Anda di halaman 1dari 13

Judul : Strategi Belajar Mengajar Micro Teaching

Penulis : Drs. H. Ahmad Sabri, M. Pd.

No. Panggil :370.1 Ahm s

Penerbit Jakarta : PT. Ciputat Press., 2005

Deskripsi Fisik xiii, 192 hlm.; 21 cm.

ISBN/ISSN : 9799781183

Klasifikasi : 370.1

Edisi Cet. :1

Subjek : Strategi Belajar Mengajar


Metode Pembelajaran

BAB I Strategi Belajar Mengajar


A. Pengertian Strategi Belajar Mengajar
Strategi Belaar mengajar adalah tindakan guru dalam melasanakan rencana
pembelajaran dengan menggunakan beberapa variabel pengajaran seperti tujuan,
bahan, metode, dan alat serta evaluasi untuk mempengaruhi siswa mencapai tujuan
yang ditetapkan.
Newman dan Logan mengatakan strategi meliputi empat masalah yaitu:
1. Mengidentifikasikan serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi
perubahan tingkah laku.
2. Memilih sistem pendekatan belajar mengajar.
3. Memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik,p
mebelajaran yang dianggap tepat dan efektif.
4. Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau
kriteria dan standar keberhasilan.
Ada tiga hal pokok yang harus diperhatikan guru dalam melaksanakan strategi
mengajar. Pertama adalah tahapan mengajar, kedua adalah penggunaan model, dan
ketiga penggunaan prinsip mengajar.
1. Tahapan Mengajar
Tahapan mengajar terdiri dari tiga tahapan pokok yaitu tahapan pemula (pra
instruksinal), tahap pengajaran (instruksional), dan tahap penilaian dan tindak lanjut.

2. Pendekatan Mengajar
Inti dari tahapan instruksional adalah kegiatan belajar para siswa. Tinggi rendahnya
kadar kegiatan belajarbanyak dipengaruhi oleh pendekatan mengajar yang digunakan
guru. Beberapa model atau pendekatan mengajar adalah:
a. Pendekatan Ekspositeri atau Model Informasi
b. Pendekatan Inquiry/Discovery

c. Pendekatan Interaksi Sosial


d. Pendekatan Tingkah Laku
B. Klasifikasi Strategi Belajar Mengajar
Menurut Tabrani Rusyan, ada berbagai masalah sehubungan dengan strategi belajar
mengajar yang dapat digolongkan sebagai berikut
1. Konsep Dasar Strategi Belajar Mengajar
2. Sasaran Kegiatan Belajar Mengajar
3. Belajar Mengajar Sebagai Suatu Sistem
4. Hakikat Proses Belajar
5. Entering Behavior Siswa
6. Pola Belajar Siswa
7. Memilih Sistem Belajar Mengajar

