.:emel.ihala ketertiban dan menj:rmin keamalar umum;
f. nrelakukan koordinasi, pengarmsan, dan pembinaan teknis terhadap
kepolisian fihusus, penyidik pegawai negeri sipil, dan bentuk-
benhrk pengamanan swal<arsa;
mela.kukan penyelidikan dan penyidikan terhadap semua tindak
pidana sesiiai dengan ltukum aca;a pidzrl:* dan peraturan
perundang-undangan lainnya;
h. rhenyelenggarakan identifi kasi kepolisian, kedokeral kepolisian,
laboratorium forensik dan psikologi kepolisian untuk kepentingan
tugas kepolisien;
i. melindungi keselamatan ji*'a rega h:rta benda, masyarakat, dan
linglc.rngan hidup dari Sangguai keiertiban danlatau bencana
termasuk membedkan baatLun dzq ,=olongan dengan Inenjunlung
tinggi hak asasi manusia;
5

I .j. maslarak untuk sement ra sebelum


melayzni kepentingan warga
ditangani olgh instansi dan/2tau pihak yarg benvenzng;
k. memberikan pelayanan kcpad: masyarakat sesuai dengan
kepentinganhya dalun lingkup tugas kepolisian; seita
l. melakanakan tugas hr'scsr:ai dcngan pera$ran perunda-ng-
u ndangan.
(2) Ta:a cara pelak.anaan ketentuan sebagaimana, dimakud dalam
a,vat (l) huruf f diatur lebih la.njut deng.an Peraturan pemerintal.

Pasai i 5

(l) Dalam rangka menyelenggarakan tugas sebagairnana dimakud


dalarn Pasal 13 darr 14 Kepolisian Negara Republik indonesia
secara umum berwenang:
menerima .laporal da-'r./atau pengaduan;
membarrtu menyelesaikan perselisihan wa.r ga maq,ankatyary daoat
mengganggu ketertiban urnup;
c, mencegah dar rnenanggulang.i tumbuhnya penyakit m aEoxakat;
d. mengawasi aliral yang dapat menimbulkan perpecahaa.atau
- merrgancam persXirian C;.,r ke>rl_ra; br.oS.;,
e. rnengeluarkan peraturan kepolisian dalam hngkrp kervenangaa
administrat( kepolisian;
I melakanakaa pemerikaan khusus sebagai bagian dari tindakal
kepolisian dalam rangka pencegahan;
g. melakukan tindakan pertama di tempat kejadian;
h. menganrbil sidikjari dal identius lain rlz serra memotet seseorang;
i. mencari iketerangan dan barang buki:
j. menyelenggarakan Pusat Inlormasi hriminal Nasional;
k. mengeluarkan surat.izin danlatau su at keterangan yang diperlukaa
dtJam rngka pelayanar masyankat;
l: memberikan bantuan pengamanan delaa sidang dan pelakanaan

,m. putusrn pentadilan, k€irlan irstzrui la:r. s:ra kegiaan


mas,zraloA
menerirna dan menyimpan baraag temua unn_rk sernentara walrr:.
KE JAKSAAN SEBAGAI SUB SIS?EII PERADILAN.':1 ,- l

Tugas dan Wewenang Kejakaaan Menurut pasa! 3O Iru


No.16 Tahun 2OO4 Tentaag KeJaksaan RI :
( 1) DibidaDg pidara, kejakaaar mempuDJrai tugas dan
wewenang:
a. melakukan pertuntutan i -
b. melaksanakan penetapa! haklm dan putusan
pengadilan yg telah memperoleh kekuatan hukum
tetap.
c. melakukan pengavrasan terhdp pelaksaoaan putusar
pldana bersyarat, putusan pldana pengawasaa, dan.
Putusart lepas bersyarat.
d.aelakukaa penyidlkan terhadap tlndak pldana
terteatu berdasarkan uadaag-undang.
e.nelengkapi berkas perkara tertentu dan untuk itu
dapat melakukan pemeriksaan tambahan sebelum
dilimpahkan ke pengadllan dan dalam pelaksanaaaaya
dikoordinasikan deagan penyidik.
l2f dlbidang perdata dar tata usaha negara, &ejaksau
dengan Kuasa Khusus dapat berdadak baik dldatam
Eaupun diluar pengadllan atas lrama aegara atau
Peaerintah.
2
3

