Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala
sekolah telah menetapkan bahwa ada lima dimensi kompetensi kepala sekolah yaitu:
kepribadian, manajerial, kewirausahaan, kewirausahaan dan sosial. Dalam rangka pemenuhan
program kepala sekolah penulis telah berupaya menyusun Program Kewirausahaan SDN 32
Andalas Kecamatan Padang Timur Kota Padang. Program ini disusun dengan tujuan agar
kepala sekolah dapat bekerja secara mandiri terarah tanpa tergantung atau menunggu
mendapat tugas dari dinas / atasan langsung.
Dengan tersusunnya program ini diharapkan kepala sekolah dapat bekerja secara
mandiri di manapun dan kapanpun untuk mencapai tujuan yang diinginkan
Kami mengucapkan terimakasih kepada komite sekolah, guru-guru dan staf tata usaha
atas dedikasi dan kerja kerasnya yang telah membantu sehingga program kewirausahaan SDN
32 Andalas Kecamatan Padang Timur Kota Padang dapat diselesaikan dengan baik dan tepat
waktu. Program ini tentu saja belum sempurna. Oleh sebab itu, saran-saran konstruktif dari
pembaca sangat dinantikan dengan senang hati.
Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa meridhoi upaya-upaya kita dalam meningkatkan
mutu pendidikan. Aamiin
BAB IV PENUTUP
A.Kesimpulan...............................................................................................................…...13
B.Saran...........................................................................................................................…..15
DAFTAR PUSTAKA..……...................………………………………………………… 16
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala
sekolah menegaskan bahwa seorang kepala sekolah harus memiliki lima dimensi kompetensi
minimal yaitu: kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial.
Kepala sekolah adalah guru yang diberi tugas tambahan sebagai kepala sekolah sehinnga ia
pun harus memiliki kompetensi yang disyaratkan memiliki kompetensi guru yaitu:
kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Salah satu indikator kompetensi
profesional adalah kompetensi pengembangan profesi. Satu diantara pengembangan profesi
adalah kemampuan dalam bidang penelitian dan pengembangan.Sehingga kepala sekolah
dalam bekerja sudah seharusnya mengaplikasikan dan memahami bagaimana membuat
proposal yang baik, selanjutnya melakukan dan melaporkan hasil usulan proposalnya, yang
terkadang pada tahap pelaksanaannya masih belum sesuai dengan apa yang diharapkan. Untuk
mengatasi hal tersebut, maka program Kewirausahaan SDN 32 Andalas Kecamatan Padang
Timur Kota Padang ini dibuat.
Berdasarkan kenyataan tersebut, maka upaya untuk meningkatkan kompetensi kepala
sekolah telah dilakukan melalui berbagai strategi. Salah satu strategi untuk menjangkau
seluruh kepala sekolah dalam waktu yang cukup singkat adalah memanfaatkan forum Kerja
Kepala sekolah (MKKS/M) sebagai wahana belajar bersama. Kepala sekolah dalam forum
tersebut dapat saling berbagi pengetahuan dan pengalaman guna bersama-sama meningkatkan
kompetensi dan kinerjanya dalam suasana kesejawatan yang akrab.
A. Pengantar
Satu di antara dimensi kompetensi Kepala Sekolah adalah kewirausahaan.
Kewirausahaan di sini dalam makna untuk kepentingan pendidikan yang bersifat sosial
bukan untuk kepentingan komersial. Kewirausahaan dalam bidang pendidikan yang
diambil adalah karakteristiknya (sifatnya) seperti inovatif, bekerja keras, motivasi yang
kuat, pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik, dan memiliki naluri
kewirausahaan; bukan mengkomersilkan sekolah. Semua karakteristik tersebut
bermanfaat bagi kepala sekolah dalam mengembangkan sekolah, mencapai keberhasilan
sekolah, melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai pemimpin, menghadapi kendala
sekolah, dan mengelola kegiatan sekolah sebagai sumber belajar siswa.
1. Kewirausahaan
a. Kewirausahaan
Definisi Kewirausahaan. Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah proses
menciptakan sesuatu yang baru dan berani mengambil risiko dan mendapatkan
keuntungan. Para ahli sepakat bahwa yang dimaksud dengan kewirausahaan
menyangkut tiga perilaku yaitu: a. kreatif, b. komitmen (motivasi tinggi dan penuh
tanggung jawab), dan c. berani mengambil risiko dan kegagalan. Kewirausahaan
adalah proses inovasi dan kreasi (Kuratko & Hodgetts, 1989; Hisrich & Peters, 2002).
