Anda di halaman 1dari 15

LOOGBOOK PRAKTIKUM

DIETETIKA PENYAKIT TIDAK MENULAR

ASUHAN GIZI PADA DIABETES TIPE 1

DOSEN : MARYATI DEWI, S.Gz, MPH, RD

PROGRAM STUDI GIZI DAN DIETETIKA PROGRAM SARJANA TERAPAN

JURUSAN GIZI

DISUSUN OLEH:

NAMA : MUCHAMAD ICHSAN TRI NUGROHO

NIM : P17331119413

KELAS : 3A – D4

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG

2021
KASUS DM TIPE 1

Kr dirawat di RS M ruang Melati 2 kelas III dengan Diagnosa DM tipe 1 dan mendapat diet DM
2100 kkal serta mendapat insulin PZI 12 unit. Makann pagi yang dihidangkan Rumah sakit dapat
dihabiskan. Namun Kr terlihat kurus, lemah dan pucat. Dari data buku rekam medic dan wawancara
diperoleh data sebagai berikut :

Kr, laki-laki, berusia 15 tahun, berpendidikan lulus SD dan ayahnya adalah pedagang sayur
keliling dengan menggunakan roda. Kr sejak umur 14 tahun bekerja di bengkel motor dan tidak
melanjutkan sekolahnya, namun saat ini karena sakit tidak bekerja lagi.

Kebiasaan makan dirumah adalah 2 kali sehari siang dan sore serta makanan selingan berupa
gorengan atau kue2 minum the manis 2 kali sehari pagi dan sore. Pada pagi hari hanya minumteh
manis dan makanan seadanya. Asupan makanan sebelum sakit 1472, kkal ; protein 38,3 gr KH 234,9
dan Fe 10,6. Berat badan 41 kg ; TB 157 cm

GDS 436 mg/dl, Hb 12,7 mg/dl, HbA1C 8,5, Tekanan darah 110/80 mmHg; keton : + 15 mg/dl
 tinggi.

1. PATOFISIOLOGI PENYAKIT

Patofisiologi diabetes mellitus tipe 1 berupa penurunan sekresi insulin akibat autoantibodi yang
merusak sel-sel pulau Langerhans pada pankreas. Kerusakan sel pulau Langerhans pankreas pada
diabetes mellitus tipe 1 terjadi akibat terbentuknya autoantibodi. Mekanisme autoimun ini masih tidak
diketahui penyebabnya, tetapi diduga berhubungan dengan faktor genetik dan paparan faktor
lingkungan. Autoantibodi yang terbentuk akan merusak sel-sel β pankreas di dalam pulau-pulau
Langerhans pankreas disertai terjadinya infiltrasi limfosit. Kerusakan sel β pankreas ini tidak terjadi
dalam jangka pendek tetapip dapat terjadi hingga bertahun-tahun tanpa diketahui karena gejala klinis
baru muncul setelah setidaknya 80% sel β pankreas mengalami kerusakan.

2. DOKUMENTASI ASESMEN GIZI

Tabel 1. Dokumentasi Asesmen Gizi

Asesmen Gizi Comparative standars (SC) Interpretasi

1. Riwayat Klien “client history” (CH) - Klien didiagnosis


mengalami DM Tipe 1
CH.1.1.1. Umur: 15 tahun
CH.1.1.2. Gender: Laki-laki - Pendidikan terakhir klien
adalah lulusan SD, ketika
CH.1.1.8 Edukasi: Lulus SD berumur 14 tahun kerja di
bengkel motor dan tidak
CH.2.1.1 Keluhan:
melanjutkan sekolahnya.
Didiagnosis DM onset Tipe 1.
- Berdasarkan pekerjaan
Kurus, lemah dan pucat. ayahnya, klien memiliki
CH.3.1.1 Faktor Sosio-Ekonomi sosial ekonomi cenderung
menengah ke bawah.
Menengah ke bawah
CH.3.1.6 Pekerjaan/Kesibukan:
Sebelum sakit klien bekerja di
bengket motor dan tidak melanjutkan
sekolahnya.