I. PENG TIAN PENUNTUTAN:

Pasal l butir T KUHAP : Peruntutan adalah tindakan


penuntut umum untuk melimpahkan
perkara pidaoa ke pengadilan negen
yang berwenang dalam hal dan
menurut cara yang diatur dalam
undang - undang ini dengan
permintaan supaya diperiks* dan
diputus olch hakim di sidang
pengadilan,

II. PENGERTIAN PRAPEi.iUNTUTAN :

Tidak aria satu pasalpun yang memberikan pengertian apakah yang


dimaksud dengan Prapenuntutan ;

Pasal 1 KUIIAP yang mernberikan defenisi terhadap bagian -


bagian yang di atur didalam KUHAP tidak memberii<an peng€rtian
apa yang dimaksud/disebut Prapenuntutan,

Istilah Prapeauntutan terlihaUdisebut dalam pasal 14 butir b


KIJIIAP tent3ng wewenang peiruntut umum :
Mengadakan Prapenuntutan apabila ada kekurangan
pada penyidikan dengan rnemperhatikan pasal ll0
ayat 2 dan 3 I(UHAP dengan memtrerikan petunjuk
dalam rangka penyempurnaan penyidikan dari
Penyidilc

Bandingkan pasal 110 KITIIAP dengan pasat 138 KIJIIAp


kesemuanya mengatur masalah Prapenuntutan.
3

PENGERTIAN PRAPENTJNTUTAN :

Sebagai KESIMPULAN dapat ditarik trahwa PRAPEIIITNTUTAN


adalah tindakan Penuntut Umum untuk memberikan petunjuk
dalam rangka penyempurnaan penyidikan yang dilakukan oleh
Penyidik

KOMENTAR DR. ANDI HAMZAiI. SH. :


Pengertian inilah yang terasa janggal karena penyempurnaan
Penyidikan disebut Prapenuntutan.

III. PIHA YANG BERHAK MELAKIIKAN PENUNTUT AN


Dalam Hukum Acara Pidana dikenal suatu Badan Khusus yang
diberi wewenang untuk melakukan penuntutan pidana ke
Pengadilan yang disebut Penlntut Urnum, dan di Indonesia
Penuntut Umum disebut pula sebagai Jaksa pasal l3Z KUIIAP.

Asas Oportunitas :

Tiada Badan lain yang dapat melakukan penuntutan selain Instansi


Kejaksaan (Dominus Litis).

PENUNTI]T TIMUM PIIIAK YAN G BERIIAK MELAK UKAJ\*"


PENUNTUTAN:

Pasal 737 KIIEAP : Penuntut Umum berwenang melakukan


Penuntulan terhadap sianapun yang didakwa
melakukan suatu tinriak pidana dalam daerah
hukumnya dengan melimpahkan perkara ke
pengadilan yang berwenang mengadili.
,t

Pasal 139 KUHAP :

ADALAH I{EWENANG AN PE Ntln-TUT UntU M MEN ENl-t]IC{N


ILP
IKAN AP MRN
SYARAT HUKUM ATAU TIDAK

Penuntut Umumlah yang menentukan apakah hasil penyidikan


suatu perkara sudah lengkap unluk diajukan kepengadilan alaukah
tidak ; (baca Pasal 139 KUIIAP)

DAP TDIAJUKAN PENT TNTUTAn*;

Dalam hal Penuntul Umum berpendapat bahwa dari hasil


penyiCikan sudah memenuhi persyaratan dan dapat dilakukan
penu[tutan maka Penuntut Umum dalam waktu secepatnya
memt uat Surat Dakwaan (baca Pasai,i40 ayat I KUIIAp);

TID AK DAPAT IAJUiGNPE NUN'IUTAN:


Dalam hal Penuntut Umum memuluskan uctuk mengbetrtikan
penuntutan karcna tidak teidapat cukup bukti atao peristiwa
tersebut ternyata bukan merupakan tindak pidana atau perkara
ditutup demi hukum, maka p enuntut Umum menuangkan hal
tersebut dalam surat Ketetapan (Baca Pasal 140 ayzt 2 huruf a
KUHAP).

