Anda di halaman 1dari 6

Kisah ini diceritakan oleh seorang kerabat penulis.

Bisa dibilang kisah yang kost sudah pulang ke kampung halamannya masing-masing. Ani berencana
satu ini cukup terkenal didaerah sekitarnya. untuk melanjutkan belajarnya hingga satu jam kedepan.
Di sebuah perguruan tinggi di daerah Banten terdapat tempat kos yang
bisa dibilang cukup baru pada waktu itu dibandingkan tempat kost Akhir-akhir ini sering sekali tercium bau anyir disekitar kost. Hal tersebut
sekitarnya. bukan dialami oleh Ani saja, melainkan oleh beberapa penghuni kost
ditempat itu. Beberapa angin yang berhembus terasa dibadan Ani. Sesekali
Tempat kost tersebut berada dipinggir jalan (bukan jalan raya/protokol). angin tersebut membawa aroma anyir walaupun tidak pekat.
Untuk melalui tempat kost tersebut kita harus melewati semak yang
rimbun, kandang bebek dan agak menyerupai kebun kecil. Pada siang hari Tak lama Ani dikejutkan oleh langkah kaki yang berhenti di depan
tempat kost tersebut terlihat sangat asri, beda halnya jika sudah pintunya. "Kak Tari?" sahut Ani. Tari terlihat gugup dan kepalanya agak
memasuki malam hari. menunduk, mengenakan baju lengan panjang serta rok yang panjang. "L..
Lagi sibuk? "tanya Tari dengan suara pelan dan agak parau kepada Ani.
Sebutlah Ani (bukan nama sebenarnya), dia adalah mahasiswi dari "Suaranya kak Tari agak parau, habis nangis kayaknya" gumam Ani. Lalu ia
universitas "U" semester 3. Kebetulan kali ini dia baru pindah kost dan melanjutkan "Lagi belajar sih, tapi masuk aja kak, dikit lagi juga selesai".
mendapatkan kamar dibelakang. Tepat disebelah kamar ani adalah kamar
dari kakak kelasnya, sebutlah Tari (bukan nama sebenarnya), ia dikenal Tari pun masuk dan duduk tepat di depan meja lipat yang digunakan Ani
tidak banyak bicara dan bergaul. Paling setelah dari kampus langsung ke untuk belajar. Ani melanjutkan belajar dengan menuliskan angka-angka
kosan, sekalinya keluar untuk mengerjakan tugas akan pulang hingga larut didalam bukunya sambil berbicara "Tumben kak mampir ke kosan Ani,
malam, itupun sangat jarang karena jika malam sudah tiba banyak anak jarang banget loh kakak keluar kamar"...
kost (terutama wanita) agak takut jalan sendirian saat melalui semak yang
rimbun sebelum tiba di pintu kost karena suasana yang mencekam. "kakak mau minum apa? biar aku buatin". Tari pun hanya menggelengkan
kepala dan membaca buku yang ada didepannya.
Beberapa dari mahasiswa/i sudah pulang kampung karena telah
menyelesaikan UAS. Berbeda dengan Ani, dia masih berkutat dengan buku "ih si kakak, beneran nih? hehe... Ya udah, kalo kakak mau sesuatu kasih
catatan karena masih ada beberapa ujian mata kuliah yang akan tau aja ya..."
diselenggarakan beberapa hari kedepan.
Beberapa menit berlalu, Tari hanya memandangi buku yang ada didepan
Daerah di Banten, khususnya kota "S" terbilang cukup panas.Biasanya jika matanya, Ani pun merasa risih dengan keberadaan Tari yang selalu
belajar hingga larut malam, Ani selalu membuka sebagian pintu agar ada menjawab singkat atau dengan anggukan saja, terkadang tidak menjawab
angin malam yang masuk ke dalam kamar kostnya. sama sekali.

semilir angin malam masuk melalui celah pintu yang terbuka, hal tersebut Angin malam semakin kencang berhembus memasuki pintu kost yang
sempat membuat Ani agak mengantuk. Untuk mengatasinya Ani membuat setengah terbuka. Ani mengernyitkan dahi ketika bau anyir kembali
teh hangat dan kembali belajar. Jam dinding menunjukkan pukul setengah muncul dan kali ini agak pekat. Suasana mulai tidak mendukung. Jam
dua belas malam. Suasana saat itu sangat sepi dan beberapa penghuni dinding menunjukkan hampir pukul dua belas malam.
