No. Pamasis : 2135 Judul : TNJA!AN "!R#S P!T!SAN $ASAS "AN% &'N"ATA$AN P!T!SAN P'NNJA!AN $'&(AL NON '$S'$!TA('L )A*alisis Putusa* &a+,ama+ A-u*- Re.ubli, *do*esia Nomor : 1/0/ $1P#T122234 A. Latar (ela,a*- Manusia sebagai mahluk sosial membutuhkan satu sama lain, hal ini membuat adanya interaksi sosial dalam hubungan manusia satu sama lainnya dalam interaksi sosial tersebut sering terjadi konfli atau permasalahan antara satu dengan yang lainnya. Konflik yang terjadi tersebut ada waktunya dapat diselsaikan secara damai dan juga tidak dapat diselsaikan secara damai sehingga menimbulkan sengketa yang berkepanjangan pada kedua belah pihak. Apabila dalam interaksi sosial ini ada pihak yang merasa haknya terganggu dan dirugikan maka orang yang merasa haknya terganggu dan dirugikan dapat mengajukan gugatan melalui jalur hukum sesuai dengan aturan yang berlaku, dengan jalan penyelsaian melalui jalur hukum ini 2 diharapkan seluruh pihak dapat memperoleh keadilan, menciptakan kesejahteraan umum, memberikan perlindungan terhadap individu dan memelihara solidaritas masyarakat. Mengajukan gugatan sesuai dengan hukum yang berlaku merupakan upaya atau tindakan untuk menuntut hak kita atau memaksa pihak lain melaksanakan tugas atau kewajibannya sehingga penggugat dapat menerima haknya, untuk menyelsaikan sengketa antara kedua belah pihak pengadilan mengeluarkan putusan pengadilan. Putusan yang dikeluarkan oleh pengadilan ini harus dipatuhi oleh kedua belah pihak. Pengadilan disini menunjukkan adanya perlindungan yang diberikan pengadilan untuk mencegah perbuatan main hakim sendiri. engan demikian dapat kita ketahui bahwa gugatan merupakan permohonan yang disampaikan kepada pengadilan yang berwenang tentang suatu tuntutan terhadap pihak lain alam gugatan kepada pengadilan selalu ada pihak tergugat dan penggugat, dimana kedua belah pihak ini merupakan pihak!pihak yang bersengketa dengan mengajukan gugatan ke pengadilan dapat diartikan bahwa penyelsaian sengketa ini diselsaikan melalui jalur hukum yang berlaku. Penyelsaian melalui jalur hukum yang berlaku ini diatur dalam "ukum Acara Perdataa "ukum Acara Perdata bukan untuk membebani hak dan kewajiban, tetapi untuk menegakkan hukum sehingga akan tercipta keadilan dimana hak # perorangan disini akan dilindungi. "ukum Acara Perdata ini menegakkan hukum materil sehingga hukum acara perdata ini menjamin hak perorangan. "ukum Acara Perdata dapat memulihkan hak daripada pihak!pihak yang dirugikan dalam sengketa perdata. "ukum Acara Perdata ini diharapkan mampu memberikan rasa keadilan sehingga para pihak yang bersengketa tidak melakukan main hakim sendiri. Penyelesaian sengketa melalui jalur hukum yang berlaku akan menghasilkan putusan pengadilan, outusan pengadilan ini dijatuhkan oleh hakim dimana dalam mengambil keputusan hakim perlu memperhatikan tiga unsur yaitu unsur keadilan, unsur kemanfaatan dan unsur kepastian hukum. "ukum Acara Perdata meliputi tiga tahap tindakan, yaitu pertama tahap pendahuluan yang merupakan persiapan menuju penentuan atau pelaksanaan,yang kedua adalah tahap penentuan, pada tahap ini diadakan pemeriksaan peristiwa dan sekaligus pembuktian serta keputusannya, yang ketiga adalah tahap pelaksanaan dimana pada tahap ini dilaksanakan putusan. $ "akim setelah memeriksa suatu perkara yang diajukan kepadanya haruslah menyusun putusan dengan baik dan benar. Pada tahap ini akan kita peroleh suatu putusan yang memiliki kekuatan hukum tetap. Pada tahap selanjutnya setelah hakim mengeluarkan keputusan hukum yang telah berkekuatan hukum tetap dilanjutkan ke tahap eksekusi, 1 %.