2. Riwayat Terkait Gizi dan Makanan CS.1.1 Estimasi Kebutuhan Energi - Asupan Energi Inadekuat
(Riwayat Gizi) (FH) (63%)
Menggunakan Rumus EER
- Asupan Protin inadekuat
FH.1.1.1.1 Asupan Energi Total:
BBI = 51,3 Kg (33%)
Sebelum Masuk RS : 1472 kkal - Asupan Karbohidrat
(63%) TEE = 88,5 – 61,9 x U + PA x (26,7 x inadekuat (73%)
Setelah Masuk RS : 2100 kkal BB + 903 x TB) + 25 - Klien biasa mengonsumsi
gorengan (tinggi lemak) atau
FH.1.2.2.2 Jenis Makanan kue dan teh manis (tinggi
Snack : Gorengan atau kue, teh manis gula).
= 2351 kkal
FH.1.2.2.3 Pola Makan:
Makan utama 2x sehari, selingan 2x
sehari CS.2.1.1 Estimasi Kebutuhan
Lemak
FH.1.5.3 Asupan Protein:
25
Sebelum Masuk RS : 38,3 gr (33%) x 2351
= 100 65,3 gr
=¿
FH.1.5.5 Asupan Karbohidrat: 9
Sebelum Masuk RS : 234,9 gr (73%) CS.2.2.1 Estimasi Kebutuhan
FH.1.6.2.3 Zat Besi: Protein

10,6 mg 20
x 2351
= 100 117,5 gr
FH.2.1.1.2 Modifikasi Diet: =¿
4
Diet DM 2100 kkal
CS.2.3.1 Estimasi Kebutuhan
FH.3.1 Pengobatan: Karbohidrat
12 Unit Insulin 55
x 2351
= 100 323,2 gr
=¿
4
Cairan

Menggunakan Rumus Holliday-Segar


= 1500 + (BB – 20) x 20 ml

= 1500 + (41 – 20) x 20

= 1920 ml

3. Antropometri (AD) CS.5.1.1 Rekomendasi IMT - Berdasarkan nilai IMT/U,


status gizi klien Normal (-
AD.1.1.1 TB: 157 cm PMK No.41
1,44)
AD.1.1.2 BB: 41 kg < 18,5 Underweight
AD.1.1.5 IMT: 16,6 (Underweigth) 18,5 – 25,0 Normal
IMT/U : -1,44 (Normal) 25,0 – 29,9 Overweight
> 30,0 Obesitas

BB Ideal: 51,3 Kg

4. Data Biokimia, Tes Medis, dan ● Glukosa sewaktu = 80 - 120 - Kadar glukosa sewaktu
Prosedur (BD) mg/dl tinggi
BD.1.5.2 Glukosa, sewaktu: 436
● HbA1C = < 5,7% - HbA1C buruk (>8%)
mg/dl
BD.1.5.3 Hemoglobin A1C: 8,5% ● Hemoglobin : 14 – 17 mg/dL - Kadar Hemoglobin rendah

BD.1.10.1 Hemoglobin: 12,7


md/dL
Keton: + 15 mg/dL
5. Hasil Pemeriksaan fisik terkait
gizi (PD)
PD.1.1. Nutrition Focused Physical
Finding
PD.1.1.1 Penampilan
Keseluruhan:
Kurus, lemah, dan pucat.
PD.1.1.21 Tanda-tanda vital:
Tekanan darah 110/80 mmHg

3. DIAGNOSIS GIZI

a) Penelusuran diagnosis gizi

Tabel 2. Penelusuran Diagnosis Gizi

Problem Etiologi Sign Symptom

NI.1.4 Asupan Zat Gizi Peningkatan kebutuhan -Asupan Energi inadekuat


Tidak Adekuat (63%)
Kurangnya akses makanan -Asupan Protein inadkuat
karena faktor ekonomi (33%)
-Asupan Karbohidrat
inadekuat (73%)

