10-DM 1 (Beda Menu)
10-DM 1 (Beda Menu)
JURUSAN GIZI
DISUSUN OLEH:
NIM : P17331119413
KELAS : 3A – D4
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
2021
KASUS DM TIPE 1
Kr dirawat di RS M ruang Melati 2 kelas III dengan Diagnosa DM tipe 1 dan mendapat diet DM
2100 kkal serta mendapat insulin PZI 12 unit. Makann pagi yang dihidangkan Rumah sakit dapat
dihabiskan. Namun Kr terlihat kurus, lemah dan pucat. Dari data buku rekam medic dan wawancara
diperoleh data sebagai berikut :
Kr, laki-laki, berusia 15 tahun, berpendidikan lulus SD dan ayahnya adalah pedagang sayur
keliling dengan menggunakan roda. Kr sejak umur 14 tahun bekerja di bengkel motor dan tidak
melanjutkan sekolahnya, namun saat ini karena sakit tidak bekerja lagi.
Kebiasaan makan dirumah adalah 2 kali sehari siang dan sore serta makanan selingan berupa
gorengan atau kue2 minum the manis 2 kali sehari pagi dan sore. Pada pagi hari hanya minumteh
manis dan makanan seadanya. Asupan makanan sebelum sakit 1472, kkal ; protein 38,3 gr KH 234,9
dan Fe 10,6. Berat badan 41 kg ; TB 157 cm
GDS 436 mg/dl, Hb 12,7 mg/dl, HbA1C 8,5, Tekanan darah 110/80 mmHg; keton : + 15 mg/dl
tinggi.
1. PATOFISIOLOGI PENYAKIT
Patofisiologi diabetes mellitus tipe 1 berupa penurunan sekresi insulin akibat autoantibodi yang
merusak sel-sel pulau Langerhans pada pankreas. Kerusakan sel pulau Langerhans pankreas pada
diabetes mellitus tipe 1 terjadi akibat terbentuknya autoantibodi. Mekanisme autoimun ini masih tidak
diketahui penyebabnya, tetapi diduga berhubungan dengan faktor genetik dan paparan faktor
lingkungan. Autoantibodi yang terbentuk akan merusak sel-sel β pankreas di dalam pulau-pulau
Langerhans pankreas disertai terjadinya infiltrasi limfosit. Kerusakan sel β pankreas ini tidak terjadi
dalam jangka pendek tetapip dapat terjadi hingga bertahun-tahun tanpa diketahui karena gejala klinis
baru muncul setelah setidaknya 80% sel β pankreas mengalami kerusakan.
2. Riwayat Terkait Gizi dan Makanan CS.1.1 Estimasi Kebutuhan Energi - Asupan Energi Inadekuat
(Riwayat Gizi) (FH) (63%)
Menggunakan Rumus EER
- Asupan Protin inadekuat
FH.1.1.1.1 Asupan Energi Total:
BBI = 51,3 Kg (33%)
Sebelum Masuk RS : 1472 kkal - Asupan Karbohidrat
(63%) TEE = 88,5 – 61,9 x U + PA x (26,7 x inadekuat (73%)
Setelah Masuk RS : 2100 kkal BB + 903 x TB) + 25 - Klien biasa mengonsumsi
gorengan (tinggi lemak) atau
FH.1.2.2.2 Jenis Makanan kue dan teh manis (tinggi
Snack : Gorengan atau kue, teh manis gula).
