Anda di halaman 1dari 13

LK-01: Pengelolaan Guru

Tujuan Penugasan :
1. Identifikasi jumlah guru sesuai dengan kualifikasi akademik
2. Kompetensi guru yang masih harus ditingkatkan menurut kasus di atas
3. Rancanglah program/kegiatan dalam rangka peningkatan/pengembangan
kompetensi guru

Petunjuk pengerjaan:
a. Mengkaji peraturan terkait guru yaitu Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 , PP
No. 19 Tahun 2017 dan Permendikbud No 15 Tahun 2018.
b. Pengajar melakukan penilaian dengan mencermati proses pengerjaan LK. 01
melalui pengamatan tumbuhnya nilai sikap gotong royong (aktif diskusi dan
kerjasama)
c. Pengajar memberikan konfirmasi atas jawaban kelompok.

Kasus (Pengelolaan Guru)


Sebuah sekolah di Kabupaten Indrajaya dipimpin oleh kepala sekolah yang
berkualifikasi S2, pada tahun pelajaran 2018/2019 sudah melaksanakan kurikulum
2013. Jumlah guru seluruhnya 18 orang, terdiri dari delapan orang guru dengan
kualifikasi S1, lima orang guru berpendidikan D3, dan lima orang guru berkualifikasi
Pendidikan S2. Berdasarkan hasil supervisi akademik diperoleh data 14 orang guru
memiliki nilai pada kompetensi memilih materi pembelajaran yang diampu sesuai
dengan tingkat perkembangan peserta didik, rata-rata 86, sedangkan dua orang guru
mapel Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, dan dua orang guru mapel Pendidikan
olah raga memiliki nilai pada kompetensi memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi dalam pembelajaran yang diampu memperoleh nilai rata-rata 65 dengan
kategori kurang. Kepala sekolah juga melakukan supervisi perangkat pembelajaran
dalam hal ini untuk kompetensi menyusun rancangan pembelajaran yang lengkap
terhadap semua guru, memperoleh nilai rata-rata di bawah 71 dengan kategori cukup.
Data kompetensi kepribadian dan sosial semua guru telah menunjukkan nilai di atas
86 dengan kategori Baik.

Berdasarkan kasus di atas, diskusikan dengan kelompok hal-hal sebagai berikut:

1. Identifikasi jumlah guru sesuai dengan kualifikasi akademik!


Jumlah seluruh Guru : 18 Orang
Memiliki Kualifikasi akademik D3 : 5 orang
Memiliki Kualifikasi akademik S1 : 8 orang

1
Memiliki Kualifikasi akademik S2 : 5 orang
sehingga jumlah guru yang memiliki kualifikasi akademik yang dipersyaratkan
berjumlah 13 orang.

2. Kompetensi apa saja yang masih harus ditingkatkan/dikembangkan menurut kasus


di atas?
1. Peningkatan kompetensi guru melalui peningkatan kualifikasi akademik, karena
syaratt pendidikan minimal adalah D IV atau S1
2. Perlu ditingkatkan kompetensi pedagogik guru dalam penggunaan TIK melalui
program pelatihan atau workshop pembelajaran berbasis TIK, karena dari hasil
supervisi didapatkan hasil didapatkan 4 orang guru yang masih memiliki
kompetensi memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi kategori kurang,
maka perlu dikembangkan
3. Mengingat kompetensi semua guru dalam menyusun rancangan pembelajaran
yang lengkap masih dalam kategori cukup, maka perlu ditingkatkan kompetensi
profesional guru dalam merancang RPP agar menjadi lebih baik dengan
menerapkan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

2. Rancanglah program/kegiatan dalam rangka pengembangan kompetensi guru!


a. Menyusun program subsidi biaya pendidikan untuk peningkatan kualifikasi
akademik.
b. Program Workshop TIK
c. Program Workshop penyusnan perangkat pembelajaran PAIKEM
d. Mengoptimalkan peran Guru berkualifikasi akademik S2 untuk membantu Guru
lain guna meningkatkatkan kompetensi akademik.

