Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN SGD SKENARIO 2

Keluarga Cemara

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Blok 3.2 Keperawatan Keluarga Semester V
Dosen Tutor : Biben Fikriana , M.Kep

Disusun oleh:
Kelompok 3A

Canti Rismawati 4002190129


Della Meiriza N 4002190065
Desy Indah Rahmawati Sudrajat 4002190074
Firyal Huwaida 4002190018
Kharuddin Pajar Brutu 4002190076
Marstyamellanee 4002190048
Rodum Al Ashar 4002190004
Salma Miranda P 4002190066
Sri Endang Sadiah 4002190034
Tita Nurlita 4002190143

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


STIKes DHARMA HUSADA BANDUNG
DESEMBER , 2021
Skenario 1 :
Kelompok : 3A
Leader : Desy Indah
Scriber : Canti Rismawati

Keluarga Cemara

Di sebuah Desa Sukacita, terdapat sebuah keluarga yang hidup damai. Keluarga Abah
namanya. Keluarga Abah termasuk nuclear family. Abah (46 tahun) memiliki seorang istri
yang sering dipanggil Ema (40 tahun) dan 3 orang anak yaitu Euis (14 tahun), Ara ( 10 tahun)
dan Asih (5 tahun). Abah bekerja sebagai tukang becak. Keluarga Abah tinggal di rumah semi
permanen dengan luas 60m2. Desa Sukacita ini merupakan desa yang sangat subur,
penduduknya sebagian besar sebagai petani.
Sebagai kepala keluarga, Abah menjalankan peran formalnya dengan baik. Ema juga
demikian, selain menjalankan peran formal, Ema seringkali menjadi sahabat bagi anaknya
terutama Euis yang sudah beranjak remaja. Setiap hari mereka selalu berkumpul saat sarapan
pagi dan makan malam, mereka sering bercerita mengenai kegiatan mereka sehari-hari. Untuk
membantu keluarganya, Euis sering berjualan opak setelah selesai sekolah. Penghasilan yang
diperoleh rata-rata 1.5 juta saja dalam sebulan.
Abah seringkali mengajarkan anak-anaknya untuk berperilaku yang sopan, baik
terhadap teman dan saudara yang lainnya. Mereka hidup dengan penuh kasih sayang, saling
menghargai dan menghormati.
Ketika Ema sakit, Abah sering membawanya ke Puskesmas terdekat. Abah sangat
perhatian terhadap kesehatan, Abah seringkali mengajarkan anak-anaknya untuk hidup sehat
dengan menjadi role model. Seluruh keluarganya didaftarkan masuk JKN. Abah tidak pernah
merokok, namun Ema memiliki keluhan darah tinggi. Setiap kambuh Emma sering kontrol ke
Puskesmas. Abah memiliki air bersih dari mata air yang ditampung dalam bak penampungan.
WC nya ada di luar rumah, namun sudah tertutup dan memiliki septic tank.
STEP 1 (Kata Sulit)
1. Mela : Nuclear Family
- Sri Endang: Keluarga inti yang terdiri dari Ayah, Ibu dan Anak-anak.
- Rodum : Sekumpulan kecil orang yang memiliki hubungan dekat seperti
hubungan biologis dan tinggal bersama
2. Sri Endang : Peran Formal
- Pajar : adalah peran eksplisit yang terkandung dalam struktur peran keluarga,
yang bersifat tidak tampak dan diharapkan memenuhi kebutuhan emosional
keluarga dan memelihara keseimbangan keluarga
- Canti : Seperti peran parental & perkawinan, Peran seksual perkawinan, peran
ikatan keluraga, peran kakek/nenek
3. Pajar : Role Model
- Mela : Seseorang yang memberikan teladan dan berperilaku yang bisa diikuti
oleh orang lain
- Sri Endang : Cerminan yang dapat memberikan contoh baik kepadan orang lain
- Desi : seseorang yang biasanya dijadikan patokan atau motivasi orang lain
agar menjadi lebih baik
4. Tita : Rumah Semi Permanen
- Della : rumah yang dindingnya setengah tembok dan kayu jadi strukturnya
tidak terlalu kokoh