Orang yang berwirausaha disebut wirausahawan (entrepreneur). Entrepreneur adalah
inovator dan kreator (Kao, 1991). Entrepreneur ialah seorang inovator (Hisrich &
Peters, 2002). Kewirausahaan adalah singkatan dari: Kreatif, Enerjik, Wawasan luas,
Inovatif, Rencana bisnis, Agresif, Ulet, Supel, Antusias, Hemat, Asa, Antusias,
Negosiatif.(Anonim 1, 2005)
2. Inovasi
a. Pengantar
Satu di antara lima kompetensi kewirausahaan Kepala Sekolah adalah
menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah. Untuk meningkatkan
kompetensi inovasi Kepala Sekolah, maka Kepala Sekolah hendaknya mengetahui dan
mampu menerapkan konsep dan teori inovasi dalam mengembangkan
sekolahnya.Esensi kewirausahaan adalah inovasi dan kreasi.Oleh sebab itu, Kepala
Sekolah dituntut memiliki sifat inovatif dan kreatif dalam mengembangkan
sekolahnya.
b. Definisi Inovasi
Inovasi adalah fungsi utama kewirausahaan. Inovasi adalah menciptakan
sesuatu yang baru atau tampil beda (Drucker, 1985).
3. Bekerja Keras
a. Pengantar
Usaha mengembangkan Sekolah memerlukan banyak tenaga, pikiran, dan
biaya serta membutuhkan kemampuan bekerja dalam rentang waktu yang lama. Jika
perlu bekerja keras secara terus-menerus. Anda sebaiknya jangan hanya mengandalkan
bekerja keras atau mengandalkan fisik tetapi juga mengandalkan kerja cerdas atau
mengandalkan otak. Dengan demikian dapat menghemat tenaga, pikiran, dan biaya
(Collis & Le Boeuf, 1997).
b. Uraian
1. Definisi Motivasi Motivasi adalah keinginan yang melatarbelakangi seseorang
untuk melakukan sesuatu (Husaini Usman, 2009).
2. Tujuan Kepala Sekolah memiliki motivasi yang kuat Kepala Sekolah perlu
memiliki motivasi yang kuat agar sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan
fungsinya sebagai pemimpin Sekolah.
3. Cara menumbuhkan motivasi yang kuat untuk diri sendiri a. Berpikiran positif.
Ketika mengkritik orang begitu terjadi ketidakberesan, tetapi kita lupa memberi
dorongan positif agar mereka terus maju. Jangan mengkritik cara kerja orang lain
kalau kita sendiri tidak mampu member contoh terlebih dahulu. b. Menciptakan
perubahan yang kuat. Adanya kemauan yang kuat untuk mengubah situasi oleh
diri sendiri. Mengubah perasaan tidak mampu menjadi mampu, tidak mau menjadi
mau. Kata, ”Saya juga bisa” dapat membantu meningkatkan motivasi berprestasi.
c. Membangun harga diri. Banyak kelebihan kita sendiri yang tidak dimiliki orang
lain. d. Memantapkan pelaksanaan. Ungkapkan dengan jadwal yang jelas dan
laksanakan. e. Binalah keberanian, kerja keras, bersedia belajar dari orang lain. f.
Ingin selalu melakukan yang terbaik g. Membasmi sikap suka menunda-nunda.
Hilangkan sikap menunda-nunda dengan alasan pekerjaan itu terlalu sulit dan
segeralah untuk memulai. Ketujuh cara di atas dapat dilakukan sendiri-sendiri atau
kombinasi agar saling melengkapi.
4. Definisi Pantang Menyerah
Pantang menyerah adalah daya tahan seseorang bekerja sampai sesuatu yang
diinginkannya tercapai. Pantang menyerah adalah kombinasi antara bekerja keras
dengan motivasi yang kuat untuk sukses.Orang yang pantang menyerah selalu
bekerja keras dan motivasi kerjanya tak pernah pudar.
5. Tujuan Kepala Sekolah memiliki sifat pantang menyerah? Kepala Sekolah perlu
memiliki sifat pantang menyerah agar tidak mudah putus asa dalam menghadapi
kendala yang dihadapi Sekolah.
