Anda di halaman 1dari 56

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

TEKNOLOGI WAN
MODEL PERANCANGAN JARINGAN

Divva Kamila - J0304201115


Natasha Alicia Putri - J0304201010
Oktaryza Sativa - J0304201065

TEK B

PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER


SEKOLAH VOKASI IPB UNIVERSITY
2022
PERNYATAAN MENGENAI LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM
DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini kami menyatakan laporan tugas UAS praktikum ini adalah karya kami
dan dapat dipublikasikan sepenuhnya oleh IPB University. Sumber informasi yang berasal
atau dikutip dari karya yang diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan
dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir laporan ini sesuai dengan kaidah dan
etika yang berlaku. Kami bertanggung jawab penuh atas penemuan segala bentuk
kecurangan serta ketidaksesuaian aturan dalam penulisan ini. Kami bersedia mendapat
sanksi akademis yang berlaku sesuai kesepakatan tim pengajar, termasuk peniadaan nilai
praktikum Teknologi Wan.
Natasha Alicia : 1

Bogor, 10 June 2022


(Penulis)
1

1 TINJAUAN PUSTAKA: MODEL PERANCANGAN


JARINGAN

1.1. Ringkasan
Secara sederhana jaringan komputer dapat diartikan sebagai kumpulan
beberapa komputer dan peralatan lain yang saling terhubung menggunakan aturan-
aturan tertentu (Wahidin, 2007). Perkembangan teknologi jaringan komputer
menunjukkan peningkatan yang sangat pesat seiring dengan semakin meningkatnya
kebutuhan akan terhubungnya lokasi-lokasi yang terpisah secara jarak namun ingin
tetap berbagi informasi dan menikmati layanan yang sama.

WAN menjadi jaringan yang memiliki ruang lingkup yang sangat luas, dan
bisa saling terhubung antar jaringan dari jarak jauh. WAN merupakan jaringan
komputer yang mencakup area yang besar, sebagai contoh jaringan komputer antar
wilayah, kota bahkan negara, atau dapat didefinisikan sebagai jaringan komputer
yang membutuhkan router dan saluran komunikasi publik. WAN digunakan untuk
menghubungkan jaringan area lokal yang satu dengan jaringan lokal yang lain,
sehingga pengguna atau komputer di lokasi yang satu dapat berkomunikasi dengan
pengguna dan komputer di lokasi yang lain.

WAN merupakan jaringan komunikasi data yang menghubungkan user-user


yang ada di jaringan yang berada di suatu area geografis yang besar. Layanan WAN
terfokus beroperasi pada layer physical dan data link pada model OSI layer.
Jaringan WAN biasanya selalu menggunakan fasilitas transmisi yang disediakan
oleh perusahaan telekomunikasi seperti perusahaan layanan telepon.

1.2. Tujuan
1. Membangun prototipe jaringan MPLS TEKOMNET seperti topologi pada
gambar dibawah ini.
2. Menghubungkan JARINGAN LAN PELANGGAN (UI dan IPB) via VPLS
(Virtual Private LAN Service) over MPLS dengan pensinyalan BGP.
3. Monitoring jaringan LAN melalui SYSLOG, SNMP, dan NETFLOW.
2

1.3. Topologi Jaringan


3

2 IMPLEMENTASI MODEL PERANCANGAN JARINGAN

2.1. Konfigurasi Adapter


Tahap pertama pada praktikum adalah melakukan penambahan interface
disetiap virtual mesin, sehingga jaringan yang akan dibuat dapat terhubung
satu sama lain.

Konfigurasi Adapter C1

Konfigurasi Adapter C2

Konfigurasi Adapter C3

Konfigurasi Adapter PE1

Konfigurasi Adapter PE2

Konfigurasi Adapter PE3

Konfigurasi Adapter IPB-DRAMAGA


4

Konfigurasi Adapter IPB-BARANANGSIANG

Konfigurasi Adapter IPB-DIPLOMA

Konfigurasi Adapter UI-DEPOK

Konfigurasi Adapter UI-SALEMBA

Konfigurasi Adapter PC1-IPB

Konfigurasi Adapter PC2-IPB

Konfigurasi Adapter PC1-UI


5

2.2. Konfigurasi alamat IP, OSPF, dan MPLS pada Router Core

Pada tahap konfigurasi yang pertama, kita perlu mengaktifkan routing


protocol OSPF pada C1, C2, dan C3 menggunakan alamat loopback yang mana
semua networknya nanti akan terhubung dan dilakukan advertise menggunakan
OSPF.