NC.2.2 Perubahan Nilai Gangguan Metabolisme -Kadar glukosa darah sewaktu


Lab Terkait Gizi endokrin tinggi (436 mg/dL)

b) Pernyataan Diagnosis GIZI “PES Statement”

Domain Asupan

- Asupan Zat Gizi tidak Adekuat berkaitan dengan Peningkatan kbutuhan dan kurangnya akses
makanan karena faktor ekonomi yang ditandai dengan asupan energi 63%, asupan protein
33% dan asupan karbohidrat 73%.

Domain Klinis

- Perubahan nilai lab terkait gizi berkaitan dengan gangguan metabolisme endokrin yang
ditandai dengan kadar Glukosa Darah Sewaktu tinggi (436 mg/dL).

4. PERENCANAAN INTERVENSI GIZI

1) Penyediaan Makanan dan atau Zat Gizi (ND)


a. Tujuan Diet
- Mencapai kontrol metabolik yang baik tanpa mengabaikan kalori yang dibutuhkan
untuk metabolisme basal, pertumbuhan, pubertas maupun aktivitas sehari-hari.
- Meningkatkan berat badan menuju berat badan ideal secara bertahap.
- Mencegah hipoglikemia dan komplikasi diabetes.
- Pola pemberian makan diatur sesuai pemberian insulin.
- Memberikan informasi yang tepat mengenai makanan gizi seimbang.
b. Syarat dan Prinsip Diet
- Diet DM Tipe 1.
- Pemberian energi disesuaikan dengan kebutuhan yaitu 1796 kkal.
- Pemenuhan karbohidrat cukup 247 gr (55%), menyesuaikan dengan kebutuhan
klien.
- Kebutuhan protein cukup 90 gr (20%), menyesuaikan dengan kebutuhan klien.
Sumber protein hewani terutama ikan. Sumber protein nabati kacang-kacangan
(tahu dan tempe).
- Pemberian lemak 50 gr (25%), terutama mengurangi konsumsi lemak jenuh dan
kolesterol.
- Kolesterol kurang dari 300 mg. Telur dan ikan mempunyai kandungan kolesterol
tinggi, tetapi rendah asam lemak.
- Na < 1500 mg.
- Serat 20 g.
- Vitamin dan mineral cukup sesuai dengan kebutuhan.
- Cairan diberikan sesuai dengan kebutuhan.
c. Preskripsi Diet
1) Kebutuhan energi, makro dan mikronutrien terkait

35 kkal / BBI
BBI = 51,3 Kg
Energi = 35 x 51,3
= 1795 kkal
25
x 1795
Lemak = 100 90 gr
=¿
9
20
x 1795
Protein = 100 50 gr
=¿
4
55
x 1795
Karbohidrat = 100 247 gr
=¿
4

Cairan
Menggunakan Rumus Holliday-Segar
= 1500 + (BB – 20) x 20 ml
= 1500 + (41 – 20) x 20
= 1920 ml
Serat : 20 g
Zat Gizi Mikro
Zat Gizi Mikro Berat
Kalsium 1200 mg
Kolesterol <300 mg
Na < 1500 mg
Fe 10,12 mg
Zn 10,12 mg
K 4800 mg

2) Bentuk makanan
Bentuk makanan biasa
3) Frekuensi makan
3x makan utama, 3x selingan
4) Rute pemberian makan
Pemberian makan diberikan melalui oral (mulut)™
d. Standar makanan dan distribusi makanan sehari

Tabel 3. Standar Makanan


Bahan Penuka Protein Lemak Kalori
KH (gr)
Makanan r (gr) (gr) (kal)
Karbohidrat 4,5 180 18 0 787,5
Protein
         