- Rodum : rumah yang dibuat oleh seseorang yang mempunyai bentuk fondasi
yang kokoh dan dibangun oleh orang yang tidak ingin menetap atau tinggal lama di
rumah tersebut
5. Della : JKN
- Tita : Jaminan Kesehatan Nasional
- Salma : yaitu program jaminan sosial yang diberikan negara kepada rakyat
indonesia sesuai amanh UU No.40 Th 2004
- Canti : Seperti BPJS Kesehatan dan BPJS ketenagakerjaan
- Firyal : berupa asuransi kesehatan dengan tujuan memenuhi kebutuhan dasar
kesehatan masyarakat yang layak dan diberikan kepada setiap orang yang
memberikan iuran
STEP 2
1. Salma : Apakah Keluarga abah sudah termasuk kedalam keluarga sejahtera? Jelaskan
alasannya
2. Mela : Apakah keluarga abah sudah termasuk kedalam keluarga yang sehat?
3. Tita : Apakah dari skenario tersebut sudah termasuk kedalam salah satu fungsi
keluarga?
4. Sri endang: dalam skenario tersebut masuk ketahap perkembangan keluarga tahap
berapa?
5. Canti : Apa peran Ema yang menjadi sahabat bagi anaknya?
6. Rodum : Apakah setiap anggota keluarga sudah melakukan fungsi sesuai perannya
masing-masing di keluarga tersebut?
7. Desi : Apakah luas rumah 60m2 cukup untuk tempat tinggal keluarga Abah agar
merasakan kenyamana?
8. Firyal : Bagaimana koping yang digunakan oleh keluarga tersebut pada kasus ini?
STEP 3
1. Apakah Keluarga abah sudah termasuk kedalam keluarga sejahtera? Jelaskan alasannya
- Firyal
Berdasarkan dari kasus yang ada keluarga ini tergolong keluarga sejahtera karena
mereka mampu memenuhi kebutuhan materi yang cukup lalu hidup dengan serasi,
selaras dan seimbang antar anggota keluarga.
2. Apakah keluarga abah sudah termasuk kedalam keluarga yang sehat?
- Desi
Berdasarkan kasus diatas sudah termasuk kedalam keluarga sehat karena abh selaku
kepala keluarga sudah mendaftarkan anak beserta istrinya ke dalam JKN
3. Apakah dari skenario tersebut sudah termasuk kedalam salah satu fungsi keluarga?
- Canti
Sudah memenuhi salah satu dari fungsi keluarga, seperti fungsi dari Afektifnya
yaitu Ema yang menjadi sahabat dari anak-anaknya terus Mereka hidup dengan
penuh kasih sayang, saling menghargai dan menghormati. terus juga dari
Reproduksi yang memiliki 3 orang anak beserta fungsi dari sosialisasinya
4. Dalam skenario tersebut masuk ketahap perkembangan keluarga tahap berapa?
- Salma
Tahap ke-5 yaitu dengan tahap keluarga anak remaja karena dalam skenario anak
pertama abah masih berusia 14 th.
5. Apa peran Ema yang menjadi sahabat bagi anaknya?
- Rodum : yaitu ditunjukkan dengan seringnya bercerita sehari-hari ketika mereka
berkumpul
6. Apakah setiap anggota keluarga sudah melakukan fungsi sesuai perannya masing-
masing di keluarga tersebut?
- Canti : sudah, Abah sebagai kepala keluarga sekaligus pencari nafkah, ibu
sebagai sahabat bagi anak-anak nya dan anak-anaknya berperilaku yang sopan, baik
terhadap teman dan saudara yang lainnya.
7. Apakah luas rumah 60m2 cukup untuk tempat tinggal keluarga Abah agar merasakan
kenyamanan?
- Tita : cukup, karena minimal luas lantai untuk 1 orang 8 m2 sedangkan
dirumah abah dihuni oleh 5 orang jadi 8x5m2= 40 m2
8. Bagaimana koping yang digunakan oleh keluarga tersebut ketika Ema nya sakit?
-

STEP 4 (Analisis)
Dari Step 3
8. Bagaimana koping yang digunakan oleh keluarga tersebut ketika Ema nya sakit?
Desi :
Termasuk kedalam koping jangka panjang karena abah bisa menyelesaikan
konflikdalam keluarganya contohnya Ketika Ema sakit, Abah sering membawanya ke
Puskesmas .