Tiba-tiba Ani terdiam saat melihat Tari melebarkan senyumnya sambil
Mata ani selalu tertuju ke pintu yang terbuka, tepat dimana ani melihat menatap tajam dan mengelus rambutnya yang panjang...
gelapnya malam. "Kak, perasaan aku ngga enak deh, kakak tahu ngga
akhir-akhir ini suka ada bau anyir, entah itu bau apa". Lalu Ani pun Ani terpaku, tidak dapat bergerak. Bulu kuduk berdiri dan Ani benar-benar
melanjutkan "kak, kalo ada apa-apa kasih tahu Ani aja, kakak lagi ada merinding dibuatnya.
masalah?". Lalu Tari sedikit menaikkan wajahnya dari pandangan buku
yang tergeletak di meja, dia menatap Ani dengan tatapan kosong. Ani Ani pun cepat-cepat ingin tamunya tersebut segera pulang karena
tersenyum sedikit dan melanjutkan menulis dibukunya sambil berkata perangainya yang aneh "kak, maaf aku udah ngantuk, besok lagi ya kak"
"yaaa, tapi kalo ngga mau cerita sih ngga apa-apa hehe".
Sambil memasang wajah tersenyum lebar yang dipaksakan Tari pun
Sesekali Ani melirik Tari yang terus memandanginya, perasaan tersebut menjawab
membuat ani semakin risih, belum lagi disertai bau anyir yang kurang
sedap.Tiba-tiba muncul perasaan takut dalam diri Ani...
"sudah ngantuk atau sudah tau?"
Pikirannya mulai melayang-layang mengenai bau aneh dan suasana malam
mencekam yang membuat bulu kuduk merinding. lalu Tari cekikikan luar biasa dan Ani tiba-tiba tidak sadarkan diri.
Di dalam hati ia mulai memikirkan "siapa si yang ada didepanku? Tari?
beneran Tari kan?" ==================

"Tari atau siapa ini? perangainya aneh..." Pagi pun datang. Ani perlahan membuka matanya, beberapa temannya
serta penjaga kost membangunkannya. "kamu kenapa Ani??? kamu
pingsan, pintunya terbuka"
Ani ingat betul apa yang telah diceritakan oleh orang-orang zaman dulu.
Katanya kalo hantu itu kakinya tidak menapak pada tanah. Ani dengan "Kak Tari... kak Tari..." sahut Ani.
lugunya pura-pura menjatuhkan pulpen yang ada ditangannya untuk
sekedar melihat "apakah kak Tari ini benar-benar kak Tari? ya pastilah kak Penjaga kost pun berkata? "Tari? Tari siapa ni?"
Tari, Ani mah mau iseng aja, habisnya suasana saat ini kayaknya gimanaa
gitu" Ani menjawab "tetangga Ani, kak Tari"...

Saat ia mengambil pulpen, Ani dapat memastikan kalau itu kak tari dan Akhirnya Ani menceritakan seluruh kejadiannya semalam. Semua tegang
wajah Ani pun terlihat lega serta senang. Lalu ani pun menoleh kepada dan hampir tidak percaya bahwa Ani mengalami pengalaman seperti itu.
Tari seraya berkata Yang membuat semua kaget adalah ketika penjaga kost berkata:

"kak, aku........." "Serius neng Tari yang itu? dia kan sudah pulang kampung tiga hari yang
lalu"
Kamar Mandi Horror warnet dan berlari menuju rumah saya yang letaknya gak jauh dari
warnet (tinggal nyebrang aja).