6. Cara Menumbuhkan Sifat Pantang Menyerah
Cara untuk menumbuhkan sifat pantang menyerah adalah selalu menjaga
kesehatan tubuh agar tidak mudah letih atau sakit dan menguatkan hati agar tidak
mudah berputus asa dalam mencapai sesuatu yang diinginkan.
b. Definisi Kreativitas
Kreativitas adalah kemampuan untuk merancang, membentuk, membuat, atau
melakukan sesuatu dengan cara baru atau berbeda (Anonim 3, 2005). Kemampuan
menghasilkan solusi yang kreatif atas kebutuhan Sekolah atau masalah yang ada di
Sekolah dan memasarkannya sering menjadi indikator pembeda antara kesuksesan dan
kegagalan dalam mewirausahakan sekolah. Juga membedakan sekolah yang sudah
tumbuh pesat dengan sekolah yang biasa-biasa saja. Agar memiliki kreativitas, Kepala
Sekolah perlu membuka pikiran dan mata (Anonim 3, 2005). Kreativitas dan inovasi
merupakan konsep kembar yang saling berhubungan, namun seringkali dikaji secara
terpisah dengan menggunakan metode dan model yang berbeda. Mengingat kreativitas
dipahami sebagai kapabilitas melahirkan, mengembangkan dan mengubah gagasan,
proses, produk, mode, model, pelayanan dan perilaku tertentu, maka inovasi adalah
proses penerapan kreativitas secara faktual ke dalam kehidupan sehari-hari. Dalam
dunia pendidikan, inovasi sekolah termasuk di dalamnya inovasi pengajaran juga
mengalami terobosan yang sangat cepat, sehingga sekolah yang tidak memprioritaskan
program inovasi akan ditinggalkan oleh masyarakat.
Berdasarkan uraian di atas terlihat hubungan erat antara konsep kreativitas dan
inovasi yang keduanya sangat diperlukan dalam mengembangkan sekolah.Kreativitas
tanpa inovasi bagaikan pisau tajam yang tidak pernah dipakai, sedangkan inovasi
tanpa dilandasi kreativitasi tidak menghasilkan sesuatu yang baru bagi organisasi
sekolah. Dengan pengertian tersebut, inovasi secara sederhana dapat dipahami sebagai
proses pengenalan cara baru dan lebih baik dalam mengerjakan berbagai hal dalam
lembaga pendidikan (sekolah). Seseorang yang kreatif memiliki ciri-ciri sebagai
berikut: a. Cenderung melihat suatu persoalan sebagai tantangan untuk menunjukkan
kemampuan diri. b. Cenderung memikirkan alternatif solusi/tindakan yang tidak
dilakukan oleh orang-orang pada umumnya atau bukan sesuatu yang sudah biasa
dilakukan. c. Tidak takut untuk mencoba hal-hal baru. d. Mau belajar mempergunakan
cara, teknik dan peralatan baru. e. Tidak takut dicemoohkan oleh orang lain karena
berbeda dari kebiasaan f. Tidak malu bertanya berbagai informasi tentang sesuatu hal
yang dianggap menarik. g. Tidak cepat puas terhadap hasil yang diperoleh. h. Toleran
terhadap kegagalan dan frustasi. i. Memikirkan apa yang mungkin dapat dilakukan
atau dikerjakan dari suatu kondisi, keadaan atau benda. j. Melakukan berbagai cara
yang mungkin dilakukan dengan tetap berdasar pada integritas, kejujuran, menjunjung
sistem nilai, dan bertujuan positif. k. Tindakan yang dilakukan efektif, efisien, dan
produktif.
d. Cara Berkreativitas
Cara berkreativitas antara lain adalah sebagai berikut. a. Meningkatkan kesadaran
berarti belajar untuk memperhatikan hal-hal yang biasanya tidak kita hiraukan
sehingga dapat membuka pikiran kita. b. Curah pendapat (brain storming) adalah
sebuah teknik untuk menghasilkan banyak ide baru. c. Mengubah ide-ide yang sudah
ada. d. Mempelajari teknik berpikir kraetif dari buku-buku. e. Mengikuti diklat
kreativitas dan mempraktikkannya. f. Mencatat ide-ide baru kemudian
mengembangkannya. g. Bergaul dengan orang-orang yang kreatif. h. Ubah sudut
pandang orang-orang yang kreatif. i. Pelajari proses perubahan ide. j. Teratur berolah
raga untuk menjaga kesehatan. k. Apresiasi terhadap seni. l. Cari pembimbing yang
dapat membantu menemukan ide baru.
