Anda di halaman 1dari 3

Nama : Dwi Agus Yulianto

Kelas : X TKJ
Tanggal : Rabu 10/11/2021

1. Nilai-nilai yang terkandung dalam Hikayat Bayan Budiman masih sesuai/


relevan dengan kehidupan saat ini
 
- Kesetiaan Seorang Wanita Pada Suaminya
 
Seorang Istri Harus Setia Kepada Suaminya, Meskipun Suaminya Sedang Berada Dalam
Perjalanan Jauh. Seperti Suami Bibi Zainab Yang Sedang Berniaga Di Lepas Samudera Ini.
 
- Jangan Mudah Menyerah Menghadapi Masalah
 
Si burung bayan tak menyerah meski dihadapi masalah, meski menghadapi maut. Si Burung
bayan tidak takut dan berusaha menyelesaikan permasalahannya.
 
- Harus Cerdik Dan Bersabar Dalam Menghadapi Masalah Yang Berat
 
Kita harus bersikap cerdik, seperti si burung bayan yang menghalangi pertemuan antara Bibi
Zainab dengan anak Raja Ajam, dengan cara menceritakan kisah-kisah hingga Bibi Zainab
lupa akan tencana pertemuannya
 
Nilai-nilai ini masih cocok untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam rumah
tangga maupun dalam hubungan di dalam masyarakat. Seorang istri harus setia pada
suaminya, karena ini sangat penting dalam keutuhan rumah tangga. Kita juga harus bisa
menghadapi masalah dengan cerdik dan tak mudah menyerah.
2. Nilai yang sesuai
Nilai dalam Hikayat : Nilai didaktis yaitu kewajiban untuk mempelajari berbagai bidang ilmu,
baik ilmu agama maupun ilmu dunia.
Tesis/ Pernyataan Sikap : Hingga saat ini, kewajiban menuntut ilmu, baik ilmu umum
maupun ilmu agama, masih relevan.
Nilai yang tidak seusai
Nilai dalam Hikayat :

3. Kata Arkais dalam Hikayat Bayan Budiman ini adalah:


1. Sebermula
2. Hatta
3. Tiung
4. Bayan
5. Apatah
6. Memperlalaikan
7. Berjaya

4. Kata Arkais dalam Hikayat Bayan Budiman ini adalah:


1. Sebermula, artinya “mula-mula; pada mulanya”
2. Hatta, artinya “lalu ...; sudah itu lalu...; maka...”
3. Tiung, artinya “burung yang dapat meniru kata-kata orang atau suara binatang lain “
4. Bayan, artinya “ burung termasuk keluarga kakaktua, membuat sarang di lubang pohon,
yang jantan sebagian besar bulunya berwarna hijau terang, sedangkan yang betina
berwarna merah campur biru; nuri”
5. Apatah, artinya “kata tanya untuk menanyakan sesuatu yang tidak memerlukan jawaban”
(pertanyaan retorik)
6. Memperlalaikan, artinya “membuat (menyebabkan dan sebagainya) lalai (lupa, tidak
sadar, dan sebagainya)”
7. Berjaya, artinya “berhasil; beruntung; menang; mencapai kemegahan (kebesaran)”

5. kata arkais Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)


1. Bertitah :  berkata.
2. Sebermula : pada mulanya
3. pinang : meminta seorang perempuan (untuk dijadikan istri)
4. paras : wajah
5. elok : baik; bagus; cantik (tentang cerita, baju, rupa, dan sebagainya)
6. perniagaan: perdagangan
7.mufakat : setuju; seia sekata
8.hubaya-hubaya : kata penghubung untuk memperkuat (peringatan, larangan, dan
sebagainya) sekali-kali; benar-benar (jangan ...)
9.Hatta : lalu ...; sudah itu lalu...; maka...;
10. Nasihat :  ajaran atau pelajaran baik; anjuran (petunjuk, peringatan, teguran) yang baik
11.Apatah : kata tanya untuk menanyakan sesuatu yang tidak memerlukan jawaban
12.jikalau : kalau; jika
13.binasa :  rusak sama sekali; hancur lebur; musnah
14.martabat :  tingkat harkat kemanusiaan, harga diri;

Anda mungkin juga menyukai