Kejadiannya terjadi saat saya masih di bangku SMP kelas 1, waktu
Saat saya sudah sampai di depan pintu, pintunya sudah di kunci sama
itu saat malam Jumat , seperti biasa saya jaga warnet di depan rumah
mama saya, jadinya saya duduk aja di kursi yang ada di depan rumah
saya. Sedikit gambarannya, saya punya usaha warnet sendiri yang
dan berharap hantu itu gak mengejar saya. Udara di luar begitu
letaknya di depan rumah saya. Biasanya saya sering jaga warnet
dingin sehingga membuat saya merinding disko (bulu kuduk saya
secara bergantian sama abang saya, warnetnya tutup sekitar jam
berdiri semua). Seketika itu juga, saya mendengar suara gaduh di atas
00.00 WIB. Tapi karena saat itu saya merasa sangat mengantuk dan
genteng rumah saya. Karena saya penasaran, jadi saya menengok ke
abang saya pergi entah kemana, saya putuskan untuk tutup warnet
atas.
jam 23.00 WIB.
ASTAGA…!!! saya kaget sekali karena di atas genteng ada
Sudah kebiasaan saya untuk tidur didalam warnet, di situ sudah
perempuan pake baju putih kumal sedang memegang Al-qur`an.
tersedia kasur, bantal dan ada kamar mandi, jadi gak masalah untuk
Mukanya hancur banget dan penuh darah di wajah dan di bajunya.
bermalam di warnet. Ketika saya ingin merebahkan tubuh saya ke
Saya ingin berlari tapi badan saya tidak bisa digerakkan sama sekali.
kasur, tiba-tiba saya mendengar suara air di kamar mandi. Lalu saya
Lalu sosok perempuan itu pun tiba-tiba menghilang.
pun langsung bangkit menuju kamar mandi dan melihat situasi di
situ, ternyata air mengalir dari keran. Karena saya gak percaya sama
Setelah hantu itu sudah menghilang, saya baru bisa menggerakkan
hal mistik jadinya tanpa pikir panjang saya langsung puter keran
badan saya dan saya pun langsung berlari menggedor pintu dan
airnya agar airnya gak keluar lagi, lalu saya kembali ke kasur untuk
berteriak, “MAMA BUKA PINTU… MA, BUKA MAAA…”.
tidur.
Mama saya pun membukakan pintu dan sempat heran juga karena
melihat saya menangis sesenggukan. Saya gak ngomong apa-apa,
Sekitar 10 menit kemudian setelah saya tertidur, tiba-tiba saya
saya langsung lari ke kamar dan memejamkan mata walaupun
mendengar suara air mengalir dari arah kamar mandi. Saya pun
sebenarnya gak bisa tidur setelah mengalami kejadian itu.
bangkit lagi untuk mematikan keran airnya, lalu kembali tidur dan
gak lupa untuk mematikan lampunya karena saya gak bisa tidur kalau
lampunya masih menyala. Ketika saya memejamkan mata ingin tidur,
tiba-tiba ada suara langkah kaki. Saya pun membuka mata dan saya
melihat sekelebat orang dengan postur tubuh yang tinggi dan hitam
(karena dalam keadaan gelap, jadinya gak bisa lihat dengan jelas)
pergi berlari menuju kamar mandi. Karena saya pikir itu maling,
langsung saya kejar ke kamar mandi. Ketika saya berdiri di depan
kamar mandi, saya mendengar air mengalir lagi, tapi kali ini dengan
suara seperti sedang menyiram wc. Tanpa basa-basi saya buka pintu
kamar mandinya dan menyalakan lampunya.

YA TUHAN…!!! saya terkejut dengan apa yang saya lihat. Ada pria
berpostur tinggi skitar 185 cm, mukanya rata dan sedang menyiram
wc. Aduh saya takut sekali, lalu saya langsung pergi keluar dari
Diikuti Oleh Hantu Dari Kuburan
19 November 2018 yoharsi Pengalaman Tamu Leave a comment “Mungkin aku tadi bermimpi” pikiran positif mendominasi di
dalam otakku.
Genap seminggu Ayahku meninggal dunia karena penyakit Aku coba untuk berbaring lagi sejenak. Baru saja aku menutup
kanker paru yang dideritanya. Rasa sedih karena kehilangan mata, tiba-tiba terdengar lagi suara itu, “Hei!”.
sekaligus lega karena ayahku tidak menderita lagi. Reflek aku segera membuka mata dan menoleh ke arah sumber
Hari itu aku beserta ibu dan adik-adikku mengunjungi makam suara itu.
ayahku yang terletak di sebuah pemakaman umum di kota Seketika itu juga badanku terasa kaku dan sekujur tubuhku
Bandung. berkeringat dingin.