Konfigurasi alamat IP, OSPF, dan MPLS pada C1

Konfigurasi alamat IP, OSPF, dan MPLS pada C2


6

Konfigurasi alamat IP, OSPF, dan MPLS pada C3


7

2.3. Konfigurasi alamat IP, OSPF, RIPv2, BGP, dan MPLS pada Router PE

Setelah mendefinisikan IP router PE pada setiap adapter, kita juga perlu


menambahkan bridge loopback dan lainnya agar sesuai dengan topologi. Pada tahap
ini kita perlu menerapkan RIP V2 pada semua adapter dan network. Kemudian kita
lakukan advertise pada network yang terhubung langsung dengan router PE.
Selanjutnya kita aktifkan OSPF, dimana network yang disebarkan adalah IP
loopbacknya sendiri, serta aktifkan MPLS yang didefinisikan pada interface yang
aktif. Lalu kita juga perlu mengaktifkan BGP menggunakan IP loopback sebagai
router idnya dengan ASN nya adalah 77133, setelah itu kita dapat mengkonfigurasi
BGP peer dengan ASN yang sama.

Konfigurasi alamat IP, RIP pada PE1


8

Konfigurasi OSPF dan MPLS pada PE1

Konfigurasi BGP dan VPLS pada PE1


9

Konfigurasi alamat IP, RIP pada PE2

Konfigurasi OSPF, BGP, VPLS dan MPLS pada PE2


10

Konfigurasi alamat IP, RIP pada PE3

Konfigurasi OSPF, BGP, VPLS dan MPLS pada PE3


11

2.4. Konfigurasi Routing Protocol RIPv2 pada Router IPB

Tahap selanjutnya kita akan melakukan konfigurasi RIP V2 terhadap router


IPB, dimana sebelumnya kita perlu menerapkan RIP V2 dengan mendefinisikan IP
pada semua adapter yang aktif. Setelahnya kita perlu melakukan advertise terhadap
network yang terhubung langsung dengan router.

Konfigurasi alamat IP dan RIPv2 pada IPB-Dramaga

Konfigurasi alamat IP dan RIPv2 pada IPB-Baranangsiang


12

Konfigurasi alamat IP dan RIPv2 pada IPB-Diploma

Konfigurasi alamat IP dan RIPv2 pada UI-Depok


13

Konfigurasi alamat IP dan RIPv2 pada UI-Salemba

2.5.Konfigurasi Netflow dan SNMP

Kemudian dilakukan pengaktifan SNMP dengan tekom sebagai nama


community nya, dimana nantinya terdapat sebuah IP yang dapat melakukan query
terhadap SNMP manager. Setelahnya kita perlu mengatifkan netflow dengan
timeout nya selama 1 menit.

Konfigurasi SNMP dan Netflow pada PE1


14

Konfigurasi SNMP dan Netflow pada IPB-Baranangsiang

Konfigurasi SNMP dan Netflow pada UI-Depok


15

2.6.Konfigurasi alamat IP pada PC

Setelah konfigurasi terhadap MPLS, VPLS, routing protocol, SNMP,


beserta netflow selesai dilakukan, kita dapat lanjut melakukan konfigurasi alamat
IP PC dengan menambahkannya pada masing-masing LAN.

Konfigurasi alamat IP pada PC1 IPB (Dramaga)

Konfigurasi alamat IP pada PC2 IPB (Diploma)

Konfigurasi alamat IP pada PC1 UI (Salemba)

Konfigurasi alamat IP pada Server monitoring LAN Tekom


16

Konfigurasi alamat IP pada Server monitoring LAN IPB (Baranangsiang)

Konfigurasi alamat IP pada Server monitoring LAN UI (Depok)


17

2.7.Konfigurasi SNMP pada The Dude

Selanjutnya kita dapat menambahkan SNMP sesuai dengan konfigurasi


yang sebelumnya telah ditambahkan pada router. Setelah berhasil menambahkan
SNMP pada masing-masing server, kita dapat melakukan pencarian network
yang sesuai pada server. Kemudian akan muncul topologi yang sesuai pada
software the dude setelah proses scaning network selesai.

Konfigurasi SNMP Tekom (1)


18

Konfigurasi SNMP Tekom (2)

Konfigurasi Topologi SNMP


19

2.8.Konfigurasi Syslog

Untuk melakukan konfigurasi syslog, hal yang perlu dilakukan adalah


membuka web browser, selanjutnya kita perlu masuk ke halam syslog
menggunakan IP default dari SNMP. Kemudian ubah action pada topic critical, error,
info, dan warning menjadi remote pada system logging. Setelah semua action diubah
menjadi remote, kita perlu menambah alamat IP pada bagian form remote address dengan
menambahkan alamat IP server SNMP.

