Anda di halaman 1dari 4

Analisis Struktur dan Tekstur naskah “pada suatu hari”

a. Tema
cemburu salah paham.
b. Alur/plot
Alur yang d pakai dalam naskah pada suatu hari adalah Alur linier yang
mana peristiwa dalam lakon tidak dipisahkan oleh ruang dan waktu, karena
naskah pada suatu hari terjadi pada satu waktu yang berkelanjutan dari pagi
sampai sore di ruang tamu.

c. Penokohan / Perwatakan

 Novia adalah tokoh tritagonis karena novia adalah tokoh yang dipercaya oleh
tokoh protagonis dan antagonis yang merupakan tokoh kakek dan nenek .
 Psikologi novia: Keras kepala,pencemburu. Terbukti dalam dialog :
Nita Lagu lama?
Novia Tapi kali ini saya kira yang terakhir.
Nita Dulu kau juga bilang begitu

Novia Tapi, Nita, kau sendiri bisa menimbang bagaimana sakitnya


perasaan saya melihat tingkah Vita terhadap pasiennya
yang pura-pura sakit itu.

Nita Siapa lagi?


Novia Icih, anak sunda itu, pacarnya waktu sekolah.
Nita Tapi kalau memang dia sakit apa salahnya berobat kepada
suamimu?
Novia Saya yakin dia hanya pura-pura sakit.

 Fisiologi tokoh novia


Novia berprofesi sebagai ibu rumah tangga, istri dari Vita yang berprofesi sebagai
dokter, mempunyai 2 orang anak yaitu meli dan feri. Umur novia tiga puluh lima tahun.

d. Latar cerita
Merupakan sesuatu yang menggambarkan terjadinya peristiwa dalam naskah
lakon yang meliputi latar ruang , latar waktu, latar tempat dan latar suasana.
 Latar tempat
Di sebuah ruang tamu dirumah Onda atau tokoh kakek.
 Latar ruang dan waktu
Naskah pada suatu hari memiliki latar ruang dan waktu yang tidak begitu
di jelaskan, kurun waktu yang digambarkan dalam naskah tidak
dipaparkan.
 Latar suasana
Latar suasana dalam naskah pada suatu hari karya arifin C.noor adalah
terjadi pada siang hari . terlihat dari dialog :

Ketika Nita dan kemudian Joni exit, muncul Sopir Arba membawa beberapa
koper dan tas meletakkan di sana, tidak lama kemudian muncul Novia dengan
anak-anaknya, Meli dan Feri.

Arba Di sini, nyonya?


Novia Ya, letakkan saja di sini dulu.
Arba Yang lainnya, nya?
Novia Biarkan saja di mobil, kau tunggulah disana.
Meli Papa nanti ke sini, Mam?
Novia Ya, sayang (berseru) Pak Arba!
Arba Ya, nyonya?
Novia Tidak, nanti saja.
Arba Baik, nyonya (exit)
Feri Mana bude Ita, Mam?
Novia Sebentar, sayang.
Feri Feri ingin lihat ikan, Mam?
Novia Sebentar, sayang, sebentar.
Meli Meli juga, Mam.

Novia Ya, sayang Meli dan Feri boleh lihat ikan dengan janji tidak main-main air. Nanti
ikannya sakit. Kalau ikannya sakit nanti Kakek dan Nenek menangis.

Feri Nenek juga suka menangis, Mam?


 Nenek adalah tokoh
 Psikologi nenek : manja,keras kepala,pecemburu,egoist.terbukti dalan dialog:
nenek : kau kejam.kau bagaikan patung perunggu dengan hati terbuat dari
timah.kau tidak punya perasaan.kau nodai percintaan kita dengan berhati
kaktus.hati mu ular cobra.kejam!kejam! tuhan,masukan dia kedalam neraka
sampai kuku nya hangus.
kakek : do’amu jahat
nenek : biar
kakek : kau ingin saya masuk neraka?
nenek : bukan.kerak neraka.neraka paling neraka.
kakek : kau kejam,dan kau sendiri?
nenek : ke sorga.
kakek : kau egoistis
nenek : biar
kakek : kenapa kita tidak sama-sama tempat?
nenek : tidak sudi
kakek : kau rupa mya kita ingin pisah?
nenek : ya,saya ingin kita pisah tapi kai tidak mengerti....saya ingin kita cerai.
kakek : cerai?
nenek : ya,cerai.hari ini juga kita ke pengadilan.kita cerai.

 Fisiologi tokoh nenek


nenek berprofesi sebagai ibu rumah tangga,istri dari onda berprofesi sebagai
penyanyi,mempunya 2 orang anak,dan 2 orang cucu.umur nenek sekitar lima puluhan.

Nita adalah tokoh

Psikologi Nita : baik, perhatian kepada adiknya,Novia terbukti dalam dialog nya dengan Novia.
NITA : Novia,,apakah kau tidak pernah memperhatikan betapa jernihnya mata anak-anakmu yang
lucu itu , Meli dan Feri.
NOVIA : tapi kau juga harus menimbang betapa sakitnya hati saya. Coba saja, Icih Si suindal itu hampir
tiap hari datang ke rumah
NITA :..............

Nita adalah seorang wanita yang umurnya tidak terlalu di jelaskan, dia belum diberkahi anak. Sehingga ia
agak iri kepada adiknya Novia, rebukti dalam dialog.
NITA : dan demi kebahagiaan anak kita. Adikku ,kau begitu bahagia dengan Meli dan Feri dan papanya
Vita kenapa kau sebodoh itu mau memuaskan kebahagiaan itu..? tidakkah kau tau bahwa diam-diam
saya sebagai kakakmu selalu merasa iri karena saya dan suami saya belum di berkahi anak
NITA tidak suka melihat sifat Novia yang pencemburu . terbukti dalam dialognya dengan Novia

NITA : Lagu lama....


NOVIA : Tapi kali ini saya kira yang terakhir.
NITA : Dulu kau juga bilang begitu.

Anda mungkin juga menyukai