Seperti pengunjung biasanya kami membersihkan makam dari Jantungku meronta-ronta seperti berteriak ingin keluar dari
rumput liar yang tampak mulai tumbuh dan menaburkan bunga- rongga dadaku.
bunga. Wajahku pucat dan mulutku terkunci rapat. Mataku hanya bisa
Oh ya, sebelum aku lanjutkan. Perkenalkan namaku Andra. Aku melotot terpaku pada sosok yang berdiri jelas di depanku.
seorang karyawan swasta yang kini menjadi tulang punggung
keluarga. Aku melihat sosok kakek-kakek tua dengan wajah hitam gosong
Ketika sedang membersihkan makam ayahku, entah mengapa berdiri tepat di depanku sambil menunjuk ke arahku.
perasaanku mendadak jadi tidak enak.
Di sekitarku tampak sangat sepi, padahal dekat sekali dengan Salah satu makanya mengeluarkan darah segar dan menetes ke
permukiman warga. “Ah namanya juga kuburan pasti sepi” lantai, “clak..clak..clak…”.
gumamku dalam hati.
Tak lama setelah itu aku mengalami migrain ringan di sebelah Aku memaksa mataku untuk terpejam, dan sesekali mulutku
kiri, “sepertinya aku telat makan jadi masuk angin” lagi-lagi aku komat-kami membacakan doa-doa yang aku ingat.
coba untuk berpikir positif.
Singkat cerita, aku dan keluargaku pulang ke rumah. Sesampai di Kira-kira 10 menit lamanya aku memejamkan mata sambil
rumah aku merasa sangat lelah tidak seperti biasanya. berkomat-kamit karena ketakutan.
Tanpa mandi, makan siang atau ritual lainnya, aku pun segera
berbaring di atas tempat tidurku yang empuk namun sedikit Saat mencoba membuka mata, aku pun cukup tenang karena
bersuara reyot. sosok tersebut telah menghilang.

Kira-kira 20 menitan aku tertidur, tiba-tiba aku terbangun Menurut ibuku setelah aku bercerita kejadian itu padanya, aku
dengan sangat kaget. diikuti oleh hantu dari kuburan.
Dengan sangat yakin aku merasa ada yang mencolek kakiku dan
berkata “Hei!”. Ibuku mengingatkanku kalau habis dari makam harus segera
Aku coba melihat di sekeliling kamarku siapa tahu itu ibu atau membersihkan diri dengan mandi atau minimal membasuh
adikku yang membangunkanku untuk segera makan siang. wajah, tangan, dan kaki kita.
Tetapi tidak ada siapa-siapa selain diriku di kamar itu. Jendela
dan pintu pun tertutup rapat.
Ditemani Tidur Sama Gadis Menyeramkan tenda. Sungguh kebersamaan yang luar biasa dan tidak akan aku
14 Agustus 2016 yoharsi Pengalaman Tamu Leave a comment lupakan momen-momen saat itu. Ada momen dimana temanku
mencuri ayam temannya diganti dengan tulang ayam yang telah dia
makan dan terjadi perebutan daging ayam yang sengit saat itu.
Kejadian ditemani tidur sama gadis menyeramkan ini terjadi saat
kami akan merayakan tahun baru 2013. Sudah lama terjadi memang
Setelah selesai bersantap ria, aku dan tiga orang temanku berencana
namun kejadian itu menjadi pengalaman paling heboh yang
untuk membeli minuman, bukan minuman keras namun hanya
membuatku merinding jika diceritakan kembali. Oh iya, kenalkan
minuman bersoda alias soft drink. Aku bersama temanku itu
namaku Nino, Bujangan yang suka dengan pengalaman dan
mengayuh sepeda mencari toko atau mini market yang buka saat itu.
petualangan seru yang memacu adrenalin.