BAB II Hakikat Pembelajaran


Belajar dan mengajar meruipakan dua konsep yang tidak bisa dipisahkan. Belajar
menunjukkan apa yang harus dilakukan seseorang sebagai subjek yang menerima
pelajaran, mengajar menunjukkan apa yang dilakukan guru sebagai pengajar.
A. Komponen-Komponen Pembelajaran
Seorang guru harus melakukan empat komponen dalam proses pembelajaran agar
tujuan dari proses pembelajaran tercapai. Empat komponen itu adalah:
1. Menentukan Tujuan yang Spesifik
2. Mengadakan Penilaian Pendahuluan
3. Merencanakan Program Pengajaran
4. Evaluasi
B. Komunikasi Dalam Proses Belajar Mengajar
Komunikasi dibutuhkan agar interaksi belajar mengajar antara guru dan murid bisa
terlangsung dengan baik. Ada tiga pola komunikasi yang dapat digunakan untuk
membangun interaksi antara guru dengan siswa.
1. Komunikasi sebaai aksi komunikasi satu arah
2. Komunikasi sebagai interaksi atau komunikasi dua arah
3. Komunikasi yang tidak hanya melibatkan sebagai transaksi
C. Kriteria Keberhasilan Pembelajaran
Banyak guru merasa sulit menjawab pertanyaan yang diajukan kepada dirinya
mengenai “Apakah pengajaran yang dilakukan telah berhasil, dan apa buktinya?” dan
“Apa yang menjadi ukuran dalam menentukan keberhasilan tersebut?”.
Untuk menjawab kedua pertanyaan tadi, kita harus menentukan apa yang menjadi
kriteria dari keberhasilan pengajaran.
Ada dua kriteria yang bersifat umum yaitu kriteria ditinjau dari sudut proses (by
process) dan kriteria ditinjau dari sudut hasil yang dicapainya (by product).
1. Pengajaran ditinjau dari segi proses
Untuk mengukur keberhasilan pengajaran dari sudut proses dapat dikaji melalui
beberapa persoalan
a. Apakah pengajaran direncanakan dan dipersiapkan terlebih
dahulu oleh guru dengan melibatkan siswa secara sistematik atau suatu
proses yang bersifat otomatis dari guru disebabkan telah menjadi
pekerjaan rutin?

b. Apakah kegiatan siswa mengajar dimotivasi guru sehingga ia


melakukan kegiatan belajar dengan penuh kesadaran, kesungguhan,
dan tanpa paksaan untuk memperoleh tingkat penguasaan pengetahuan
kemampuan serta sikap yang dikehendaki dari pengajaran itu sendiri?
c. Apakah siswa menempuh beberapa kegiatan belajar sebagai
akibat penggunaan multimedia yang dipakai guru atau terbatas kepada
satu kegiatan belajar saja?
d. Apakah siswa mempunyai kesempatan untuk mengontrol dan
menilai hasil belajar yang dicapainya atau ia tidak mengetahui apakah
yang ia lakukan itu benar atau salah?
e. Apakah proses pengajaran dapat melibatkan semua siswa dalam
kelas atau hanya siswa tertentu yang aktif belajar?
f. Apakah suasana pengajaran atua proses belajar mengajar cukup
menyenangkan dan merangsang siswa belajar atau suasana
mencemaskan dan menakutkan?
g. Apakah kelas memiliki sarana belajar yang cukup kaya sehingga
menjadi laboratorium belajar atau kelas yang hampa dan miskin
dengan sarana belajar sehingga tidak memungkinkan siswa melakukan
kegiatan belajar yang optimal?
2. Pengajaran Ditinjau dari Hasil
Disampung tinjauan dari segi proses, keberhasilan pengajaran dapat dilihat dari segi
hasil. Ada korelasi antara proses pengajaran dengan hasil yang dicapai makin besar
usaha untuk menciptakan kondisi proses pengajaran maka makin tinggi pula hasil atau
produk dari pengajaran.
Berikut adalah beberapa persoalan yang dapat dipertimbangkan dalam menentukan
keberhasilan pengajaran ditinjau dari segi hasil yang dicapai siswa
a. Apakah hasil belajar yang diperoleh ssiwa dari porses pengajaran
Nampak dalam bentuk perubahan tingkah laku secara menyeluruh
yang terdiri atas kognitif, afektif, dan psikomotorik scara terpadu pada
diri siswa atau hasil belajar yang bersifat tunggal?
b. Apakah hasil belajar yang dicapai siswa dari proses pengajaran
mempunyai daya guna dan dapat diaplikasikan mempunyai daya guna
dan diaplikasikan dalam kehidupan siswa, terutama dalam pemecahan
masalah yang dihadapi atau suatu hasil yang samar-samar sehingga tak
banyak dan tak dapat diterapkan?
c. Apakah hasil belajar yang diperoleh siswa tahan lama diingat
dan mengendap dalam pikiran serta cukup mempengaruhi perilaku
dirinya atau bersifat incidental masuk dari telinga kiri keluar dari
telinga kanan?
d. Apakah yakin bahwa perubahan yang ditujukan oleh siswa
merupakan akibat dari proses pengajaran atau perubahan sebagai
akibat lain diluar proses pengajaran?
D. Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu faktor lingkungan dan
faktor yang berasal dari diri siswa itu sendiri. Clark mengemukakan bahwa hasil