Mengubah semua action menjadi remote pada IPB Baranangsiang


20

Menambahkan remote address pada IPB Baranangsiang


21

Mengubah semua action menjadi remote pada UI Depok


22

Menambahkan remote address pada UI Depok


23

Mengubah semua action menjadi remote pada Tekom


24

Menambahkan remote address pada Tekom


25

2.9.Konfigurasi Netflow

Pada konfigurasi netflow, yang perlu dilakukan adalah mendaftarkan device


baru pada localhost, penambahan device ini dilakukan dengan nama dan IP yang
sesuai dengan router yang sebelumnya telah dikonfigurasi, kemudian tambahkan
sensor dengan jenis Netflow pada tiap tiap devicenya dengan port 2055 dan
sender IP diisi dengan IP yang menuju server Netflow. Lalu yang terakhir pada
tahap ini adalah kita perlu menentukan content yang nantinya akan ditampilkan
pada monitoring.

Device IPB Baranangsiang pada PRTG


26

Penambahan Netflow pada IPB Baranangsiang


27

Konten yang ingin dimonitoring


28

Device UI Depok pada PRTG


29

Penambahan Netflow pada UI Depok


30

Konten yang ingin dimonitoring


31

Device Tekom pada PRTG


32

Penambahan Netflow pada Tekom


33

Konten yang ingin dimonitoring


3 PENGUJIAN

3.1 Uji Coba Sistem Perancangan Jaringan


❖ Pengujian pada C1

Tampilan hasil dari Routing Table pada C1

Tampilan hasil dari MPLS Local-bindings pada C1


2

Tampilan hasil dari MPLS remote-bindings pada C1

Tampilan hasil dari MPLS forward-tables pada C1


❖ Pengujian pada C2

Tampilan hasil dari Routing table pada C2

Tampilan hasil dari MPLS local-bindings pada C2


4

Tampilan hasil dari MPLS remote-bindings pada C2

Tampilan hasil dari MPLS forward-tables pada C2


❖ Pengujian pada C3

Tampilan hasil dari Routing table pada C3

Tampilan hasil dari MPLS local-bindings pada C3


6

Tampilan hasil dari MPLS remote-bindings pada C3

Tampilan hasil dari MPLS forward-tables pada C3


❖ Pengujian pada PE-1

Tampilan hasil dari Routing table pada PE-1

Tampilan hasil uji coba ping ke device IPB-Dramaga dan C1


8

❖ Pengujian pada PE-2

Tampilan hasil dari Routing table pada PE-2

Tampilan hasil uji coba ping ke device C2, UI-Depok dan IPB-Baranangsiang
❖ Pengujian pada PE-3

Tampilan hasil dari Routing table pada PE-3

Tampilan hasil uji coba ping ke device C3, UI-Salemba dan IPB-DIPLOMA
10

3.2 Uji Coba SNMP IPB Baranangsiang,UI Depok, dan Tekom

Uji coba Koneksi SNMP IPB-Baranangsiang,UI-Depok,dan PE-1(Tekom)

Pada gambar diatas, dalam tampilan cmd windows menunjukkan bahwa ping telah
berhasil di reply dari IP 172.16.65.65. Uji SNMP UI-Depok pada tampilan cmd
windows juga menunjukkan ping telah berhasil di reply dari IP 152.100.65.129.
3.3 Uji Coba Syslog IPB Baranangsiang, UI Depok, dan Tekom

Tampilan Uji Coba Koneksi Syslog pada IPB-Baranangsiang

Tampilan Uji Coba Koneksi Syslog pada UI-Depok


12

Tampilan Uji Coba Koneksi Syslog pada PE-1 (Tekom)


3.4 Uji Coba Netflow IPB Baranangsiang

Tampilan Uji Coba Koneksi Netflow pada IPB-Baranangsiang

Pada gambar diatas, terdapat tampilan proses monitoring berbagai


channel dan informasi Top Talkers ( IP dengan bandwidth paling banyak),
Top Connection ( Koneksi dengan bandwidth paling banyak) dan Top
Protocols ( Protokol dengan bandwidth paling banyak).

Tampilan Uji Coba Top Talkers Netflow pada IPB-Baranangsiang


14

Tampilan Uji Coba Top Protocols SNMP pada IPB-Baranangsiang

3.5 Uji Coba Netflow Tekom

Tampilan Monitoring Netflow PE-1 9 (Tekom)


Tampilan Uji Coba Top Talkers Netflow pada PE-1 (Tekom)

Tampilan Uji Coba Top Protocols SNMP pada PE-1 (Tekom)


16

3.6 Uji Coba Netflow UI Depok

Tampilan Monitoring Netflow pada UI-Depok

Tampilan Uji Coba Top Talkers Netflow pada UI-Depok


Tampilan Uji Coba Top Protocols SNMP pada UI-Depok
18

DAFTAR PUSTAKA
Hidayatulloh, S. & W., 2019. Perancangan Wide Area Network (WAN) Dengan Teknologi
Virtual Private Network (VPN). [Online]
Available at: http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jtk
[Accessed 10 Juni 2022].

Anda mungkin juga menyukai