b. Naluri Kewirausahaan
Kepala sekolah Kepala sekolah diharapkan mampu mengenal naluri
kewirausahaan mereka sebagai bekal untuk menjadi contoh dan sumber belajar siswa-
siswanya. Naluri kewirausahaan di lingkungan bisnis yang bersifat komersil di
samping 46 jiwa kewirausahaan ditambah jiwa intuisi bisnis dan pemasaran.Naluri
kewirausahaan ada 47 naluri. Ciri-ciri wirausaha yang berhasil adalah: 1. Inisiatif, 2.
pantang menyerah (ulet), 3. memiliki standar mutu yang tinggi, 4. hemat, 5. selalu
mencari solusi terbaik (kreatif memecahkan masalah), 6. berani mengambil risiko
yang diperhitungkan, 7. persuasif, 8. bertindak jika ada peluang, 9. haus informasi, 10.
sistematis, 11. percaya diri, 12. tegas, 13. menggunakan strategi yang berpengaruh, 14.
mandiri, 15. optimis, 16. dinamis, 17. inovatif, 18. cerdik (cerdas), 19. mau belajar
sepanjang hayat, 20. supel atau luwes (fleksibel), 21. umpan balik ditanggapi
responsif), 22. berorientasi pencapaian tujuan, 23. membangun masa depan, 24.
komunikatif (termasuk pendengar yang baik), 25. enerjitik, 26 berorientasi pada
keuntungan, 27 integritas, 28 agresif, 29 kompetitif, 30. egoistis, 31. petualang,
32.perfeksionis, 33. kooperatif, 34. imajinatif, 35. pribadi yang menyenangkan, 36.
jujur, 37. orientasi pada perubahan, 38. disiplin (mengendalikan diri), 39.visioner, 40.
pengelola perubahan, 41. ingin berprestasi, 42. organisator, 43. pekerja keras, 44.
motivasi kuat (komitmen), 45. antusias, dan 46. negosiatif. 47. mampu memasarkan
jasa/produk. (Hawkin & Turia, 1986;)
BAB III
PROGRAM KEWIRAUSAHAAN SDN 32 ANDALAS
TAHUN PELAJARAN 2022-2023
A. Pengantar
Dari ciri-ciri wirausaha yang disebutkan di atas untuk kepala sekolah dibatasi pada:
inovatif, pekerja keras, motivasi tinggi, pantang menyerah, selalu mencari solusi terbaik.
Naluri kewirausahaan menyangkut semua sifat- sifat di atas.
1. Inovatif
Zaman telah berubah, untuk mengikuti dan mengantisipasi perubahan sekolah
dituntut melakukan inovasi-inovasi dalam mengembangkan sekolahnya. Bila tidak,
sekolah akan ketinggalan zaman dan kalah dalam bersaing mendapatkan siswa baru.
Stakeholders sekolah akan meninggalkan sekolah dan mencari sekolah lain yang lebih
inovatif.
Inovasi-inovasi yang dilakukan untuk mengembangkan sekolah. (1). Perubahan
PSAS (Pakaian Seragam Anak Sekolah) laki-laki menggunakan celana panjang,
perempuan bawahan dan baju tangan panjang dan memakai jilbab. Dan setiap siswa
memakai / dipasang badge nama. (2) Sangsi/Hukuman bagi siswa yang datang terlabat
dilakukan perubahan yang semula sangsi/hukuman bersifat pisik misal disuruh push up
diganti disuruh membaca surat-surat pendek, atau menulis surat Al-Fatihah.
2. Pekerja keras
Saya selalu kurang dan tak pernah merasa puas dengan keberhasilan sekolah. Saya
bercita-cita ingin menjadi kepala sekolah berprestasi kota, tingkat propinsi bahkan tingkat
nasional. Untuk mencapai itu semua saya bekerja keras, cerdas, dan ikhlas. Dengan cita-
cita setinggi langit itu, saya bekerja keras sering di luar jam kerja mengarahkan dan
membimbing guru agar mengejar prestasi yang tinggi. Akibatnya saya sering disindir
oleh kepala sekolah lainnya yang prestasinya biasa-biasa saja. Mereka menganggap saya
sangat ambisius, cari muka, dan ingin menonjol sendiri. Selain itu ingin menjadi Sekolah
Berwawasan Lingkungan yang diimplementasikan dengan penanaman dan pemeliharaan
tanaman hias yang ada dilingkungan sekolah, dengan maksud untuk menciptakan suasana
sejuk, rindang dan indah di lingkungan sekolah yang memang termasuk daerah panas.