belajar siswa disekolah 70 persen dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30 persen
dipengaruhi oleh lingkungan.
Disamping faktor kemampuan yang dimiliki siswa, faktor lain seperti motivasi, minat,
sikap dan kebiasaan, ketekunan, sosial, ekonomi, dan faktor fisik dan psikis
berpengaruh kepada hasil belajar.

BAB III Metode Pembelajaran


A. Pengertian Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran adalah cara atau teknik penyajian bahan pelajaran yang
digunakan guru pada saat menyajikan bahan pelajaran baik secara individual atau
secara kelompok.
Syarat-syarat yang harus diperhatikan seorang guru dalam penggunaan metode
pembelajaran adalah sebagai berikut:
1. Metode yang dipergunakan harus dapat membangkitkan motif, minat
atau gairah belajar siswa.
2. Metode yang digunakan dapat merangsang keinginan siswa untuk
belajar lebih lanjut
3. Metode yang digunakan harus dapat memeberikan kesempatan bagi
siswa untuk mewujudkan hasil karya
4. Metode yang digunakan harus dapat menjamin perkembangan
kegiatan kepribadian siswa
5. Metode yang digunakan harus dapat mendidik murid dalam teknik
belajar sendiri dan cara memperoleh pengetahuan melalui usaha pribadi
6. Metode yang digunakan harus dapat menanamkan dan
mengembangkan nilai dan sikap siswa dalam kehidupan sehari-hari
B. Macam-Macam Metode Mengajar dan Penggunaannya
Memilih berbagai metode yang tepat untuk menciptakan proses belajar mengajar yang
menarik. Di bawah ini beberapa metode belajar dan penggunaannya.

1. Metode Ceramah
Metode ceramah adalah metode yang dilakukan guru dalam menyampaikan bahan
pelajaran dalam kelas secara lisan. Interaksi guru dan siswa banyak menggunakan
bahasa lisan. Dalam metode ini yang mempunyai peran utama adalah guru.
2. Metode Tanya Jawab
Metode ini adalah metode mengajar yang memungkinkan terjadinya komunikasi
langsung yang bersifat two way traffic karena pada saat ini terjadi dialog antara guru
dan siswa. Dalam komunikasi ini terlihat adanya hubungan timbale balik secara
langsung antara guru dan siswa.
3. Metode Diskusi
Diskusi suatu kegiatan kelomopok untuk memecahkan masalah dengan maksud untuk
mendapat pengertian bersama yang jelas dan teliti tentang sesuatu atau untuk
merampungkan keputusan bersama.
4. Metode Tugas Belajar dan Resitasi
Tugas dan resitasi tidak sama dengan pekerjaan rumah tapi lebih luas dari itu. Tugas
dilaksanakan di rumah, sekolah, dan tempat lain. Metode tugas dan resitasi
merangsang anak aktif belajar baik secara individu maupun kelompok.

5. Metode Kerja Kelompok


Metode kerja kelompok atau bekerja dalam situasi kelompok mengandung pengertian
bahwa siswa dalam satu kelas dipandang sebagai suatu kesatuan tersendiri.

