Anda di halaman 1dari 5

FAKULTASHUKUM

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA


----------------------------------------------------------------

SOAL EVALUASI AKHIR SEMESTER (EAS)GASAL 2020/2021

MATA KULIAH : Pengantar Hukum Indonesia (PHI)


DOSEN : Ahmad Mahyani,SH.,MH.,MSi
HARI/TGL : Senin, 11Januari2021
KELAS : R Jam 17:00 – 18:30WIB (90 Menit)
PLATFORM : SIAKAD
RUANG : Dirumah masing-masing secara on line.

1. Dalam Hukum Pidana terdapat sejumlah asas, diantaranya asas-asas yang


bersumber dari Pasal 1 KUHP dan asas-asas yang bersumber dari Pasal 2 sd
Pasal 8 KUHP.
a. Terdapat 4 (empat) asas yang bersumber dari Pasal 1 KUHP.
Sebutkan dan berikan penjelasan dari masing-masing asas tersebut.

2. Tujuan Hukum Pidana dan Tujuan Pemidanaan adalah sesuatu yang


berbeda. Namun selama ini pemahamannya dianggap sama.
a. Sebutkan dan jelaskan apa Tujuan Hukum Pidana
b. Sedangkan Tujuan Pemidanaan memiliki 3 (tiga) aliran yang masing-
masing aliran memiliki Teori.
Sebutkan dan jelaskan 3 (tiga) aliran tersebut dan sebutkan serta
jelaskan Teori yang digunakan dari masing-masing aliran itu.

3. Dalam Hukum Acara Pidana terdapat salah satu asas yang disebut asas
Equality Before The Law.
Berikan penjelasan saudara tentang asas ini, beri gambaran dan contoh
kasusnya bagaimana implementasi asas ini dalam praktik hukum di negara
kita.

Nama:i wayansatya raditya mulyana


Nim:1312000318

Jawaban:

1. Ps 1 KUHP:
Tiada suatu p’buatan dpt dipdn kec atas kekuatan aturan pdn dlm
perUUan yg telah ada, seblm p’buatan dilakukan.
Jika sesdh p’buatan dilakukan ada perubahan dlm perUUan, dipakai
aturan yg paling ringan bagi t’dakwa
Asas² hk pdn yg t’kandung:Asas Legalitas Hk pdn b’dasarkan
peraturan² t’tulis (UU dlm arti luas). Ket pdn sdh ada lbh dl seblm
p’buatan tsb dilakukan.
Asas Non Retroaktif Ket pdn tdk blh b’laku surut
Asas Larangan Menggunakan Analogi Dilarang menggunakan
analogi dlm penerapan hk pdn
Asas Ket yg Menguntungkan memb’lakuan ket yg paling ringan /
menguntungkan bg t’dakwa
Asas Legalitas
U menghindari kesewenang² dlm penerapan hk pdn.
Kebiasaan/penafsiran hakim belaka ketdkpastian hk.
Becaria di Italia (1764) hk pdn hrs t’tulis spy HAM t’jamin
Agar dpt mengetahui tindakan yg dilarang & yg diharuskan.
Tdk seorgpun dpt dipdn b’dasarkan hk kebiasaan (lex scripta).
Hans Kelsen hk a kehendak negara. Penegakan hk mengandung arti:
Hk ditegakkan demi kepastian hk; Hk dijadikan sumber utama hakim; Hk
tdk didasarkan pd kebijaksanaan; Hk b’sifat dogmatik.
Von Feuerbach Nullum Delictum Nulla Poena Sine Praevia lege Poenali
(tiada delik pdn tanpa t’lebih dahulu diadakan ket hk pdn).
Dimasy mungkin msh banyak p’buatan t’tentu yg dilarang, tapi
sepanjang larangan tsb tdk diatur dlm peraturan perundangan disebut
sbg tindak pdn tdk dpt dipdn.
Asas Non Retroaktif
Terkait dgn asas legalitas.
7an asas ini jgn sampai seseorg melakukan p’buatan lalu krn org tsb tdk
disukai, maka dibuatlah UU bhw p’buatanx itu dpt dipdn.
Asas ini scr tegas dimuat dlm Deklarasi Universal HAM & b’bagai perat
perUUan di Ind.
Dalam perkembanganx asas ini dpt dilanggar o bbp hk pdn khusus,
spt UU Terorisme & UU pengadilan HAM. Penyimpangan asas ini
dpt dibenarkan sepanjang ditentukan dgn perat perUUan; dan
HAM yg dilindungi jauh lbh besar. Penyimpangan suatu asas dpt
dibenarkan jika penyimpangan tsb justru lbh menjamin keadilan
drpd tetap mempertahankanx.
Asas Larangan Menggunakan Analogi
Memperluas cakupan / pengertian dr ket UU.
Asas ini mencegah agar hk pdn tdk mudah digunakan u
kepentingan pihak t’tentu khususx penguasa. Analogi
menyamakan sst dg sst yg mirip.
Asas Ket yg Menguntungkan (Hk Transitoir/Peralihan)