3. Pantang Menyerah
Seorang guru malas bekerja karena tekanan ekonomi. Akibatnya, ia tidak
bergairah mengajar di kelas. Pembelajaran menjadi tidak aktif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan. Untuk menambah penghasilannya, guru tersebut mencari pekerjaan
sampingan di luar sekolah. Pekerjaan sampingan tersebut membuat ia kurang konsentrasi
dalam mengajar. Siswa-siswa yang diajarnya menjadi korban.
Sebagai kepala sekolah untuk mengatasi kasus di atas dilakukan dengan langkah-
langkah antara lain: 1. Cara memotivasi diri sendiri 2. Cara memotivasi orang lain 3.
Pantang menyerah (ulet), optimis, kerja keras, motivasi tinggi, percaya diri, dan orientasi
pada tujuan. Jangan mendengar kata-kata orang yang negatif karena akan mengambil
mimpi kita atau menjauhkan kita dari mimpi. Karena itu tetap optimislah. Yang penting,
bersikap tuli terhadap orang-orang yang menyatakan bahwa kita tidak bisa.
4. Kreativitas
Kebanyakan orang dapat memikirkan beberapa pekerjaan yang membutuhkan
kreativitas seperti seniman, musisi, penari, perancang, dan ilmuan. Wirausaha juga
membutuhkan kreativitas untuk mencari solusi terbaik.
Kreativitas adalah sebuah bidang di mana dalam banyak kasus, wirausaha lebih
banyak memiliki peluang untuk menggunakan bakat kreatif mereka dibandingkan dengan
PNS yang digaji. PNS yang digaji sering kali tidak diharuskan untuk berpikir kreatif dan
bahkan ketika mereka termasuk Kepala Sekolah memiliki ide-ide baru, mereka yang
kreatif tersebut sering didiamkan atau dicemoohkan oleh kepala sekolah yang lain.
5. Kewirausahaan
Kepala sekolah diharapkan mampu mengenal naluri kewirausahaan mereka
sebagai bekal untuk menjadi contoh dan sumber belajar siswa-siswanya.. Naluri
kewirausahaan ada 47 naluri. Ciri-ciri wirausaha yang berhasil adalah: 1. Inisiatif, 2.
pantang menyerah (ulet), 3. memiliki standar mutu yang tinggi, 4. hemat, 5. selalu
mencari solusi terbaik (kreatif memecahkan masalah), 6. berani mengambil risiko yang
diperhitungkan, 7. persuasif, 8. bertindak jika ada peluang, 9. haus informasi, 10.
sistematis, 11. percaya diri, 12. tegas, 13. menggunakan strategi yang berpengaruh, 14.
mandiri, 15. optimis, 16. dinamis, 17. inovatif, 18. cerdik (cerdas), 19. mau belajar
sepanjang hayat, 20. supel atau luwes (fleksibel), 21. umpan balik ditanggapi responsif),
22. berorientasi pencapaian tujuan, 23. membangun masa depan, 24. komunikatif
(termasuk pendengar yang baik), 25. enerjitik, 26 berorientasi pada keuntungan, 27
integritas, 28 agresif, 29 kompetitif, 30. egoistis, 31. petualang, 32.perfeksionis, 33.
kooperatif, 34. imajinatif, 35. pribadi yang menyenangkan, 36. jujur, 37.orientasi pada
perubahan, 38. disiplin (mengendalikan diri), 39.visioner, 40. pengelola perubahan, 41.
ingin berprestasi, 42. organisator, 43. pekerja keras, 44. motivasi kuat (komitmen), 45.
antusias, dan 46. negosiatif. 47. mampu memasarkan jasa/produk. (Hawkin & Turia,
1986;)
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kegunaan Kewirausahaan 1. Sebagai bahan belajar individual bagi Kepala Sekolah
tanpa terikat oleh waktu, dan tempat. 2. Untuk membantu Kepala Sekolah dalam
meningkatkan dimensi kompetensi Kewirausahaan baik secara individu maupun kelompok.