6. Metode Demontrasi dan Eksperimen


Metode demontrasi adalah metode mengajar yang memperlihatkan bagaimana proses
terjadinya sesuatu. Metode eksperimen adalah metode pengajaran yang dilakukan
bersama-sama oleh guru dan siswa.
7. Metode Sosiodrama dan Bermain Peran
Metode sosiodrama adalah metode mengajar dengan mendemonstrasikan cara
bertingkah laku dalam hubungan sosial, metode bermain peran adalah menekankan
kenyataan dimana para siswa diikut sertakan dalam permainan peranan dalam
mendemontrasikan masalah sosial.
8. Metode Problem Solving
Metode problem solving tidak hanya metode mengajar tetapi juga metode berpikir,
dalam metode ini menggunakan metode lain dimulai dari mencari data sampai
menarik kesimpulan.
9. Meode Sistem Regu
Metode sistem regu atau team teaching adalah pengajaran yang dilakukan bersama
oelh beberapa orang yang artinya suatu metode atau cara menyajikan bahan pelajaran
dilakukan bersama dua orang atau lebih.
10. Metode Latihan
Metode latihan umumnya digunakan untuk memperoleh ketangkasan atau
keterampilan dari apa yang sudah dipelajari.
11. Metode Karyawisata
Metode ini kunjungan keluar kelas dalam rangka belajar.

BAB IV Tugas, Peranan, dan Kompetensi Guru


A. Tugas Guru dalam Proses Belajar Mengajar
Seorang guru memiliki banyak tugas. Jika dikelompokan tugas guru berupa tugas
dalam bidang profesi, tugas kemanusiaan, dan tugas dalam bidang kemasyarakatan.
Tugas guru dalam proses belajar meliputi tugas pedagogis dan tugas administrasi.
Pedagogois adalah tugas membimbing dan memimpin.
Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar, dna melatih
Tugas guru dalam kemanusiaan di sekolah harus menjadikan dirinya sebagai orang
tua kedua.
Tugas kemasyarakatan guru adalah guru berkewajiban mencerdaskan bangsa menuju
pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang berdasarkan Pancasila.
B. Peran Guru dalam Proses Belajar Mengajar
Peran guru dalam proses belajar dapat dikaslifikasikan sebagai berikut
1. Guru sebagai Demonstrator
2. Guru sebagai Pengelola Kelas
3. Guru sebagai Mediator dan Fasilitator
4. Guru sebagai Evaluator
5. Peran guru dalam pengadministrasian

6. Peran guru secara Pribadi


7. Peran Guru secara psikologis

C. Kompetensi Guru
Kompetensi merupakan kemampuan dan kewenangan guru dalam melaksanakan
profesi keguruan. Melihat tugas, peran, dan tanggung jawab guru, maka kompetensi
seorang guru dibagi menajdi tiga bidang.
1. Kompetensi Kognitif
2. Kompetensi sikap
3. Kompetensi Perilaku

BAB V Keterampilan Dasar Mengajar


Guru merupakan penentu keberhasilan proses belajar mengajar, oleh sebab itu
seorang guru harus memiliki beberapa keterampilan agar tujuan dari proses belajar
mengajar yang telah dirumuskan dapat tercapai.
A. Keterampilan bertanya
Pertanyaan yang dirumuskan dan digunakan dengan tepat akan menjadi alat
komunkasi antara guru dan murid yang ampuh. Guru harus menguasai berbagai
teknik bertanya dan guru harus mendengarkan dengan sungguh-sungguh apa yang
dikemukakan oleh siswa dan mempberi tanggapan positif terhadap siswa
B. Keterampilan Memberi Penguatan
Penguatan atau reinforcement adalah bentuk respons bersifat verbal yang merupakan
bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa yang bertujuan
memberikan informasi atau umpan balik bagi penerima atas perbuatan sebagai suatu
dorongan atau koreksi.
C. Keterampilan Mengelola Kelas
Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara
kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya apabila terjadi gangguan dalam
proses belajar mengajar. Pengelolaan kelas adalah kegiatan-kegiatan untuk
menciptakan dan mempertahankan kondisi optimal bagi terjadinya proses belajar
mengajar.
D. Keterampilan Menjelaskan
Yang dimaksud dengan keterampilan menjelaskan dalam pengajaran adalah penyajian
informasi secara lisan yang diorganisasi secara sistematik. Penyampaian informasi
yang terencana dengan baik dan disajikan dengan urutan yang cocok merupakan cirri
utama kegiatan menjelaskan.
E. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil
Diskusi kelompok kecil adalah suatu proses yang teratur yang melibatkan sekelompok
orang dalam interaksi tatap muka yang diinformasi dengan berbagai pengalaman atau
informasi pengambilan kesimpuilan atau pemecahan masalah. Tidak semua guru
mampu membimbing para siswa untuk berdiskusi dan calon giri mampu membimbing
para siswa berdiskusi tanpa mengalami kesulitan.
F. Keterampilan Mengadakan Variasi
Variasi stimulasi adlaah kegiatan guru dalam mengenal konteks interaksi belajar
mengajar yang ditujukan untuk mengatasi kebosanan murid sehingga dalam situasi