= 2351 kkal
FH.1.2.2.3 Pola Makan:
Makan utama 2x sehari, selingan 2x
sehari CS.2.1.1 Estimasi Kebutuhan
Lemak
FH.1.5.3 Asupan Protein:
25
Sebelum Masuk RS : 38,3 gr (33%) x 2351
= 100 65,3 gr
=¿
FH.1.5.5 Asupan Karbohidrat: 9
Sebelum Masuk RS : 234,9 gr (73%) CS.2.2.1 Estimasi Kebutuhan
FH.1.6.2.3 Zat Besi: Protein
10,6 mg 20
x 2351
= 100 117,5 gr
FH.2.1.1.2 Modifikasi Diet: =¿
4
Diet DM 2100 kkal
CS.2.3.1 Estimasi Kebutuhan
FH.3.1 Pengobatan: Karbohidrat
12 Unit Insulin 55
x 2351
= 100 323,2 gr
=¿
4
Cairan
= 1920 ml
BB Ideal: 51,3 Kg
4. Data Biokimia, Tes Medis, dan ● Glukosa sewaktu = 80 - 120 - Kadar glukosa sewaktu
Prosedur (BD) mg/dl tinggi
BD.1.5.2 Glukosa, sewaktu: 436
● HbA1C = < 5,7% - HbA1C buruk (>8%)
mg/dl
BD.1.5.3 Hemoglobin A1C: 8,5% ● Hemoglobin : 14 – 17 mg/dL - Kadar Hemoglobin rendah
3. DIAGNOSIS GIZI
Domain Asupan
- Asupan Zat Gizi tidak Adekuat berkaitan dengan Peningkatan kbutuhan dan kurangnya akses
makanan karena faktor ekonomi yang ditandai dengan asupan energi 63%, asupan protein
33% dan asupan karbohidrat 73%.
Domain Klinis
- Perubahan nilai lab terkait gizi berkaitan dengan gangguan metabolisme endokrin yang
ditandai dengan kadar Glukosa Darah Sewaktu tinggi (436 mg/dL).
35 kkal / BBI
BBI = 51,3 Kg
Energi = 35 x 51,3
= 1795 kkal
25
x 1795
Lemak = 100 90 gr
=¿
9
20
x 1795
Protein = 100 50 gr
=¿
4
55
x 1795
Karbohidrat = 100 247 gr
=¿
4
Cairan
Menggunakan Rumus Holliday-Segar
= 1500 + (BB – 20) x 20 ml
= 1500 + (41 – 20) x 20
= 1920 ml
Serat : 20 g
Zat Gizi Mikro
Zat Gizi Mikro Berat
Kalsium 1200 mg
Kolesterol <300 mg
Na < 1500 mg
Fe 10,12 mg
Zn 10,12 mg
K 4800 mg
2) Bentuk makanan
Bentuk makanan biasa
3) Frekuensi makan
3x makan utama, 3x selingan
4) Rute pemberian makan
Pemberian makan diberikan melalui oral (mulut)™
d. Standar makanan dan distribusi makanan sehari
Tabel 5. Menu
Beras 50
Daging Ayam tanpa Kulit 40
Telur Ayam 55
Pagi Dadar Gulung
Wortel 30
(07.30)
Buncis 20
Minyak 5
Air Air 250
Kacang Tanah 10
Bayam 30
Snack Gado-gado
Kacang Panjang 10
Pagi
Tauge 10
(10.00)
Pisang Pisang Ambon 50
Air Air 600
Nasi Beras 50
Pepes Ikan Mas Ikan Mas 35
Minyak 5
Tumis Tempe Tempe 50
Siang
Minyak 5
(13.00)
Sayur Asem Labu Siam 40
Terong 40
Kacang Panjang 20
Air Air 250
Kacang Hijau 20
Snack Bubur Kacang Hijau Roti Putih 35
Siang Susu Skim 200
(16.00) Pepaya Pepaya 55
Air Air 250
Nasi Beras 50
Telur Ayam 55
Telur Dadar Wortel 20
Minyak 5
Malam Daging Ayam tanpa Kulit 40
(19.30) Buncis 25
Sayur Sup Kubis 25
Wortel 25
Bawang Daun 5
Air Air 250
Snack Biskuit Biskuit 40
Malam Apel Apel 85
Susu Skim Susu Skim 200
(20.30) Air Air 250
Tabel 6. Analisis Zat Gizi
