Anda di halaman 1dari 2

Berisi mengenai tujuan praktikum kimia dasar acara III analisa kuantitatif metode titrasi percobaan III

yang telah dilakukan.

3.3.2. Hasil Pengamatan

Percobaan Volume EDTA (mL)

TITRASI I

TITRASI II

RATA-RATA

Sumber : Data Primer Praktikum Kimia Dasar, 2021.

3.3.3. Pembahasan

Berisi mengenai pembahasan tentang hasil praktikum kimia dasar acara III analisa kuantitatif metode
titrasi percobaan III yang telah dilakukan. (+sitasi)

1. Kesadahan adalah salah satu sifat kimia yang dimiliki oleh air dimana definisi kesadahan air
yaitu sifat kimia air yang mengandung mineral tertentu yang umumnya terdiri dari kalsium (Ca) dan
magnesium (Mg) hal ini sesuai dengan Musiam (2015) bahwa Kesadahan merupakan sifat air yang
disebabkan oleh adanya ion-ion (kation) logam valensi dua yang mampu bereaksi dengan sabun
membentuk kerak air.

2. Berdasarkan Standar kesadahan menurut PERMENKES RI (2010) batas maksimum kesadahan


air minum yang dianjurkan yaitu 500 mg/L caco Bila melewati batas maksimum maka harus
diturunkan (pelunakan).Dari data tersebut dapat dilihat jelas bahwa air yang Dikatakan sadah adalah
air yang mengandung garam mineral Khususnya CaCD, sekitar 120-180 ppm menurut WHO.

3. sadah mempunyai ciri-ciri yaitu air sabun sulit berbusa, mengendapkan sabun akan mudah
diamati jika pakaian putih setelah dicuci yang makin lama menjadi kusam karena menggumpalkan
sabun (scum) dan terbentuk endapan bila dipanaskan. Kadar maksimum kesadahan dalam air minum
adalah 500 mg/liter, sedangkan persyaratan pH air minum adalah 6,5 sampai 8,5. Hal ini sesuai
dengan pendapat Husaini A , M. Yenni , dan C. Wuni (2020) bahwa ciri ciri air yang memiliki tingkat
kesadahan yang tinggi adalah menimbulkan kerak pada alat masak , memiliki Ph 4 , dan menunjukan
endapan putih pada tempat penampungan air

4. 5. Eriochrome Black T (EBT) adalah indikator yang berwarna merah muda, bila berada dalam
larutan yang mengandung ion kalsium dan ion magnesium. Pada keadaan buffer dengan pH 10,
indikator ini berwarna biru. Jadi fungsi dari penggunaan EBT pada praktikum ini adalah sebagai
indikator untuk menentukan apakah larutan tersebut bersifat asam / basa atau bahkan netral , hal
ini sesuai dengan pendapat Nurbaya (2017) bahwa indikator EBT digunakan sampai perubahan
warna terjadi ( sampai warna berganti ke merah anggur ) pada larutan .
3.3.4. Kesimpulan

Berisi mengenai kesimpulan dari praktikum kimia dasar acara III analisa kuantitatif metode titrasi
percobaan III yang sudah dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

Husaini, A., Yenni, M., & Wuni, C. (2020, October). efektivitas metode filtrasi dan adsorpsi dalam
menurunkan kesadahan air sumur di kecamatan kota baru kota jambi. In Jurnal Formil (Forum
Ilmiah) Kesmas Respati (Vol. 5, No. 2, p. 91).

Alisya, N. N., Alwi, M. K., & Idris, F. P. (2021). Studi Kadar Kesadahan Total Air Minum dalam
Kemasan (AMDK) Merek Lokal di Kota Makassar. Window of Public Health Journal, 950-960.

Musiam, S., Darmiani, S., & Putra, A. M. P. (2017). Analisis Kuantitatif Kesadahan Total Air Minum Isi
Ulang Yang Dijual Di Wilayah Kayu Tangi Kota Banjarmasin. Jurnal Ilmiah Manuntung, 1(2), 145-148.

Astuti, D. W., Fatimah, S., & Anie, S. (2016). Analisis Kadar Kesadahan Total Pada Air Sumur Di
Padukuhan Bandung Playen Gunung Kidul Yogyakarta. Analit: Analytical and Environmental
Chemistry, 1(1).

Nurbaya, S., Sianipar, A. Y., Sitorus, E. N., & Situmorang, W. F. (2017). PENETAPAN KADAR KALSIUM
PADA BEDAK TABUR DARI BAHAN BAKU CANGKANG KERANG BULU (Anadaraantiquata) SECARA
KOMPLEKSOMETRI. JURNAL FARMANESIA, 4(2), 95-98.

Anda mungkin juga menyukai