belajar mengajar murid senantiasa menunjukkan ketekunan, antusiasme, dan


partisipasi.
G. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
Guru harus bisa membuka pelajaran unuk menyiapkan kondisi mental murid agar
perhatian terpusat pada apa yang akan dipelajarinya sehingga usaha tersebut
memberikan efek positif terhadap kegiatan belajar.
H. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan
Secara fisik bentuk pengajaran yang dihadapi guru terbatas, yaitu antara 3-8 orang
untuk kelompok kecil dan seorang untuk perseorangan. Guru tidak hanya menghadapi
satu orang atau satu kelompok saja sepanjang waktu. Guru menghadapi banyak siswa
yang terdiri dari beberapa kelompok yang terdiri dari beberapa kelompok.

BAB VI Media Pembelajaran


A. Pengertian Media Pembelajaran
Menurut Association For Education and Communication Technology (AECH), media
adalah bentuk yang diprogramkan untuk suatu proses penyaluran informasi. Medua
merupakan alat yang digunakan sebagai perantara untuk menyampaikan pesan dan
dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemajuan siswa sehingga dapat mendorong
terjadinya proses belajar mengajar.
B. Fungsi dan Nilai Media
Ada enam fungsi pokok media dalam proses belajar mengajar
1. Penggunaan media dalam proses belajar mengajar mempunyai fungsi
sebagai alat bantu
2. Penggunaan media merupakan bagian yang terintegral dari
keseluruhgan situasi mengajar
3. Media dalam penggunaannya integral dengan tujuan dan fungsi
4. Penggunaan media dalam pembelajaran bukan hanya sebagai alat
hiburan, media digunakan untuk melengkapi proses belajar
5. Penggunaan Media dalam pembelajaran membantu untuk
mempercepat proses belajar mengajar dan membantu siswa dalam
menangkap pengertian dan pemahaman dari penjelasan yang diberikan
guru
6. Penggunaan media diutamakan untuk meningkatkan dan
mempertinggi mutu belajar

C. Macam-Macam Media
Media dalam proses belajar dibedakan menjadi alat peraga dua dan tiga dimensi serta
alat peraga yang diproyeksi
1. Alat peraga dua dan tiga dimensi
a. Bagan
b. Grafik
c. Poster
d. Gambar
e. Peta datar
f. Peta timbul
2. Media yang diproyeksi

a. Film
b. Slide dan Filmstrip
D. Penerapan Media Pembelajaran
Prinsip-prinsip penggunaan media menetapkan tujuan mengajar dengan menggunakan
media, meliputi
1. Persiapan guru
2. Persiapan kelas
3. Langkah penyajian pelajaran dan media
4. Langkah kegiatan belajar
5. Langkah kegiatan evaluasi pelajaran dan media