Rubrik Penilaian:
Skor 86-100 : apabila dapat mengidentifikasi jumlah guru sesuai dengan kualifikasi
akademik, kompetensi yang masih harus ditingkatkan, dan merancang
program/kegiatan peningkatan kompetensi guru dengan sangat sesuai.
Skor 76-85,99 : apabila dapat mengidentifikasi jumlah guru sesuai dengan kualifikasi
akademik, kompetensi yang masih harus ditingkatkan, dan merancang
program/kegiatan peningkatan kompetensi guru dengan sesuai
Skor 66-75,99 : apabila dapat mengidentifikasi jumlah guru sesuai dengan kualifikasi
akademik, kompetensi yang masih harus ditingkatkan, dan merancang
program/kegiatan peningkatan kompetensi guru dengan cukup sesuai
Skor 0-65,99 : apabila dapat mengidentifikasi jumlah guru sesuai dengan kualifikasi
akademik, kompetensi yang masih harus ditingkatkan, dan merancang
program/kegiatan peningkatan kompetensi guru dengan kurang sesuai

2
LK-02: Pengelolaan Tenaga Administrasi Sekolah
Tujuan Penugasan :
1. Memetakan tingkat kesesuaian kualifikasi dan kompetensi tenaga administrasi
berdasarkan peraturan terkait yaitu Permendiknas No. 24 Tahun 2008.
2. Menyusun alur pelaksanaan Tugas Tenaga Administrasi Sekolah sesuai Tupoksi
setiap TAS
3. Menguatkan karakter integritas khususnya pada sub nilai disiplin dan tanggung
jawab.

Petunjuk pengerjaan:
1. Bentuk kelompok dengan 3-4 anggota.
2. Lakukan kajian dan pahami peraturan terkait tenaga administrasi sekolah yaitu
Permendiknas Nomor 24 Tahun 2008.
3. Berdasarkan tayangan Video, susunlah program/kegiatan pengembangan
kompetensi Tenaga Administrasi Sekolah (TAS) dengan memperhatikan
deskripsi tugas TAS yang terdapat dalam Permendiknas Nomor 24 Tahun 2008,
yang mencakup, a. Kepala Tenaga Administrasi sekolah/madrasah, b.
Pelaksana Urusan Administrasi Kepegawaian, c. Pelaksana Urusan Administrasi
Keuangan, d. Pelaksana Urusan Sarana dan Prasarana, e. Pelaksana
Administrasi Persuratan dan Pengarsipan, f. Pelaksana Urusan Administrasi
Hubungan Sekolah dengan Masyarakat, g. Pelaksana Urusan Administrasi
Kesiswaan, h. Pelaksana Urusan Administrasi Kurikulum, i. Petugas Layanan
Khusus.

Rubrik Penilaian:
Skor 86-100 : apabila dapat menyusun program/kegiatan pengembangan
kompetensi TAS dengan sangat tepat dan benar.
Skor 76-85,99 : apabila dapat menyusun program/kegiatan pengembangan
kompetensi TAS dengan tepat dan benar
Skor 66-75,99 : apabila dapat menyusun program/kegiatan pengembangan
kompetensi TAS dengan cukup tepat
Skor 0-65,99 : apabila dapat menyusun program/kegiatan pengembangan
kompetensi TAS dengan kurang tepat

Rencana Program/Kegiatan Pengembangan Kompetensi TAS :


1. Kepala Tata Usaha
a. Kualifikasi Lulusan dari D3
b. Pengalaman sudah sesuai 8 (delapan) tahun,

3
c. Belum memiliki sertifikat kepala tenaga administrasi sekolah/madrasah dari
lembaga yang ditetapkan oleh pemerintah : Program Kegiatannya yaitu
mengikutsertakan dalam kegiatan pelatihan di P2KPTK2
2. Pelaksana Urusan Administrasi Kepegawaian
a. Lulusan SMA, belum berpengalaman : Program Kegiatannya yaitu
mengikutsertakan dalam kegiatan pelatihan Komputer untuk Microsoft
Office dan ICT
b. Jumlah pendidik dan tenaga kependidikan 51 orang.
3. Pelaksana Urusan Administrasi Keuangan,
a. Lulusan D3, program studi Sarjana Ekonomi (sesuai)
b. Belum memiliki sertifikat yang relevan : Program Kegiatannya yaitu
mengikutsertakan dalam kegiatan pelatihan Pembuatan Laporan Keuangan
Berbasis Komputer / Akuntansi Komputer