STEP 5 (LO)
Dari Step 1
No.1 ( canti,salma,endang, rodum, firyal)
Dari Step 3
No.2 & 3
No 2: (canti, fajar)
No 3 : ( fajar, salma,desy,rodum)
STEP 6 (Independent Study)
Dari Step 1
1. Nuclear Family (Keluarga Inti)
- Canti
Adalah keluarga yang hanya terdiri dari Ayah, Ibu dan anak yang diperoleh dari
keturunan atau adopsi atau keduanya (Harnilawati,2013).
Yaitu keluarga yang terdiri atas suami, istri dan anak baik anak kamdung maupun
anak angkat (Siti Nur Kholifah & Wahyu Widagdo,2016).
- Salma
nuclear family (keluarga inti) yaitu keluarga terdiri atas suami,istri,dan anak, baik
anak kandung maupun anak angkat.
Sumber : buku modul keperawatan keluarga dan komunitas
- Sri Endang
Nuclear family merupakan sekumpulan kecil orang berhubungan dekat, biasanya
hubungan biologis, dan tinggal bersama ayah, ibu, dan anak-anak.
- Rodum
Nuclear family merupakan bentuk keluarga yang hanya beranggotakan ayah, ibu,
dan anak. Kelebihan utama dari nuclear family ini adalah suami dan istri akan lebih
memiliki privasi sehingga mereka merasa bahwa adanya kebebasan untuk
menentukan arah kehidupan sebagaimana yang mereka harapkan (Yorburg, 2002).
Akan tetapi, disisi lain kelemahan dari nuclear family adalah besarnya
kemungkinan untuk menitipkan anak pada baby-sitter sehingga anak akan
bertumbuh dalam keadaan kurang mengenal nilai-nilai yang dianut keluarga,
dimana hal ini juga berimplikasi terhadap minimnya perasaan aman dan minimnya
dukungan sosial bagi orang tua (Bansal, et al., 2014).

Hardayanti Sri. Dkk. 2017. PARENTING SELF EFFICACY AYAH PADA


NUCLEAR
DAN EXTENDED FAMILY. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan. Vol. 05, No.02
Agustus 2017. ISSN: 2301-8267
- Firyal
Menurut Solomon (2009, p.477) ada dua tipe keluarga yaitu : 1. Nuclear family
(keluarga inti) Keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan satu atau lebih anak. Jenis
keluarga ini cenderung memiliki anggota keluarga yang lebih sedikit dibandingkan
dengan extended family. sumber : jurnal media neliti
Dari Step 3
2. Apakah keluarga abah sudah termasuk kedalam keluarga yang sehat?
- Canti
keluarga abah sudah termasuk keluarga sehat terbukti dari nilai indeks keluarga
sadar kesehatan bahwa nilainya 100% yang berarti keluarga abah termasuk kedalam
tingkatan keluarga sehat (>80% indikator baik).