Hewani
R.L 3 0 21 6 150
L.S 2 0 14 10 150
T.L 0 0 0 0 0
Protein Nabati 2,5 17,5 12,5 7,5 187,5
Sayuran          
Gol. A 0 0 0 0 0
Gol. B 3 15 3 0 75
Gol. C 0 0 0 0 0
Buah-buahan 2,5 30 0 0 125
Gula 0 0 0 0 0
Susu          
Tanpa Lemak 2 20 14 0 150
L.S 0 0 0 0 0
T.L 0 0 0 0 0
Minyak          
tak jenuh 2 0 0 10 100
jenuh 3 0 0 15 150
JUMLAH 262,5 82,5 48,5 1875
KEBUTUHAN 247 90 50 1795
% 106% 92% 97% 104%

Tabel 4. Distribusi Makanan Sehari


Bahan Snack
Penukar Pagi Snack Siang Snack Malam
Makanan
Karbohidrat 4,5 1 1 0,5 1 1
Protein Hewani
Rendah Lemak 3 1 1 1
Lemak Sedang 2 1 1
Protein Nabati 2,5 0,5 1 1
Sayuran
Gol. B 3 0,5 0,5 1 1
Buah-buahan 2,5 1 0,5 1
Susu Tanpa L 2 1 1
Minyak
Tak jenuh 2 1 1
Jenuh 3 1 1 1
e. Menu sehari serta analisis energi, makronutrien serta mikro nutrient terkait

Tabel 5. Menu

Waktu Menu Bahan Makanan Berat

Beras 50
Daging Ayam tanpa Kulit 40
Telur Ayam 55
Pagi Dadar Gulung
Wortel 30
(07.30)
Buncis 20
Minyak 5
Air Air 250
Kacang Tanah 10
Bayam 30
Snack Gado-gado
Kacang Panjang 10
Pagi
Tauge 10
(10.00)
Pisang Pisang Ambon 50
Air Air 600
Nasi Beras 50
Pepes Ikan Mas Ikan Mas 35
  Minyak 5
Tumis Tempe Tempe 50
Siang
  Minyak 5
(13.00)
Sayur Asem Labu Siam 40
  Terong 40
  Kacang Panjang 20
Air Air 250
Kacang Hijau 20
Snack Bubur Kacang Hijau Roti Putih 35
Siang Susu Skim 200
(16.00) Pepaya Pepaya 55
Air Air 250
Nasi Beras 50
Telur Ayam 55
Telur Dadar Wortel 20
Minyak 5
Malam Daging Ayam tanpa Kulit 40
(19.30) Buncis 25
Sayur Sup Kubis 25
Wortel 25
Bawang Daun 5
Air Air 250
Snack Biskuit Biskuit 40
Malam Apel Apel 85
Susu Skim Susu Skim 200
(20.30) Air Air 250
Tabel 6. Analisis Zat Gizi

Bera Energi Protein Lemak Serat Ca Besi Na


Waktu Menu Bahan Makanan KH (g) Seng
t (kal) (g) (g) (g) (Mg) (mg) (Mg)

Beras 50 180 0 2 30,86 4 0 0 0 0

Daging Ayam tanpa Kulit 40 119,2 7,28 2 0 0 5,6 0,6 43,6 0,044

Telur Ayam 55 84,7 6,82 5,94 0,385 0 47,3 1,65 78,1 0,088
Dadar Gulung
Pagi
(07.30) Wortel 30 10,8 0,3 0,18 2,37 0,3 13,5 0,3 21 0,018

Buncis 20 6,8 0,48 0,06 1,44 0,38 20,2 0,14 1,6 0,014

Minyak 5 44,2 0 5 0 0 0 0 0 0
Air Air 250 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0