Setelah mendapatkan beberapa botol minuman, kami kembali dengan
Awalnya aku dan beberapa temanku berencana melewati malam
ke tenda untuk melanjutkan keceriaan kami. saat sampai di tenda
tahun baru itu dengan membuat api unggun dan membakar ayam.
kami cukup terkejut karena jumlah kami bertambah banyak. Ternyata
Temenku mendirikan sebuah di halaman depan rumahnya agar kami
ada teman-teman dari temanku yang rumahnya di dekat garasi tank
bisa tidur dan berteduh kalau hujan.
itu berkunjung, mereka berjumlah 3 orang. Dengan sempit-sempitan
kami duduk bersama dan mengobrol sambil menenggak segelah
Kira-kira pukul sepuluh malam, kami menyalakan api unggun dan
sprite dan fanta yang kami beli tadi.
membakar ayam beserta beberapa makanan lainnya. Sambil diiringi
nyanyian sumbang dan musik gitar yang senar keempatnya putus
Ternyata teman-teman dari temanku itu habis di keroyok oleh anak-
kami menyiapakan segala sesuatunya dengan hati yang senang.
anak motor yang sedang nongkrong di depan jalan. Aku tidak tahu
persis bagaimana kejadiannya, namun mereka bercerita telah di
Di depan rumah temanku adalah garasi tank TNI dan di tengah-
keroyok oleh anak-anak motor yang jumlahnya lebih dari sepuluh
tengahnya ada sebuah masjid. Kebetulan temenku ini ayahnya adalah
orang. Jadi mereka datan ke tenda kami untuk menyembunyikan
tentara sehingga ia mendapat rumah dinas di sekitar kantornya itu.
memar dan lebam di wajahnya agar tidak terlihat orang tuanya.
dan konon garasi tank itu sangat angker dan banyak yang mengaku
sering melihat sosok-sosok hantu yang bergentayangan di sekitar area
“DUAAAARRRR…DUAAARRRR…DUUUUARRRRRRRR”
itu.
terdengar suara kembang api yang bersahut-sahutan di angkasa.
“sudah tahun baru nih” kata seorang temanku. “Horeeeeeee…..”
Bagaimana tidak angker, Tank-tank yang ada di garasi itu rata-rata
teriak kami kegirangan. Pokoknya di dalam tenda itu sangat heboh
adalah tank peninggalan jaman jepang dan jaman belanda.Temanku
dan kami sangat ribut bersahutan dengan kembang api yang menyala
pernah bercerita bahwa dulu sering ditemukan tulang-tulang tentara
di atas kami.
yang telah meninggal di dalam tank. Bahkan katanya ada yang
pernah menemukan tengkorak pejuang yang memegang bambu
Kami saling bersalaman dan bermaaf-maafan dan berharap menjadi
runcing di dalam salah satu tank. Namun sekarang mungkin sudah
manusia yang kebih baik di tahun baru ini. Setelah selesai
tidak ada karena tank-tank itu sudah di renovasi dan sering di pakai
menyaksikan kembang api, kami masuk kembali ke dalam tenda dan
untuk kegiatan militer di Indonesia.
mengambil posisi masing-masing untuk tidur. Aku dan seorang
temanku bernama dhiki kebetulan masuk paling terakhir dan melihat
Setelah ayam bakarnya matang, temanku segera menghidangkannya
sepertinya tidak ada tempat lagi untuk kami. “Waduh gimana ini?”
dan kami menyantapnya sambil duduk bersenda gurau di dalam
ujarku. “Kalau pulang gak mungkin jam segini mana jauh lagi” mata dan seketika itu aku melotot tak bergeming. Seorang wanita
jawab temanku. sedang tidur di sampingku, ia menatap ke arah mataku. Hatiku
mungkin sangat girang jika yang tidur di sampingku itu adalah
“Kita tidur di masjid ajalah” ujarku. “Ya udah ayo” jawab dhiki. Jennifer lopez atau Luna maya. Namun ini sangat berbeda, jantungku
Kami segera berjalan pergi menuju masjid yang terletak tidak jauh rasanya seperti mau meledak layaknya granat. Gadis itu berambut
dari rumah temanku itu. Saat menuju masjid kami melewati garasi- panjang dan wajahnya hancur seperti tergerus rantai tank. Sangat
garasi tank yang minim lampu penerangan menambah suasana jelas aku melihat giginya, dan tengkorak pipi kirinya serta matanya
menjadi horor. Saat sampai di depan pintu masjid temanku berhenti kirinya yang melotot hampir keluar. Wajahnya hancur tak berbentuk
dan terdiam sejenak seperti memeikirkan sesuatu. “kenapa ki?” dan sangat menyeramkan, mulutku terkunci tidak bisa berteriak saat
tanyaku. Jangan di mesjid lah, aku takut ntar kita di gangguin sama itu dan aku menggerakkan tubuhku untuk bangkit dan melarikan diri.