BAB VII Pengelolaan Proses Pembelajaran


A. Perencanaan Pembelajaran
Seorang guru harus memiliki kemampuan dalam merencanakan pembelajaran karena
tikiam uamg domokegiatan yang direncanakan dengan matang akan lebih terarah dan
tujuan yang diinginkan lebih mudah tercapai.
Rencana pembelajaran dibuat oleh guru untuk setiap kali pertemuan atau bisa juga
untuk 4 atau 5 kali pertemuan sekaligus. Dalam membuat rencana pembelajaran harus
memuat lima unsure.
1. Tujuan instruksional
2. Bahan pembelajaran
3. Kegiatan belajar
4. Metode dan alat bantu
5. Evaluasi/penilaian
B. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran merupakan proses berlangsungnya belajar
mengajar di sekolah yang merupakan inti dari kegiatan pendidikan.
Tahap yang harus ditempuh oleh guru dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran
adalah:
1. Tahap Pra Instruksional, tahap yang ditempuh saat memulai proses
pembelajran
2. Tahap Instruksional atau tahap pemberian bahan pelajaran
3. Tahap evaluasi, tahap ini bertujuan untuk engetahui keberhasilan
tahap instruksional

C. Strategi Pembelajaran Aktif


Pembelajaran aktif adalah suatu pembelajaran yang mengajak siswa untuk belajar
secara aktif. Menurut Hisyam Zaini dkk Strategi Pembelajaran aktif antara lain:
1. Critical Incident (Pengalaman Penting)
2. Prediction Guide (Tebak Pelajaran)
3. Group Resume (Resume Kelompok
4. Assesment Search (Menilai Kelas)
5. Questions Student Have (Pertanyaan dari Siswa)
6. Active Knowledge Sharing (Saling tukar pengetahuan)
7. Listening Teams (Team pendengar)
8. Synergetic Teaching (Pengajaran sinergis)

9. Active Debate (Debat aktif)


10. Card Sort (Sortir Kartu)
11. Jigsaw Learning (Belajar Model Jigsaw)
12. Everyone is A Teacher (Setiap orang adalah guru)

BAB VIII Evaluasi Pembelajaran


A. Pengertian, Kedudukan, dan Syarat-Syarat Umum Evaluasi
1. Pengertian Evaluasi
Evaluasi adalah proses sistematis untuk menentukan nilai sesuatu berdasarlam
lroteroa tertentu melalui penilaian.
Evauasi belajar dan pembelajaran adalah proses untuk menentukan nilai belajar dan
pembelajaran yang dilaksanakan dengan melalui kegiatan penilaian atau pengukuran
belajar dan pembelajaran.
2. Syarat-Syarat Umum Evaluasi
Syarat umum yang harus dipenuhi dalam mengadakan kegiatan evaluasi dalam proses
pendidikan adalah.
a. Kesahihan (Validitas)
b. Keterandalan
c. Kepraktisan
B. Fungsi Evaluasi Hasil Belajar
Fungsi kegiatan evaluasi hasil belajar adalah
1. Untuk diagnostic dan pengembangan
2. Seleksi
3. Kenaikan kelas
4. Penempatan

C. Teknik-Teknik Evaluasi
Teknik evaluasi digunakan untuk menilai siswa yang lulus dan bekerja atau
menempati pekerjaan tertentu untuk itu diperlukan data pada waktu yang
bersangkutan masih di bangku lembagap endidikan dan data setelah ia bekerja.
Teknik pengukuran dalam konteks latihan meliputi:
1. Teknik Pengukuran Langsung
2. Pengukuran dampak secara tak langsung
3. Pengukuran berdasarkan informasi pihak kedua
4. Teknik mengukur reaksi dalam jangka panjang
Pengukuran secara langsung tentang permintaan pada pendidikan dan kuesioner serta
wawancara.
1. Teknik-teknik evaluasi akhir pengajaran
2. Teknik evaluasi keterampilan reproduksi
3. Teknik keterampilan produktif
4. Teknik menilai pengetahuan