Kacang Tanah 10 50,6 0,6 3,0 13,4 1,8 25,3 0,0 4,4 0,0

Bayam 30 4,8 0,3 0,1 0,9 0,2 49,8 1,1 4,8 0,0
Gado-gado
Snack Kacang Panjang 10 3,1 0,2 0,0 0,5 0,3 6,0 0,1 3,0 0,0
Pagi
(10.00) Tauge 10 3,4 0,4 0,1 0,4 0,1 16,6 0,1 1,9 0,0

Pisang Pisang Ambon 50 54,0 0,5 0,4 12,2 1,0 10,0 0,1 5,0 0,1

Air Air 600 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Siang Nasi Beras 50 180,0 0,0 2,0 30,9 4,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Pepes Ikan Mas Ikan Mas 35 30,1 5,6 0,7 0,0 0,0 0,7 0,0 0,0 0,0

  Minyak 5 44,2 0,0 5,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0

Tumis Tempe Tempe 50 75,0 7,0 3,9 4,6 0,7 0,5 0,0 0,0 0,0

  Minyak 5 44,2 0,0 5,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
(13.00)
Sayur Asem Labu Siam 40 12,0 0,2 0,0 2,7 2,5 0,0 0,0 0,0 0,0

  Terong 40 37,1 3,0 0,4 0,1 2,2 0,0 0,0 0,0 0,0

  Kacang Panjang 20 6,2 0,5 0,0 1,1 0,5 3,0 0,0 17,0 0,0

Air Air 250 50,4 0,9 0,4 12,4 0,7 12,6 0,0 12,6 0,0

Kacang Hijau 20 64,6 4,6 0,3 11,4 1,5 44,6 1,5 8,4 0,4

Bubur Kacang Hijau Roti Putih 35 86,8 2,8 0,4 17,5 3,2 3,5 0,5 185,5 0,1
Snack
Siang Susu Skim 200 72,0 7,0 0,2 10,2 0,0 246,0 0,2 76,0 0,0
(16.00)
Pepaya Pepaya 55 25,3 0,3 3,0 6,7 0,9 12,7 0,9 2,2 0,0

Air Air 250 0 0 0 0 0 0 0 0 0


Malam
(19.30) Nasi Beras 50 180 0 2 30,86 4 0 0 0 0
Telur Dadar
Telur Ayam 55 84,7 6,82 5,94 0,385 0 47,3 1,65 78,1 0,088

Wortel 20 5,6 0,14 0,1 1,26 0,16 9,2 0,12 8,2 0,02
Minyak 5 44,2 0 5 0 0 0 0 0 0
Daging Ayam tanpa Kulit 40 119,2 7,28 2 0 0 5,6 0,6 43,6 0,044

Buncis 25 11,9 0,84 0,105 2,52 0,665 35,35 0 2,8 0


Sayur Sup
Kubis 25 17,85 0,875 0,385 2,8 1,19 35 0 17,5 0

Wortel 25 10,8 0,3 0,18 2,37 0,3 13,5 0,1 21 0

Bawang Daun 5 2,05 0,1 0,015 0,39 0 0 0 0 0


Air Air 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
250
Biskuit Biskuit 40 183,2 2,8 0,0 30,0 0,8 24,8 1,1 96,5 0,1

Snack Apel Apel 85 49,3 0,3 0,3 12,7 2,2 5,1 0,3 1,7 0,0
Malam
(20.30) Susu Skim Susu Skim 200 72,0 7,0 0,2 10,2 0,0 246,0 0,2 76,0 0,0

Air Air 250 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0

JUMLAH 1938,0 82,6 54,4 253,4 33,6 939,7 8,5 810,5 1,0

KEBUTUHAN 1759 90 50 247 20 1500 11,2 2300 11,2


PERSEN PEMENUHAN 110% 92% 109% 103% 168% 63% 75% 35% 9%
2) Edukasi Gizi (E)
E.1.1 Tujuan Edukasi Gizi
- Memberikan Edukasi kepada klien dan orang tua klien mengenai Diet DM Tipe 1.
- Meningkatkan pengetahuan klien dan orang tua dalam melakukan pemilihan bahan
makanan yang memiliki indeks glikemik dan gula rendah.
- Meningkatkan pemahaman mengenai daftar makanan penukar, membaca label
makanan, dan informasi kandungan zat gizi.