jin muslim penunggunya” jawab dhiki. “Jadi mau dimana?” tanyaku
dengan wajah yang mengantuk. Dhiki melihat sekeliling mencari Aku berlari meninggalkan dhiki yang tertidur di mimbar. Namun saat
tempat untuk tidur, “nah di situ aja kayaknya lebih aman” ujar dhiki akan melewati pintu masuk garasi, aku tidak tahu sejak kapan gadis
sambil menunjuk sebuah mimbar upacara. itu telah berdiri di depan gerbang itu. Ia menggunakan baju berwarna
putih dan tingginya di bawahku, mungkin sekitar 159 cm. Aku yang
Mimbar itu cukup besar dan di lapisi karper berwarna hijau, dan kaget melihat sosok itu langsung jatuh pingsan di tempat.
untuk ukuran badan kami cukup untuk tiga orang tidur diatasnya.
Mimbar ini bukan mimbar untuk dakwah atau pidato tetapi untuk “Bangun..bangun..pulang sana sudah pagi” kata seorang tentara
digunakan untuk pijakan komandan saat tentara-tentara sedang provost yang membangunkan kami. Aku dan dhiki terbangun, namun
upacara, bentuknya semacam panggung kecil. Dan yang lebih aku sangat bingung mengapa aku bisa tidur lagi di atas mimbar. Aku
beruntungnya lagi, mimbar itu terletak di pojok sebuah garasi tank masih ingat sekali semalam aku berlari dan terakhir aku ingat melihat
yang paling dekat dengan lapangan upacara. Kami segera menuju sosok itu berdiri di depan gerbang. Dan sendal jepitku pun aku lihat
mimbar itu kemudian mengambil posisi untuk tidur, karena sudah memang putus karena saat berlari aku tersandung batu yang
sangat ngantuk jadi tidak ada pikiran aneh-aneh di otak kami saat itu. menyebabkan sendalku putus. “bagaimana aku bisa ada di atas
mimbar ini lagi? Gumamku dalam hati. Aku dan dhiki pun pergi
Dhiki tidur di dekat tembok dan aku di sebelahnya menghadap ke kembali ke tenda dan melihat teman-temanku sudah pada pulang.
tank. Kami berbaring dan menutup mata berharap bisa nyenyak
hingga pagi menjelang. Saat itu aku belum tidur namun mata sudah Sampai saat ini aku masih ingat dengan jelas sosok gadis
merem atau istilahnya setengah tidur. “sreek..sreek..sreek..” suara menyeramkan itu. aku tidak percaya bisa ditemani tidur sama gadis
seretan sendal orang yang sedang berjalan. Suara itu semakin menyeramkan yang membuat aku ketakutan setengah mati. Namun
mendekat pada kami, dan aku benar-benar merasakan orang itu semua itu benar-benar aku alami dan bukan mimpi, karena setelahnya
duduk di sampingku. Kebetulan di sampingku masih ada ruang untuk aku merasakan benjol dan sakit di kepala kiriku mungkin karena
satu orang, orang itu duduk dan berbaring di sampingku. “Ah paling terbentur batu saat aku pingsan. Maklum, namanya jalan thank pasti
temanku yang menyusul kami karena di tenda sempit” pikirku saat jalannya bukan aspal tetapi batu-batu besar yang telah disusun
itu. menjadi jalan. Dan menurut beberapa orang-orang sekitar, sosok
yang aku lihat itu memang benar adanya. Sosok itu memang sering
Tiba-tiba aku merasa tidak nyaman untuk tidur saat itu. Merasa mengganggu tentara baru dengan berubah menjadi gadis polos yang
seperti sedang dilihat oleh seseorang. Karena merasa gelisah dan cantik. Namun setelah di ajak mojok berdua gadis itu berubah
tidak nyaman, aku segera membuka mataku. “Blep” Aku membuka menjadi sosok yang menyeramkan seperti yang aku lihat.

Anda mungkin juga menyukai