Standar Kompetensi Kewirausahaan setelah mendalami, dan mempraktikkannya
Kepala Sekolah diharapkan: 1. mampu memahami konsep kewirausahaan, 2. memiliki
inovasi, 3. mau dan mampu bekerja keras, 4. memiliki motivasi kuat (komitmen) dan
pantang menyerah, 5. memiliki kreativitas untuk selalu mencari solusi terbaik, dan 6.
mengetahui naluri kewirausahaan yang telah dimilikinya.
Kewirausahaan menyangkut tiga perilaku utama kreatif, komitmen, dan berani
mengambil risiko. Kewirausahaan adalah proses inovasi dan kreasi. Kewirausahaan adalah
singkatan dari: Kreatif, Enerjik, Wawasan luas, Inovatif, Rencana bisnis, Agresif, Ulet, Supel,
Antusias, Hemat, Asa, Antusias, Negosiatif. Wirausaha yang sukses memiliki 46 ciri. Untuk
Kepala Sekolah minimal memiliki ciri: inovatif, pekerja keras, motivasi tinggi, pantang
menyerah, selalu mencari solusi terbaik, dan memiliki naluri kewirausahaan. Ada lima
manfaat kewirausahaan bagi Kepala Sekolah. Untuk menjadi wirausaha yang sukses harus
memiliki pengetahuan kewirausahaan, keterampilan kewirausahaan, dan sifat-sifat wirausaha.
Inovasi adalah menciptakan sesuatu yang baru atau tampil beda. Inovasi bagi Kepala
Sekolah adalah untuk mengembangkan sekolahnya.Inovator memiliki enam ciri. Ada delapan
cara untuk berinovasi. Dapat meningkatkan keefektifan kepemimpinan Anda, peran Anda
sebagai Kepala Sekolah, dan profesionalisme Anda.
Kerja keras ialah kegiatan yang banyak menguras tenaga, pikiran, dan waktu untuk
menyelesaikan sesuatu. Kerja keras bagi kepala sekolah adalah untuk mencapai keberhasilan
Sekolah sebagai organisasi pembelajar yang efektif. Lima cara agar orang mau bekerja keras.
Kelima cara tersebut dapat dilakukan sendiri-sendiri atau dikombinasi.
Motivasi kerja adalah keinginan yang melatarbelakangi seseorang untuk melakukan
sesuatu. Kepala Sekolah perlu memiliki motivasi yang kuat agar sukses dalam melaksanakan
tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin Sekolah. Ada tujuh cara memotivasi. Pantang
menyerah adalah Pantang menyerah adalah daya tahan seseorang bekerja sampai sesuatu yang
diinginkannya tercapai. Kepala Sekolah perlu memiliki sifat pantang menyerah agar tidak
mudah putus asa dalam menghadapi kendala yang dihadapi Sekolah. Cara untuk
menumbuhkan sifat pantang menyerah adalah selalu menjaga kesehatan dan menguatkan hati
untuk mencapai sesuatu yang diinginkan.
Kreativitas adalah kemampuan untuk merancang, membentuk, membuat, atau
melakukan sesuatu dengan cara baru atau berbeda (Anonim 3, 2005). Seseorang yang kreatif
memiliki 11 ciri. Kepala sekolah meiliki kreativitas sebagai alat untuk mendapatkan solusi
terbaik. Cara mendapatkan solusi terbaik melalui kreativitas dengan 12 cara. Cara
mendapatkan solusi terbaik dengan pemecahan masalah adalah menerapkan langkah-
langkahnya.
Naluri kewirausahaan ada 47 naluri. Ciri-ciri wirausaha yang berhasil adalah: 1.