&. aliyo, Pengantar Hukum Indonesia, '%akarta( Prenhallindo,2))$*, hlm. 2#+. , bila pihak yang kalah tidak memenuhi isi putusan dengan sukarela. -ksekusi dijalankan setelah adanya permohonan eksekusi dari pihak yang menang dalam putusan. -ksekusi merupakan suatu upaya hukum untuk merealisasi kewajiban pihak yang kalah dalam suatu perkara untuk memenuhi hasil dari putusan pengadilan sehingga putusan pengadilan tersebut dapat dilaksanakan. Pelakasanaan tahap eksekusi ini tidak semudah dari yang dibayangkan. &anyak hambatan yang dihadapi dalam pelaksaan eksekusi tersebut, baik perlawanan secara fisik maupun perlawanan secara psikis dari pihak yang kalah. -ksekusi menurut Prof. .ubekti adalah pelaksanaan suatu putusan yang sudah tidak dapat diubah lagi, ditaati secara sukarela oleh pihak yang bersengketa. %adi makna eksekusi sudah mengandung pihak yang kalah mau tidak mau harus menaati putusan itu secara sukarela, sehingga putusan itu harus dipaksakan kepadanya dengan bantuan kekuatan umum, yang dimaksud kekuatan umum adalah polisi bahkan kalau perlu militer. 2 alam putusan yang dikeluarkan oleh Mahkamah Agung ada dua putusan yang bertentangan dimana Putusan Mahkamah Agung /epublik 0ndonesia 1omor +2 PK2Pdt22))) tanggal $3 oktober 2))# yang telah berkekuatan hukum tetap dimana putusan tersebut menyebutkan bahwa 1y 0da /ossliah merupakan pemilik yang sah atas tanah sengketa tersebut 2 .ubekti, "ukum Acara Perdat cet #, '&andung ( &inacipta, $+4+*, hlm $#) 3 namun ada putusan yang dikeluarkan lagi oleh Mahkamah Agung yang berupa Putusan Kasasi Mahkamah Agung /epublik 0ndonesia 1omor ( $545 K2Pdt22))6 dimana putusan kasasi Mahkamah Agung ini memenangkan Awong "idjaya dan P7 Adhi harma &umi 0ndonesia 0ndah merupakan pemilik yang sah atas tanag seluas 2,+ hektare tersebut alam dua putusan tersebut yang berbeda dan juga dimana putusan PK merupakan putusan dari lembaga peradilan tertinggi dan tidak dapat dikoreksi, jika kita melihat putusan Mahkamah Agung /epublik 0ndonesia 1omor ( $545 K2Pdt22))6 ini dapat menyatakan bahwa putusan PK Mahkamah Agung /epublik 0ndonesia 1omor( +2 PK2Pdt22))) tanggal $3 8ktober 2))# ini non eksekutabel. .esuai dengan yang kita keahui bahwa urutan dalam upaya hukum adalah banding, kasasi dan yang terakhir adalah peninjauan kembali. Putusan Mahakamah Agung /epublik 0ndonesia 1o +2 PK22))) merupakan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap dengan sendirinya, karena sudah tidak ada upaya hukum lain. &erdasarkan uraian tersebut diatas, maka penulis terdorong untuk menganalisa putusan kasasi Mahkamah Agung /epublik 0ndonesia 1omor ( $545 K2Pdt22))6 karena dengan adanya putusan Mahkamah Agung yang saling bertentangan ini telah mempermainkan rasa keadilan para pihak dan tidak terwujudnya tiga hal yang menjadi tujuan dari proses penegakkan hukum yaitu unsur keadilan, unsur kemanfaatan dan unsur kepastian. 5 9ntuk memberikan gambaran lebih jelas tentang tulisan ini, maka kiranya dapat penulis kemukakan judul penelitian sebagai berikut( 5TNJA!AN "!R#S P!T!SAN $ASAS "AN% &'N"ATA$AN P!T!SAN P$ NON '$S'$!TA('L )A*alisi Putusa* &a+,ama+ A-u*- Re.ubli, *do*esia Nomor : 1/0/ $1P#T1222346. (. Po,o, Permasala+a* &erdasarkan latar belakang masalah dan untuk membatasi permasalahan, penulis membahas beberapa pokok permasalah sebagai berikut( $. Apakah putusan kasasi Mahkamah Agung /epublik 0ndonesia dapat menyatakan putusan Peninjauan Kembali Non eksekutabel terhadap perkara yang telah memiliki kekuatan hukum tetap: 2. Apakah putusan Kasasi Mahkamah Agung 1omor( $5452K2Pdt22))6 dapat dieksekusi terhadap objek sengketa yang telah berkekuatan hukum tetap sesuai putusan Mahkamah Agung /epublik 0ndonesia 1omor( +22PK2Pdt22))): #. Apakah pertimbangan hukum "akim dalam Putusan Kasasi Mahkamah Agung /epublik 0ndonesia 1omor( $545 K2Pdt22))6: 7. Tujua* Pe*elitia* .etelah mengemukakan pokok permasalahan di atas, maka dapat diketahui tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut( $. 9ntuk menggambarkan Apakah putusan kasasi Mahkamah 6 Agung dapat menyatakan putusan PK 1on -ksekutabel. 2. 