Pedornan Perjelasan KUHAP memberikan penjelasan :

PERKARA DITUTIIP D EMI diartikan sesuai Buku I


I(UHP Pasal 76,77,7a KIrHp BAB
VIII Nebis in idem, Gugur hak
menuntut hukum t€rdakla
meninggal dunia, Daluwarsa ;
5

IV. TUGAS-TUGAS PF- NUNTUT UMUM :


Lihat Pasal 14 KUIIAP UU. No. 5/199r UNDANG _
UNDANG POKOK KEJAKSAAN Jo.UU No.t6 Tahun
2004.

V. SURAT DAKWAAN:

PENGERTIAN SURAT DAKWAAN :

Pasal 143 ayat (2) menentukan syarat - syarat yang harus dipenuhi
dalam pembuatan surat dakwaan :

Svarat Formal ! Pasal 143 ayat 2 huruf a KUIIAp


i. Surat dakwaan d,,!..eri tanggat dan
ditandatangani Penuntut Umum
ii. Surat dakwaan memuat nama lengkap tempat
lahir, umur tgl lahir, jenis kelamin, ketrangsaan,
tempat tinggal, agama, pekerjaan terdakwa.

RISIKO HUKT]IVI : Tidak terpenuhinya syarat ini dakwaan dapat


dinyatakau tldak dapa t diterima, namun masih dapat disempurnakan
dan diajukan kembali

Svaral Materil : Pasal 143 ayal 2 huruf b


Surat Dakwaan harus memuat uraian secara
cermat, jelas dan lengkap mengenai tindak pidana yang
didals-akan dengan menyebutkan waktu dan tempat tindak
pidana itu dilakukan;

RISIKO HIIKUM : Tidak terpenuhinya syarat ini maka


surat Dakrvaan akan dinyatakan Batal demi hukum, berarti secara
yuridis tidak ada tindak pidana seperti yang dilukiskan dalam surat
dakwaan, dan surat Dakwaan tidak dapat diajukan kembali.
6

VI. PERUBAHAN SURAT I) WAAN:


LIHAT PASAL 1,1,1 KUHAP :
Ayat 1 : PU dapat merubah Surat dakwaan atau
tidak melanjutkan penuntutan.
2 : Perobahan satu kali 7 hari
3 sebelum sidang
4 : Disampaikan kepada tersangka ;

VII. BENTI SURAI' DAKWAAN

1. Tuoggal
2. Komulatif
3. Alternatif
,i. Subsidair

VIII. FUNGSI SURAT DAKWAAN:

t.Dasar pemeriksaan dipersidangan


2. Dasar Tuntutan Pidana pU
3. Dasar Pembelaan bagi terdakwa
4. Dasar hakim menjatuhkan putusan

- said -
ITAI-.}IAI, POKOI(
]T,NIANC HUKUIT,
PTDANA DAN tItrKt
!, '. tID,{ r".\

(II.},trfL{]UIIAD
54ID iGRI]U)

I
#j,]t"*,,f,?,,, ,i,',.ff
ffi iilt:#i;,*f ,},,rf r"""1*l.,jflff
",#,.r**
#ffi :l{ qTl{1-fiifu ,filx':,",n,ili,,ff;;TT"";,:rfl,:"T
:"li:1,1;;:g
;:If:i;iJ"#*,].,;1,t1[,T:LyLi":,".:T";xJ"i;,:",.i,,[,0,,,"
jus, ,erm,suk

rha*l',,Iill.;f+}id,##*+,+*X*,*:Tjli**T-.:i,,:1_

rff Iffi *.^tdttlt#-J,,1'llx:l iiili:t,",:liH,,.fr,:


B:tT:i1xilJT:#tr,;,,.#.,
PT-NGERTIA\
KRI}II\OLOCI :
Menurut prof.Bonger
adalah pengetahuar
yang beraujuan
hatan. meryetidiki peiwujudan
kcja-
[lenurut prof.Noach
adtlah pengetahuah
,(ejahahn. -'_ '-"6 - . . penyebrb
tahr-__
tscrtrE dan cara mencegah

f.T.tti#ff:1ii,"r:ocr B.{cI HuKurr piDANA,


sebasaiamana
dikemukaran oreh
l. Meniojau secarg
kritis hukuo pidaDa
yaDg berhku.
2. lttemberi Rekouendasi
guna perbrikan-perbaikan
dieasa yang akatr
datang.
I
Selanjutnva dikemukakan beberapa pengertian
Da5ar tentang Ilukum Acara pi(lxna
PENGERTfAN HltKUll ACAF-A pIDANA,
ada,ai seperangkst/srjumlah
,-"'-', aturan yang
meng;rtur lrxlaimanx cara nrcn(.qaIkan
h1klm pidnnB matciiif.
I