E.2.2 Pengembangan Keterampilan


- Membantu klien dan orangtua klien dalam meningkatkan kemampuan memilih jenis
makanan yang baik dan seimbang.
- Membantu klien untuk dapat memilih makanan yang mengandung indeks glikemik
rendah.
- Membiasakan klien untuk mengonsumsi buah dan sayur.

3) Konseling Gizi (C)


C.1.1 Cognitive – Behaviour
Memberikan penjelasan kepada klien dan orangtua klien mengenai informasi terkait
diagnosis gizi klien serta rekomendasi diet, dan membantu klien untuk meningkatkan
aktivitas fisik untuk mengurangi resiko penyakit akibat kondisi diabetes tipe 1 yang dialami..

C.2.2 Penetapan Tujuan


- Menurunkan berat badan klien secara bertahap dari 68 kg menjadi 60 kg dalam waktu
4 bulan.
- Meningkatkan aktivitas fisik.

C.2.3 Monitoring Mandiri


Monitoring asupan makanan dan minuman serta berat badan, dan pengetahuan klien.

C.2.4 Pemecahan Masalah


Mengubah pemilihan makanan klien, memperbaiki pola makan klien, mengurangi konsumsi
makanan tinggi lemak dan jenis gula sederhana.

C.2.5 Dukungan Sosial


Dukungan dari keluarga klien serta lingkungan sekitar supaya klien dapat mengubah
kebiasaan makannya agar sesuai dengan kebutuhan kondisi klien saat ini.

4) Koordinasi Asuhan Gizi (RC)


- Dokter
Berkoordinasi dengan dokter terkait kondisi medis klien, perkembangan kondisi klien
serta memberikan informasi terkait diet yang diberikan kepada klien.

- Keluarga
Berkoordinasi dengan keluarga klien untuk ikut mendukung dan mengontrol dalam
proses asuhan gizi seperti mengajak klien untuk senantiasa beraktivitas fisik dan
menjaga pola makan serta pembatasan konsumsi gula.

5. PERENCANAAN MONITORING DAN EVALUASI GIZI

Tabel 1. Dokumentasi Rencana Monev

Indikator Evaluasi Pelaksanaan Target


Asupan Membandingkan Setiap 3 hari sekali Adanya peningkatan
asupan klien dengan asupan secara
kebutuhan sehari bertahap dimulai
dari 80%
Pengetahuan Membandingkan Setiap kunjungan Adanya peningkatan
pengetahuan terkait pengetahuan terkait
pemilihan bahan pemilihan bahan
makanan makanan.
Nilai Lab terkait gizi Membandingkan Setiap 2 minggu Adanya perubahan
nilai lab terkait gizi nilai lab mencapai
dengan nilai normal normal

6. DAFTAR PUSTAKA

Mahan, L. K., & Raymond, J. L. (2016). Krause's food & the nutrition care process-e-book.
Elsevier Health Sciences.
Permenkes RI. (2019). Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 28 tahun 2019 Angka
Kecukupan Gizi yang Dianjurkan untuk Masyarakat Indonesia. Jakarta: Menteri
Kesehatan RI.
Persatuan Ahli Gizi Indonesia dan Asosiasi Dietisien Indonesia. (2019). Penuntun Diet dan
Terapi Gizi, Edisi 4. Jakarta: EGC.

7. VALIDASI DAN PENILAIAN

NILAI Diperiksa oleh Dosen Catatan:


Pengampu Mata
Kuliah
Nama:
Tanggal
:

Anda mungkin juga menyukai