9ntuk menggambarkan putusan kasasi Mahkamah Agung /epublik 0ndonesia 1omor $5452K2Pdt22))6 dapat dieksekusi #. 9ntuk menggambarkan pertimbangan hukum "akim dalam Putusan Kasasi Mahkamah Agung /epublik 0ndonesia 1omor( $545 K2Pdt22))6. #. $e-u*aa* Pe*elitia* .etelah dirumuskan permasalahan serta arah tujuan dari pengkajian dan penulisan dalam bidang hukum acara perdata, diharapkan akan diperoleh manfaat baik untuk penulis secara pribadi, dan pihak!pihak lain yang tertarik untuk mengkaji masalah hukum acara perdata, serta perkembangan bidang hukum acara perdata itu sendiri, sehingga diharapkan akan didapat beberapa kegunaan antara lain( $. Kegunaan 7eoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan ilmu dan bahan kepustakaan hukum pada umumnya, terutama tentang hukum acara perdata tentang kepastian hukum apakah putusan kasasi Mahkamah Agung dapat menyatakan putusan PK non eksekutabel. 2. Kegunaan Praktis Penelitian ini diharapkan dapat menyediakan informasi kepada masyarakat dan para aparatur negara yang terkait. '. &etode Pe*elitia* Penelitian merupakan suatu sarana pokok dalam pengembangan ilmu pengetahuan maupun teknologi. "al ini disebabkan oleh karena penelitian bertujuan mengungkapkan kebenaran secara sisematis, metodologis dan 4 konsisten. Melalui proses penelitian tersebut diadakan analisis dan konstruksi terhadap data yang telah dikumpulkan dan diolah. # $. 7ipe Penelitian 7ipe penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum normatif yang mencakup penelitian terhadap asas!asas hukum, sistematika hukum, taraf singkronisasi hukum, sejarah hukum dan perbandingan hukum. , alam penelitian ini menggunakan teori!teori hukum dan peraturan perundang!undangan yang berlaku. 2. .ifat Penelitian alam skripsi ini penelitian yang digunakan adalah sifat penelitian deskriptif yaitu dimaksudkan untuk memberikan data yang seteliti mungkin tentang manusia, keadaan atau gejala!gejala lainnya. 3 ;ambaran secara sistematis berdasarkan data!data yang tersedia mengenai fakta!fakta disertai analisis tentang ketentuan peratuan peraturan ketenagakerjaan dengan permasalahan yang ada. #. .umber ata .umber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data yang sumbernya diperoleh dari kajian kepustakaan dan dilaksanakan dengan menginventarisir seluruh peraturan dan data yang ada kaitannya dengan obyek penulisan 3 .oerjono .oekanto, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinajauan Singkat, '%akarta( /ajawali Pers, $+43*, hlm. ,3. 4 .oerjono .oekanto, Pengantar Penelitian Hukum, '%akarta( 9niversitas 0ndonesia, 2))5*, hlm. 3$. 5 Ibid., hlm. $). + skripsi ini antara lain( a. &ahan hukum primer yaitu dengan menggunakan kerangka dasar yaitu( $* "et "er<iene 0ndonesisch /eglement '"0/* 2* /eglement op de &urgerlijke rechtsvordering /v ,* &urgerijk =etboek '&=* 3* 9ndang!9ndang /epublik 0ndonesia 1omor ,4 7ahun 2))+ 7entang Kekuasaan Kehakiman 5* 9ndang!9ndang /epublik 0ndonesia 1omor ,+ 7ahun 2))+ tentang Mahkamah Agung. 6* Putusan Mahkamah Agung /epublik 0ndonesia 1omor( +2 PK2Pdt22))) 4* Putusan Mahkamah Agung /epublik 0ndonesia 1omor( $545 K2Pdt22))6 b. &ahan hukum sekunder yaitu bahan hukum yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer, seperti penelitian, hasil karya dari kalangan hukum. alam bahan hukum sekunder menggunakan buku!buku, internet dan data lain yang berhubungan dengan topik permasalahan. c. &ahan hukum tersier yakni bahan hukum yang dapat memberikan petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder, antara lain kamus, dan indeks komulasi. alam penelitian ini penulis salah satunya menggunakan kamus untuk memberikan petunjuk maupun penjelasan bahan hukum primer dan sekunder. ,. Pengumpulan ata Pengumpulan data dilakukan melalui studi kepustakaan. .tudi $) kepustakaan dilakukan terhadap data sekunder dengan mengunjungi beberapa tempat seperti Perpustakaan .ekolah 7inggi "ukum Militer, Perpustakaan 1asional %akarta maupun pengumpulan data melalui internet. 