TUJUAN HTIKU]II ACARA PIDANA


:

l. \lencari dan menemukaD kebenrran


msteriil (Tu.iusD anlara).
'' L:i; "
;;il; ;;#
o'' kelen I ra ma n. r"a". ;rr, r,"rairr, ;;:rr., krr (Tui ua n

ASAS . ASAS HUKUM ACARA. PIDANA

l. Pe!'adilen (.p-,r .a.r., L--- i-.-


udr, .,,,
DraJ! ,rtngan.
2. Aias Prsduga I idsk Bersslsh ( presumtion_of innocencet_
r. Asas(JportunilarO\.ewenanppeBuntutan-sepenuhnl.aditanganpeountutlmum)
4. PemcriLsasn pengadilan Ter"buka Uotuk t,murn
5. Semua Orang Diper Ia kukan Sa.madi
Depan Hakio ( Eq uality Before the
6. Peredi;an Ditakukgn Oteh Hakim Xr."r"
.1, Urrrn njr-illi itr"o"'",
L.arv)
7. Tersangk,TerdakBa Berhak memperoteh B".;;;;,;,rk";..",
n rnkisitor /a.cusaro ir aan inquisitoi|
3
e. i:r_r^1 I:::,":.os
remer,tcaan IIakim \anp I anqsung dan Lisan.

I(ETENTUA\ \'A\G T'E\GATI'R TE\'TANG EUKUM


flndang-findang ACARA PIDANA
Nomor E Tabuo rlSt r"rtang Kiil;;;\'"ffirr,, Perundang-
undangau lainnya.

ILMU.IL]UtI PE]\IBANTI' HL KL1I .{CARA PIDANA

l. i-ogiks
2. Psikologi
3, Sosiologi
4. Psikistri
5, iciurinologi
-3

PEI,A KSA N-.I,{}.- I'E\[(;AI.,{N IIIjKU}I DIRIDANG HUKUII PIDANA

UntuL memhahas lenrane penegakan Iukum atau enlorcement yaogsecara lengk


dar jela. maka kira aLan law
meo-pacu J.epada unsurui"",, illr..rl",ragiimao,
dikernukan oleh Lawrence lll.
;r;;; y;;;;, '
Frie<iman bair*.a ada tig, ).aD

.tubnd.nsi, mencakup aturan-aturan hukum,


baik yang tertulis maupun yang tidal
tertulis. termasuk pulusan pengsdilan.
b. JIrullrl.. mencakup inrtilu\i_inslitusi pcnegakan hukum
hukum nyr. termasuk penegal
. !"1:lr,h!k!\ mencakup opini - opini, kebiaslan_kebiasern, csra berftkir dan car
benindak. baik dari penegak hukum maupun dariwarga ,r.y;;"krr.
Jika dilihat dari ketiga unsxr sistem hukum tersebut
penegakan hukum (Faqra oDtimal .l di atas larus diakui bahw,
t rilri#:
r.in,
"i,u kespes
r,", a,,o,*,.. -*:l ;l*e;l,;*,., :Ar:
i, u'"".11,X"-.X}H' -
Sha re. "I ie Lon hod hot been deod. rhougi
tr hr;i-;i;;'l;d:"og:_u ndang belum
mati...wstaupun ia retah ridur). rcungtir uogiapan yr;g ;i;;;;"k;"d"
dijadikatr suaru gsmbarsn tenrang -kindisi p"'r"fru,i di aras bisa
denga.' kondisi penegalan bukuri'- negara ki,, seperti
trim aT'u?!-_, *,r. *u.,ro
itu, pelakdd!
masyarakar hrrus rerap oprimi( dan sating ,"rjulrng -'ali#-irily, hukum serta
hukum. seperti k tinat oDrirri.rr'p yrng aike;ukaksi;i;h -i;sor p"n"grLro
lavllne yaog men.vataian . - BeriiLnhlh ,r!; ";;;;e i;i* danbernana
cetdas,
";;;;E-'i"k;";;;
heikanlah scya seorang hakia yang jujur dan-cetdas, a""gi" i"i7"g_aadarlg yang
paling hutuk pun. vta olan menpht.ilknn pufusan yang^i*"
odil.

code file SBK

Anda mungkin juga menyukai