4. Pelaksana Urusan Sarana dan Prasarana,


a. Lulusan SMK Teknik Bnagunan (sesuai).
5. Pelaksana Administrasi Persuratan dan Pengarsipan,
a. Lulusan SMK Jurusan Otomotif
b. Program studi tidak relevan, tapi kompeten dalam praktek pekerjaannya :
Program Kegiatannya yaitu mengikutsertakan dalam kegiatan pelatihan Surat
Menyurat dan Pengarsipan untuk memperoleh sertifikat yang relevan
6. Pelaksana Urusan Administrasi Hubungan Sekolah dengan Masyarakat,
a. Lulusan D1 (sangat relevan)
b. Memiliki 11 rombel padahal minimal 9 (sembilan) rombongan belajar, untuk
mengoptimalkan pekerjaannya dapat bekerjasama dengan Wakil Bidang Humas
yang dituangkan dalam Tugas Pokok dan Fungsi dalam pembagiannya di awal
tahun pelajaran
7. Pelaksana Urusan Administrasi Kesiswaan,
a. Lulusan SMK (sesuai)
b. Memiliki 11 rombel padahal minimal 9 (sembilan) rombongan belajar, untuk
mengoptimalkan pekerjaannya dapat bekerjasama dengan Wakil Bidang
Kesiswaan yang dituangkan dalam Tugas Pokok dan Fungsi dalam
pembagiannya di awal tahun pelajaran
8. Pelaksana Urusan Administrasi Kurikulum,
Tidak diperlukan karena hanya memiliki 11 rombel sedangkan persyaratan minimal
12 rombongan belajar.
9. Petugas Layanan Khusus.

4
Lulusan MTs (sesuai), dengan tambahan karakter sopan, santun, ramah dan
peduli terhadap keamanan & kenyamanan lingkungan sekolah

5
LK-03: Pengelolaan Tenaga Perpustakaan
Tujuan Penugasan:
1. Mengidentifikasi pemanfaatan perpustakaan di sekolah tersebut
2. Merencanakan Program/kegiatan yang harus dilakukan oleh kepala sekolah
dalam rangka mengembangkan kompetensi dan meningkatkan peran tenaga
perpustakaan di sekolah
3. Menumbuhkan karakter gotong royong khususnya pada sub nilai aktif diskusi
dan kerjasama dalam proses mengerjakan LK-03
4. Kerjakan dengan menggunakan format LK-03 yang telah tersedia.

Kasus
Sekolah di kota A memiliki 12 kelas dan satu ruang perpustakaan yang sudah
dikelola dengan sistem digital. Tenaga perpustakaan di sekolah tersebut berjumlah 4
orang dan yang telah memiliki sertifikat hanya 2 orang. Kondisi perpustakaan di
sekolah tersebut sangat representatif dan nyaman untuk dimanfaatkan peserta didik
dalam menunjang pembelajaran. Akan tetapi pemanfaatan perpustakaan di sekolah
tersebut kurang maksimal, hal tersebut terlihat dari jarangnya siswa yang berkunjung
ke perpustakaan. Dari administrasi tenaga perpustakaan diperoleh data bahwa buku
kunjungan peserta didik setiap hari sangat minim.

Berdasarkan kasus di atas, diskusikan dengan kelompok hal-hal sebagai


berikut:

1. Identifikasi masalah dari minimnya pemanfaatan perpustakaan di sekolah


tersebut
a. Ketersediaan buku bacaan kurang variatif cenderung buku-buku mata
pelajaran
b. Pustakawan kurang mensosialisasikan program / manfaat perpustakaan.
c. Standar pelayanan dan performen pustakawan rendah
d. Program literasi sekolah tidak optimal
e. Tidak sinergi buku bahan ajar Guru dengan ketersediaan buku mata
pelajaran yang diajarkan
f. Keterbatasan waktu siswa untuk berkunjung
2. Alternatif penyelesaian masalah agar perpustakaan dapat dimanfaatkan secara
maksimal guna menunjang kualitas pembelajaran
1. Pengadaan buku-buku Non Pelajaran yang diminati siswa ( Sastra, Cerita
Fiksi Sains, Ensiklopedi, Novel, Komik )

6
2. Pustakawan membuat jadwal kunjungan kelas dengan mengenalkan koleksi
buku baru.
3. Mengadakan pelatihan standar pelayanan dan pembinaan secara berkala.
Serta memfasilitasi seragam pustakawan.
4. Sekolah mewajibkan literasi bacaan sebelum pelajaran dimulai.
5. Pengadaan buku mapel sesuai dengan buku ajar Guru / Guru menyesuaikan
buku ajar dengan ketersediaan buku di Perpustakaan.
6. Membuat jadwal kunjungan siswa ke perpustakaan.