BAB IX Pembelajaran Modul


Model pembelajaran modul merupakan salah satu metode yang baru yang membuka
kemungkinan memberikan pengajaran kepada sejumlah besawr siswa dan member
kesempatan bagi pengajaran individu
A. Pengertian dan Tujuan Pembelajaran
1. Pengertian
Modul adalah unit lengkap yang terdiri dari rangkaian kegiatna belajar yang disusun
untuk memmbantu siswa mencapai tujuan yang telah dirumuskan.
2. Tujuan Pembelajaran Modul
Sistem pembelajaran modul dipandang lebih efektif karena pembelajaran modul
merupakan salah satu bentuk pembelajaran mandiri yang dapat membimbing siswa
untuk belajar sendiri mengenai materi pelajaran tanpa adanya campur tangan guru.
Tujuan dari pembelajaran modul adalah:
a. Siswa dapat belajar sesuai dengan cara masing-masing
b. Siswa mempunyai kesempatan belajar sesuai dengan kecepatan
masing-masing
c. Siswa dapat memilih topic pelajaran yang diminati
d. Siswa diberi kesempatan untuk mengenal kelebihan dan
kekurangannya
B. Langkah-Langkah Penyusunan Modul
Langkah dalam penyusunan modul adalah:
1. Merumuskan tujuan secara jelas dan spesifik
2. Urutan tujuan-tujan menentukan langkah diikuti dalam modul
3. Teks diagnotik untuk mengukur pengetahuan dan kemampuan siswa
4. Menyusun alasan pentingnya modul bagi siswa
5. Kegiatan belajar direncanakan untuk membantu siswa
6. Menyusun post-test untuk mengukur hasil belajar
7. Menyiapkan sumber bacaan yang dibutuhkan siswa
C. Prinsip Pembelajaran Modul
Pembelajaran modul memiliki karakteristik tersendiri yang luas dan berebda dengan
pembelajaran individual, yaitu:
1. Prinsip fleksibilitas
2. Prinsip feedback
3. Prinsip penguasaan tungtas
4. Prinsip remedial
5. Prinsip motivasi
6. Prinsip pengayaan

BAB X Pembelajaran Micro Teaching


A. Pengertian, Tujuan, Dan Penggunaan Micro Teaching
1. Pengertian
Micro Teaching adalah kegiatan mengajar yang dilakukan dengan cara
menyederhanakan atau segalanya dikecilkan. Dengan memperkecil jumlah murid,

menyingkat waktu, mempersempit sasaran dan mebatasi keterampilan, maka


perhatian dapat sepenuhnya dilakukan untuk pembinaan dan penyempurnaan
keterampilan khusus yang dipelajari.
Unsur-unsur penting dalam micro teaching:
• Tujuan dan sasaran keterampilan
• Struktur dan Organisasi
• Perencanaan dan Jadwal
• Pembinaan
• Feedback
• Siswa
• Saran kegiatan
2. Tujuan Micro Teaching
Tujuan umum micro taching adalah mempersiapkam mahasiswa calon guru untuk
menghadapi pekerjaan mengajar spepenuhnya di muka kelas dengan memiliki
pengetahuan, keterampilan, kecakapan dan sikap sebagai guru professional.
3. Penggunaan Micro teaching
Micro teaching dapat digunakan dalam
a. Latihan pre servie
b. Latihan in service
c. Latihan bagi kelompok perdamaian
d. Latihan bagi guru-guru/dosen perguruan tinggi
e. Penyulihan Mikro
f. Latihan bagi supervisor
g. Pembelajaran mikro
4. Pola dasar operasional
Pola berdasarkan:
• Prinsip efisiensi
• Prinsip koordinasi
• Prisnip kooperasi/komunikasi
• Prinsip prioritas
5. Pola organisasi
Organisasi yang baik dengan susunan personal serta tata kerja yang tepat akan ikut
menentukan berhasilnya kegiatan micro teaching. Organisasi micro teaching
merupakan satuan kerja yang terdiri dari:
a. Pimpinan
b. Sekretaris
c. Biro pelaksanaan program
d. Staf ahli teknis
e. Staf ahli penelitian
f. Dewan yang terdiri
g. Mahasiswa sebagai subyek micro teaching
6. Pola Sarana
Pola ini disesuaikan dengan fasilitas yang ada
7. Pola Pembiayaan
• Kategori pembiayaan
a. Pembiayaan minimal