Indikator Suami Istri Balita Bayi 0-6 bl Keluarga

Keluarga mengikuti KB N N N

Ibu bersalin di faskes N N

Bayi mendapat imunisasi


N N
dasar lengkap

Bayi diberi Asi eksklusif


N N
selama 6 bulan

Pertumbuhan balita
N N N
dipantau tiap bulan

Penderita TB berobat
N N N
sesuai standar

Penderita hipertensi
N Y 1
berobat teratur

Gangguan jiwa berat tidak


N N N
ditelantarkan

Tidak ada anggota klg


Y N 1
yang merokok

Keluarga memiliki air


1
bersih
Keluarga memiliki
1
jamban sehat

Sekeluarga menjadi
Y Y Y Y 1
anggota JKN

Indeks Keluarga Sadar


5/5
Kes

- Pajar
Sudah, karena sudah menerapkan kan JKN→terutama untuk menyembuhkan yang
sakit Penerapan paradigma sehat→membuat yang sehat makin sehat, tidak menjadi
sakit→mengutamakan Promotif dan Preventif .Untuk itu dikembangkan aspek
sehat→dibuat pendekatan keluarga dengan tujuan menyehatkan keluarga
Dibuat indikator keluarga sehat sebagai ukuran tingkat kemajuan keluarga sehat
ditiap wilayah

3. Apakah dari skenario tersebut sudah termasuk kedalam salah satu fungsi keluarga?
- Pajar
Sudah, karena di salah satu fungsi keluarga terdapat sosialisasi, perawatan
kesehatan, dan ekonomi jadi sudah mencakup dari fungsi keluarga
- Salma
Sudah,seperti pada fungsi ekonomi dimana abah yang bekerja menjadi seorang
tukang becak untuk memenuhi kebuthan keluarganya, lalu adak fungsi pemenuhan
kesehatan dimana pada scenario disebutkan bahwa ema mempunyai riwayat
hipertensi dan selalu mengontrolnya serta bukti lainnya adalah dimana abah
mengajarkan anak anaknya untuk hidup sehat dan juga ketika ema sakit abah selalu
membawanya ke puskesmas.
- Desy
fungsi afektif
Ema yang menjadi sahabat dari anak- anaknya terus mereka hidup dengan penuh
kasih saying saling menghargai dan menghormati
- Fungsi sosialiasi
Abah seringkali mengajarkan anak-anaknya untuk berperilaku yang sopan, baik
terhadap teman dan saudara yang lainnya.
- Fungsi reproduksi
Abah dan emak mempunyai 3 orang anak
- Fungsi ekonomi
Euis sering berjualan opak setelah selesai sekolah. Penghasilan yang diperoleh rata-
rata 1.5 juta saja dalam sebulan.
- Fungsi perawatan kesehatan
a. Mengenal masalah kesehatan (abah mengetahui tentang penyakit yang sering
emak alami yaitu keluhan darah tinggi)
b. Membuat tindakan kesehatan yang tepat (abah sebagai kepala keluarga
mendaftarkan istri beserta 3 orang anaknya untuk masuk JKN)
c. Memberikan perawatan pada anggota keluarga yang terjadi sakit (setiap kali
penyakit emak kambuh abah sering membawanya berobat ke puskesmas)
d. Mempertahankan atau menciptakan suasana rumah yang sehat dalam
modifikasi lngkungan (Abah memiliki air bersih dari mata air yang ditampung
dalam bak penampungan. WC nya ada di luar rumah, namun sudah tertutup dan
memiliki septic tank.)
e. Mempertahankan hubungan dalam menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
terdekat( emak telah terdaftar di JKN dan apabila penyakit emak kambuh emak
sering dating ke palayanan kesehatan puskesmas terdekat)

- Rodum
Menurut Friedman, 1988 fungsi keluarga secara umum ada 5 yaitu:
- Fungsi Afektif
Yaitu fungsi keluarga yang utama untuk mengajarkan sesuatu untuk
mempersiapkan anggota keluarga berhubungan dengan orang lain.
Abah seringkali mengajarkan anak-anaknya untuk berperilaku yang sopan, baik
terhadap teman dan saudara yang lainnya. Mereka hidup dengan penuh kasih
sayang, saling menghargai dan menghormati.
- Fungsi Sosialisasi
Yaitu fungsi mengembangkan dan tempat melatih anak untuk berkehidupan sosial
sebelum meninggalkan rumah untuk berhubungan dengan orang lain diluar rumah.
Setiap hari mereka selalu berkumpul saat sarapan pagi dan makan malam, mereka
sering bercerita mengenai kegiatan mereka sehari-hari.
- Fungsi Reproduksi
Yaitu fungsi untuk mempertahankan generasi dan menjaga kelangsungan keluarga.
Abah dan Ema memiliki 3 orang anak dan itu untuk mempertahankan generasi dan
menjaga kelangsungan keluarganya.
- Fungsi Ekonomi
Yaitu keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi dan
tempat untuk mengembangkan kemampuan individu dalam meningkatkan
penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Abah menjalankan tugasnya sebagai kepala keluarga dengan memberikan
kebutuhan yang dibutuhkan oleh keluarganya.