3 Analisa ata Analisis penelitian ini dilakukan terhadap data sekunder dan data primer yang sudah dikumpulkan dan diolah guna merumuskan kesimpulan atas kepastian hukum atas putusan kasasi 1omor ( $545 K2Pdt22))6. 5. >ara Penarikan Kesimpulan Metode yang digunakan dalam pengambilan kesimpulan yaitu dengan pola pikir deduktif yakni menarik kesimpulan dari yang bersifat umum ke khusus. 5 >ara ini dilakukan dengan menganalisa data sekunder maupun data primer yang berkaitan dengan hukum acara perdata. 8. $era*-,a $o*se.sio*al .uatu kerangka konsepsional merupakan kerangka yang menggambarkan hubungan antara konsep!konsep khusus yang ingin atau akan diteliti. Kerangka konsepsional dari penulisan skripsi ini adalah diambil dari "0/ yaitu pasal? $. 9paya hukum adalah upaya yang diberikan oleh undang! 6 -lfrida ;ultom, et.al., Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Hukum, '%akarta( 9niversitas Mpu 7antular, 2)))*, hlm. 32. $$ undang kepada seseorang atau badan hukum untuk melawan putusan hakim sebagai tempat bagi pihak!pihak yang tidak puas dengan putusan hakim. 2. 9paya hukum biasa perlawanan2ver<et upaya hukum ini diatur dalam pasal $2+ ayat $ "0/. #. 9paya hukum biasa banding adalah upaya hukum yang dilakukan apabila salah satu pihak tidak puas terhadap putusan ,. 9paya "ukum @uar biasa Peninjauan Kembali merupakan upaya hukum luar biasa, upaya hukum ini diatur dalam pasal 55!66 9ndang!undang no $, tahun $+43 jo. 9ndang!undang /epublik 0ndonesia 1omor ,4 7ahun 2))+ tentang Kekuasaan Kehakiman. 3. -ksekusi diatur dalam "0/ pasal $+3 sampai pasal 22, "0/ 5. Pasal 2)# sampai pasal 22# "0/ ini mengatur tentang penyanderaan terhadap mereka yang tidak mau memenuhi putusan pengadilan. %. Sistemati,a Pe*ulisa* 9ntuk memperoleh suatu pembahasan yang teratur dan sistematis maka dalam membahas dan menguraikan pokok!pokok materi ini, penulis membagi dalam 3 bab yang masing!masing dibagi dalam beberapa sub &ab dengan sistematika sebagai berikut ( (A( P'N#AH!L!AN Pada bab ini akan diuraikan tentang latar belakang, pokok permasalahan, tujuan penelitian, metode penelitian, manfaat penelitian, kerangka $2 konsepsional dan sistematika penulisan. (A( TNJA!AN P!STA$A ANALSS "!R#S P!T!SAN $ASAS "AN% &'N"ATA$AN P!T!SAN P$ NON '$S'$!TA('L Pada bab ini akan diuraikan tentang teori!teori dan hal!hal mengenai pengertian putusan hakim, jenis!jenis putusan hakim, pengertian eksekusi. Materi!materi dan teori!teori merupakan landasan yang mendasari pembahasan dari hasil penelitian yang diperoleh dari survei lapangan dan kepustakaan &ab 0 yang mengacu pada pokok permasalahan. (A( $AS!S POSS P!T!SAN $ASAS &AH$A&AH A%!N% R'P!(L$ N#ON'SA NO&OR: 1/0/ $1Pdt12223 Pada &ab ini akan diuraikan tentang putusan Mahkamah Agung 1omor( $5452K2Pdt22))6 tentang tanah seluas 2,+ hektar yang terletak di kel. >ibeureum, Kec. >imahi .elatan,Kota >imahi 'dahulu kota administratif >imahi Kab &andung* (A( 9 ANALSS "!R#S P!T!SAN &AH$A&AH A%!N% R'P!(L$ N#ON'SA NO&OR: 1/0/ $1Pdt12223 Pada &ab ini penulis akan menganalisa Putusan $# Mahkamah Agung 1omor( $545 K2Pdt22))6 diamana penulis akan menitikberatkan terhadap hukum acara perdata dimana putusan kasasi ini dapat menyatakan bahwa putusan Mahkamah Agung /epublik 0ndonesia 1omor( +2 PK2Pdt22))) yang telah berkekuatan hukum tetap ini non eksekutabel 'tidak dapat dieksekusi* (A( 9 P'N!T!P &ab ini merupakan penutup yang memuat kesimpulan dan saran. .etelah diuraikan beberapa permasalahan yang dikaitkan dengan teori yang mendukung sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan mengenai pokok!pokok permasalahan, cara pemecahannya dan selanjutnya disampaikan beberapa saran sebagai sumbangan pemikiran dalam ilmu pengetahuan hukum. $,