Inisiatif, 2. pantang menyerah (ulet), 3. memiliki standar mutu yang tinggi, 4. hemat, 5. selalu
mencari solusi terbaik (kreatif memecahkan masalah), 6. berani mengambil risiko yang
diperhitungkan, 7. persuasif, 8. bertindak jika ada peluang, 9. haus informasi, 10. sistematis,
11. percaya diri, 12. tegas, 13. menggunakan strategi yang berpengaruh, 14. mandiri, 15.
optimis, 16. dinamis, 17. inovatif, 18. cerdik (cerdas), 19. mau belajar sepanjang hayat, 20.
supel atau luwes (fleksibel), 21. umpan balik ditanggapi responsif), 22. berorientasi
pencapaian tujuan, 23. membangun masa depan, 24. komunikatif (termasuk pendengar yang
baik), 25. enerjitik, 26 berorientasi pada keuntungan, 27 integritas, 28 agresif, 29 kompetitif,
30. egoistis, 31. petualang, 32. perfeksionis, 33. kooperatif, 34. imajinatif, 35. pribadi yang
menyenangkan, 36. jujur, 37. orientasi pada perubahan, 38. disiplin (mengendalikan diri),
39.visioner, 40. pengelola perubahan, 41. ingin berprestasi, 42. organisator, 43. pekerja keras,
44. motivasi kuat (komitmen), 45. antusias, dan 46. negosiatif. 47. mampu memasarkan
jasa/produk. (Hawkin & Turia, 1986);
B. Saran
1. Sudahkah Anda memiliki kewirausahaan? 2. Apa kelemahan pribadi yang Anda
temukan? 3. Dengan berbagai kelemahan tersebut, apakah Anda dapat menjadi wirausaha?
4. Jika ada kelemahan, apa yang Anda lakukan untuk mengurangi bahkan menghilangkan
kelemahan tersebut? 5. Apakah kekuatan pribadi Anda? 6. Dapatkah kekuatan tersebut
menutupi kelemahan Anda? 7. Apakah gaya hidup Anda saat ini sesuai dengan jiwa
kewirausahaan? 8. Apakah jiwa kewirausahaan bermanfaat bagi tugas Anda sebagai Kepala
Sekolah?
Dari pertanyaan-pertanyaan di atas untuk menjadi Kepala Sekolah yang memiliki sifat
wirausaha (enterpreneur) penulis sarankan untuk terus belajar/membaca literatur , sebab
perkembangan ilmu pengetahuan selalu berubah.
Anonim 1.2005. Apakah Usaha dan Kewirausahaan Itu? Turin, Italiy: International Training
Centre, ILO. -------------
2005. Siapa Wirausaha Itu? Turin, Italiy: International Training Centre, ILO. -------------
2005. Bagaimana Seharusnya Wirausaha Bersikap dan Bertindak? Turin, Italiy: International
Training Centre, ILO. -------------
2005. Bagaimana Menjadi Seorang Wirausaha? Turin, Italiy: International Training Centre,
ILO. -------------
2005. Bagaimana Mendapatkan Ide Bisnis yang Bagus? Turin, Italiy: International Training
Centre, ILO. -------------
2005. Apa Langkah Selanjutnya untuk Menjadi Seorang Wirausaha? Turin, Italiy:
International Training. -------------
2002. Memiliki dan Melaksanakan Kreativitas Inovasi dan Jiwa Kewirausahaan. Jakarta: Dit.
Pendidikan Lanjutan Tingkat Pertama Ditjen Dikdasmen. Depdiknas. Collis, J., & Boeuf,
L.M. 1997. Bekerja Lebih Pintar Bukan Lebih Keras. Cetakan Kelima (Terjemahan Dabara).
Solo: Dabara Publisher. Hawkins, K., & Turia, P.A.
1986. Ujilah Tingkat Kecerdasan Anda sebagai Seorang Wiraswasta. (Terjemahan: Darbara).
Solo: Dabara Publishers. Husaini Usman.
2009. Manajemen: Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Hisrich, R.D.
& Peters, M.P.
2002. Entrepreneurship. Fifth Edistion. New York: McGraw Hill Irwin. Kao, J.J. 1991. The
Entrepreneur. Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice Hall. Kuratko, D.E., & Hodgetts, R.M.
1989. Entrepreneurship A Contemporary Approach. Chicago: The Dryden Press.
Lambing, P.A., & Kuehl, C.R.
2003. Entrepreneurship. Third Edition. Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice Hall.
Meridith, G.G., Nelson, R.E., & Neck, N.P.
1984. Kewirausahaan Teori dan Praktik. (Terjemahan: Andre Asparsayogi). Cetakan Kedua.
Jakarta: PT. Hastama. Overton, R.
2002. Are You an Entrepreneur? Singapore: Wharton. Bacaan yang Dianjurkan Dit. Tendik,
2007. Kewiraswastaan SD. Jakarta: Depdiknas. Buku-buku yang terdapat di Daftar Pustaka