Daging Ayam tanpa Kulit 40 119,2 7,28 2 0 0 5,6 0,6 43,6 0,044
Telur Ayam 55 84,7 6,82 5,94 0,385 0 47,3 1,65 78,1 0,088
Dadar Gulung
Pagi
(07.30) Wortel 30 10,8 0,3 0,18 2,37 0,3 13,5 0,3 21 0,018
Buncis 20 6,8 0,48 0,06 1,44 0,38 20,2 0,14 1,6 0,014
Minyak 5 44,2 0 5 0 0 0 0 0 0
Air Air 250 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Kacang Tanah 10 50,6 0,6 3,0 13,4 1,8 25,3 0,0 4,4 0,0
Bayam 30 4,8 0,3 0,1 0,9 0,2 49,8 1,1 4,8 0,0
Gado-gado
Snack Kacang Panjang 10 3,1 0,2 0,0 0,5 0,3 6,0 0,1 3,0 0,0
Pagi
(10.00) Tauge 10 3,4 0,4 0,1 0,4 0,1 16,6 0,1 1,9 0,0
Pisang Pisang Ambon 50 54,0 0,5 0,4 12,2 1,0 10,0 0,1 5,0 0,1
Air Air 600 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Siang Nasi Beras 50 180,0 0,0 2,0 30,9 4,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Pepes Ikan Mas Ikan Mas 35 30,1 5,6 0,7 0,0 0,0 0,7 0,0 0,0 0,0
Minyak 5 44,2 0,0 5,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Tumis Tempe Tempe 50 75,0 7,0 3,9 4,6 0,7 0,5 0,0 0,0 0,0
Minyak 5 44,2 0,0 5,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
(13.00)
Sayur Asem Labu Siam 40 12,0 0,2 0,0 2,7 2,5 0,0 0,0 0,0 0,0
Terong 40 37,1 3,0 0,4 0,1 2,2 0,0 0,0 0,0 0,0
Kacang Panjang 20 6,2 0,5 0,0 1,1 0,5 3,0 0,0 17,0 0,0
Air Air 250 50,4 0,9 0,4 12,4 0,7 12,6 0,0 12,6 0,0
Kacang Hijau 20 64,6 4,6 0,3 11,4 1,5 44,6 1,5 8,4 0,4
Bubur Kacang Hijau Roti Putih 35 86,8 2,8 0,4 17,5 3,2 3,5 0,5 185,5 0,1
Snack
Siang Susu Skim 200 72,0 7,0 0,2 10,2 0,0 246,0 0,2 76,0 0,0
(16.00)
Pepaya Pepaya 55 25,3 0,3 3,0 6,7 0,9 12,7 0,9 2,2 0,0
Wortel 20 5,6 0,14 0,1 1,26 0,16 9,2 0,12 8,2 0,02
Minyak 5 44,2 0 5 0 0 0 0 0 0
Daging Ayam tanpa Kulit 40 119,2 7,28 2 0 0 5,6 0,6 43,6 0,044
Snack Apel Apel 85 49,3 0,3 0,3 12,7 2,2 5,1 0,3 1,7 0,0
Malam
(20.30) Susu Skim Susu Skim 200 72,0 7,0 0,2 10,2 0,0 246,0 0,2 76,0 0,0
Air Air 250 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
JUMLAH 1938,0 82,6 54,4 253,4 33,6 939,7 8,5 810,5 1,0
- Keluarga
Berkoordinasi dengan keluarga klien untuk ikut mendukung dan mengontrol dalam
proses asuhan gizi seperti mengajak klien untuk senantiasa beraktivitas fisik dan
menjaga pola makan serta pembatasan konsumsi gula.
6. DAFTAR PUSTAKA
Mahan, L. K., & Raymond, J. L. (2016). Krause's food & the nutrition care process-e-book.
Elsevier Health Sciences.
Permenkes RI. (2019). Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 28 tahun 2019 Angka
Kecukupan Gizi yang Dianjurkan untuk Masyarakat Indonesia. Jakarta: Menteri
Kesehatan RI.
Persatuan Ahli Gizi Indonesia dan Asosiasi Dietisien Indonesia. (2019). Penuntun Diet dan
Terapi Gizi, Edisi 4. Jakarta: EGC.