3. Program/kegiatan apa yang harus dilakukan oleh kepala sekolah dalam rangka
mengembangkan kompetensi dan meningkatkan peran tenaga perpustakaan di
sekolah?
a. Mengikutsertakan pustakawan dalam bimtek perpustakaan guna
memperoleh sertifikat pustakawan
b. Kepala Sekolah menugaskan pustakawan merancang lomba dalam rangka
bulan Bahasa
c. Mengembangkan dan menyusun program literasi pustakawan.
d. Mengembangkan sistem peminjaman antar buku.
e. Membuka kemungkinan kerjasama dengan perpustakaan Nasional

Rubrik Penilaian:
Skor 86-100 : apabila dapat mengidentifikasi masalah, menentukan alternatif
penyelesaian masalah, dan menyusun program/kegiatan
pengembangan kompetensi dengan sangat sesuai.

Skor 76-85,99 : apabila dapat mengidentifikasi masalah, menentukan alternatif


penyelesaian masalah, dan menyusun program/kegiatan
pengembangan kompetensi dengan sesuai

Skor 66-75,99 : apabila dapat mengidentifikasi masalah, menentukan alternatif


penyelesaian masalah, dan menyusun program/kegiatan
pengembangan kompetensi dengan cukup sesuai

Skor 0-65,99 : apabila dapat mengidentifikasi masalah, menentukan alternatif


penyelesaian masalah, dan menyusun program/kegiatan
pengembangan kompetensi dengan kurang sesuai

7
8
LK-04 : Pengelolaan Tenaga Laboratorium Sekolah
Tujuan Penugasan:
1. Mengidentifikasi kualifikasi akademik tenaga laboratorium sekolah
2. Merencanakan pengembangan kompetensi tenaga laboratorium sekolah
3. Menumbuhkan karakter gotong royong khususnya pada sub nilai aktif diskusi
dan kerjasama dalam proses mengerjakan LK-04

Tabel berikut data yang dikumpulkan dari berbagai sumber kondisi laboratorium
di sekolah pada umumnya.

SD SMP SMA/SMK

 Pada umumnya hanya berupa  Telah ada kegiatan praktikum  Masing-masing mata
peragaan dan siswa tidak aktif di samping peragaan alat pelajaran yang
dalam mengerjakan sesuatu  Bahan dan alat dipersiapkan memerlukan praktikum
kegiatan praktikum secara bersama oleh laboran telah punya laboratorium
 Alat peraga dapat dimainkan oleh dan guru terkait dan laboran
siswa, misalnya timbangan, garpu  Sekolah hanya punya 1 atau 2  Bahan dan alat
tala, kompas, alat musik, dan lain- orang laboran, terjadi dipersiapkan oleh laboran
lain perangkapan kerja  Praktikum dikerjakan
 Bahan dan alat peraga dipersiapkan Ruang laboratorium bersifat secara terpisah dari
oleh guru yang bersangkutan multiguna untuk keperluan pengajaran, kadang
 Praktikum merupakan satu beberapa kegiatan dikerjakan pada sore hari
kesatuan dengan pengajaran, tidak peragaan/praktikum  Laboran aktif dalam
ada acara/waktu praktikum khusus  Praktikum dikerjakan secara pelaksanaan praktikum
 Tidak ada laboratorium, alat peraga terpisah dari pengajaran tapi  Pada laboratorium
dititipkan di ruang-ruang ada yang memasukkan komputer, laboran
kelas/auditorium/ruang rapat jadualnya pada jam pelajaran, merangkap sebagai
 Bahan dipersiapkan oleh guru yang ada juga yang di luar jam teknisi, bahkan juga aktif
bersangkutan, bila memerlukan pelajaran (sore). dalam proses
bantuan tenaga diambilkan dari  Laboran tidak hadir/aktif dalam pembelajaran.
tenaga administrasi sekolah pelaksanan praktikum
 Tidak ada tenaga laboran,
sehingga tenaga administrasi
yang diperbantukan/
diperankan sebagai laboran.
 Petugas laboran tidak intensif
mengingat harus melayani
berbagai kegiatan praktikum
pada berbagai tingkat kelas
dan kelas paralel
Temuan di lapangan kondisi laboran sebagai berikut:
Belum ada pendidikan yang khusus menyiapkan Tenaga laboran.
Rekruitmen biasanya dari tamatan SMA IPA yang umumnya PTT/Honorer, bukan PNS, kecuali
PNS administrasi yang difungsikan sebagai laboran
Di SMA/SMK/MA/MAK, tenaga laboran ada yang pernah mengikuti kursus khusus laboran/teknisi
spesifik laboratorium, sementara di SD/MI maupun di SMP / MTs tidak ada
Hubungan yang erat dengan tenaga pengajar, menyebabkan secara teknis laboran mahir dalam
tugasnya, meskipun tidak dicukupi oleh scientific backgroundnya. ”bisa karena biasa”
Tidak ada tunjangan khusus tenaga laboran, seperti halnya tunjangan Pustakawan.
Tunjangan berasal dari dana Komite dan/atau block grand.
Ada yang mengusulkan insentif dari Dinas/Pemda tapi diatasnamakan sebagai tenaga administrasi