Jk sseorg yg dituduh melakukan p’buatan yg melanggar suatu kaidah


UU yg b’laku, ttp dlm proses hk muncul UU baru yg mungkin akan
menjadi lbh berat/lbh ringan bg t’dakwa, penegak hk hrs
memb’lakukan ket yg paling ringan/menguntungkan.
a) Asas yang Bersumber dari Ps 2 sd 8 KUHP
Asas Teritorial
Ps 2 KUHP: “Ket pdn dlm perUUan Ind b’laku bg setiap org yg
melakukan tindak pdn di wil Ind”.
Ps ini b’tujuan melindungi siapapun sepanjang ia dlm wil Ind, baik
WNI/WNA, dijamin keamanan & hak² dasarx u tdk dilanggar o org
lain → t’kait dg wil yurisdiksi neg.
Yurisdiksi Ind  seluruh bekas jajahan Belanda (Hindia Belanda).
Wil daratan Ind meliputi pulau² besar & kecil di + wil laut & wil
udara.
Wil ekstra teritorial → kapal, psw udara & komplek p’wakilan Ind di
LN. Ex: t’jadi pembunuhan di kapal b’bendera Ind diluar perairan
Ind  penyelesaianx hrs b’dasar hk pdn Ind & hrs diadili di Ind.
Juga bila t’jadi tindak pdn di komp p’wakilan/diplomatik Ind di LN
>< demikian sebalikx.
Asas Nasional Aktif (Personalitas)
• Dimuat dlm Ps 5 KUHP
• Kebalikan asas teritorial  yg dilindungi WNI dimanapun ia berada,
dlm bentuk pemberlakuan hk pdn Ind atas tindak pdn yg ia lakukan
di LN, krn ketidaktahuan, mungkin pdnx lbh berat.
Praktiknya  penerapan asas ini tdk mudah. WNI pelaku sulit
dikembalikan ke Ind krn tdk ada p’janjian ekstradisi.  Kasus
Manohara Odelia Finot, Upaya diplomatik spt Australia  Corby;
Philipina  Sarah Balabagan.
Asas Nasional Pasif (Perlindungan)
Yg dilindungi → kehormatan, lambang² & identitas neg spt
keselamatan kep neg, ideologi neg, perekonomian, keuangan &
pelayaran / penerbangan
Dimuat dlm Ps 4 KUHP
Kasus  Armani, yg menggunakan lambang mirip Garuda
Pancasila, dpt dituntut mnrt hk pdn Ind. Banyak kasus serupa 
praktiknya sulit, t’kait hub diplomatik. Negara lain juga memiliki
asas perlindungan thd wrganya.

1. 2. a. Tjuan dari hukum pidana adalah Menurut Wirjono Prodjodikoro, tujuan


hukum pidana itu berlaku untuk melindungi masyarakat.

EY Kanter dan SR Sianturi, menyatakan bahwa tujuan hukum pidana itu


pada umumnya adalah untuk melindungi kepentingan orang perseorangan
(individu) atau hak-hak asasi manusia dan kepentingan masyarakat dan
negara dengan pertimbangan yang serasi dari kejahatan atau tindakan
tercela di satu pihak dan dari tindakan penguasa yang sewenang-wenang
di pihak lain.

 b. Hk Pidana Materiil: menunjuk pd p’buatan pidana yg o sebab


p’buatan itu dpt dipdn.
P’buatan pdn memp 2 bag:
Bag obyektif  p’buatan yg b’tentangan dg hk pdn positif, sehingga
b’sifat
melawan hk, menyebabkan tuntutan hk dg ancaman pdn.
Bag subyektif  kesalahan yg menunjuk kpd pelaku
udip’tanggungjwbkan mnrt
hk.
Hk Pdn Formal: mengatur cara bgm hk pdn materiil dpt ditegakkan.

 3. Istilah HAN lainx  HTUN, HTP


 Administrasi (adminitrare, administrative, administration, bestuuring,
verwaltung) = Pemerintah
 Administration is the practical management and direction of the
executive departemen and its agencies (Black Law Dictionary, 1979:49)
 Administrasi a kegiatan yg b’kaitan dg penyelenggaraan pemerintahan
(KBBI, 1994:54)
 Prajudi Atmosudirdjo  Adm neg memp 3 arti :
1. Sbg salah satu fungsi pemerintahan;
2. Sbg aparatur (machinery) & aparat (apparatus) drpd pemerintah;
3. Sbg proses penyelenggaraan tugas pekerjaan pemerintah yg
memerlukan kerja sama ttt.
 E.Utrecht
AN gab jabatan², aparat (alat) adm yg di bwh pimp pemerintah
melakukan sebagian dari pekerjaan pemerintah
 Hk Adm  Hk yg mengkaji ttg kegiatan yg b’kaitan dg penyelenggaraan
pemerintahan
 Kesepakatan dosen FH se Ind Maret 1973 di Cibulan  menggunakan
istilah HAN (ada penambahan kt “negara”)  dikritik, krn istilah adm sdh
mencakup konotasi neg/publik pleonasme (Philipus M.Hadjon)
 Hk Adm  hk yg mengatur tindakan pemerintah & mengatur hub
pemerintah dg WN / hub antara organ pemerintahan. Hk Adm berisi
aturan yg b’kenaan dg fungsi organ² pemerintahan (R.J.H.M. Huisman)
 Hk Adm  keseluruhan ket yg mengikat alat² perlengkapan neg, baik
tinggi / rendah, setelah alat² itu akan menggunakan kewenangan²
ketatanegaraan (Van Vollenhoven)
 Hk Adm  keseluruhan ket yg mengikat alat² perlengkapan neg, baik
tinggi / rendah, setelah alat² itu akan menggunakan kewenangan²
ketatanegaraan (Van Vollenhoven)
 Hk Adm  instrument yuridis yg memungkinkan pemerintah
mengendalikan kehidupan masy, & pd sisi lain memungkinkan masy
b’partisipasi dlm pengenda- lian tsb. >> Unsur² pokok hk adm:sturen
(sturing);  partisipasi;  p’lindunganhk bagi masy (Philipus M.Hadjon)

Anda mungkin juga menyukai