Hernilawati. 2013. Konsep dan proses keperawatan keluarga. Sulawesi Selatan:


Pustaka as salam

STEP 7 (KESIMPULAN)
Jadi kesimpulannya bahwa keluarga abah sudah termasuk keluarga sehat terbukti dari
nilai indeks keluarga sadar kesehatan bahwa nilainya 100% yang berarti keluarga abah
termasuk kedalam tingkatan keluarga sehat (>80% indikator baik). Alasannya yaitu Abah
sangat perhatian terhadap kesehatan, Abah seringkali mengajarkan anak-anaknya untuk hidup
sehat dengan menjadi role model. Seluruh keluarganya didaftarkan masuk JKN. Abah tidak
pernah merokok, namun Ema memiliki keluhan darah tinggi. Setiap kambuh Emma sering
kontrol ke Puskesmas. Abah memiliki air bersih dari mata air yang ditampung dalam bak
penampungan. WC nya ada di luar rumah, namun sudah tertutup dan memiliki septic tank.
Keluarga Sejahtra adalah keluarga yang dibentuk berdasarkan atas perkawinan yang
sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan materiil yang layak, bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, memiliki hubungan yang serasi, selaras dan seimbang antar anggota
dan antar keluarga dengan masyarakat dan lingkungan (Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 52 tahun 2009).
Tingkat kesejahteraan keluarga dikelompokkan menjadi 5 (lima) tahapan, yaitu:
1. Tahapan Keluarga Pra Sejahtera (KPS)
Yaitu keluarga yang tidak memenuhi salah satu dari 6 (enam) indikator Keluarga
Sejahtera I (KS I) atau indikator ”kebutuhan dasar keluarga” (basic needs).
2. Tahapan Keluarga Sejahtera I (KSI)
Yaitu keluarga mampu memenuhi 6 (enam) indikator tahapan KS I, tetapi tidak memenuhi
salah satu dari 8 (delapan) indikator Keluarga Sejahtera II atau indikator ”kebutuhan
psikologis” (psychological needs) keluarga.
3. Tahapan Keluarga Sejahtera II
Yaitu keluarga yang mampu memenuhi 6 (enam) indikator tahapan KS I dan 8 (delapan)
indikator KS II, tetapi tidak memenuhi salah satu dari 5 (lima) indikator Keluarga
Sejahtera III (KS III), atau indikator ”kebutuhan pengembangan” (develomental needs)
dari keluarga.
4. Tahapan Keluarga Sejahtera III
Yaitu keluarga yang mampu memenuhi 6 (enam) indikator tahapan KS I, 8 (delapan)
indikator KS II, dan 5 (lima) indikator KS III, tetapi tidak memenuhi salah satu dari 2
(dua) indikator Keluarga Sejahtera III Plus (KS III Plus) atau indikator ”aktualisasi diri”
(self esteem) keluarga.
5. Tahapan Keluarga Sejahtera III Plus
Yaitu keluarga yang mampu memenuhi keseluruhan dari 6 (enam) indikator tahapan KS
I, 8 (delapan) indikator KS II, 5 (lima) indikator KS III, serta 2 (dua) indikator tahapan
KS III Plus

DAFTAR PUSTAKA
Kholifah, Siti Nur & Widagdo, Wahyu . (2016) . Modul Keperawatan Keluarga Dan Komunitas
. Jakarta:Pusdik SDM Komunitas.
Harnilawati . 2013 . Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga . Sulawesi Selatan : Pustaka
As-Salam

Anda mungkin juga menyukai