9
SD SMP SMA/SMK

dan berupa lemburan (di luar jam kerja). HR + tunjangan bulanan ada yang masih berada di bawah
UMR regional.
Untuk SMA tugas tenaga laboran cukup full time sehingga sangat perlu diperhatikan tunjangannya.

Pertanyaan:
1. Adakah permasalahan Pengelolaan laboratorium di sekolah Saudara? Jelaskan!
2. Bagaimana tingkat kesesuaian kualifikasi dan kompetensi tenaga laboratorium sekolah Saudara?
3. Upaya apa yang Saudara lakukan untuk mengembangkan kompetensi tenaga laborartorium di
sekolah Saudara?

Rubrik Penilaian:
Skor 86-100 : apabila dapat mengidentifikasi masalah, analisis kesesuaian
kualifikasi dan kompetensi, dan upaya pengembangan kompetensi
tenaga laboratorium dengan sangat sesuai.
Skor 76-85,99 : apabila dapat mengidentifikasi masalah, analisis kesesuaian
kualifikasi dan kompetensi, dan upaya pengembangan kompetensi
tenaga laboratorium dengan sesuai
Skor 66-75,99 : apabila dapat mengidentifikasi masalah, analisis kesesuaian
kualifikasi dan kompetensi, dan upaya pengembangan kompetensi
tenaga laboratorium dengan cukup sesuai
Skor 0-65,99 : apabila dapat mengidentifikasi masalah, analisis kesesuaian
kualifikasi dan kompetensi, dan upaya pengembangan kompetensi
tenaga laboratorium dengan kurang sesuai

1. Permasalahan pengelolaan Laboratorium komputer di sekolah kami diantaranya :

a. Laboratorium komputer belum memiliki ruang lahan sesuai standar yang berlaku, luas
ruang yang ada hanya 3 X 5 M (jumlah siswa 15 pada setiap rombel), sedangkan
sesuai Standar Sarana dan Prasarana adalah 30 M2 untuk peserta didik kurang dari
15 siswa (Permendiknas 24 tahun 2007)
b. laboratorium komputer belum memiliki Unit komputer sesuai dengan jumlah siswa
pada setiap Rombel, unit komputer saat ini adalah 10 unit, sementara jumlah siswa
per rombel 15 orang.
c. Daya listrik yang belum memadai, daya listrik saat ini adalah 2200 Watt, kebutuhan
Laboratorium komputer adalah 11.000 Watt

2.Tingkat kesesuaian kualifikasi dan kompetensi tenaga laboratorium komputer di sekolah


kami adalah :

a. Kepala Laboraratorium Komputer berasal dari guru, Memiliki Kualifikasi S1 Jurusan


Komputer Namun tidak Memiliki Sertifikat kepala Laboran
b. Belum memiliki Teknisi Laboran
c. Belum memiliki Tenaga Laboran

3. Upaya yang harus kami lakukan untuk mengatasi permasalahan di atas antara lain
adalah :

10
a. Kami harus membuat program kegiatan untuk mengatasi hal-hal di atas disertai
dengan penyusunan anggaran biaya yang dibutuhkan, baik terkait dengan pengadaan
ruang laboratorium komputer yang sesuai dengan standar maupun pengadaan unit
komputer agar mencukupi sejumlah siswa dalam kegiatan pembelajaran di ruang
laboratorium, serta menambah daya listrik.
b. Langkah selanjutnya adalah memfasilitasi Kepala Laboratorium agar memperoleh
sertifikat Kepala Laboratotium
c. Merekrut Teknisi Laboran Sesuai dengan Kualifikasi Pendidikan minimal D II dan
sesuai kompetensi Teknisi Laboran
d. Merekrut Tenaga Laboran sesuai dengan Kualifikasi Pendidikan Minimal D I dan
sesuai Kompetensi Tenaga Laboran.

