JAWABAN
Landasan Filosofis
Landasan Ideologis
Menurut O’Neil (2001), ideology sebagai landasan ini telah dan akan memberikan sistem
gagasan yang bersifat ideologis terhadap Pendidikan IPS yan tidak cukup diatasi hanya
oleh filsafat yan bersifat umum.
Landasan Sosiologis
Landasan Antropologis
Landasan Kemanusiaan
Landasan yang memberikan gambaran dimana peran dan keterlibatan pihak pemerintah
sangat besar sehingga pendidikan tidak mungkin steril dari campur tangan unsur
birokrasi.
Landasan Psikologis
Landasan Religius
JAWABAN
Ialah segala sesuatu yang ada pada sejarah, filsafat ini muncul pada abad pertengahan
pada zaman keemasan agama katolik dan kristen, perenialisme berasal dari kata perenial
(abadi/kekal). Aliran ini sangat berpegang erat terhadap norma-norma, namun aliran ini
dianggap ingin kembali terhadap nilai masa lalu/ lampau, dengan maksud ingin
mengembalikan keyakinan akan nilai asusi manusia pada masa silam dan juga untuk
menghadapi masalah pada masa sekarang sampai kapanpun dan dimanapun dalam
sepanjang sejarah.
Aliran ini juga didasari oleh pemikiran plato, aliran ini muncul pada zaman renaisance,
menampakkan perpaduan ide filsafat yang objektif dan realisme objektif. disisi lainnya
aliran ini juga ingin kembali terhadap kebudayaan lama, karena kebudayaan lama telah
melakukan kebaikan untuk manusia.
Aliran esensial ini bertitik tolak dari kebenaran yang telah terbuktiberabad-abad lamanya,
sedang kebenaran yang lain merupakan kebenaran yang secara kebetulan saja.
Esensialisme yang berkebang pada zaman renaisance mempunyai tujuan yang berbeda
dengan progressivisme menganggap pedidikan yang penuh fleksibelitas, serba terbukti
untuk perubahan dan juga tidak ada kaitannya dengan doktrin, sedangkan aliran
esensialisme memandang bahwa pendidikan yang bertumpu pada dasar pandangan
fleksibelitas dalam segala bentuk dan menjadi sumber pandangan yang berubah-ubah.
Aliran filsafat Progresivisme
Adalah suatu aliran yang menginginkan kemajuan-kemajuan secara cepat, tokoh aliran
filsafat ini ialah John. Dewey, bahwasannya kehidupan manusia berkembang terus
menerus dalam suatu arah positif. sesuatu hal yang dianggap benar sekarang belum tentu
benar pada masa yang akan datang oleh sebab itu, para peserta didik bukan dipersiapkan
untuk menghadapi kehidupan masa kini, melainkan mereka harus diaiapkan untuk
menghadapi kehidupan dimasa akan datang.
Jean Piaget adalah pelopor aliran Konstruktivisme. Konstruktivisme yang dikembangkan oleh
zong piaget dalam bidang pendidikan dikenal dengan nama "Konstruktivis kognitif" atau
personal kontruktivisme. Hubungan aliran konstruktivisme menurut Jean Piaget belajar akan
lebih berhasil jika disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik. Aliran
konstruktivisme menekankan bahwa pengetahuan adalah konstruksi, pengetahuan bukanlah
suatu tiruan dari kenyataan