b. Pembiayaan menggunaan Video Tape Recorder


B. Program Pendidikan dan Pengajaran dalam Micro Teaching
1. Tujuan Operasional Micro Teaching
a. Mengembangkan kemampuan diri
b. Memungkinkan adanya perbaikan
c. Menanamkan rasa percaya diri
d. Mengembangkan sikap kritis
e. Menanamkan kesadaran akan nilai keterampilan
f. Menyiapkan bekal mahasiswa dalam menghadapi praktek
keguruna
g. Mengenal kelemahan dan kekeliruan dalam penampilan
keterampian
h. Memungkinkan melihat model cara mengajar
i. Memungkinkan banyak orang yang dapat mengikuti proses
mengajar
j. Merupakan medan baru untuk mencoba system atau metode baru
k. Member kesempatan pendekatan analitis mengenaik eterampilan
dan strategi mengajar

2. Materi kegiatan
Materi kegiatan yang dimaksud adalah keterampilan yang akan dilatih dalam micro
teaching
a. Keterampilan member motivasi
b. Keterampilan presentasi dan komunikasi
c. Keterampilan mengemukakan pertanyaan
d. Leterampilan memimpin
e. Mengembangkan kegiatan berpikir murid
f. Keterampilan mengadakan evaluasi
3. Prosedur Micro Taching
a. Diskusi dan analisa macam-macam keterampilan
b. Model
c. Tugas untuk micro taching dan penyusunan persiapan
d. Praktek micro teaching
e. Feedback
f. Mengubah/memperbaiki persiapan mengajar
g. Praktek micro teaching ulang
h. Observasi dan pencatatan dilakukan lagi
i. Menyoroti perbaikan yang telah dicapai calon guru
C. Langkah-Langkah Pembelajaran Micro Teaching
1. Pengenalan
2. Penyajian model
3. Persiapan
4. Praktek
5. Diskusi
D. Evaluasi dalam Micro Teaching
Dalam micro teaching evaluasi dibagi atas:

1. Siapa yang menilai


2. Apa yang dinilai
3. Guna penilaian
4. Contoh format penilaian
E. Umpan Balik
1. Maksud Umpan Balik
Umpan Balik adalah data ntuk feedback yang didiskusikan, dilihat, kembali
keterampilan dalam micro teaching.
2. Pelaksanaan Umpan Balik
Pelaksanaan feedback dilakukan setelah micro teaching dan murid-murid yang
dipinjam kembali ke kelasnya.
3. Guna Feedback
Feedback berguna untuk:
a. Mengaktuifkan seluruh orang yang tersangkut dalam micro teaching
b. Arena yang memberikan kesempatan untuk mengeluarkan pendapat
c. Ksempatan mengenali diri
d. Mengetahui kelemahan sendiri
e. Mempunyai sikap terbuka
f. Mengembangkan rasa percaya diri
g. Merupakan usaha bersama untuk menyempurnakan keterampilan
h. Dijadikan bahan penelitian/riset praktek
F. Persiapan Micro teaching
1. Waktu bila mana diadakan micro teaching
2. Tempat dilakukan micro teaching
3. Orang-orang dalam micro teaching
4. Pola micro teaching
5. Rencana kegiatan dan prosedur kegiatan
6. Sarana dan prasarana
7. Follow Up
G. Penyelenggaraan Micro Teaching
1. Penyelenggaraan di pusat micro teaching di kampus

2. Penyelenggaraan di pusat micro teaching di sekolah

Anda mungkin juga menyukai