Anda di halaman 1dari 6

Nama : Alda Rizky Ananda

Nim : 2108016276

Prodi: Ilmu Hukum

Mata Kuliah : Pengantar Hukum Indonesia

Lembaga-lembaga Negara merupakan pembagian tugas-tugas kepada pemerintah yang


berkuasa, dimana yang memrintah tidak hanya satu dua orang tetapi terdiri dari beberapa
lembaga, organisasi dan sebagainya. Pada pemerintahan pusat terbagi tiga yaitu legislatif,
eksekutif dan yudikatif, yang memiliki tugas yang berbeda-beda dan terpisah satu sama lainnya,
baik mengenai tugas maupun mengenai alat perlengkapan yang melakukan. Sistem
ketatanegaraan Indonesia telah mengalami perubahan setelah adanya amandemen UUD 1945
yang dilakukan MPR pasca-Orde Baru. Perubahan tersebut dilatarbelakangi adanya kehendak
untuk membangun pemerintahan yang demokratis dan seimbang diantara cabang-cabang
kekuasaan, mewujudkan supremasi hukum dan keadilan, serta menjamin dan melindungi hak
asasi manusia.

Pada lembaga legislatif terdiri dari tiga lembaga yaitu MPR, DPR dan DPD, yang
memiliki tugas dan wewenang yang berbeda-beda. Eksekutif mempunyai tugas utama yaitu
menjalankan undang-undang. Sedangkan yudikatif memiliki tiga lembaga yaitu MA, MK dan
KY. MPR merupakan pemegang kekuasaan tertinggi atau pemegang kedaulatan rakyat. Pada
hukum tata negara terdapat kaidah-kaidah yang mendelegasi kekuasaan dari pembuat UUD pada
pembuat UU, dari organ yang tertinggi kepada organ yang lebih rendah untuk membuat aturan-
aturan yang berlaku. Jadi, pendelegasi yang termasuk dalam hukum tata negara ini adalah tingkat
tertinggi.

Lembaga-lembaga ini dibuat untuk memberikan tugas dan wewenang dan untuk
membatasi kekuasaan yang dimiliki oleh setiap lembaga. Pembatasan ini untuk mempermudah
dan lebih memfokuskan lembaga-lembaga yang bertanggungjawab pada tugas yang sudah di
tetapkan. Setiap lembaga wajib melakukan tugas yang meereka terima dan melaporkan hasil
kerjanya serta adanya pertanggungjawaban 1 kepada tingkat pusat atau ke yang lebih tinggi.
Apabila suatu lembaga tidak melakukan tugasnya dengan baik, maka diberikan sanksi sampai
diberhentikan.

A. Kejaksaan Agung

1. Fungsi
 Perumusan kebijaksanaan teknis dan kegiatan yustisial pidan umum berupa
pemberian bimbingan dan pembinaan dalam bidang tugasnya.
 Perencaaan dan pelaksanaan dan pengendalian kegiatan prapenuntutan,
pemeriksaaan tambahan, penuntutan dalam tindak pidan terhadap keamana negara
dan ketertiban umum, tindak pidana terhadap orang dan harta benda serta tindak
pidana umum yang diatur di dalam dan diluar kirab undang-undang hukum
pidana.
 Pelaksanaan penetapan hakim dan putusan pengadilan pelaksaan pengawasan
terhadap pelaksanaan keputusan lepas bersyarat dan tindakan hokum lainnya
dalam perkara tindak pidana umum serta pengadminitrasiannya.
 Pembinaan kerja sama, pelaksanaan, koordinasi dan pemberian bimbingan serta
petunjuk teknis dalam penanganan perkara tindak pidana umum dengan instansi
terkait berdasarkan peraturann perundang-perundangan dan kebijaksanaan yang
ditetapkan oleh jaksa agung.
 Pemberian sarana, konsepsi, tentang pendapat dan/atau pertimbangan hukum
jaksa agung mengenai perkara tindak pidana umum dan masalah hokum lainnya
dalam kebijakan penegakan hukum.
 Pembinaan dan peningkatan kemampuan keterampilan dan intregitas aparat tindak
pidana umum di lingkungan kejaksaan.
 Pengamanan teknis atas pelaksanaan tugas dan wewenang Kejaksaan di bidang
tindak pidana umum berdasarakan peraturan perundang-perundangan dan
kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Jaksa Agung.
2. Dasar Hukum
Undang Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia,
tugas dan wewenang Jaksa Agung.