LK.05: Pengelolaan Guru BK/Konselor


Tujuan penugasan:
1. Mengidentifikasi kualifikasi akademik guru BK/Konselor
2. Merencanakan pengembangan kompetensi Guru BK/Konselor
3. Menumbuhkan karakter Gotong royong (aktif diskusi dan kerjasama ) dan Integritas
(sub nilai disiplin dan tanggung jawab)

Kasus:
Kondisi sebuah sekolah di Kabupaten Wonoboyo, Jumlah Rombel 12 rombel masing-
masing tingkatan 4 paralel, jumlah siswa 430, jumlah guru BK 3 orang ketiganya
berkualifikasi S1, Dra. Rossy Tjandrawati berijazah Sarjana Pendidikan Bimbingan
Konseling dan telah lulus PPGBK yang diselenggarakan oleh Lembaga Pendidikan Tinggi
Kependidikan (LPTK), Sutarto.S.Psi., SPd berijazah S.1 Psikologi dan S.1 Pendidikan
Jasmani ORKES, dan satu guru yang baru diangkat Titik Yuliati, S.Pd berijazah S1
Pendidikan Khusus. Disekolah tersebut hanya memiliki satu orang guru Mapel Pendidikan
Jasmani ORKES.

Berdasarkan kasus diatas jawablah pertanyaan berikut:

1. Bagaimana pendapat saudara terkait ketiga guru BK tersebut terhadap Standar


Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor jika dikaitkan dengan Peraturan yang
berlaku saat ini.
2. Bentuk Pengembangan Kompetensi apa yang paling tepat untuk dua orang guru BK
bagi Sutarto, S.Psi.,S.Pd dan Titik Yuliati , S.Pd. ?
3. Dengan jumlah 12 rombel serta jumlah siswa 430, bagaimana membagi penugasan
untuk ketiga guru BK diatas berdasar Regulasi.

11
Jawaban:

1. Pendapat kami terkait ketiga guru BK tersebut terhadap standar kualifikasi


Akademik dan kompetensi konselor jika dikaitkan dengan peratururan yang
berlaku saat ini adalah :
Yang memenuhi standar kualifikasi akademi dan kompetensi sebagai guru
BK/Konselor hanya 1 orang yaitu Dra Rossy T.
Untuk Sutarto S.Psi, SPd memiliki kualifikasi 2 kompetensi baik sebagai
seorang psikolog dan juga sebagai guru bidang study penjasor . Karena
sekolah tersebut perlu guru BK maka Pak Sutarto bisa membantu sebagai
guru BK disekolah tersebut disamping sebagai guru Penjasor dengan
pertimbangan S1 dari Psikologi .
Untuk Titik Y S.Pd karena memiliki kualifikasi dari Pendidikan khusus maka
sebenarnya belum berkompeten sebagai guru BK. ,perlu mengikuti pelatihan
yang berkaitan dengan kualifikasi kompetensi guru BK jika mendapat tugas
sebagai guru Bk disekolah tersebut

2. Pengembangan Kompetensi apa yang paling tepat untuk dua orang guru BK
bagi Sutarto, S.Psi.,S.Pd dan Titik Yuliati , S.Pd. adalah :
Untuk Sutarto S.Psi,S.Pd dan Titik Y S.Pd sebaiknya mengikuti pelatihan/
pengembangan kompetensi BK di MGBK dan mengikutsertakan dalam PPG
bidang BK sehingga mempunyai sertifikasi dibidang BK.

3. Dengan jumlah 12 rombel serta jumlah siswa 430, bagaimana membagi


penugasan untuk ketiga guru BK diatas berdasar Regulasi.
Untuk Dra Rossy T mendapat tugas 7 rombel
Untuk Sutarto S.Psi,S.Pd tidak mendapat tugas sebagai guru Bk mengingat sudah
mengajar olah raga untuk semua rombel ( kl 12x3 jam = 36 jam )
Untuk Titik Y S.Pd mendapat tugas 5 rombel

Penilaian:
Skor 86-100: apabila dapat analisis guru BK/konselor, pengembangan kompetensi, dan
distribusi tugas sesuai regulasi dengan sangat tepat.
Skor 76-85,99: apabila dapat analisis guru BK/konselor, pengembangan kompetensi, dan
distribusi tugas sesuai regulasi dengan tepat

12
Skor 66-75,99: apabila dapat analisis guru BK/konselor, pengembangan kompetensi, dan
distribusi tugas sesuai regulasi dengan cukup tepat
Skor 0-65,99: apabila dapat analisis guru BK/konselor, pengembangan kompetensi, dan
distribusi tugas sesuai regulasi dengan kurang tepat

13

Anda mungkin juga menyukai