3. Contoh Kasus
Kejaksaan Agung Tetapkan 3 Tersangka Baru Kasus Korupsi Asabri
(14/09/21)

B. TNI

1. Fungsi
 TNI sebagai alat pertahanan negara, berfungsi sebagai;

o penangkal terhadap setiap bentuk ancaman militer dan ancaman bersenjata


dari luar dan dalam negeri terhadap kedaulatan, keutuhan wilayah, dan
keselamatan bangsa;
o penindak terhadap setiap bentuk ancaman sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf a; dan
o pemulih terhadap kondisi keamanan negara yang terganggu akibat
kekacauan keamanan.

 Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), TNI


merupakan komponen utama sistem pertahanan negara.

2. Dasar Hukum
UU 34 tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia

3. Contoh Kasus
Kondisi Terkini Prada Ansar, Korban Baku Tembak TNI dengan KKB di Papua
(14/09/2021).
C. KPPU

1. Fungsi
 KPPU mempunyai fungsi mengawasi dan menegakkan hukum larangan
praktik monopoli dan pesaingan usaha tidak sehat.

 Melakukan penilaian terhadap perjanjian yang dapat mengakibatkan


terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat
sebagaimana diatur dalam Pasal 4 sampai dengan Pasal 16;
 Melakukan penilaian terhadap kegiatan usaha dan atau tindakan pelaku usaha
yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan
usaha tidak sehat sebagaimana diatur dalam Pasal 17 sampai dengan Pasal 24;
 Melakukan penilaian terhadap ada atau tidak adanya penyalahgunaan posisi
dominan yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau
persaingan usaha tidak sehat sebagaimana diatur dalam Pasal 25 sampai
dengan Pasal 28;
 Mengambil tindakan sesuai dengan wewenang Komisi sebagaimana diatur
dalam Pasal 36;
 Memberikan saran dan pertimbangan terhadap kebijakan Pemerintah yang
berkaitan dengan praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat;
 Menyusun pedoman dan atau publikasi yang berkaitan dengan undang-
undang ini;
 Memberikan laporan secara berkala atas hasil kerja Komisi kepada Presiden
dan Dewan Perwakilan Rakyat.

2. Dasar Hukum
Undang-Undang No 5 Tahun 1999 

3. Contoh Kasus
KPPU Dalami 5 Kasus Persaingan Usaha Tidak Sehat di Industri
Penerbangan (09/07/19)
D. OJK

1. Fungsi
 OJK berfungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang
terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan.
 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mempunyai tugas melakukan pengaturan dan
pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan di sektor Perbankan, sektor
Pasar Modal, dan sektor IKNB.

2. Dasar Hukum
Pasal 6 dari UU No 21 Tahun 2011

3. Contoh Kasus
OJK waspadai pelemahan ekonomi dampak pembatasan (15/09/21).

E. PPATK
1. Fungsi

 Pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang;


 Pengelolaan data dan informasi yang diperoleh PPATK;
 Pengawasan terhadap kepatuhan Pihak Pelapor; dan
 Analisis atau pemeriksaan laporan dan informasi Transaksi Keuangan yang
berindikasi tindak pidana Pencucian Uang dan/atau tindak pidana lain

2. Dasar Hukum
Undang-undang No. 8 Tahun 2010

3. Contoh Kasus
Pencucian uang kian kompleks, penyidik PPATK diminta tingkatkan
kemampuan(25/08/21).

F. KPI
1. Fungsi
 Menetapkan standar program siaran;
 Menyusun peraturan dan menetapkan pedoman perilaku penyiaran;
 Mengawasi pelaksanaan peraturan dan pedoman perilaku penyiaran serta
standar program siaran;
 Memberikan sanksi terhadap pelanggaran peraturan dan pedoman perilaku
penyiaran serta standar program siaran;
 Melakukan koordinasi dan/atau kerjasama dengan Pemerintah, lembaga
penyiaran, dan masyarakat.

2. Dasar Hukum
Undang-undang Penyiaran Nomor 32 Tahun 2002

3. Contoh Kasus
Temukan Dua Pelanggaran, KPI Jatuhkan Sanksi untuk Program “Silet” di
INews TV (27/01/20).

Anda mungkin juga menyukai